ASKEP Infark Miocard.docx
-
Upload
tiya-m-khusna -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of ASKEP Infark Miocard.docx
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
1/11
A. Denifinisi Infark MiocardInfark Miocard (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan
oksigen berkepanjangan. Hal ini adalah respon letal terakhir terhadap iskemia miokardiumyang tidak teratasi. Sel-sel miokardium mulai mati setelah sekitar 20 menit mengalami
kekurangan oksigen. Setelah periode ini,kemampuan sel untuk menghasilkan ATP secara
aerobis lenyap, dan sel tidak dapat memenuhi kebutuhan energinya. (Elizabeth J Corwin :2000)Infark miokard juga disebut sebagai serangan jantung, yang mengacu pada kerusakan
bagian jaringan miokard saat suplai darah tiba-tiba terganggu baik oleh penyempitan arteri
koroner kronis dari aterossklerosis atau adanya obstruksi dari embolus atau thrombus.(Barbara Engram : 1998)
Infark miokard (IM) adalah penurunan aliran darah melalui satu atau lebih arteri koroner,
mengakibatkan iskemia miokard dan nekrosis. (Doenges Marilyn E : 1999)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa infark miokard adalah kematian sel-selmiokardium akibat iskemia.
B.
Klasifikasi infark miokardBerdasarkan lapisan otot yang terkena Akut Miokard Infark dapat dibedakan :
1. Akut Miokard Infark Transmural yaitu infark yang mengenai seluruh lapisan ototjantung (dinding ventrikel).
2. Akut Miokard Infark Non Transmural / Subendokardial Infark yaitu infark yangmengenai otot jantung bagian dalam (mengenai sepertiga miokardium).
Berdasarkan tempat oklusinya pada pembuluh darah koroner :
1. Akut Miokard Infark Anterior.2. Akut Miokard Infark Posterior.3. Akut Miokard Infark Inferior. (Nn : 2012)
C. EtiologiPenyebab tersering dari infark miokard (MI) adalah rupturnya plak arterosklerosis pada arteri
coronaria yang disebabkan spasme arteri atau terbentuknya trombus. Intinya infark miokard
akut terjadi jika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani denganbaik sehingga menyebabkab kematian sel-sel jantung tersebut.
D. Manifestasi KlinisWalaupun sebagian individu tidak memperlihatkan tanpa infark miokard yang nyata (suatu
serangan jantung tersamar), biasanya timbul manifestasi klinis yang bermakna (Elizabeth J
Corwin, 2000) :
1. Nyeri dengan permulaan yang (biasanya) mendadak, sering digambarkan memiliki sifatmeremukkan dan parah. Nyeri dapat menyebar ke bagian atas tubuh mana saja, tetapi
sebagian besar menyebar ke lengan kiri, leher atau rahang. Nitrat dan istirahat dapat
menghilangkan iskemia diluar zona nekrotik dengan menurunkan beban jantung .
2. Terjadi mual dan muntah yang mungkin berkaitan dengan nyeri hebat3. Perasaan lemas yang berkaitan dengan penurunan aliran darah ke otot rangka4. Kulit yang dingin akibat vasokontriksi simpatis5. Pengeluaran urin berkurang karena penurunan aliran darah ginjal serta peningkatan
aldosteron/ADH.
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
2/11
E. PatofisiologiAterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria yang
paling sering ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan peninbunan lipid dan jaringan fibrosadalam arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumenpembuluh darah. Bila
lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan
aliran darah miokardium. Bila penyakit ini semakin lanjut, maka penyempitan lumen akandiikuti perubahan pembuluh darah yang mengurangi kemampuan pembuluh untuk melebar.Dengan demikian keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan oksigen menjadi tidak
stabil sehingga membahayakan miokardium yang terletak disebelah distal dari daerah lesi.
Kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah yangmengalami gangguan menyebabkan terjadinya iskemia miokardium loka. Iskemia yang
bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversible pada tingkat sel dan jaringan,
dan menekan fungsi miokardium. Berkurangnya kadar oksigen mendorong miokardium
untuk mengubah metabolism aerob menjadi metabolism anaerob. Metabolism anaerobmelalui jalur glikolik jauh lebih tidak efisienapabila disandingkan dengan metabolism aerob
melalui fosfat berenergi tingi menurun cukup besar. Hasil akhir metabolism anaerob (yaitu
asam laktat) akan tertimbun sehingga menurunkan Ph sel. gabungan efek hipoksia,berkurangnya energi yang tersedia, serta asidosis dengan cepat menganggu fungsi ventrikel
kiri. kekuatan kontraksi daerah miokardium yang terserang berkurang serabut-serabutnya
memendek dan daya serta kecepatannya berkurang. selain itu, gerakan dinding segmen yang
mengalami iskemia menjadi abnormal ; bagian tersebut akan menonjol keluar setiap kaliventrikel berkontraksi.
