askep bipolar corect

34
Tugas Keperawatan Jiwam “ Terapi Aktivitas KelompokGangguan Bipolar ” Kelompok 4 Di susun oleh : Imaningtyas Ridar 22020112120001 Dewa Ayu Anggi G. 22020112120005 Meiriza Ida W. 22020112130015 Santi Widianingrum 22020112130044 Luh Juita Amare P. 22020112120009 Auliya Bintang M. 2202011 2130051 Vika Asyharul Ulya 22020112120003 Atikah Rasa Fauzia 22020112140107 Dhewa Adi Pratama 22020112130067 Lidia Agustina 22020112130047 Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran

description

pembenaran membuat askep bipolar

Transcript of askep bipolar corect

Page 1: askep bipolar corect

Tugas Keperawatan Jiwam

“ Terapi Aktivitas KelompokGangguan Bipolar ”

Kelompok 4

Di susun oleh :

Imaningtyas Ridar 22020112120001

Dewa Ayu Anggi G. 22020112120005

Meiriza Ida W. 22020112130015

Santi Widianingrum 22020112130044

Luh Juita Amare P. 22020112120009

Auliya Bintang M. 22020112130051

Vika Asyharul Ulya 22020112120003

Atikah Rasa Fauzia 22020112140107

Dhewa Adi Pratama 22020112130067

Lidia Agustina 22020112130047

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

2014

ASUS PC, 04/28/14,
Judulnya diganti Menjadi Asuhan Keperawatan dan Terapi Aktivitas Kelompok pada pasien Isolasi Sosial
Page 2: askep bipolar corect

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 3: askep bipolar corect

KASUS

Seorang perempuan, 17 tahun di bawa ke rumah sakit oleh kedua orangtuanya karena

perilakunya yang aneh.2 minggu sebelum di bawa ke rumah sakit jiwa klien beserta

teman-teman sekolahnya bermain semalaman dan baru pulang pagi harinya. Klien

mengaku bahwa saat itu ia hanya ingin bersenang-senang dengan temannya dan bosan

di rumah terus. 4 hari sebelumnya klien hanya mengurung diri di kamar dan tidak

mau berangkat ke sekolah, tampak murung dan tidak memperhatikan perawatan

dirinya.Saat diwawancarai terpisah klien mengaku bahwa dia bosan dengan

keluarganya karena ayahnya sering berperilaku kasar pada ibunya.Dari hasil

pengkajian perawat didapatkan data klien tampak lesu, bicara cukup keras dan cepat

dan kontak mata cukup.

A. Format asuhan keperawatan

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN

A. Nama : Nn. A

B. Umur : 17 tahun

C. Jenis kelamin : Perempuan

D. Agama : Islam

E. Alamat : Jl. Timoho Timur I No.2, Tembalang, Jawa Tengah

F. Pendidikan : SMA

G. Pekerjaan : -

H. Tgl. Masuk RS : 24 April 2014

I. Tgl. Pengkajian : 25 April 2014

J. Dx. Medis : Bipolar

II. KELUHAN UTAMA

Menurut kedua orang tuanya perilaku Nn.A tampak aneh akhir-akhir ini.

ASUS PC, 04/28/14,
Jangan dikosongin lengakapi saja.
ASUS PC, 04/28/14,
Diganti menjadi Hasil pengkajian.
Page 4: askep bipolar corect

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

Nn.A tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lampau.Nn.A hanya merasa

bosan dengan keluarganya karena ayahnya sering berperilaku kasar dengan

ibunya.

IV. FISIK :

- TD : 120/80 mmHg

- N : 78 x/ menit

- P : 20 x/ menit

- TB : 165 cm

- BB : 45 Kg

V. PSIKOSOSIAL

A. Genogram

Ket:

= Laki-laki = laki-laki Meninggal

= Pasien = perempuan Meninggal

= Perempuan

= Orang terdekat

Page 5: askep bipolar corect

B. Konsep diri

1. Body image :klien tidak ada bagian tubuh yang special semua bagian

tubuhpasien sama-sama baik

2. Identitas diri : klien mengaku dirinya wanita remaja dan belum

menikah.

