ASkep EPILEPSI

18
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT EPILEPSI Oleh: DIAN PERTIWI DWI ELKA FITRI SILVIA NORA ANGGRAINI DENI SANDRIA

description

askep epilepsi

Transcript of ASkep EPILEPSI

Page 1: ASkep EPILEPSI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT EPILEPSI

Oleh:DIAN PERTIWI

DWI ELKA FITRISILVIA NORA ANGGRAINI

DENI SANDRIA

Page 2: ASkep EPILEPSI

SEJARAH EPILEPSI• Orang Yunani memiliki kepercayaan jika seseorang itu

diserang kejang, hal tersebut bermakna ia telah melakukan kesilapan dengan Tuhannya. Pada tahun 400 S.M., tabib Yunani Hippocrates adalah orang yang pertama membuktikan teori epilepsinya, Dia memperkenalkan pengobabatan secara jasmani/fisik dan mengatakan jika penyakit yang diderita sangat berat, tidak dapat diobati lagi.

• Pandangan tersebut, tidak mendapatkan tanggapan dan pada tahun 1494, kejadian penderaan perempuan-perempuan sihir menyemarak menyebabkan kematian atas 200.000 wanita. Gangguan ini dipercayai merupakan salah satu sifat yang ada pada perempuan sihir.

• Hans Berger, seorang pakar jiwa (psikiatris) yang bekerja di Jerman, pada tahun 1920an, ia menemukan penelitian yang memungkinkan diadakannya pembedahan neurologi, yang kemudian pada tahun 1950an, hal tersebut sudah dengan mudah dapat diperoleh di London, Montreal dan Paris.

Page 3: ASkep EPILEPSI

Pandangan masyarakat• Di Indonesia, epilepsi sudah lama dikenal

masyarakat dengan berbagai nama, diantaranya ayan, sawan, celeng dll.

• Namun masyarakat masih ada yang menganggap epilepsi/ayan bukan sebagai penyakit, melainkan akibat kekuatan gaib, kutukan, kesurupan sehingga dibawa ke dukun.

• Bahkan sering dikaitkan dengan penyakit jiwa atau intelegensi rendah.

• Kurangnya pengetahuan tentang epilepsi/ayan dikalangan keluarga dan masyarakat merupakan penyebab utama mengapa masalah epilepsi belum dapat ditanggulangi dengan baik.

Page 4: ASkep EPILEPSI

PENGERTIAN EPILEPSI• Epilepsi ialah gangguan kronik otak dengan ciri

timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan , berulang-berulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba pula.

• Epilpepsi adalah gejala-kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat yang dikarakteristikkan oleh kejang berulang. Keadaan ini dihubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan dan gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi dan persepsi. Sehingga epilepsi bukan penyakit tapi suatu gejala. (brunner & suddarth, 2002)

Page 5: ASkep EPILEPSI
Page 6: ASkep EPILEPSI

ETIOLOGI1. Idiopatik; sebagian besar epilepsi pada anak adalah epilepsi idiopatik2. Faktor herediter3. Faktor genetik; pada kejang demam dan breath holding spells4. Kelainan kongenital otak; atrofi, porensefali, agenesis korpus kalosum.5. Gangguan metabolik; hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia,

hipernatremia.6. Infeksi: radang yang disebabkan bakteri atau virus pada otak dan selaputnya,

toksoplasmosis.7. Trauma; kontusio serebri, hematoma subarachnoid, hematoma subdural.8. Neoplasma otak dan selaputnya.9. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit kolagen10. Keracunan; Timbal (Pb), kamper (kapur barus), fenotiazin, air.11. lain-lain; penyakit darah, gangguan keseimbangan hormon, degenerasi

serebral.

Page 7: ASkep EPILEPSI

PATOFISIOLOGIF:\wik,epilepsi\PATOFISIOLOGI EPILEPSI.doc

Page 8: ASkep EPILEPSI

Klasifikasi Epilepsi Berdasarkan International Classification of Seizure Disorders, epilepsi dibagi menjadi:

1. Generalized seizures: Hilangnya kesadaran; tidak ada awitan lokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura.- Absence seizures, atypical absence seizures: Sering salah didiagnosis sebabagai melamun. Menatap kosong, kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara cepat; tonus postural tidak hilang; berlangsung beberapa detik.- Myoclonic seizures: kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung singkat.- Clonic seizures: gerakan menyentak, repetitif tajam, tajam, lambat dan tunggal atau multipel di lengan atau tungkai atau torso.- Tonic seizures: Peningkatan mendadak tonus otot wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ekstensi tungkai; mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi; dapat menyebabkan henti nafas.- Tonic-clonic seizures: Spasme tonik-klonik otot; inkontinensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pascaiktus.- Atonic seizures: Hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh.

