Askep Jiwa Kom (Cmhn)

26
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867) 5. Ni Putu Yuli Wahyuni (10.321.0874) 6. Ni Wayan Chandra Utami (10.321.0875)

Transcript of Askep Jiwa Kom (Cmhn)

Page 1: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

(CMHN)

NAMA KELOMPOK 6 A4E :

1. Made Udayati (10.321.0864)

2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858)

3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859)

4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)

5. Ni Putu Yuli Wahyuni (10.321.0874)

6. Ni Wayan Chandra Utami (10.321.0875)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Page 2: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

Kasus :

Adanya perubahan nilai dan norma yang terjadi saat ini menjadi masalah yang cukup serius

untuk diselesaikan. Kesenjangan social yang terjadi di masyarakat dan tidak adekuatnya

mekanisme koping seseorang bisa memunculkan terjadinya konflik antar daerah. Seperti yang

terjadi beberapa pekan lalu di lampung selatan menyisakan kepedihan dan trauma pada

masyarakat tersebut. Tidak hanya anak-anak, orang dewasapun bisa mengalami trauma yang

berkepanjangan atau dengan Istilah yang ada yaitu PTSD (Post Trauma Stress Disorder).

Beberapa individu cenderung berusaha untuk mengatasi kecemasan dan kepanikannya melalui

mekanisme koping yang baik, tetapi masih terdapat beberapa individu tidak kuat untuk

merespon trauma tersebut secara adaptif sehingga bisa mengakibatkan terjadinya depresi,

Perilaku kekerasan pada orang lain dan lingkungan bahkan resiko perilaku bunuh diri. Melihat

kondisi tersebut mahasiswa keperawatan melaksanakan praktek lapangan untuk membantu

masyarakat dalam menaggulangi masalah psikososial yang terjadi sehingga tidak sampai

mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan hasil pengkajian awal diidentifikasi 30% warga

mengalami trauma, cemas bahkan 5%nya sampai mengalami gangguan skizofrenia dengan

gejala halusinasi, isolasi social, Perilaku kekerasan bahkan sampai terjadi perilaku percobaan

bunuh diri.

1. Masalah-masalah psikososial yang terjadi pada kasus diatas yaitu :

a. Stress pasca trauma

Sesuai teori stress pasca trauma yaitu reaksi normal dari individu terhadap kejadian

yang luar biasa (Parkinson, 1993). Penyebab gangguan bervariasi, tetapi perdefinisi,

stresor harus sedemikian berat sehingga cenderung menimbulkan trauma psikologis

pada kebanyakan orang normal,walaupun tidak berarti bawa semua orang harus

mengalami gangguan akibat trauma ini. Faktor psikologis, fisik, genetik dan sosial

ikut berpengaruh pada gangguan ini. Berdasarkan kasus diatas masalah psikologi

stress pasca trauma terjadi karena adanya konflik antar daerah di Lampung akibat

perubahan nilai dan norma yang terjadi sehingga masalah menjadi cukup serius.

b. Tindak kekerasan sosial

Masalah psikososial tindak kekerasan terjadi karena beberapa individu tidak kuat

untuk merespon trauma tersebut secara adaptif sehingga terjadi prilaku kekerasan pada

orang lain dan juga pada lingkungan

Page 3: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

c. Resiko prilaku bunuh diri

Resiko prilaku bunuh diri terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam

menanggulangi salah yang terjadi pada dirinya sendiri maupun pada lingkungannya

2. Diagnosa keperawatan komunitas yang muncul pada kasus diatas yaitu :

N

O

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

KOMUNITAS

1 DS : -

DO :

Mengalami konflik antar daerah

30 % Masyarakat mengalami trauma

dan cemas

Sindrome pasca trauma berhubungan

dengan konflik antar daerah ditandai

dengan depresi, cemas, respon terkejut,

ketakutan

2 DS :

DO :

Mengalami konflik antar daerah

30 % Masyarakat mengalami trauma

dan cemas

Gangguan rasa nyaman berhubungan

dengan kurang pengendalian

lingkungan, kurang control situasional,

stimulasi lingkungan mengganggu

ditandai dengan cemas, stresss,

perasaan yang tidak nyaman, gelisah

3 DS :

DO :

Terjadi konflik antar daerah

Masyarakat mengalami trauma

Beberapa individu tidak kuat untuk

merespon trauma secara adaptif

5% gangguan skizoprenia seperti

halusinasi, isolasi social, perilaku

kekerasan.