Iskemia yang berlangsung lebih dari30-45 menit akan menyebabkan kerusakan sel
irreversible serta nekrosis atau kematian otot. Bagian miokardium yang mengalami infarkatau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara permanen. Jaringan yang mengalami infark
dikelilingi oleh suatu daerah iskemik yang berpotensi dapat hidup. Ukuran infark akhir
bergantung pada nasib daerah iskemik tersebut. Bila pinggir daerah ini mengalami nekrosis
maka besar daerah infark akan bertambah besar, sedangkan perbaikan iskemik akanmemperkecil daerah nekrosis. Perbaikan daerah iskemik dan pemulihan aliran darah koroner
dapat tercapai dengan pemberian obat trombolitik atau angioplasti koroner transluminal
perkutaneas primer (PTCA). Apabila terjadi perbaikan daerah iskemia, maka nekrosis daerahiskemik meningkat ukuran infark. ( Sylvia A Prince dan Lorraine M Wilson : 2005 )
F. Komplikasi Klien dengan Infark MiocardKomplikasi yang muncul pada penderita infark miokard (Elizabeth J Corwin,2000) adalah
1. TromboemboliTerjadi tromboembolus akibat kontraktilitas miokardium berkurang. Embolus tersebut
dapat menghambat aliran darah kebagian-bagian jantung yang sebelumnya tidak rusakoleh infark semula. Embolus tersebut juga dapat mengalir ke organ lain,menghambat
aliran darahnya dan menyebabkan infark diorgan tersebut.
2. Gagal jantung kongesifTerjadi gagal jantung kongestif apabila jantung tidak dapat memompa keluar semuadarah yang diterimanya. Gagal jantung dapat timbul segera setelah infark apabila infark
awal berukuran sangat luas,atau timbul setelah pengaktifan refleks-refleks baroreseptor.
Dengan diaktifkannya refleks-refleks baroreseptor terjadi peningkatan darah yangkembali kejantung yang rusak serta kontriksi arteri dan arteriol disebelah hilir. Hal ini
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
3/11
menyebabkan darah terkumpul dijantung dan menimbulkan peregangan yang berlebihan
terhadap sel-sel otot jantung. Apabila peregangan tersebut cukup hebat,maka
kontraktilitas jantung dapat berkurang karena sel-sel otot tertinggal pada kurva panjang-tegangan.
3. DisritmiaDisritmia dapat timbul akibat perubahan keseimbangan elektrolit dan penurunan pH.Daerah-daerah dijantung yang mudah teriritasi dapat mulai melepaskan potensial aksisehingga terjadi disritmia. Nodus SA dan AV,atau jalur transduksi (serat Purkinje atau
berkas His), dapat merupakan bagian dari zona iskemik atau nekrotik yang
mempengaruhi pencetusan atau penghantaran sinyal. Fibrasi adalah sebab utamakematian pada infark miokard di luar rumah sakit.
4. Syok kardiogenikTerjadi syok kardiogenik apabila curah jantung sangat berkurang dalam waktu lama.
Syok kardiogenik dapat fatal pada waktu infark, atau menimbulkan kematian ataukematian atau kelemahan beberapa hari atau minggu kemudian akibat gagal paru atau
ginjal karena organ-organ ini mengalami iskemia. Syok kardiogenik biasanya berkaitan
dengan kerusakan sebanyak 40% massa otot jantung.5. PerikarditisTerjadi perikarditis, peradangan selaput jantung (biasanya beberapa hari setelah infark).
Perikarditis sebagai bagian dari reaksi peradangan setelah cedera dan kematian sel.
Sebagian jenis perikarditis dapat timbul beberapa minggu setelah infark, dan mungkinmencerminkan suatu reaksi hipersensitifitas imun terhadap nekrosis jaringan.
