Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

46
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT CA COLON Disusun Oleh : Kelompok 5 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2012

Transcript of Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Page 1: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN PENYAKIT CA COLON

Disusun Oleh :

Kelompok 5

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2012

Page 2: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

ANGGOTA KELOMPOK

Eni Astutiningsih A11100708

Agus Junaedi A11100709

Nasikhatus Sangadah A11100710

Tri Septi Pujirahayu A11100712

Ikhsan A11100714

Haniati Nur Fazari A11100715

Budiman A11100716

Fedi Sudrajat A11100717

Dwi Nur Miftahul Jannah A11100718

Istingadah A11100719

Arifah Nur Afiani A1100721

Tri Wahyu Widodo A11100722

Arifah Nur Afiani A1100721

Page 3: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

BAB I

ANALISA KASUS

A.KASUS

NY Y (43 tahun) datang ke RS dengan keluhan anoreksia,nausea,konstipasi,distensi

abdomen.Kebiasaan klien adalah menyukai makanan fast food .Berdasarkan hasil

pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik abdomen klien didiagnosa kanker

kolon dan harus menjalani operasi colostomi permanen.Kemudian klien dirawat di ruang

perawatan.

B. METODE SEVEN JUMPS

1. Identifikasi Kata- kata sulit

a. Anoreksia adalah adalah gangguan makan yang ditandai oleh penolakan

makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampai ke tingkat yang

membahayakan.

b. Nausea adalah Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik,.

Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung,

kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal,

hipersalivasi, keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada

rithme pernafasan

c. Konstipasi adalah penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai

oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap feses dan /pengeluaran feses

yang keras ,kering dan banyak.(NANDA 2009-2012)

d. Distensi proses peningkatan abdominal yang menghasilkan tekanan meningkat

dalam perut dan menekan dinding usus

2. Identifikasi Masalah

a. Apa pengertian dari Ca colon ?

Page 4: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

b. Bagaimana klasifikasi dari ca colon ?

c. Jelaskan grade ca colon !

d. Sebutkan penyebab terjadinya ca colon ?

e. Sebutkan tanda dan gejala terjadinya ca colon !

f. Sebutkan komplikasi dari ca colon !

g. Bagaimana cara pencegahan terjadinya ca colon ?

h. Bagaimana pengobatan dan perawatan ca colon ?

i. Sebutkan terapi koplementer dan herbal pada ca colon !

j. Apa yang dimaksud colostomy ?

k. Mengapa harus dilakukan tindakan kolostomy permanen ?

3. Brainstorming

a. Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam

permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805). Kanker

kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon

dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

b. Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :

1) A :kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.

2) B1:kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.

3) B2:kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria.

4) C1:kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening

sebanyak satu sampai empat buah.

5) C2:kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening

lebih dari 5 buah.

6) D :kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan

penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi.

c. stadium pada karsinoma kolon yang ditemukan dengan system TMN

(Tambayong, 2000 : 143).

TIS : carsinoma in situ

T1 : belum mengenai otot dinding

T2 : polipoid/papiler

T3 : sudah mengenai otot dinding

Page 5: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

T4 : semua lapis dinding terkena penyebaran ke sekitar sama dengan T3

dengan fistula

NM : limfonodus terkena,ada metastasis

d. Penyebab terjadinya karsinoma kolon

1) diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-

sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan

sumber protein hewani.

2) Kelainan kolon

Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna

menjadi karsinoma. Kondisi ulserative Penderita colitis ulserativa

menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon.

3) Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon

mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anakyang

orangtuanya sehat (FKUI, 2001 : 207).

e. Tanda dan gejala ca colon

1) Gejala lokal

Perubahan kebiasaan buang air besar

Perunahan frekuensi buang air besar, berkurang (konstipasi) atau

bertambah (diare) .Sensasi seperti belum selesai buang air besar

(masih ingin tetapi sudah tidak bisa keluar) dan perubahan diaeter

serta ukuran kotoran atau feses. Ini merupakan ciri khas dari kanker

kolorektal.Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang

pembuangan saat BAB. Feses berwarna kehitaman, biasanya

berhubungan dengan terjadinya perdarahan disaluran cerna bagian

atas

Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar,

terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa

tumor

Page 6: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

2) Gejala umum

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang

paling umum disemua jenis keganasan), Hilangnya nafsu

makan,sering merasa lelah

f. Komplikasi dari ca colon adalah komplikasi terjadi sehubungan dengan

bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor atau melelui penyebaran

metastase yang termasuk :

1) Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis

2) Pembentukan abses

3) Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina

Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang

menyebabkan pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara

berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama

sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang

berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-

gejala tersebut tertutupi oleh kanker.

g. Pencegahan ca colon adalah

1) Rajin mengkonsumsi serat (biji-bijian, buah-buahan dan sayuran).

Hindari makanan yang berbahan pewarna, pengawet, alcohol dan

rokok. Banyak minum air putih dan hindari stress.

2) Setelah menjalani polipektomi adenoma, disarankan pemberian

suplemen kalsium. Disarankan pula suplementasi vitamin E dan D.

segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang

ditemukan adanya polip.

3) Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.

h. Pengobatan ca colon

1) Pembedahan, bila sudah menjadi kanker, maka perlu dilakukan

tindakan operasi yang disebut kolektomi atau reseksi segmental. Pada

pembedahan iniakan diangkat bagian usus yang terkena kangker dan

kemudian menyambungnya kembali bagian usus yang tersisa dan

Page 7: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

membuat lubang embuangan feses sementara (ostomy 0 di pinggang

pasien sampai usunya sembuh.

2) Radioterapy, hal ini digunakan ketika sel- sel kanker sudah menempel

ke organ dalam atau ke lapisan dalam perut . Radioterapi dilakukan

setelah operasi pengangkatan untuk memastikan seluruh sel -sel kanker

Yang tersisa mati.

3) Kemoterapi , melibatkan penggunaan obat- obatan melaui infus ke

dalam aliran darah ataupun peroral .

4) Target terapi, merupakan pengobatan yang hanya memfokuskan diri

untuk mematikan sel- sel kankernya . Contoh obat- obatan target terapi

untuk kanker usus adalah bevacizumab ( Avastin R ), Panitumumab

( vectibix ) dan cetuximab ( erbitux ). Obat ini merupakan antibodi

monoclonal buatan untuk menyerang kanker pada akar molekulnya.

i. 1) Terapi komplementer Ca Colon adalah

Di China, berkembang berbagai metode komplementer/alternatif untuk

terapi kanker, misalnya ECHT (electrochemical therapy) atau

bioelektroterapi 2,3. Metode yang ditemukan oleh pakar Swedia, Prof.

Nordenstrom itu sempat dicobakan di beberapa RS di Jakarta,

termasuk Subbagian Onkologi THT RSCM, dengan hasil mengesankan.

Di samping itu, yang lebih luas dipraktekkan di China adalah kombinasi

ilmu pengobatan tradisional China (TCM, traditional Chinese medicine)

dengan medis Barat 4. Herba tradisional China diteliti berkhasiat

memperbaiki konsistensi tubuh, meningkatkan imunitas, daya tahan

tubuh terhadap operasi, radioterapi dan kemoterapi, mengurangi efek

toksik berbagai terapi tersebut, memperbaiki kualitas hidup, dan

memperpanjang survival 4,5. Berbagai herba yang digunakan di China

telah diteliti berefek antitumor secara langsung 1,3,6.

