ASKEP HIPERTENSI

47
A. Pengkajian Pada tanggal 12 juni 2011, penulis melakukan pengkajian data diperoleh melalui wawancara dengan keluarga, melaksanakan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga, serta observasi ke tempat tinggal keluarga, data yang di peroleh meliputi:k. 1. Data dasar keluarga a. Identitas keluarga Kepala keluarga bernama Ibu N dengan usia 67 tahun, tidak pernah sekolah pekerjaan ibu rumah tangga, dengan pendapatan Rp. 300.000,- dari menyewakan rumah kontrakan di RT 02 RW 03 kelurahan grogol kecamatan limo, Kota Depok b. Komposisi Anggota Keluarga Anggota keluarga Ibu N terdiri dari Ibu N dan An L (28Th), Ibu N adalah kepala keluarga yang berusia 67 tahun, tidak pernah sekolah, tidak bekerja, pekerjaan Ibu rumah tangga, dengan pendapatan Rp. 300.000/bulan yang didapat dari menyewakan rumah kontrakan, ibu N tinggal 33

description

ASKEP HIPERTENSI

Transcript of ASKEP HIPERTENSI

A. Pengkajian

Pada tanggal 12 juni 2011, penulis melakukan pengkajian data diperoleh melalui wawancara

dengan keluarga, melaksanakan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga, serta observasi

ke tempat tinggal keluarga, data yang di peroleh meliputi:k.

1. Data dasar keluarga

a. Identitas keluarga

Kepala keluarga bernama Ibu N dengan usia 67 tahun, tidak pernah sekolah pekerjaan ibu rumah

tangga, dengan pendapatan Rp. 300.000,- dari menyewakan rumah kontrakan di RT 02 RW 03

kelurahan grogol kecamatan limo, Kota Depok

b. Komposisi Anggota Keluarga

Anggota keluarga Ibu N terdiri dari Ibu N dan An L (28Th), Ibu N adalah kepala keluarga yang

berusia 67 tahun, tidak pernah sekolah, tidak bekerja, pekerjaan Ibu rumah tangga, dengan

pendapatan Rp. 300.000/bulan yang didapat dari menyewakan rumah kontrakan, ibu N tinggal

33

bersama dengan anak bungsunya (An L),lulusan SMA, bekerja sebagai Ofice boy namun anak

anaknya yang lain tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.

Genogram

67 th

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

c. Tipe Keluarga

: Klien

: Menikah

: Tinggal serumah

Tipe Keluarga Ibu N adalah keluarga single family, keluarga janda karena Ibu N di tinggal

meninggal oleh suaminya lima tahun yang lalu, Ibu N tinggal berdua dengan anak bungsumya

yaitu An L, Ibu N menempati rumah sendiri.

d. Suku Bangsa

Ibu N bersuku betawi, bahasa yang di gunakan setiap hari adalah bahasa Indonesia, dilingkungan

keluarga Ibu N terdapat bermacam-macam suku/heterogen, namun mayoritas suku Betawi, Ibu N

menjalankan hubungan baik dengan tetangganya, tidak ada adat istiadat budaya keluarga Ibu N

yang bertentangan dengan kesehatan.

e. Agama

Keluarga Ibu N menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu, walaupun

Ibu N mengatakan tidak bisa mengaji karena tidak pernah belajar mengaji

f. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi, anak-anak atau cucu ibu N setiap

harinya sering berkumpul di depan rumah Ibu N, Ibu N juga mengatakan dari pada berekreasi

lebih baik biaya rekreasi di alihkan untuk hal yang lebih penting

g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga

Ibu N merasakan ekonominya tercukupi, dengan penghasilan keluarga didapatkan dari

menyewakan rumah perbulan Rp. 300.000; dan mendapat dari anak bungsunya sebesar Rp.

