Askep HIV
-
Upload
lp-askep-cuii-eaty -
Category
Documents
-
view
1.091 -
download
3
Transcript of Askep HIV
BAB III
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Data Biografi
a) Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Katholik
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Marital : Belum menikah
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Tanggal masuk RS : 06 Januari 2006 Jam 08.10
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2006 Jam 09.50
No. Medrec : 06010150
Diagnosa Medik : Diare Akut pada ODHA
Alamat : Jl. Raya Mundu No: 66 Cirebon
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat : Jl. Raya Mundu No: 66 Cirebon
19
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan saat masuk RS
Dua minggu sebelum berobat ke RSU Ciremai Cirebon
klien mengeluh pilek dan mencret dan berat badan
dirasakan menurun, tanggal 19 Desember klien berobat ke
RSU Ciremai dan dilakukan pemeriksaan laboratorium anti
HIV dan klien diduga AIDS tapi untuk memastikan
diagnosa terebut dianjurkan dilakukan pemeriksaan
konfirmasi anti HIV Western Blot ke RSUPN Cipto
Mangunkusumo. Dan klien disarankan dirawat di RSU
Hasan Sadikin. 4 hari sebelum berobat ke RSHS klien
mengeluh mencret 5 x/ hari konsistensi cair tanpa disertai
lendir dan darah, perut klien dirasakan nyeri, badan klien
terasa lemas. Tanggal 06 Januari 2006 klien berobat ke
RSHS kemudian dirawat di ruang 10A.
(2) Keluhan saat pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 Januari 2006
pukul 09.50 WIB klien mengeluh demam, dan mencret 6-7
kali sejak satu hari yang lalu, dengan konsistensi cair (+),
darah (-), lendir (-), mencret dirasakan bertambah ketika
mengkonsumsi makanan pedas, klien mengatakan mencret
disertai sakit pada daerah perut, klien mengeluh mual saat
makan tanpa muntah dan klien juga mengatakan sakit pada
waktu menelan.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit mencret sampai
terjadi penurunan berat badan, nafsu makan berkurang dan
timbul bercak-bercak putih pada mulut, klien hanya berobat ke
dokter praktek dan klien mendapatkan obat anti diare dan
20
vitamin, klien mengaku sering mengkonsumsi zat-zat narkoba
dan melakukan hubungan seks yang bebas tanpa memakai
pengaman.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Klien menyangkal dikeluarganya ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, penyakit turunan seperti kencing manis,
dan hypertensi / darah tinggi. Klien mengatakan penyakit yang
saat ini diderita, hanya dirinya di keluarga.
3) Pola aktivitas sehari hari
No Jenis aktivitas Di rumah Di Rumah Sakit
1 2 3 4
1 Nutrisi
a. Makan
b. Minum
Klien makan dengan
nasi putih, sayur, dan
lauk pauk, buah kadang-
kadang.
Klien mengatakan tidak
mempunyai pantangan
dalam mengkonsumsi
makanan. Klien makan
sehari 3x, satu porsi
habis. Tidak ada
keluhan mual dan
muntah.
Klien minum setiap kali
merasa haus, dan setiap
habis makan. Sehari
rata-rata 10 gelas air
putih ( 1 gelas = 250 cc)
Makan dengan bubur,
sayur, dan lauk pauk
dengan telur. Buah-
buahan: pisang, lemon,
serta pepaya. Klien
juga sempat makan
makanan pedas yang
dibawa adiknya.
Klien hanya dapat
menghabiskan ½ porsi,
makan sehari 3x, klien
mengeluh mual saat
makan dan tidak
muntah.
Minum air putih sehari
mencapai 4 botol aqua
500 ml
2 Eliminasi
a. BAB Klien mengatakan setiap
hari BAB 5x/hari,
Klien mengatakan
BAB 6-7 x/hari cair,
21
1 2 3 4
b. BAK
konsistensi cair, darah
dan lendir (-), warna
faeces kuning.
Klien BAK 3-4 x/hari
tidak ada keluhan
apapun saat berkemih
tidak berlendir dan
berdarah dalam faeces
saat BAB
Klien BAK 3x/hari
warna kuning tidak
merasakan keluhan
apapun saat berkemih.
