Askeb By diare.doc

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar populasi negara kita adalah anak-anak dan penyakit diare. Merupakan salah satu insiden penyakit yang sering kita jumpai insiden angka kejadian 150-430 per seribu penduduk per tahun. Banyak orang yang masing menganggap diare sebagai penyakit ringan yang tidak begitu berbahaya. Namun, penyakit ini merupakan salah sat penyakit mematikan jika tidak diobati dengan benar. Pengambilan kasus ini dimaksudkan membahas berbagai aspek klinis pada asuhan kebidanannya, sehingga penatalaksanaan yang menyertai dapat ditekan. 1.2 Tujuan Penulisan A. Tujuan Umum Mahasiswa dengan pembaca dapat mengetahui berbagai macam aspek utama kesehatan bayi dengan diare dari segi klinis, pencegahan dan penatalaksanaan B. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa dapat mengkaji data pada kasus diare pada bayi 1

Transcript of Askeb By diare.doc

Page 1: Askeb By diare.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar populasi negara kita adalah anak-anak dan penyakit

diare. Merupakan salah satu insiden penyakit yang sering kita jumpai insiden

angka kejadian 150-430 per seribu penduduk per tahun. Banyak orang yang

masing menganggap diare sebagai penyakit ringan yang tidak begitu

berbahaya. Namun, penyakit ini merupakan salah sat penyakit mematikan

jika tidak diobati dengan benar. Pengambilan kasus ini dimaksudkan

membahas berbagai aspek klinis pada asuhan kebidanannya, sehingga

penatalaksanaan yang menyertai dapat ditekan.

1.2 Tujuan Penulisan

A. Tujuan Umum

Mahasiswa dengan pembaca dapat mengetahui berbagai macam aspek

utama kesehatan bayi dengan diare dari segi klinis, pencegahan dan

penatalaksanaan

B. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat mengkaji data pada kasus diare pada bayi

2. Mahasiswa dapat menentukan identifikasi diagnosa dan masalah dari

data yang diperoleh.

3. Mahasiswa dapat menentukan antisipasi diagnosa dengan masalah

potensial yang mungkin terjadi.

4. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera yang dapat diberikan.

5. Mahasiswa dapat merencanakan intervensi tindakan yang dilakukan

6. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi dari intervensi yang

telah disusun.

7. Mahasiswa dapat mengevaluasi dari keseluruhan kegiatan yang telah

dilakukan pada pasien bayi dengan diare.

1

Page 2: Askeb By diare.doc

1.3 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diare Pada Bayi dan Anak

2.2 Konsep asuhan kebidanan pada bayi dan anak

2.2.1 Pengumpulan data

2.2.2 Identifikasi diagnosa dan masalah

2.2.3 Identifikasi masalah potensial

2.2.4 Identifikasi kebutuhan segera

2.2.5 Intervensi

2.2.6 Implementasi

2.2.7 Evaluasi

BAB III : TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah

3.3 Identifikasi masalah potensial

3.4 Identifikasi kebutuhan segera

3.5 Intervensi

3.6 Implementasi

3.7 Evaluasi

BAB IV : PEMBAHASAN

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Askeb By diare.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diare Pada Bayi dan Anak

2.1.1 Pengertian

- Diare merupakan pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.

(hipocrates)

- Diare diartikan sebagai BAB yang tidak normal atau bentuk tinja

yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya

(IKA FKUI / RSCM)

- Diare adalah tinja yang sedikit lembek dari biasa atau hanya

bertambah sering beberapa kali saja (Maria Suryabudhi : 229)

- Diare merupakan mekanisme alamiah tubuh mengeluarkan isi usus

yang “busuk” dan akan berhenti sendiri jika telah bersih. Diare

sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi merupakan gejala awal

gangguan kesehatan (Umar Fahmi Achmad, 2005)

2.1.2 Macam-macam Diare

Diare akut : diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan

anak yang sebelumnya.

Diare kronik : diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu disertai

kehilangan berat badan atau tidak bertambah berat

badannya selama masa tersebut.

2.1.3 Etiologi

1. Faktor Infeksi

a. Faktor enteral : Infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada

anak.

3

Page 4: Askeb By diare.doc

- Infeksi bakeri : vibrio, escherichia coli dan salmonella,

shigella, campylobactere, yesnia

aeromona dan lain-lain.

- Infeksi virus : entevirus, adenovirus, rotavirus,

astrovirus, dan lain-lain.

- Infeksi parasit : cacing, prozoa, jamur.

b. Infeksi Parenteral : infeksi diluar alat perencanaan makanan

seperti otits media, akut, tonsilis /

tonsilofaringitis, bronkopneusmonia,

ensefalitis, biasanya terjadi pada bayi dan

anak berumur dibawah 2 tahun.

