Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

32
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH NC KARDIOVASKULAR Yang dibimbingoleh Ns. Heni dwi windarwati, M.Kep Sp. KepJ Oleh : GEMA RIZKI PRATAMA (125070218113003) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

knkn

Transcript of Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

Page 1: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

NC KARDIOVASKULAR

Yang dibimbingoleh Ns. Heni dwi windarwati, M.Kep Sp. KepJ

Oleh :

GEMA RIZKI PRATAMA (125070218113003)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

KATA PENGANTAR

Page 2: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga berhasil

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang asuhan keperawatan pada penderita

hipertensi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita

semua khususnya perawat tentang askep pada hipertensi pada system

kardiovaskular

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu

pembimbing dan semua pihak yang telah berperan serta mendukung kami

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang

Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Kediri, 14 Agustus 2015

Penyusun

Page 3: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

DAFTAR ISI

Halaman sampul......................................................................................................

Kata pengantar........................................................................................................

Daftar isi..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1Latar Belakang.............................................................................................

1.2Rumusan Masalah.......................................................................................

1.3Tujuan..........................................................................................................

BAB II KONSEP HIPERTENSI

2.1 Definisi……………………………………………………………

2.2 Etiologi……………………………………………………………

2.3 Klasifikasi …………………………………………………………

2.4 Manifestasi Hipertensi………………………………...............

2.5 Patofisiologi………………………………………………………

2.6 Pemeriksaan Penunjang……………………………………….

2.7 Penatalaksanaan……………………………………………….

2.8 Komplikasi Hipertensi…………………………………………..

BAB III PEMBAHASAN

Askep Hipertensi

3.1 Pengkajian…………………………………………………

3.2 Diagnosa keperawatan1……………………………………

3.3 Diagnosa keperawatan 2………………………………………………

3.4 Diagnosa keperawatan3………………………………………

BAB IV PENUTUP…………………………….……………………

4.1 KESIMPULAN ................................................................

DAFTAR

PUSTAKA....................................................................................................

Page 4: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Sebagai seorang manusia tentunya kita menginginkan tubuh yang

sehat dan kuat. Tubuh yang sehat dan kuat akan memberikan

kemudahan dalam memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai

macam aktivitas yang vital bagi setiap orang. Aktivitas yang dilakukan

tentunya mendukung proses kehidupan dan interaksi antar manusia yang

satu dan yang lainnya. Setiap detik dunia mengalami perubahan dalam

berbagai aspek kehidupan seperti kemajuan teknologi, perubahan gaya

hidup, politik, budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Semua itu

mengarah kepada penyeragaman, kita dapat melihat polahidup, ekonomi,

budaya, dan teknologi yang mirip disetiap negara.

Pola hidup tidak sehat tentu tidak benar dan harus dihindari,

pengetahuan tentang penyakit dan makanan menjadi prioritas utama

untuk menanamkan pola hidup sehat. Salah satu penyakit yang timbul

adalah hipertensi

Hipertensi biasanya dimulai “diam-diam” umumnya setelah usia 30

tahun atau 40 tahun. Dalam kasus-kasus pencegahan, penyakit ini bisa

dimulai lebih awal. Pada tahap awal, tekanannya mungkin naik secara

berkala, misalnya pada situasi stress biasanya, ketika mengendarai mobil

jarak jauh, dan kembali ke normal lebih lama dari biasanya. Atau

tekanannya mungkin hanya naik saat bekerja, tidak pada istirahat atau

berlibur. Pada kasus-kasus seperti ini kita membicarakan “hipertensi

labil”. Atau jika angkanya terletak diatas kesasaran normal, kita

menyebutnya “hipertensi perbatasan” namun, jika angkanya diatas

normal secara konsisten, penyakitnya telah berkembang ketahap “stabil”

hipertensi kronis bisa memiliki berbagai bentuk. Contohnya sangat

banyak, bahkan setiap rumah sakit mengetahui orang-orang muda

dengan tekanan darah yang sangat tinggi, dari 200/120 samapi 250-140.

Page 5: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

1.2RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa pengkajian dari hipertensi?

