Askep Asfiksia
-
Upload
dian-kasihsa-sondi -
Category
Documents
-
view
465 -
download
0
description
Transcript of Askep Asfiksia
BAB IITINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP MEDIS
1. pengertian
Asfiksia neonatorium adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson, 1967). Keadaan ini disertai dengan
hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk
apabila penanganan bayi tak dilakukan secara sempurna, sehingga tindakan perawatan
dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut
yang mungkin timbul.
2. Etiologi
Penyebab secara umum disebabkan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan
O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalina, atau segera setelah lahir.
Menurut Mein Toweil (1966), penyebab kegagalan pernafasan pada bayi :
a. Faktor Ibu
Hipoksia ibu
Usia ibu kurang dari 20 th, atau lebih dari 35 tahun.
Gravida empat atau lebih
Gangguan aliran darah uterus, mis :
- Gangguan kontraksi uterus, mis : hipotoni atau tetani uterus akibat penyakit
atau obat.
- Hipotensi mendadak karena perdarahan.
- Hipertensi pada eklamsia.
b. Faktor placenta.
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Mis :
plasenta tipis, placenta kecil, plasenta tak menempel. Asfiksia janin akan terjadi bila
tedapat gangguan mendadak pada plasenta mis : solusio plasenta, perdarahan
plasenta.
c. Faktor fetus
Terjadi kompresi umbilikus mis : keadaan tali pusat menumbung, tali pusat melilit
leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir, dll.
d. Faktor Neonatus
Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yaitu
Pemakaian obat anastesia atau analgetik yang berlebihan pada ibu.
Trauma yang terjadi pada persalinan.
Kelainan kongenital pada bayi mis : hernia diafragmatika, atresia atau
stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru, dll.
e. Faktor persalinan
Partus lama
Partus tindakan
3. Gejala dan tanda (Manifestasi Klinik)
Pernafasan cuping hidung
Pernafasan cepat
Nadi cepat
Cyanosis
Nilai apgar kurang dari 6
Skor Apgar
Tanda 0 1 2Frekwensi
JantungTidak ada Kurang dari 100/mnt Lebih dari 100/mnt
Usaha bernafas Tidak ada Lambat tidak teratur Menangis kuatTonus otot Lumpuh Ekstremitas Fleksi Gerakan aktif
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan kuat/melawan
Warna Biru/pucat Tubuh kemerahan ekstremitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
Nilai apgar digunakan untuk menentukan tingkat atau derajat asfiksia yang dialami bayi atau
normal apabila :
7 – 10 : Bayi mengalami asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal.
4 – 6 : Bayi mengalami asfiksia sedang.
0 – 3 : Bayi mengalami asfiksia berat.
4. patofisiologi
Asfiksia pada bayi bergantung pada masa kehamilan dan persalinan, sehingga keadaan ini
perlu mendapat perhatian, gejala umum terjadinya asfiksia yaitu : menurunnya tekanan
O2 darah (PaO2), dan meningginya tekanan CO2 darah (PaCO2), sehingga terjadi
penurunan pH (akibat asidosis respiratorik dan metabolik)dipakainya sumber glikogen
tubuh untuk metabolisme anaerobik, terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler.
5. Penatalaksanaan
Membersihkan jalan nafas dengan pengisap lendir dan kain kasa steril.
Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Apabila bayi tidak menangis pada saat lahir berikan rangsangan taktil dengan cara
menepuk-nepuk kaki,atau mengelus dada, perut dan punggung, kalau tidak berhasil
lakukan mouth to mouth.
Pertahankan suhu tubuh bayi, dan bersihan jalan nafas.
Lakukuan rangsangan untuk menimbulkan pernafasan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Biodata
1. Identitas Klien
Nama : An “E”
Umur : 1 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Tgl. Masuk : 5 Mei 2002
Tgl. Pengkajian : 6 Mei 2002
No. Register : 1657
Diagnosa Medik : Asfiksia Neonatorium
2. Identitas Penanggung
Nama Ayah : H. Fahrul
Umur : 40 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 1.000.000 per bulan
Agama : Islam
Alamat : jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Nama Ibu : Hj. Zamsiah
Umur : 38 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Riwayat keluhan utama : Sesak nafas (sulit bernafas)
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien (tantena) mengatakan pada waktu lahir klien tidak langsung menangis,
tampak sesak nafas, bibir, dan jari-jari tangan kebiruan. Diberikan pertolongan
pertama dengan pengisapan lendir dan pemberian oksigen tetapim hal itu tidak
berhasil tgl 5 Mei 2002 pukul 12.00 Wita klien dibawa ke RSUP. Wahidin di IRD dan
diberi Oksigen I ltr per menit, infus dextroce 5 % + nabic 20 cc dalam botol infus.