200.000;

h. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Pada saat itu keluarga Ibu N berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini Ibu N

tinggal bersama anak bungsunya, namun Ibu N tidak merasa kesepian karna anak-anaknya yang

sudah berkeluarga bertempat tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.

i. Tahapan Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi

Ibu N merasa saat ini ingin melihat anak bungsunya An L menikah, mengingat usia dari Ibu N

semakin bertambah

j. Riwayat Keluarga Inti Saat ini

Perkembangan mental keluarga cukup baik, namun pada tahun 2004 suami tercinta Ibu N

meninggal dunia karena sakit yang menurut Ibu N suaminya mengalami pendarahan otak. Ibu N

sangat kehilangan dan merasa terpukul semenjak ditinggal suami tercintanya. Ibu N selalu

banyak pikiran dari kejadian itu sakit darah tinggi, namun sekarang Ibu N sudah bisa menerima

kehilangan suami tercintanya. Dalam keluarga Ibu N tidak ada yang menderita kelainan fisik dan

kelainan mental, Ibu N mempunyai lima orang anak yang keluarganya masih utuh, belum pernah

ada yang mengalami perceraian.

k. Riwayat Keluarga Sebelumnya.

Ibu N mengatakan tidak mengetahui bahwa ia terkena hipertensi, namun gejala-gejala hipertensi

sudah dirasakan oleh Ibu N. Ibu N juga mengatakan tidak tau apakah keluarga sebelumnya ada

yang sakit seperti Ibu N.

2. Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Tipe rumah yang ditempati Ibu N permanen, luas banguan kurang dari 100 meter beserta

halaman, status rumah milik pribadi, atap rumah terbuat dari genteng, lantai rumah terbuat dari

keramik, namun lantai dapur masih tanah penataan peralatan rumah tertata kurang rapih,

pencahayaan dan penerangan cukup, kebersihan rumah cukup bersih, Ibu N memiliki dua kamar

tidur satu ruang tamu, satu dapur dan kamar mandi di dalamnya,

DENAH RUMAH

jendela

pintu

Ruang tamu

WC

jendela

b. Pengelolaan sampah

K. tidur K. tidur dapur

10meter

8meter

Dirumah Ibu N pembuangan sampah secara terbuka, sampah dikumpulkan lalu dibakar karena

tidak ada pengangkutan sampah teratur.

c. Sumber air

Sumber air yang digunakan adalah pompa listrik, keluarga mempergunakan sumber air tersebut

untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, minum dan lain-lain. Keadaan air bersih atau jernih,

tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

d. Jamban Keluarga

Ibu N mempunyai jamban tersendiri, jenisnya leher angsa kondisinya cukup terpelihara, jarak

antara sumber air dan tempat penampungan tinja kurang dari 10 meter dengan kondisi terbuka

dan tempat plihara ikan.

e. Pembuangan Air Limbah

Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, jadi air limbah di buang menjadi

satu dengan pembuangan tinja kondisi berupa kolam lele dan terbuka.

f. Fasilitas Kesehatan dan Sosial

Ibu N tidak mengikuti pengajian rutin yang diadakan setiap minggunya karena dilarang oleh

anaknya, ditakutkan Ibu N keletihan. Didalam masyarakat hanya ada fasilitas kesehatan yaitu :

Poswindu, Puskesmas dan Bidan.fasilitas dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, Ibu N

jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan karena tidak ada yang mengantar, namun sesekali jika

pusing Ibu N meminta anak bungsunya mengantar ke puskesmas.

g. Karakteristik Tetangga

Karakteristik tetangga adalah heterogen dimana penduduk asli betawi dan ada pula warga

pendatang dari luar daerah, mayoritas penduduk di grogol bekerja sebagaih petani dan berkebun.

Kehidupan keluarga dan tetangga terjalin akrab, saling menghormati dan kompak jika ada yang

membutuhkan bantuan segera mungkin untuk menolongnya. Lingkungan ruma aman dari

kejahatan, karena siskamling cukup bagus dan fasiltas kesehatan cukup terjangkau dengan

kendaraan bermotor.

h. Mobilitas Geografis Keluarga

Ibu N bertempat tinggal di gang jambu RT 02 RW 03 kelurahan grogol kecamatan limo, Ibu N

menempati rumah milik sendiriyang kebetulan bertetangga dengan anak-anaknya yang sudah

berkeluarga, selain itu Ibu N mengatakan tinggal di rumahnya sejak pertama menikah dengan

almarhum suaminya, dan tidak pernah berpindah pindah hingga sekarang.

i. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat

Ibu N tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya Karena Ibu N lebih senang menghabiskan waktu

dirumah dengan cucu-cucunya.

j. Sistem Pendukung Keluarga

Ibu N tidak tinggal bersama anak-anaknya, Ibu N ingin mandiri, menurut Ibu N dengan begitu

Ibu N lebih nyaman, namun anak-anaknya pasti selalu datang dan mengontrol kondisi ibu N,

yang kebetulan rumah anak-anaknya tidak jauh dari rumah Ibu N, serta anak-anak Ibu N selalu

berusaha mencukupi kebutuhan Ibu N sehari-hari.

3. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi

Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa yang digunakan keluarga

adalah bahasa lndonesia, dalam berkomikasi keluarga saling terbuka satu sama lain dan selalu

mengambil dan memutuskan permasalahan secara bermusyawarah maka dari itu jarang terjadi

konflik.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Ibu N saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling mendukung. Ibu

N mampu merawat dirinya sendiri, anak-anak Ibu N sangat kompak dalam membantu Ibu N, hal

tersebut sudah dididik oleh Ibu N sejak dulu.

c. Struktur Peran

Ibu N adalah ke[pala keluarga bekerja sebagai Ibu rumah tangga, suami Ibu N meninggal dunia

sejak lima tahun yang lalu, dengan begitu ibu N tinggal dengan anaknya yang bungsu namun

keempat anak yang sudah berkeluarga sudah pindah dan pisah dari Ibu N. walaupun demikian

peranan anak-anak Ibu N tidak diabaikan begitu saja, yaitu tetap mengontrol Ibu N dengan

berkunjung kerumah Ibu N setiap hari, karna kebetulan rumahnya saling berdekatan.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Menurut Ibu N mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini yaitu

agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta taat beribadah. Agama yang dianut

merupakan pedoman dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya. Nilai agama dan norma

budaya yang diterapkan Ibu N tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif.

Semua anggota keluarga Ibu N saling mendukung, menghargai, menyanyangi dan menghormati

antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari perhatian penuh dari anak-anak

Ibu N yang sering berkumpul dan berbincang-bincang di depan rumah ibu N

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga ibu N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain supaya hidup

bermasyarakat terasa indah dan harmonis. Ibu N selalu bertegur sapa dengan tetangga setiap

bertemu muka.

c. Fungsi Reproduksi

Ibu N saat ini sudah menopouse, bliau mempunyai lima orang anak, tidak bekerja hanya

menyewakan rumah yang berada di sebelah rumah yang ditempatinya di RT 02 RW 03 limo

Grogol.

d. Fungsi Ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu N, Ibu N mendapatkan uang dari anak bungsunya rutin

setiap bulanya sebesar Rp 200,000; selain itu Ibu N menyewakan rumah yang ada di samping

rumah yang Ibu N tempati setiap bulannya Rp 300,000;. Ibu N sudah tidak bekerja lagi karena

usia Ibu N yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja atau untuk memenuhi hidup Ibu N

sendiri.

5. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka panjang dan janka pendek

Ibu N terkena darah tinggi lima tahun yang lalu, karena suami tercintanya meninggal dunia.

Semenjak itu Ibu N merasa terpukul karena seseorang yang amat dicintainya sudah tidak ada.

Jika Ibu N mempunyai masalah selalu bercerita kepada suaminya setelah suaminya meninggal

Ibu N sulit untuk berbagi cerita atau masalah, namun dari kejadian ini Ibu N masih dapat

bercerita dengan anak-anaknya, untuk saat ini Ibu N sudah dapat menerima kepergian suami

tercintanya. Ibu N juga mengatakan selalu memikirkan anak bungsunya yang belum kunjung

menikah mengingat umur Ibu N semakin sepuh. Ibu N mengharapkan penyakitnya dapat

terkontrol dan tidak merepotkan anak-anaknya.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah keluarga akan mendisklusikannya

bersama-sama. Dan selalu berdoa untuk dapatkan petunjuk dari tuhan

c. Strategi dan koping yang digunakan

Keluarga Ibu N khususnya Ibu N mengatakan untuk menyelesaikan masalah adalah berserah diri

dan berdoa kepada Tuhan YME, dan bermusyawarah dengan anggota keluarga untuk

mendapatkan masukan dari anggota keluarga sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.

