Askep Asfiksia

33
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. KONSEP MEDIS 1. pengertian Asfiksia neonatorium adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson, 1967). Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tak dilakukan secara sempurna, sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul. 2. Etiologi Penyebab secara umum disebabkan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalina, atau segera setelah lahir. Menurut Mein Toweil (1966), penyebab kegagalan pernafasan pada bayi : a. Faktor Ibu Hipoksia ibu Usia ibu kurang dari 20 th, atau lebih dari 35 tahun. Gravida empat atau lebih Gangguan aliran darah uterus, mis :

description

Askep Asfiksia

Transcript of Askep Asfiksia

Page 1: Askep Asfiksia

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP MEDIS

1. pengertian

Asfiksia neonatorium adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara

spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson, 1967). Keadaan ini disertai dengan

hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk

apabila penanganan bayi tak dilakukan secara sempurna, sehingga tindakan perawatan

dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut

yang mungkin timbul.

2. Etiologi

Penyebab secara umum disebabkan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan

O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalina, atau segera setelah lahir.

Menurut Mein Toweil (1966), penyebab kegagalan pernafasan pada bayi :

a. Faktor Ibu

Hipoksia ibu

Usia ibu kurang dari 20 th, atau lebih dari 35 tahun.

Gravida empat atau lebih

Gangguan aliran darah uterus, mis :

- Gangguan kontraksi uterus, mis : hipotoni atau tetani uterus akibat penyakit

atau obat.

- Hipotensi mendadak karena perdarahan.

- Hipertensi pada eklamsia.

b. Faktor placenta.

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Mis :

plasenta tipis, placenta kecil, plasenta tak menempel. Asfiksia janin akan terjadi bila

tedapat gangguan mendadak pada plasenta mis : solusio plasenta, perdarahan

plasenta.

Page 2: Askep Asfiksia

c. Faktor fetus

Terjadi kompresi umbilikus mis : keadaan tali pusat menumbung, tali pusat melilit

leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir, dll.

d. Faktor Neonatus

Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yaitu

Pemakaian obat anastesia atau analgetik yang berlebihan pada ibu.

Trauma yang terjadi pada persalinan.

Kelainan kongenital pada bayi mis : hernia diafragmatika, atresia atau

stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru, dll.

e. Faktor persalinan

Partus lama

Partus tindakan

3. Gejala dan tanda (Manifestasi Klinik)

Pernafasan cuping hidung

Pernafasan cepat

Nadi cepat

Cyanosis

Nilai apgar kurang dari 6

Page 3: Askep Asfiksia

Skor Apgar

Tanda 0 1 2Frekwensi

JantungTidak ada Kurang dari 100/mnt Lebih dari 100/mnt

Usaha bernafas Tidak ada Lambat tidak teratur Menangis kuatTonus otot Lumpuh Ekstremitas Fleksi Gerakan aktif

Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan kuat/melawan

Warna Biru/pucat Tubuh kemerahan ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

Nilai apgar digunakan untuk menentukan tingkat atau derajat asfiksia yang dialami bayi atau

normal apabila :

7 – 10 : Bayi mengalami asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal.

4 – 6 : Bayi mengalami asfiksia sedang.

0 – 3 : Bayi mengalami asfiksia berat.

4. patofisiologi

Asfiksia pada bayi bergantung pada masa kehamilan dan persalinan, sehingga keadaan ini

perlu mendapat perhatian, gejala umum terjadinya asfiksia yaitu : menurunnya tekanan

O2 darah (PaO2), dan meningginya tekanan CO2 darah (PaCO2), sehingga terjadi

penurunan pH (akibat asidosis respiratorik dan metabolik)dipakainya sumber glikogen

tubuh untuk metabolisme anaerobik, terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler.

5. Penatalaksanaan

Membersihkan jalan nafas dengan pengisap lendir dan kain kasa steril.

Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.