6. Rupture miokardiumSetelah infark miokardium sembuh, terbentuk jaringan parut yang menggantikan sel-selmiokadium yang mati. Apabila jaringan parut ini cukup luas, maka kontraktilitas jantung
dapat berkurang secara permanen. Pada sebagian kasus, jaringan parut tersebut lemah
sehingga kemudian dapat terjadi ruptur miokardium atau neurisma.
G. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan diagnostic (Barbara Engram:1998) adalah
1. EKGMenunjukkan peninggian gelombang S-T, iskemia berarti, penurunan atau datarnya
gelombang T, adanya gelombang Q neklosis.
2. Enzim jantung dan isoenzimCPK-MB (isoenzim yang ditemukan pada otot jantung) meningkat antara 4-6 jam,
memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam. LDH meningkat dalam
12-24 jam, memuncak dalam 24-48 jam, dan memakan waktu lama untuk kembali
normal. AST (aspartat amonitransfererase) meningkat terjadi dalam 6-12 jam, memuncakdalam 24 jam, kembali normal dalam 3-4 hari.
3. ElektrolitKetidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan dapat mempengaruhi
kontraktilitas, contoh hipoklemia/hiperkalemia.4. Leukosit/sel darah putih
Leukosit (10.000-20.000) biasanya tampak pada hari kedua setelah IM sehubungan
dengan proses inflamasi.5. GDA/Oksimetri nadi
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
4/11
Dapat menunjukkan hipoksia atau proses penyakit menurun.
6. Kolestrol/tridlesirifa serumMeningkat menunjukkan arterioskerosis sabagai penyabab IM
7. Foto dadaMungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau aneurisma
ventrikel.8. EkokardiogramMungkin dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup/dinding ventrikel,
dan konfigurasi/fungsi katup.
9. Pemeriksaan pencitraan nuklirThalium : mengevaluasi aliran daraah mitokondria dan status sel miokardia, contoh
lokasi/luasnya IM akut/sebelumnya.
Technetium : terkumpulnya dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik.
10.Pencitraan darah jantung/MUGAMengevaluasi penampilam ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding regional, dan
fraksi ejeksi (aliran darah).
11.Angiografi koronerMenggambarkan penyempitan/sumbatan arteri koroner dan baidanya dilakukan
sehubungan dengan pengukuran tekanan kecepatan serambi dan mengkaji fungsi
ventrikel kiri.
12.Digital substraction angiografi/DSATeknik yang digunakan untuk menggambarkan status penanaman arteri dan untuk
mendeteksi penyakit arteri parifer.
H. Penatalaksanaan1.Medis
Penatalaksanaan medis (Barbara Engram:1998) adalah
a. Farmakologi :1) Antikoagulan (untuk mencegah pembekuan baru)2) Nitrat (untuk mempertahankan vasodilatasi mengurangi afterload dan preload)3) Agen penghambat saluran kalsium (untuk meningkatkan vasodilasi dan
mengurangi kontraksi miokard)
4) Penyekat beta-adrenegrik (untuk mengurangi kontraktilitas miocard, hinggakebutuhan oksigen terpenuhi)
5) Agen trombolik seperti activator plasminogen jaringan (tPA), urokinase ataustreptokinase (untuk pembekuan darah) dapat diberikan secara intravena antara 4-6
jam setelah terjadi serangan nyeri dada.
b. PembedahanUntuk sakit yang menetap, kronis dan nyeri dada yang berat diperlukan tandur bypass
arteri koroner (CABG), atau angioplasty koroner trasluminal percutan (PTCA). PTCA
meliputi penempatan dan pemompaan ujung balon kateter pada daerah sumbatan
pembuluh arteri untuk menekan lesi ateromasus dan terus dimasukkan melebihidinding pembuluh , hingga memperbaiki aliran darah ke Myocardium. Pasien tang
mengalami penyakit pembuluh tunggal dan mengalami kejang jantung yang terjadi
kurang 1 (satu) tahun sebaiknya menjalani PTCA. Pasien harus terus menerusmengalami terapi pengobatan sebelum prosedur dan pengubahan kebiasaan/pola hidup,
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
5/11
menggambarkan modifikasi factor risiko sejak perawatan dihentikan. Prosedur PTCA
sama dengan anteriografi koroner kecuali tim CABG dilaksanakan pada kasus yang
mengalami komplikasi. Juga laser angioplasty mungkin dilakukan. Meskipun tidakdilakukan pengobatan pada angina, hal ini dapat membantu memperkecil intensitas
pada nyeri dada.