3 Personal hygiene
a. Mandi
b. Gosok
gigi
c. Keramas
d. Gunting
kuku
Sehari 2-3 kali,
memakai sabun
Sehari 2x memakai odol
dan sikat gigi
Klien keramas 2
kali/minggu memakai
shampo
Klien senantiasa
menggunting kuku 1
minggu 1 kali
Klien dapat mandi
sendiri 1x/hari dengan
memakai sabun.
Klien mengaku
menggosok gigi 2 hari
sekali.
Klien keramas 1x pada
saat awal masuk
RSHS dan membasahi
rambut tiap kali mandi
Klien mengunting
kuku sekali selama
dirawat
4 Istirahat dan tidur
a. Siang
b. Malam
Klien tidak pernah tidur
siang karena kerja di
bengkel dari pagi
sampai sore
Klien dapat tidur dengan
nyenyak mulai pukul
23.00 kadang pukul
01.00 baru tidur sampai
pukul 06.00
Sering, sebentar-
sebentar antara ½ -1
jam
Klien mengatakan
sering terbangun dari
tidur dikarenakan
mencret yang terus
menerus.
5 Aktivitas Klien bekerja tiap hari
mengelola bengkel dari
pagi sampai sore.
Klien mengatakan
kegiatan di bangsal
hanya tidur dan baca
koran serta mengisi
22
1 2 3 4
TTS
4) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pernafasan
Pernafasan melalui hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung
(pch). Ukuran dan bentuk hidung simetris, tidak ada deviasi
septum, hidung kokoh, tidak ada sekret, terdapat bulu hidung
(fibrise), Tidak terdapat polip, pola nafas reguler, frekwensi
28x per menit, tes kepatenan kuat nostril kanan dan kiri.
Diameter dada antero posterior (AP) 2:1, Pergerakan dada
simetris antara kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan, auskultasi
bunyi nafas vesikuler pada seluruh area paru serta tidak
ditemukan ronchi dan wheezing. Perkusi suara vokal premitus
terdapat pada kedua paru. Ekspansi paru kanan dan kiri sama.
b) Sistem Kardiovaskuler
Konjunctiva warna merah muda (tidak pucat), bibir tidak
cyanosis, Ictus cordis terdapat pada line midklavikula inter
costalis (ICS) V, tidak ada peninggian jugular vena pressure
(JVP), pada pemeriksaan auskultasi bunyi S1 pada daerah katup
trikuspidal dan mitral, bunyi S2 pada daerah katup aortik dan
pulmonal di sela iga II parasternal kiri dan sela iga II
parasternal kanan. Bunyi jantung murni reguler, tidak ada mur-
mur, tidak ada oedema tungkai, tidak ada clubing finger,
capilary refile time (CRT) < 3 detik, akral hangat. Burgeur tes
negatif, Homan tes negatif, tensi darah 90/60 mmHg, Nadi 104
x per / menit.
c) Sistem Pencernaan
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut dan bibir agak kering,
terdapat bercak-bercak putih tipis di sisi lidah dan gusi, ukuran
dan bentuk simetris, warna gigi agak kuning, jumlah tidak
23
lengkap, ditemukan nyeri menelan, uvula kaku dan tampak
kemerahan, bentuk abdomen agak cekung, lembut, tidak teraba
massa, tidak terdapat lesi / luka bekas operasi, turgor kulit
lambat, auskultasi bising usus 34x per menit, pada perkusi
terdapat bunyi tympani pada seluruh daerah abdomen, kecuali
pada kwadran kanan atas – hypocondriac kanan (organ hati),
pada palpasi terdapat nyeri tekan, ukuran hati tidak membesar,
berat badan sebelum sakit 55 kg dan sesudah sakit 45 kg, LILA
16cm.
Susunan gigi geligi 0
d) Sistem Perkemihan
Tidak terlihat distensi kandung kemih, tidak teraba pembesaran
ginjal, tidak terdapat nyeri ketok costavertebra, tidak ada
oedema palpebra, klien dapat berkemih 3-4 x/hari + 100 cc
warna kuning jernih tanpa ada keluhan
e) Sistem Reproduksi
Area genital tidak dapat dikaji karena klien merasa malu. Klien
hanya mengatakan penisnya tidak dapat ereksi.
f) Sistem Endokrin
Tidak ada gambaran moon face, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak nampak pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada gerakan tremor / ektra piramidal.
