ASKEP HIPERTENSI
description
Transcript of ASKEP HIPERTENSI
A. Pengkajian
Pada tanggal 12 juni 2011, penulis melakukan pengkajian data diperoleh melalui wawancara
dengan keluarga, melaksanakan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga, serta observasi
ke tempat tinggal keluarga, data yang di peroleh meliputi:k.
1. Data dasar keluarga
a. Identitas keluarga
Kepala keluarga bernama Ibu N dengan usia 67 tahun, tidak pernah sekolah pekerjaan ibu rumah
tangga, dengan pendapatan Rp. 300.000,- dari menyewakan rumah kontrakan di RT 02 RW 03
kelurahan grogol kecamatan limo, Kota Depok
b. Komposisi Anggota Keluarga
Anggota keluarga Ibu N terdiri dari Ibu N dan An L (28Th), Ibu N adalah kepala keluarga yang
berusia 67 tahun, tidak pernah sekolah, tidak bekerja, pekerjaan Ibu rumah tangga, dengan
pendapatan Rp. 300.000/bulan yang didapat dari menyewakan rumah kontrakan, ibu N tinggal
33
bersama dengan anak bungsunya (An L),lulusan SMA, bekerja sebagai Ofice boy namun anak
anaknya yang lain tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.
Genogram
67 th
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
c. Tipe Keluarga
: Klien
: Menikah
: Tinggal serumah
Tipe Keluarga Ibu N adalah keluarga single family, keluarga janda karena Ibu N di tinggal
meninggal oleh suaminya lima tahun yang lalu, Ibu N tinggal berdua dengan anak bungsumya
yaitu An L, Ibu N menempati rumah sendiri.
d. Suku Bangsa
Ibu N bersuku betawi, bahasa yang di gunakan setiap hari adalah bahasa Indonesia, dilingkungan
keluarga Ibu N terdapat bermacam-macam suku/heterogen, namun mayoritas suku Betawi, Ibu N
menjalankan hubungan baik dengan tetangganya, tidak ada adat istiadat budaya keluarga Ibu N
yang bertentangan dengan kesehatan.
e. Agama
Keluarga Ibu N menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu, walaupun
Ibu N mengatakan tidak bisa mengaji karena tidak pernah belajar mengaji
f. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi, anak-anak atau cucu ibu N setiap
harinya sering berkumpul di depan rumah Ibu N, Ibu N juga mengatakan dari pada berekreasi
lebih baik biaya rekreasi di alihkan untuk hal yang lebih penting
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Ibu N merasakan ekonominya tercukupi, dengan penghasilan keluarga didapatkan dari
menyewakan rumah perbulan Rp. 300.000; dan mendapat dari anak bungsunya sebesar Rp.
200.000;
h. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada saat itu keluarga Ibu N berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini Ibu N
tinggal bersama anak bungsunya, namun Ibu N tidak merasa kesepian karna anak-anaknya yang
sudah berkeluarga bertempat tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.
i. Tahapan Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Ibu N merasa saat ini ingin melihat anak bungsunya An L menikah, mengingat usia dari Ibu N
semakin bertambah
j. Riwayat Keluarga Inti Saat ini
Perkembangan mental keluarga cukup baik, namun pada tahun 2004 suami tercinta Ibu N
meninggal dunia karena sakit yang menurut Ibu N suaminya mengalami pendarahan otak. Ibu N
sangat kehilangan dan merasa terpukul semenjak ditinggal suami tercintanya. Ibu N selalu
banyak pikiran dari kejadian itu sakit darah tinggi, namun sekarang Ibu N sudah bisa menerima
kehilangan suami tercintanya. Dalam keluarga Ibu N tidak ada yang menderita kelainan fisik dan
kelainan mental, Ibu N mempunyai lima orang anak yang keluarganya masih utuh, belum pernah
ada yang mengalami perceraian.
k. Riwayat Keluarga Sebelumnya.
