Askep Fraktur

39
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL MUSKULOSKELETAL FRAKTUR” FRAKTUR”

description

Asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur pada mata kuliah keperawatan medikal bedah III

Transcript of Askep Fraktur

  • ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETALFRAKTUR

  • Definisi: Adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, Arif, et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku Luckman and Sorensens Medical Surgical Nursing.

  • Etiologi:

    (Oswari E, 1993)Kekerasan langsungKekerasan tidak langsungKekerasan akibat tarikan otot (jarang terjadi). Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.

  • Barbara (1996), Benturan dan cedera (jatuh pada kecelakaan).Fraktur patofisiologik.Patah oleh karena letih.

  • Jenis Fraktur:

    Berdasarkan sifat fraktur.Faktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi. Fraktur Terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

  • Berdasarkan komplit atau tidak komplit fraktur.Fraktur Komplit, Fraktur Inkomplit,Hair Line Fracture (patah setindak rambut)Buckle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang spongiosa di bawahnya.Green Stick Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang.

  • Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.Fraktur Oblik: arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi.Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.Fraktur Avulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersinya pada tulang.

  • Berdasarkan jumlah garis patah.

    Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.

    Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.

    Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama.

  • Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.Fraktur Undisplaced (tidak bergeser): garis patah lengkap tetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.Fraktur Displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen tulang Dislokai ad longitudinam cum contractionum Dislokasi ad axim (pergeseran yang membentuk sudut).Dislokasi ad latus

  • klasifikasi Fraktur tertutup berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma,Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya.Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan.Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam dan pembengkakan.Tingkat 3: cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaman sindroma kompartement.

  • Gambaran Klinis: Jumaidi (1995)

    NyeriDeformitasKrepitasiBengkakPeningkatan temperatur lokalPergerakan abnormalEchymosisKehilangan fungsiKemungkinan lain.

  • Tahap Penyembuhan Tulang:

    Hematom :Dalam 24 jam mulai pembekuan darah dan haematomSetelah 24 jam suplay darah ke ujung fraktur meningkatHaematom ini mengelilingi fraktur dan tidak diabsorbsi selama penyembuhan tapi berubah dan berkembang menjadi granulasi.

    Proliferasi sel :Sel-sel dari lapisan dalam periosteum berproliferasi pada sekitar frakturSel ini menjadi prekusor dari osteoblast, osteogenesis berlangsung terus, lapisan fibrosa periosteum melebihi tulang.Beberapa hari di periosteum meningkat dengan fase granulasi membentuk collar di ujung fraktur.

  • Pembentukan callus :Dalam 6-10 hari setelah fraktur, jaringan granulasi berubah dan terbentuk callus.Terbentuk kartilago dan matrik tulang berasal dari pembentukan callus.Callus menganyam massa tulang dan kartilago sehingga diameter tulang melebihi normal.Hal ini melindungi fragmen tulang tapi tidak memberikan kekuatan, sementara itu terus meluas melebihi garis fraktur.

    OssificationCallus yang menetap menjadi tulang kaku karena adanya penumpukan garam kalsium dan bersatu di ujung tulang.Proses ossifikasi dimulai dari callus bagian luar, kemudian bagian dalam dan berakhir pada bagian tengahProses ini terjadi selama 3-10 minggu.

    Consolidasi dan RemodellingTerbentuk tulang yang berasal dari callus dibentuk dari aktivitas osteoblast dan osteoklast.

  • KOMPLIKASIKomplikasi AwalKerusakan ArteriPecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.

    Kompartement SyndromKompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh edema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.

  • Fat Embolism SyndromFat Embolism Syndrom (FES) Infeksi System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Avaskuler Nekrosis (AVN) Shock

  • Komplikasi Dalam Waktu LamaDelayed UnionDelayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.NonunionNonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. Ini juga disebabkan karena aliran darah yang kurang. MalunionMalunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas). Malunion dilakukan dengan pembedahan dan remobilisasi yang baik.