Apabila bayi tidak menangis pada saat lahir berikan rangsangan taktil dengan cara

menepuk-nepuk kaki,atau mengelus dada, perut dan punggung, kalau tidak berhasil

lakukan mouth to mouth.

Pertahankan suhu tubuh bayi, dan bersihan jalan nafas.

Lakukuan rangsangan untuk menimbulkan pernafasan.

Page 4: Askep Asfiksia

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Biodata

1. Identitas Klien

Nama : An “E”

Umur : 1 hari

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku : Makassar

Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A

Tgl. Masuk : 5 Mei 2002

Tgl. Pengkajian : 6 Mei 2002

No. Register : 1657

Diagnosa Medik : Asfiksia Neonatorium

2. Identitas Penanggung

Nama Ayah : H. Fahrul

Umur : 40 th

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : Rp. 1.000.000 per bulan

Agama : Islam

Alamat : jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A

Nama Ibu : Hj. Zamsiah

Umur : 38 th

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Riwayat keluhan utama : Sesak nafas (sulit bernafas)

Riwayat Kesehatan

Page 5: Askep Asfiksia

a. Riwayat kesehatan sekarang

Keluarga klien (tantena) mengatakan pada waktu lahir klien tidak langsung menangis,

tampak sesak nafas, bibir, dan jari-jari tangan kebiruan. Diberikan pertolongan

pertama dengan pengisapan lendir dan pemberian oksigen tetapim hal itu tidak

berhasil tgl 5 Mei 2002 pukul 12.00 Wita klien dibawa ke RSUP. Wahidin di IRD dan

diberi Oksigen I ltr per menit, infus dextroce 5 % + nabic 20 cc dalam botol infus.

Selanjutnya dirawat di ruang perawatan anak.

b. Riwayat kesehatan masa lalu

Riwayat kehamilan atau kelahiran

Prenatal care

- Usia kehamilan 37 minggu

- Selama kehamilan tidak ada keluhan yang serius

- Obat yang dikonsumsi adalah vitamin (penambah darah)

- Ibu hanya dua kali memeriksakan kehamilan pada saat hamil

yaitu trimester I dan trimester II

- Imunisasi TT satu kali pada umur kehamilan 5 bulan.

Natal

- Lamanya persalinan kurang lebih 24 jam

- Ibu melahirkan agak lambat / letak bokong.

- Ibu ditolong dengan dukun terlatih

- Tidak ada obat-obat penghilang rasa sakit.

- Komplikasi pada ibu tidak ada.

Neonatal

- Keadaan bayi waktu lahir tidak

langsung mengais.

- Nilai afgar score 4

- Masalah yang terjadi waktu lahir

adalah asfiksia berat.

Page 6: Askep Asfiksia

c. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram :

Keterangan :: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Tidak ditau

Kedua nenek dari klien sudah meninggal, satu saudara dari pihak ayah meninggal

karena penyakit asma

d. Riwayat Imunisasi

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis.

Kesemuanya itu belum didapat.

e. Riwayat tumbuh kembang

Page 7: Askep Asfiksia

Pertumbuhan fisik

- Berat badan waktu masuk 3 kg

- Tinggi badan 52 Cm

- Gigi belum ada

Perkembangan usia anak : belum dapat diketahui/diamati/dilihat.

f. Riwayat nutrisi

Pemberian ASI

- Pertama kali disusui ibunya 6 jam setelah lahir.

- Lamanya pemberian 3 menit

- Cara pemberian tidak menentu.

Pemberian susu formula.

- Susu formula (laktogen 1) diberikan sejak

masuk rumah sakit karena ASI ibu klien masih kurang.

- Jumlah pemberian 8 kali 50 CC (1,25 takar)

- Diberikan melalui sonde

g. Riwayat psikososial

1. Yang mengasuh klien adalah orang

tua

2. Hubungan orang tua dengan keluarga

lain baik

3. penerapan disiplin

4. Latihan toilet

5. Pola bermain

3,4,5 tidak dikaji karena bayi belum mengenal (bayi baru berumur 1 hari)

h. Riwayat spritual

- Orang tua klien rajin sholat 5 waktu sebelum anaknya sakit dan

ia berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkan anaknya.

