ASI PERAH

4
Memerah dan menyimpan ASI memang menjadi solusi tepat untuk ibu bekerja yang ingin tetap memberikan ASI untuk bayinya. Ini rahasia menyimpan ASI perah agar tetap aman diminum bayi. • Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas. • Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 125 ml. • Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam. • Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku). • Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan. • Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan. • Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup. • Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah. • Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong. • ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya. • Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan

description

asi perah

Transcript of ASI PERAH

Page 1: ASI PERAH

Memerah dan menyimpan ASI memang menjadi solusi tepat untuk ibu bekerja yang ingin tetap memberikan ASI untuk bayinya. Ini rahasia menyimpan ASI perah agar tetap aman diminum bayi.• Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa botol

bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.• Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali

minum, misalnya 125 ml.• Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di

lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.

• Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).

• Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.

• Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.

• Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup.

• Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.• Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat

membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.• ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi

di waktu minum berikutnya.• Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI,

seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.  

Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang di rumah, susui bayi. (me)

Page 2: ASI PERAH

CARA MENCUCI BOTOL SUSU DENGAN BENAR1. Cuci tangan terlebih dahulumenggunakan sabun dan air mengalir.2.Kumpulkan semua botol yang akanAnda sterilkan. Lepas tutup, nipple,tutup anti sedak, dan botolnya.3.Isi panci dengan 1/2 atau 3/4 air, lalupanaskan di atas kompor.4.Ambil sabun pencuci piring, larutkandalam air hangat. Lalu sabuni semuabagian botol, gosok sampai bersihdengan menggunakan spons lembut.5.Gunakan sikat botol untukmenjangkau bagian yang sulitdijangkau dengan tangan atau jari.Lalu bilas sampai busa hilang

• InfeksiMenurut sebuah studi yang dilakukan oleh Pediatric, dot dapat menyebabakan infeksi telinga sebesar 40 persen lebih (otitis media akut). Kemungkinan hal tersebut bisa terjadi karena perubahan tekanan antara telinga tengah dan tenggorokan bagian atas yang menyebabkan terjadinya infeksi telinga.

• Bingung puting

Bingung puting dapat didefinisikan sebagai penolakan oleh bayi untuk menyusu di payudara dikarenakan bayi mengalami kesulitan melekat dan menghisap. Penyebabnya karena bayi telah dikenalkan kepada media menyusu lain seperti dot atau empeng.

Jika Anda memperkenalkan dot terlalu dini, ada kemungkinan si kecil akan bingung puting, disaat si kecil belum terbiasa menyusu pada puting namun Anda telah memperkenalkanny pada dot. Namun, jika Anda tetap ingin memberikan si kecil dot, tunggu sampai si kecil benar-benar sudah mantap dalam menyusu pada payudara.

• Mengubah bentuk gigiBayi yang menghisap dot yang terlalu bersemangat dapat mengubah bentuk gigi (membuat gigi berantakan). Bentuk gigi tidak akan sama (berantakan) karena posisi mulut saat menggunakan dot atau empeng akan sedikit monyong atau tidak biasa. Biasanya hal ini akan terjadi pada gigi bagian depan, yang akan tumbuh pada posisi miring keluar atau ke dalam. Terlebih lagi jika Anda memberikan si kecil empeng, hal ini akan menyebabkan masalah gigi dikemudian hari.

Page 3: ASI PERAH

• Keterlambatan bicaraTidak hanya mengganggu pertumbuhan gigi pada si kecil, tetapi dot juga bisa membuat keterlambatan dalam berbicara. Ketika si kecil sedang menyusu dengan menggunakan dot dapat membuat otot rahangnya kaku dan memperlambat kemampuan dalam berbicara.

Cara penyajian- Cairkan ASI Perah yang beku di lemari es selama 12 jam

- Hangatkan ASI dengan menempatkan wadah pada air hangat yang mengalir atau rendam dalam mangkuk berisi air hangat dengan suhu tidak lebih dari 40’C. Goyangkan botol dengan ringan agar ASI bercampur/ homogen

- Jangan menghangatkan ASI dengan microwave atau langsung di atas api/kompor

- Berikan pada bayi dengan menggunakan cangkir/gelas kecil, sendok bayi, pipet atau spuit

- Tidak disarankan menggunakan dot