    (Black, J.M, et al, 1993)

  • Dampak Masalah

    Terhadap KlienBio Peningkatan metabolisme karena digunakan untuk penyembuhan tulang, terjadi perubahan asupan nutrisi melebihi kebutuhan biasanya terutama kalsium dan zat besiPsikoKlien akan merasakan cemas yang diakibatkan oleh rasa nyeri dari fraktur, perubahan gaya hidup, kehilangan peran baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, dampak dari hospitalisasi rawat inap dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta tuakutnya terjadi kecacatan pada dirinya.SosioKlien akan kehilangan perannya dalam keluarga dan dalam masyarakat karena harus menjalani perawatan yang waktunya tidak akan sebentar dan juga perasaan akan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan seperti kebutuhannya sendiri seperti biasanya.Spiritual Klien akan mengalami gangguan kebutuhan spiritual sesuai dengan keyakinannya baik dalam jumlah ataupun dalam beribadah yang diakibatkan karena rasa nyeri dan ketidakmampuannya.

  • Terhadap KeluargaTimbulnya kecemasan akan keadaan klien, apakah nanti akan timbul kecacatan atau akan sembuh total. Koping yang tidak efektif Ekonomi.Masalah-masalah timbul sejak klien masuk rumah sakit, timbul saat klien pulang dan tentunya keluarga harus bisa merawat, memenuhi kebutuhan klien. Hal ini tentunya menambah beban bagi keluarga dan bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.

  • Penatalaksanaan:

    Pengelolaan langsung Pasang bidai sebelum memindahkan pasien atau pertahankan gerakan diatas dan dibawah tulang yang fraktur sebelum transportasi.

    Tinggikan ekstremitas untuk mengurangi oedem

    Kirim pasien untuk pertolongan emergensi.

  • Pantau daerah yang cedera dalam periode waktu yang pendek untuk sedini mungkin dapat melihat perubahan warna, pernapasan dan suhu.Memberikan toxoid tetanus bila patah tulang komplikata.Kompres dingin boleh dilaksanakan untuk menekan perdarahan, oedem dan nyeri.Obat penawar nyeri (aspirin dan narkotik).

  • Terapi sekunder pada pasien patah tulang.

    Fraktur simplika.Reduksi normal.Manipulasi manual.Traksi.Reduksi terbuka.Immobilisasi. 1. Fiksasi eksternal : gips, bidai. 2. Traksi. 3. Fiksasi internal : paku, plat / sekrup, kawat. 4. Kombinasi dari tersebut diatas.

  • Fraktur komplikata.Debridemen luka.Memberikan toxoid tetanus.Pembiakan jaringan.Membungkus luka.Pengobatan dengan Antibiotik.Memantau gejala osteoporosis, tetanus, gangren.Menutup luka bila tidak ada gejala infeksiReduksi frakturImmobilisasi fraktur

  • Prinsip penatalaksaanan konservatif dan operatifCara konservatif:Anak-anak dan remaja, dimana masih ada pertumbuhan tulang panjang.Adanya infeksi atau diperkirakan dapat terjadi infeksi.Jenis fraktur tidak cocok untuk pemasangan fiksasi internal. Ada kontraindikasi untuk dilakukan operasi.Tindakkan dg Gips maupun Traksi

  • G I P S

    Gips yang ideal adalah dapat membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh.Penggunaan gips sesudah operasi lebih memungkinkan klien untuk mobilisasi dari pada pasien ditraksi.

    INDIKASIImmobilisasi dan penyangga frakturStabilisasi dan istirahatkanKoreksi deformitasMengurangi aktivitas pada pada daerah yang terinfeksiMembuat cetakan tubuh orthotik

  • YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PEMASANGAN GIPS

    Gips yang pas tidak akan menyebabkan perlukaanGips patah tidak bisa digunakanGips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan klien.Sebelum pemasangan perlu dicatat apabila ada lukaUntuk mencegah masalah pada gips :Jangan merusak atau menekan gipsJangan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips/menggaruk.Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama.

  • WINDOWS

    Dilakukan untuk :Memeriksa lukaMembuka jahitanMemeriksa adanya penekananMembuang/mengangkat benda asingmengurangi penekanan.