g) Sistem Muskuloskeletal
a. Atas
Ukuran simetris, bentuk normal, tidak ada poli dan
syndactyli, tidak terdapat atropi, tidak terdapat gambaran
tromboplebitis, gerakan bebas. Refleks bisep +/+, trisep
+/+, radiobrakhialis +/+. Kekuatan otot 5/5
b. Bawah
Ukuran simetris, bentuk normal, tidak ada deformitas,
pergerakan bebas, Homan tes negatif, tidak ada oedema
24
0 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 3
1
tungkai, kekuatan otot 5/5, refleks achiles +/+, Refleks
patela +/+, refleks babinski negatif. Sensasi tajam tumpul
positif.
h) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit ekstremitas atas dan bawah
kering dan bersisik terdapat keropeng diektrremitas atas dan
bawah, rambut panjang warna hitam dan tampak kotor,
distribusi merata, tidak mudah dicabut, kuku pendek bersih,
tidak terdapat luka bekas operasi, badan klien teraba panas
dengan temperatur: 38.2oC per axila menggunakan termometer
air raksa. Turgor kulit menurun.
i) Sistem Penglihatan, Pendengaran, Wicara
Tidak terdapat gangguan pada penglihatan, wicara dan
pendengaran baik, terbukti klien dapat membaca dan menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan benar, tidak menggunakan
alat bantu baca dan pendengaran.
j) Sistem Persyarafan
1. Fungsi serebral
(a) Status Mental
Orientasi
Klien dapat membedakan, petugas dan sesama
pasien. Klien dapat menyebutkan tanggal, bulan,
tahun, keberadaannya saat ini, dan di kota mana ia
berada.
Daya Ingat
Tidak terdapat gangguan baik jangka panjang, dan
pendek, Klien dapat menyebutkan ulang 3 nama
objek dengan jelas yang diperlihatkan perawat.
Klien dapat mengingat tahun kelahiran saat ditanya
ia menjawab tahun 1978.
Perhatian / Konsentrasi
25
Klien dapat meneruskan 5 angka kedepan dan
kebelakang dari pengurangan yang disebutkan
perawat.
Konsentrasi
Caranya perawat menyebutkan kata-kata yg tdk
berhubungan kemudian klien disuruh mengulang.
Misal : Dan, Jika, Kalau, Apabila, Atau. & mobil,
makan, mandi, tidur, terbang.Bahasa dan Wicara
Tidak mengalami gangguan wicara, intonasi sesuai
dengan keadaan emosi, klien menggunakan bahasa
Indonesia saat wawancara, vokal jelas dan dapat
dimengerti, komunikasi non verbal sesuai dengan
emosi / afek (keadaan topik pembicaraan).
(b) Kesadaran
Kompos mentis
2. Fungsi syaraf kranial
(a) Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman tidak terganggu, klien dapat
membedakan dan mengenal antara bau kayu putih dan
kopi dengan mata tertutup secara bergantian pada kedua
nostril.
(b) Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca koran pada jarak +30, lapang
pandang tidak mengalami penyempitan.
(c) Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, trochlearis,
abdusen)
Klien dapat menggerakan bola matanya ke arah yang
diperintahkan pengkaji (lateral,medial, oblique inferior
dan superior), pupil isokor, bereaksi terhadap cahaya.
(d) Nervus V (Trigeminus)
26
Klien dapat merasakan pilinan kapas pada wajah, otot
maseter kuat, reflek kornea positif, fungsi mengunyah
baik.
(e) Nervus VII (Facialis)
Klien dapat merasakan rasa manis, asin pada 2/3
anterior lidah, klien dapat menyeringai, mengerutkan
dahi, dan mengedepankan kedua bibir ke arah depan
(f) Nervus VIII ( Auditorius)
Klien dapat mendengar bisikan yang diberikan perawat
dengan telinga sebelah tertutup dan klien dapat
mengulanginya dengan benar, tes tunjuk jari-hidung
dapat dilakukan klien.
(g) Nervus IX (Glosofaringeus)
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior
lidah
(h) Nervus X (Vagus)
Fungsi menelan terganggu, klien dapat membuka mulut,
uvula kaku dan tampak kemerahan saat klien
mengatakan “ah”
(i) Nervus XI (Asesorius)
Klien dapat menggerakan leher ke kanan dan ke kiri
tanpa hambatan, otot sternokledomastoideus tegang saat
klien melawan daya yang diberikan pada mandibula
oleh pengkaji. Klien dapat menahan beban yang
diberikan pada bahunya
(j) Nervus XII (Hypoglosus)
Klien dapat menjulurkan lidah, menggerakannya ke
kanan dan ke kiri.
