Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

79
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara. Bila AKI tinggi, berarti pelayanan kesehatan ibu naik. Sebaliknya bila AKI rendah, berarti pelayanan kesehatan ibu sudah baik, mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktifitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 580.000 pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin di kawasan ASEAN, Indonesia mempunyai AKI yang paling tinggi 343 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI). Sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2010 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes. RI. 2010). Upaya kesehatan reproduksi salah satunya adalah untuk menurunkan angka kematian bayi dan angka kematian ibu pada masa nifas, karena masa nifas merupakan proses penyembuhan fisiologis dan hal ini tidak pernah terjadi secara cepat pada 1

description

JHG

Transcript of Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Page 1: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan

kesehatan ibu di suatu negara. Bila AKI tinggi, berarti pelayanan

kesehatan ibu naik. Sebaliknya bila AKI rendah, berarti pelayanan

kesehatan ibu sudah baik, mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan

bersalin adalah masalah besar di negara berkembang kematian saat

melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada

masa puncak produktifitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih

dari 580.000 pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin di kawasan

ASEAN, Indonesia mempunyai AKI yang paling tinggi 343 per 100.000

kelahiran hidup (SDKI). Sedangkan target yang harus dicapai pada tahun

2010 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes. RI. 2010).

Upaya kesehatan reproduksi salah satunya adalah untuk

menurunkan angka kematian bayi dan angka kematian ibu pada masa

nifas, karena masa nifas merupakan proses penyembuhan fisiologis dan

hal ini tidak pernah terjadi secara cepat pada beberapa perubahan fisik dan

psikologi. Jika hal ini tidak terdeteksi secara dini. (Obstetri Fisiologi.

1983).

Nifas sendiri merupakan masa pulih kembali, mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum

hamil) lama masa nifas ini berlangsung selama 6-8 minggu, dalam masa

ini rawat terjadi infeksi. Infeksi masa nifas sudah dikenal sejak zaman

hipokrates dan Gellenus. Zaman dulu penyakit ini di desa disebabkan oleh

karena tidak mengeluarkan lochea. Kemudian banyak teori lain

dikemukakan untuk menerangkan sebab infeksi nifas. Dalam tahun 1849

Semeweis untuk pertama kali berdasarkan pengalamannya pada

Geboranstat bahwa penyakit pada masa nifas 1/5 banyak meminta korban

1

Page 2: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

sedemikian banyak disebabkan oleh infeksi pada luka-luka jalan lahir yang

sebagian besar datang dari luar.

Perawatan nifas sangat diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi

adanya komplikasi yang terjadi adalah perdarahan infeksi dan gangguan

psikologis. Adapun kunjungan nifas yang harus dilakukan oleh ibu selama

nifas adalah sebanyak 4 x. Untuk itulah tenaga kesehatan khususnya bidan

dituntut untuk memberikan pelayanan pada masa nifas sesuai dengan

standart pelayanan kebidanan.

Kebanyakan ibu merasa cemas dan takut untuk buang air kecil

karena adanya luka pada jalan lahir dan mengurangi (tarak) makan

makanan tertentu. Untuk itulah ibu nifas perlu mendapatkan penyuluhan

tentang gizi, perawatan payudara, perawatan luka jahitan, personal

hygiene. Bila hal ini tidak dilakukan masa involusi bisa terganggu dan

kemungkinan terjadi infeksi.

Seorang wanita dapat meninggal karena perdarahan pada

persalinan dalam waktu 1 jam setelah melahirkan. Oleh karena itu

penilaian dan penatalaksanaan yang cermat selama kala III dan kala IV

persalinan sangat penting. Memperkirakan kehilangan darah hanyalah

salah satu cara untuk menilai kondisi ibu setelah melahirkan. Upaya yang

lebih penting adalah dengan memeriksa ibu secara berkala dan lebih sering

selama kala IV dan menilai kehilangan darahnya dengan cara memantau

tanda vital, mengevaluasi kondisi terkini, memperkirakan jumlah

perdarahan lanjutan dan menilai tonus uterus.

Oleh karena itu dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa

nifas harus dilakukan secara komprehensif yang meliputi asuhan

kebidanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan

berkesinambungan. Untuk menurunkan angka kematian ibu Depkes

melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60% dari

keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan. Terlebih strategi ini

dilaksanakan sedini mungkin menyiapkan sarana pertolongan gawat

2

Page 3: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

darurat merupakan langkah intensif terhadap yang mungkin mengancam

perhatian ibu.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan umum

Agar penulisan mendapatkan pengetahuan oleh pengalaman yang

nyata dari teori yang diperoleh sehingga penulis mampu

melaksanakan dan menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Ny. S”

P30003 Post Partum 1 Jam Pertama Fisiologis di Puskesmas

Mojoagung – Jombang.

1.2.2. Tujuan khusus

Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny. ”S” P30003 Post

Partum 1 Jam Fisiologis di Puskesmas Mojoagung-Jombang.

Diharapkan mahasiswa mampu :

1) Melakukan pengkajian data.

2) Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.

3) Menentukan antisipasi masalah potensial.

4) Menentukan kebutuhan segera.

5) Menyusun dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan.

6) Melaksanakan asuhan kebidanan.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan sesuai dengan rencana

yang ditetapkan.

1.3. Manfaat Penulisan

1.3.1. Bagi institusi

Sebagai salah satu bahan kepustakaan pada penanganan pad aklien

post partum 1 jam pertama fisiologis.

1.3.2. Bagi lahan praktek

Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu

dan pelayanan pada klien post partum 1 jam pertama fisiologis.

3

Page 4: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

1.3.3. Bagi penulis

Diharapkan mampu melaksankan dan menerapkan asuhan

kebidanan pada klien post partum 1 jam pertama sesuai dengan

kriteria dan teori yang didapat dan mendokumentasikan dalam

bentuk tulisan.

1.4. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam

penyusunan kebidanan pada klien post partum 1 jam pertama ini adalah :

1.4.1. Wawancara.

Yaitu mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara

langsung antara petugas dengan klien dan keluarga.

1.4.2. Observasi.

Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap perubahan yang

terjadi pada klien.

1.4.3. Studi kepustakaan.

Yaitu dengan mempelajari buku-buku dan makalah tentang asuhan

kebidanan pada klien post partum 1 jam pertama.

1.4.4. Pemeriksaan fisik.

Yaitu pemeriksaan pada klien yang meliputi inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.

1.4.5. Pemeriksaan penunjang.

Yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa

yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.

1.4.6. Dokumentasi.

Yaitu memperoleh data dengan melihat data langsung yang sudah

ada dalam status klien, catatan medik dan hasil pemeriksaan

laboratorium.

4

Page 5: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

1.5. Tempat dan Waktu

Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini dilaksanakan di

Puskesmas Mojoagung – Jombang, yang dimulai tanggal 31 April 2010.

5

Page 6: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Nifas

2.1.1. Definisi

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulihnya kembali

mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali

seperti pra hamil, masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Sinopsis

Obstetri. 1998).