2. Diet
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian KeperawatanDasar-dasar dalam pengkajian pasien (Donges Marilyn E,dkk:1999) adalah
1. Aktivitasa. Gejala : kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur.b. Pola hidup menetap, jadwal olahraga tak teratur.c. Tanda : takikardi, dispenia pada istirahat/aktivitas.
2.
Sirkulasi :a. Gejala : riwayat IM sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, masalah TD, diabetesmellitus.
b. Tanda :TD: dapat normal atau naik/turun, perubahan postural dicatat dari tidur sampaiduduk/berdiri
Nadi : dapat normal, penuh/takkuat, atau lemah/kuat kualitasnya dengan pengisian
kapiler lambat, tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi.Bunyi jantung: bunyi jantung ekstra : S3/S4 mungkin menunjukkan gagal
jantung/penurunan kontraktilitas atau complain ventrikel.
Murmur: bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot papilar.
Friksi : disurigai perikarditis.Irama jantung : dapat teratur atau tak teratur.
Edema : distensi vena juguler, edema dependen/perifer, edema umum, krekels mungkin
ada dengan gagal jantung/ventrikel.Warna : pucat atau sianosis/kulit abu-abu, kuku datar, pada membrane mukosa dan
bibir.
3. Intregitas Ego :a. Gejala
1) Menyangkal gejala oenting/adanya kondisi.
2) Takut mati, perasaan ajal sudah dekat.
3) Marah pada penyakit/perawatan yangtak perlu.4) Kuatir tentang keluarga, kerja, keuangan.
b. Tanda
1) Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata.
2) Gelisah, marah, perilaku menyerang.3) Focus pada diri sendiri/nyeri.
4. Eliminasi
a. Tanda : normal/bunyi usus menurun
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
6/11
5. Makanan/cairan
a. Gejala : mual, kehilangan nafsu makan, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar
b. Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering/terbakar, berat badan turun.6. Hygiene
a. Gejala/tanda : kesulitan melakukan tugas keperawatan.
7. Neurosensoria. Gejala : pusing, berdenyut selama tidur/saat bangunb. Tanda : perubahan mental, kelemahan.
8. Nyeri/ketidaknyamanan
a. Gejala : Nyeri dada yang timbul mendadakb. Tanda
1) Wajah meringis perubahan postur
2) Menangis, merintih
3) Respon otomatik perubahan frekuensi/irama jantung, TD, pernafasan,kesadaraan.
9. Pernafasan
a. Gejala1) Disnea dengan/tanpa kerja, disnea noktural
2) Batuk dengan/tanpa produksi sputum
3) Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis
b. Tanda1) Peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak/kuat
2) Pucat /sianosis
3) Bunyi nafas : bersih atau krekels/mengi4) Sputum : bersih, merah muda kental
10. Interaksi social
a. Gejala : stress, kesulitan koping dengan stressor yang ada.
b. Tanda : kesulitan istirahat dengan tenang, respon terlalu emosi.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan penumpukan asam laktat2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran-kapiler alveolar
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal, retensi urin5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan frekuensi dan irama jantung
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen. (Judith M Wilkinson dan Nancy R Ahern : 2011)
C. Rencana Keperawatan dan Rasional Tindakan
Rencana keperawatan dan rasional tindakan (Judith M Wilkinson dan Nancy R Ahern :
2011) adalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan penumpukan asam laktatHasil yang diharapkan :
a. Pasien melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis
b. Pasien akan memperlihatkan teknik relaksasi individual yang efektif untukmencapai kenyamanan
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
7/11
c. Pasien akan melaorkan pola tidur yang lebih baik
d. Pasien akan melaporkan nyeri berkurang
Intervensi keperawatan Rasional
Lakukan pengkajian nyeri yang komprehesifmeliputi lokasi, karakteristik, awitan dan
durasi, frekuensi, kwalitas, intensitas/keparahan nyeri dan factor presipitasi
Nyeri sebagai pengalaman subyektif yangharus digambarkan pasien untuk mengetahui
skala nyeri.
Minta pasien menilai nyeri atau
ketidaknyamanan pada skala 0-10
Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan harus
digambarkan oleh pasien.Bantu pasien untuk
menilai nyeri dengan membandingkannyadengan pengalaman yang lain.
Lakukan perubahan posisi, message punggung
dan relaksasi
Membantu dalam penurunan persepsi atau
respon nyeri.Memberikian kontrol
situasi,meningkatkan perilaku positif.