3. Peran : klien bersekolah di bangku SMA, tetapi klien

mengatakan bosan dengan keluganya dan tidak tahu apa yang harus

dilakukan.

4. Ideal diri : Klien mengharapkan suasana yang nyaman di

rumahnya.

5. Harga diri : Klien merasa tidak ada masalah dengan dirinya.

C. Hubungan social

Klien mengatakan bosan dengan keluarganya. Klien juga tidak suka melihat

ayahnya yang selalu berperilaku keras kepada ibunya. Oleh karena itu, 2

minggu sebelumnya dia mencari kesenangan diluar bersama teman-temannya.

D. Spiritual

Nilai : klien tidak mengetahui bahwa perilaku yang dilakukanya salah.

Keyakinan : Klien mengetahui bahwa agamanya islam.

Kegiatan beribadah : Klien mengatakan sudah tidak pernah beribadah.

VI. STATUS MENTAL

A. Penampilan : klien berpenampilan tidak rapi, acak-acakan

B. Pembicaraan : klien berbicara dengan cepat suatu saat klien berbica

keras dan lantang dengan nada emosi.

C. Aktifitas motorik: Klien tidak aktif dalam kegiatan, hanya bisa mengurung diri

di kamar dan terlihat lesu.

D. Alam perasaan: klien terlihat sedih karena sering mengurung diri dikamar

sendirian.

E. Afek : klien terlihat labil

F. Interaksi selama wawancara: kontak mata dengan perawat minim tidak

kooperatif dan menjawab dengan marah-marah.

ASUS PC, 28/04/14,
Dilengkapi sesuai gambaran klien secara umum dan utuh.
ASUS PC, 04/28/14,
Konsep dirinya bias melihat buku / laporan profesi tentang pengkajian konsep diri.
Page 6: askep bipolar corect

G. Persepsi: klien mengatakan tidak mendengar bisikan tanpa wujud. Tidak

melihat suatu wujud yang tidak nyata. Klien tidak salah mempresepsikan suatu

benda menjadi wujud lain.

H. Proses fikir:Pasien jika diajak bicara dapat menjawab sesuai pertanyaan.

Pasien bersedia kembali diajak berinteraksi.

I. Isi fikir: klien tidak mengalamiwaham

J. Tingkat kesadaran: klien tahu kalau dia sedang di rumah sakit dan mampu

menyebutkan sedang berada di ruangan.

K. Memori: Klien dapat mengingat kejadian sebelum dia disini hingga dibawa

disini.Pasien dapat mengingat keluarganya.

L. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien mampu berhitung perkalian,

Pengurangan, Penambahan dan pembagian. Klien mampu tetapi focus saat

diajak bicara..

M. Kemampuan penilaian: Pasien dapat melakukan pemilihan keputusan dengan

baik. Contohnya klien memilih olahraga dulu daripada mandi dulu, karena

olah raga itu berkeringat. Baru setelah itu klienmandi.

N. Daya tilik diri: mengingkari penyakit yang diderita, menyalahkan hal-hal di

luar dirinya.

VII. Kebutuhan dasar manusia

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan.

Klien belum bisa menyiapkan sandang, pangan dan papan sendiri karena

belum bekerja.

2. Kegiatan sehari-hari

a. Perawatan diri

Klien mampu mandi, BAB/BAK, ganti pakaian sendiri. Kebutuhan klien

mandiri.

b. Nutrisi

Klien kurang minat makan, berat badan klien hanya 45 Kg.

c. Tidur

Klien tidur malam hari dan tidak sering terbangun tengah malam.

d. Support sistem.

Page 7: askep bipolar corect

Klien tidak mendapat dukungan dari keluarganya karena klien

mengatakan di dalam keluarganya tidak harmonis

VIII. Penggunaan obat dan pemeliharaan kesehatan

A. Penggunaan obat:

a) Klien selama di RSJ diberikan obat 3x sehari yaitu, diminum setelah

makan pagi, makan siang dan makan malam.

b) Klien meminumnya dengan menggunakan air putih.

c) Klien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang hanya mampu

minum obat sendiri dari dokter

B. Reaksi atau efek samping obat.

Klien tidak merasakan efek samping obat yang telah diminumnya.

C. Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang:

1. Perawatan dan penobatan lanjut.

a) Klien pertama kalinya dirawat dirumah sakit ini.

b) Sebelumnya klien tidak pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

c) Klien mengatakan bahwa setelah pulang ia akan melakukan perawatan

lanjutan.

d) Setelah klien pulang maka pengobatannya rawat jalan dan akan di urus

oleh keluarganya di rumah dan di rumah masih mengonsumsi obat obatan

yang di berikan oleh rumah sakit. Pasien melakukan pemeliharann secara

mandiri di rumah

2. sistem pendukung yang dimiliki .

a) Setelah pasien pulang maka pengobatannya rawat jalan dan akan di urus

oleh keluarganya di rumah dan di rumah masih mengonsumsi obat obatan

yang di berikan oleh rumah sakit. Pasien melakukan pemeliharann secara

mandiri di rumah

Page 8: askep bipolar corect

b) Dari keluarga tidak mendapatkan informasi. Klien mengatakan biasanya

kalau yang membawa kontrol adalah .Jika ada keluhan tentang masalah

kesehatan biasanya ibunya juga membawa ke puskesmas terdekat.

IX. Kegiatan sehari-hari

A. Kegiatan di dalam rumahKegiatan di dalam rumah

Klien mampu dalam:

1. Merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan

Klien dapat mengolah dan menyajikan makanan

2. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).

Klien terbiasa merapikan kamar tidurnya sendiri, tetapi klien tidak pernah

mengepel

3. Mencuci pakaian sendiri

Klien terbiasa mencuci pakaiannya sendiri

4. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari

Untuk kebutuhan biaya sehari-hari, klien masih dibiayai oleh orang tuanya

karena klien masih bersekolah

B. Kegiatan di luar rumah

Klien mampu dalam :

1. Belanja untuk keperluan sehari-hari

Klien tidak belanja untuk keperluan sehari-harinya. Yang berbelanja

adalah ibu klien

2. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki, menggunakan

kendaraan pribadi, kendaraan umum)

Klien terbiasa naik kendaraan umum saat pergi

3. Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik/ telpon/ air,

kantor pos dan bank).

Klien tidak membayar listrik sendiri

X. Mekanisme Koping

- Respon Adaptif:

Klien menunjukan beberapa respon adaptif seperti mampu bicara dan

menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.

Page 9: askep bipolar corect

- Respon Maladaptif :

Klien mengaku hanya ingin bersenang-senang dengan temannya dan bosan di

rumah terus.Lalu klien hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau

berangkat ke sekolah, tampak murung dan tidak memperhatikan perawatan

dirinya.

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

- Klien mengatakan tidak ada masalah dengan kelompok sosialnya.

- Klien mengaku bahwa dia bosan dengan keluarganya karena ayahnya sering

berperilaku kasar pada ibunya.

- Klien mengaku bahwa ia hanya ingin bersenang-senang dengan temannya dan

bosan di rumah terus.

- Di rumah klien memiliki ayah yang selalu memukuli ibunya karena tidak

harmoni di dalam keluarganya.

XII. Pengetahuan Kurang Tentang:

Klien tidak tahu tentang pengobatan , Penyakit, sistem Pendukung penyakit dan

juga apa yang harus diperbuatnya untuk menghilangkan kejenuhannya.

XIII. Aspek Medik

A. Diagnosa Medik : Bipolar

B. Terapi Medik :

ANALISA DATA

Data Masalah

DS : -

DO :4 hari sebelum masuk klien

hanya mengurung diri di kamar dan

tidak mau berangkat ke sekolah,

tampak murung.

Isolasi Sosial

DS : Klien mengatakan bosan

dengan keadaan keluarganya yaitu

bapaknya yang selalu memukuli

ibunya.

Resiko Bunuh Diri

Page 10: askep bipolar corect

DO: Klien suka mengurung diri.

DS: -

DO: Klien terlihat berpenampilan

acak-acakan dan tidak rapi.

Defisit Perawatan Diri

DS : -

DO: - Berat badan klien menurun

karena sering mengurung diri.

Kekurangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

DS : Klien mengatakan bosan

dirumah dan lebih memilih pergi

bersama teman-teman hingga larut

malam.