Masa nifas (puerperium) adalah setelah partus selesai dan

berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Kapita Selekta. 2002).

Masa nifas merupakan masa 6 minggu sejak bayi lahir

sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal

sebelum hamil, periode ini kadang-kadang disebut puerperium atau

trimester ke 4 kehamilan (Bobak, Lowdermik Jensen. 2004).

2.1.2. Pembagian masa nifas

Menurut Rustam Mochtar (1998 : 115). Masa nifas dibagi

dalam 3 periode yaitu :

1) Puerperium dini

Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh

bekerja setelah 40 hari.

2) Puerperium intermedial

Yaitu kepulihan ibu secara menyeluruh alat-alat genetalianya

yang lamanya 6-8 minggu.

3) Remote puerperium

Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-

minggu atau tahunan.

6

Page 7: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

2.1.3. Perubahan masa nifas

1) Rasa sakit (after pains)

Disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari

pasca persalinan lebih terasa bila wanita tersebut menyusui.

2) Suhu badan

Suhu badan inpartu tidak lebih dari 37o C, sesudah partus dapat

naik 0,5o C dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 38o C,

sesudah 12 jam pertama post partum, suhu tubuh normal jika

lebih 38o C indikasi terjadi infeksi.

3) Nadi

Umumnya 70-80 x/menit, setelah partus dapat terjadi

bradikardi bila takhikardi dan badan tidak panas mungkin ada

perdarahan berlebihan. Pada masa nifas denyut nadi lebih

efektif daripada suhu.

4) Pengeluaran lochea

Lochea adalah sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina.

a. Lochea rubra

Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel

desidua, vernik kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2-3

hari pasca persalinan.

b. Lochea sanguinolenta

Berwarna kuning, berisi darah dan lendir hari ke 4-7 pasca

persalinan.

c. Lochea serosa

Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke

8-14 pasca persalinan.

d. Lochea alba

Cairan putih setelah 2 minggu.

e. Lochea statis

Lochea tidak lancar keluarnya.

7

Page 8: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

f. Lochea purulenta

Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.

2.1.4. Perawatan post partum lanjutan

1) Mencegah infeksi

2) Meningkatkan involusi uterus dan kenyamanan

3) Meningkatkan penyembuhan jaringan

4) Meningkatkan istirahat, aktifitas dan keamanan serta mencegah

komplikasi dan mobilisasi

5) Meningkatkan asupan makanan dan cairan yang adekuat

6) Meningkatkan pola eliminasi

2.1.5. Involusi alat-alat kandungan

1) Uterus

Untuk secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)

sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

Involusi Tinggi fundus uteri BeratBayi lahirUri lahir1 minggu2 minggu6 minggu8 minggu

Setinggi pusat2 jari dibawah pusatPertengahan pusat-symfisisTidak teraba diatas symfisisBertambah kecilSebesar normal

1000 gr750 gr500 gr350 gr50 gr30 gr

2) Bekas implantasi plasenta

Setelah persalinan bekas implantasi merupakan suatu luka

dengan permukaan yang kasar dan menonjol ke dalam kavum

uteri dengan diameter 7,5 cm dan sering disangka dengan

plasenta yang tertinggal setelah 2 minggu diameter 3,5 cm dan

pada 6 minggu mencapai 2,4 cm.

Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali. Ada permukaan

nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah

besar yang tersumbat oleh thombus.

Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut,

tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut.

8

Page 9: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Hal ini disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang

luar biasa, ialah dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan

endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium ini

tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa pembuluh

darah rahim.

3) Perubahan pembuluh darah rahim.

Dalam kehamilan uters mempunyai banyak pemuluh darah

yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan

lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil

lagi ke dalam nifas.

Orang menduga bahwa pembuluh-pembuluh yang besar

tersumbat karena perubahan-perubahan pada dindingnya dan

diganti oleh pembuluh-pembuluh yang lebih kecil.

4) Perubahan pada serviks.

Beberapa hari setelah plasenta dapat dilalui oleh 2 jari pinggir-

pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam

persalinan.

Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja

dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari

canalis dari canalis servikalis. Pada cerviks terbentuk sel-sel

otot baru. Karena hyperplasi ini dan karena retraksi dari

serviks, robekan serviks menjadi sembuh.

Vagina yang sangat regang diregang waktu persalinan lambat

laun mencapai ukuran-ukurannya yang normal.

5) Dinding perut dan peritonium

Setelah persalinan dinding longgar karena terlalu lama, tetapi

biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.

Kadang-kadang pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dan

otot-otot rectus abdominis sehingga sebagian dari dinding perut

di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fascia tipis dan

9

Page 10: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

kulit tempat yang lemah ini menonjol kalau berdiri atau

mengejan.

6) Saluran kencing

Buang air kecil sering, sulit selama 24 jam pertama.

Kemungkinan terdapat spasme urine dalam jumlah besar atau

dihasilkan dalam waktu 12-36 jam waktu nifas setelah plasenta

dilahirkan karena hormon esterogen yang bersifat menahan air

akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini

menyebabkan dieresis uterus yang berdilatasi akan kembali

normal dalam tempo 2 minggu.

7) Payudara

Keadaan mammae 2 hari pertama nifas dengan keadaan

kehamilan belum mengandung susu, tetapi mengandung

colostrum yang tidak dikeluarkan dengan memijat areolla

mammae pada hari ke-3 post partum, mammae menjadi besar

dan keras serta nyeri ini yang merupakan tanda permulaan

sekresi ASI.

2.1.6. Perubahan psikososial pada ibu nifas

1) Periode post partum menyebabkan stres emosional terhadap ibu

nifas.

2) Faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa

menjadi orang tua pada partum adalah :

a. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman.

b. Hubungan dari pengalaman melahirkan terhadap harapan

dan aspirasi.

c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak.

d. Pengaruh budaya.

3) Periode diuraikan oleh Rubbin menjadi 3 tahap, yaitu :

a. Periode taking in

Terjadi pada hari ke 1 dan 2 post partum dengan ciri-ciri :

Dependent (tergantung pada orang tua)

10

Page 11: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Pasif

Fokus pada diri sendiri

Perlu tidur dan makan

b. Periode taking hold

Terjdai pada hari ke-3 sampai 4-5 post partum dengan ciri-

ciri :

Independent.

Waktuyang baik untuk penyuluhan.

Melakukan perawatan sendiri.

Sistem pendukung.

c. Periode letting go

Terjadi pada hari ke 5-8 post partum.

Independent pada peran yang baru.

Sistem keluarga telah menyesuaikan diri.

Family tidak lagi ikut campur.

Pada umumnya depresi post partum terjadi pada periode ini.

Banyak ibu mengalami perasaan let down setelah

melahirkan sehubungan dengan seriusnya pengalaman

waktu melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk

membatasi secara efektif dalam membesarkan anak.

Umumnya depresi ini sedang dan muda, dimulai 2-3 kali

setelah melahirkan dan dapat diatasi antara 1-2 minggu

kemudian.

Jarang depresi sedang menjadi psikologis post partum atau

menjadi patologis.

