Askep Hiperaktif

13
Penatalaksanaan Keperawatan 1. Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang mengalami gangguan hiperaktif ditujukan kepada keadaan sosial lingkungan rumah dan ruangan kelas penderita serta kepada kebutuhan- kebutuhan akademik dan psikososial anak yang bersangkutan, suatu penjelasan yang terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan kepada anak itu sendiri. 2. Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur menurut jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata pujian. 3. Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah dihindarkan, anak tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras 4. Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara menghindarkan acara-acara televisi yang merangsang, permainan-permainan yang keras dan jungkir balik. 5. Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-barang yang membahayakan dan mudah pecah dihindarkan. 6. Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan hadiah kepada anak 1

description

asuhan keperawatan pada anak hiperaktif..

Transcript of Askep Hiperaktif

Page 1: Askep Hiperaktif

Penatalaksanaan Keperawatan

1. Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang

mengalami gangguan hiperaktif ditujukan kepada keadaan sosial lingkungan

rumah dan ruangan kelas penderita serta kepada kebutuhan-kebutuhan

akademik dan psikososial anak yang bersangkutan, suatu penjelasan yang

terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua

orang tuanya dan kepada anak itu sendiri.

2. Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur

menurut jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu,

dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata pujian.

3. Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah

dihindarkan, anak tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah bermain

terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras

4. Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara

menghindarkan acara-acara televisi yang merangsang, permainan-permainan

yang keras dan jungkir balik.

5. Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-

barang yang membahayakan dan mudah pecah dihindarkan.

6. Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu,

dengan memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda

sehingga mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku mereka.

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian anak yang mengalami Attention Deficyt Hiperactivity Disorder

(ADHD) antara lain:

1) Pengkajian riwayat penyakit

a) Orang tua mungkin melaporkan bahwa anaknya rewel dan mengalami

masalah saat bayi atau perilaku hiperaktif hilang tanpa disadari

sampai anak berusia todler atau masuk sekolah.

1

Page 2: Askep Hiperaktif

b) Anak mungkin mengalami kesulitan dalam semua bidang kehidupan

yang utama, seperti sekolah atau bermain dan menunjukkan perilaku

overaktif atau bahkan perilaku yang membahayakan di rumah.

c) Berada diluar kendali dan mereka merasa tidak mungkin mampu

menghadapi perilaku anak.

d) Orang tua mungkin melaporkan berbagai usaha mereka untuk

mendisplinkan anak atau mengubah perilaku anak dansemua itu

sebagian besar tidak berhasil.

2) Penampilan umum dan perilaku motorik

a) Anak tidak dapat duduk tenang di kursi dan mengeliat dan bergoyang-

goyang saat mencoba melakukannya.

b) Anak mungkin lari mengelilingi ruang dari satu benda ke benda lain

dengan sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang jelas.

c) Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat

melakukan suatu percakapan, ia menyela, menjawab pertanyaan

sebelum pertanyaan berakhir dan gagal memberikan perhatian pada

apa yang telah dikatakan.

d) Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke

topik yang lain. Anak dapat tampak imatur atau terlambat tingkat

perkembangannya.

3) Mood dan afek

a) Mood anak mungkin labil, bahkan sampai marah-marah atau temper

tantrum.

b) Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.

c) Anak tampak terdorong untuk terus bergerak atau berbicara dan

tampak memiliki sedikit kontrol terhadap perilaku tersebut.

d) Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan

perlawanan dan kemarahan.

4) Proses dan isi pikir

Secara umum tidak ada gangguan pada area ini meskipun sulit untuk

mempelajari anak berdasarkan tingkat aktivitas anak dan usia atau

tingkat perkembangan.