2. Faktor Malabsobsi

a. Malabsorbsi karbohidrat

Karena disakarida (intoleransi laktosa, mlatosa dan sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, fretosa dan galaktosa).

b. Malabsorbsi lemak

c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan

a. Diet

Insiden diare dapat terjadi karena makanan terlalu banyak

makanan yang sulit dicerna, makanan basi, beracun, ataupun

alergi pada makanan.

b. Gizi

Diare dapat terjadi pada anak kekurangan gizi, seperti pada

kwashiorkor.

4. Faktor Psikologis

Misalnya disebabkan oleh gangguan emosional, stress, tegang

(nervous) dan depresi.

4

Page 5: Askeb By diare.doc

2.1.4 Patogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :

1) Gangguan Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap

akan dapat menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam

rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang

usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2) Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus

akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga

usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi

rongga usus.

3) Gangguan Motilitas Usus

Hyperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan

usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya

bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul

berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

2.1.5 Patofisiologis

Sebagai akibat dari baik akut maupun kronis akan terjadi :

1) Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi yang mengakibatkan

terjadinya gangguan keseimbangan asam basa

2) Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan

berkurang, pengeluaran bertambah)

3) Hipoglikemi

4) Gangguan sirkulasi darah

2.1.6 Gejala Klinik

KU : biasanya anak menjadi lemah, gelisah, cengeng,

suhu tubuh meningkatkan, nafsu makan

berkurang sampai tidak ada, mules

5

Page 6: Askeb By diare.doc

Diare : tinja berair encer, dapat berwarna hijau karena

bercampur empedu, atau disertai lendir dan atau

darah, terdapat sisa makanan yang tidak dapat

dicerna.

Muntah : dapat timbul atau tidak, dapat terjadi sebelum

atau saat menderita diare.

Dehidrasi : berat badan turun, turgor kulit turun, mukosa

tampak kering dan fonentela anterior / UUB

cekung.

Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang, terdapat :

- Dehidrasi ringan.

- Dehidrasi sedang : fontanela anterior cekung, elastisitas kulit

turun, mulut merah dan kering mata akan cekung.

- Dehidrasi berat : KU turun, kulit dingin, pandangan kosong

Berdasarkan tonisitas plasma, terdapat :

- Dehidrasi hipotonik, isotonic dan hipertonik

Hipotonik Na plasma < 130 Meq / 1 (hoiponatremia)

Isotonic (disonatremia) Na plasma 130-150 mEq / 1

Hipertonik (hipernatremia) Na plasma < 150 mEq /1

2.1.7 Diagnosis

Diagnosis diare dapat diketahui dengan observasi feses bayi atau anak.

Pemeiksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui diganosisnya

antara lain dengan :

1) Pemeriksaan feses

a. Makroskepis dan mikroskopis

b. pH dan kadar gula dengan kertas lakmus dan tablet clinitest

indikasi dugaan intoleransi gula.

c. Pemeriksaan biakan dan uji resistensi

2) Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,

dengan ASTRUP jika memungkinkan

6

Page 7: Askeb By diare.doc

3) Pemeriksaan kadar ureum atau kreatinin faal ginjal.

4) Pemeriksaan elektrolit Na, K, Ca, dan P dalam serum (terutama

jika disertai kejang)

5) Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik

atau parasit secara kualitatif terutama pada diare kronik.

2.1.8 Masalah Potensial

1. Dehidrasi

2. Febris

3. Renajatan hipolemik

4. Hipoklemia (gejala : meteroismus, hipotensi otot, lemah,

bradikardi A perubahan pada EKG)

5. Hipoglikemia

6. Gangguan elektrolit

7. Intoleransi laktosa sekunder

8. Kejang

9. Malnutrisi EP

10. Kerusakan hepar

11. Kerusakan ginjal

12. Kematian

2.1.9 Penatalaksanaan

1) Pemberian cairan

Jenis cairan

Formula lengkap (oralit)

Formula sederhana (larutan gula garam)

Peroral

Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan seda, cairan diberikan

peroral berupa cairan yang erisikan NaCl dan NaHCO3, Kcl

dan glukosa. Untuk pengobatan sementara dirumah sebelum

dibawa berobat guna mencegah dehidrasi lebih jauh dapat

menggunakan formula sederhana.

7

Page 8: Askeb By diare.doc

2) Parenteral

Pada umumnya cairan yang digunakan adalah ringer laktat (RL).

Mengenal pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan

tergantung dari berat / ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan

dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.