Isolasi sosial berhubungan dengan

perubahan status mental, prilaku social

yang tidak diterima, nilai serta norma

sosial yang tidak diterima ditandai

dengan tidak komunikatif, menarik diri

Page 4: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa, dirumuskan masalah/ diagnose keperawatan kemudian

diprioritaskan berdasarkan scoring bersama masyarakat pada saat MMD

N

o Masalah

Pentingnya

masalah

untuk

dipecahkan

1. Rendah

2. Sedang

3. tinggi

Kemungkinan

perubahan

positif jika

diatasi

0 : tidak ada

1 : rendah

2: sedang

3: tinggi

Peningkatan

terhadap kualitas

hidup bila

masalah diatasi

0 : tidak ada

1 : rendah

2: sedang

3: tinggi

Total

1 Sindrome pasca trauma

berhubungan dengan konflik

antar daerah ditandai dengan

depresi, cemas, respon terkejut,

ketakutan

3 2 2 7

2 Gangguan rasa nyaman

berhubungan dengan kurang

pengendalian lingkungan,

kurang control situasional,

stimulasi lingkungan

mengganggu ditandai dengan

cemas, stresss, perasaan yang

tidak nyaman, gelisah

3 3 3 9

3 Isolasi social berhubungan

dengan perubhan statusmental,

prilaku social yang tidak

diterima, nilai serta norma

social yang tidak diterima

ditandain dengan tadak

komunikatif, menarik diri

3 1 2 6

Page 5: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

Berdasarkan hasil scoring, Diagnosa prioritas keperawatan komunitas yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan, kurang

control situasional, stimulasi lingkungan mengganggu ditandai dengan cemas, stresss,

perasaan yang tidak nyaman, gelisah

2. Sindrome pasca trauma berhubungan dengan konflik antar daerah ditandai dengan

depresi, cemas, respon terkejut, ketakutan

3. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental, prilaku sosial yang tidak

diterima, nilai serta norma social yang tidak diterima ditandai dengan tidak

komunikatif, menarik diri

Page 6: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

3. POA diagnosa kasus

No

Dx

Tujuan

Umum

Tujuan Khusus Rencana Kegiatan Kriteria

Evaluasi

Standar Evaluasi Sumber

Dana

Tempat Penanggung

jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Setelah

diberikan

askep

diharapkan

dapat

memberikan

rasa nyaman

pada warga

Lampung

Selatan

Setelah diberikan

tindakan keperawatan

3 x dalam 1 bulan

diharapkan dapat

memberikan rasa

nyaman pada warga

Lampung Selatan

dengan kriteria

1. Lingkungan

terkendali

2. Stimulasi

lingkungan tidak

terganggu

3. Situasional

terkontrol

1. Observasi keadaan

lingkungan

2. Memberikan

lingkungan yang tenang

3. Memberikan

pengalihan kepada

masyarakat agar tidak

berpikir hal tersebut

4. Memberikan motivasi

kepada masyarakat

Lampung Selatan

bertujuan agar

masyarakat tidak stress

lagi

Verbal

verbal

Verbal dan

Psikomotor

Verbal

1. Teridentifikasi

keadaan lingkungan

2. Lingkungan menjadi

nyaman

3. Masyarakat mampu

mengontol emosinya

dari kasus konflik

antar daerah

4. Masyarakat

termotivasi dan akan

tdk mengalami stress

lagi akibat konflik

Sumbangan

dari

sponsor

dan

Pemerintah

setempat

Posko

pengungsian

Mahasiswa,

pemerintah

setempat

serta tenaga

kesehatan

setempat

2 Setelah Setelah dilakukan 1. Mengobservasi keadaan Verbal 1. Keadaan Sumbangan Posko Mahasiswa,

Page 7: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

dilakukan

intervensi

keperawatan

masyarakat

tidak

mengalami

trauma

askep 3 x dalam 1

bulan masyarakat

tidak trauma dengan

kriteria :

1. Masyrakat mampu

beradaptasi

kembali

2. Masyrakat dapat

melakukan

kegiatan seperti

dulu sebelum

terjadinya konflik

antar daerah

masyarakat Lampung

2. Memberikan

pengalihan dengan

kegiatan lain

3. Mensosialisasikan

kepada masyarakat

bahwa konflik

antardaerah tidak baik

untuk pemerintah,

masyarakat dan

individu itu sendiri

4. Kolaborasi dengan

pemerintah setempat

mau memperbaiki

barang-barang

masyarakat yang rusak.