5) Data Psikologis
(a) Status Emosi
27
Emosi klien stabil, klien aktif menjawab pertanyaan, tidak
mudah tersinggung, afek dan mimik muka sesuai keadaan.
(b) Kecemasan
Klien mengaku bahwa dirinya diduga dengan diagnosis AIDS,
Klien bertanya kepada perawat apakah benar dia sudah positif
mengidap HIV? serta menanyakan; “Apakah penyakit saya bisa
disembuhkan?”? ekspresi wajah klien tampak cemas dan
gelisah.
(c) Pola Koping
Klien mengatakan bila mempunyai masalah klien hanya
mengatasinya sendiri kemudian bergaul dengan teman-teman
dan untuk mengalihkan masalahnya klien minum-minuman
beralkohol sampai mabuk dan melakukan hubungan sexual
dengan PSK (Pekerja Sex Komersial).
(d) Gaya Komunikasi
Pada saat berkomunikasi klien cenderung diam, vokal jelas,
menggunakan bahasa Indonesia saat wawancara, sehari-hari
klien menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
6) Konsep Diri
(a) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, tetapi
merasa malu dan bingung karena sejak menderita sakit ini
penis klien tidak dapat ereksi.
(b) Harga Diri
Klien mengatakan merasa bersalah atas perbuatannya selama
ini dan klien merasa malu dengan keadaan dirinya yang diduga
mengidap HIV,
(c) Peran Diri
28
Klien seorang pemuda sudah bekerja mengelola bengkel dan
dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari serta membiayai
kuliah adiknya..
(d) Identitas Diri
Klien mengaku dirinya adalah seorang bujangan, pendiam,
tidak gampang marah.
(e) Ideal Diri
Klien mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dan kembali
menjalankan aktifitas di bengkel yang dikelolanya.
7) Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga serta saudaranya baik, klien
ditunggu oleh saudaranya yang perempuan. Klien dapat menjalin
kerja sama dengan petugas dan sesama pasien di ruang perawatan.
Klien termasuk pribadi yang kooperatif.
8) Data Spiritual
Klien beragama katholik, klien percaya penyakitnya dapat di
sembuhkan, klien mengatakan datangnya ke RS merupakan salah
satu usaha yang harus ia jalani karena penyakitnya merupakan
cobaan dari Tuhannya. Klien mengatakan jarang melakukan
peribadahan sesuai dengan agama yang di yakininya.
9) Data Penunjang
Laboratorium.
No Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
1 2 3 4 5 6
1 6/01/06 Hematologi- Haemoglobin- Leucosit- Hematokrit- Trombosit
Kimia klinik- Ureum- Kreatinin
10.79.70031,0
372.000
431.12
13-183.8-10.6rb
40-52150-440 rb
15-500.6-1.1
gr / dl/mm3
%/ mm3
mg /dlmg /dlmg / dl
29
1 2 3 4 5 6
- GDS- SGOT- SGPT- Albumin- Globulin
AGD- Ph Arteri- PCO2- PO2- HCO3-
- Total CO2 Arteri- Base Excess Arteri- Saturasi O2
Urine- Bj- Ph- Protein- Reduksi- Billirubin- Urobillin- Nitrit- Keton- Erytrosit- Leucosit- Epitel
Faeces- Warna- Konsistensi- Lendir- Eritrocyt- Leukocyt- Amoeba- Telur cacing
12360592,31,9
7,41025,5112,515,916,7-7,098,3
1.0057
NegatifNegatifNegatifNegatif Negatif Negatif
4 - 8Negatif
0-2
KuningLembekNegatifNegatif
0,1NegatifNegatifNegatif
< 140sd. 37Sd. 403,5-5,03,1-3,7
7,35 – 7,4535 – 4880 - 10822 – 2622 – 29
(-2) – (+3)95 – 98 %
.002-1.034.8-7.5NegatifNegatifNegatif0.2-1.0NegatifNegatif
< 1< 6< 6
Negatif0,1 – 1NegatifNegatifNegatif
U/L0 CU/L0 CGr/dlGr/dl
mmHgmmHgmmHgmeq/LmmHgmeq/L
Ml / dl
/ LpgLpg
/ Lpk
3 7/01/06 Kalium <1,5 3,6-5,5 Meq/L
4 8/01/06 NatriumKalium
1321,6
135-1453,6-5,5
Meq/LMeq/L
5 9/01/06 NatriumKalsiumUreum Kreatinin
1372,9321,1
135-145 Meq/LMeq/L
6 10/01/06 Kalsium 1,9
7 11/01/06 Kalsium 1,9
Pengobatan :
- IVFD RL 3000cc/24jam
- KCL 250 Eq dalam 500cc Dextrose 5%
- Aspar k 3x2 tablet
30
- Spasmal 3x1 tablet
- Kotrimoksazol 2x400mg
- OMZ 1x1 tablet
- Itrakonazol 2x200 mg
- Diet lunak rendah serat
b.Analisa Data
NO DATAKemungkinan penyebab dan
dampakMasalah
1 2 3 41. DS :
- Klien mengatakan BAB 6-7 x/hari
- Klien mengatakan sakit pada daerah perut.