d. Strategi adaptasi difungsional

Dari hasil pengkajian di dalam keluarga Ibu N tidak didapatkan adanya cara-cara menghadapi

masalah secara maladaptive.

e. Pengkajian Fisik

Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 juni 2011, dari pengkajian didapatkan hasil tekanan darah

170/100 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 36 C, dan RR 20x/menit. Tinggi badan 157, berat badan

48kg, kondisi kepala: rambut sudah berubah, bersih, mata tidak anemis, hidung tidak ada

bersekret, tidak ada kelainan penciuman, mulut mukosa lembab, leher tidak ada benjolan, dan

bunyi jantung paru normal, abdomen tidak ada keluhan. Ektermitas bawah: tidak ada

pembengkakan, turgor kulit baik. Sedangkan pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang lain

dalam keadaan normal tidak ada peningkatan tekanan darah. Jadi pada keluarga ibu N tidak

ditemukan tanda dan gejala penyakit hiper tensi

6. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga Ibu N mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap dapat

membantu keluarga mencegah penyakit

7. Fungsi perawatan kesehatan (Penajajakan tahap II)

a. Mengenal masalah kesehatan hipertensi dengan pengertian, tanda gejala dan penyebabnya.

Ibu N mengatakan mempunyai penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu semenjak ditinggal

suaminya, Ibu N megaatakan sering pusing dan bagian tengkuk terasa berat, mata berkunang dan

kram pada kaki dan tekanan darahnya meningkat, Ibu N mengatakan bahwa jika merasakan

pusing langsung beristirahat dan Ibu N juga mengatakan mudah lelah.

b. Mengambil keputusan

Besarnya masalah ada namun tidak perlu segera ditangani hal ini dilihat dari jika Ibu N merasa

pusing, Ibu N langasung beristirahat dan menjaga pola makan.

c. Merawat anggota keluarga

Ibu N jarang menggunakan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatannya karena

cukup jauh dan tidak mau merepotkan anaknya yang tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N, jika

Ibu N merasa pusing atau kesemutan, Ibu N hanya beristirahat.

d. Modifikasi Lingkungan

Ibu N mempunyai bangunan terdiri dari satu lantai, kondisi rumah kurang rapaih, ventilasi dan

pencahayaan cukup, keadaan rumah cukup bersih. Ibu N memiliki dua kamar tidur, satu ruang

tamu.satu dapur yang lantainya masih tanah, Ibu N rajin menyikat kamar mandi satu minggu

sekali.

e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan

Ibu N jarang menggunakan fasilitas kesehatan, karena cukup dan tidak mau merepotkan anaknya

yang tinggal berdekatan dengan ibu N

DATA FOKUS

Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 12 juni 2011, didapatkan data fokus sebagai berikut :

Data subyektif antara lain : Ibu N mengatakan kepalanya suka pusing, Ibu N mengatakan

matanya berkunang-kunang, Ibu N mengatakan tengkuk kepalanya terasa berat, Ibu N

mengatakan tidak mengetahui pengertian hipertensi, namun Ibu N menyebutkan keluhan yang di

derita adalah pusing, mata berkunang-kunang, dan sukar tidur, Ibu N jarang menggunakan

fasilitas kesehatan, Ibu N mengatakan kakinya kadang kram, Ibu N mengatakan mudah lelah,

Ibu mengatakan sangat senang beraktifitas, Ibu mengatakan jika merasa pusing Ibu hanya

beristirahat, Ibu mengatakan sudah lima tahun menderita keluhan seperti ini, Ibu N mengatakan

sudah lama terkena asam urat, Ibu N mengatakan jika asam uratnya kambuh kaki Ibu N merasa