3) Pengobatan dietetic

a. Untuk anak dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun dengan berat

badan kurang dari 7 kg.

Jenis makanan :

- Susu (ASI atau susu formula dengan mengandung laktosa

rendah dan asam lemaj tak jenuh, misal LLM, A (minon)

- Makanan setengah padat (bubur atau nasi tim)

- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelamin yang

ditemukan.

Caranya :

Hari I : - setelah dehidrasi segera diberikan makanan

peroral

- bila diberi ASI atau susu formula diare masih

sering bisa diberikan tambahan oralit atau air

tawar selang-seling dengan ASI. Misal 2 kali

ASI / susu formula, 1 kali orlait.

Hari 2-4 : ASI atau susu formula lebih rendah laktosa penuh.

Hari 5 : Bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan.

b. Untuk anak diatas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 7 kg.

Jenis makanannya makan padat atau makana cair / susu sesuai

dengan kebiasaan makanan dirumah.

4) Obat-obatan

Prinsip : menggantikan cairan yang hilang.

a. Obat anti sekresi

- Asetosal

- Klorpromazin

8

Page 9: Askeb By diare.doc

b. Obat anti spasmolitik

Misalnya : papaverin

c. Obat pengeras tinja

Hanya diberikan jika penyebabnya telah diketahui dengan

jelas.

d. Zat-zat yang bersifat menyerap gas

Pada umumnya penderita diare disertai dengan keluhan perut

kembung. Keadaan ini dapat diatasi denga penggunaan oralit,

garam bismuth atau obat-obatan yang mengandung atau pulgit.

2.1.10 Pencegahan

Pencegahan terhadap diare dapat diakukan dengan :

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta sesudah BAB

dengan benar.

- Mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi dibawah air

mendidih

- Memberikan ASI dengan cara yang benar

- Memberikan susu bersih dengan komposisi yang tepat

- Membersihkan alat makanan dengan benar

- Menjaga kebersihan

- Membuang sampah pada tempatnya.

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dan Anak Dengan Diare

2.2.1 Pengumpulan Data

a. Data Subyekti

Identitas meliputi identifikasi anak dan kedua orang tuanya.

Nama bayi : untuk memudahkan memanggil

Umur : untuk mengetahui usia bayi

Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

9

Page 10: Askeb By diare.doc

Orang tua

Nama : menghindari kekeliruan bila terdapat kesamaan

nama bayi

Usia : mengetahui kematangan fisik, psikis dan sosial

dalam pola perawatan anak

Pendidikan : menentukan pola pemberian KIE oleh petugas

kesehatan

Agama : mengidentifikasi pola perawatan bayi menurut

kepercayaan yang dianut

Suku bangsa : mengidentifikasi variasai respon atau

kecenderungan prespektif tiap suku yang berbeda

Pekerjaan : mengkorelasi pengaruh pekerjaan tertentu

terhadap kesehatan bayi

Penghasilan : mengetahui taraf hidup

Alamat : untuk memudahkan bila akan dilakukan

kunjungan rumah

b. Keluhan Utama

Keluhan utama yang sering disampaikan adalah frekuensi BAB

yang sering (>3 x) dengan konsistensi cair, encer, seperti ampas

dan bercampur lendir serta darah. Kondisi anak biasanya lemas,

rewel, mules, dan tidak nafsu makan.

c. Riwayat Kesehatan

Mengkaji riwayat kesehatan anak sebelumnya yang mungkin

dapat berpengaruh pada penyakit yang diderita saat ini.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

menular (TBC, Sifilis, dll), menahun (epilepsi, diare kronik, asma,

dan lain-lain)

10

Page 11: Askeb By diare.doc

e. Riwayat imunisasi

Umur Jenis Imunisasi

0 - 7 hari

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

Hepatitis B1

BCG

HB2, Polio 1, DPT 1

HB3, Polio 2, DPT 2

DPT3 Polio 3

Campak, polio 4

f. Riwayat tumbuh kembang

0-12 bulan

BB : 3 – 10 kg

TB : 46 – 80 cm

- Gerakan motorik kasar

Berdiri tanpa bantuan

Jalan dibantu

Duduk tanpa dibantu

- Gerakan motorik halus

Menjimpit benda

Menjatuhkan pungut benda

Memindah benda atau tangan

Meraih benda

- Komuniaksi aktif

Mengucap papa, mama

Meniru suara

Mengungkapkan keinginan sederhana

Memekik

Mengoceh

- Kecerdasan

Reaksi perintah sederhana

Meniru gerakan da...da....

