ASKEP ANEURISMA INTRAKRANIAL
-
Upload
hildaamalia -
Category
Documents
-
view
247 -
download
3
Transcript of ASKEP ANEURISMA INTRAKRANIAL
ASKEP ANEURISMA INTRAKRANIAL
BY : kelompok absen 51-62
Definisi • Aneurisma intrakranial/serebral adalah
pelebaran atau menggelembungnya dinding pembuluh darah, yang didasarkan atas rusaknya dua lapisan dinding pembuluh darah, yaitu tunika media dan tunika intima, yang menjadi elastis mengakibatkan kelemahan pada pembuluh darah di daerah tersebut sehingga membentuk tonjolan akibat tekanan pembuluh darah.
• Aneurisma intracranial (serebral) adalah dilatasi dinding arteri serebral yang berkembang sebagai hasil dari kelemahan dinding arteri (Brunner & Suddarth, 2001).
Ethiologi Aneurisma dapat disebabkan oleh berbagai faktor
yaitu :• Melemahnya struktur dinding pembuluh darah
arteri. • Hipertensi• Aterosklerosis• Beberapa infeksi dalam darah • Bersifat genetic• Cedera kepala• Penyebab lainnya adalah malformasi
arteriovenosa
Insiden • Di banyak negara, prevalensi penyakit ini
tergolong tinggi dibandingkan dengan gangguan atau kelainan otak lainnya. Kasus ini di banyak negara ditemui pada pasien berusia lebih dari 50 tahun.
Klasfikasi
• Aneurisma tipe fusiform (5–9%)• Aneurisma tipe sakuler atau aneurisma
kantong (90–95%)
WOC
Manifestasi klinis• Sakit kepala, penglihatan kabur/ganda, mual,
kaku leher dan kesulitan berjalan. • Gejala peringatan (warning sign): kelumpuhan
sebelah anggota gerak kaki dan tangan, gangguan penglihatan, kelopak mata tidak bisa membuka secara tiba-tiba, nyeri pada wajah, nyeri kepala sebelah ataupun gejala menyerupai gejala stroke.
• Denyut jantung dan laju pernafasan naik turun, kadang disertai dengan kejang, koma, sampai kematian.
Pemeriksaan penunjang• CT scan • Angiografi• MRI
Penatalaksanaan • Penderita harus segera dirawat dan tidak
boleh melakukan aktivitas berat. • Obat pereda nyeri • Kadang dipasang selang drainase• Terapi pembedahan: operasi kraniotomi
terbuka
Komplikasi • Stroke hemoragik• Perdarahan subarachnoid • Perdarahan subarachnoid dan perdarahan intra serebral
(60%).• Infark serebri (50%).• Perdarahan subarachnoid dan subdural.• Perdarahan subarachnoid dan hidrosephalus yang sebagian
kecil menjadi hidrosephalus normotensif (30%).• Aneurisma arteri carotis interna dapat menjadi fistula
caroticocavernosum.• Masuk ke sinus sphenoid bisa timbul epistaksis.• Perdarahan subdural
Askep Teori• Identitas pasien• Keluhan utama: sakit kepala mendadak• Riwayat penyakit sekarang sakit kepala, mual muntah, gx.penglihatan• Riwayat penyakit dahulu hipertensi, DM, trauma kepala• Riwayat penyakit keluarga DM, hipertensi, stroke
Pemeriksaan fisik• B1 (Breathing)Biasanya klien mengalami sesak napas, bentuk
dada simetris, ekspansi dada meningkat• B2 (Blood)Biasanya klien mengalami peningkatan pada
tekanan darah• B3 (Brain)Biasanya klien mengalami kejang, nyeri kepala,
kesadaran menurun
Lanjutan,..,.• B4 (Bladder)Biasanya klien pada penyakit ini tidak
mengalami gangguan pada sistem perkemihan• B5 (Bowel)Biasanya mengalami mual muntah, penurunan
nutrisi, anoreksia, penurunan BB• B6 (Bone)Biasanya terjadi kelemahan otot, gangguan
mobilitas fisik
Diagnosa keperawatan1. Perubahan perfusi serebral berhubungan dengan
pendarahan serebral2. Gangguan pola napas berhubungan dengan sesak napas3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
peningkatan TIK4. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia5. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan
perubahan syaraf optikus6. Resti cidera berhubungan dengan gangguan penglihatan7. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakit dan pengobatan.
Intervensi KeperawatanDx. 1•Intervensi :•1. Tentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan serebral•R/ : untuk menentukan intervensi selanjutnya•2. Observasi status neurologi secara teratur•R/ : mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial peningkatan TIK•3. Observasi TTV (tekanan darah, nadi, RR)•R/ : peningkatan tekanan darah sistemik yang diikuti penurunan tekanan darah diastolic merupakan tanda terjadinya peningkatan TIK, napas yang tidak teratur menentukan lokasi adanya gangguan serebral, demam menentukan letak kerusakan pada hipotalamus.
Lanjutan .,.,Dx.2Intervensi :1.Pantau frekuensi, irama, kedalaman pernapasanR/ : perubahan pola napas dapat menandakan awitan komplikasi pulmonal2. Angkat kepala tempat tidur sesuai indikasiR/ : untuk memudahkan ekspansi paru3. Anjurkan pasien untuk napas dalam yang efektifR/ : mencegah atelektasis4. Kolaborasi pemberian oksigenR/ : membantu dalam mencegah hipoksia
THANKS.,.,.,.,.