Ibu N mengatakan tidak mengetahui bahwa ia terkena hipertensi, namun gejala-gejala hipertensi
sudah dirasakan oleh Ibu N. Ibu N juga mengatakan tidak tau apakah keluarga sebelumnya ada
yang sakit seperti Ibu N.
2. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Tipe rumah yang ditempati Ibu N permanen, luas banguan kurang dari 100 meter beserta
halaman, status rumah milik pribadi, atap rumah terbuat dari genteng, lantai rumah terbuat dari
keramik, namun lantai dapur masih tanah penataan peralatan rumah tertata kurang rapih,
pencahayaan dan penerangan cukup, kebersihan rumah cukup bersih, Ibu N memiliki dua kamar
tidur satu ruang tamu, satu dapur dan kamar mandi di dalamnya,
DENAH RUMAH
jendela
pintu
Ruang tamu
WC
jendela
b. Pengelolaan sampah
K. tidur K. tidur dapur
10meter
8meter
Dirumah Ibu N pembuangan sampah secara terbuka, sampah dikumpulkan lalu dibakar karena
tidak ada pengangkutan sampah teratur.
c. Sumber air
Sumber air yang digunakan adalah pompa listrik, keluarga mempergunakan sumber air tersebut
untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, minum dan lain-lain. Keadaan air bersih atau jernih,
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
d. Jamban Keluarga
Ibu N mempunyai jamban tersendiri, jenisnya leher angsa kondisinya cukup terpelihara, jarak
antara sumber air dan tempat penampungan tinja kurang dari 10 meter dengan kondisi terbuka
dan tempat plihara ikan.
e. Pembuangan Air Limbah
Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, jadi air limbah di buang menjadi
satu dengan pembuangan tinja kondisi berupa kolam lele dan terbuka.
f. Fasilitas Kesehatan dan Sosial
Ibu N tidak mengikuti pengajian rutin yang diadakan setiap minggunya karena dilarang oleh
anaknya, ditakutkan Ibu N keletihan. Didalam masyarakat hanya ada fasilitas kesehatan yaitu :
Poswindu, Puskesmas dan Bidan.fasilitas dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, Ibu N
jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan karena tidak ada yang mengantar, namun sesekali jika
pusing Ibu N meminta anak bungsunya mengantar ke puskesmas.
g. Karakteristik Tetangga
Karakteristik tetangga adalah heterogen dimana penduduk asli betawi dan ada pula warga
pendatang dari luar daerah, mayoritas penduduk di grogol bekerja sebagaih petani dan berkebun.
Kehidupan keluarga dan tetangga terjalin akrab, saling menghormati dan kompak jika ada yang
membutuhkan bantuan segera mungkin untuk menolongnya. Lingkungan ruma aman dari
kejahatan, karena siskamling cukup bagus dan fasiltas kesehatan cukup terjangkau dengan
kendaraan bermotor.
h. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu N bertempat tinggal di gang jambu RT 02 RW 03 kelurahan grogol kecamatan limo, Ibu N
menempati rumah milik sendiriyang kebetulan bertetangga dengan anak-anaknya yang sudah
berkeluarga, selain itu Ibu N mengatakan tinggal di rumahnya sejak pertama menikah dengan
almarhum suaminya, dan tidak pernah berpindah pindah hingga sekarang.
i. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
Ibu N tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya Karena Ibu N lebih senang menghabiskan waktu
dirumah dengan cucu-cucunya.
j. Sistem Pendukung Keluarga
Ibu N tidak tinggal bersama anak-anaknya, Ibu N ingin mandiri, menurut Ibu N dengan begitu
Ibu N lebih nyaman, namun anak-anaknya pasti selalu datang dan mengontrol kondisi ibu N,
yang kebetulan rumah anak-anaknya tidak jauh dari rumah Ibu N, serta anak-anak Ibu N selalu
berusaha mencukupi kebutuhan Ibu N sehari-hari.
3. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa yang digunakan keluarga
adalah bahasa lndonesia, dalam berkomikasi keluarga saling terbuka satu sama lain dan selalu
mengambil dan memutuskan permasalahan secara bermusyawarah maka dari itu jarang terjadi
konflik.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu N saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling mendukung. Ibu
N mampu merawat dirinya sendiri, anak-anak Ibu N sangat kompak dalam membantu Ibu N, hal
tersebut sudah dididik oleh Ibu N sejak dulu.
c. Struktur Peran
Ibu N adalah ke[pala keluarga bekerja sebagai Ibu rumah tangga, suami Ibu N meninggal dunia
sejak lima tahun yang lalu, dengan begitu ibu N tinggal dengan anaknya yang bungsu namun
keempat anak yang sudah berkeluarga sudah pindah dan pisah dari Ibu N. walaupun demikian
peranan anak-anak Ibu N tidak diabaikan begitu saja, yaitu tetap mengontrol Ibu N dengan
berkunjung kerumah Ibu N setiap hari, karna kebetulan rumahnya saling berdekatan.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Menurut Ibu N mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini yaitu
agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta taat beribadah. Agama yang dianut
merupakan pedoman dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya. Nilai agama dan norma
budaya yang diterapkan Ibu N tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif.
Semua anggota keluarga Ibu N saling mendukung, menghargai, menyanyangi dan menghormati
antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari perhatian penuh dari anak-anak
Ibu N yang sering berkumpul dan berbincang-bincang di depan rumah ibu N
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga ibu N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain supaya hidup
bermasyarakat terasa indah dan harmonis. Ibu N selalu bertegur sapa dengan tetangga setiap
bertemu muka.
c. Fungsi Reproduksi
Ibu N saat ini sudah menopouse, bliau mempunyai lima orang anak, tidak bekerja hanya
menyewakan rumah yang berada di sebelah rumah yang ditempatinya di RT 02 RW 03 limo
Grogol.
d. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu N, Ibu N mendapatkan uang dari anak bungsunya rutin
setiap bulanya sebesar Rp 200,000; selain itu Ibu N menyewakan rumah yang ada di samping
rumah yang Ibu N tempati setiap bulannya Rp 300,000;. Ibu N sudah tidak bekerja lagi karena
usia Ibu N yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja atau untuk memenuhi hidup Ibu N
sendiri.
5. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka panjang dan janka pendek
Ibu N terkena darah tinggi lima tahun yang lalu, karena suami tercintanya meninggal dunia.
Semenjak itu Ibu N merasa terpukul karena seseorang yang amat dicintainya sudah tidak ada.
Jika Ibu N mempunyai masalah selalu bercerita kepada suaminya setelah suaminya meninggal
Ibu N sulit untuk berbagi cerita atau masalah, namun dari kejadian ini Ibu N masih dapat
bercerita dengan anak-anaknya, untuk saat ini Ibu N sudah dapat menerima kepergian suami
tercintanya. Ibu N juga mengatakan selalu memikirkan anak bungsunya yang belum kunjung
menikah mengingat umur Ibu N semakin sepuh. Ibu N mengharapkan penyakitnya dapat
terkontrol dan tidak merepotkan anak-anaknya.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah keluarga akan mendisklusikannya
bersama-sama. Dan selalu berdoa untuk dapatkan petunjuk dari tuhan
c. Strategi dan koping yang digunakan
Keluarga Ibu N khususnya Ibu N mengatakan untuk menyelesaikan masalah adalah berserah diri
dan berdoa kepada Tuhan YME, dan bermusyawarah dengan anggota keluarga untuk
mendapatkan masukan dari anggota keluarga sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
d. Strategi adaptasi difungsional
Dari hasil pengkajian di dalam keluarga Ibu N tidak didapatkan adanya cara-cara menghadapi
masalah secara maladaptive.
