askep ca gaster

32
CA LAMBUNG By Ns. Sherly Amelia, S.Kep

description

asuhan keperawatan

Transcript of askep ca gaster

Page 1: askep ca gaster

CA LAMBUNG

ByNs. Sherly

Amelia, S.Kep

Page 2: askep ca gaster

Pengertian......... keganasan yang terjadi dilambung,

sebagian besar adalah dari jenis adenokarsinoma. Jenis kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma. Kanker lambung sering terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25% kanker tertentu terjadi pada orang dibawah usia 50 tahun (osteen, 2003).

Page 3: askep ca gaster

KLASIFIKASI

A. Earlic gastric cancer. Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi, gastroskopi, dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas:

1.    Tipe I (protruded type). Tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada mukosa dan submukosa yang berbentuk polipoid. Bentunya ireguler, permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi

Page 4: askep ca gaster

2.    Tipe II (superficial type) dapat dibagi atas 3 sub tipe:

a.    Elevated type, tampak sedikit elevasi mukosa lambung, hampir seperti type I, terdapat sedikit elevasi serta dan lebih luas dan melebar,

b.    Flat type, tidak terlihat elevasi dan depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada warna mukosa,

c.    Depressed type, didapatkan dipermukaan yang ireguler dan pinggir yang tidak rata (ireguler) hiperemesis/pendarahan.

3.    Type III (excavated type). Menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan sering disertai kombinasi seperti IIC + III atau III + IIc dan IIa + IIc

Page 5: askep ca gaster

B. Advanced gastric cancer (karsinoma gaster lanjut). Menurut klasifikasi bormann dapat dibagi atas:

1.    Bentuknya berupa polipoid karsinoma yang sering juga disebut sebagai fungating dan mukosa disekitar tumor atrofi dan ireguler

2.    Bormann II. Merupakan  non infiltrating carcinomatous ulcer dengan tepi ulkus serta mukosa sekitarnya menonjol dan disertai nodular. Dasar ulkus terlihat nekrosis dengan warna kecoklatan, keabuan, dan merah kehitaman. Mukosa sekitar ulkus tampak sangat hiperemesis,

Page 6: askep ca gaster

Lanjutan...............3. Bormann III, Berupa infaltring

carcinomatous ulcer, ulkusnya mempunyai dinding dan terlihat adanya infiltrasi progresif dan difus,

4. Bormann IV. Berupa bentuk diffus infiltrating type, tidak terlihat batas tegas pada dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.

Page 7: askep ca gaster

ANATOMI FISIOLOGI LAMBUNG Lambung

Organ otot berongga berbentuk spt kandang keledai

Terdiri dr 3 bagian : kardia, fundus, antrum 3 zat penting dlm lambung:lendir, as. Klorida

(Hcl), prekursor pepsin (enzim pemecah protein) Lendir melindungi sel2 lambung dr kerusakan

oleh asam Suasana asam diperlukan pepsin utk

memecahkan protein

Page 8: askep ca gaster

ANATOMI FISIOLOGI LAMBUNG Fungsi lambung:Lambung menampung makanan yang masuk melalui

esophagus, menghancurkan makanan dengan gerakan peristaltik lambung dan getah lambung dan getah lambung.

Penghancuran makanan dilakukan dengan dua cara:a.    Mekanis : menyimpan, mencampur dengan sekret lambung

dan mengeluarkan kimus ke dalam usus. Pendorongan makanan terjadi seacara gerakan periistaltik setiap 20 detik.

b.    Kimiawi : bolus dalam lambung akan dicampur dengan asam lambung dan enzim enzim tergantung jenis makanan enzim yang dihasilkan antara lain pepsin asam garam,renin dan lapisan lambung.

Page 9: askep ca gaster

Zat yang dihasilkan di lambung

1. Pepsin, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton) agar dapat diabsorbsi di intestinum minor.

2.    Asam garam (HCL) mengasamkan makanan sebagai antiseptik dan disenfektan yang masuk kedalam makanan. Disamping itu mengubah pepsinogen menjadi pepsin dalam suasana asam.