Lakukan pengalihan nyeri melalui televise,
radio, tape dan interaksi penunjang
Membantu pasien agar dapat mengalihkan
konsentrasi terhadap nyeri, kepada sesuatu
yang membuat rileks.Pastikan pemberian analgesi terapi atau strateginon farmakologi sebelum melakukan prosedur
yang menimbulkan nyeri.
Agar pasien mampu mengontrol melalui efekhambatan rangsangan simpatis.
2.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasiHasil yang diharapkan :
a. Pasien akan menunjukkan pernafasan optimal pada saat terpasang ventilator
mekanisb. Pasien akan mempunyai kecepatan dan irama pernafasan dalam batas normal
c. Pasien akan mempunyai fungsi paru dalam batas normal
Intervensi keperawatan RasionalPantau pola pernafasan Mengetahui pola pernafasan pasien
Auskultasi suara nafas, perhatikan areapenurunan
Dapat mengindikasikan edema paruskunder akibat dekompensasi jantung.
Mengumpulkan dan menganalisis data
pasien untuk mengatur keseimbangan
elektrolit
Untuk mengetahui tingkat keseimbangan
elektrolit pasien
Tinggikan ekstremitas untuk
meningkatkan aliran darah balik vena
Agar darah dapat kembali kejantung
Informasikan tentang teknik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas
Membantu menurunkan persepsi respon
nyeri dengan memanipulasi adaptasi
fisiologis tubuh terhadap nyeri
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk
memberikan diet dengan kandungan
protein yang adekuat dan pembatasannatrium
Natrium menyebabkan retensi cairan
sehingga harus dibatasi
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
8/11
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran-kapiler alveolar
Hasil yang diharapkan :
a. Pasien akan mempunyai fungsi paru dalam batas normalb. Pasien akan memiliki ekspansi paru yang simetris
c. Pasien tidak mengalami nafas dangkal / ortopnea
d. Pasien tidak akan menggunakan otot aksesoris untuk bernafasIntervensi keperawatan Rasional
Kaji suara paru, frekuensi nafas, kedlaaman
dan usaha nafas dan produksi sputum sebagai
indicator penggunaan alat penunjang
Kegagalan pompa jantung dapat menimbulkan
dis stress pernafasan
Ajarkan kepada pasien teknik bernafas dan
relaksasi
Membantu menurunkan persepsi respon nyeri
dengan memanipulasi adaptasi fisiologis tubuh
terhadap nyeri
Ajarkan kepada pasien batuk efektif
Lakukan tindakan untuk menurunkan
konsumsi oksigen (misalnya mengurangi
ansietas, nyeri)
Agar dapat menghemat kebutuhan oksigen
dalam tubuh
Atur posisi untuk mengurangi dispnea Pasien diharapkan tidak mengalami sesak nafas
Konsultasikan dengan dokter tentang
pentingnya pemeriksaan arteri (GDA) dan
penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai
dengan adanya perubahan kondisi pasien
Untuk mengetahui gangguan keseimbangan
asam-basa
Berikan obat yang diresepkan (misalnya :
natrium bikarbonat)
Untuk mempertahankan keseimbangan asam-
basa
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal, retensi urin
Hasil yang diharapkan :
a. Pasien akan menyatakan secara verbal pemahaman tebntang pembatasancairan dan diet
b. Pasien akan menyatakan secara verbal pemahaman tentang obat yang
diprogramkan
c. Pasien akan mempertahankan tanda vital dalam batas normal untuk pasiend. Hemotokrit dalam batas normal
Intervensi keperawatan Rasional
Tentukan lokasi dan derjat edema parifer,
sacral dan periorbital pada skala 1+ sampai 4+
Untuk mengetahui lokasi edema dan tingkat
keparahan edema sehingga dapat dilakukantindakan secepatnya
Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edematerhadap gangguan sirkulasi dan integritas kulit
Mengetahui tingkat keparahan edema
Timbang berat badan setiap hari dan pantau
kecenderungannya
Perubahan tiba-tiba pada berat badan
menunjukan keseimbangan cairan.
Pertahankan asupan dan haluaran yang akurat Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orangdewasa tetapi memerlukan pembatasan pada
adanya dekompensasi jatung.
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
9/11
Pertahankan dan alokasikan pembatasan cairan
pasien
Agar pasien tidak mengalami kelebihan cairan
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk
memberikan diet dengan kandungan proteinyang adekuat dan pembatasan natrium
Natrium meningkatkan retensi cairan dan harus
dibatasi.