11

Page 12: Askeb By diare.doc

Masak keluarakn benda

Main ciluk baa

Meniru ekspresi orang lain

Mengenalkan orang lian

- Menolong diri sendiri

Pegang gelas sendiri

Merentangkan tangan saat pakaian

Makan biskuit sendiri

- Tingkah laku sosial

Meniru lambaian tangan

Perhatuan bila dipanggil

Reaksi ada dengan kata tidak

Reaksi berbeda terhadap orang

Tersenyum spontan.

12

Page 13: Askeb By diare.doc

- Komuniaksi pasif.

Mengerti perintah sederhana

Merujuk sesuai pertanyaan

Mengerti ”didalam dibawah”

Gerak minda gendong

- Komunikasi aktif

Sebut anggota tubuh

Sebut nama sendiri

Sebut hal miliknya

Mengucapkan minta sesuatu

Mengucapkan kata ada arti

- Kecerdasan

Membedakan benda

Menjodohkan benda

Tahu ”kamu-saya”

Mengerti perintah

Meniru orang dewasa

- Menolong diri sendiri

Bersendok masih tumpah

Minum cangkir 1 tangan

Berata bila ke belakang

Buka baju

Membuka sepatu, celana

- Tingkah laku sosial

Bantu simpan benda

Main sendiri

Meniru permainan

Sebut nama sendiri.

13

Page 14: Askeb By diare.doc

g. Pola kehidupan sehari-hari

1) Nutrisi

Membedakan kebiasaan makan anak sebelum dan elama sakit.

Untuk mengetahui kecukupan gizi

2) Eliminasi

Membandingan pola BAB dan BAK anak sebelum dan selama

sakit

3) Aktifitas

Mengkaji kebiasaan aktivitas anak sbeelum dan selama sakit

4) Istirahat

Pada umumnya istirahat anak selama sakit berkurang atau

terganggu

5) Pola kebersihan

Mengkaji kebiasaan anak yang dapat mempengaruhi penyakit

diare.

h. Data obyektif

KU : lemah, lesu

Kesadaran : composmentis

TTV :

Suhu : cenderung naik, normalnya 36,50 C – 370C

Nadi : cenderung meningkat, normalnya 70 – 90 x / menit

RR : cenderung meningkat, normalnya 16 – 24 x / menit

BB : 10-16 kg

TB : normalnya 80 – 100 cm

Lila : 13-16 cm

Pemeriksaan fisik :

o Inspeksi

Kepala : fotanela anterior cekung (+)

Muka : pucat, perubahan raut muka

Mata : icterus (+)

14

Page 15: Askeb By diare.doc

Mulut : pada umumnya kering, kemerahan, mukosa,

membran kering, lidah kotor.

Perut : perhatikan turgor kulit, adanya dilatasi

Anus : iritasi(+) kulit warna merah

Ekstremitas : turgor menurun

o Palpasi

Abdomen : pembesaran organ didaerah abdomen (-), nyeri

tekan (-)

o Auskultasi

Perut : bising usus (+), peristaltik menurun

o Perkusi

Abdomen : meteorismus (+)

o Pemeriksaan penunjang / lab.

1. Pemeriksaan faeces.

a. Makroskopis dan mikroskopis

b. pH dan kadar gula dengan kertas lakmus dan tablet

clinitest indikasi dugaan intoleransi gula.

c. Pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

2. Pemeriksaan gangguan keseimangan asam basa dalam

darah, dengan ASTRUP jika memungkinkan.

3. Pemeriksaan kadar ureum atau kreatinin foal ginjal.

4. Pemeriksaan elektrolit Na, K, Ca, dan P dalam serum

(terutama jika disertai kejang)

5. Pemeriksaan inkubasi duodenum untuk mengetahui jasat

renik atau parasit secara kualitatif terutama pada diare

kronik.

2.2.2 Identifikasi Diganosa dan Masalah

Dx : Bayi ......umur.....dengan diare.

Ds : Frekuensi BAB dan konsistensi

Do : KU : lemah

15

Page 16: Askeb By diare.doc

TTV : cenderung naik

Pemeriksaan fisik

o Inspeksi

Kepala : fontanela anterior cekung (+)

Muka : pucat, perubahan raut muka

Mata : ikterus (+)

Mulut : kering, kemerahan, mukosa, membran

kering, lidah kotor

Perut : turgor kulit menurun

Anus : kebersihan (-),lecet (+)

Ekstremitas : turgor menurun

o Palpasi

Abdomen : pembesaran organ di daerah abdomen

o Auskultasi

Perut : bising usus (+)

o Perkusi

Perut : meteorismus (+)

Pemeriksaan faeses konsistensinya, warna dan jumlah.

