Askep Glomerulus Nefritis Akut & Kronik

37
Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Assalamuallaikum Wr. Wb. Selamat Pagi

Transcript of Askep Glomerulus Nefritis Akut & Kronik

Akademi Keperawatan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi

Lenny Twofober

Yuliana

Kelompok 6

Aditya

Novia Yenita

321

Asuhan Keperawatan

Glomerulo Nefritis

Akut & Kronik

Pembahasan

Konsep Dasar Medis Glomerulo Nefritis Akut (GNA)

Konsep Dasar Medis Glomerulo Nefritis Kronik (GNK)

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Glomerulo Nefritis

Konsep Dasar MedisGromerulo Nefritis Akut (GNA)

Pengertian

Glomerulo Nefritis Akut (GNA) adalah inflamasi glomeruli

yang terjadi ketika kompleks antigen-antibodi  terjebak

dalam membran kapiler glomerular.

Glomerulo nefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi

imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus

tertentu

Glomerulonefritis merupakan penyebab utama

terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka

morbiditas baik pada anak maupun pada dewasa.

Etiologi

Penyebab Utama Glomerulo nefritis ialah bakteri Sterptokokus

Bakteri ini hidup pada manusia di tenggorokan dan juga kulit.

Penyakit yang sering disebabkan diantaranya adalah faringitis,

demam rematik dan glomerulonefritis.

Etiologi

Glomerulo nefritis akut didahului oleh infeksi ekstra renal

terutama di traktusrespiratorius oleh bagian atas dan kulit

kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A tipe

12,4,16,25,dan 29.

timbulnya glomerulo nefritis akut setelah infeksi skarlatina,

diisolasinya kuman streptococcus betahemoliticus golongan A,

dan meningkatnya titer anti-streptolisin pada serum penderita

Etiologi

Glomerulonefritis akut juga dapat disebabkan:

• Bakteri : streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus

Viridans, Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma

Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi dll

• Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus,

influenza, parotitis epidemika dl

• Parasit : malaria dan toksoplasma

• Lainya : sifilis, keracunan timah hitam tridion, penyakit amiloid,

trombosis vena renalis,purpuraanafilaktoid dan lupus

eritematosus.

Faktor predisposisi

Factor iklim,

keadaan gizi,

keadaan umum

factor alergi

Patofisiologi

Sebenarnya bukan sterptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus

yang merupakan unsur membran plasma sterptokokal spesifik. Terbentuk

kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam

glomerulus tempat kompleks tersebut secara mekanis terperangkap dalam

membran basalis.selanjutnya komplomen akan terfiksasi mengakibatkan lesi

dan peradangan yang menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan

trombosit menuju tempat lesi. Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga

merusak endothel dan membran basalis glomerulus (IGBM).

Patofisiologi

Patofisiologi

Gambar ↑Penyakit Glomerulus

Patofisiologi

Gambar↑ Gangguan Permeabilitas Selektif Glomerulus dan Sindrom Nefrotik

Prevalensi

Glomerulo nefritis akut dapat terjadi pada semua kelompok

umur, namun tersering pada golongan umur 5-15 tahun, dan

jarang terjadi pada bayi. Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki

dan perempuan, Perbandingan antara laki-laki dan perempuan

adalah 2:1. Diduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan

umur dan jenis kelamin. Suku atau ras tidak berhubungan

dengan prevelansi penyakit ini, tapi kemungkinan prevalensi

meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah,

sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat.

Tanda & Gejala

• Hematuria• albuminuria. • Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi, kadang-kadang disertai

edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh. Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung.

• Di pagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggotaGFR

• Suhu badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada hari pertama. Kadang-kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lain yang mendahuluinya

• Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi dan diare tidak jarang menyertai penderita GNA.

• Hipertensi selalu terjadi meskipun peningkatan tekanan darah mungkin hanya sedang. Hipertensi terjadi akibat ekspansi volume cairan ekstrasel (ECF) atau akibat vasospasme (masih belum diketahui dengan jelas).

Pemeriksaan Diagnostik

• Gambaran Laboratorium• Urinalisis :• Hematuria (mikroskopis atau makroskopis)• Proteinuria Positif 3 (+3) sampai Positif 4 (+4)• Sedimen: silinder sel merah, Sel Darah Putih, sel epitel ginjal• Berat Jenis: peningkatan sedang• Pemeriksaan darah: • Komplemen serum dan C3 menurun• BUN dan kreatinin meningkat • Titer DNA – ase antigen B meningkat• LED meningkat• Albumin menurun• Titer anti streptolisin – O (ASO) meningkat • Biopsi ginjal untuk menunjukkan obstruksi kapiler glomerular dan memastikan diagnosis.

Pemeriksaan Diagnostik

• Gambaran Patologi • Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-

titik perdarahan pada korteks. Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa. Tampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan lumen kapiler dan ruang simpai Bowman menutup. Di samping itu terdapat pula infiltrasi sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit. Pada pemeriksaan mikroskop elektron akan tampak membrana basalis menebal tidak teratur. Terdapat gumpalan humps di subepitelium yang mungkin dibentuk oleh globulin-gama, komplemen dan antigen Streptococcus.

• gambaran ”starry sky appearence”

Pemeriksaan Diagnostik

Komplikasi

• Oliguri sampai anuria sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus.• Esefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena

hipertensi. Terdapat gejala berupa gangguan pada penglihatan, pusing, muntah, dan kejang-kejang. Hal ini disebabkan spasme pembuluh darah local dengan anoksia dan edema otak.