2

Page 3: Askep Hiperaktif

5) Sensorium dan proses intelektual

a) Anak waspada dan terorientasi, dan tidak ada perubahan sensori atau

persepsi seperti halusinasi.

b) Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi

terganggu secara nyata.

c) Rentang perhatian anak adalah 2 atau 3 detik pada ADHD yang berat

2 atau 3 menit pada bentuk gangguan yang lebih ringan.

d) Mungkin sulit untuk mengkaji memori anak, ia sering kali

menjawab, saya tidak tahu, karena ia tidak dapat memberi perhatian

pada pertanyaan atau tidak dapat berhenti memikirkan sesuatu.

e) Anak yang mengalami ADHD sangat mudah terdistraksi dan jarang

yang mampu menyelesaikan tugas.

6) Penilaian dan daya tilik diri

a) Anak yang mengalami ADHD biasanya menunjukkan penilaian yang

buruk dan sering kali tidak berpikir sebelum bertindak

b) Mereka mungkin gagal merasakan bahaya dan melakukan tindakan

impulsif, seperti berlari ke jalan atau melompat dari tempat yang

tinggi.

c) Meskipun sulit untuk mempelajari penilaian dan daya tilik pada anak

kecil, anak yang mengalami ADHD menunjukkan kurang mampu

menilai jika dibandingkan dengan anak seusianya.

d) Sebagian besar anak kecil yang mengalami ADHD tidak menyadari

sama sekali bahwa perilaku mereka berbeda dari perilaku orang lain.

e) Anak yang lebih besar mungkin mengatakan, "tidak ada yang

menyukaiku di sekolah", tetapi mereka tidak dapat menghubungkan

kurang teman dengan perilaku mereka sendiri.

7) Konsep diri

a) Hal ini mungkin sulit dikaji pada anak yang masih kecil, tetapi

secara umum harga diri anak yang mengalami ADHD adalah rendah.

Karena mereka tidak berhasil di sekolah, tidak dapat memiliki

banyak teman, dan mengalami masalah dalam mengerjakan tugas di

3

Page 4: Askep Hiperaktif

rumah, mereka biasanya merasa terkucil sana merasa diri mereka

buruk.

b) Reaksi negatif orang lain yang muncul karena perilaku mereka

sendiri sebagai orang yang buruk dan bodoh.

8) Peran dan hubungan

a) Anak biasanya tidak berhasil disekolah, baik secara akademis

maupun sosial.

b) Anak sering kali mengganggu dan mengacau di rumah, yang

menyebabkan perselisihan dengan saudara kandung dan orang tua.

c) Orang tua sering meyakini bahwa anaknya sengaja dan keras kepala

dan berperilaku buruk dengan maksud tertentu sampai anak yang

didiagnosis dan diterapi.

d) Secara umum tindakan untuk mendisiplinkan anak memiliki

keberhasilan yang terbatas pada beberapa kasus, anak menjadi tidak

terkontrol secara fisik, bahkan memukul orang tua atau merusak

barang-barang miliki keluarga.

e) Orang tua merasa letih yang kronis baik secara mental maupun

secara fisik.

f) Guru seringkali merasa frustasi yang sama seperti orang tua dan

pengasuh mungkin menolak untuk mengasuh anak yang mengalami

ADHD yang meningkatkan penolakan anak.

9) Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri

Anak yang mengalami ADHD mungkin kurus jika mereka tidak

meluangkan waktu untuk makan secara tepat atau mereka tidak dapat

duduk selama makan. Masalah penenangan untuk tidur dan kesulitan

tidur juga merupakan masalah yang terjadi. Jika anak melakukan

perilaku ceroboh atau berisiko, mungkin juga ada riwayat cedera fisik.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan koping individu

tidak efektif.

b. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku impulsif.

4

Page 5: Askep Hiperaktif

c. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan kelainan fungsi

dari sistem keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta

penganiayaan dan penelantaran anak.

d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif.

e. Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman konsep

diri, rasa takut terhadap kegagalan, disfungsi sistem keluarga dan

hubungan antara orang tua dan anak yang tidak memuaskan.

f. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang umpan

balik atau umpan balik negatif yang berulang yang mengakibatkan

penurunan makna diri.

g. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan perasaan bersalah

yang berlebihan, marah atau saling menyalahkan diantara anggota

keluarga tentang perilaku anak, kepenatan orang tua karena menghadapi

anak dengan gangguan dalam jangka waktu yang lama.

h. Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis, perawatan diri dan

kebutuhan terapi berhubungan dengan kurang sumber informasi,

interpretasi yang salah tentang informasi.