Selanjutnya dirawat di ruang perawatan anak.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kehamilan atau kelahiran
Prenatal care
- Usia kehamilan 37 minggu
- Selama kehamilan tidak ada keluhan yang serius
- Obat yang dikonsumsi adalah vitamin (penambah darah)
- Ibu hanya dua kali memeriksakan kehamilan pada saat hamil
yaitu trimester I dan trimester II
- Imunisasi TT satu kali pada umur kehamilan 5 bulan.
Natal
- Lamanya persalinan kurang lebih 24 jam
- Ibu melahirkan agak lambat / letak bokong.
- Ibu ditolong dengan dukun terlatih
- Tidak ada obat-obat penghilang rasa sakit.
- Komplikasi pada ibu tidak ada.
Neonatal
- Keadaan bayi waktu lahir tidak
langsung mengais.
- Nilai afgar score 4
- Masalah yang terjadi waktu lahir
adalah asfiksia berat.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram :
Keterangan :: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tidak ditau
Kedua nenek dari klien sudah meninggal, satu saudara dari pihak ayah meninggal
karena penyakit asma
d. Riwayat Imunisasi
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis.
Kesemuanya itu belum didapat.
e. Riwayat tumbuh kembang
Pertumbuhan fisik
- Berat badan waktu masuk 3 kg
- Tinggi badan 52 Cm
- Gigi belum ada
Perkembangan usia anak : belum dapat diketahui/diamati/dilihat.
f. Riwayat nutrisi
Pemberian ASI
- Pertama kali disusui ibunya 6 jam setelah lahir.
- Lamanya pemberian 3 menit
- Cara pemberian tidak menentu.
Pemberian susu formula.
- Susu formula (laktogen 1) diberikan sejak
masuk rumah sakit karena ASI ibu klien masih kurang.
- Jumlah pemberian 8 kali 50 CC (1,25 takar)
- Diberikan melalui sonde
g. Riwayat psikososial
1. Yang mengasuh klien adalah orang
tua
2. Hubungan orang tua dengan keluarga
lain baik
3. penerapan disiplin
4. Latihan toilet
5. Pola bermain
3,4,5 tidak dikaji karena bayi belum mengenal (bayi baru berumur 1 hari)
h. Riwayat spritual
- Orang tua klien rajin sholat 5 waktu sebelum anaknya sakit dan
ia berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkan anaknya.
- Klien sendiri belum bisa sembahyang.
i. Reaksi hospitalisasi
Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap.
- Ibu membawa bayinya kerumah sakit karena ingin bayinya diotolong
- Dokter menceritakan penyakit anaknya bahwa penyakitnya agak berat.
- Ibu klien mengatakan bahwa selama ia berada dirumah sakit perasaannya tidak
enak melihat dan memikirkan penyakit anaknya. Dan ia berharap agar anaknya
bisa diberikan pengobatan / perawatan sebaik mungkin sehingga kesehatan
anaknya pulih kembali.
- Ibu klien masih bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap tidak dikaji karena anak belum bisa
menjawab.
j. Aktivitas sehari-hari
Ibu klien mengatakan Sebelum sakit Setelah sakit1. Makanan yang
diberikan .2. Alat makan yang
digunakan.
3. pola tidur
4. Mandi
5. Eliminasi BAK
6. Eliminasi BAB
7. Rekreasi/olahraga.
Tidak ada
Tidak ada
Klien tertidur terus
Tidak pernah dimandikan
Tidak dikaji karena belum bisa rekreasi / olahraga.
Susu formula, ASI (laktogen)
Melalui NGT (8 kali 50)
Klien tertidur terus
Tidak pernah dimandikan
3 kali sehari
s.d.d
k. Pemeriksaan fisik
1. Sistem kardiovasikuler
- Bibir dan kuku sianosis
- Vena jugularis tidak membesar
- Bunyi jantung : S1 dan S2 murni reguler.
- Mur-mur tidak ad.
2. Sistem pencernaan.
- Mata konjungtiva warna putih
- Bibir kering
- Peristaltik tidak kelihatan
- Pusat belum kering
- Bising usus terdengar normal
- Lingkar perut 37 Cm
- Turgor kulit bayi tidak keriput
- Seluruh abdomen timpani.