- Klien mengatakan mencret dirasakan bertambah ketika mengkonsumsi makanan pedas
- Klien mengatakan mual
DO :- BAB 6-7x/hari- Konsistensi feses
cair (+), lendir (-), darah (-), warna feces kuning.
- Turgor kulit menurun
- Mukosa mulut dan bibir agak kering
- Kulit kering dan bersisik
- Tensi 90/60 mmHg,
- Nadi 104 x / menit.
- Respirasi 28x/menit
- Suhu 38,2 0C
Memudahkan Invasi MO
melaluiMakanan & minuman
Melepaskan enterotoxin
Reaksi
imflamasi
Peningkatan motilitas sal-
cerna
Virus HIV(Rotavirus)
Menurunkan jmlh & fungsi
CD-4
Diare tiap hari
Kehilangan cairan yang berlebihan
Kekurangan volume cairan tubuh berlebih
Kekurangan
volume
cairan
tubuh
berlebih
31
1 2 3 42. DS :
- Klien mengatakan
berat badan menurun
- Klien mengatakan
mual pada saat makan
- Klien mengatakan
sakit pada waktu
menelan
DO :
- Uvula tampak
kemerahan
- Berat badan turun
dari 55 kg menjadi 45 kg
- Makan habis ½
porsi 1x makan
Infeksi Virus HIV
Aktivasi Sitokin (IL-
1+TNF)
Invasi MO
Demam
Hipermetabolik
Pemecahan Protein Dan
Otot
Hipotalamus
Anoreksia
Asupan nutrisi kurang
Penetrasi kedalam
usus
Merusak vili-vili usus
Malabsorp
si
Kehilangan len body mass
Perubahan kebutuhan nutrisi
Perubahan
kebutuhan
nutrisi;
kurang dari
kebutuhan
3. DS:
- Klien mengeluh demam
- Klien mengatakan BAB
6-7x/hari
DO:
- Badan klien teraba panas
- Klien diare 6-7x/hari
- Tensi: 90/60
- Nadi: 104x/mnt
- Respirasi: 28x/mnt
- Suhu: 38,2 0 C
Invasi MOSaluran cerna
Masuk
komponen dinding sel
Reaksi
inflamasi
Peningkatan metabolisme
sel
Peningkatan suhu tubuh
Virus HIV
Aktivasi Sitokin (IL-1+TNF)
Demam
Gangguan Termoregulasi
Gangguan
termoregula
si:
Hipertermi
4. DS :
- Klien mengatakan
sakit pada waktu
menelan
- Klien mengaku
menggosok gigi 2 hari
sekali.
- Klien mengatakan
demam.
Invasi MO
Infeksi Virus HIV
Menurunkan jmlh & fungsi
CD-4
Resiko tinggi perubahan membran
mukosa oral
Resiko
tinggi
perubahan
membran
mukosa oral
32
1 2 3 4DO :
- Suhu 38,20c
- Terdapat bercak
putih tipis pada pinggir
lidah dan gusi
- Uvula kaku dan
tampak kemerahan
5. DS :
- Klien mengatakan
merasa bersalah atas
perbuatannya selama ini
- Klien merasa
malu dengan keadaan
dirinya yang diduga
mengidap HIV
DO :
- Pada saat
berkomunikasi klien
cenderung diam
- Ekspresi wajah
klien tampak cemas dan
gelisah
- Klien bertanya
kepada perawat apakah
benar dia sudah positif
mengidap HIV?