e. Pengkajian Fisik
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 juni 2011, dari pengkajian didapatkan hasil tekanan darah
170/100 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 36 C, dan RR 20x/menit. Tinggi badan 157, berat badan
48kg, kondisi kepala: rambut sudah berubah, bersih, mata tidak anemis, hidung tidak ada
bersekret, tidak ada kelainan penciuman, mulut mukosa lembab, leher tidak ada benjolan, dan
bunyi jantung paru normal, abdomen tidak ada keluhan. Ektermitas bawah: tidak ada
pembengkakan, turgor kulit baik. Sedangkan pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang lain
dalam keadaan normal tidak ada peningkatan tekanan darah. Jadi pada keluarga ibu N tidak
ditemukan tanda dan gejala penyakit hiper tensi
6. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga Ibu N mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap dapat
membantu keluarga mencegah penyakit
7. Fungsi perawatan kesehatan (Penajajakan tahap II)
a. Mengenal masalah kesehatan hipertensi dengan pengertian, tanda gejala dan penyebabnya.
Ibu N mengatakan mempunyai penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu semenjak ditinggal
suaminya, Ibu N megaatakan sering pusing dan bagian tengkuk terasa berat, mata berkunang dan
kram pada kaki dan tekanan darahnya meningkat, Ibu N mengatakan bahwa jika merasakan
pusing langsung beristirahat dan Ibu N juga mengatakan mudah lelah.
b. Mengambil keputusan
Besarnya masalah ada namun tidak perlu segera ditangani hal ini dilihat dari jika Ibu N merasa
pusing, Ibu N langasung beristirahat dan menjaga pola makan.
c. Merawat anggota keluarga
Ibu N jarang menggunakan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatannya karena
cukup jauh dan tidak mau merepotkan anaknya yang tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N, jika
Ibu N merasa pusing atau kesemutan, Ibu N hanya beristirahat.
d. Modifikasi Lingkungan
Ibu N mempunyai bangunan terdiri dari satu lantai, kondisi rumah kurang rapaih, ventilasi dan
pencahayaan cukup, keadaan rumah cukup bersih. Ibu N memiliki dua kamar tidur, satu ruang
tamu.satu dapur yang lantainya masih tanah, Ibu N rajin menyikat kamar mandi satu minggu
sekali.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan
Ibu N jarang menggunakan fasilitas kesehatan, karena cukup dan tidak mau merepotkan anaknya
yang tinggal berdekatan dengan ibu N
DATA FOKUS
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 12 juni 2011, didapatkan data fokus sebagai berikut :
Data subyektif antara lain : Ibu N mengatakan kepalanya suka pusing, Ibu N mengatakan
matanya berkunang-kunang, Ibu N mengatakan tengkuk kepalanya terasa berat, Ibu N
mengatakan tidak mengetahui pengertian hipertensi, namun Ibu N menyebutkan keluhan yang di
derita adalah pusing, mata berkunang-kunang, dan sukar tidur, Ibu N jarang menggunakan
fasilitas kesehatan, Ibu N mengatakan kakinya kadang kram, Ibu N mengatakan mudah lelah,
Ibu mengatakan sangat senang beraktifitas, Ibu mengatakan jika merasa pusing Ibu hanya
beristirahat, Ibu mengatakan sudah lima tahun menderita keluhan seperti ini, Ibu N mengatakan
sudah lama terkena asam urat, Ibu N mengatakan jika asam uratnya kambuh kaki Ibu N merasa
Linu, Ibu N mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat baik itu pengertian, tanda gejala dan
akibat lanjut, Ibu N mengatakan sudah tidak lagi memakan melinjo dan kangkung yang dapat
menyebabkan asam urat kambuh. Sedangkan data obyektif yang didapatkan dari pengkajian fisik
pada tanggal 12 juni 2011 adalah : tekanan darah 170/100mmHg, suhu 36 c, nadi 80x/menit,
respirasi 20x/menit, BB 48kg, Tb 157cm, usia 67 tahun, ibu N tampak letih, Ibu N tampak
melakukan aktifitas, pemeriksaan tonus otot
Cara berjalan ibu N tampak sempoyongan, posisi tubuh Ibu N tampak kifosis kesadaran
composmentis
8. Analisa Data
1
No
DS :
Data
Diagnosa keperawatan keluarga
- -Ibu N mengatakan kepalanya suka
Resiko gangguan perfusi
pusing
- -Ibu N mengatakan matanya berkunang-
jaringan cerebal pada keluarga
Ibu N khususnya Ibu N
kunang.