Page 9: ASkep EPILEPSI

CONT…2. Partial Seizures: kesadaran utuh walaupun mungkin berubah;

fokus di satu bagian tetapi dapat menyebar ke bagian lain

- Simple partial seizures (no impairment of consciousness)a. with motor symptomsb. with somatosensory or special sensory symptomsc. with autonomic symptomsd. with psychic symptoms

Page 10: ASkep EPILEPSI

CONT…- Complex partial seizures with progression to impairment of conciousness

a. Simple partial seizures with progression to impairment of conciousness

- with no other features- with features of simple partial seizures- with automatismsb. Impairment of consciousness at onset- with no other features- with features of simple partial seizures- with automatisms

• 3. Unclassified epileptic seizures (in adequate or incomplete data)

Page 11: ASkep EPILEPSI

MANIFESTASI KLINIS• Secara umum tanda dan gejala penyakit epilepsi, antara lain:

- sawan disertai gerakan memutar kepala, mata dan tubuh- sawan disertai dengan lengan atau tungkai kaku dalam sikap tertentu- timbul rasa kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk jarum - sensasi epigastrum, pucat, berkeringat, membera, piloereksi, dilatasi pupil- Disfagia, Demensi, Automatisme - Penurunan kesadaran

Page 12: ASkep EPILEPSI

PENATALAKSANAAN1. Farmakoterapi

- Tujuan dari pengobatan adalah untuk mencapai pengontrolan kejang dengan efek samping minimal. - Biasanya pengobatan dimulai dengan medikasi tunggal. Dosis awal dan kecepatan dimana dosis ditingkatkan bergantung pada ada atau tidaknya efek samping yang terjadi. - Kadar medikasi harus dipantau, karena kecepatan absorbsi obat bervariasi untuk setiap orang.- Pengubahan obat-obat lain mungkin diperlukan jika kontrol kejang tidak tercapai atau bila peningkatan dosis memungkinkan terjadi toksisitas.

Page 13: ASkep EPILEPSI

• F:\wik,epilepsi\FARMAKOTERAPI.doc

Page 14: ASkep EPILEPSI

CONT...2. Pembedahan untuk epilepsi

• Pembedahan diindikasikan untuk pasien yang mengalami epilepsi akibat tumor intrakranial, abses, kista atau adanya anomali vaskuler.

• Beberapa pasien mengalami gangguan kejang yang membandel dan tidak berespon terhadap pengobatan. Keadaan ini mungkin merupakan proses atrofik lokal sekunder akibat trauma, radang, stroke atau anoksia.

• Jika kejang berasal dari daerah otak berbatas tegas yang dapat dieksisi tanpa menimbulkan kejang sehingga memberikan kontrol dan perbaikan jangka panjang.

• Tipe bedah neuro ini dilakukan dengan alat-alat bantu moderen, berupa tekhnik bedah mikro, elektroensefalografi dalam, perbaikan iluminasi dan hemostasis, dan pengenalan agens neuropeltanalgesik (driperidol dan fentanil).

• Tekhnik-tekhnik ini, dikombinasi dengan infiltrasi lokal pada insisi kulit kepala, kemampuan ahli bedah saraf untuk melakukan pembedahan pasien dalam keadaan sadar dan dapat bekerja sama. Dengan alat uji khusus, seperti electrocortical mapping dan respon pasien terhadap stimulus, akan menentukan batasan fokus epileptogenik. Beberapa fokus epileptogenik abnormal (mis, daerah otak abnormal) kemudian diangkat.

Page 15: ASkep EPILEPSI

KOMPLIKASI1. Fisik (Status Epileptikus)

Status epileptikus (aktivitas kejang lama yang akut) merupakan suatu rentetan kejang umum yang terjadi tanpa per baikan kesadaran penuh diantara serangan. Istilah ini telah diperluas untuk mencakup kejang klinis atau listrik kontinu yang berakhir sedikitnya 30 menit, meskipun tanpa kerusakan kesadaran.

Page 16: ASkep EPILEPSI

CONT…2. Psikososial

Pasien dengan epilepsi mungkin merasakan diskriminasi pada pekerjaan dan kesempatan memperoleh pendidikan. Pasien mungkin akan mengalami mekanisme koping yang tidak efektif.

Page 17: ASkep EPILEPSI

ASUHAN KEPErawatan epilepsi

• F:\wik,epilepsi\Asuhan Keperawatan Epilepsi.doc

Page 18: ASkep EPILEPSI