ASKEP HUKUM DALAM KEPERAWATAN - · PDF filePerawat wajib merahasikan segala sesuatu yang...
-
Upload
truongkhuong -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of ASKEP HUKUM DALAM KEPERAWATAN - · PDF filePerawat wajib merahasikan segala sesuatu yang...
KONSEP HUKUM
DALAM KEPERAWATAN
ETIKUM PSIK B'11
Oleh :
Kelompok 3.B
Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu
keperawatan, berbentuk pelayanan bio
psikososialspiritual yang komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat
yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. ETIKUM PSIK B'11
Hukum adalah keseluruhan kumpulan
peraturan-peraturan dalam suatu kehidupan
bersama; atau keseluruhan peraturan tingkah laku
yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama,
yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan
suatu sanksi.
Hukum kesehatan adalah ketentuan-
ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban baik
dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya
kesehatan maupun dari individu dan masyarakat
yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam
segala aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta organisasi
ET
IKU
M P
SIK
B'1
1
Fungsi Hukum dalam Praktek dan perkembangan Keperawatan :
1. Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi
keperawatan : Hukum memberikan kerangka untuk
menentukan tindakan keperawatan mana yang
sesuai dengan hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan
profesi yang lain.
3. Membantu menentukan batas - batas kewenangan
tindakan keperawatan mandiri.
4. Membantu dalam mempertahankan standar praktek
keperawatan dengan meletakkan posisi perawat
memiliki akuntabilitas di bawah hukum (Kozier,
Erb, 1990)
ETIKUM PSIK B'11
ETIKUM PSIK B'11
UUD 45
UU No.23/1992
Ttg Kesehatan
Permenkes
1239/2002 ttg
Registrasi Praktik
Keperawatan
RUU PRAK.KEP
????....
PRAKTIK
KEPERAWATAN
RUU PRAKTIK
TENAGA
KESEHATAN
????....
ETIKUM PSIK B'11
UU
No.23/1992
Ttg Kesehatan
Pasal 32 ayat 4:
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu.”
Pasal 53, ayat 1:
Tenaga kesehatan berhak memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
Pasal 53, ayat 2:
Tenaga kesehatan dalam melakukan
tugasnya berkewajiban untuk mematuhi
standar profesi dan menghormati hak pasien
PASAL KRUSIAL DALAM KEPMENKES
1239/2001 TTG PRAKTIK KEPERAWATAN
Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan dan evaluasi.
Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis dokter
Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban :
Menghormati hak pasien
Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Memberikan informasi
Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
Melakukan catatan perawatan dengan baik ETIKUM PSIK B'11
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
seseorang , perawat berwenang melakukan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang
ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
Perawat yang menjalankan praktik perorangan
harus mencantumkan SIPP di ruang praktiknya
Perawat yang menjalankan praktik perorangan
tidak diperbolehkan memasang papan praktik
(sedang dlam proses amandemen)
ETIKUM PSIK B'11
RUU PRAKTIK KEPERAWATAN (draf 19)
BAB I : Ketentuan Umum BAB II : Azas dan Tujuan BAB III : Lingkup Praktik Keperawatan BAB IV : Konsil Keperawatan Indonesia BAB V : Standard Pendidikan Profesi Kep. BAB VI : Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan BAB VII : Registrasi Praktik Keperawatan BAB VIII : Penyelenggaraan Praktik Kep. BAB IX : Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan BAB X : Ketentuan Peralihan BAB XI : Ketentuan Penutup
ETIKUM PSIK B'11
Tujuan UUPKep (draft)
ETIKUM PSIK B'11
Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:
memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima dan pemberi jasa pelayanan keperawatan.
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
Praktik keperawatan dilakukankan berdasarkan pada kesepakatan antara perawat dengan klien dan atau pasien dalam upaya untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif, dan pemulihan kesehatan.
ETIKUM PSIK B'11
1. PERAWAT DAN KLIEN
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan
Perawat wajib merahasikan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
ETIKUM PSIK B'11
2. PERAWAT DAN PRAKTEK Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi
dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus
Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional
ETIKUM PSIK B'11
3. PERAWAT DAN MASYARAKAT
Perawatan mengemban tanggung jawab bersama
masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat
4. PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT Perawat senantiasa memlihara hubungan baik
dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasan lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayan kesehatan secara menyeluruh
Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal
ETIKUM PSIK B'11
5. PERAWAT DAN PROFESI • Perawat mempunyai peran utama dalam
menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
• Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
• Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi
ETIKUM PSIK B'11
Keadilan prosedural terkait erat dengan kepatutan dan transparansi dari proses-proses pembuatan keputusan.
Keadilan substantif keadilan yang diberikan sesuai dengan aturan-aturan hukum substantif, dengan tanpa melihat kesalahan-kesalahan procedural
Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur pelangaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan hukum yang diancam dengan sanksi pidana tertentu.
Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan orang-perorangan. Perdata berarti warga negara pribadi, atau sipil.