Linu, Ibu N mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat baik itu pengertian, tanda gejala dan

akibat lanjut, Ibu N mengatakan sudah tidak lagi memakan melinjo dan kangkung yang dapat

menyebabkan asam urat kambuh. Sedangkan data obyektif yang didapatkan dari pengkajian fisik

pada tanggal 12 juni 2011 adalah : tekanan darah 170/100mmHg, suhu 36 c, nadi 80x/menit,

respirasi 20x/menit, BB 48kg, Tb 157cm, usia 67 tahun, ibu N tampak letih, Ibu N tampak

melakukan aktifitas, pemeriksaan tonus otot

Cara berjalan ibu N tampak sempoyongan, posisi tubuh Ibu N tampak kifosis kesadaran

composmentis

8. Analisa Data

1

No

DS :

Data

Diagnosa keperawatan keluarga

- -Ibu N mengatakan kepalanya suka

Resiko gangguan perfusi

pusing

- -Ibu N mengatakan matanya berkunang-

jaringan cerebal pada keluarga

Ibu N khususnya Ibu N

kunang.

- -Ibu mengatakan tengkuk kepalanya

berhubungan

ketidakmampuan

dengan

keluarga

-

terasa berat.

DO:

merawat anggota keluarga

dengan hipertensi.

2

- Pengkajian fisik pada tanggal 12 juni

2011 di dapatkan data : tekanan darah

170/100mmHg, suhu 36C, nadi

80x/menit, respirasi 20x/menit, BB 48kg

TB 157cm, usia 67 than.

- Ibu T tampak letih

Ds:

- Ibu N mengatakan sudah 15 tahun yang

lalu terkena asam urat.

Resiko penurunan mobilitas fisik

pada keluaga Ibu N khususnya

- Ibu N mengatakan jika sam uratnya

Ibu N Lansia berhubungan

kambuh kaki Ibu N merasa linu.

dengan

ketidakmampuan

- Ibu N mengatakan tiak mengetahui

tentang asam urat baik itu pengertian,

tanda gejala, dan akibat lanjut.

- Ibu N mengatakan sudah tidak lagi

memakan melinjo dan kangkung yang

dapat menyebabkan asam uratnya

kambuh.

DO :

- Pemeriksaan fisik tonus otot

5555 5555

5555 5555

- Cara berjalan ibu N tampak

sempoyongan.

- Posisi tubuh ibu N tampak kifosis

- Kesadaran Composmentis

3 DS:

-Ibu N mengatakan rumahnya blum

selesai semua karna lantai dapur masih

keluarga mengenal anggota

keluarga dengan asam urat

Resiko terjadinya cidera jatuh

pada keluarga Ibu N Kususnya

Ibu N berhubungan dengan

tanah

kemampuan keluarga

-Ibu N mengatakan jika hujan lantai

dapurnya yang masih tanah akan basah

memodifikasi lingkungan yang

dapat menyebabkan cedera pada

dan licin akibat genteng dapur bocor

DO:

-terlihat lantai dapur masih belum di

plester ( masih tanah)

-Terlihat genteng dapur bocor

-Terlihat lantai dapur sedikit basah

B. Diagnosa Keperawatan

1. Penapisan masalah

Skoring dan Prioritas Masalah Pada Keluarga Ibu N

keluarga Ibu N kususnya Ibu N

a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebal pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi

No

Kriteria

Perhitungan Nilai

Pembenaran

1 Sifat Masalah

Aktual

2 Kemungkinan

3/3 x 1

1/2x2

1

1

Masalah sudah terjadi,

hipertensi dirasakan sudah

lama dengan tanda dan gejala

yang sesuai dengan penyakit

hipertensi yaitu kepala

pusing, di bagian tengkuk

teras berat, jika tidak segera

ditangani akan terjadi

komplikasi.

Keluarga sangat kooperatif

masalah dapat

diubah :

sebagian

untuk merawat anggota

keluarga yang mengalami

hipertensi namun fasilitas

kesehatan bagi Ibu N sulit

terjangkau.

3 Potensi masalah

untuk dicegah:

mudah

4 Menonjolnya

masalah : ada

masalah segera

di tangani

Jumlah

3/3x1

2/2x1

1

1

4

Potensial masalah dapat

dicegah bila pola makan

dapat diubah dan tidak terlalu

stress serta berolah raga.