4) Bounding attachment

a. Tahap-tahap

Pengenalan (acqualitante)

Kasih sayan (attachment)

Keterkaitan (bounding)

b. Element-element

11

Page 12: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Sentuhan.

Kontak mata.

Suara keras.

Tangisan.

Aroma.

Kehangatan.

Waktu pemberian kasih sayang.

Stimulasi hormonal.

2.1.7. Kebutuhan dasar masa nifas

1) Aktivitas early ambulations

Yang dimaksud early ambulation yaitu kebijakan untuk selekas

mungkn berjalan 2 jam post partum, pasien harus

menggerakkan ekstrimitas atas dengan menekuk kaki, miring

ke kiri, duduk dan berjalan bila tidak ada keluhan.

2) Istirahat

Setelah melahirkan klien membutuhkan istirahat, bukan hanya

sementara masih ada di kamar bersalin, namun juga sesudah

dipindahkan ke ruang nifas keadaan fisik maupun mental

selama hamil umumnya menurun walaupun sehat, waktu

persalinan berlangsung keadaanini lebih menurun lagi karena

kelelahan dan kesakitan pengeluaran darah dan adanya luka

pada jalan lahir.

3) Kebersihan dan perawatan vulva

Perawatan alat kemaluan dengan sabun, hal ini dilakukan tiap

kali dirasakan kotor, habis buang air kecil atau besar lalu

memakai pembalut yang bersih.

4) Perawatan payudara

Dilakukan dimulai sejak wanita hamil trimester III supaya

puting susu lemas, tidak keras, dan sebagai persiapan untuk

menyusui bayinya, dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan

bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.

12

Page 13: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

5) Diet

Makanan yang baik memeprcepat penyembuhan ibu dan

mempengaruhi susunan air susu, diet harus bermutu tinggi,

bergizi dari cukup kalori. Makanan harus mengandung protein,

banyak cairan,sayur-sayuran dan buah-buahan.

2.1.8. Kunjungan pada masa nifas

Kunjungan Waktu Tujuan

1 6-8 jam

setelah

persalinan

1) Mencegah perdarahan karena atonia uteri.

2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain

perdarahan.

3) Memberikan konseling pada ibu, bagaimana

cara mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

4) Pemberian ASI awal.

5) Melakukan hubungan antara ibu dan BBL.

6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara

mencegah hipotermia

7) Jika petugas kesehatan mengulang persalinan

ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir

untuk 2 jam pertama setelah kehamilan atau

sampai ibu dan bayi.

2 6 hari

setelah

persalinan

1) Memastikan involusi uterus berjalan normal :

uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus,

tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi

atau perdarahan abnormal.

3) Memastikan ibu mendapat makanan cairan dan

istirahat.

4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan

tidak memperhatikan tanda-tanda penyulit.

13

Page 14: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

5) Memberikan konseling pada ibu mengenai

asuhan pada bayi, yaitu tali pusat, menjaga bayi

tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3 2 minggu

setelah

persalinan

Sama dengan diatas (6 hari setelah persalinan)

4 6 minggu

setelah

persalinan

1) Menanyakan pada ibu tentang penyakit-

penyakit yang ibu alami.

2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.

2.1.9. Tanda-tanda bahaya masa nifas

1) Perdarahanpervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah

banyak atau lebih dari perdarahan haid biasa atau dalam

setengah jam diganti pembalut 2 x.

2) Pengeluaran pervaginam yang berbau busuk.

3) Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.

4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah

penglihatan.

5) Pembengkakan di tangan dari wajah serta kaki.

6) Payudara yang berubah menjadi merah panas dan terasa sakit.

7) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.

8) Merasa sangat letih atau sedih atau tidak mampu mengasuh

bayinya sendiri atau dirinya sendiri.

14

Page 15: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

2.1.10. Proses laktasi

Hisapan bayi↓

Hipotalamus

Hipofise anterior Hipofise posterior↓ ↓

Prolaktin Oksitosin↓ ↓

Produksi ASI Pengeluaran ASI↓ ↓

Menekan ovulasi Involusi uterus

2.2. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Ada langkah-langkah manajemen kebidanan dalam penerapannya

penulis menggunakan 7 langkah Hellen Varney :

2.2.1. Pengkajian

Pada langkah awal dilakukan pengkajian atau pengumpulan

data secara obyektif dari anamnesa fisik dan penunjang.

A. Data subyektif

Data yang diperoleh dari hasil anamnesa kepada klien, keluarga

dan anggota tim kesehatan lain data lain mencakup semua

keluhan dari klien terhadap masalah kesehatan yang dialaminya

meliputi :

1) Biodata

Nama : untuk mengetahui identitas klien.

Umur : untuk mengetahui keadaan klien dilihat dari

usia.

Suku/bangsa : untuk mengetahui kebiasaan dan adat

istiadat klien sehingga memudahkan dalam

melakukan komunikasi.

Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien

sebagai dasar dalam memberikan asuhan

kebidanan.

15

Page 16: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup

dan sosial ekonomi serta aktifitas klien.

Kawin ke : untuk mengetahui status kawin klien.

Lama kawin : untuk mengetahui kesejahteraan dan

kehidupan keluarga klien.

Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dapat

meneliti apakah lingkungan cukup aman

bagi klien serta mengetahui identitas klien.

2) Keluhan utama

Hal yang ditanyakan apa yang dirasakan sekarang setelah

melahirkan, misalnya after pains, luka nyeri, episiotomi,

konstipasi, retensio urine.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Dalam pengkajian klien mengatakan atau menceritakan

tentang keadaan kesehatannya waktu pengkajian meliputi

mules pada perut karena involusi uterus atau tidak, nyeri

karena adanya luka, nyeri luka episiotomi, retensio urine,

pusing dan nyeri ulu hati.

4) Riwayat kesehatan yang lalu

Yang perlu ditanyakan apakah klien pernah menderita sakit

berat seperti DM, hipertensi, jantung, asma, hepatitis, dan

apakah ibu pernah MRS, kapan, dimana dan diagnosanya

apa, pernah operasi atau tidak.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Yang perlu ditanyakan apakah didalam keluarga pasien

pernah ada yang menderita sakit menular seperti hepatitis,

PMS, TBC dan penyakit menahun seperti DM, hipertensi,

jantung, asma, apakah ibu ada riwayat hamil kembar atau

tidak.

16

Page 17: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

6) Riwayat obstetri

a) Riwayat menstruasi

Yang ditanyakan umur berapa menarche, siklus haid

teratur atau tidak, lamanya berapa hari, banyaknya,

warna, bau, keluhan dan fluor albus atau tidak, warna

dan baunya.

b) Riwayat kehamilan sekarang

Yang ditanyakan hamil keberapa, amenorhoe berapa

bulan, HPHT, HPL, umur kehamilan, kapan gerakan

janin mulai dirasakan, obat-obat yang pernah didapat

selama hamil, imunisasi TTI dan TTII pada umur

kehamilan berapa bulan, keluhan apa yang pernah

didapatkan.

c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Yaitu ditanyakan hamil berapa, kawin keberapa, usia

kehamilan berapa bulan, jenis persalinan, penologn,

jenis kelamin, PBL, BBL, umur sekarang, nifas normal

atau tidak, tempat persalinan.

d) Riwayat KB

Yang ditanyakan jenis kontrasepsi yang pernah

digunakan, lama penggunaan, rencana KB yang akan

datang.