- Klien sendiri belum bisa sembahyang.

i. Reaksi hospitalisasi

Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap.

Page 8: Askep Asfiksia

- Ibu membawa bayinya kerumah sakit karena ingin bayinya diotolong

- Dokter menceritakan penyakit anaknya bahwa penyakitnya agak berat.

- Ibu klien mengatakan bahwa selama ia berada dirumah sakit perasaannya tidak

enak melihat dan memikirkan penyakit anaknya. Dan ia berharap agar anaknya

bisa diberikan pengobatan / perawatan sebaik mungkin sehingga kesehatan

anaknya pulih kembali.

- Ibu klien masih bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.

Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap tidak dikaji karena anak belum bisa

menjawab.

j. Aktivitas sehari-hari

Ibu klien mengatakan Sebelum sakit Setelah sakit1. Makanan yang

diberikan .2. Alat makan yang

digunakan.

3. pola tidur

4. Mandi

5. Eliminasi BAK

6. Eliminasi BAB

7. Rekreasi/olahraga.

Tidak ada

Tidak ada

Klien tertidur terus

Tidak pernah dimandikan

Tidak dikaji karena belum bisa rekreasi / olahraga.

Susu formula, ASI (laktogen)

Melalui NGT (8 kali 50)

Klien tertidur terus

Tidak pernah dimandikan

3 kali sehari

s.d.d

k. Pemeriksaan fisik

1. Sistem kardiovasikuler

- Bibir dan kuku sianosis

- Vena jugularis tidak membesar

- Bunyi jantung : S1 dan S2 murni reguler.

Page 9: Askep Asfiksia

- Mur-mur tidak ad.

2. Sistem pencernaan.

- Mata konjungtiva warna putih

- Bibir kering

- Peristaltik tidak kelihatan

- Pusat belum kering

- Bising usus terdengar normal

- Lingkar perut 37 Cm

- Turgor kulit bayi tidak keriput

- Seluruh abdomen timpani.

3. Sistem perkemihan

- Kelopak mata tidak edema

- Mulut tidak bau amoniak

4. Sistem iontegumen

- Rambut lebat dan hitam

- Kulit sedikit kotor

- Kulit berbau keringat

- Kuku jari tangan/kaki panjang

5. Sistem endokrin

- Kelenjar limfe dan tiroid tidak membesar.

6. Sistem persyarafan

- Roting refleks (-) : Klien tidak bisa menoleh kekiri/kekanan.

- Morro refleks (-) : Bila disentuh tidak langsung bergerak.

- Babinzki refleks (+) : Mengikuti arah.

- Seallowing refleks (+) : Menelan bila bibir dibasahi.

- Palmak graps refleks (-) : Belum bisa menggenggam

Page 10: Askep Asfiksia

7. Sistem reproduksi

Bagian luar genitalia kemerahan.

8. Sistem immun.

Immunisasi belum pernah diberikan, alergi : skin test.

9. Sistem muskuloskletal

- Kepala normo chepalus

- Leher belum dapat digerakkan kekiri dan kekanan.

- Fertebra melengkung

- Pelvis simetris kiri dan kanan.

- Ekstremitas bawah (kaki kiri terpasang infus)

10. Sistem pendengaran

- Telinga kanan dan kiri simetris

- Serumen tidak ada

- Pendengaran belum baik

11. Sistem penglihatan

- Kedua mata simetris kiri dam kanan

- Skelera warna merah

- Belum bisa melihat dengan jelas

12. Sistem Pernafasan

- Bibir dan kuku sianosis

- Hidung : polip, radang dan pendarahan tidak ada.

- Pernafasan cuping hidung sudah tidak ada

- Whezing (+), lendir masih banyak.

- Hidung : sekret (+).

- Retraksi inter costalis (+).

- Ukuran lingkar dada 36 Cm.