- Klien bertanya;
“Apakah penyakit saya
bisa disembuhkan?”
Didiagnosa AIDS
Persepsi AIDS Penyakit Aib
Persepsi tidak diterima dalam
masyarakat
Isolasi sosial
Isolasi
sosial
c. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
NO Diagnosa KeperawatanDitemukan
(tanggal)
33
1. Kekurangan volume cairan tubuh; berlebih
berhubungan dengan diare tiap hari13-01-06
2. Perubahan kebutuhan nutrisi; kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan asupan tidak
adekuat
13-01-06
3 Gangguan termoregulasi: hipertermi berhubungan
dengan invansi MO saluran cerna dan infeksi
virus HIV
13-01-06
4. Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral
berhubungan dengan defesit imunologis dan
invasi kuman patogen ke mulut
13-01-06
5. Isolasi sosial berhubungan dengan prsepsi tidak
diterima dalam masyarakat13-01-06
34
2. Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
<
1 2 3 4 5
1 Kekurangan volume cairan tubuh berlebih berhubungan dengan diare tiap hariDS:
- Klien mengatakan BAB 6-7x/hari
- Klien mengatakan sakit pada daerah perut
- Klien mengatakan mencret bertambah bila
makan makanan pedas
- Klien mengatakan mual
DO:
- BAB 6-7x/hari
- Konsistensi feses cair (+), lendir (-), darah
(-), warna feses kuning.
- Turgor kulit menurun
- Mukosa mulut dan bibir agak kering
- Kulit kering dan bersisik
- Tensi 90/60 mmHg,
- Nadi 104 x / menit.
- Respirasi 28x/menit
- Suhu 38,2 0C
Jangka Panjang :
Volume cairan tubuh normal
dipertahankan
Jangka Pendek :
Setelah dilakukan intervensi
selama 1 hari tercapai rehidrasi
dengan kriteria :
- Frekuensi BAB < 3
kali
- Konsistensi lembek
- Turgor kulit baik
- Membran mukosa
lembab
- Tanda vital stabil
1. Anjurkan klien untuk
minum sedikitnya 2500 ml/hari
2. Ukur intake dan out put
3. Kaji turgor kulit, membran
mukosa, dan rasa haus
4. Observasi tanda-tanda vital
dan timbang BB.
5. Anjurkan klien untuk
menghidari makanan pedas
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
7. Berikan anti spasmodik
1. Memepertahankan
keseimbangan cairan,
mengurangi rasa haus dan
melembabkan membran
mukosa.
2. Menunjukan perfusi
ginjal dan status cairan
3. Indikator tidak
langsung dari status cairan
4. Indikator dari volume
cairan sirkulasi
5. Mendukung
berkurangnya diare
6. Diperlukan untuk
mendukung / memperbesar
volume sirkulasi dan jika
mual atau muntah terus
menerus
34
1 2 3 4 5
dan terapi lain sesuai order
- Spasmal 3x1 tab
Jam 13.00-21.00-05.00
- Aspar K 3x2 tablet
Jam 13.00-21.00-05.00
- Kotrimoksazol 2x400mg
Jam 16.00 dan jam 04.00
- OMZ 1x1 tablet
Jam 21.00
- Itrakonazol 2x200 mg
Jam 16.00 dan jam 04.00
7. Mengurangi kejang
usus dan peristaltik
2. Perubahan kebutuhan nutrisi; kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan asupan tidak adekuat
Ditandai :
DS :
- Klien mengatakan berat badan menurun
- Klien mengatakan mual pada saat makan
- Klien mengatakan sakit pada waktu menelan
DO :
- Uvula tampak kemerahan
- Berat badan turun dari 55 kg menjadi 45 kg
- Makan habis ½ porsi dalam 1 x makan
Tupan :
Perbaikan status nutrisi
Tupen :
Setelah dilakukan intervensi
selama 3 hari berat badan dapat
dipertahankan dengan kriteria:
- Berat badan tetap
- Nafsu makan
membaik
- Tidak mual saat
1. H
ilangkan rangsang lingkungan
yang berbahaya atau kondisi
yang memperburuk refleks gag
2. B
erikan makanan dalam kondisi
hangat dan menarik dan mudah
ditelan
3. A
njurkan klien untuk batasi
makanan yang menyebabkan
1.
muntah di medula
2.
masukan makanan
3.
mual menyebabkan klien
enggan untuk makan
4.
