Askeb Bumil Dgn Hiperemesis Gravidarum

download Askeb Bumil Dgn Hiperemesis Gravidarum

of 18

description

ASKEB KEHAMILAN

Transcript of Askeb Bumil Dgn Hiperemesis Gravidarum

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M HAMIL TRIMESTER I DENGAN HIPEREMESISGRAVIDARUMApril 23, 2013 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M HAMIL TRIMESTER I DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TEMAYANG AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO 2008 / 2009TINJAUAN PUSTAKAKEHAMILAN I. PENGERTIANKehamilan (Graviditas) dimulai dengan konsepsi (pertumbuhan) dan berakhir dengan permulaan pesalinan(Obstetri Fisiologis hal 3)Lamanya kehamilan mulai dari ovulusi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu)Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan leibh dari 43 minggu disebut kehamilan post partum.Ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi dalam 3 bagian :1. Kehamilan Triwulan I (antara 0-12 minggu)2. Kehamilan Triwulan II (antara 12-28 minggu)3. Kehamilan Triwulan III (antara 28-40 minggu)II. TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN a. Perdarahan pervaginamPada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan terasa nyeri, pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah banyak dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai rasa nyeri.b. Sakit kepala hebatc. Penglihatan kaburd. PemBergkakan pada tangan dan wajahe. Nyeri epigastrium / abdomenf. Janin tidak bergerak(Hanifa Winkjosastro, 2002 : N 3)III. JADWAL PEMERIKSAAN ANC 1. Trimester I dan II Setiap bulan sekali Diambil data tentang laboratorium Pemeriksaan ultrasonografi Nasehat diet tentang 4 sehat 5 sempurna, tambahan protein gr/kg, BB = satu telur/hari Observas adanya penyakit yang dapt mempengaruhi kehamilan Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya kompolikasi kehamilan dan imunisasi tetanus(Ida Bagus Manuaba, 1998 : 123)HIPEREMESIS GRAVIDARUM I. PENGERTIAN Hiperemesis gravidarum adalah Nausea dan Vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan.(Be-Zion Tober, M.D. 1994. Hal : 232)Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah yang berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.(Ida Bagus Manuaba, 1998. Hal 208)II. ETIOLOGI Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi hiperemesis graidaruma. Faktor adaptasi dan hormonalSebagian kecil primigrafida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen kareonik gonadotropiin, sedangkan pada hamil ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan hiperemesis gravidarum.b. Faktor psikologisBesar kemungkinan wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian hipermesis gravidarum.c. Faktor AlergiPada kehamilan dimana terjadi invasi jaringan vilikorealis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum.(Ida Bagus Manuaba, 1998. Hal. 209-210)III. TANDA DAN GEJALA 1. Tingkatan Ia. Muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umumb. Ibu merasa lelahc. Nafsu makan tidak adad. Berat badan menurune. Nyeri epigastriumf. Nadi sekitar 100 x/menitg. Tekanan darah sistolik menurunh. Turgor kulit mengering dan mata cekungi. Lidah mengerah dan mata cekung2. Tingkatan IIa. Penderita tampak lebih lemah dan apatisb. Turgor kulit lebih mengurangc. Lidah kering dan kotord. Nadi kecil dan cepate. Suhu kadang naikf. Mata tampak ikterus dan cekungg. Berat badan turun- Hemokonsentrasi- Oliguria- Konstipasi3. Tingkatan IIIa. Keadaan umum lebih parahb. Muntah berhentic. Kesadaran menurun dari somnolen sampai komad. Nadi kecil dan cepate. Suhu meningkatf. Tekanan darah menurun(Sarwono Prawirohardjo, 2005. Hal 277-278)IV. DIAGNOSA Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum.(Sarwono Prawirohardjo, 2005 : Hal 278)V. DIAGNOSIS BANDING Diagnosis yang harus dipertimbangkan adalah : Apendisitis Kolesistisis Ketoasiolosis diabetikum Keracunan obat Gastroenteritis Hepatitis Obstruksi usus Pangkreatitis Ulkus peptikum Pielonefritis(Ber-Zion Taber, M.D. 1994. Hal. 233)VI. PENATALAKSANAAN A. Medis1. IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara baik. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.2. Terapi PsikologikPerlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurang pekerjaan serta menghilangkan maslah dan konflik.3. Pemberian Cairan PenggantiBerikan cairan parenteral yang cukup elektrolit. Karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologik sebanyak 2-3 liter/hr. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya Vitamin B complek dan Vitamin C, dan bila kekurangan protein dapat diberikan pula asam amino secara intravena.4. Obat yan dapat diberikanKomponen (susunan obat) yang dapat diberikan :a. Sedative ringan : phenobarbital (Luminal) 30 mgr, valiumb. Anti alergi : Anti histaminin, dramamin, avomimc. Obat anti mual-muntah : mediamer B6, emetrole, stimetil, avopreg.d. Vitamin : Terutama B compleks, Vitamin C5. Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.(Sarwono Prawirohardjo, 2005. Hal 278 279)B. Keperawatan1. Tinggikan kepala di tempat tidur2. Observasi intoleran makanan individu dan sediakan makanan yang diinginkan3. Anjurkan pasien makan perlahan dan tidak makan ketika ia merasa mual4. Tingkatkan higyene oral5. Batasi minum bersamaan makan, karena dapat menyebab rasa penuh dan kemtung. Anjurkan minum bebas diantara makan dengan cairan asupan yang dapat ditoleransi pasien (misal : sup, jus, air jahe).6. Sediakan makanan dalam suhu ruangan bila suhu mempengaruhi mual, makanan panas dapat merangsang mual.7. Hindari makanan tinggi lemak dan pedas bila hal ini menyebabkan mual.C. PrognosisDengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat dapat mengancam ibu dan janin.(Sarwono Prawirohardjo, 2005 : Hal 279)DAFTAR PUSTAKA Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. Taber, Ber-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC. Rustam, Mochtar. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC. Prawirohardjo. Sarwono. 2000. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M HAMIL TRIMESTER I DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TEMAYANG I. PENGKAJIAN Tanggal : 11-03-2009 Jam 18.00 WIBA. Data Subyektif1. BiodataNama istri : Ny. m Nama Suami : Tn. SUmur : 21 tahun Umur : 27 tahunAgama : Islam Agama : IslamSuku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/IndonesiaPendidikan : SMP Pendidikan : SMPPekerjaan : IRT Pekerjaan : SwastaPenghasilan : Penghasilan : Rp. 1.000.000,-Alamat : Ds. Temayang RT. 062. Keluhan UtamaIbu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 3 bulan mengeluh mual-muntah 6-7 x/hr, sejak 3 hari yang lalu, mengatakan lemas dan tidak nafsu makan.3. Riwayat Kesehatan Yang LaluIbu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menular dan tidak pernah menjalani operasi apapun4. Riwayat Kesehatan KeluargaIbu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis, menular dan tidak ada riwayat keturunan kembar.5. Riwayat HaidMenarche : 13 tahunSiklus haid : Teratur (+ 28 hari)Lama : 5-6 hariKarakteristik : Cair, kadang bergumpal, berwarna merah segar, ganti pembalut 2-3 x/hr.Dismenorohoe : Tidak pernahDisfungsi blooding : Tidak pernahFluor albus : Ya, 2 hari sebelum haidHPHT : 20-12-2008TTP : 27-09-20096. Riwayat PerkawinanMenikah 1 kali, lama menikah 1 tahun, usia pertama menikah 20 tahun7. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas Yang LaluNoUmur KehamilanPenolongCara partusTempat partusKeadaanBayiBB LahirJenis klaminUmur skrgUriNifas