3. Sistem perkemihan
- Kelopak mata tidak edema
- Mulut tidak bau amoniak
4. Sistem iontegumen
- Rambut lebat dan hitam
- Kulit sedikit kotor
- Kulit berbau keringat
- Kuku jari tangan/kaki panjang
5. Sistem endokrin
- Kelenjar limfe dan tiroid tidak membesar.
6. Sistem persyarafan
- Roting refleks (-) : Klien tidak bisa menoleh kekiri/kekanan.
- Morro refleks (-) : Bila disentuh tidak langsung bergerak.
- Babinzki refleks (+) : Mengikuti arah.
- Seallowing refleks (+) : Menelan bila bibir dibasahi.
- Palmak graps refleks (-) : Belum bisa menggenggam
7. Sistem reproduksi
Bagian luar genitalia kemerahan.
8. Sistem immun.
Immunisasi belum pernah diberikan, alergi : skin test.
9. Sistem muskuloskletal
- Kepala normo chepalus
- Leher belum dapat digerakkan kekiri dan kekanan.
- Fertebra melengkung
- Pelvis simetris kiri dan kanan.
- Ekstremitas bawah (kaki kiri terpasang infus)
10. Sistem pendengaran
- Telinga kanan dan kiri simetris
- Serumen tidak ada
- Pendengaran belum baik
11. Sistem penglihatan
- Kedua mata simetris kiri dam kanan
- Skelera warna merah
- Belum bisa melihat dengan jelas
12. Sistem Pernafasan
- Bibir dan kuku sianosis
- Hidung : polip, radang dan pendarahan tidak ada.
- Pernafasan cuping hidung sudah tidak ada
- Whezing (+), lendir masih banyak.
- Hidung : sekret (+).
- Retraksi inter costalis (+).
- Ukuran lingkar dada 36 Cm.
- Posisi tidur semi fowler.
- Bunyi nafas vesikuler, KU bayi masih lemah.
- Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak nafas.
l. Pemeriksaan tingkat perkembangan
Tanda-tanda vital :
- Tensi : Tidak ada.
- Nadi : 156 kali per menit. Normal 120-160 kali per menit.
- Pernafasan : 45 kali per menit. Normal 35-50 kali per menit.
- Suhu badan : 36,5 derajat. Normal 36 – 37 derajat celcius.
- Panjang badan : 52 Cm
- Berat badan : 3 Kg.
Test Diagnostik
- PEM : Laboraorium.
- Darah :
Hb : 10,4 grm% (Normal : 12-16 grm%)
Trombosit : 14.000/mm kubik (normal : 200-
400 /mm kubik)
Leukosit : 18.400/mm kubik (normal : 4.000 –
10.000 /mm kubik)
- PEM : Foto.
Thorax foto : tgl 5 mei 2002. tampak
berawan lapisan atas paru-paru kanan.
Kesan : Asfiksia neonatorium.
m. Program terapi
Tindakan yagn sudah dilakukan dirumah sakit :
Pemberian infus dextrose 5 % + nabic 25 CC
Pemberian posisi semi fowler
Pemberian oksigen 0,5 liter per menit.
Pemasangan NGT.
Pemberian susu formula (laktogen 1) 8 kali 50 CC
Pengobatan : Amoxan 4 kali 100 mg, Gentamycin 2 kali 8 mg,
Dexamethason 3 kali 1,5 mg.
CP. I AKLASIFIKASI DATA
Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF Ibu klien mengatakan anaknya
masih sesak safas.
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
pernah dimandikan.
Ibu klien mengatakan selama ia
berada dirumah sakit perasaannya tidak
enak melihat dan memikirkan penyakit
anaknya.
Ibu klien mengatakan waktu
anaknya baru lahir tidak langsung
menangis.
Klien masih sesak nafas
Lendir masih banyak
Whezing (+)
Ronchi basah (+)
Hidung sekret (+)
Retraksi intercostalis (+)
Kulit sedikit kotor
Kuku jari-jari tangan/kaki panjang.
Ibu klien masih bertanya-tanya tentang
penyakit anaknya.
Tanda-tanda vital : suhu 36 derajat, nadi
156 kali per menit, pernafasan 45 kali per
menit.
CP. I BANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah1.
2.
3.