7) Riwayat ginekologi

Yang ditanyakan adalah ibu pernah menderita kanker,

tumor, kista dan lain-lain.

8) Riwayat psikososial

Ditanyakan apakah ibu bedalam kehamilan ini

direncanakan, diharapkan atau tidak, bagaimana hubungan

dengan suami, ibu dan tetangga.

17

Page 18: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

9) Latar belakang sosial, budaya dan spiritual

Ditanyakan apakah selama hamil ibu pernah minum jamu,

pijat ke dukun, ada pantangan terhadap makanan tertentu

yang dapat merugikan janin dari ibunya atau tidak.

10) Pola kebiasaan sehari-hari.

a) Pola nutrisi

Data yang perlu pola makan, ibu nifas membutuhkan

tambahan 500 kalori tiap hari dengan jumlah porsi 2

kali banyak dari porsi makan biasanya jumlah minum

sedikitnya 3 liter setiap hari, jenis minuman, ditanyakan

selama inpartu dan saat post partum.

b) Pola eliminasi

Ditanyakan frekuensi BAK/BAB berapa kali, warna,

bau ditanyakan selama hamil maupun saat post partum.

c) Pola istirahat

Ditanyakan tidur siangnya berapa jam, tidur malamnya

berapa jam, ada gangguan tidur atau tidak, nyenyak atau

tidak, ditanyakan baik selama hamil maupun saat post

partum.

d) Pola aktifitas

Ditanyakan aktifitas sehari-hari, jenis kegiatan yang

dilakukan, ditanyakan selama hamil dan saat post

partum.

e) Pola personal hygiene

Data yang diperlukan adalah berapa kali mandi gosok

gigi, ganti baju dalam satu hari, keramas berapa kali

satu minggu, ditanyakan selama hamil dan saat post

partum.

18

Page 19: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

B. Data Obyektif

Adalah data yang dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik baik

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pengukuran TTV

yang dilakukan oleh petugas.

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik, lemak, sangat lemah

Kesadaran : composmentis, samnolen, apatis, koma,

sopor.

Postur tubuh : lordosis, kifosis, skoliosis.

Cara berjalan : tegak.

TB : > 145 cm.

BB : ... kg.

LILA : 23,5 cm.

2) Tanda-tanda vital

Tensi : 110/70 – 120/80 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit.

Suhu : 36,5 – 37,5o C.

RR : 16 – 24 x/menit.

3) Pemeriksaan fisik

a) Inspeksi

Kepala : simetris, rambut bersih atau tidak,

ada ketombe atau tidak, rambut

rontok atau tidak.

Muka : bersih atau tidak, pucat atau tidak,

oedem atau tidak, gelisah atau

tidak.

Mata : simetris atau tidak, konjungtiva

merah muda atau tidak, sklera

warna putih atau tidak, palpebra

oedem atau tidak.

19

Page 20: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Hidung : bersih atau tidak, ada pernafasan

cuping hidung atau tidak, ada

polip atau tidak.

Mulut dan gigi : mukosa bibir lembab atau tidak,

lidah pucat atau tidak, ada gigi

palsu atau tidak, bersih atau tidak.

Leher : ada pembengkakan vena jugularis

atau tidak, pembesaran kelenjar

tyroid atau tidak.

Dada : hyperpigmentasi areolla mammae

atau tidak, papilla menonjol atau

tidak, colostrum / atau (-)/(-).

Axilla : bersih atau tidak, pembesaran

kelenjar limfe atau tidak.

Abdomen : ada linea nigra atau tidak, ada

strie gravidarum atau tidak, ada

luka bekas SC atau tidak.

Genetalia : bersih atau tidak, ada condiloma

atau tidak, ada pengeluaran

pervaginam atau tidak, ada jahitan

atau tidak, oedem atau tidak, ada

varices atau tidak.

Anus : bersih atau tidak, hemoroid atau

tidak.

Ekstremitas atas : simetris atau tidak, gangguan

pergerakan atau tidak, kelainan

jumlah jari atau tidak.

Ekstremitas bawah : simetris atau tidak, oedem atau

tidak, gangguan pergerakan atau

tidak, kelainan jumlah jari atau

tidak.

20

Page 21: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

b) Palpasi

Kepala : ada benjolan atau tidak, ada nyeri

tekan atau tidak.

Leher : ada nyeri tekan atau tidak,

pembesaran vena jugularis atau

tidak, ada pembesaran kelenjar

tyroid atau tidak.

Mammae : ada nyeri tekan atau tidak, ada

benjolan atau tidak, ada

pengeluaran colostrum atau tidak.

Abdomen : TFU, UC.

c) Auskultasi

Dada : ada wheezing dan ronchi atau

tidak.

Abdomen : bising usus normal 4-25 x/menit.

d) Perkusi

Abdomen : meteorismus atau tidak.

Ekstremitas bawah : reflek patella /(-).

2.1.1. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan data yang telah dikumpulkan, beberapa masalah tidak

dapat di identifikasi sebagai diagnosa akan tetapi membutuhkan

suatu rencana yang komprehensif untuk klien dan diagnosa yang

telah ditetapkan dengan berfokus pada apa yang ditemukan klien.

Diagnosa : Ny. “...” P... post partum fisiologis hari ke ...

Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke 3

ibu mengatakan merasakan lega dan tenang.

Do : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

21

Page 22: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

TTV : Tensi : 110/70 – 120/80 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit

Suhu : 36,5 – 37,5o C

RR : 16 – 24 x/menit.

2.1.2. Antisipasi Masalah Potensial

Masalah yang mungkin terjadi berdasarkan rangkaian

masalah dan diagnosa yang selama ini merupakan antisipasi dan

pencegahan serta waspada bila benar-benar terjadi.

2.1.3. Identifikasi Kebutuhan Segera

Merupakan langkah-langkah kebutuhan yang harus segera

dilakukan bila masalah benar-benar terjadi pada identifikasi

kebutuhan segera post partum pada masalah nyeri luka jahitan

laserasi tidak ada.

2.1.4. Intervensi

Adalah pengembangan rencana asuhan kebidanan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

intervensinya harus disetujui bersama antara klien dan bidan.

Diagnosa : Ny. “...” P... post partum fisiologis hari ke ...

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 90

menit diharapkan klien dapat mengerti penjelasan

yang diberikan oleh petugas.

Kriteria hasil : Keadaan umum : baik, lemah, sangat lemah

Kesadaran : composmentis, samnolen, apatis,

koma, sopor.

TTV dalam batas normal

Tensi : 110/70 – 120/80 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit

Suhu : 36,5 – 37,5o C

22

Page 23: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

RR : 16 – 24 x/menit.