TCM dan medis Barat saling melengkapi kekurangan masing-

masing, maka kombinasi keduanya dipercaya akan menjadi metode

utama dalam prevensi dan terapi kanker serta meningkatkan efek terapi

jangka panjang pasien kanker 5. Di China, sistem terapi kombinasi

Page 8: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

TCM-medis sudah menjadi sistem tersendiri yang setara dengan ilmu

kedokteran Barat 4. Misalnya di Pusat Prevensi dan Terapi Kanker Sun

Yat Shen di Guangzhou, sebuah RS pendidikan mewah berlantai 23

yang berkolaborasi dengan WHO, terdapat satu bagian yang khusus

mengombinasikan terapi TCM dan medis Barat. Sesungguhnya,

kebijakan kombinasi medis Barat-TCM itu telah berlaku di seluruh

China bukan hanya untuk terapi kanker, tapi di semua bidang

pelayanan kesehatan

2. Terapi Herbal

a) Daun Sirsak

Zat anti-kanker yang terdapat dalam daun sirsak yang disebut

Annonaceous Acetogenin, terbukti secara ilmiah dapat membunuh sel

kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat dalam tubuh manusia.

Keunggulan daun sirsak sebagai obat herbal kanker : Menyerang dan

mematikan sel kanker dengan aman (selektif) dari 12 tipe kanker yang

berbeda, diantaranya kanker usus besar, kanker payudara, kanker

serviks, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. Secara

efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok,

seperti yang terjadi pada terapi kemo.

b) Kulit manggis, kaya akan vitamin B1, B2 dan C, serta kalsium,

potassium, sodiumdan zat besi. Manggis juga mengandung

XANTHONE, Dalam kulit buahnya, kandungan XANTHONE yang

tertinggi, yaitu 40 persen. Di dalam kulit manggis terdapat daya

antioksidan luar biasa yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal

bebas ini masuk melalui makanan yang dikonsumsi dan menjadi

penyebab utama penyakit jantung, stroke, kanker dan lain-lain. Dan

pencegahan yang paling bagus adalah dengan konsumsi buah manggis

secara rutin.Antioksidan di dalam kulit manggis berperan sebagai

imunitas, antibiotik (ampisilin dan minosin), antijamur, antivirus,

antikanker, antidiabetes dan antiradang.

j. Colostomy adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah

pada dinding perut dan pada usus untuk mengeluarkan feses/tinja/kotoran.

Page 9: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

k. Colostmy permanen dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk

buang air besar secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau

pengangkatan pada usus (kolon sigmoid atau rektum) sehingga tidak

memungkinkan feses melalui anus.

4. Mind Mapping

Ca Colon

Etiologi Patofis Tanda & gejala

Klasifikasi

Komplikasi

Pengobatan & Pencegahan

5.Tujuan

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian ca colone

b. Mahasiswa mampu menyebutkan klasifikasi ca colon

c. Mahasiswa mampu mengetahui grade ca colon

d. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab terjadinya ca

colon

e. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala ca colon

f. Mahasiswa mampu menyebutkan komplikasi ca colon

g. Mahasiswa mampu mengetahui cara pencegahan ca colon

Page 10: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

h. Mahasiswa mampu menjelaskan pengobatan dan perawatan

ca colon

i. Mahasiswa mampu mengetahui terapi komplementer dan

herbal pada ca colon

j. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian colostomy

k. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa pasien dilakukan

colostomy permanen

C. TINJAUAN TEORI

1. Anatomi fisiologi colon

Usus besar merupakan bidang perluasan dari ileocecal ke anus. Usus besar

terdiri dari cecum, colon, rectum, dan lubang anus. Selama dalam colon, chyme

diubah menjadi feces. Penyerapan air dan garam, pengsekresian mucus dan

aktivitas dari mikroorganisme yang termasuk dalam pembentukan feces, dimana

colon menyimpan sampai feces dikeluarkan melalui proses defekasi. Kira-kira

1500 ml dari chyme masuk ke cecum setiap hari, tapi lebih dari 90% dari volume

direabsorbsi dan hanya tertinggal 80-150 ml dari feces yang dikeluarkan secara

normal melalui defakasi.