DO :-

Koping tidak efektif individu

Diagnosis Keperawatan

1. Isolasi Sosial

2. Koping tidak efektif individu.

3. Resiko Bunuh diri

4. Defisit perawatan diri

5. Kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Page 11: askep bipolar corect
Page 12: askep bipolar corect

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tgl. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

25 april

2014

Isolasi

Sosial

Dalam 3 x 24 jam

diharapkan klien dapat

mencapai kriteria hasil

sebagai berikut :

- Klien dapat

mengunkapkan

kondisi dirinya

secara verbal

-

 Identifikasi penyebab isolasi sosial

- Tanyakan siapa yang satu rumah dengan

pasien

- Tanyakan siapa yang dekat dengan pasien,

dan apa sebabnya?

- Tanyakan siapa yang tidak dekat dengan

pasien, dan apa sebabnya?

Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi

dengan orang lain

- Tanyakan pendapat pasien tentang

kebiasaan interaksi dengan orang lain

- Tanyakan apa yang menyebabkan pasien

tidak mau berinteraksi dengan orang lain

- Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki

banyak teman dan bergaul akrab dengan

mereka

- Diskusikan kerugian bila pasien hanya

mengurung diri dan tidak mau bergaul

dengan orang lain

Mengetahui pengetahuan klien

tentang isolasi sosial sehingga

perawat dapat merencanakan

tindakan selanjutnya

Meningkatkan pengetahuan klien

tentang keuntungan dan kerugian

berinteraksi dengan orang lain

sehingga klien dapat bergaul dengan

lingkungan sosialnya

ASUS PC, 04/28/14,
Difinishing.
Page 13: askep bipolar corect

- Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap

kesehatan fisik pasien

Latih berkenalan dengan orang lain

- Jelaskan pada klien cara berinteraksi dengan

orang lain

- Beri kesempatan pasien cara berinteraksi

dengan orang lain yang dilakukan dengan

satu orang

- Bila pasien sudah menunjukan kemajuan,

tingkatkan jumlah interaksi dengan 2, 3, 4

orang dan selanjutnya

- Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi

yang telah dilakukan oleh pasien

- Siap mendengarkan ekspresi perasaan

pasien setelah berinteraksi dengan orang

lain, masukan dalam jadwal harian pasien

Berkenalan merupakan salah satu

cara yang efektif untuk

menumbuhkan kepercayaan klien

25 april

2014

Resiko

Bunuh diri

Dalam 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

mencapai kriteria hasil

sebagai berikut :

-

Intervensi:

- Bina hubungan saling percaya

- Hindarkan benda-benda yang dapat

membahayakan

- Awasi klien secara ketat setiap saat

- Beri dukungan pada tindkan yang

Rasional:

ASUS PC, 04/28/14,
dilengkapi
Page 14: askep bipolar corect

menunjukkan keinginan untuk hidup

- Identivikasi sumber-sumber harapan

- Kaji keyakinan yang dimiliki klien

- Susun kontrak verbal jangka pendek dengan

pasien bahwa pasien tidak akan

membahayakan dirinya sendiri selama 24 jam

berikutnya. Bila kontrak waktu habis, buat

kontrak berikutnya, dan seterusnya.

25 april

2014

Defisit

perawatan

diri

Dalam 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

mencapai kriteria hasil :

- Klien dapat

memperthankan

kesehatan

fisiknya.

- Klien dapat

membersihkan

dirinya.

- Klien dapat

mengetahui cara

berpenampilan

Intervensi :

- Monitor kemampuanklienuntuk

perawatandiri yang mandiri.

- Monitor kebutuhanklienuntukalat-alatbantu

untukkebersihandiri,berpakaian, berhias,

toileting danmakan.

- Sediakanbantuansampaiklien

mampusecarautuhuntukmelakukanself-care.

- Dorongklienuntukmelakukanaktivitassehari-

hari yang normal sesuaikemampuan yang

dimiliki.

- Dorong klien untukmelakukan perawatan

diri secaramandiri

- Ajarkanklien/

Rasional:

-

ASUS PC, 04/28/14,
dilengkapi
Page 15: askep bipolar corect

baik.