TFU 2 jari dibawah pusat.

UC baik

Lochea rubra

Ibu mengerti cara menjaga dan merawat luka

jahitan.

Tidak ada perdarahan.

Masa nifas berjalan normal.

Colostrum / ASI bisa keluar lancar.

Intervensi

1) Lakukan observasi TTV, TFU, UC, perdarahan dan kandung

kemih.

Rasional : dengan melakukan observasi TTV dapat

mengetahui keadaan umum pasien dan dengan

melakukan observasi TFU, UC, perdarahan dan

kandung kemih dapat mengetahui apabila masa

nifas berjalan abnormal.

2) Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.

Rasional : untuk memperlancar proses laktasi dan menjaga

payudara agar tidak lecet.

3) Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene.

Rasional : tubuh yang bersih dapat meningkatkan

kenyamanan dan mencegah infeksi.

4) Anjurkan ibu cara menyusui yang benar.

Rasional : dengan menyusui bisa merangsang kontraksi yang

dapat mempercepat terjadinya involusi uterus dan

meningkatkan kekebalan tubuh anak.

5) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.

Rasional : dapat menambah tenaga dan mempercepat proses

penyembuhan luka jahitan.

23

Page 24: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

6) Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini.

Rasional : dengan mobilisasi dapat memperlancar O2 ke

jaringan-jaringan mempercepat penyembuhan.

7) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.

Rasional : istirahat cukup dapat membantu relaksasi otot-otot

serta dapat mempengaruhi produksi ASI.

8) Jelaskan pada ibu tentang perawatan tali pusat.

Rasional : dengan melakukan perawatan tali pusat dapat

mencegah terjadinya infeksi tali pusat dan bayi.

9) Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas.

Rasional : ibu dapat mengetahui bahaya-bahaya masa nifas

dan segera datang ke tempat pelayanan kesehatan

terdekat.

Masalah : Nyeri pada luka jahitan laserasi derajat II.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 10

menit dapat mengetahui keadaannya ibu merasa

tenang.

Kriteria hasil : - Ibu mengerti apa yang telah disampaikan oleh

bdan.

- Ibu terlihat tenang dan nyaman.

- Wajah tampak rileks.

Intervensi :

1) Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri, anjurkan ibu

melakukan tehnik relaksasi dan anjurkan pada ibu untuk

perawatan luka jahitan.

Rasional : nyeri berasal dari jaringan pembuluh darah yang

terputus akibat robekan jalan lahir saat melahirkan

kepala bayi dan tehnik relaksasi dapat mengurangi

dan menghilangkan perhatian ibu terhadap rasa

nyeri, sedangkan perawatan luka jahitan dapat

24

Page 25: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

mencegah infeksi serta mempercepat luka jahitan

agar kering.

2) Ganti softex bila basah.

Rasional : ganti softex dapat mengetahui banyaknya

perdarahan dan memberikan rasa nyaman pada ibu,

serta mencegah infeksi.

2.1.5. Implementasi

Pada langkah ini berisi langkah di intervensi yang telah

disebutkan pada langkah sebelumnya.

Secara efisien dan aman jika bidan melaksanakannya

sendiri, maka harus tanggung jawab terhadap langkah-langkah

tersebut, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Bla kolaborasi

dengan tim medis maka bidan tetap bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan rencana asuhan bersama yang menyeluruh.

2.1.6. Evaluasi

Adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan

untuk menilai pelaksanaan asuhan kebidanan serta didasarkan

tujuan dan kriteria.

Guna evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan dalam

memberikan asuhan kebidanan dan pengambilan rencana

berikutnya. Dalam evaluasi menggunakan format SOAP yaitu :

S : data yang diperoleh dari wawancara langsung.

O : data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.

A : pernyataan yang terdiri atas data subyektif dan obyektif.

P : rencana yang ditentukan sesuai dengan keadaan pasien.

25

Page 26: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian Data

Tanggal : 31 Maret 2010 Jam : 12.00 WIB

Tempat : di Ruang Keperawatan Puskesmas Mojoagung – Jombang.

3.1.1. Data Subyektif

1) Biodata

Nama : Ny. ”S” Nama suami : Tn. ”R”

Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 750.000/ bln

Kawin ke : 1 Kawin ke : 1

Lama kawin : 12 tahun Lama kawin : 12 tahun

Alamat : Tejo, Mojoagung Alamat : Tejo, Mojoagung

Jombang Jombang

2) Keluhan utama

Ibu mengatakan merasakan nyeri pada luka jahitan laserasi.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit menular

seperti (TBC, hepatitis, HIV/AIDS) menurun seperti (jantung,

hipertensi, DM) serta menahun (asma, jantung). Ibu

mengatakan telah melahirkan anak ketiganya pada tanggal 31-

03-2010 jam 11.35 WIB, dengan jenis kelamin perempuan

secara spontan di tolong oleh bidan, BBL : 3500 ram, PBL : 50

cm.

26

Page 27: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

4) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, menurun seperti jantung,

hipertensi, DM serta menahun seperti asma, jantung dan ibu

tidak pernah MRS.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai

penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, menurun

seperti jantung, hipertensi, DM, serta menahun dan tidak ada

riwayat keturunan kembar dan cacat bawaan.

6) Riwayat obstetri

a) Riwayat menstruasi

Menarche : 12 tahun

Siklus : 1 bulan 1 x teratur.

Lama haid : 5 hari

Banyaknya : hari ke 1-3 ganti pembalut 4 x/hari

hari ke 4-5 ganti pembalut 3 x/hari

Keluhan : tidak ada

Bau : anyir (khas)

Warna : merah

Konsistensi : encer

Fluor albus : kadang-kadang terjadi pada 3 hari sebelum

dan sesudah menstruasi, tidak bau, tidak

gatal, warna putih seperti susu, konsistensi

encer sedikit kental.

b) Riwayat kehamilan sekarang

Hamil ke : 3

HPHT : 20-06-2009

HPL : 27-03-2010

UK : 38 minggu

27

Page 28: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

ANC : TM I : 2 x di Puskesmas, keluhan mual-

muntah, terapi : vitamin B6, antasid

3 x 1, Fe 1 x 1.

TM II : 1 x di Puskesmas, tidak ada

keluhan, terapi : Fe 1x1, Vit.C 3x1.

TM III : 1 x di Puskesmas, tidak ada

keluhan, terapi : Fe 1x1, Vit.C 3x1.

Penyuluhan yang didapat selama hamil

Gizi ibu hamil.

Tanda-tanda bahaya kehamilan.

Tanda-tanda persalinan.

Perawatan payudara.

Cara meneteki yang benar.

Personal hygiene.

Imunisasi TT

TT1 : CPW di bidan.

TT2 : 4 minggu setelah TT1.