Cecum merupakan tempat bertemunya usus halus dan usus besar pada

ileocecal. Cecum panjangnya kira-kira 6 cm mulai dari ileocecal membentuk

kantung tersembunyi. Berdekatan dengan cecum adalah saluran tersembunyi yang

kecil kira-kira panjangnya 9 cm disebut appendix (umbai cacing). Dinding dari

appendix terdiri beberapa nodul limpatik. Colon kira-kira panjangnya 1,5-1,8 m

dan terdiri dari 4 bagian, yaitu colon ascendens, colon transversal, colon descendens

dan colon sigmoid. Colon ascending membujur dari cecum dan berakhir pada fleksur

kolik kanan (fleksur hepatik) dekat pinggir bawah kanan dari hati. Colon transversal

membentang dari fleksur kolik kanan ke fleksur kolik kiri (fleksur limpa), dan colon

descending membentang dari fleksur kolik kiri ke pembukaan atas dari pelvis yang

sebenarnya, dimana tempat tersebut menjadi colon sigmoid. Colon sigmoid

membentuk saluran S yang membentang sampai pelvis dan berakhir di rectum.

Page 11: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Lapisan otot cirkular dari colon lengkap, tapi lapisan otot longitudinal tidak

lengkap. Lapisan longitudinal tidak membungkus seluruh dinding usus tapi

membentuk tiga berkas otot, yaitu taniae coli, yang terdapat di sepanjang colon.

Kontraksi dari tanie coli menyebabkan suatu kantung yang disebut haustra yang

terbentuk di sepanjang colon terlihat seperti sebuah lukukan. Jaringan ikat yang

berrukuran kecil dan berisi lemak disebut epiploik appendage yang melekat di

sepanjang permukaan kolon bagian luar. seperti terlihat pada gambar. Barisan

mukosal dari usus besar terdiri dari epitel lajur sederhana. Epitel ini tidak

membentuk suatu lipatan-lipatan atau vili seperti pada usus halus tapi memiliki

sejumlah kelenjar tubuler yang disebut crypts. Crypts mirip dengan kelenjar usus

yang ada di usus halus, dengan tiga jenis sel yang termasuk sel absropsi, sel goblet

dan sel granular.

Perbedaan utama adalah pada sel goblet usus besar menonjol dan dua jenis sel

lain jumlahnya berkurang banyak. Rektum itu lurus, pipa berotot yang berawal dari

pangkal sigmoid kolon dan berakhir pada lubang anus. Deretan membran selaput

lendir adalah epitelium lajur yang sederhana, dan berlapis otot yang relatif tebal

dibandingkan waktu alat pencernaan.beristirahat Bagian terakhir dari alat pencernaan

yang panjangnya 2-3 cm adalah lubang anus. Lubang anus berawal dari pangkal

rektum dan berakhir pada anus. Lapisan otot halus dari lubang anus lebih tebal

daripada rektum dan berbentuk internal anal spincter bagian ujung atas dari lubang

anus. Otot rangka membentuk external anal spincter pada bagian ujung bawah dari

lubang anus. Jaringan Epitel pada bagian atas dari lubang anus adalah lajur yang

sederhana dan yang di bagian bawah tersusun squamous.

Fungsi utama kolon adalah absorbsi air dan elektrolit dari kimus untuk

membentuk feses yang padat dan penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan.

Setengah bagian proksimal kolon berhubungan dengan absorbsi dan setengah

distal kolon berhubungan dengan penyimpanan. Karena sebagai 2 fungsi tersebut

gerakan kolon sangat lambat. Tapi gerakannya masih seperti usus halus yang

dibagi menjadi gerakan mencampur dan mendorong.

2.Definisi Ca Colon

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan

kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan

Page 12: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke

tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan

kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan

fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang

muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).

Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan

usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan

menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

3.ETIOLOGI

a. Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-

buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.

b. Kelainan kolon

Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma. Familial poliposis :

polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma. Kondisi ulserative

Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon.

c. Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai

frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anakyang orangtuanya sehat (FKUI,

2001 : 207).