5

Page 6: Askep Hiperaktif

3. Perencanaan

6

Page 7: Askep Hiperaktif

7

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA TUJUAN

DAN KRITERIA HASIL

RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Harga diri rendah

situasional

berhubungan dengan

koping individu

tidak efektif

Tujuan :

Anak memperlihatkan

perasaan-perasaan nilai

diri yang meningkat saat

pulang, dengan kriteria

hasil :

1. Ekspresi verbal dari

aspek-aspek positif

tentang diri,

pencapaian masa lalu

dan prospek-prospek

masa depan

2. Mampu

mengungkapkan

persepsi yang positif

tentang diri

3. Anak berpartisipasi

dalam aktivitas-

aktivitas baru tanpa

memperlihatkan rasa

takut yang ekstrim

terhadap kegagalan.

1. Pastikan bahwa sasaran-

sasaran yang akan

dicapai adalah realistis.

2. Sampaikan perhatian

tanpa persyaratan untuk

pasien.

3. Sediakan waktu bersama

anak, keduanya pada

satu ke satu basis dan

pada aktivitas-aktivitas

kelompok.

4. Menemani anak dalam

mengidentifikasi aspek-

aspek positif dari diri

anak.

5. Bantu anak mengurangi

penggunaan

penyangkalan sebagai

suatu mekanisme

bersikap membela.

6. Memberikan dorongan

dan dukungan kepada

pasien dalam mengalami

rasa takut terhadap

kegagalan dengan

mengikuti aktivitas-

aktivitas terapi dan

melaksanakan tugas-

1. Hal ini penting bagi pasien

untuk mencapai sesuatu, maka

rencana untuk aktivitas-

aktivitas di mana kemungkinan

untuk sukses adalah mungkin

dan kesuksesan ini dapat

meningkatkan harga diri anak.

2. Komunikasi dari pada

penerimaan Anda terhadap

anak sebagai makhluk hidup

yang berguna dapat

meningkatkan harga diri.

3. Hal ini untuk

menyampaikan pada anak

bahwa Anda merasa bahwa dia

berharga untuk waktu Anda.

4. Aspek positif yang dimiliki

anak dapat mengembangkan

rencana-rencana untuk merubah

karakteristik yang dilihatnya

sebagai hal yang negatif.

5. Memberikan bantuan yang

positif untuk identifikasi

masalah dan pengembangan

dari perilaku-perilaku koping

yang lebih adaptif. Penguatan

positif membantu

meningkatkan harga diri dan

Page 8: Askep Hiperaktif

8

Page 9: Askep Hiperaktif

4. Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan pada anak

dengan hiperaktif antara lain:

a. Anak mampu memperlihatkan perasaan-perasaan nilai diri yang

meningkat saat pulang.

b. Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain.

c. Anak mampu mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping

yang sesuai dengan umur dan dapat diterima sosial.

d. Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7

jam setiap malam.

e. Anak mampu mempertahankan ansietas di bawah tingkat sedang,

sebagaimana yang ditandai oleh tidak adanya perilaku-perilaku yang

tidak perilaku yang tidak mampu dalam menanggapi terhadap stres.

f. Anak mampu mendemonstrasikan kemampuan untuk berinteraksi

dengan orang lain tanpa menjadi defensif, perilaku merasionalisasi atau

mengekspresikan pikiran waham kebesaran.

g. Orang tua dapamendemonstrasikan metode intervensi yang lebih

konsisten dan efektif dalam berespons perilaku anak.

h. Dapat mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang penyebab

masalah perilaku, perlunya terapi dalam kemampuan perkembangan.

9