TT3 : kehamilan pertama UK 12 minggu

TT4 : diberikan pada kehamilan yang ke-2 UK 16

minggu

TT5 : diberikan pada UK 24 minggu

TB : 153 cm

BB sebelum hamil : 50 kg

BB saat hamil : 59 kg

Kenaikan BB : 9 kg

LILA : 25 cm

c) Riwayat persalinan sekarang

Kala I

Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak

tanggal 31 Maret 2010 jam 07.00 WIB. Kemudian 31

maret 2010 jam 11.10 ibu dibawa ke Puskesmas

28

Page 29: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Mojoagung. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan

ternyata ketuban sudah pecah dan sudah pembukaan 10

cm (lengkap)

Kala II

Pada jam 11.35 WIB tanggal 31 Maret 2010 lahir bayi

perempuan spontan BBL : 3500 gram, PB : 50 cm, LK

(FOB : 32 cm, SOB : 35 cm, MOB : 34 cm), LD : 35

cm, menangis kuat, kulit kemerahan, anus ada, tidak

ada cacat kongenital.

Kala III

1 menit setelah bayi lahir disuntikkan oksitosin dan

plasenta lahir secara duncan. Dilihat kelengkapannya,

apa ada sisa-sisa plasenta.

Kala IV

Jam ke

Waktu Tensi(mmHg)

Nadi(x/mnt)

Suhu(oC)

TFU UC KandungKemih

Perdarahan

111.50 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong 50 cc12.05 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong -

d) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kawin ke

Kehamilan Persalinan NifasKe UK Pylt Pnlg Tmpt JP Pylt BBL PBL L/P Usia ASI Pylt

1 1 39 - Bidan PKM Normal - 3500 49 P 11 thn 6 bln -2 38 - Bidan PKM Normal - 3500 50 L 8 thn 6 bln -3 N i f a s i n i

7) Riwayat ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah menderita kanker paudara, tidak

pernah operasi dan tidak pernah melakukan kuretase.

8) Riwayat KB

Ibu mengatakan selama ini ibu menggunakan KB suntik. Dan

setelah melahirkan ibu berencana akanmenggunakan KB suntik

kembali.

9) Keadaan psikososial

a) Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik.

29

Page 30: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

b) Kelahiran dan keselamatan bayi sangat diharapkan ibu dan

suami.

c) Ibu berharap keadaannya segera membaik.

10) Latar belakang sosial budaya

a) Ibu dan suami berasal dari suku Jawa.

b) Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.

c) Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah minum jamu-

jamuan.

d) ASI eksklusif selama 6 bulan.

e) Melakukan sholat 5 waktu.

11) Pola kebiasaan sehari-hari.

a) Pola nutrisi

Saat hamil : makan : 3 x/hari, porsi (1 piring nasi, 2

potong tempe, 1 potong ayam,

1 mangkok sayur, kadang

buah)

minum : 6-7 gelas/hari (air putih, susu)

Saat post partum : makan : 1 x porsi sedang ( ½ piring

nasi, 1 potong daging, ½

mangkok sayur)

minum : 1 gelas/hari (air putih, air teh)

b) Pola aktifitas

Saat hamil : ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan

sehari-hari seperti memasak, menyapu,

mengepel, mencuci dengan dibantu oleh

kelaurga dan suami.

Saat post partum : ibu sudah mulai belajar bergerak untuk

melakukan aktivitas meski masih

terbatas seperti belajar meneteki

bayinya.

30

Page 31: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

c) Pola istirahat

Saat hamil : siang : 2 jam (13.00 – 15.00 WIB)

malam : 9 jam (20.00 – 05.00 WIB)

Saat post partum : ibu belum tidur setelah persalinan.

d) Pola eliminasi

Saat hamil : BAB : 1 x/hari, lembek, berwarna

kuning, bau khas.

BAK : 6-7 x/hari, warna kuning

jernih, tidak ada keluhan.

Saat post partum : BAB : ibu mengatakan belum BAB

sama sekali.

BAK : 1 x, warna kuning jernih, tidak

ada keluhan, tetapi sedikit-

sedikit.

e) Pola personal hygiene

Saat hamil : mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari,

keramas 2 x/minggu, ganti celana dalam

3 x/hari, ganti baju 2 x/hari, potong

kuku 1 x/minggu.

Saat post partum : belum diseka dengan air hangat, belum

gosok gigi ganti pembalut bila perlu,

ganti baju 1 x.

f) Pola seksualitas

Saat hamil : 2 x/minggu, tidak ada keluhan.

Saat post partum : tidak melakukan hubungan suami istri

karena masih dalam masa nifas.

3.1.2. Data Obyektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

31

Page 32: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

2) Tanda-tanda vital

Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36o C

RR : 20 x/menit

3) Pemeriksaan fisik

a) Inspeksi

Kepala : rambut bersih, kulit kepala bersih,

tidak ada ketombe, warna rambut

hitam, ikal dan panjang.

Muka : bentuk oval, tidak pucat, tidak oedem.

Mata : simetris, tidak ada sekret, konjungtiva

merah muda, sklera putih, tidak

oedem palpebra, tidak strabismus.

Hidung : bersih, tidak ada serumen, tidak ada

polip, tidak ada pernafasan cuping

hidung.

Mulut dan gigi : bersih, tidak ada caries gigi, tidak ada

gigi palsu, tidak ada gusi berdarah,

tidak ada labioschizis dan

palatoschizis, bibir lembab, lidah

tidak kotor.

Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen,

tidak OMP.

Leher : bersih, tidak ada lesi, tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid dan vena

jugularis.

Axilla : bersih, tidak ada lesi, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe.

32

Page 33: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Mammae : bersih, simetris, puting menonjol,

hiperpigmentasi areolla dan papilla

mammae.

Abdomen : bersih, terdapat linea nigra, tidak ada

luka bekas SC.

Genetalia : terdapat luka jahitan perineum

vertikal, lochea rubra, tidak varices,

tidak oedem.

Anus : besih, tidak hemoroid.

Ekstremitas atas : simetris, tidak ada oedem, tidak ada

kelainan gerak, tidak ada polidaktil,

sindaktil dan brakhidaktil.

Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedem, tidak ada

polidaktil, sindaktil dan brakhidaktil,

tidak ada varices, tidak ada kelainan

gerak.

b) Palpasi

Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri

tekan.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

dan vena jugularis.

Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

tidak ada nyeri tekan.

Mammae : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri

tekan, ASI -/-.

Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, tidak ada

nyeri tekan, tidak ada hepatomegali.

33

Page 34: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

c) Auskultasi

Dada : bunyi nafas bersih, tidak ada ronchi

dan wheezing.

Abdomen : bising usus 5 x/menit.

d) Perkusi

Abdomen : tidak meteorismus.

Ekstremitas bawah : reflek patella /.

4) Obat-obat yang didapat setelah melahirkan

Metil ergometrin 3 x 1

Vit. A 200.000 IU 1 x 1

Amoxicillin 3 x 1

Fe 1 x 1

Asam mefenamat 3 x 1

3.2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Diagnosa : Ny. “S” P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama dengan

laserasi derajat II.

Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi ketiga tanggal 31

Maret 2010 jam 11.35 WIB dan merasakan nyeri pada luka

jahitan perineum.