Keluarga menyadari dan

mersakan adanya msalah

hipertensi. Apabila sakit

kepala Ibu N segara

beristirahat dan minum obat.

b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat.

No

Kriteria

Perhitungan Nilai

Pembenaran

1 Sifat masalah

aktual

3/3 x 1

1

Masalah sudah terjadi dan

terus segera ditangani untuk

mencegah keadaan lebih

lanjut.

2 Kemungkinan

masalah dapat

dirubah

sebagian

3 Potensial

masalah untuk

dicegah; cukup

4 Menonjolnya

masalah :

masalah ada

tapi tidak perlu

diatasi

Total

1/2x2

2/3x1

1/2x1

1/6

1

2/3

Dilihat dari pengetahuan,

keluarga tahu tentang

masalah yang dihadapi dan

juga menjaga pola makan,

dari segi keuangan cukup,

sarana pelayanan tidak begitu

jauh dari rumah, ditinjau dari

masyarakat sangat

mendukung

Dilihat dari lamanya masalah

sudah sejak lama, masalah ini

tidak begitu pelik bagi Ibu N

karena Ibu N selalu senam,

dan pijat refleksi untuk

mengatasi jika kakinya linu.

Keluarga menyadari dan

merasakan adanya

masalahhipertensi, bila

pusing Ibu N segera istirahat

dan minum obat.

c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N kususnya Ibu N berhubungan dengan kemampuan

keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga IbuN

kususnya Ibu N

No

1

2

3

Kriteria

Sifat masalah

Resiko

Kemungkina

n masalah

untuk di ubah

sebagian

Potensial

masalah

untuk di ubah

cukup

Bobot

2/3x1

1/2x2

2/3x1

Nilai

2/3

1

2/3

Pembenaran

Masalah belum terjadi, tetapi

bila tidak segera di atasi akan

membahayakan pada lansia,

factor lingkungan mendukung

timbulnya masalah tersebut.

Kemungkinan masalah untuk

di ubah cukup hal ini dapat di

lihat dari pengetahuan

keluarga Ibu N kususnya Ibu

N yang kurang. Dana dan

sumber daya manusia yang

kurang. Namun keluarga ingin

merawat lingkungan sehat.

Potensial masalah untuk di

cegah cukup, keluarga tidak

ada biaya untuk membuat

lantai dapur jadi plester,

keluarga hanya dapat merawat

lingkungan yang sehat dengan

4

Menonjolnya

masalah ada

tetapi tidak

segera di

atasi

Total

1/2x1

2 5/6

memperbaiki genteng yang

bocor dan menggunakan alas

kaki.

Keluarga menyadari

lingkungan rumah tidak sehat

dengan lantai yang masih

tanah dan licin, tetapi

keluarga Ibu N belum ada

yang mengalami cidera

2. Daftar diagnose keperawatan menurut prioritas

a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi

dengan skor 4

b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada Ibu N khususnya bu N lansia berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat dengan skor 3 1/6

c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N Kususnya ibu N berhubungan dengan kemampuan

keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga Ibu N

kususnya Ibu N dengan skor 2 5/6.

C. Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan dan Evaluasi

Pada resiko ini akan diuraikan perencanaan tindakan keperawatan, pelakanaan dan evaluasi

untuk prioritas diagnose keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan perfusi serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.

Tujuan Umum

Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah pada keluarga Ibu N dengan gangguan perfusi cerebral

dapat teratasi

Tujuan Khusus 1

Setelah diberikan penjelasan selama 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

keluarga dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi

Kriteria : Respon verbal keluarga

Standar :

1.1. Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu lebih dari 140/90mmHg.

Penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi garam-garam, factor

keturunan, kegemukan, faktor resiko, (stress, merokok, dan faktor keturunan) tanda dan gejala,

kepala pusing mata berkunang, sesak nafas, jantung berdebar, dan sukar tidur.

1.2. Meneybutkan 2 dari 4 tanda peneybab tanda dan gejala hipertensi

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi garam-garam, dan stress.