Kolaborasi pemberian diuretik sesuia indikasi(Furosemid/Lasix, Hidralazin/ Apresoline,Spironlakton/ Hidronolak-ton/Aldactone)
Diuretik mungkin diperlukan untukmengoreksi kelebihan volume cairan.
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan frekuensi dan irama jantungHasil yang diharapkan :
a. Pasien akan mempunyai indeks jantung dan fraksi ejeksi dalam batas normal
b. Paien akan mempunyai warna kulit normal
c. Pasien akan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas fisik
(misalnya : tidak mengalami dispnea, nyeri dada)d. Pasien akan mengidentifikasi tanda dan gejala peerburukan kondisi yang
dapat dilaporkan.Intervensi keperawatan Rasional
Ubah posisi pasien ke posisi datar atau
trendelenburg ketika tekanan darah pasien
berada pada posisi rentang lebih rendahdibandingkan biasanya
Meninggikan kepala tempat tidur dapat usaha
tenaga untuk bernapas&menurunkan venous
return&preload
Untuk hipotensi yang tiba-tiba, berat/lama,
pasang akses intravena untuk pemberian cairan
intravena/obat untuk meningkatkan tekanandarah
Untuk memudahkan pemberian obat untuk
meningkatkan tekanan darah
Ubah posisi pasien setiap 2 jam/ pertahankan
aktivitas lain yang sesuai/dibutuhkan untukmenurunkan statis sirkulasi parifer.
Bedrest dalam posisi supinasi menyebabkan
volume plasmahipotensi postural&syncope
Berikan atau titrasikan obat anti aritmia,
inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk
mempertahankan kontraktilitas, preload danafterload sesuai dengan program medis dan
protocol
Pemberian obat dapat mempertahankan
kontraktilitas jantung
Lakukan perujukkan ke pusat rehabilitasi
jantung jika diperlukan
Memberika dukungan atau pengawasasn
tambahan belanjut dan partisipasi prosespenyembuhan dan kesejahteraan.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.Hasil yang diharapkan :a. Pasien akan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dibutuhkan dengan peningkatan
normaldenyut jantung, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah serta memantau pola
dalam batas normalb. Pasien akan mengidentifikasi aktivitas / situasi yang menimbulkan kecemasan yang
dapat mengakibatkan intoleransi aktivitas.
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
10/11
c. Pasien akan mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang kebutuhan oksigenasi,
obat, dan/atau peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas
Intervensi keperawatan Rasional
Pantau respon kardiorespiratori terhadapaktivitas
Untuk mengetahui tingkat toleransi terhadapaktivitas yang dilakukan oleh pasien
Mengatur penggunaan energy untukmengatasi/mencegah kelelahan danmengoptimalkan fungsi seperti bantu pasien
untuk mengidentifikasi pilihan aktivitas
Menurunkan kerja miokardiua/konsumsioksigen, menurunkan risiko komplikasi(contoh perluasan IM)
Pantau respon oksigen terhadap aktivitas
perawatan diri/aktivitas keperawatan
Untuk mengetahui kebutuhan respon pasien
Memberikan anjuran tentang dan bantuan
dalam aktivitas fisik, kognitif, social dan
spiritual yang spesifik untuk meningkatkanrentang, frekuensi/ durasi aktivitas individu
Membantu pasien dalam melakukan aktifitas
Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama dan
setelah aktivitas : hentikan aktivitas jika tanda-tanda vital tidak dalam rentang normal bagipasien atau jika ada tanda-tanda bahwa
aktivitas tidak dapat ditoleransi. (misalnya :
nyeri dada, pucat, vertigo, dispnea)
Kecenderungan menentukan respons pasien
terhadap aktivitas dan dapat mengindikasikanpenurunan oksigen miokardia yangmemerlukan penurunan tingkat
aktivitas/kembali tirah baring, perubahan
program obat, penggunaan oksigen tambahan.
Batasi pengunjung sesuai dengan keadaan
klinis klien.
Menurunkan kerja miokard/konsumsi oksigen,
menurunkan risiko komplikasi.
Klaborasikan dengan ahli okupasi fisik(misalnya untuk ketahanan)
Agar pasien dapat meningkatkan aktifitas fisik
-
7/27/2019 ASKEP Infark Miocard.docx
11/11