- -Ibu mengatakan tengkuk kepalanya
berhubungan
ketidakmampuan
dengan
keluarga
-
terasa berat.
DO:
merawat anggota keluarga
dengan hipertensi.
2
- Pengkajian fisik pada tanggal 12 juni
2011 di dapatkan data : tekanan darah
170/100mmHg, suhu 36C, nadi
80x/menit, respirasi 20x/menit, BB 48kg
TB 157cm, usia 67 than.
- Ibu T tampak letih
Ds:
- Ibu N mengatakan sudah 15 tahun yang
lalu terkena asam urat.
Resiko penurunan mobilitas fisik
pada keluaga Ibu N khususnya
- Ibu N mengatakan jika sam uratnya
Ibu N Lansia berhubungan
kambuh kaki Ibu N merasa linu.
dengan
ketidakmampuan
- Ibu N mengatakan tiak mengetahui
tentang asam urat baik itu pengertian,
tanda gejala, dan akibat lanjut.
- Ibu N mengatakan sudah tidak lagi
memakan melinjo dan kangkung yang
dapat menyebabkan asam uratnya
kambuh.
DO :
- Pemeriksaan fisik tonus otot
5555 5555
5555 5555
- Cara berjalan ibu N tampak
sempoyongan.
- Posisi tubuh ibu N tampak kifosis
- Kesadaran Composmentis
3 DS:
-Ibu N mengatakan rumahnya blum
selesai semua karna lantai dapur masih
keluarga mengenal anggota
keluarga dengan asam urat
Resiko terjadinya cidera jatuh
pada keluarga Ibu N Kususnya
Ibu N berhubungan dengan
tanah
kemampuan keluarga
-Ibu N mengatakan jika hujan lantai
dapurnya yang masih tanah akan basah
memodifikasi lingkungan yang
dapat menyebabkan cedera pada
dan licin akibat genteng dapur bocor
DO:
-terlihat lantai dapur masih belum di
plester ( masih tanah)
-Terlihat genteng dapur bocor
-Terlihat lantai dapur sedikit basah
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penapisan masalah
Skoring dan Prioritas Masalah Pada Keluarga Ibu N
keluarga Ibu N kususnya Ibu N
a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebal pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
No
Kriteria
Perhitungan Nilai
Pembenaran
1 Sifat Masalah
Aktual
2 Kemungkinan
3/3 x 1
1/2x2
1
1
Masalah sudah terjadi,
hipertensi dirasakan sudah
lama dengan tanda dan gejala
yang sesuai dengan penyakit
hipertensi yaitu kepala
pusing, di bagian tengkuk
teras berat, jika tidak segera
ditangani akan terjadi
komplikasi.
Keluarga sangat kooperatif
masalah dapat
diubah :
sebagian
untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami
hipertensi namun fasilitas
kesehatan bagi Ibu N sulit
terjangkau.
3 Potensi masalah
untuk dicegah:
mudah
4 Menonjolnya
masalah : ada
masalah segera
di tangani
Jumlah
3/3x1
2/2x1
1
1
4
Potensial masalah dapat
dicegah bila pola makan
dapat diubah dan tidak terlalu
stress serta berolah raga.
Keluarga menyadari dan
mersakan adanya msalah
hipertensi. Apabila sakit
kepala Ibu N segara
beristirahat dan minum obat.
b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat.