1.Hamil ini---------

8. Riwayat Kehamilan SekarangTrimester I : Ibu mengatakan haid 2 bulan datang ke bidan diakukan PP tes hasilnya , mengeluh mual muntah 6-7 x/hr, sejak 3 hari yang lalu terus menerus dan tidak nafsu makan, merasa lelah dan mendapat B6 dan Kalk9. Riwayat KBIbu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menggunakan KB apapun10. Pola Kebiasaan Sehari-hariPola NutrisiSelama HamilSelama hamil

NutrisiMakan 3 x/hr, porsi 1 piring terdiri dari nasi, sayur dan lauk-pauk. Minum 6-7 gls/hrMakan 2x/hr, porsi piring, terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk. Minum 6-7 gls/hr

EliminasiBAB : 1 x/hr, warna kuning kecoklatanBAK : 4-5 x/hr, warna kuning jernihBAB : 1 x/hr, warna kuning kecoklatanBAK : 5-6 x/hr, warna kuning jernih

IstirahatTidur siang : + 1 jamTidur malam : + 6 jamTidur siang : + 1 jamTidur malam : + 6 jam

KebersihanMandi 2 s/hr, ganti baju, BH dan CD 1x/hr, gosok gigi tiap kali mandiMandi 2 s/hr, ganti baju, BH dan CD 1x/hr, gosok gigi tiap kali mandi

AktivitasTidak merokok, tidak kencanduan obat dan minum-minuman kerasTidak merokok, tidak kencanduan obat dan minum-minuman keras