    PEMBUKAAN

    Dibuat garis terlebih dahuluMata gergaji hanya memotong benda yang kerasPemotongan dihentikan bila pasien merasa kepanasanSelama pemotongan, mata gergaji ditekan dengan lembutPada saat memotong, anggota ekstremitas harus disangga.Cuci dan keringkan, beri pelembab

  • Metode Pemasangan traksi:Traksi ManualTujuan : Perbaikan dislokasi, Mengurangi fraktur, Pada keadaan Emergency.Dilakukan dengan menarik bagian tubuh.TRAKSI

  • Traksi Mekanik Ada dua macam, yaitu : Traksi KulitDipasang pada dasar sistem skeletal untuk struktur yang lain, misalnya: otot. Traksi kulit terbatas untuk 4 minggu dan beban < 5 kg.Untuk anak-anak waktu beban tersebut mencukupi untuk dipakai sebagai fraksi definitif, bila tidak diteruskan dengan pemasangan gips.

  • Traksi SkeletalMerupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan balanced traction. Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal atau penjepit melalui tulang/jaringan metal.

  • KEGUNAAN PEMASANGAN TRAKSI

    Traksi yang dipasang pada leher, di tungkai, lengan atau panggul, kegunaannya :Mengurangi nyeri akibat spasme ototMemperbaiki dan mencegah deformitasImmobilisasiDifraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi).Mengencangkan pada perlekatannya.

  • PRINSIP PEMASANGAN TRAKSI

    Tali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik.Berat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan pemberat agar reduksi dapat dipertahankan.Pada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus.Traksi dapat bergerak bebas melalui katrol.Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai.Traksi yang dipasang harus baik dan terasa nyaman.

  • KEUNTUNGAN PEMAKAIAN TRAKSIMenurunkan nyeri spasmeMengoreksi dan mencegah deformitasMengimobilisasi sendi yang sakit

    KERUGIAN PEMAKAIAN TRAKSIPerawatan RS lebih lamaMobilisasi terbatasPenggunaan alat-alat lebih banyak.

    BEBAN TRAKSIDewasa = 5 - 7 KgAnak = 1/13 x BB

  • MACAM - MACAM TRAKSI

    Traksi PanggulDisempurnakan dengan pemasangan sebuah ikat pinggang di atas untuk mengikat puncak iliaka.

    Traksi Ekstension (Bucks Extention)Lebih sederhana dari traksi kulit dengan menekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk immibilisasi tungkai lengan untuk waktu yang singkat atau untuk mengurangi spasme otot.

  • Traksi Cervikal

    Digunakan untuk menahan kepala extensi pada keseleo, kejang dan spasme. Traksi ini biasa dipasang dengan halter kepala.

    Traksi RussellsTraksi kulit untuk skeletal yang biasa digunakan.

    untuk fraktur batang femur. Kadang-kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung bagian bawah.

    Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan kaki dengan pemasangan vertikal pada lutut secara horisontal pada tibia atau fibula.

  • Traksi khusus untuk anak-anak

    Penderita tidur terlentang 1-2 jam, di bawah tuberositas tibia dibor dengan steinman pen, Dipasang staples pada steinman pen. Paha ditopang dengan thomas splint, sedang tungkai bawah ditopang atau Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 2 minggu atau lebih, sampai tulangnya membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif.

  • Cara operatifDilakukan apabila:Bila reposisi mengalami kegagalan.Pada orang tua dan lemah (imobilisasi akibat yang lebih buruk).Fraktur multipel pada ekstrimitas bawah.Fraktur patologik.Penderita yang memerlukan imobilisasi cepat. Pengobatan operatif: Reposisi & Fiksasi Atau yang lazim di sebut juga dengan tindakan ORIF (Open Reduction Internal Fixation)

  • Platting

    Adalah salah satu bentuk dari fiksasi internal menggunakan plat yang terletak sepanjang tulang dan berfungsi sebagai jembatan yang difiksasi dengan sekrup.

  • Keuntungan :Tercapainya kestabilan dan perbaikan tulang seanatomis mungkin yang sangat penting bila ada cedera vaskuler, saraf, dan lain-lain.Aliran darah ke tulang yang patah baik sehingga mempengaruhi proses penyembuhan tulang.Klien tidak akan tirah baring lama.Kekakuan dan oedema dapat dihilangkan karena bagian fraktur bisa segera digerakkan.

    Kerugian :Fiksasi interna berarti suatu anestesi, pembedahan, dan jaringan parut.Kemungkinan untuk infeksi jauh lebih besar.

  • NOW I CAN LIVE A MORE LONGER THANSHE EXPECTEDputOh my God,asyik !!MATUR NUWUN