- Klien dapat mandi

sendiri 2 x sehari.

keluargauntukmendorongkemandirian,

untukmemberikanbantuanhanyajikapasien

tidakmampuuntukmelakukannya.

- Berikanaktivitasrutinsehari-hari

sesuaikemampuan.

- Pertimbangkanusiaklienjikamendorongpelak

sanaanaktivitassehari-hari.

25 april

2014

keseimban

gan nutrisi:

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

Dalam 3 x 24 jam

diharapkan klien dapat

mencapai kriteria hasil

sebagai berikut :.

- Klien dapat

memenuhi kebutuhan

nutrisinya dengan

sering

mengkonsumsi

makanan jika klien

sedang lapar.

Intervensi:

- Menyediakan makanan berprotein tinggi,

berkalori tinggi protein, makanan bergizi dan

minuman

- Memiliki jus dan makanan ringan yang

tersedia di unit setiap saat.

Rasional :

- Klien mengalami kesulitan

duduk diamcukup lama untuk

makan. kemungkinan lebih

besar bahwa iaakan

mengkonsumsi makanan dan

minuman yangdibawa

berkeliling dan dimakandengan

sedikit usaha .

- Asupan bergizi diperlukan

secara teratur untuk

mengkompensasi peningkatan

kebutuhan kalori karena

Page 16: askep bipolar corect

- Menjaga catatan yang akurat dari intake,

output, menghitung kalori, dan berat. Pantau

nilai laboratorium sehari-hari.

- Tentukan suka dan tidak suka klien untuk

berkolaborasi dengan ahli diet untuk

menyediakan makanan favorit.

- Beri vitamin dan mineral untuk suplemen

diet.

- Berjalan atau duduk dengan klien sementara

saat dia makan.

hiperaktivitas.

- Data peniliaian gizi itu penting.

- Klien lebih menikmati untuk

makan makanan yang ia sukai.

- Untuk meningkatkan status gizi.

- Kehadiran perawat untuk

menawarkan dukungan dan

dorongan kepada klien untuk

makan makanan yang akan

mempertahankan fisikkesehatan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

25 April

2014

Isolasi sosial SP 1

Identifikasi penyebab isolasi sosial

- Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan interaksi dengan

S: -

O:

Page 17: askep bipolar corect

orang lain

- Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak mau berinteraksi

dengan orang lain

- Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan

bergaul akrab dengan mereka

- Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak

mau bergaul dengan orang lain

- Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien

Latih berkenalan dengan orang lain

- Jelaskan pada klien cara berinteraksi dengan orang lain

- Beri kesempatan pasien cara berinteraksi dengan orang lain yang

dilakukan dengan satu orang

- Bila pasien sudah menunjukan kemajuan, tingkatkan jumlah

interaksi dengan 2, 3, 4 orang dan selanjutnya

- Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan

oleh pasien

- Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi

dengan orang lain

- Masukan dalam jadwal harian pasien

-   klien menjawab dengan ekspresi wajah

sedih

-   klien mau melakukan berjabatan tangan

-   kontak mata kurang

A: masalah belum teratasi

P:

- Mengidentifikasi penyebab tidak mau

berhubungan dengan orang lain

- Diskusikan keuntungan dan kerugian

berinteraksi dengan orang lain

- Latih pasien berkenalan dengan orang

lain

Page 18: askep bipolar corect

25 April

2014

Resiko bunuh

diri

- Membiina hubungan saling percaya dengan klien

- Menghindarkan benda-benda yang dapat membahayakan

- Mengawasi klien secara ketat setiap saat

- Memberi dukungan pada tindakan klien yang menunjukkan

keinginan untuk hidup

- Mengidentivikasi sumber-sumber harapan

- Melakukan pengkajian keyakinan yang dimiliki klien

- Mendiskusikan tentang perasaan-perasaan bunuh diri dengan

individu yang dipercaya memberikan derajat kelepasan pada pasien.

Kontrak menempatkan subjek terbuka dan meberikan beberapa

tanggung jawab untuk keamanannya kepada pasien.