1.2.2 Apa saja diagnosa keperawatan hipertensi?

1.2.3 Apa saja criteria hasil dari hipertensi?

1.2.4 Bagaimana intervensi dari hipertensi?

1.3TUJUAN

Agar pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawatan memahami dan

mengerti tentang asuhan keperawatan dari penyakit hipertensi ini dalam

system kardiovaskular. Selain itu juga untuk memenuhi tugas mata kuliah

Nursing Care of kardiovaskular.

Page 6: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

BAB II

KONSEP HIPERTENSI

2.1 DEFINISI

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik

lebih dari 90 mmHg. Pada manula hipertensi didefinisikan sebagai

tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari

90 mmHg. (Brunner and Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah,

2002).

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah

sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan distolik sedikitnya 90

mmHg (Price,Sylvia Anderson, 2006).

2.2 ETIOLOGI

Menurut Mansjoer (2001), berdasarkan penyebab hipertensi dibagi

menjadi dua golongan, yaitu:

1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer

Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya

seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem

renin-angiotensin, defek dalam ekskresi natrium, peningkatan natrium

dan kalsium intraselular dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko

seperti obesitas, alkohol, merokok dan polisitemia.

2) Hipertensi renal atau hipertensi sekunder

Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti

gangguan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,

hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing, feokromositoma,

koarktasio aorta dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Page 7: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

2.3 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi menurut JNC VII (Price,Sylvia Anderson, 2006).

Kategori Sistol DiastolOptimal NormalNormal-tinggi

< 120< 130

130-139

< 80< 85

85- 89Tingkat 1 (hipertensi ringan)Sub-grup perbatasan

140-159140-149

90-9990-94

Tingkat 2 (hipertensi sedang)

160-179 100-109

Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110

2.4 Manifestasi klinis

Manisfestasi klinis menurut Widian Nur Indriani 2009:

a. Sakit kepala/nyeri didaerah kepala bagian belakang

b. Kelelahan

c. Mual muntah

d. Sesak nafas

e. Gelisah

f. Pandangan kabur

g. Mata berkunang-kunang

h. Mudah marah

i. Telinga berdengung

j. Sulit tidur

k. Epistaksis

l. Muka pucat

Page 8: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

2.5 FATOFISIOLOGI

Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin, merokok, strees, kurang

olahraga, genetic, alcohol, garam, obesitas

hipertensi

Rangsangan saraf simpatis (epineprin, norepineprin) menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah

vasokontriksi pembuluh darah

perubahan struktur

penyumbatan pembuluh darah

vasokontriksi

gangguan sirkulasi

persarafan jantung pembuluh darah

otak peningkatan beban ventrikel kiri sistemik

peningkatan pembuluh darah hipertrofi ventrikel kiri vasokontriksi

pecahnyahnya aliran otak peningkatan denyut jantung afterload

resiko tinggi penurunan curah jantung fatigue

gangguan jaringan serebral

intoleransi aktivitas

TIK meningkat nyeri kepala bradikardi Nyeri

Page 9: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

2.6 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada hipertensi (Arif Mansjoer, 2000):

a. Pemeriksaan Laboratorium

- Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume

cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :

hipokoagulabilitas, anemia.

- BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

- Glucosa: Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan

oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

- Urinalis : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.

b. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

c. EKG: Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang

P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

d. IUP: Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan

ginjal.

e. Foto dada: Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran

jantung.

2.6.1 Peran perawat dalam pemeriksaan penunjang

- Perawat bertugas mempersiapkan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan

- Perawat memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan

2.7 Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Non Farmakologis

1). Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin

dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

2.7.1 Peran perawat

- Mengawasi dan mengontrol diet klien berhubungan dengan pembatasan

konsumsi garam serta mempertahankan atau mengurangi BB klien

Page 10: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

- memberikan edukasi kepada klien dan keluarga manfaat dari diet tsb.

- mencatat Mencatat hasil pengukuran sehingga perkembangan dapat dipantau

2). Aktivitas

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan

batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,

bersepeda atau berenang.