D.S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
D.O : Klien masih sesakLendir masih banyak
Whezing (+)Sekret hidung (+)Retraksi dada (+)
Posisi tidur semi fowlerTanda-tanda vital : SB 36 Drjt, Nadi 156 kl per mnt,
Nafas 45 kl per mnt.
D.S : Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah
dimandikan
D.O : kulit sedikit kotorKlien berbau keringat.
Kuku jari-jari tangan/kaki panjang
D.S : Ibu klien mengatakan selama ia berada dirumah
sakit perasaannya tidak enak melihat dan memikirkan
penyakit anaknya.Ibu klien mengatakan waktu
anaknya baru lahir tidak langsung menangis.
D.O : Ibu klien masih bertanya-tanya tentang
penyakit anaknya.
Faktor Ibu, neonatus, plasenta dan fetus
PO2 dan PCO2
PH
Resistensi Pembuluh darah pulmo
Aliran darah pulmo
Kebutuhan O2
Karena penyakit klien
Orang tua takut memandikan anaknya.
Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya
Cemas
Pola nafas tidak efektif
Personal hygiene kurang
Cemas.
Pola nafas tidak efektif
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
Pola nafas tidak efektif R/T produksi lendir yang meningkat.
Personal hygiene kurang R/T Takutnya orang tua memandikan anaknya.
Cemas R/T Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya.
CP. IIDIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 ANo. N D X Ditemukan Teratasi1.
2.
3.
Pola nafas tidak efektif R/T produksi lendir yang meningkat.
Personal hygiene kurang R/T takutnya orang tua memandikan anaknya
Cemas R/T Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya.
Tgl, 06-05-2002
Tgl, 10-05-2002
Tgl, 10-05-2002
07-05-2002sebagian teratasi
07-05-2002teratasi
07-05-2002teratasi
CP. III (RENCANA KEPERAWATAN)Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
Tanggal No. NDX Tujuan Intervensi Rasional06-05-2002 1 Pola nafas efekti
dengan kriteria :Sesak berkurang/hilangLendir tidak adaRonchi basah berkurang atau hilang
06-05-2002Kaji pernafasan dan bunyi nafas abnormal
06-05-2002pertahankan keakuratan O2 yang telah diberikan
06-05-2002Anjurkan ibu klien untuk memberikan air hangat lewat oral kepada anaknya.
Pernafasan yang cepat dangkal serta bunyi yang abnormal menandakana produksi lendir masih banyak.
Ketidakakuratan O2 masuk kedalam tubuh menyebabkan kurangnya suplai O2 kejaringan selAir hangat dapat mengencerkan lendir sehingga mudah untuk dikeluarkan.
10-05-2002
10-05-2002
2
3
Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria :Klien tidak berbau keringatKulit bersihIbu tidak takut memandikan anaknya.
Orang tua klien tidak cemas dengan kriteria :Orang tua tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakit anaknya.
Tgl, 06-05-2002Kaji tingkat personal hygiene.
06-05-2002Mandikan anak dengan air hangat.
06-05-2002berikan pengertian kepada ibu klien agar tidak takut memandikan anaknya.
06-05-2002Kaji tingkat kecemasan orang tua klien
06-05-2002Jelasklan tentang penyakit dan perawatan anaknya.
06-05-2002Dengarkan dengan baik keluhan orang tua klien.
Untuk mengetahui perawatan yang akan diberikan
Untuk merangsang pembuluh darah agar tetap lancar dan supaya bayi tidak kedinginan.
Pengertian yang baik membuat ibu tidak takut memandikan anaknya
Mengetahui tingkat kecemasan orang tua klien sehingga memudahkan dalam memberikan tindakan yang sesuai.
Orang tua klien memahami keadaan penyakit anaknya sehingga dapat mengurangi kecemasan dan partisipasi dalam perawatan.
Dengan mendengarkan keluhan , orang tua klien merasa puas & merasa diperhatikan
CP. IVTINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
Hari/Tanggal Jam Tindakan perawatan ParafSabtu
06-05-2002
Jumat06-05-2002
Sabtu07-05-2002
08.00
08.10
08.15
08.20
08.30
08.35
08.0008.10
08.30
1. Mengkaji pernafasan dan bunyi nafas yang abnormal yaitu : nafas masih sesak dan ronchi basah masih positif.
2. Memperbaiki posisi anak yaitu posisi semi fowler dan mempertahankan O2 yang telah diberikan yaitu 0,5 ltr per mnt.
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan air hangat kepada bayinya.