4.MANIFESTASI KLINIS

a. Gejala lokal

Perubahan kebiasaan buang air besar

Perubahan frekuensi buang air besar, berkurang (konstipasi) atau bertambah

(diare) .Sensasi seperti belum selesai buang air besar (masih ingin tetapi sudah tidak

bisa keluar) dan perubahan diaeter serta ukuran kotoran atau feses. Ini merupakan ciri

khas dari kanker kolorektal.Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang

pembuangan saat BAB. Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan

Page 13: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

terjadinya perdarahan disaluran cerna bagian atas.Timbul rasa nyeri disertai mual dan

muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran

oleh massa tumor

b. Gejala umum

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum

disemua jenis keganasan), Hilangnya nafsu makan,sering merasa lelah

5.PATOFISIOLOGI

Tumor yang berupa massa polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan

dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular. Lesi anular lebih

sering terjadi pada bagian rektosigmoid, sedangkan polipoid atau lesi yang datar

lebih sering terdapat pada sekum dan kolon asendens. Secara histologis, hampir

semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar ) dan

dapat mensekresi mukus yang jumlahnya berbeda - beda. Tumor dapat menyebar :

a. Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung

kemih.

b. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar perikolon dan mesokolon.

c. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke sistem

portal.

6.KOMPLIKASI

Komplikasi dari ca colon adalah komplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya

pertumbuhan pada lokasi tumor atau melelui penyebaran metastase yang termasuk :

a. Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis

b. Pembentukan abses

c. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina

Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan

pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur

membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor

melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus,

urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.

Page 14: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

7. PENATALAKSANAAN

a. Pembedahan

Pembedahan adalah satu satunya cara yang telah secara luas diterima

sebagai penanganan kuratif untuk kanker kolorektal. Pembedahan kuratif harus

mengeksisi dengan batas yang luas dan maksimal regional lymphadenektomi

sementara mempertahankan fungsi dari kolon sebisanya. Tumor yang menyebabkan

obstruksi pada kolon kiri dapat ditangani dengan dekompresi.Tumor yang

menyebabkan perforasi membutuhkan eksisi dari tumor primer dan proksimal

kolostomi, diikuti dengan reanastomosis dan closure dari kolostomi.

b. Terapi Radiasi

Terapi radiasi merupakan penanganan kanker dengan menggunakan x-ray

berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terdapat dua cara pemberian terapi

radiasi, yaitu dengan eksternal radiasi dan internal radiasi. Pemilihan cara

radiasi diberikan tergantung pada tipe dan stadium dari kanker.

c. Imunotherapy

Bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan system kekebalan tubuh (imun)

untuk melawan sel kanker.

d. DietPeningkatan dari diet serat menurunkan insiden dari kanker pada pasien yang

mempunyai diet tinggi lemak. Diet rendah lemak telah dijabarkan mempunyai

efek proteksi yang lebih baik daripada diet tanpa lemak.

e. Kolostomi

Tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian

bentuk kolon (usu besar) kedinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat

sementra/ permanen.

Tujuan : untuk tindakan dekompresi usus pada obstruksi usus.

Kolostomi sementara : luka tusuk, untuk mengistirahatkan usus setelah operasi

Page 15: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Kolostomi permanen : pada penderita kanker pada kolon

Page 16: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

PHATWAY

Makanan rendah serat &

agen kimia

Familial poliposis, kolitis

ulserosa,polyp di colon

rektum

Terjadi lesi

K kolon dextra ( caecum,co asenden,

tranfersum sampai fleksura ilenalis

Kontak karsinogen

dengan mukosa usus

Terjadi dalam salah satu dari dua cara

Kolon sinistra ( kolon tranversum,kolon

desenden, sigmoid

Masa polypoid brkmbng &

tumbuh melingkar

Penyempitan lumen

Obstruksi lumen

K Masa polypoid tumbuh serupa bunga

kol , menonjol ke dalam lumen kolon

K Ulserasi Lumen

K Rangsangan meningkatK Perdarahan tersembunyi

R Refluks isi usus ke dalam

lambung

R Anemia

Page 17: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Obstruksi lumen

Gelombang peristaltik

proximal meningkat ( usaha

mendorong isi kolon keluar

Iritasi lokal pada tempat

lesi

Konstipasi

R Mual & muntah

R Refluks isi usus ke dalam

lambung

R BB turun

R Gangguan nutrisi

R Anemia

R Pucat, lebih mudah

lelah

R Intoleransi aktivitas

Page 18: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian

1. Biodata.

a. Identitas.