Do : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : Tensi : 120/80 mmHg

Suhu : 36o C

Nadi : 86 x/menit

RR : 20 x/menit

Inspeksi

Mammae : puting menonjol, terdapat hiperpigmentasi

areolla dan papilla mammae.

Genetalia : terdapat luka jahitan perineum vertikal,

lochea rubra, tidak varices, tidak oedem.

34

Page 35: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

Palpasi

Mammae :ASI -/- konsistensi lembek.

Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat.

Masalah : Nyeri pada luka jahitan.

Ds : Ibu mengatakan bahwa merasakan nyeri pada luka jahitan

yang terdapat pada perineum.

Do : Istirahat cukup.

Nutrisi.

Mobilisasi.

Relaksasi.

Vulva hygiene.

3.3. Antisipasi Masalah Potensial

Tidak ada

3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera

Tidak ada

3.5. Intervensi

Diagnosa : Ny. “S” P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama dengan

laserasi derajat II.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 90 menit

diharapkan masa nifas berjalan dengan normal.

Kriteria hasil : - Keadaan umum baik

- Kesadaran composmentis

- TTV dalam batas normal

Tensi : 110/70 – 120/80 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit

Suhu : 36,5 – 37,5o C

RR : 16 – 24 x/menit

35

Page 36: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

- TFU 2 jari dibawah pusat.

- Tidak ada perdarahan.

- Tidak terjadi retensi urine.

- Masa nifas berjalan normal.

- Colostrum / ASI bisa keluar lancar.

Intervensi

1) Lakukan observasi TTV, TFU, UC, perdarahan dan kandung kemih.

Rasional : dengan melakukan observasi TTV dapat mengetahui

keadaan umum pasien dan dengan melakukan observasi

TFU, UC, perdarahan dan kandung kemih dapat

mengetahui apabila masa nifas berjalan abnormal.

2) Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene.

Rasional : tubuh yang bersih dapat meningkatkan kenyamanan dan

mencegah infeksi.

3) Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.

Rasional : untuk memperlancar proses laktasi dan menjaga payudara

agar tidak lecet.

4) Anjurkan ibu cara menyusui yang benar.

Rasional : dengan menyusui bisa merangsang kontraksi yang dapat

mempercepat terjadinya involusi uterus dan meningkatkan

kekebalan tubuh anak.

5) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.

Rasional : dapat menambah tenaga dan mempercepat proses

penyembuhan luka jahitan.

6) Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini.

Rasional : dengan mobilisasi dapat memperlancar O2 ke jaringan-

jaringan mempercepat penyembuhan.

7) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.

Rasional : istirahat cukup dapat membantu relaksasi otot-otot serta

dapat mempengaruhi produksi ASI.

36

Page 37: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

8) Jelaskan pada ibu tentang perawatan tali pusat.

Rasional : dengan melakukan perawatan tali pusat dapat mencegah

terjadinya infeksi tali pusat dan bayi.

9) Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas.

Rasional : ibu dapat mengetahui bahaya-bahaya masa nifas dan

segera datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Masalah : Nyeri pada luka jahitan laserasi derajat II.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 10 menit

ibu dapat mengetahui keadannya sehingga ibu merasa

tenang.

Kriteria hasil : - Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan.

- Ibu terlihat tenang dan nyaman.

- Wajah tampak rileks.

Intervensi :

1) Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri, anjurkan ibu melakukan

tehnik relaksasi dan anjurkan pada ibu untuk perawatan luka jahitan.

Rasional : nyeri berasal dari jaringan pembuluh darah yang terputus

akibat robekan jalan lahir saat melahirkan kepala bayi dan

tehnik relaksasi dapat mengurangi dan menghilangkan

perhatian ibu terhadap rasa nyeri, sedangkan perawatan

luka jahitan dapat mencegah infeksi serta mempercepat

luka jahitan agar kering.

2) Ganti softex bila basah.

Rasional : ganti softex dapat mengetahui banyaknya perdarahan dan

memberikan rasa nyaman pada ibu, serta mencegah

infeksi.

37

Page 38: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

3.6. Implementasi

Tanggal : 31 Maret 2010 Jam : 12.20 WIB

Diagnosa : Ny. “S” P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama dengan

luka laserasi derajat II.

1) Jam 12.20 WIB

Melakukan observasi TTV, TFU, UC, perdarahan, kandung kemih.

Jam ke

Waktu Tensi(mmHg)

Nadi(x/mnt)

Suhu(oC)

TFU UC KandungKemih

Perdarahan

112.20 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong -12.35 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong -

2 13.05 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong 30 cc13.35 120/80 86 36 2 jari dibawah pusat Baik Kosong -

2) Jam 13.40 WIB

Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene.

Seka dengan air hangat 2 x/hari, dan apabila ibu sudah merasa pulih

dengan keadaannya mandi 2 x/hari, keramas 2 x/minggu, gosok gigi 2

x/hari, ganti softex bila basah atau selama ibu merasa tidak nyaman,

ganti pakaian dalam 2 x/hari, ganti baju 2 x/hari.

3) Jam 13.45 WIB

Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan menganjurkan untuk

menyusui yang benar :

a) Lengan ibu menopak kepala, leher dan seluruh badan bayi.

b) Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi.

c) Dagu menyentuh payudara ibu.

d) Mulut terbuka lebar dan mencakup sebanyak mungkin areolla

mammae.

e) Bibir bawah melengkung.

f) Bayi menghisap kulit dan dalam secara perlahan-lahan dan kadang-

kadang disertai dengan berhenti sesaat.

4) Jam 13.50 WIB

Menganjurkan ibu mengkonsumsi gizi seimbang agar kebutuhan

nutrisi bayi terpenuhi dengan baik, seperti mengkonsumsi nasi, daging,

sayur, buah dan susu kadang-kadang.

38

Page 39: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

5) Jam 13.55 WIB

Menganjurkan ibu untuk mobilisasi yaitu : dengan bergerak-gerak,

miring kanan-kiri, duduk, berjalan-jalan, atau aktifitas lainnya untuk

memulihkan otot-otot dasar panggul, melancarkan sirkulasi darah.

6) Jam 14.00 WIB

Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup agar tidak lelah.

7) Jam 14.05 WIB

Menjelaskan tentang bahaya masa nifas.

Keluarnya cairan berbau busuk.

Bengkak pada muka, kaki, disertai sakit kepala yang hebat, mata

berkunang-kunang.

Payudara bengkak kemerahan disertai sakit.

8) Jam 14.10 WIB

Menganjurkan ibu untuk kontrol apabila ada keluhan.

Tanggal : 31 Maret 2010 Jam : 14.15 WIB

Masalah : Nyeri pada luka jahitan laserasi derajat II.

Kebutuhan : - Istirahat cukup.

- Nutrisi.

- Mobilisasi.

- Relaksasi.

- Vulva hygiene.

1) Jam 14.20 WIB

Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri yang berasal dari

jaringan pembuluh darah yang terputus akibat robekan jalan lahir saat

melahirkan kepala bayi, kemudian menganjurkan ibu untukmelakukan

tehnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara duduk

berendam dalam wadah yang berisi air hangat selama 5-15 menit,

dan menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan luka jahitan dengan

39

Page 40: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

cara menempelkan kasa steril yang sudah diberi betadine pada luka

jahitan.