No
Kriteria
Perhitungan Nilai
Pembenaran
1 Sifat masalah
aktual
3/3 x 1
1
Masalah sudah terjadi dan
terus segera ditangani untuk
mencegah keadaan lebih
lanjut.
2 Kemungkinan
masalah dapat
dirubah
sebagian
3 Potensial
masalah untuk
dicegah; cukup
4 Menonjolnya
masalah :
masalah ada
tapi tidak perlu
diatasi
Total
1/2x2
2/3x1
1/2x1
1/6
1
2/3
Dilihat dari pengetahuan,
keluarga tahu tentang
masalah yang dihadapi dan
juga menjaga pola makan,
dari segi keuangan cukup,
sarana pelayanan tidak begitu
jauh dari rumah, ditinjau dari
masyarakat sangat
mendukung
Dilihat dari lamanya masalah
sudah sejak lama, masalah ini
tidak begitu pelik bagi Ibu N
karena Ibu N selalu senam,
dan pijat refleksi untuk
mengatasi jika kakinya linu.
Keluarga menyadari dan
merasakan adanya
masalahhipertensi, bila
pusing Ibu N segera istirahat
dan minum obat.
c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N kususnya Ibu N berhubungan dengan kemampuan
keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga IbuN
kususnya Ibu N
No
1
2
3
Kriteria
Sifat masalah
Resiko
Kemungkina
n masalah
untuk di ubah
sebagian
Potensial
masalah
untuk di ubah
cukup
Bobot
2/3x1
1/2x2
2/3x1
Nilai
2/3
1
2/3
Pembenaran
Masalah belum terjadi, tetapi
bila tidak segera di atasi akan
membahayakan pada lansia,
factor lingkungan mendukung
timbulnya masalah tersebut.
Kemungkinan masalah untuk
di ubah cukup hal ini dapat di
lihat dari pengetahuan
keluarga Ibu N kususnya Ibu
N yang kurang. Dana dan
sumber daya manusia yang
kurang. Namun keluarga ingin
merawat lingkungan sehat.
Potensial masalah untuk di
cegah cukup, keluarga tidak
ada biaya untuk membuat
lantai dapur jadi plester,
keluarga hanya dapat merawat
lingkungan yang sehat dengan
4
Menonjolnya
masalah ada
tetapi tidak
segera di
atasi
Total
1/2x1
2 5/6
memperbaiki genteng yang
bocor dan menggunakan alas
kaki.
Keluarga menyadari
lingkungan rumah tidak sehat
dengan lantai yang masih
tanah dan licin, tetapi
keluarga Ibu N belum ada
yang mengalami cidera
2. Daftar diagnose keperawatan menurut prioritas
a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
dengan skor 4
b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada Ibu N khususnya bu N lansia berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat dengan skor 3 1/6
c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N Kususnya ibu N berhubungan dengan kemampuan
keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga Ibu N
kususnya Ibu N dengan skor 2 5/6.
C. Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Pada resiko ini akan diuraikan perencanaan tindakan keperawatan, pelakanaan dan evaluasi
untuk prioritas diagnose keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan perfusi serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah pada keluarga Ibu N dengan gangguan perfusi cerebral
dapat teratasi
Tujuan Khusus 1
Setelah diberikan penjelasan selama 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
keluarga dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi
Kriteria : Respon verbal keluarga
Standar :
1.1. Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu lebih dari 140/90mmHg.
Penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi garam-garam, factor
keturunan, kegemukan, faktor resiko, (stress, merokok, dan faktor keturunan) tanda dan gejala,
kepala pusing mata berkunang, sesak nafas, jantung berdebar, dan sukar tidur.
1.2. Meneybutkan 2 dari 4 tanda peneybab tanda dan gejala hipertensi
Makanan yang mengandung kolesterol tinggi garam-garam, dan stress.
1.3. Menyebutkan 3 dan 4 tanda dan gejala hipertensi : kepala pusing mata berkunang, dan sukar
tidur.