4. Mengkaji tingkat kecemasan ibu klien (kecemasan sedang)
5. Menjelaskan kepada ibu tentang penyakit dan perawatan anaknya yaitu : bahwa semoga penyakit anaknya akan sembuh dengan cepat atas perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh perawat/dokter.
6. Mendengarkan dengan baik keluhan orang tua klien
1. Mengkaji tingkat personal hygiene klien.
2. Memandikan anak dengan air hangat (sesuai tubuh)
3. Memberikan pengertian kepada ibu bahwa, anak ibu kalau sudah tidak panas, boleh dimandikan. Jadi ibu tidak perlu takut untuk memandikan anaknya.
CP. VCATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An. “E” Ruangan rawat : -Umur : 1 hari No. RM : -Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Hari / Tanggal No. NDX S O A PJumat
06-05-2002
Sabtu07-05-2002
Sabtu07-05-2002
3
1
2
S =
O =
A = Masalah sudah teratasi
P =
S = Ibu mengatakan, sesak anaknya sudah berkurang
O = Lendir masih banyak, ronchi basah (+)
A = Masalah sebagain teratasi
P = Lanjutkan intervensi 1 & 3
S =
O =
A = Masalah sudah teratasi
P =
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan pembangunan kesehatan Nasional adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Sehat adalah suatu keadan sempurna baik fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas
dari penyakit dan kecacatan (WHO 1997).
Berdasarkan konsep diatas, dimana penulis berupaya mengaktualisasikan dari ilmu
keperawatan pada anak dengan asfiksia neonatorium diperawatan anak di RSUP Wahidin,
dimana penyakit ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk memilih judul “ ASKEP
PADA An. “E” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASFIKSIA
NEONATORIUM DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUP. WAHIDIN MAKASSAR.
B. Tempat dan waktu pelaksanaan
Melaksanakan asuhan keperawatan pada An. dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia
neonatorium di RS. Wahidin yaitu pada tanggal 06-05-2002 sampai dengan 07-05-2002.
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan dari penilaian ini yaitu :
- Memperoleh gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan gangguan
sistem pernafasan asfiksia neonatorium pada bayi.
- Memperoleh pengalaman dalam dalam upaya mengantisipasi penyusunan KTI
pada akhir perkuliahan disemester 6.
- Menambah pengalaman dalam proses pengkajian khususnya dalam asuhan
keperawatan dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia neonatorium.
2. Kegunaan
Kegunaan penulisan ini adalah sebagai penugasan dosen keperawatan anak sekaligus dapat
menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan keparawatan program studi keperawatan
banta-bantaeng.
D. Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan yaitu :
1. Studi kepustakaan yaitu : dengan mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya
dengan isi laporan ini.
2. Studi kasus yaitu : pendekatan yang dilakukan melalui tanya jawab dengan Dosen
pembimbing.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah penulis panjatkan kehadirat-Nya selain kata puji syukur
alhamdulillah atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penugasan ini
dalam rangka pemenuhan SKS dalam keperawatan anak pada semester genap ini, dengan judul
asuhan keperawatan An. “E” dengan gangguan sistem pernafasan asfiksia neonatorium di ruang
perawatan anak RSUP Wahidin.
Penugasan ini merupakan proses pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensip dengan
harapan dapat berguna bagi para mahasiswa PSKB-PKM.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak secara moril maupun materil maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan arasa
terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu penulis
dalam menyelesaikan penugasan ini.
Disamping itu penulis juga menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam penugasan ini baik dari segi penyusunan maupun dari segi penulisan oleh karena
itu dengan hati terbuka penulis menerima saran dan kritikan yang sifatnya membangundemi
kesempurnaan penugasan ini.
Akhir kata semoga penugasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi yang
terbaik dari sekian banyak yang paling baik, Wassalam.
Penulis,
Khochak TM
ASUHAN KEPERAWATANKLIEN An. “E” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASANASFIKSIA NEONATORIUM DI RUANG PERAWATAN ANAK
RSUP. WAHIDIN MAKASSAR(Tanggal 6-7 Mei 2002)
Disusun oleh : Hasanuddin : 2001.177 Elisa sinaga : 2001.147 Nurindah : 2001.159 A. Nuraeni : 2001.141 Syahriani : 2001.171 Rosmiati : 2001.165 Hijrah riri : 2001.153
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSARJURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANTA-BANTAENGMAKASSAR
2003