Masalah

BAB lebih dari 3 kali sehubungan dengan pengeluaran cairan yang

tidak seimbang.

Ds : feses anak berwarna kehijauan, konsistensinya, frekuensi,

kaji muntah-muntah yang mungkin terjadi.

Do : KU : lemah

TTV : nadi : cenderung cepat

: RR : cenderung cepat

: suhu : cenderung naik

Turgor kulit kurang.

16

Page 17: Askeb By diare.doc

2.2.3 Identifikasi Masalah Potensial

1) Dehidrasi

2) Febris

3) Gangguan elektrolit

4) Malnutrisi EP

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

Rehidrasi oral

2.2.5 Intervensi

1. Intervensi

Tujuan : Diare terobati

Kriteria hasil :

- KU : baik

- TTV dalam batas normal

- Konsistensi padat, lembek, cairan warna kuning

- Tidak terjadi komplikasi.

Intervensi :

1) Observasi BB

R/ Mendeteksi adanya kekurangan nutrisi.

2) Lakukan pemeriksaan fisik

R/ Antisipasi adanya komplikasi

3) Observasi TTV dan KU

R/ Deteksi adanya komplikasi

4) Lakukan pemeriksaan laboratorium, misal : feses

R/ Pemeriksaan lab mendukungdiagnosa pasti penyebab

diare.

5) Beri oralit

R/ Menjaga keseimbangan tekanan osmotik dan kadar

elektrolit dalam tubuh.

6) Observasi feces dan konsistensinya.

R/ Deteksi adanya intoleransi gula

17

Page 18: Askeb By diare.doc

7) Beri anti biotik

R/ Antibiotikdapat menekan pertumbuhan kuman penyebab

toksik

Masalah

BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi.

Intervensi

Tujuan : dehidrasi teratasi dengan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil :

- Turgor kulit baik

- Tidak timbuil muntah

- Gizi tidak terpenuhi.

Intervensi

1) Beri makanan sedikit tapi sering

R/ Pencegahan malnutrisi.

2) Beri makanan sesuai dengan kesukaan anak

R/ Membangkitkan selesar makan anak.

3) Sajikan makanan dalam bentuk hangat.

R/ Merangsang selera makan anak.

4) Kaji turgor kulit, warna, suhu dan kelembaban membran

mukosa.

R/ Turgror kulit, warna suhu dan kelembaban

mengindikasikan perbaikkan dehidrasi.

2.2.6 Implementasi

Sesuai dengan intervensi

2.2.7 Evaluasi

S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah

diberikan.

18

Page 19: Askeb By diare.doc

O : - KU : Baik

- Kesadaran : composmentis

- TTV dalam batas normal

- Turgor masih bagus

- Bayi diare akut

- BB tidak mengalami penurunan

- Oralit sudah diberikan beserta dosis dan cara pemberian (1

gelas belimbing + 1 bungkus oralit di aduk rata dan

diminumkan)

A : Masalah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi

Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih

belum teratasi.

Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan

frekuensi diare, muntah – muntah, badan panas, dehidrasi

tinggi

Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus

Masalah

BAB lebih dari 3 kali sehari dan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi

S : ibu mengatakan bahwa bayinya buang air besar lebih dari 3

kali dalam sehari

O : - KU : Baik

- Kesadaran : composmentis

- BB tidak mengalami penurunan

- Oralit sudah diberikan turgor kulit normal

- Beri makanan sedikit tapi sering dan bayi yang hangat

- Suhu dalam bebas normal

- Kelembaban membrane mukosa normal

A : Masalah belum teratasi.

19

Page 20: Askeb By diare.doc

P : - Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

- Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih belum

teratasi

- Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan

frekuensi diare, muntah – muntah, badan panas, dehidrasi

tinggi

- Anjurkan untuk memberi ASI sesering mungkin dan

makanan yang halus

20

Page 21: Askeb By diare.doc

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal : 4-9-2009

Pukul : 08.30 wib

Tempat : BPS HJ.Sumiatun di Lesanpuro Malang

3.1.1 Data Subyektif

a. Biodata

Nama anak : By. ”A”

Umur : 11 bulan

Jenis kelamin : laki-laki

Anak ke : pertama

Nama Ibu : Ny. ”H”

Usia : 32 tahun

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMA

Alamat : Lesa puron RT. 13, RW. 3 Malang

Nama Ayah : Tn. ”W”

Usia : 35 tahun

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMA

Alamat : Lesanpuro RT. 13, RW. 3 Malang

21

Page 22: Askeb By diare.doc

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan bahwa putranya sudah BAB lebih dari 3 kali

sehari, sejak dua hari yang lalu.

By. ”A” merasa lemas, lesu, mules dan perasaan tidak nyaman.