1.4. Menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan hipertensi :
Hindari stress, rajin berolah raga, hindari makanan yang banyak mengandung garam dan
kolesterol tinggi.
Perencanaan
1.1.1. Diskusi bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi menggunakan
lembar balik.
1.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, tanda dan gejala
hipertensi.
1.1.3. Beri pujian poisitif atas usaha yang dilakukan keluarga.
Pelaksanaan Pada Tanggal 13 Juni 2011 pukul 10. 10-11-00 Wib
Mendiskusikan bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi
menggunakan lembar balik. Respon : Keluarga memperhatikan penjelasan yang diberikan,
menanyakan kembali kepada keluarga yang telah didiskusikan. Respon : Keluarga menjawab
penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan garam, tanda dan gejala,
kepala pusing, dan mata berkunang. Memberikan pujian atas jawaban yang tepat.
Evaluasi Pada Tanggal 13 Juni 2011 pukul 10.10-11.00 Wib
Subjektif : Ibu N mengatakan pengertian darah tinggi yaitu tekanan darah yang lebih dari
140/90mmHg, penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol, tinggi garam-garam,
stress, tanda dan gejala, kepala pusing dan mata berkunang-kunang.
Objektif
: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu menjelaskan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi.
Analisa
: tujuan khusus I tercapai
Planning : Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga dapat mengambil
keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Tujuan Khusus 2.
Setelah berikan penjelasan selama 1 x 30 menit keluarga mampu mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Kriteria
Standar
: Respon verbal keluarga
: Akibat dari hipertensi yang tidak diobati adalah gagal ginjal, stroke penyakit
jantung koroner dan pendarahan retina.
Perencanaan :
2.2.1. Mendemostrasikan pada keluarga cara membuat obat tradisional.
2.2.2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk membuat obat tradisional
Pelaksanaan Pada tanggal 13 juni 2011 pukul 10.11-11.00 Wib
Menjelaskan pada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati dengan lembar
balik, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari penyakit hipertensi bila
tidak diobati, beri reinformcement positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga Respon :
Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan mendengarkan penjelasan,
ketika diberikan pertanyaan tentang akibat lanjut dari hipertensi keluarga mengatakan akbiatnya
yaitu stroke, dan penyakit jantung.
Evaluasi Pada Tanggal 13 juni 2011 pukul 10.10-11.00 Wib
Subjektif
: Ibu N mengatakan akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati adalah stroke
dan penyakit jantung.
Objektif
: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu meneybutkan
akibat lanjut dari hipertensi, ketika diberikan pertanyaan tentang akibat lanjut dari hipertensi
keluarga mengatakan akibatnya yaitu stroke, dan penyakit jantung.
Analisa
Planning
: tujuan khusus 2 tercapai
: Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi dirumah.
Tujuan Khusus 3
Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi dirumah.
Kriteria : Respon verbal keluarga
Standar : Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 cara pencegahan hipertensi, yaitu hindari
stress yang berlebih, batasi makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak, istirahat
cukup, olah raga cukup, minuman juice buah dan daun salam dan diminum pagi sebelum makan.
Perencanaan :
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan hipertensi.
Demonstrasikan pada keluarga Ibu , cara pembuatan obat trasional juice buah
dan daun salam.
Berikan pujian positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang dianjurkan.
Pelaksanaan Pada Tanggal 14 Juni 2011 Pukul 12.10.12.25 Wib
Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan hipertensi, mendemonstrasikan pada keluarga
Ibu N, cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan daun salam
Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarg tampak penuh perhatian dan mendengarkan
penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara pencegahan hipertensi, keluarga
mengatakan caranya mengurangi makanan bergaram dan hindari stress.
Evaluasi Pada Tanggal 14 Juni 2011 Pukul 12.10-12.25 Wib
Subjektif
: Ibu N mengatakan cara pencegahan hipertensi dengan cara mengurangi
amkanan bergaram dan hindari stress. Ibu N juga mengatakan akan membuat rebusan sayuran
dirumah.