2.7.2. Peran perawat

- Perawat memilihkan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien dan

batasan medis ini bertujuan untuk mengurangi tingkat strees pasien

- Perawat memberitahu pasien bahwa terlibatnya pasien dalam proses

perawatan dapat membantu mengontrol penyakit dan mencegah komplikasi.

b. Penatalaksanaan Farmakologis

Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

1). Mempunyai efektivitas yang tinggi.

2). Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

3). Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

4). Tidak menimbulkan intoleransi.

5). Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

6). Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi

sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,

golongan penghambat konversi rennin angitensin.

Page 11: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

2.8 Komplikasi Hipertensi

Hipertensi dapat menimbulkan gangguan pada (Widian Nur Indriani 2009):

a. Otak : Apabila pembuluh darah sudah menebal dan aliran darah tidak

lagi sempurna, sedikit dan tersendat maka otak akan menderita kekurangan

pasokan darah dan oksigen. Bila terjadi terus menerus akan menyebabkan

infark dan bila sudah terjadi ruptur pembuluh darah dapat mengakibatkan

komplikasi stroke

b. Mata : Menyebabkan retinopati hipertensi atau perdarahan pada

selaput bening retina mata dan dapat menyebabkan kebutaan.

c. Jantung : Menyebabkan gagal jantung, serangan jantung, penyakit

jantung koroner. karena Pada penderita hipertensi, memiliki beban kerja

jantung yang meningkat, akibatnya jantung tidak mampu lagi memompa

sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lainya yang

dapat menyebabkan odeme.

d. Ginjal : Menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal.

Karena tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan system penyaringan

di dalam ginjal akibatnya ginjal lambat laun tidak mampu membuang zat-zat

yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk memalui aliran darah dan terjadi

penumpukan (Yahya, 2005).

Page 12: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGKAJIAN

Dalam melakukan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan dasar utama dan hal

yang penting dilakukan baik saat pasien pertama kali masuk rumah sakit maupun

selama pasien dirawat di rumah sakit

1. Biodata

Identitas klien: nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,

suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor register.

2. Lingkungan

Dengan adanya lingkungan yang bersih, maka daya tahan tubuh penderita akan

lebih baik daripada tinggal di lingkungan yang kotor.

3. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting

yang dirasakan pasien sampai perlu pertolongan. Keluhan utama pada

pasien hipertensi secara umum adalah

o Nyeri

Keluhan nyeri kepala dari pasien sering menjadi keluhan utama dari pasien

untuk meminta pertolongan kesehatan yang bersumber dari masalah

persarafan dan meningkat nya pembuluh darah pada pasien Hipertensi. Nyeri

di bagian kepala akan akan muncul apabila melakukan pekerjaan yang berat.

Dalam mengkaji nyeri, perawat dapat melakukan pendekatan PQRST,

sehingga pengkajian dapat lebih komprehensif. Dalam jurnal ( Headache is

not more frequent among patients with moderate to severe hypertension) juga

dijelaskan hal yang sama tentang penyebab utama nyeri kepala pada pasien

Hipertensi. Keluhan lain yang ditimbulkan akibat nyeri kepala, biasanya

pasien mengalami

o Susah tidur

Page 13: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

o Kaku kuduk terasa berat

b. Riwayat kesehatan dahulu

Pengkajian kesehatan masa lalu bertujuan untuk menggali berbagai kondisi

yang memberikan berbagai kondisi saat ini. Perawat mengkaji riwayat MRS

(masuk rumah sakit). Biasanya penyakit Hipertensi ini adalah penyakit yang

sudah menahun dialami oleh pasien dan biasanya pasien mengkonsumsi

obat rutin seperti captopril atau memiliki kebiasaan merokok. Dalam jurnal

(Lifestyle and Metabolic Determinants of Incident Hypertension, With Special

Reference to Cigarette Smoking: A Longitudinal Population-Based Study)

juga membahas tentang gaya hidup yang suka merokok berkaitan dengan

hipertensi.

c. Riwayat kesehatan sekarang

Pengkajian riwayat kesehatan dilakukan dengan anamnesis atau wawancara

untuk menggali masalah keperawatan lainnya sesuai dengan keluhan utama

dari pasiennya. Perawat memperoleh data subyektif dari pasien mengenai

awitan masalahnya dan bagaimana penanganan yang sudah dilakukan.