Nama : Ny. Y

Umur : 43 tahun

Alamat : -

Agama : Islam

Pekerjaan : -

b. Keluhan utama

nafsu makan menurun, nausea, konstipasi, distensi abdomen

c. Riwayat kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Gejala awal anoreksia, mual , susah BAB dan distensi pada perut

2) Riwayat Kesehatan Masa lalu

Ny Y tidak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya,

3) Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga Ny Y, tidak ada yang mengalami penyakit tersebut

B.Pola Kebtuhan dasar manusia

1. Pola Pernafasan

Sebelum sakit : Pasien dapat bernafas dengan normal dan tidak mengalami

kesulitan dalam bernafas.

Page 19: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Saat dikaji : RR 20 x/mnt, tidak mengeluh sesak nafas.

2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan nasi. Pasien sering makan daging

dan jarang makan sayur – sayuran.

.

Saat dikaji : Keluarga pasien mengatakan pasien makan hanya ¼ porsi yang

disajikan oleh RS. Dan minum hanya 2 gelas sehari.

3. Kebutuhan Eliminasi

Sebelum sakit : BAB susah, fesesnya keras dan Bak lancar tidak ada keluhan.

Saat dikaji : Pasien mengatakn BAB susah dan fesesnya keras ,BAK lancar.

4. Gerak dan keseimbangan

Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan dan bermain

bersama temannya.

Saat dikaji : Pasien menagatakan sangat terganggu saat aktivitas karena

terpasang infus di tangan kanan.

5. Kebutuhan Istirahat dan tidur

Sebelum sakit : Pasien biasa tidur 8 jam sehari

Saat dikaji : Malam hari kadng terbangun karena tidak terbiasa di RS

6. Personal Hygiene

Sebelum Sakit : Mandi 2x sehari dan gosok gigi mandiri.

Saat dikaji : Pasien mandi dengan di seka oleh ibunya pagi dan sore, serta

gosok gigi.

7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman jika bersama keluarga dan suaminya

Saat dikaji : Pasien mengeluh perutnya tidak enak .

8. Kebutuhan berpakaian

Sebelum sakit : Pasien ganti baju 2x sehari dan dapat berpakaian sendiri.

Saat dikaji : Memakai pakaian dibantu oleh anaknya.

9. Kebutuhan Spiritual

Page 20: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan ibadah solat 5 waktu

Saat dikaji :Pasien masih bisa sholat 5 waktu dalam keadaan berbaring,dan

dibimbing keluarga agar selalu berdoa untuk kesembuhannya.

10. Kebutuhan berkomunikasi dan berhubungan

Sebelum sakit : Hubungan pasien dengan keluarga baik.biasa berkomunikasi dengan

bahasa jawa.

Saat dikaji :Pasien mudah diajak berbicara bahasa jawa maupun indonesia.

11. Temparatur tubuh dan sirkulasi

Sebelum sakit : Pasien menggunakan pakaian tebal jika merasa dingin, dan

menggunakan yg tipis jika merasa kepanasan.

Saat dikaji : Pasien memakai baju tipis karena merasa panas di RS

12. Kebutuhan bekerja

Sebelum sakit : Pasien melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga

Saat dikaji : Pasien hanya baraktivitas ditempat tidur.

13. Kebutuhan bermain dan rekreasi

Sebelum sakit : Pasien biasa bermaian keluar rumah tetangganya kadang juga ke

obyek wisata bersama keluarganya.

Saat dikaji : Pasien tidak dapat bermain seperti biasa,hanya tetangganya sering

menjenguk di RS untuk menghibur.