KebiasaanMemasak, menyapu, mencuciMenyapu

Seksual2 x/minggu1 x/minggu

RekreasiMenonton TVMenonton TV

11. Keadaan PsikososialIbu merasa cemas dengan keadaan kehamilannya dan janinnya. Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik.12. Latar Belakang Sosial budayaIbu mengatakan tidak pernah pantang terhadap makanan apapun13. Data SpiritualIbu menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnyaB. Data Obyektif1. Pemeriksaan umumKeadaan umum : Lemah Tekanan darah : 100/60 mmHgKesadaran : Composmentis ND : 94 x/mntBB / TB : 50 kg / 151 cm S : 365 ocLila : 25 cm RR : 20 x/mnt2. Pemeriksaan Fisika. InspeksiRambut : bersih, hitam, lurus, tidak mudah rontokKepala : tidak ada benjolan tidak ada luka bekas operasiMuka : tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarumMata : cekung, sklera tidak ikterus, konjungtiva pucatHidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekretTelinga : bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik.Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularisDada : pernafasan teratur, kedua payudara membesar, ada hiperpigmenasi pada areola dan papila mamaePerut : membesar ke arah bujur sesuai dengan usia kehamilan, ada linea nigra dan striae gravidarum livide.Genetalia esterna : tidak ada oedem, tidak varisesEkstremitas bawah : tidak oedem, tidak varisesAnus : tidak hemoroidb. PalpasiLeher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularisMamae : tidak teraba massa, colostrum belumkeluarPerut : Leopold I : TFU 4 jari atas simpisis Leopold II : teraba tegang Leopold III : teraba tegang Leopold IV : teraba tegangEkstremitas : tidak odemc. AuskultasiDJJ (+) belum terdengar dengan jelasd. PerkusiPatella refleks kaki /e. Pemeriksaan panggul luarDistansia Spinarum : 24 cmDisntasia Cristarum : 26 cmBoudelogue : 20 cmLingkar panggul : 89 cmf. Pemeriksaan panggul dalamTidak dikajig. Pemeriksaan penunjangHb 11 gr%3. Kesimpulan- Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum- GIP0000 - Usia kehamilan 10-12 minggu- Teraba tegang- Kesan panggul normal- Keadaan umum ibu baik.II. IDENTIFIKASI MASALAH Dx : Ibu GIP0000 usia kehamilan 10-12 minggu dengan hiperemesis gravidarumDs : Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 3 bulan mengeluh muntah 6-7 x/hr sejak 3 hari yang lalu, mengatakan lemas dan tidak nafsu masuk.HPHT : 20 12 2008Do : TTP = 27 09 2009KU = lemah, kesadaran = composmentisBB / TB = 50 kg / 151 cmLila = 25 cmTD = 100/6 mmHg, N = 99 x/mntS = 365 oC, RR = 2 x/mnt Inspeksi : Mata = cekung, sklera tidak ikteru, konjuntiva pucatMulut = mukosa bibir kering, lidah kering tidak ada stomatitis dan caries dentisEkstremitas = tidak oedem dan varises Palpasi = Perut = TFU 4 jari atas simpisis, teraba tegang Djj belum terdengar dengan jelasIII. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Hiperemesis gravidarum tingkat IIIV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Pemberian cairan infusV. INTERVENSI Dx = GIP0000 usia kehamilan 10-12 minggu dengan hiperemesis gravidarum1. Lakukan pendekatan pada ibuRasional : agar ibu bersikap kooperatif dan memudahkan petugas melakukan tindakan2. Jelaskan tentang hasil pemeriksaanRasional : agar ibu mengetahui tentang keadaannya dan janinnya serta ibu tidak lagi merasa cemas3. Berikan informasi dan edukasi pada ibu tentang kehamilan dan hiperemesis gravidarum.Rasional : ibu mengerti tentang terjadinya kehamilan dan tentang mual muntah yang berlebihan yang ibu alami serta factyor penyebabnya4. Berikan cairan penggantiRasional : agar kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi5. Lakukan kolaborasi dengan tim medis (dokter) untuk pemberian obat anti mual muntah seperti mediamer B6 dam Vitamin B compleks, Vitamin CRasional : agar pasien tenang dan dapat mengurangi mual muntahnya6. Jelaskan pada ibu tentang diet ibu hamil engan hiperemesis gravidarumRasional : agar kebutuhan gizi ibu terpenuhi7. Anjurkan ibu untuk membatasi minum dengan makan karena dapat menyebabkan rasa penuh dan kembungRasional : mengurangi mual muntah8. Anjurkan pada ibu untuk meningkatkan hygiene oralRasional : mengurangi rangsangan terjadinya mual muntahVI. IMPLEMENTASI 1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik dan menjelaskan maksud dan tujuan agar mempermudah dalam melakukan tindakan.2. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu yang kurang baik dan janinnya masih teraba tegang3. Memberikan informasi dan edukasi pada ibu tentang kehamilan bahwa kehamilan adalah suatu proses bertemunya sel telur dengan sperma. Mual muntah yang berlebihan yang ia alami. Mual muntah yang berlebihan yang ia alami salah satu faktor penyebabnya : ibu baru hamil pertama kali sehingga belum bisa beradaptasi dengan perubahan hormon.4. Memberikan cairan pengganti yang cukup kandungan karbohidrat, protein dan elektrolit serta Vitamin C.5. Memberikan obat anti mual muntah = Mediamer B6, Vitamin : terutama vitamin B compleks, vitamin C.6. Menjelaskan pada ibu tentang diet ibu hamil dengan hiperemesis gravidaruma. Menganjurkan untuk menyediakan makanan dalam suhu ruanganb. Menghindari makan tinggi lemak dan pedas, karena dapat merangsang mual muntah7. Menganjurkan kepada ibu untuk membatasi minum dan bersamaan dengan makan karena dapat menyebabkan rasa penuh dan kembung, dan anjurkan ibu minum bebas diantara makan dengan cairan apapun yang dapat ditoleransi ibu. Misalnya : sub, jus, air jahe.VII. EVALUASI Tanggal : 11 03 2009 Jam : 20.00 WIB1. Ibu dapat kooperatif dalam setiap asuhan yang diberikan2. Ibu mengetahui tentang keadaannya dan janinnya dan tidak cemas3. Ibu menjadi mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang kehamilan dan penyebab mual muntahnya sehingga kecemasan ibu berkurang4. Ibu mengerti dan mampu menjelaskan kembali cara-cara untuk mengurangi mual muntah5. Ibu bersedia minum obat-obatan yang ditetapkan dokter untuk mengatasi mual muntahnya