S: Klien mengutarakan masalah yang

dihadapi, mengutarakan perasaan dan

klien bersedia berinteraksi

O: Klien menunjukkan rasa senang, ada

kontak mata antara klien dengan

perawat, klien dapat menjawab semua

pertanyaan perawat

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi dan kaji perubahan

mental klien

25 April

2014

Defisit

perawatan diri

- Memonitor kemampuanklienuntuk perawatandiri yang mandiri.

- Memonitor kebutuhanklienuntukalat-alatbantu

untukkebersihandiri,berpakaian, berhias, toileting danmakan.

- Menyediakanbantuansampaiklien

mampusecarautuhuntukmelakukanself-care.

- Mendorongklienuntukmelakukanaktivitassehari-hari yang normal

sesuaikemampuan yang dimiliki.

- Mendorong klien untukmelakukan perawatan diri secaramandiri

- Ajarkanklien/ keluargauntukmendorongkemandirian,

untukmemberikanbantuanhanyajikapasien

S:Klien dapat menyebutkan cara

kebersiahan diri

O:Klien terlihat lebih rapi dari pada awal

pertemuan,klien dapat meningkatkan

perawatan diri

A:Masalah teratasi

P:Lakukan dan teruskan intervensi

Page 19: askep bipolar corect

tidakmampuuntukmelakukannya.

- Berikanaktivitasrutinsehari-hari sesuaikemampuan.

- Pertimbangkanusiaklienjikamendorongpelaksanaanaktivitassehari-

hari.

25 April

2014

keseimbangan

nutrisi: kurang

dari

kebutuhan

tubuh

- Menyediakan makanan berprotein tinggi, berkalori tinggi protein,

makanan bergizi dan minuman.

- Memiliki jus dan makanan ringan yang tersedia di unit setiap saat.

- Menjaga catatan yang akurat dari intake, output, menghitung

kalori, dan berat. Pantau nilai laboratorium sehari-hari.

- Tentukan suka dan tidak suka klien untuk berkolaborasi dengan

ahli diet untuk menyediakan makanan favorit.

- Beri vitamin dan mineral untuk suplemen diet.

- Berjalan atau duduk dengan klien sementara saat dia makan.

S:Klien dapat mengatur makan

O:Berat badan menujukkan peningkatan,

nafsu makan klien meningkatan, wajah

klien terlihat lebih segar

A:Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan tindakan intervensi

Page 20: askep bipolar corect

B. Format preplanning penkes/TAK

1. Latar Belakang

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat

kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.

Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target

asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling

membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang

adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.

Terapi kelompok ini bermanfaat sebagai bentuk dukungan kepada pasien dari

perawat, selain itu juga sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan pemecahan

masalah, meningkatkan hubungan internasional ( sosialisasi ) dan identitas diri klien,

menyalurkan emosi yang konstruktif.

Terapi aktivitas kelompok ini dibagi menjadi Terapi Aktivitas Kelompok

stimulasi kognitif atau persepsi, Terapi Aktivitas Kelompok simulasi sensori, Terapi

Aktivitas Kelompok realita dan Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi.

Gangguan bipolar , terapi aktivitas yang digunakan adalah Terapi Aktivitas

Kelompok stimulasi kognitif atau persepsi, karena terapi ini klien dilatih untuk

mempersiapkan stimulus yang disediakan atau yang pernah dialami. Aktivitas berupa

stimulus yang disediakan seperti baca artikel, majalah atau buku, selanjutnya

menonton tv, stimulus dari pengalaman masa lalu yang maladaptive seperti

kemarahan, kebencian, pandangan negative kepada orang lain, dan halusinasi.

2. Topik : sosialisasi

3. Tujuan :

a. Umum

- Dapat mengajak klien untuk mampu dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan

sekitar.

b. Khusus

- Klien dapat memperkenalkan diri.

- Klien dapat menceritakan dirinya sendiri beserta lingkungannya.

- Klien dapat bersosialisasi dengan sekitar dan kelompoknya.

- Klien dapat menerima keadaan sekitanya.

- Klien dapat memahami tindakan yang benar yang harus dilakukanya.

ASUS PC, 04/28/14,
Dicari disumbernya lalu dikerjakan dengan baik.
ASUS PC, 04/28/14,
Pre planning TAK aja
Page 21: askep bipolar corect

4. Kriteria klien : Klien mengalami bipolar dengan episode depresi, isolasi soial dan

ketidak efektifan koping.