- Posisi tidur semi fowler.

- Bunyi nafas vesikuler, KU bayi masih lemah.

- Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak nafas.

l. Pemeriksaan tingkat perkembangan

Page 11: Askep Asfiksia

Tanda-tanda vital :

- Tensi : Tidak ada.

- Nadi : 156 kali per menit. Normal 120-160 kali per menit.

- Pernafasan : 45 kali per menit. Normal 35-50 kali per menit.

- Suhu badan : 36,5 derajat. Normal 36 – 37 derajat celcius.

- Panjang badan : 52 Cm

- Berat badan : 3 Kg.

Test Diagnostik

- PEM : Laboraorium.

- Darah :

Hb : 10,4 grm% (Normal : 12-16 grm%)

Trombosit : 14.000/mm kubik (normal : 200-

400 /mm kubik)

Leukosit : 18.400/mm kubik (normal : 4.000 –

10.000 /mm kubik)

- PEM : Foto.

Thorax foto : tgl 5 mei 2002. tampak

berawan lapisan atas paru-paru kanan.

Kesan : Asfiksia neonatorium.

m. Program terapi

Tindakan yagn sudah dilakukan dirumah sakit :

Pemberian infus dextrose 5 % + nabic 25 CC

Pemberian posisi semi fowler

Pemberian oksigen 0,5 liter per menit.

Pemasangan NGT.

Pemberian susu formula (laktogen 1) 8 kali 50 CC

Pengobatan : Amoxan 4 kali 100 mg, Gentamycin 2 kali 8 mg,

Dexamethason 3 kali 1,5 mg.

Page 12: Askep Asfiksia

CP. I AKLASIFIKASI DATA

Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF Ibu klien mengatakan anaknya

masih sesak safas.

Ibu klien mengatakan anaknya tidak

pernah dimandikan.

Ibu klien mengatakan selama ia

berada dirumah sakit perasaannya tidak

enak melihat dan memikirkan penyakit

anaknya.

Ibu klien mengatakan waktu

anaknya baru lahir tidak langsung

menangis.

Klien masih sesak nafas

Lendir masih banyak

Whezing (+)

Ronchi basah (+)

Hidung sekret (+)

Retraksi intercostalis (+)

Kulit sedikit kotor

Kuku jari-jari tangan/kaki panjang.

Ibu klien masih bertanya-tanya tentang

penyakit anaknya.

Tanda-tanda vital : suhu 36 derajat, nadi

156 kali per menit, pernafasan 45 kali per

menit.

Page 13: Askep Asfiksia

CP. I BANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah1.

2.

3.

D.S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak

D.O : Klien masih sesakLendir masih banyak

Whezing (+)Sekret hidung (+)Retraksi dada (+)

Posisi tidur semi fowlerTanda-tanda vital : SB 36 Drjt, Nadi 156 kl per mnt,

Nafas 45 kl per mnt.

D.S : Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah

dimandikan

D.O : kulit sedikit kotorKlien berbau keringat.

Kuku jari-jari tangan/kaki panjang

D.S : Ibu klien mengatakan selama ia berada dirumah

sakit perasaannya tidak enak melihat dan memikirkan

penyakit anaknya.Ibu klien mengatakan waktu

anaknya baru lahir tidak langsung menangis.

D.O : Ibu klien masih bertanya-tanya tentang

penyakit anaknya.

Faktor Ibu, neonatus, plasenta dan fetus

PO2 dan PCO2

PH

Resistensi Pembuluh darah pulmo

Aliran darah pulmo

Kebutuhan O2

Karena penyakit klien

Orang tua takut memandikan anaknya.

Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya

Cemas

Pola nafas tidak efektif

Personal hygiene kurang

Cemas.

Pola nafas tidak efektif

Page 14: Askep Asfiksia

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

Pola nafas tidak efektif R/T produksi lendir yang meningkat.

Personal hygiene kurang R/T Takutnya orang tua memandikan anaknya.

Cemas R/T Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya.