3.    Renin, sebagai ragi pembekuan susu dan membetuk kasein dan kaseinogen dari protein.

4.    Lapisan lambung memecah lemak menjadi asam lemak untuk merangsang sekresi getah lambung.

Page 10: askep ca gaster

ETIOLOGI CA GASTERPenyebab pasti dari kanker lambung belum diketahui, tetapi

ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan perkembangan kanker lambung, meliputi hal- hal sebagai berikut:

Faktor predisposisi• 1.    Faktor genetik. Sekitar 10% pasien yang mengalami  kanker

lambung memiliki hubungan genetik. Walaupun masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi adanya mutasi dari gen E-cadherin terdeteksi pada 50% tipe kanker lambung. Adanya riwayat keluarga anemia pernisiosa dan polip adenomatus juga dihubungkan dengan kondisi genetik pada kanker lambung (Bresciani, 2003).

• 2.    Faktor umur. Pada kasus ini ditemukan lebih umum terjadi pada usia 50-70 tahun, tetapi sekitar 5 % pasien kanker lambung berusia kurang dari 35 tahun dan 1 % kurang dari 30 tahun (Neugut, 1996).

Page 11: askep ca gaster

Faktor presipitasi

• Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap, atau yang diawetkan. Beberapa studi menjelaskan intake diet dari makanan yang diasinkan menjadi faktor utama peningkatan kanker lambung. Sehingga menfasilitasi konversi golongan nitrat menjadi carcinogenic nitrosamines didalam lambung. Kondisi terlambatnya pengosongan asam lambung dan peningkatan komposisi nitrosamines didalam lambung memberikan konstribusi terbentuknya kanker lambung (Yarbro, 2005).

Page 12: askep ca gaster

2. Infeksi H. Pylori. H. Pylori adalah bakteri penyebab lebih dari 90% ulkus doudenum dan 80% tukak lambung (fuccio, 2007). Bakteri ini menempel dipermukaan dalam tukak lambung melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung (fuccio, 2009).

Page 13: askep ca gaster

3. Mengkonsumsi rokok dan alkohol. Pasien dengan konsumsi rokok lebih dari 30 batang sehari dan kombinasi dengan konsumsi alkohol kronik akan meningkatkan risiko kanker lambung (Gonzalez, 2003).

4.    NSAIDs. Inflamasi polip lambung bisa terjadi pada pasien yang mengkonsumsi NSAIDs dalam jangka waktu yang lama dalam hal ini (polip lambung) dapat menjadi prekursor kanker lambung. Kondisi polip lambung berulang akan meningkatkan risiko kanker lambung (Houghton, 2006).

Page 14: askep ca gaster

5. Anemia pernisiosa. Kondisi ini merupakan penyakit kronis dengan kegagalan absorpsi kobalamin (vitamin B12), disebabkan oleh kurangnya faktor instrinsik sekresi lambung, kombinasi anemia pernisiosa dengan infeksi H. Pylori memberikan konstribusi penting terbentuknya tumorigenesis pada dinding lambung (Santacroce, 2008).

Page 15: askep ca gaster

MANIFESTASI KLINIS. Gejala penyakit progresif dapat meliputia.    Nyerib.    Penurunan berat badanc.    Muntahd.    Anoreksia e.    Disfagiaf.     Kelemahang.    Hematemesish.    Mudah kenyangi.      Darah yang nyata atau samar dalam tinja

Page 16: askep ca gaster
Page 17: askep ca gaster

PENGELOMPOKAN STADIUM

Page 18: askep ca gaster

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan fisis, pemeriksaan fisis dapat membantu diagnosis berupa berat badan menurun dan anemia. Didaerah epigastrium mungkin ditemukan suatu massa dan jika telah terjadi metastasis ke hati,teraba hati hati yang ireguler, dan kadang kadang kelenjar limfe klavikula teraba.

Page 19: askep ca gaster

CT Scan. • Pemeriksaan CT Scan ini dilakukan sebagai

evaluasi praoperatif dan untuk melihat stadium dengan sistem TNM dan penyebaran ekstra lambung, yang penting untuk penentuan intervensi bedah radikal dan pemberian informasi prabedah pada pasien.

Page 20: askep ca gaster

Endoskopi dan biopsi.

Pada pemeriksaan endoskopi dan biopsi sangat penting untuk mendiagnosis karsinoma lambung, terutama untuk membedakan antara karsinoma epidermal dan adenokarsinoma. Paling tidak diperlukan beberapa tindakan biopsi, karena kemungkinan terjadi penyebaran ke submukosa dan adanya kecendrungan tertutupnya karsinoma epidermal oleh sel epitel skuamus yang normal.