5. Struktur kegiatan

a. Tempat : Di ruangan Holistik RSJ

b. Hari/ tanggal : 29 April 2014

c. Waktu : 08-00 s./d. 08.30

d. Jumlah klien : 4 orang

e. Setting tempat : duduk melingkar.

Ket :

= Perawat

= Klien

= Fasilitator

f. Pembagian tugas: leader, fasilitator, observer (jika kelompok)

6. Alat/ media yang digunakan :

Kursi , alat tulis.

7. Tahap pelaksanaan

Tahap terapi aktivitas kelompok

Kelompok sama dengan individu, mempunyai kapasitas untuk tumbuh

danberkembang. Kelompok akan berkembang melalui empat fase, yaitu: Fase

prakelompok; fase awal kelompok; fase kerja kelompok: fase terminasi

kelompok (Stuart & Laraia, 2001 dalam Cyber Nurse, 2009).

a. Fase Prakelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan leader, jumlah anggota, 

kriteria anggota, tempat dan waktu kegiatan, media yang digunakan.

Menurut Dr. Wartono (1976) dalam Yosep (2007), jumlah anggota kelompok yang

ideal dengan cara verbalisasi biasanya 7-8 orang. Sedangkan jumlah minimum 4

dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK

adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak

agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007).

Page 22: askep bipolar corect

b. Fase Awal Kelompok

Fase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru, dan peran

baru.Yalom (1995) dalam Stuart dan Laraia (2001) membagi fase ini menjadi tiga

fase, yaitu orientasi, konflik, dan kohesif.Sementara Tukman (1965) dalam Stuart

dan Laraia (2001) juga membaginya dalam tiga fase, yaitu forming, storming,

dan norming. 

- Tahap Orientasi

Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-masing, leader

menunjukkan rencana terapi dan menyepakati kontrak dengan anggota.

- Tahap Konflik

Merupakan  masa  sulit  dalam  proses  kelompok.  Pemimpin  perlu

memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif maupun negatif dan membantu

kelompok mengenali penyebab konflik. Serta mencegah perilaku perilaku

yang tidak produktif (Purwaningsih & Karlina, 2009)

- Tahap Kohesif

Anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih

intim satu sama lain (Keliat, 2004).

c. Fase Kerja Kelompok

Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim. Kelompok menjadi stabil

dan realistis (Keliat, 2004).  Pada  akhir  fase  ini,  anggota  kelompok  menyadari

produktivitas  dan  kemampuan  yang  bertambah  disertai  percaya  diri 

dan kemandirian (Yosep, 2007).

d. Fase Terminasi

Terminasi  yang  sukses  ditandai  oleh  perasaan  puas  dan  pengalaman

kelompok  akan  digunakan  secara  individual  pada  kehidupan  sehari-

hari. Terminasi dapat bersifat sementara (temporal) atau akhir (Keliat, 2004).

8. Evaluasi

a. Evaluasi Persiapan

1. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 2 fasilitator, dan

1 observer.

2. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.

3. Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.

4. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan

karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

Page 23: askep bipolar corect

b. Evaluasi Proses

1. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.

2. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.

3. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat

mengawasi jalannya permainan.

4. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif

dari awal sampai selesai.

c. Evaluasi Output

Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 8 klien yang

diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan

aktif dari awal sampai selesai.

2. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak mengikuti

instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.

3. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain atau

perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).

4. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok

(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).

5. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau

berinteraksi dengan perawat / klien lain)

Page 24: askep bipolar corect

EVALUASI DAN DOKUMENTASI TAK

1.       Kemampuan Verbal

No Nama Klien Aspek yang dinilai

Menanyakan

nama lengkap

Menanyakan

nama panggilan

Menanyakan

asal

Menanyakan

hobi

2.       Kemampuan non verbal

No Nama

Klien

Aspek yang dinilai

Kontak

mata

Duduk

tegak

Menggunakan bahasa

tubuh yang sesuai

Mengikuti kegiatan

sampai selesai

Keterangan : Dilakukan = 1, Tidak dilakukan = 0