CP. IIDIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 ANo. N D X Ditemukan Teratasi1.

2.

3.

Pola nafas tidak efektif R/T produksi lendir yang meningkat.

Personal hygiene kurang R/T takutnya orang tua memandikan anaknya

Cemas R/T Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya.

Tgl, 06-05-2002

Tgl, 10-05-2002

Tgl, 10-05-2002

07-05-2002sebagian teratasi

07-05-2002teratasi

07-05-2002teratasi

CP. III (RENCANA KEPERAWATAN)Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A

Tanggal No. NDX Tujuan Intervensi Rasional06-05-2002 1 Pola nafas efekti

dengan kriteria :Sesak berkurang/hilangLendir tidak adaRonchi basah berkurang atau hilang

06-05-2002Kaji pernafasan dan bunyi nafas abnormal

06-05-2002pertahankan keakuratan O2 yang telah diberikan

06-05-2002Anjurkan ibu klien untuk memberikan air hangat lewat oral kepada anaknya.

Pernafasan yang cepat dangkal serta bunyi yang abnormal menandakana produksi lendir masih banyak.

Ketidakakuratan O2 masuk kedalam tubuh menyebabkan kurangnya suplai O2 kejaringan selAir hangat dapat mengencerkan lendir sehingga mudah untuk dikeluarkan.

Page 15: Askep Asfiksia

10-05-2002

10-05-2002

2

3

Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria :Klien tidak berbau keringatKulit bersihIbu tidak takut memandikan anaknya.

Orang tua klien tidak cemas dengan kriteria :Orang tua tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakit anaknya.

Tgl, 06-05-2002Kaji tingkat personal hygiene.

06-05-2002Mandikan anak dengan air hangat.

06-05-2002berikan pengertian kepada ibu klien agar tidak takut memandikan anaknya.

06-05-2002Kaji tingkat kecemasan orang tua klien

06-05-2002Jelasklan tentang penyakit dan perawatan anaknya.

06-05-2002Dengarkan dengan baik keluhan orang tua klien.

Untuk mengetahui perawatan yang akan diberikan

Untuk merangsang pembuluh darah agar tetap lancar dan supaya bayi tidak kedinginan.

Pengertian yang baik membuat ibu tidak takut memandikan anaknya

Mengetahui tingkat kecemasan orang tua klien sehingga memudahkan dalam memberikan tindakan yang sesuai.

Orang tua klien memahami keadaan penyakit anaknya sehingga dapat mengurangi kecemasan dan partisipasi dalam perawatan.

Dengan mendengarkan keluhan , orang tua klien merasa puas & merasa diperhatikan

Page 16: Askep Asfiksia

CP. IVTINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)

Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A

Hari/Tanggal Jam Tindakan perawatan ParafSabtu

06-05-2002

Jumat06-05-2002

Sabtu07-05-2002

08.00

08.10

08.15

08.20

08.30

08.35

08.0008.10

08.30

1. Mengkaji pernafasan dan bunyi nafas yang abnormal yaitu : nafas masih sesak dan ronchi basah masih positif.

2. Memperbaiki posisi anak yaitu posisi semi fowler dan mempertahankan O2 yang telah diberikan yaitu 0,5 ltr per mnt.

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan air hangat kepada bayinya.

4. Mengkaji tingkat kecemasan ibu klien (kecemasan sedang)

5. Menjelaskan kepada ibu tentang penyakit dan perawatan anaknya yaitu : bahwa semoga penyakit anaknya akan sembuh dengan cepat atas perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh perawat/dokter.

6. Mendengarkan dengan baik keluhan orang tua klien

1. Mengkaji tingkat personal hygiene klien.

2. Memandikan anak dengan air hangat (sesuai tubuh)

3. Memberikan pengertian kepada ibu bahwa, anak ibu kalau sudah tidak panas, boleh dimandikan. Jadi ibu tidak perlu takut untuk memandikan anaknya.