Persepsi dan harapan pasien sehubungan dengan masalah kesehatan dapat

mempengaruhi masalah kesehatan.

Yang perlu dikaji dalam sistem Kardiovaskuler

- Pengkajian pembuluh darah perifer

- Pengkajian jantung dan aorta

4. Pemeriksaan Fisik B1-B6

B1: Breathing

Dipnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja, takipnea, penggunaan

otot pernafasan, bunyi nafas tambahan (krakels/mengi).

B2: Blood

Kulit pucat, sianosis, diforesis (kongesti, hipoksemia). Kenaikan tekanan

darah, hipertensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen obat),

Page 14: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

takikardi, bunyi jantung terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF dini), S4 (pengerasan

ventrikel kiri/hipertropi ventrikel kiri. Murmur stenosis valvurar. Desiran vascular

terdengar diatas diatas karotis, femoralis atau epigastrium (stenosis arteri). DVJ

(distensi vena jugularis).

B3: Brain

Keluhan pening atau pusing, GCS 4-5-6.

B4: Blader

Adanya infeksi pada gangguan gijal, adanya riwayat gangguan (susah

bak, sering berkemih pada malam hari).

B5: Bowel

Biasanya terjadinya penurunan nafsu makan.

B6: Bone

Kelemahan, letih, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin.

5. Perubahan pola fungsi

Data yang diperoleh dalam hipertensi adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas/istirahat

Gejala:kelemahan , letih , nafas pendek , gaya hidup monoton

Tanda:frekuensi jantung meningkat , perubahan irama jantung , takipnea

b. Sirkulasi

Tanda: Kenaikan TD, Nadi : denyutan jelas , Frekuensi / irama : takikardia,

berbagai disritmia , Bunyi jantung : murmur ,Distensi vena jugularis , Ekstermitas

Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner /   katup,

penyakit serebrovaskulera

c. Makanan/cairan

Gejala: Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,

lemak dan kolesterol,  Mual ,Muntah ,Riwayat penggunaan diuretic

Tanda : BB normal atau obesitas,  Edema, Kongesti vena , Peningkatan

JVP, glikosuria

Page 15: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

d.  Neurosensori

Gejala :Keluhan pusing / pening, sakit kepala,  Episode kebas , Kelemahan pada

satu sisi tubuh ,Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia ) , Episode

epistaksis

Tanda : Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau

memori ( ingatan ) ,  Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman

Perubahan retinal optik

e.   Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala :nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat ,nyeri

abdomen

f.   Pernapasan

Gejala :  Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas ,Takipnea ,Ortopnea ,Dispnea

nocturnal proksimal , Batuk dengan atau tanpa sputum ,Riwayat merokok

Tanda : Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan ,Bunyi napas

tambahan ( krekles, mengi ) ,Sianosis:

4. Pemeriksaan diagnostic

Urin alisis, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto toraks, EKG;

sesuai penyakit peserta: asam urat, aktivitas renin plasma, aldosterone,

katekolaminurin, USG pembuluh darah besar,USG ginjal, ekokardiografi.

Peran perawat dalam pemeriksaan diagnostic :

- Perawat bertugas mempersiapkan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan

- Perawat memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan

Page 16: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

Analisa data

no Focus data Etiologi Masalah

keperawatan

1 DS:

–          Riwayat hipertensi

–         kelelahan

–        sesak napas

DO:

–          Kenaikan TD

- destensi vena jugularis

- takikardia

- penurunan denyut nadi perifer

Saraf simpatis

Vasokontriksi

Gangguan

sirkulasi

Peningkatan

beban ventrikel

kiri

Hipertrofi ventrikel

kiri

Tekanan darah

Peningkatan

denyut jantung

Resiko tinggi

terhadap

penurunan curah

jantung

Dx :Resiko tinggi

terhadap

penurunan curah

jantung

berhubungan

dengan

peningkatan

afterload,

vasokonstriksi,

iskemia miokard,

hipertropi

ventricular.