14. Kebutuhan Belajar

Sebelum Sakit : Pasien pelajar disekolah sebagai siswa,dan di rumah dibimbing oleh

kluarga

Saat dikaji : Pasien sudah tahu tentang penyakit yang dideritanya.

C.Pemeriksaan Fisik

1. Kepala : normosefali

2. Rambut : hitam , distribusi merata, tidak mudah dicabut

3. Mata : konjungtiva anemis , sclera normal

4. Telinga : normal tidak ada benjolan

5. Hidung : tidak ada polip

6. Bibir : kering, mukosa bibir pecah - pecah

7. Mulut : lidah tidak kotor, trakea lurus ditengah

8. Thoraks : normal

9. Paru

Page 21: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi : fokal fremitus sama pada kedua lapangan paru

Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

10. Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1 jari medial garis midklavikularis sinistra

Perkusi : batas jantung kanan linea sternalis dextra, Batas jantung kiri ICS V 1 jari

medial garis midklavikularis sinistra, Batas atas jantung ICS III linea sternalis sinistra

Auskultasi : S1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)

11. Abdomen

Inspeksi : datar

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi : teraba massa, nyeri tekan (+) regio hipogastrium dan epigastrium, Hepar

dan lien tidak teraba membesar

Perkusi : timpani pada seluruh lapangan abdomen

Ekstremitas : akral hangat.

D.Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Nilai hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil tes

Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan pada GI Tract.

Dua contoh sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut, hasil yang

negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan terhadap Ca Colon. Carsinoma

embrionik antigen (CEA) mungkin dihubungkan dengan Ca Colon, bagaimanapun ini

juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin berhubungan dengan jinak atau

ganasnya penyakit. CEA sering menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif

dan mengidentifikasi kekambuhan penyakit.

2. Pemeriksaan Radiologik

Foto kolon dilakukan dengan kontras barium yang dimasukan melalui rektum.

Dengan memasukan udara setelah defekasi bubur barium ini,akan tampak lapisan tipis

bubur barium pada mukosa kolon sehingga kelainan kolon lebih mudah dilihat

Page 22: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

3. Pemeriksaan Endoskopi

Tes tersebut diindikasikan untuk menilai seluruh mukosa kolon karena

3% dari pasien mempunyai synchronous kanker dan berkemungkinan

untuk mempunyai polip premaligna.

4. Rektosigmoidoskopi

Adalah pipa kaku sepanjang 25-30 cm. Melihat rectum dan sigmoid setelah usus

dibersihkan secara mekanis

5. Kolonoskopi

Dipakai fiberskop lentur untuk melihat dinding kolon dari dalam lumen sampai ileum

terminalis

6. Colok dubur

Pemeriksaan colok dubur dilakukan pada setiap penderita dengan tujuan untuk

menentukan keutuhan spinkter ani, ukuran dan derajat fiksasi tumor pada rectum

1/3 tengah dan distal. Pada pemeriksaan colok dubur yang harus dinilai adalah

pertama, keadaan tumor: ekstensi lesi pada dinding rectum. Kedua, mobilitas tumor

untuk mengetahui prospek terapi pembedahan. Ketiga, ekstensi penjalaran yang

diukur dari ukuran tumor dan karakteristik pertumbuhan primer, mobilitas atau fiksasi

lesi

E.Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis

2. Pre Op : cemas bd krisis situasi

3.Intra Op : resiko infeksi bd prosedur invasif

4. Post Op : nyeri akut bd agen cidera

Page 23: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

F.Intervensi dan Tujuan Keperawatan

Dx1

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b.d

faktor biologis

Status Nutrisi

Kiteria:

Intake zat gizi (nutrien) adekuat

Intake makanan dan cairan adekuat

Energi tercukupi Masa tubuh sesuai Berat badan sesuai usia Ukuran kebutuhan nutrisi

secara biokimia dalam rentang normal

Manajemen nutrisi

Kegiatan:

Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Monitor nutrisi

Monitor adanya penurunan berat badan

Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut

kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah

Page 24: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Dx 2

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

Cemas bd krisis

situasi

Setelah dilakukan perawatan,

klien mampu mengontrol

kecemasan dan mempunyai

koping yang efektif.