Ny. H mengatakan bahwa By. A sering rewel, gelisah dan susah

makan.

c. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Tidak ada penyakit menular atau kronis yang diberikan anak.

Hanya batuk dan flu biasa dan tidak pernah masuk rumah sakit

d. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Nutrisi

Sebelum sakit : By. A biasa makan 3 x sehari + ASI dengan

porsi cukup. Selain itu, By. A suka membeli

jajanan yang dijual bebas.

Saat sakit : By. A hanya makan bubur, minum teh manis

dan air putih.

2. Eliminasi

Sebelum sakit : BAB 1 x sehari, BAK 4-6 x / sehari

Saat sakit : BAB > 3x sehari, BAK 3-5 x sehari

3. Aktifitas

Sebelum sakit : setiap hari bermain dan sore hari mengaji

Saat sakit : By. A tidak melakukan aktivitas berlebihan.

Hanya dilakukan diatas tempat tidur.

4. Istirahat

Sebelum sakit : tidur malam 8-10 jam sehari, jarang tidur

siang.

Saat sakit : By. A sering gelisah, istirahat tidak tenang,

tidur malam 6-8 jam. Tidak bisa tidur siang.

22

Page 23: Askeb By diare.doc

5. Personal hygiene

Sebelum sakit : Mandi 2 x sehari, ganti baju setiap kotor

Saat sakit : By. A hanya diseka, ganti baju setiap kotor.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

menular maupun menahun

f. Riwayat Imunisasi

Imunisasi Combo 1 Combo 2 Combo 3

BCG

DPT

Hepatitis B

Polio

Campak

3 – 10 – 2008

7 – 12 – 2008

3 – 10– 2008

3 – 10 – 2008

26 – 7 – 2009

-

8 – 1 – 2009

7-12-2008

7 – 12 –2008

-

9 – 2 – 2009

8 –1 – 2009

8 – 1 – 2009

-

-

9-2-2009

9– 2 – 2009

g. Riwayat Tumbang

0-12 bulan

BB : 3 – 10 kg

TB : 46 – 80 cm

- Gerakan motorik kasar

Berdiri tanpa bantuan

Jalan dibantu

Duduk tanpa dibantu

- Gerakan motorik halus

Menjimpit benda

Menjatuhkan pungut benda

Memindah benda atau tangan

Meraih benda

- Komunikasi aktif

Mengucap papa, mama

23

Page 24: Askeb By diare.doc

Meniru suara

Mengungkapkan keinginan sederhana

Memekik

Mengoceh

- Kecerdasan

Reaksi perintah sederhana

Meniru gerakan da...da....

Masak keluarakn benda

Main ciluk baa

Meniru ekspresi orang lain

Mengenalkan orang lian

- Menolong diri sendiri

Pegang gelas sendiri

Merentangkan tangan saat pakaian

Makan biskuit sendiri

- Tingkah laku sosial

Meniru lambaian tangan

Perhatuan bila dipanggil

Reaksi ada dengan kata tidak

Reaksi berbeda terhadap orang

Tersenyum spontan.

3.1.2 Data Obyektif

a. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : lemah dan lesu

Kesadaran : composmentis

Tinggi badan : 88 cm

Berat badan : 13 kg

b. Tanda-tanda vital

Nadi : 112 x / mnt

RR : 36 x / mnt

24

Page 25: Askeb By diare.doc

Suhu : 36,80 C

c. Pemeriksaan fisik

- Inspeksi

Kepala : lonjong, rambut lurus.

Muka : pucat, muka agak meringis

Mata : tidak cowong, konjungtiva tidak pucat sklera

tidak icterus.

Hidung : tidak ada skret, kelainana tidak ada.

Mulut : bibir agak kemerahan dan kering

Telinga : bersih, simetris, kelainan tidak ada

Leher : pembesaran kelenjar tyroid (-)

Dada : simteris, tidak ada kelainan

Abdomen : dilatasi dinding perut (-), turgor turun

Anus : bersih (+), iritasi pada pantat

Ekstremitas : atas dan bawah simteris normal.

- Palpasi

Abdomen : tidak ada pembesaran organ dalam dan

timbunan gas, pasien dapat flatus.

- Auskultasi

Perut : bising usus meningkat

- Perkusi

Perut : tidak adanya meteorismus

d. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan

3.1.3 Tx :

Kotrimaksasol sirup : 3 x ½ sdt

Parasetamol : 3 x ¼

B complek : 3 x ¼

25

Page 26: Askeb By diare.doc

Oralit : 1 liter

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

Dx : Bayi A usia 11bulan dengan diare.