ETIKUM PSIK B'11
ET
IKU
M P
SIK
B'1
1
Sistem Hukum
Barat
Sistem Hukum
Adat
Sistem
Hukum Islam
SISTEM
HUKUM
NASIONAL
INDONESIA
Pembidangan hukum feat perawat
1. Keperdataan
Gugatan keperdataan terhadap perawat bersumber pada
dua bentuk yakni perbuatan melanggar hukum sesuai dengan
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata dan perbuatan wanprestasi
sesuai dengan ketentuan Pasal 1239 KUHPerdata.
2 . Pidana
seorang perawat baru dapat dimintai
pertanggungjawaban apabila terdapat unsur-unsur; perawat
melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang
tertuang dalam Pasal 8 Permenkes No. 148/2010, kedua; seorang
perawat yang menyadari bahwa tindakannya dapat merugikan
pasien, tidak adanya aturan yang mengijinkannya melakukan
suatu tindakan, ataupun tidak ada alasan pembenar.
3. Administratif
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Permenkes No.
148/2010 ketentuan administrasi yang wajib ditaati
ETIKUM PSIK B'11
ETIKUM PSIK B'11
Alur Proses Pidana
1. Pengaduan
2. Laporan
3. Penyidikan
4. Penangkapan
5. Penahanan
6. Penggeledahan
7. Penunttan
Tahapan-tahapan dalam bernegosiasi
1. Perkenalan dan basa-basi lainnya
2. Menyampaikan keinginan
3. tawar-menawar
4. mencapai keputusan
5. Deal
ETIKUM PSIK B'11
Langkah-langkah penyelesaian masalah / dilema etik
Langkah penyelesaian dilema etik menurut Tappen (2005) adalah : a. Pengkajian Target tahap ini adalah terkumpulnya data dari seluruh pengambil keputusan
b. Perencanaan Untuk merencanakan dengan tepat dan berhasil, setiap orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus masuk dalam proses. Thomson and Thomson (1985) mendaftarkan 3 (tiga) hal yang sangat spesifik namun terintegrasi dalam perencanaan, yaitu : 1. Tentukan tujuan dari treatment. 2. Identifikasi pembuat keputusan 3. Daftarkan dan beri bobot seluruh opsi / pilihan.
c. Implementasi
Selama implementasi, klien/keluarganya yang menjadi
pengambil keputusan beserta anggota tim kesehatan terlibat
mencari kesepakatan putusan yang dapat diterima dan
saling menguntungkan. Harus terjadi komunikasi terbuka
dan kadang diperlukan bernegosiasi. Peran perawat selama
implementasi adalah menjaga agar komunikasi tak
memburuk, karena dilema etis seringkali menimbulkan efek
emosional seperti rasa bersalah, sedih / berduka, marah, dan
emosi kuat yang lain
d. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis
seperti yang ditentukan sebagai outcome-nya. Perubahan
status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial
dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat
treatment perlu untuk dirubah. Komunikasi diantara para
pengambil keputusan masih harus dipelihara.
ET
IKU
M P
SIK
B'1
1
Pengaturan mengenai transplantasi organ dan
atau jaringan tubuh manusia telah diatur dalam
hukum di Indonesia. Dalam peraturan tersebut diatur
tentang siapa yang berwenang melakukan tindakan
transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia,
bagaimana prosedur pelaksanaan tindakan medis
transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia,
juga tentang sanksi pidana.
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bagi
pelaku pelanggaran baik yang tidak memiliki keahlian
dan kewenangan, melakukan transplantasi organ dan
atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan
donor atau ahli waris, memperjualbelikan organ dan
atau jaringan tubuh manusia diancam pidana penjara
paling lama 7 (tujuh ).
ETIKUM PSIK B'11
Untuk menaggulangi perdagangan gelap organ dan
atau jaringan tubuh manusia diatur dalam UU No.
21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Organ, yang berisi ketentuan
mengenai jenis perbuatan dan sanksi pidana bagi
pelaku, dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun.
sebagai bentuk perlindungan terhadap anak yang
juga rentan terhadap tindakan eksploitasi
perdagangan gelap transplantasi organ dan atau
jaringan tubuh telah diatur dalam Pasal 47 dan
Pasal 85 UU NO. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, serta yang berisi ketentuan
mengenai jenis tindak pidana dan sanksi pidana
yang dapat dikenakan terhadap pelakunya. ETIKUM PSIK B'11
Aspek Hukum Transplantasi Organ.
Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan dan sel tubuh dipandang sebagai suatu hal yang mulia dalam upaya menyehatkan dan mensejahterahkan manusia, walaupun ini adalah suatu perbuatan yang melawan hukum pidana yaitu tindak pidana penganiayaan, tetapi mendapat pengecualian hukuman, maka perbuatan tersebut tidak lagi diancam pidana, dan dapat dibenarkan. Dalam proses penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan dilarang untuk keperluan komersial dan tidak berhak dalam kompensasi material apapun sebagai imbalan tranplantasi. Tindakan tranplantasi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan disarana kesehatan tertentu. Pengambilan organ dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau keluarganya.
ETIKUM PSIK B'11
Terima kasih……
ETIKUM PSIK B'11