Objektif
: Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu menyebutkan
pencegahan hipertensi.
Analisa
: Tujuan khusus III tercapai.
Planning
: Ingatkan keluarga untuk tetap melakukan hal-hal yang sudah diajarkan yaitu
membuat dan minum obat secara teratur. Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya, dengan cara
memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah hipertensi.
Tujuan Khusus 4 :
Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu
memodifikasi linkungan yang dapat mencegah hipertensi,
Kriteria
Standar
hipertensi
: Respon aktif dan psikomotor
: Menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah
Perencanaan :
1.1.1. Jelaskan kepada keluarga tentang lingkungan yang dapat mencegah hipertensi
1.1.2. Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan.
1.1.3. Beri pujian positif atas jawaban keluarga
1.1.4. Diskusikan dengan keluarga hal-hal positif yang sudah dilakukan keluarga.
Pelaksanaan Pada Tanggal 15 Juni 2011 pukul 09.00-09-20 Wib
Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat hipertensi dengan menggunakan lembar balik,
memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi linkungan yang dapat
mencegah hipertensi. Beri pujian positif atas jawaban keluarga.
Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan mendengarkan
penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara perawatan hipertensi adalah olah
raga teratur dan istirahat yang cukup serta menghindari stress.
Evaluasi Pada Tanggal 15 Juni 2009 pukul 09.00-09.20 Wib
Subjektif : Ibu N mengatakan cara perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan istirahat
yang cukup serta menghindari stress.
Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu memodifikasi
lingkungan untuk mencegah hipertensi.
Analisa : Tujuan khusus 4 tercapai
Planning : Ingatkan keluarga untuk senantiasa memelihara dan menciptakan lingkungan yang
nyaman lanjutjan ke tujuan khusus berikutnya.
Tujuan Khusus 5
Setelah kunjungan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
1.1. Menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan.
1.2. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
Criteria : Respon verbal
Standar : membuat jadwal kunjungan ke puskesmas
1.1. Keluarga kunjungan ke fasilitas kesehatan, yaitu : mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pengobatan hipertensi.
1.2. Keluarga membawa anggota keluarga dengan hipertensi ke fasilitas kesehatan apabila kondisi :
sakit kepala hebat, dada berdebar dan bertambah parah, sesak nafas. Perencanaan
1.1.1. Informasi tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh keluarga di klinik
atau balai pengobatan puskesmas.
1.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan.
1.1.3. Motivasi keluarga untuk membawa keluarga ke puskesmas.
1.1.4. Dampingi keluarga ke klinik atau balau pengobatan puskesmas bila perlu
1.1.5. Beri pujian poisitif atas hasil yang dicapai
Pelaksanaan Pada Tanggal 15 juni 2011 pukul 09.00-09.20 Wib
Menginformasikan tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh keluarga
di klinik atau balau pengobatan puskesmas, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan, motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga
ke puskesmas, beri pujian positif atas hasil yang dicapai.
Respon :
Sewaktu diberi penjelasan keluarga tamak penuh perhatian dan mendengarkan penjelasan
penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang manfaat yang diperoleh di fasiltitas kesehatan
keluarga mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan pengobatan dan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi.
Evaluasi Pada Tanggal 15 Juni 2011 pukul 09.00-09.20 Wib
Subyektif : Ibu N mengatakan manfaat yang diperoleh di fasilitasi kesehatan keluarga
mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan pengobatan dan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi, Ibu N mengatakan minggu lalu telah pergi berobat ke dokter.
Obyektif : Keluarga tampak kooperatif saat diskusi, keluarga mampu meneybutkan kembali
tentang manfaat yangn diperoleh di fasilitas kesehatan.
Analisa : Tujuan khusus 5 tercapai.
Planning : Ingatkan keluarga untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas jika ada
keluarga yang sakit bila tidak dapat ditangani dirumah.