Ds : Ibu mengatakan bahwa putra sudah BAB lebih dari 3 kali sekali

Do : KU : lemah

TTV : Nadi : 112 x / mnt

RR : 36 x / menit

Suhu : 360 C

Pemeriksaan fisik

o Inspeksi

Muka : pucat, muka agak meringis

Mulut : bibir agak kemerahan dan kering

Abdomen : dilatasi dinding perut (-) turgor turun

Anus : bersih (+), iritasi pada pantat

Ekstremitas : turgor menurun

o Palpasi

Abdomen : tidak ada pembesaran organ dalam dan timbunan

gas, pasien dapat flatus

o Auskultasi

Perut : bising usus meningkat

o Perkusi

Perut : tidak ada meteorismus

Masalah

BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan gangguan pemenuhan nutrisi

Ds : By. A BAB berlebihan (> 3 x sehari) sejak 2 hari yang lalu.

Do : Turgor kulit turun, mukos mulut kering, bibir kemerahan dan agak

pecah-pecah. Anus kemerahan

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

26

Page 27: Askeb By diare.doc

a. Dehidrasi

b. Gangguan elektrolit

c. Hipoklimeia

d. Demam / panas

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Rehidrasi oral

3.5 INTERVENSI

Dx : By. A umur 11bulan dengan diare

Tujuan : diare terobati

Kriteria hasil :

KU : baik

TTV : dalam batas normal

BAB : dalam batas normal (1-2 x / hari), konsistensi padat lembek,

warna kuning.

Intervensi

1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga

R/ Ibu, pasien dan kelaurga lebi kooperatif selama diberi tindakan

2. Observasi TTV dan KU

R/ Deteksi adanya komplikasi dan pemantauan kondisi pasien.

3. Lakukan tindakan secara aseptik.

R/ Upaya pencegahan infeksi.

4. Lakukan pemeriksaan laboratorium

R/ Pemeriksaan lab mendukung diagnosa pasti penyebab diare.

5. Pemeriksaan bising usus.

R/ Ileus paralitik umumnya menyerati kehilangan baster melalui,

muntah / penghisapan baster, diare.

6. Beri anti biotik sesuai dengan dosis.

R/ Anti biotik dapat menekan pertumbuhan kuman penyebab toksik

7. KIE tentang kebersihan

27

Page 28: Askeb By diare.doc

R/ Dengan mengajarkan kepada pasien, ibu dan kelaurga tentang

kebersihan pengetahuan, mereka bertambah dan kejadian serupa

dapat dihindari.

8. Observasi berkala

R/ Mendeteksi komplikasi sedini mungkin dan mengetahui

perkembangan perbaian kondisi pasien.

9. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman

R/ Dapat mencegah diare

10. Anjurkan ibu untuk memberi oralit secara teratur dan sesuai dosis dan

cara pemberian yang tepat

R/ mempercepat penyembuhan diare

Masalah

BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi.

Intervensi

Tujuan : Dehidrasi teratasi dan kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :

- Turgor kulit baik

- Mukosa baik (tidak kering)

Intervensi

1) Mengganti cairan yang telah dikeluarkan melalui BAB dan BAK

R/ Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh perbaikan sirkulasi

segera.

2) Beri obat

R/ Menjaga keseimbagan tekanan osmotik dan kadar elektrolit dalam

tubuh.

3) Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar.

R/ Kekurangan cairan dapat mengganggu keseimbangan kerja dan

metabolisme tubuh.

28

Page 29: Askeb By diare.doc

4) Beri makanan lembek misal bubur bayi

R/ Pemenuhan nutrisi dan mencegah hipoglikemi

5) Beri obat annti emetik

R/ Obat anti emetik dapat menekan raasa mual dan muntah.

6) Kaji turgor warna, suhu dan kelembaban membran mukosa.

R/ Turgor kulit, warna, suhu dna kelembaban mengindikasikan

perbaikan dehidrasi.

3.6 IMPLEMENTASI

Tanggal : 4-september 2009 pukul 08.45. wib

1. Melakukan pendekatan yang baik dengan pasien dan keluarga

menjelaskan kondisi pasien, prognosis, tindakan dan tujuan dari tercapai

yang diberikan.

2. Pantau TTV

KU : lemah.

Nadi : 114 x / mnt

RR : 34 x / mnt

Suhu : 36,60C

3. Melakukan tindakan aseptik dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan.

4. Memeriksa bising usus

7. Memberikan KIE tentang kebersihan meliputi :

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta sesudah BAB

dengan benar

- Mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi dibawah air mengalir

- Pemberian obat

Kontrimaksasol sirup : 3x ½ sdt

Parasetamol : 3 x ¼ tablet

B Com : 3 x ¼ tablet

Oralit : 1 liter

- Memberikan minum dalam botol susu dengan benar +takaran tepat

29

Page 30: Askeb By diare.doc

- Membersihkan alat makanan yang benar.