Page 21: askep ca gaster

LANJUTAN…………….

4. Pemeriksaan darah pada tinja.5.    sitologi

Page 22: askep ca gaster

KOMPLIKASI

1.    PerforasiDapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronik.

2.    HematemesisHematemesis yang masif dan melena dapat terjadi pada tumor ganas lambung sehingga dapat menimbulkan anemia.

3.    ObstruksiDapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat daerah pilorus yang disertai keluhan muntah muntah.

4.    AdhesiJika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi perlengketan dan infiltrasi dengan organ sekitarnya dan menimbulkan keluhan nyeri perut.

Page 23: askep ca gaster

Penatalaksanaan Medik

1.TindakaN endoskopi,2. Kemoterapi,3. Radioterapi,dan 4. Intervensi bedah.

Page 24: askep ca gaster

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 25: askep ca gaster

PENGKAJIAN

1. Kaji riwayat diet klien, seperti masukan makanan asap, diasinkan masukan buah dan sayuran yang rendah.

2. Kaji rasa tidak nyaman pada epigastrium, tidak dapat makan, dan perasaan kembung setelah makan. Jika ya sudah berapa lama dan upaya pengobatan apa yang telah dilakukan, apakah sudah berobat ke dokter atau minum obat yang dijual bebas.

3. Kaji adanya gejala nyeri abdomen, nyeri punggung, anemia, anoreksia, mual, muntah, cepat kenyang, disfagia, dan malaise serta hematemesis.

4. kaji adanya penurunan berat badan, sejak kapan dan berapa kg penurunan berat badan sejak sakit.

Page 26: askep ca gaster

5. Kaji apakah kalian merokok, berapa banyak dalam sehari, sejak kapan, dan selama atau setelah merokok, apakah mengalami ketidaknyamanan pada lambung.

6. Kaji apakah klien minum alkohol, berapa banyak dalam sehari dan sejak kapan.

7. Kaji anggota keluarga ada yang menderita penyakit kanker, jika ada apakah anggota keluarga langsung, keluarga dekat atau kerbat jauh.

Page 27: askep ca gaster

8.Kaji apakah ada seseorang yang dapat memberikan dukungan emosional kepada klien.

9.Pemeriksaan fisik: melakukan palpasi pada abdomen untuk mengetahui adanya massa dalam lambung.

10.  Kaji adanya ansietas dan tanyakan apa yang menyebabkan ansietas pada klien.

Page 28: askep ca gaster

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.    Nyeri b.d. iritasi mukosa esofagus, respons pembedahan.

2.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake makanan tidak adekuat.

3.    Ansietas b.d penyakitnya, perubahan pada status kesehatan/sosioekonomi, fungsi peran, pola interaksi, ancaman kematian dan pengobatan.

4.    Kurang pengetahuan tentang gangguan lambung, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medik, intervensi bedah dan rehabilitasi

Page 29: askep ca gaster

Nyeri b.d. iritasi mukosa esofagus, respons pembedahan

Tujuan : dalam waktu 7 x 24 jam pascabedah, nyeri berkurang atau teradaptasi

HYD : -  Nyeri hilang/terkontrol. -   Ekspresi wajah klien rileks.

- Klien dapat istirahat dengan cukup

Page 30: askep ca gaster

INTERVENSI

Intervensi :1.    Kaji riwayat nyeri: lokasi, frekuensi, durasi dan intensitas

(skala 0-10).2.    Istirahatkan pasien pada saat nyeri muncul3.    Ajarkan teknik relaksasi napas dalam pada saat nyeri

muncul4.    Anjurkan duduk tegak selama 1-4 jam setiap selesai

makan 5.    Kolaborasi dalam pemberian analgesik

Page 31: askep ca gaster

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake makanan tidak adekuat.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi setelah dilakukan keperawatan

HYD : -    Nafsu makan meningkat -       Makan habis satu porsi

-       Berat badan bertambah

Page 32: askep ca gaster

INTERVENSI

1. Kaji masukan makanan klien setiap hari.2. Berikan makanan sedikit tapi sering dengan bahan

makanan yang tidak bersifat iritatif3. hindari makanan terlalu manis, berlemak atau

makanan pedas4. Ajarkan klien teknik relaksasi, dan latihan sedang

sebelum makan.5. Kolaborasi dalam pemberian antasida