• Gangguan sirkulasi berupa dispneu, orthopneu, terdapat ronchi basah, pembesaran jantung dan meningkatnya TD yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, tetapi juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat membesar dan terjadi Gagal Jantung akibat HT yang menetap dan kelainan di miocardium.

• Anemia karena adanya hipervolemia disamping adanya sintesis eritropoetik yang menurun.

Penatalaksanaan Medik

Prognosis

Konsep Dasar MedisGromerulo Nefritis Kroinis (GNK)

Pengertian

• Glomerulonefritis kronis merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan penyakit pada glomerulus ginjal dan penurunan progresif fungsi ginjal untuk waktu yang lama atau dapat dikatakan suatu kelainan dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun. Merupakan glomerulonefritis tingkat akhir (“end stage”) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible.

Pengertian

• Glomerulonefritis kronis merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan penyakit pada glomerulus ginjal dan penurunan progresif fungsi ginjal untuk waktu yang lama atau dapat dikatakan suatu kelainan dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun. Merupakan glomerulonefritis tingkat akhir (“end stage”) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Aktivitas/istirahat• Tanda dan gejala : lemah, gelisah, nyeri kepalaGenitourinaria• Tanda dan gejala : urine keruh, proteinuria, penurunan urine output, hematuriKardiovaskuler• Tanda dan gejala : hipertensi, nadi lemahNeurologis• Tanda dan gejala : letargi, iritabilitas, kejangGastrointestinal• Tanda dan gejala : anorexia, vomitus, diareHematologi• Tanda dan gejala : anemia, azotemia, hiperkalemiaIntegumen• Tanda dan gejala : pucat, edema

Pengkajian

Pemeriksaan diagnostik Glomerulo nefritis akut (GNA)• Urinalisis :• Hematuria (mikroskopis atau makroskopis)• Proteinuria Positif 3 (+3) sampai Positif 4 (+4)• Sedimen: silinder sel merah, Sel Darah Putih, sel epitel ginjal• Berat Jenis: peningkatan sedang• Pemeriksaan darah: • Komplemen serum dan C3 menurun• BUN dan kreatinin meningkat • Titer DNA – ase antigen B meningkat• LED meningkat• Albumin menurun• Titer anti streptolisin – O (ASO) meningkat • Biopsi ginjal menunjukkan obstruksi kapiler glomerular

Lanjutan - Pengkajian

Pemeriksaan diagnostik Glomerulo nefritis kronik (GNK)• Pada urine ditemukan :

– Albumin (+)– Silinder– Eritrosit– Lekosit hilang timbul– BJ urine 1,008 – 1,012 (menetap)

• Pada darah ditemukan:– LED tetap meninggi– Ureum meningkat– Fosfor serum meningkat– Kalsium serum menurun

• Pada stadium akhir :– Serum natrium dan klorida menurun– Kalium meningkat– Anemia tetap

• Pada uji fugsional ginjal menunjukan kelainan ginjal yang progresif.• Rontgen dada dapat menunjukan adanya cairan yang berlebihan• Biopsi ginjal dapat menunjukan salah satu bentuk glomerulo nefritis kronis atau pembentukan jaringan parut yang tidak

spesifik pada glomerul

Diagnosa & Intervensi

Diagnosa yang dapat ditegakkan pada asuhan keperawatan Glomerolus Nefritis Akut adalah sebagai berikut • Ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan dengan

hipervolemia• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal• Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan

dengan hilangnya nafsu makan• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum• Gangguan pola tidur

Lanjutan - Diagnosa & Intervensi

• Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan dengan hipervolemiaTujuan : Menunjukkan keseimbangan cairanKriteria hasil : – Tidak ada distensi vena leher, – Tidak ada bunyi nafas tambahan, – Asupan dan haluaran dalam 24 jam seimbang– Intervensi :

Lanjutan - Diagnosa & Intervensi

Intervensi :– Pengkajian

• Observasi status hidrasi (misalnya : membran mukosa lembab, keadekuatakan nadi dan tekanan darah ortostatik)

• Pantau hasil laboratorium yang berhubungan dengan keseimbangan cairan dan retensi cairan (misalnya : hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum, dan berat jenis urine)

• Observasi adanya tanda tanda retensi/kelebihan cairan (misalnya : ronki basah kasar, peningkatan CVP atau tekanan baji kapiler paru, edema, distensi vena leher dan asites)

• Pantau tanda vital

– Pendidikan untuk pasien/keluarga• Jelaskan semua prosedur dan sesasi yang diharapkan dari pasien• Jelaskan kebutuahan akan restriksi cairan, jika diperlukan

– Aktivitas kolaboratif• Berikan diuretik, seseuai dengan permintaan• Laporkan kepada dokter jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan bertambah buruk

– Aktivas Lain• Bagi asupan cairan yang dianjurakn untuk waktu 24 jam• Pertahankan resriksi diet dan cairan (misalnya : rendah natrium, tidak menggunakan garam) sesuai dengan

permintaan

Evaluasi/Hasil yang diharapkan

– Menunjukkan keseimbangan cairan– Menunjukankelebihan volume cairan yang berkurang/teratasi– Menunjukan status gizi (asupan makanan, cairan, dan gizi) yang

adekuat– Mentoleransi akrivitas yang biasa dilakukan– Menunjukkan tidak ada gangguan tidur

Any Question ???

Aditya@Akprov