35
1 2 3 4 5
makan
- Porsi makan habis
mual dan muntah
4. A
njurkan klien untuk batasi
cairan satu jam sebelum makan
dan pada saat makan
5. A
njurkan klien untuk makan
dengan porsi kecil frekuensi
sering (6 kali /hari)
6. T
imbang berat badan sesuai
kebutuhan
5.
mengurangai nafsu makan
dan pemasukan makanan
6.
/pemasukan yang adekuat
3 Gangguan termoregulasi: hipertermi berhubungan
dengan invansi MO saluran cerna dan infeksi virus
HIV, ditandai dengan :
DS
- Klien mengeluh demam
- Klien mengatakan BAB 6-7x/hari
DO:
- Badan klien teraba panas
- Mukosa mulut dan bibir agak kering
- BAB 6-7x/hari
Tupan:
Gangguan termoregulasi tidak
terjadi
Tupen:
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 1x 24 jam,
suhu badan klien turun dengan
kriteria:
- Klien mengatakan “Badan
tidak panas”
1. Berikan kompres
dingin
2. Anjurkan banyak
minum
3. Anjurkan klien
mengenakan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
4. Kolaborasi doker
1. Ko
mpres dingin membentuk
menurunkan panas tubuh
dengan cara konduksi
2.
3. Me
mudahkan evaporasi panas
badan
4. Ant
36
1 2 3 4 5
- Tensi: 90/60 mmHg
- Nadi: 104x/menit
- Respirasi: 28x/menit
- Suhu: 38,2 0 C
- Badan klien tidak teraba
panas
- Bibir dan mulut lembab
- Tanda tanda vital dalam
keadaan normal
untuk pemberian antipyretik ipiretik menurunkan set poin
suhu badan
4 Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral
berhubungan dengan defesit imunologis dan invasi
kuman patogen ke mulut
Ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan gogok gigi tiap dua hari
sekali
- Klien mengatakan sakit pada waktu menelan
- Klien mengatakan demam
DO :
- Terdapat bercak putih tipis pada pinggir
lidah dan gusi
- Uvula kaku dan tampak kemerahan
Tupan :
Tidak terjadi perubahan
membram mukosa oral
Tupen :
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 2 hari tidak
terjadi lesi di mukosa oral,
dengan kriteria :
Lidah dan gusi bersih
dari bercak putih
Uvula tidak kemerahan
Klien tidak sakit
menelan saat makan
Klien dapat
1. Berikan
perawatan oral setiap hari dan
setiap setelah makan, gunakan
sikat gigi halus, pasta gigi non
abrasif, dan pelembab bibir.
2. Kolaborasi
pemberian obat pencuci mulut
3. Cuci mulut
klien dengan larutan hidrogen
peroxida /salin atau larutan
soda kue 2x/hari sesuai hasil
kolaborsi
4. Kaji membran
mukosa oral setelah tindakan
1. Meng
urangi rasa tidak nyaman,
meningkatkan segar dan
mencegah pembentukan
asam yang dikaitakan
dengan partikel makanan
yang tertinggal
2. Tinda
kan pengobatan wewenang
medis
3. Meng
hindarkan mukosa mulut
dari lesi akibat MO dan
meningkatkan kenyamanan
4. Mem
37
1 2 3 4 5
membersihkan mulut tanpa
sakit
bran mukosa oral yang
terdapat selaput putih dan
uvula tampak kemerahan
beresiko terjadinya lesi dan
infeksi
5 Isolasi sosial berhubungan dengan persepsi tidak
diterima dalam masyarakat
Ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan merasa bersalah atas
perbuatannya selama ini
- Klien merasa malu dengan keadaan dirinya
yang diduga mengidap HIV
DO :
- Pada saat berkomunikasi klien cenderung
diam
- Ekspresi wajah klien tampak cemas dan
gelisah
- Klien bertanya kepada perawat apakah benar
dia sudah positif mengidap HIV?
