Askep Influenza

17
ASKEP INFLUENZA

Transcript of Askep Influenza

Page 1: Askep Influenza

ASKEP INFLUENZA

Page 2: Askep Influenza

DefinisiDefinisi

• Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza

• Virus influenza merupakan virus yang kompleks dan terus-menerus berubah. Struktur fisik virus ini cenderung mengalami perubahan-perubahan kecil pada antigen permukaan selama fase replikasi yang dapat meyebabkan virus menginvasi sistem kekebalan pejamu. Hal ini menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi dapat mengalami reinfeksi pada tahun berikutnya meskipun sudah punya antibodi terhadap virus pertama

Page 3: Askep Influenza

• Selain menyerang manusia, ternyata virus influenza juga dapat ditemukan pada beberapa binatang, seperti unggas, babi, bebek, ikan paus, kuda, dan anjing laut.

Page 4: Askep Influenza

Gejala dan tanda penyakit InfluenzaGejala dan tanda penyakit Influenza

• - Demam mendadak disertai menggigil- Sakit kepala- Badan lemah- Nyeri otot dan sendi- sekresi mukus

• Masa InkubasiJangka waktu seseorang terpapar virus hingga munculnya gejala adalah satu sampai empat hari, dengan rata-rata dua hari

Page 5: Askep Influenza

TANDA DAN GEJALA SEORANG KLIEN TANDA DAN GEJALA SEORANG KLIEN MENGALAMI OBSTRUKSI JALAN MENGALAMI OBSTRUKSI JALAN

• BatukBatuk merupakan refleks pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan trakeabronkial. Kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk membersihkan saluran napas bagian bawah, dan banyak orang dewasa normal yang batuk beberapa kali setelah pagi hari untuk membersihkan trakea dan faring dari sekret yang terkumpul selama tidur

Page 6: Askep Influenza

Terdapatnya SputumTerdapatnya Sputum

• Orang dewasa normal menghasilkan mukus sekitar 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini diangkut menuju faring dengan gerakan pembersihan normal silia yang melapisi saluran pernapasan. Kalau terbentuk mukus yang berlebihan, proses normal pembersihan mungkin tak efektif lagi, sehingga akhirnya mukus tertimbun. Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus dibatukkan keluar sebagai sputum

Page 7: Askep Influenza

DispneaDispnea • Dispnea atau sesak napas adalah

perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama dari penyakit kardiopulmonar.

• SianosisSianosis adalah warna kebiru-biruan pada kulit dan selapur lendir yang terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb tereduksi (Hb yang tak berkaitan dengan O2).

Page 8: Askep Influenza

Hipoksemia dan HipoksiaHipoksemia dan Hipoksia

• Istilah hipoksemia menyatakan nilai PaO2 yang rendah dan seringkali ada hubungannya dengan hipoksia, atau oksigenasi jaringan yang tidak memadai

Page 9: Askep Influenza

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Virus masukVia saluran pnafasan

Peningkatan Produksi mukus

Obstrusi jalannafas

Ggn Pertukaran gas

Peradangan Aktivasi mediatorkimia

Hipoksia jaringan

Page 10: Askep Influenza

Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan Diagnostik

• Sinar x dada: Dapat menyatakan hiperinflasi paru-paru; mendatarnya diafragma; peningkatan area udara retrosternal

• Tes fungsi paru: Dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea, untuk menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruks atau restriksi

Page 11: Askep Influenza

• Sputum dan sekret: Kultur untuk menentukan adanya infeksi, mengidentifikasi patogen; pemeriksaan sitolitik untuk mengetahui keganasan atau gangguan alergi.

Page 12: Askep Influenza

Asuhan KeperawatanAsuhan KeperawatanData dasar pengkajian pasienData dasar pengkajian pasien

Aktivitas/IstirahatAktivitas/IstirahatGejala:Gejala:- Keletihan, kelelahan, malaise- Keletihan, kelelahan, malaise- Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas - Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas

sehari-hari karenasehari-hari karena sulit bernapas.sulit bernapas.- Ketidakmampuan untuk tidur- Ketidakmampuan untuk tidur

SirkulasiSirkulasiTanda:Tanda:- Peningkatan frekuensi jantung/takikardia - Peningkatan frekuensi jantung/takikardia berat, disritmia.berat, disritmia.- Warna kulit/membran mukosa: sianosis- Warna kulit/membran mukosa: sianosis

Page 13: Askep Influenza

• Integritas EgoTanda:- Ansietas, ketakutan, peka rangsang

• Makanan/CairanGejala:- Mual/muntah.- Napsu makan buruk/anoreksi.- Ketidakmampuan untuk makan karena distres Pernapasan.- Penurunan berat badan menetap.

Tanda:- Turgor kulit buruk.

Page 14: Askep Influenza

• PernapasanGejala:- Napas pendek khususnya pada kerja.- Batuk menetap dengan produksi sputum

• Tanda:- Penggunaan otot bantu pernapasan, misalanya meninggikan bahu, retraksi fosasupraklafikula, melebarkan hidung.- Dada: Dapat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter AP.- Bunyi napas: mungkin redup dengan ekspirasi mengi; menyebar, lembut atau krekels lembab kasar; ronki, mengi sepanjang area paru pada ekspirasi dan kemungkinan selama inspirasi berlanjut sampai penurunan atau tak adanya bunyi napas.

Page 15: Askep Influenza

Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan Bersihan jalan napas, b.d peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental akibat influenza.

Intervensi

1. Auskultasi bunyi napas. Catat adanya bunyi napas, misal mengi, krekels, ronki

2. . Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi

Page 16: Askep Influenza

3. Catat adanya/derajat dispnea, mis., keluhan “lapar udara,” gelisah, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu

4. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, mis., peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur

5. Pertahankan polusi lingkungan minimum, mis., debu, asap, dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu.

6. Dorong/bantu latihan napas abdomen atau bibir

Page 17: Askep Influenza

Lanjutan Dx KepLanjutan Dx Kep

2. Diagnosa Keperawatan: Pertukaran gas, kerusakan dapat dihubungkan dengan gangguan suplai oksigen (obstruksi jalan napas oleh sekresi).

3. Diagnosa Keperawatan: Nutrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh dapat dihubungkan dengan dispnea.