Verbal dan

psikomotor

Verbal

Verbal dan

psikomotor

teridentifikasi

2. Masyarakat mampu

mengalihkan

pikirannya

3. Masyrakat mampu

mengontrol keadaan

yang emosional

4. Masyarakat

mendapat bantuan

dari pemerintah

setempat

dari

sponsor

dan

Pemerintah

setempat

pengungsian pemerintah

setempat

serta tenaga

kesehatan

setempat

3 Setelah Setelah diberikan 1. Observasi masyarakat Verbal 1. Teridentifikasi Sumbangan Posko Mahasiswa,

Page 8: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

diberikan

askep

diharapkan

masyarakat

mampu

berinteraksi

kembali

dengan

masyarakat

lainnya

tindakan keperawatan

selama 3 x dalam 1

bulan diharapkan

masyarakat mampu

berinterksi dengan

masyarakat lainnya ,

dengan kriteria hasil :

1. Masyarakat mampu

berkomunikasi

dengan individu

lainnya

2. Masyarakat tidak

menarik diri

lampung

2. Memberikan TAK

rekreasi (menggambar,

musik)

3. Memberikan edukasi

kepada masyarakat

bahwa berinteraksi itu

penting

Psikomotor

Verbal dan

psikomotor

keadaan masyarakat

Lampung

2. Masyarakat mau

mengikuti TAK dgn

baik

3. Masyarakat

memahami bahwa

pentingnya

berinteraksi

dari

sponsor

dan

Pemerintah

setempat

pengungsian pemerintah

setempat

serta tenaga

kesehatan

setempat

Page 9: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

4. Diagnosa yang mungkin muncul terhadap individu pada kasus diatas yaitu :

a. Isolasi social

b. Halusinasi

c. Perilaku kekerasan

d. Resiko bunuh diri

Page 10: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

5. Strategi pelaksanaan

No

Diagnosa

Tindakan Pertemuan1 2 3 4 5 s.d 12

1 Isolasi sosial

Pasien 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial: siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa sebabnya

2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap

3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap

4. Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga

5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan

1. Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang). Beri pujian

2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2- 3 orang tetangga atau tamu, berbicara saat melakukan kegiatan harian

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) & bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian

2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian

2. Latih cara bicara sosial: belanja ke warung, meminta sesuatu, menjawab pertanyan

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian

2. Latih kegiatan harian

3. Nilai kemampuan yang telah mandiri

4. Nilai apakah isolasi sosial teratasi

Keluarga 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan RT.

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan

Page 11: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

isolasi sosial (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial

4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

harian. Beri pujian2. Jelaskan kegiatan

rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan, sholat bersama)

3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

Beri pujian2. Jelaskan cara melatih

pasien melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja, meminta sesuatu dll

3. Latih keluarga mengajak pasien belanja

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

harian/RT, berbelanja. Beri pujian

2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

harian/RT, berbelanja & kegiatan lain dan follow up. Beri pujian

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien

3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM

No

Diagnosa Tindakan Pertemuan1 2 3 4 5 s.d 12

2 halusinasi Pasien 1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon

2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,

1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum

1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol halusinasi dg bercakap- cakap saat terjadi halusinasi

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan

1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat & bercakap-cakap. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol halusinasi dg melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)

1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat &bercakap-cakap & kegiatan harian. Beri pujian

2. Latih kegiatan harian

3. Nilai kemampuan yang telah mandiri

Page 12: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan

3. Latih cara mengontrol halusinasi dg menghardik

4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik

obat)3. Masukkan pada

jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat

menghardik, minum obat dan bercakap-cakap

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian

4. Nilai apakah halusinasi terkontrol

Keluarga 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya halusinasi (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat halusinasi

4. Latih cara merawat halusinasi: hardik

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik. Beri pujian

2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat

3. Latih cara memberikan/ membimbing minum obat

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik dan memberikan obat. Beri pujian

2. Jelaskan cara bercakap- cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi

3. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik, memberikan obat & bercakap-cakap. Beri pujian

2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik & memberikan obat & bercakap-cakap & melakukkan kegiatan harian dan follow up. Beri pujian

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien

3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM

Page 13: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

No

Diagnosa Tindakan Pertemuan

1 2 3 4 5 s.d 12

3 Perilaku kekerasan

Pasien 1. Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang dilakukan, akibat PK

2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual

3. Latihan cara mengontrol PK fisik 1 & 2

4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik1 & 2. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik1,2 & obat. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan verbal

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik1,2 & obat & verbal. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan spiritual

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik1,2 & obat & verbal & spiritual. Beri pujian

2. Nilai kemampuan yang telah mandiri

3. Nilai apakah PK terkontrol

Keluarga 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya PK (gunakan booklet) Jelaskan cara merawat PK

3. Latih satu cara merawat PK: fisik1,2

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik1.2. Beri pujian

2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat

3. Latih cara memberikan/membimbing minum obat

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik1.2 dan memberikan obat. Beri pujian

2. Latih cara membimbing verbal/bicara

3. Latih cara membimbing kegiatan spiritual

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik1.2, memberikan obat verbal & spiritual. Beri pujian

2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik1.2, memberikan obat verbal & spiritual dan follow up. Beri pujian