- Menjaga kebersihan

- Membuang sampah pada tempatnya.

3.7 EVALUASI

Tanggal 4 september 2009 jam : 08.45 wib

S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah

diberikan.

O : - KU : Baik

- Kesadaran : composmentis

- TTV dalam batas normal

- Turgor normal

- Bayi diare akut

- BB tidak mengalami penurunan

- Oralit sudah diberikan beserta dosis dan cara pemberian

A : Masalah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi

Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih belum

teratasi.

Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan frekuensi

diare, muntah-muntah, badan panas, dehidrasi tinggi

Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus

Masalah

BAB lebih dari 3 kali sehari dan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

S : ibu mengatakan bahwa bayinya buang air besar lebih dari 3 kali dalam

sehari

O : - KU : Baik

- Kesadaran : composmentis

- BB tidak mengalami penurunan

- Oralit sudah diberikan turgor kulit normal

30

Page 31: Askeb By diare.doc

- Beri makanan sedikit tapi sering dan minum yang hangat

- Suhu dalam batas normal

- Kelembaban membrane mukosa normal

A : Masalah belum teratasi.

P : - Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

- Anjurkan pada ibu untuk komtrol apabila diare masih belum

teratasi

- Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan frekuensi

diare, muntah – muntah, badan panas, dehidrasi tinggi

- Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus serta panas

31

Page 32: Askeb By diare.doc

BAB IV

PEMBAHASAN

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering kita jumpai

dimasyarakat, terutama pada anak-anak. Masalah yang sering menyertainya antara

lain dehidrasi, mual muntah dan peningkatan suhu tubuh. Pada keadaan yang

tidak ditangani dengan benar, diare dapat menyebabkan komplikasi pada organ

hati dan ginjal. Selain itu, diare yang menyerang anak-anak dapat dengan cepat

membawa pada kemungkinan kematian yang besar jika ditangani dengan

terlambat.

Pada tinjauan pustaka, penulis telah menjelaskan penanganan diare secara

klinis dan cara pencegahannya. Sementara itu, penanganan diare secara sistematis

telah dijelaskan berdasarkan metode varney pada sub bab konsep asuhan

kebidanan pada bayi / anak dengan diare.

Selama melakukan tindakan penanganan diare pada bayi usia 11bulan,

penulis mendapatkan beberapa terapi yang kurang lengkap dilaksanakan

dilapangan. Misalnya pada pemeriksaan lab yang dianjurkan adalah DL, VL,

Widal, dan Weil felix. Pada kenyataannya dilapangan tidak dapat melaksanakan

tindakan tersebut karena keterbatasan saran dan prasarana selain itu juga masalah

keterbatasan dana bagi pasien.Sementara pada data yang lain, penulis tidak

menemukan perbedaan yang menyolok antara teori dengan praktek dilapangan.

32

Page 33: Askeb By diare.doc

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik pada asuhan kebidanan pada bayi

dengan diare ini, antara lain :

- Perlunya kecepatan dalam mengumpulkan data

- Kecepatan dan ketepatan dalam diagnosa dan mengantisipasi masalah

- Kecepatan dan kecermatan dalam merencanakan tindakan dan pemberian

terapi.

- Ketelitian dan mengevaluasi.

5.2 Saran

Peningkatan sarana dan prasarana sebagai ujung tombak pelayanan

kesehatan dimasyarakat harus diperhatikan dengan baik. Hal ini bertujuan

untuk memberikan pelayanan yang tepat, cepat dan tertarik di masyarakat,

khususnya di bidang kesehatan.

33

Page 34: Askeb By diare.doc

DAFTAR PUSTAKA

Darmansjah, Iwan, 2001, Pengobatan Diare.

Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid I, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta.

Eisen, Bergarlene, 1999, Bayu Pada Tahun Pertama : Apa Yang Anda Hadapi Dari Bulan Pertama, Jakarta : Arcon.

Prawirohardjo, Sarwono, 1999, Ilmu Kebidanan, Jakarta.

Suryabudi, Maria, Cara Merawat Bayi dan Anak-anak, Jakarta -1.

34

Page 35: Askeb By diare.doc

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI “A” USIA 11 BULAN DENGAN DIARE DI RSIA BEN MARI

KENDALPAYAK MALANG

Disusun Oleh :

SUMIATUN

070615401081

PRODI DIII KEBIDANANSTIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG 2010

35