2 DS:

–          Pasien mengatakan

cepat lelah

–          sesak napas

Peningkatan CO

Peningkatan

afterload

Dx : intoleransi

aktivitas

berhubungan

dengan

Page 17: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

DO:

–          Frekuensi jantung

meningkat

–    takipnea 

–     perubahan irama jantung

Frekuensi jantung

meningkat

Kelelahan

Tachipnea

Aktivitas

terhambat

Intoleransi

aktivitas

kelemahan

3 DS:

–       pasien  mengeluh

pusing/pening, berdenyut

–          nyeri kepala

DO:

–          gelisah

–          susah tidur

–          mudah marah

Persarafan

Otak

Peningkatan

pembuluh darah

TIK meningkat

nyeri kepala

Dx : Nyeri akut

berhubungan

dengan

peningkatan

tekanan vascular

serebral

Diagnosa keperawatan

Page 18: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

1. resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan dengan

peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

kriteria hasil : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x 24 jam

diharapkan afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokontriksi, tidak terjadi ishkemia

miokard.

Hasil yang diharapkan:

- Berpartisipasi dala aktivitas yang menurunkan TD

- Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima

- frekuensi jantung stabil dan dalam rentang normal

NIC

- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

- Monitor jumlah dan bunyi irama jantung

- Catat edeme umum

- Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas , durasi , lokasi )

- Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi , atau aktivitas pengalihan lainya

- Berikan lingkungan yang aman dan nyaman

- Kolaborasi dengan dokter mengenai obat” dan terapi yang di berikan

Evaluasi

S : frekuensi jantung kilen stabil dan dalam rentang normal

O : ttv normal

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

2. intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Kriteria hasil : setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien

mampu beraktivitas dengan baik

Page 19: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

Hasil yang di harapkan :

- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,

nadi, dan RR

- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

- Keseimbangan aktivitas dan pola istirahat

NIC

- Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia sesak nafas,

diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien

- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

-  Bantu pasien/keluarga untukmengidentifikasi kekurangan dalamberaktivitas

- Kolaborasi dengan dokter mengenai terapi yang akan diberikan

Evaluasi

- S: Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,

nadi, dan RR

- O: Keseimbangan aktivitas dan pola istirahat

A: masalah teratasi

P: lanjutkan terapi

3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular serebral

tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

nyeri berkurang

kriteia hasil :

- Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

NIC

- Pertahankan tirah baring

- Minimalkan gangguan lingkungan dan rasangan

- batasi aktivitas

Page 20: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

- hindari merokok atau pengguanaan nikotin

- beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan

- berikan tehnik relaksasi

-

Evaluasi

- S : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

- O: Pertahankan tirah baring

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi yang sesuai

Kesimpulan

            Setelah penulis menguraikan tentang proses keperawatan pada pasien

hipertensi Kesimpulan

-          Penyakit hipertensi adalah tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan tekanan

distolik > 90 mmHg

-          Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak di jumpai pada orang

yang lanjut usia

-          Pada penerapan asuhan keperawatan pada kenyataannya hampir seluruhnya ada

pada tinjauan kasus

-          Pada tahap evaluasi dan diagnosa keperawatan tertentu memerlukan tindakan

keperawatan dalam proses penyembuhan.

Page 21: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC,

Jakarta

Indriyani, W. N, 2009, Deteksi dini kolesterol, hipertensi & stroke, Millestone Jakarta

Mansjoer, Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta

Price, A & Wilson, M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6

Vol 1, Terjemahan, EGC, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddart Edisi 8 Vol 2, Alih Bahasa: Agung Waluyo, EGC, Jakarta

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses

Keperawatan. Jilid 2. Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Page 22: Askep Hipertensi Tgl 15-8-15

NANDA International. 2012. Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications 2012-

2014. Jakarta : EGC

Moorhead, Sue dkk. 2008.Nursing Outcomes Classification (NOC),Fourth

Edition.UnitedState:Mosby

Bulecheck,Gloria dkk. 2008Nursing Interventions Classification (NIC),Fifth

Edition.UnitedState : Mosby

Pertanyaan

1. dx penurunan pola jantung dan intervensi , diagnose yang tepat/utama pada

penderita hipertensi apa ?

Jawab

resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan dengan

peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

refrensi

Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddart Edisi 8 Vol 2, Alih Bahasa: Agung Waluyo, EGC, Jakarta