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien

3. Nilai kemampuan keluarga melakukan

Page 14: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

dan memberi pujian dan memberi pujian dan memberikan pujian kontrol ke PKM

No

Diagnosa

Tindakan Pertemuan1 2 3 4 5 s.d 12

4 Resiko bunuh diri

Pasien 1. Identifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isyarat, ancaman, percobaan (jika percobaan segera rujuk)

2. Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengankannya (lingkungan aman untuk pasien)

3. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi /berpikir aspek positif yang dimiliki

4. Masukan pada jadwal latihan berpikir positif 5 kali per hari

1. Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri sendiri, beri pujian. Kaji ulang risiko bunuh diri

2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan

3. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan

1. Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan. Beri pujian. Kaji risiko bunuh diri

2. Diskusikan harapan dan masa depan

3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan

4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap (setahap demi setahap)

5. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan yang dipilih

1. Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih. Beri pujian

2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan

3. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang dipilih untuk persiapan masa depan

1. Evaluasi kegiatan latihan peningkatan positif diri, keluarga dan lingkungan. Beri pujian

2. Evaluasi tahapan kegiatan mencapai harapan masa depan

3. Latih kegiatan harian

4. Nilai kemampuan yang telah mandiri

5. Nilai apakah risiko bunuh diri teratasi

Keluarga 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan aspek

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien serta menciptakan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian, penghargaan, menciptakan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian, penghargaan,

Page 15: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri

4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi dukungan -pencapaian masa depan

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

positif pasien. Beri pujian

2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

suasana positif dalam keluarga. Beri pujian

2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan serta langkah- langkah mencapainya

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

suasana keluarga yang positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan masa depan. Beri pujian

2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan untuk mencapai harapan masa depan

3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

menciptakan suasana yang positif dan membimbing langkah-langkah mencapai harapan masa depan. Beri pujian

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien

3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM

Page 16: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

6. Cara kita untuk mengidentifikasi adanya perilaku percobaan bunuh diri pada individu

yaitu melihat keadaan individu seperti keputusasaan, celaan terhadap diri sendiri, perasaan

gagal dan tidak berguna, agitasi dan gelisah, insomnia yang menetap, menarik diri dari

lingkungan sosial, kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress, individu

mengatakan secara verbal akan bunuh diri

7. Tindakan yang tepat yang bisa dilakukan ketika individu pada situasi krisis dan

melakukan perilaku kekerasan yaitu membentuk Tim Krisis PK (Perilaku Kekerasan).

Tim krisis PK terdiri dari ketua tim krisis yang berperan sebagai pemimpin (leader) dan

anggota tim minimal 2 orang, ketua tim adalah perawat yang berperan sebagai kepala

ruangan, penanggungjawab “shift”, perawat primer, ketua tim atau staf perawat, yang

penting ditetapkan sebelum melakukan tindakan. Anggota tim krisis dapat staf perawat,

dokter/konselor yang telah melatih menangani krisis.

Aktivitas yang dilakukan oleh tim krisis adalah sebagai berikut (Stuar dan Laraia,

1998) :

a. Tunjuk ketua tim krisis

b. Susun anggota tim krisis

c. Beritahu petugas keamanan jika perlu

d. Pindahkan klien lain dari area penanganan

e. Uraikan rencana penanganan pada tim

f. Ambil alat pengikat (jika pengekangan akan dilakukan)

g. Tunjuk anggota tim untuk mengamankan gerak klien

h. Jelaskan tindakan pada klien dan berusaha membuat klien kooperatif

i. Ikuti klien dengan petunjuk ketua tim

j. Berikan obat sesuai dengan program terapi

k. Pertahankan sikap yang tenang dan konsisten terhadap klien

l. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan bersama anggota tim

m. Jelaskan kejadian kepada klien dan staf lain jika diperlukan

n. Integrasikan klien kembali kepada lingkungan secara bertahap

Kita sebagai perawat mempunyai tugas untuk mengatasi masalah prilaku kekerasan

seperti kasus diatas dengan cara :

Page 17: Askep Jiwa Kom (Cmhn)

a. Mengumpulkan masyarakat yang mengalami gangguan psikososial seperti

perilaku kekerasan

b. Melalukan sosialisasi dengan memberikan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok)

seperti TAK musik untuk memberikan kenyamanan, relaksasi pikiran agar tidak

terjadi stress. Terapi rekreasi seperti menggambar dengan tujuan agar

masyarakat mampu untuk mengungkapkan perasaan yang dirasakan. Dengan

demikian perilaku untuk melakukan kekerasan akan beralih menjadi kegiatan

yang positif serta dapat mengontrol emosi agar tidak terjadi hal tersebut.