Page 17: Askep Asfiksia

CP. VCATATAN PERKEMBANGAN

Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A

Hari / Tanggal No. NDX S O A PJumat

06-05-2002

Sabtu07-05-2002

Sabtu07-05-2002

3

1

2

S =

O =

A = Masalah sudah teratasi

P =

S = Ibu mengatakan, sesak anaknya sudah berkurang

O = Lendir masih banyak, ronchi basah (+)

A = Masalah sebagain teratasi

P = Lanjutkan intervensi 1 & 3

S =

O =

A = Masalah sudah teratasi

P =

Page 18: Askep Asfiksia

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tujuan pembangunan kesehatan Nasional adalah tercapainya kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai

salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Sehat adalah suatu keadan sempurna baik fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas

dari penyakit dan kecacatan (WHO 1997).

Berdasarkan konsep diatas, dimana penulis berupaya mengaktualisasikan dari ilmu

keperawatan pada anak dengan asfiksia neonatorium diperawatan anak di RSUP Wahidin,

dimana penyakit ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk memilih judul “ ASKEP

PADA An. “E” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASFIKSIA

NEONATORIUM DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUP. WAHIDIN MAKASSAR.

B. Tempat dan waktu pelaksanaan

Melaksanakan asuhan keperawatan pada An. dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia

neonatorium di RS. Wahidin yaitu pada tanggal 06-05-2002 sampai dengan 07-05-2002.

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan dari penilaian ini yaitu :

- Memperoleh gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan gangguan

sistem pernafasan asfiksia neonatorium pada bayi.

- Memperoleh pengalaman dalam dalam upaya mengantisipasi penyusunan KTI

pada akhir perkuliahan disemester 6.

- Menambah pengalaman dalam proses pengkajian khususnya dalam asuhan

keperawatan dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia neonatorium.

Page 19: Askep Asfiksia

2. Kegunaan

Kegunaan penulisan ini adalah sebagai penugasan dosen keperawatan anak sekaligus dapat

menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan keparawatan program studi keperawatan

banta-bantaeng.

D. Metode penulisan

Metode penulisan yang digunakan yaitu :

1. Studi kepustakaan yaitu : dengan mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya

dengan isi laporan ini.

2. Studi kasus yaitu : pendekatan yang dilakukan melalui tanya jawab dengan Dosen

pembimbing.

Page 20: Askep Asfiksia

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah penulis panjatkan kehadirat-Nya selain kata puji syukur

alhamdulillah atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penugasan ini

dalam rangka pemenuhan SKS dalam keperawatan anak pada semester genap ini, dengan judul

asuhan keperawatan An. “E” dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia neonatorium di ruang

perawatan anak RSUP Wahidin.

Penugasan ini merupakan proses pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensip dengan

harapan dapat berguna bagi para mahasiswa PSKB-PKM.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak secara moril maupun materil maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan arasa

terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu penulis

dalam menyelesaikan penugasan ini.

Disamping itu penulis juga menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang

terdapat dalam penugasan ini baik dari segi penyusunan maupun dari segi penulisan oleh karena

itu dengan hati terbuka penulis menerima saran dan kritikan yang sifatnya membangundemi

kesempurnaan penugasan ini.

Akhir kata semoga penugasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi yang

terbaik dari sekian banyak yang paling baik, Wassalam.

Penulis,

Khochak TM

Page 21: Askep Asfiksia

ASUHAN KEPERAWATANKLIEN An. “E” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASANASFIKSIA NEONATORIUM DI RUANG PERAWATAN ANAK

RSUP. WAHIDIN MAKASSAR(Tanggal 6-7 Mei 2002)

Disusun oleh : Hasanuddin : 2001.177 Elisa sinaga : 2001.147 Nurindah : 2001.159 A. Nuraeni : 2001.141 Syahriani : 2001.171 Rosmiati : 2001.165 Hijrah riri : 2001.153

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSARJURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANTA-BANTAENGMAKASSAR

2003

Page 22: Askep Asfiksia