1.3. Menyebutkan 3 dan 4 tanda dan gejala hipertensi : kepala pusing mata berkunang, dan sukar

tidur.

1.4. Menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan hipertensi :

Hindari stress, rajin berolah raga, hindari makanan yang banyak mengandung garam dan

kolesterol tinggi.

Perencanaan

1.1.1. Diskusi bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi menggunakan

lembar balik.

1.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, tanda dan gejala

hipertensi.

1.1.3. Beri pujian poisitif atas usaha yang dilakukan keluarga.

Pelaksanaan Pada Tanggal 13 Juni 2011 pukul 10. 10-11-00 Wib

Mendiskusikan bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi

menggunakan lembar balik. Respon : Keluarga memperhatikan penjelasan yang diberikan,

menanyakan kembali kepada keluarga yang telah didiskusikan. Respon : Keluarga menjawab

penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan garam, tanda dan gejala,

kepala pusing, dan mata berkunang. Memberikan pujian atas jawaban yang tepat.

Evaluasi Pada Tanggal 13 Juni 2011 pukul 10.10-11.00 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan pengertian darah tinggi yaitu tekanan darah yang lebih dari

140/90mmHg, penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol, tinggi garam-garam,

stress, tanda dan gejala, kepala pusing dan mata berkunang-kunang.

Objektif

: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu menjelaskan

pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi.

Analisa

: tujuan khusus I tercapai

Planning : Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga dapat mengambil

keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

Tujuan Khusus 2.

Setelah berikan penjelasan selama 1 x 30 menit keluarga mampu mengambil keputusan untuk

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

Kriteria

Standar

: Respon verbal keluarga

: Akibat dari hipertensi yang tidak diobati adalah gagal ginjal, stroke penyakit

jantung koroner dan pendarahan retina.

Perencanaan :

2.2.1. Mendemostrasikan pada keluarga cara membuat obat tradisional.

2.2.2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk membuat obat tradisional

Pelaksanaan Pada tanggal 13 juni 2011 pukul 10.11-11.00 Wib

Menjelaskan pada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati dengan lembar

balik, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari penyakit hipertensi bila

tidak diobati, beri reinformcement positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga Respon :

Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan mendengarkan penjelasan,

ketika diberikan pertanyaan tentang akibat lanjut dari hipertensi keluarga mengatakan akbiatnya

yaitu stroke, dan penyakit jantung.

Evaluasi Pada Tanggal 13 juni 2011 pukul 10.10-11.00 Wib

Subjektif

: Ibu N mengatakan akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati adalah stroke

dan penyakit jantung.

Objektif

: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu meneybutkan

akibat lanjut dari hipertensi, ketika diberikan pertanyaan tentang akibat lanjut dari hipertensi

keluarga mengatakan akibatnya yaitu stroke, dan penyakit jantung.

Analisa

Planning

: tujuan khusus 2 tercapai

: Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang menderita hipertensi dirumah.

Tujuan Khusus 3

Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu merawat

anggota keluarga yang menderita hipertensi dirumah.

Kriteria : Respon verbal keluarga

Standar : Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 cara pencegahan hipertensi, yaitu hindari

stress yang berlebih, batasi makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak, istirahat

cukup, olah raga cukup, minuman juice buah dan daun salam dan diminum pagi sebelum makan.

Perencanaan :

3.2.1.

3.2.2.

3.2.3.

3.2.4.

Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan hipertensi.

Demonstrasikan pada keluarga Ibu , cara pembuatan obat trasional juice buah

dan daun salam.

Berikan pujian positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang dianjurkan.

Pelaksanaan Pada Tanggal 14 Juni 2011 Pukul 12.10.12.25 Wib

Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan hipertensi, mendemonstrasikan pada keluarga

Ibu N, cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan daun salam

Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarg tampak penuh perhatian dan mendengarkan

penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara pencegahan hipertensi, keluarga

mengatakan caranya mengurangi makanan bergaram dan hindari stress.

Evaluasi Pada Tanggal 14 Juni 2011 Pukul 12.10-12.25 Wib

Subjektif

: Ibu N mengatakan cara pencegahan hipertensi dengan cara mengurangi

amkanan bergaram dan hindari stress. Ibu N juga mengatakan akan membuat rebusan sayuran

dirumah.