Tupan : Persepsi tidak diterima
dalam masyarakat hilang
Tupen :
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama tiga hari,
klien menunjukan peningkatan
perasaan harga diri, dengan
kriteria :
Klien dapat berinteraksi
aktif dan terbuka dengan
petugas
Klien tampak tidak
murung
Klien mau
1. Batasi/hindari
penggunaan masker, baju dan
sarung tangan, jika
memungkinkan.
2. Tentukan persepsi
klien tentang situasi.
3. Berikan waktu
untuk bicara dengan klien
selama dan diantara aktivitas
perawatan, tetap memberi
dukungan, perlakukan dengan
penuh penghargaan dan
menghormati perasaan klien
1. Mengurangi
perasaan pasien akan isolasi
fisik dan menciptakan
hubungan sosial yang positif.
2. Isolasi
sebagian dapat
mempengaruhi diri, saat
pasien takut penolakan /
reaksi orang lain.
3. Pasien akan
mengalami isolasi fisik
38
1 2 3 4 5
- Klien bertanya; “Apakah penyakit saya bisa
disembuhkan?”
bersosialisasi dengan
lingkungannya
4. Dorong adanya
hubungan yang aktif dengan
orang terdekat
5. Waspadai gejala-
gejala verbal/nonverbal, misal:
menarik diri, putus asa
perasaan kesepian. Tanyakan
kepasien: apakah pernah
berfikir untuk bunuh diri ?
4. Membantu
memantapkan partisipasi
pada hubungan sosial.
5. Indikasi bahwa
putus asa dan ide untuk
bunuh diri sering muncul,
ketika tanda-tanda ini
diketahui oleh pemberi
perawatan, pasien pada
umumnya ingin berbicara
mengenai perasaan bunuh
diri, terisolasi dan putus asa.
39
3. Pelaksanaan
No Tanggal D
P
Waktu Implementasi dan Evaluasi Paraf
&
Nama
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
13-1-06
13-1-06
13-1-06
13-1-06
13-1-06
3
3
3
2
2
10.50
10.55
11.00
11.00
11.05
I:
Berikan kompres dingin
E:
DS: Klien mengatakan: ”Merasa nyaman dengan
kompres dingin
DO:-
I:
Menganjurkan banyak minum
E:
DS:
DO: Klien mau minum ¾ gelas
I:
Menganjurkan klien mengenakan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
DS:
DO: Klien mau mengganti dengan pakaian yang tipis
I:
Anjurkan klien untuk menghindari makanan pedas
E:
DS: Klien mengatakan; ”Mengerti dan tidak akan mengkonsumsi makanan pedas
DO: -
I:
1. Menganjurkan
klien untuk batasi makanan yang menyebabkan mual
dan muntah
2. E:
3. DS:-
39
1 2 3 4 5 6
6
7
8
9
10
13-1-06
13-1-06
13-1-06
13-1-06
13-1-06
3
3
5
5
5
11.10
11.15
11.20
11.20
11.35
4. DO: Klien
tampak mengerti
I:
Menganjurkan klien untuk batasi cairan satu jam
sebelum makan dan pada saat makan
E:
DS:
DO: Klien mengerti
I:
Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi
sedikit frekuensi sering
E:
DS:
DO: Klien mengerti
I:
Membatasi/menghindari penggunaan masker, baju
dan sarung tangan
E:
DS:
DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat
I:
Memberikan waktu untuk bicara dengan klien
selama dan diantara aktivitas perawatan, tetap
memberi dukungan, mengusahakan verbalisasi,
perlakukan dengan penuh penghargaan dan
menghormati perasaan klien
E:
DS:-
DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat
secara aktif
I:
Mewaspadai gejala-gejala verbal / nonverbal, misal :
40
1 2 3 4 5 6
11
12
13-1-06
13-1-06
1
1
12.00
12.05
menarik diri, putusasa perasaan kesepian
E:
DS: Klien mengatakan “ Kesepian karena tidak ada
yang menunggu.
DO: -
I:
Mengobservasi tanda –tanda vital
E :
DS:-
DO:
- Tensi : 90/60 mmHg
- N: 98 x/mnt
- R: 26 x/mnt
- S: 37,7 0 C
I :
Kaji turgor kulit, membran mukosa, dan rasa haus
E:
DS:
Klien mengatakan : ”Masih merasa haus”
DO:
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
41