Kriteria Hasil :

• Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkakan gejala

cemas

• Mengidentifikasi,

mengungkapkan, dan

menunjukkan teknik

untuk mengontrol

cemas

• Vital sign (TD, nadi,

respirasi) dalam batas

normal

• Postur tubuh, ekspresi

wajah, bahasa tubuh,

dan tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya

kecemasan.

• Menunjukkan

peningkatan

Anxiety reduction

(pengurangan cemas)

Gunakan pendekatan yang menenangkan

Jangan memberikan harapan yang palsu kepada pasien

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

Pahami harapan pasien terhadap situasi stres

Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

Anjurkan keluarga untuk menemani anak

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

Page 25: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

konsenrtasi dan

akurasi dalam berpikir

Dx 3

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

Resiko infeksi bd

prosedur invasif

Status imun

Kiteria:

Infeksi berulang tidak terjadi

Status gastro intestinal DRH Status respiratory DRH Status genitourinaria DRH Berat badan DRH Suhu badan DRH Integritas kulit utuh Mukosa utuh Fatigue tidak ada Imunisasi ulang Antibodi titer DBN Lekosit DBN Reaksi kulit sesuai dengan

paparan

Kontrol infeksi Bersikan lingkungan secara tepat

setelah digunakan oleh pasien Ganti peralatan pasien setiap

selesai tindakan Batasi jumlah pengunjung Ajarkan cuci tangan untuk

menjaga kesehatan individu Anjurkan pasien untuk cuci tangan

dengan tepat Gunakan sabun antimikrobial

untuk cuci tangan Anjurkan pengunjung untuk

mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasien

Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

Lakukan universal precautions gunakan sarung tangan steril Lakukan perawatan aseptic pada

semua jalur IV Lakukan teknik perawatan luka

yang tepat Ajarkan pasien untuk pengambilan

urin porsi tengah

Page 26: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

Dx 4

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

Nyeri akut bd agen

cidera fisik

Tingkat nyeri

Setelah dilakukan intervensi

selama ...jam, pasien akan

menunjukkan tingkat nyeri

berkurang atau hilang.

Karakteristik:

Frekuensi nyeri Ekspresi nyeri pada wajah Posisi tubuh protektif Ketegangan otot Perubahan pada frekuensi

pernafasan Perubahan tekanan darah

Kontrol nyeri

Karakteristik:

Mengenali faktor penyebab Mengenali lamanya (onset)

sakit Menggunakan Metode non-

analgetik untuk mengrangi nyeri

Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan

Manajemen nyeri

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non

farmakologi Berikan analgetik sesuai resep Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika

ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

BAB III

Page 27: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

PENUTUP

Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan

usus besar atau rektum. Kanker ini bisa disebabkan karena kebiasaan makan yang rendah

serat, zat karsinogenik,resiko dari penyakit kanker lainnya, maupun karena genetik.

Diagnosa yang muncul pada ca colon adalah keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh b.d faktor biologis, cemas b.d krisis situasi, resiko infeksi b.d prosedur invasif dan

nyeri b.d agen cidera fisik.

Tindakan yang dilakukan untuk mengobati ca colon tersebut bisa dilakukan tindakan

pembedahan yaitu colostomy. Colostomy adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh

dokter ahli bedah pada dinding perut dan pada usus untuk mengeluarkan

feses/tinja/kotoran.

Page 28: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx

DAFTAR PUSTAKA

Brown,Sandra Clark.2004.Nursing Outcomes Classification (NOC).US : ELSEVIER

2004.Nursing Intervention Classificatio (NIC).US : ELSEVIER

Brunner and Suddart .2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC

Herdman,T.Heather.2010.Diagnosa Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2009-

2011.Jakarta : EGC

Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.

Sjamsuhidajat.R.1997.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC

Page 29: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 30: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 31: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 32: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 33: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 34: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx
Page 35: Askep CA Colon Mnggu 3 Fixxx