Objektif

: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu menyebutkan

pencegahan hipertensi.

Analisa

: Tujuan khusus III tercapai.

Planning

: Ingatkan keluarga untuk tetap melakukan hal-hal yang sudah diajarkan yaitu

membuat dan minum obat secara teratur. Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya, dengan cara

memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah hipertensi.

Tujuan Khusus 4 :

Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu

memodifikasi linkungan yang dapat mencegah hipertensi,

Kriteria

Standar

hipertensi

: Respon aktif dan psikomotor

: Menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah

Perencanaan :

1.1.1. Jelaskan kepada keluarga tentang lingkungan yang dapat mencegah hipertensi

1.1.2. Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan.

1.1.3. Beri pujian positif atas jawaban keluarga

1.1.4. Diskusikan dengan keluarga hal-hal positif yang sudah dilakukan keluarga.

Pelaksanaan Pada Tanggal 15 Juni 2011 pukul 09.00-09-20 Wib

Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat hipertensi dengan menggunakan lembar balik,

memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi linkungan yang dapat

mencegah hipertensi. Beri pujian positif atas jawaban keluarga.

Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan mendengarkan

penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara perawatan hipertensi adalah olah

raga teratur dan istirahat yang cukup serta menghindari stress.

Evaluasi Pada Tanggal 15 Juni 2009 pukul 09.00-09.20 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan cara perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan istirahat

yang cukup serta menghindari stress.

Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu memodifikasi

lingkungan untuk mencegah hipertensi.

Analisa : Tujuan khusus 4 tercapai

Planning : Ingatkan keluarga untuk senantiasa memelihara dan menciptakan lingkungan yang

nyaman lanjutjan ke tujuan khusus berikutnya.

Tujuan Khusus 5

Setelah kunjungan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :

1.1. Menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan.

1.2. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan hipertensi.

Criteria : Respon verbal

Standar : membuat jadwal kunjungan ke puskesmas

1.1. Keluarga kunjungan ke fasilitas kesehatan, yaitu : mendapatkan pelayanan kesehatan dan

pengobatan hipertensi.

1.2. Keluarga membawa anggota keluarga dengan hipertensi ke fasilitas kesehatan apabila kondisi :

sakit kepala hebat, dada berdebar dan bertambah parah, sesak nafas. Perencanaan

1.1.1. Informasi tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh keluarga di klinik

atau balai pengobatan puskesmas.

1.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan.

1.1.3. Motivasi keluarga untuk membawa keluarga ke puskesmas.

1.1.4. Dampingi keluarga ke klinik atau balau pengobatan puskesmas bila perlu

1.1.5. Beri pujian poisitif atas hasil yang dicapai

Pelaksanaan Pada Tanggal 15 juni 2011 pukul 09.00-09.20 Wib

Menginformasikan tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh keluarga

di klinik atau balau pengobatan puskesmas, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali

manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan, motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga

ke puskesmas, beri pujian positif atas hasil yang dicapai.

Respon :

Sewaktu diberi penjelasan keluarga tamak penuh perhatian dan mendengarkan penjelasan

penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang manfaat yang diperoleh di fasiltitas kesehatan

keluarga mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan pengobatan dan pendidikan

kesehatan tentang hipertensi.

Evaluasi Pada Tanggal 15 Juni 2011 pukul 09.00-09.20 Wib

Subyektif : Ibu N mengatakan manfaat yang diperoleh di fasilitasi kesehatan keluarga

mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan pengobatan dan pendidikan kesehatan

tentang hipertensi, Ibu N mengatakan minggu lalu telah pergi berobat ke dokter.

Obyektif : Keluarga tampak kooperatif saat diskusi, keluarga mampu meneybutkan kembali

tentang manfaat yangn diperoleh di fasilitas kesehatan.

Analisa : Tujuan khusus 5 tercapai.

Planning : Ingatkan keluarga untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas jika ada

keluarga yang sakit bila tidak dapat ditangani dirumah.