2) Jam 14.25 WIB

Mengganti softex bila basah untuk mengetahui banyaknya perdarahan

dan memberikan rasa nyaman pada ibu, serta mencegah infeksi.

3.7. Evaluasi

Tanggal : 31 Maret 2010 Jam : 14.30 WIB

Diagnosa : Ny. “S” P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama dengan

luka jahitan laserasi derajat II.

S : Ibu mampu menjawab dan menjelaskan kembali yang

telah disampaikan oleh bidan.

O : Keadaan umum baik

Kesadaran composmentis

TTV : Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36o C

RR : 20 x/menit

TFU 3 jari bawah pusat, lochea rubra, konsistensi

mammae lembek.

A : P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama dengan laserasi

derajat II, masalah teratasi sebagian.

P : HE tentang :

- Makanan bergizi dan tidak ada pantangan makanan

apapun.

- Personal hygiene.

- Menyusui bayinya 2-3 jam sekali.

- Rutin minum obat sesuai advice dokter.

- Kontrol rutin apabila ada tanda bahaya post partum.

40

Page 41: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan asuhan kebidanan pada Ny. ”S”

P30003 post partum fisiologis 1 jam pertama di ruang keperawatan

Puskesmas Mojoagung Jombang. Maka penulis menarik kesimpulan

antara lain : dalam pengkajian ibu mengatakan telah melahirkan anak yang

ketiga dengan berat badan lahir 3500 gram, panjang badan lahir 50 cm,

jenis kelamin perempuan dengan persalinan spontan. Setelah dilakukan

pemeriksaan dapat ditarik diagnosa Ny. ”S” P30003 post partum fisiologis

hari ke-1 dengan laserasi derajat II.

Dalam kasus ini tidak terdapat masalah potensial dan tidak

membutuhkan identifikasi kebutuhan segera. Rencana yang ditentukan

pada kasus ini antara lain : observasi TFU dan lochea, menganjurkan ibu

untuk melakukan perawatan payudara, menganjurkan ibu untuk menjaga

personal hygiene, mengajarkan ibu cara menyusui yang benar,

menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang, mobilisasi dini,

istirahat yang cukup, perawatan tali pusat dan tanda bahaya masa nifas.

Implementasi dilakukan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan asuhan sesuai dengan

tujuan dan kriteria hasil saat dilakukan anamnesa : pada pemeriksaan

ditemukan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TFU 2 jari

dibawah pusat, pada planning dianjurkan ibu untuk kontrol ke bidan atau

keterangan kesehatan 1 x lagi selama masa nifas atau setiap ada tanda-

tanda bahaya nifas.

41

Page 42: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

4.2. Saran

4.2.1. Bagi ibu dan keluarga.

Diharapkan ibu dapat kooperatif sehingga dalam pemberian obat

dapat dilaksanakan dengan baik.

4.2.2. Bagi mahasiswa

Diharapkan mahasiswa berusaha lebih giat belajar agar dapat

menguasai dan memilikipengetahuan yang lebih dan dapat

menerapkan manajemen kebidanan varney dalam praktek

kebidanan.

4.2.3. Bagi petugas

Diharapkan petugas kesehatan mampu memberikan pelayanan

yang berkualitas untuk kepuasan klien.

4.2.4. Bagi institusi

Hendaknya menyediakan buku-buku yang lebih baik, berhubungan

dengan asuhan kebidanan pada masa nifas digunakan sebagai

masukan dan bahan pustaka penyusunan asuhan kebidanan.

42

Page 43: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wijayanegara, Hidayat, 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung ; Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

43

Page 44: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” P 30003 POST PARTUMFISIOLOGIS 1 JAM PERTAMA DI RUANG KEPERAWATAN

PUSKESMAS MOJOAGUNGJOMBANG

Disusun Oleh :

SURYA WIRA PRATIWINIM : 2008.01.0846

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANGPROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

2010

44

Page 45: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah

SWT hanya dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” GIP00000 dengan Usia Kehamilan

38 Minggu Fisiologis di Puskesmas Mojoagung.

Laporan ini di susun sebagai salah satu persyarakat akademik dalam

rangka menyelesaikan program praktik kebidanan Husada Jombang. Dengan

terselesainya penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1) Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes. M.M. selaku ketua STIKES Husada Jombang.

2) Dr. Sriwulani Sumargo, Sp.R. M.Kes selaku Kepala Puskesmas Mojoagung.

3) Afida, S.S.T., selaku pembimbing praktek di Puskesmas Mojoagung.

4) Siti Mudrikatin, S.Si.T. S.Pd. selaku pembimbing akademik di STIKES

Husada Jombang.

5) Semua pihak yang mendukung dalam proses penyusunan asuhan kebidanan

ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan pada ibu

hamil ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak pula kekurangan. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa saya

harapkan demi kesempurnaan asuhan kebidanan ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala atas segala amal yang telah

diberikan dan semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi saya selaku

penyusun maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Jombang, Maret 2010

Penyusun

45iii

Page 46: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ................................................................... 3

1.2.1 Tujuan Umum ............................................................ 3

1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................... 3

1.3 Manfaat Penulisan ................................................................. 3

1.4 Tehnik Pengumpulan Data .................................................... 4

1.5 Tempat dan Waktu ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

2.1 Konsep Dasar Nifas ............................................................... 6

2.1.1 Definisi ....................................................................... 6

2.1.2 Pembagian masa nifas ................................................ 6

2.1.3 Perubahan masa nifas ................................................. 7

2.1.4 Perawatan post partum lanjutan ................................. 8

2.1.5 Involusi alat-alat kandungan ...................................... 8

2.1.6 Perubahan psikososial pada ibu nifas ........................ 10

2.1.7 Kebutuhan dasar masa nifas ....................................... 12

2.1.8 Kunjungan pada masa nifas ....................................... 13

2.1.9 Tanda-tanda bahaya masa nifas ................................. 14

2.1.10 Proses laktasi .............................................................. 15

46iv

Page 47: Askeb Post Partum Fisiologis 1 Jam (Surya Wira Pratiwi)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ......................................... 15

2.2.1 Pengkajian .................................................................. 15

2.2.2 Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan ........ 21

2.2.3 Antisipasi Masalah Potensial ..................................... 22

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ................................... 22

2.2.5 Intervensi .................................................................... 22

2.2.6 Implementasi .............................................................. 25

2.2.7 Evaluasi ...................................................................... 25

BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................... 26

3.1 Pengkajian .............................................................................. 26

3.2 Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan ..................... 34

3.3 Antisipasi Masalah Potensial ................................................. 35

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ............................................... 35

3.5 Intervensi ............................................................................... 35

3.6 Implementasi .......................................................................... 38

3.7 Evaluasi .................................................................................. 40

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 41

4.1 Kesimpulan ............................................................................ 41

4.2 Saran ...................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

47v