ASI EKSLUSIF
-
Upload
syarif-hidayat -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Transcript of ASI EKSLUSIF
Upaya Perbaikan Gizi (UPGK) yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, diprioritaskan pada kelompok masyarakat risiko tinggi yaitu:
golongan bayi, balita, usia sekolah, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui serta usia lanjut
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan informasi kepada masyarakat manfaat
dari pemberian ASI Eksklusif .
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
Metode penelitian : Kualitatif
Jenis Penelitian : Deskriptif observasional
Rancangan Penelitian : Cross Sectional (potong lintang)
Teknik Pengumpulan Data : Survey, melalui pengisian kuesioner
Instrumen pokok penelitian : Kuesioner
Populasi : Masyarakat Desa Datar&kertawinangun
Kab. Kuningan
Teknik sampling : Accidental sampling
Jumlah Sampel : 55 orang
Lokasi Penelitian
Desa Datar & Kertawinangun wilayah kerja Puskesmas
cidahu , Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan
Waktu penelitian
Penelitian berlangsung Senin-selasa, tanggal
(4&5februari) 2015 pukul 09.00 pagi – selesai.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah
untuk dicerna.
ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi.
Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan,
ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden
infant death syndrome/SIDS - sindrom kematian tiba-tiba pada bayi,
infeksi telinga, dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi.
Selain tergantung suhu & kelembaban
udara, serta berat badan & aktivitas bayi,
rata-rata kebutuhan cairan bayi sehat sehari
berkisar 80-100 ml/kg dalam minggu pertama
usianya hingga 140-160 ml/kg pada usia 3-6
bulan.
•ASI terdiri dari 88% air
•ASI mempunyai kandungan bahan larut yang rendah
Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI saja
jika dilakukan pemberian ASI eksklusif dan tidak
dibatasi (sesuai permintaan bayi, siang dan malam),
karena dua sebab:
Bagi bayi :Merupakan makanan alamiah yg sempurna.
Merupakan makanan yang bersih higienis.
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi u/pertumbuhan
yang sempurna.
Mengandung zat gizi untuk kecerdasan bayi.
Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari
berbagai penyakit infeksi (diare, batuk, pilek, radang tenggorokan
dan gangguan pernapasan).
Melindungi bayi dari alergi. Aman dan terjamin
kebersihannya karena langsung disusukan kepada
bayi dalam keadaan segar.
Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang
tepat dan dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.
Membantu memperbaiki refleks menghisap,
menelan dan pernapasan bayi.
Bagi ibu :
menjalin hubungan kasih sayang antara ibu
dengan bayi.
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
Menunda kehamilan.
Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Ibu dapat memberikan ASI setiap saat bayi
membutuhkan.
Lebih praktis karena ASI mudah diberikan.
Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui.
Faktor psikologik
Faktor kelelahan
Faktor kebersihan
Posisi bayi waktu menyusu
Pelaksanaan menyusui bayi
Faktor lain : Merokok dan minum alkohol
septicemia,
nefritis,
eklampsia,
dekompensasi kordis,
malnutrisi protein kalori,
debilitas,
neurosis berat,
dan psikosis
Hasil Penelitian
Karakteristik RespondenPenelitian telah dilakukan terhadap 55 orang responden
ibu yang mempunyai balita yang mengikuti program
POSYANDU di Datar & Kertawinangun Puskesmas
Cidahu, Kuningan.
Gambaran Pengetahuan Responden
Untuk kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 8
pertanyaan. Masing masing pertanyaan memiliki
kriteria penilaian yaitu benar dan salah
Kategori Jumlah Persentasi (%)
Benar 40 72,72 %
Salah 15 27,28 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai pemberian ASI
eksklusif
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar
responden yaitu sebanyak 40 responden (72,72%)
mengetahui dengan benar tentang ASI Eksklusif yaitu ASI
yang diberikan sejak bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Hal ini
berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden
mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan baik.Tabel 4.6 Pengetahuan mengenai ASI eksklusif
Kategori Jumlah Persentasi (%)
Benar 4 7,28 %
Salah 51 92,72 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai keuntungan
menyusui ASI eksklusif
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu 51 responden
(92,72%) tidak mengetahui tentang keuntungan pemberian ASI eksklusif karena
sebagian besar menjawab mempercepat kehamilan dan menaikan berat badan,
seharusnya jawaban yang benar adalah mempererat hubungan batin ibu dan bayi.
Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai
pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan
responden mengenai hal tersebut menjadi kurang baik.
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 40 72,72 %
Salah 15 27,28 %
Total 55 100%
Pengetahuan responden mengenai minuman yang
sebaiknya diberikan pada usia anak 0-6 bulanDari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu
sebanyak 40 responden (72,72%) mengetahui tentang minuman yang
sebaiknya diberikan pada anak usia 0-6 bulan yaitu ASI. Hal ini berarti bahwa
informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan baik sehingga pengetahuan responden mengenai hal tersebut
menjadi baik.
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 6 18,9 %
Salah 49 81,1 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai kolostrumDari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu
sebanyak 49 responden (81,1%) tidak mengetahui mengenai kolostrum,
yaitu ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan, namun kebanyakan
responden menjawab salah yaitu ASI yang keluar setelah 1 bulan dan 6
bulan persalinan. Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh
responden mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik
sehingga pengetahuan responden mengenai hal tersebut menjadi kurang
baik.
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 16 29,1 %
Salah 39 70,9 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai batasan usia anak sebaiknya disapih
Dari hasil kuesioner : sebagian besar responden yaitu sebanyak 39
responden (70,9%) tidak mengetahui & tidak dapat menjelaskan dengan
benar mengenai batasan usia anak sebaiknya disapih, yaitu pada usia 24
bulan. Namun kebanyakan responden menjawab salah yaitu 12-18 bulan.
Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai
pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan
responden mengenai hal tersebut menjadi kurang baik
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 45 81,81 %
Salah 9 18,19 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai cara menyusui ideal
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu
sebanyak 45 responden (81,81%) mengetahui dan dapat
menjelaskan dengan benar mengenai cara menyusui ideal, yaitu
puting ibu masuk ke dalam mulut bayi. Hal ini berarti bahwa
informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di
atas dapat dinyatakan baik sehingga pengetahuan responden
mengenai hal tersebut menjadi baik.
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 20 36,36 %
Salah 25 63,64 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai keuntungan pemberian ASIDari hasil kuesioner : sebagian besar responden yaitu sebanyak 35
responden (63,64%) tidak mengetahui & tidak dapat menjelaskan
dengan benar mengenai keuntungan pemberian ASI, yaitu zat-zat gizi
dalam ASI lengkap. Namun kebanyakan responden menjawab salah yaitu
mempercepat kehamilan selanjutnya dan bayi cepat gemuk. Hal ini
berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai
pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan
responden mengenai hal tersebut menjadi kurang baik.
Kategori Jumlah Presentasi
Benar 27 49,09 %
Salah 28 50,91 %
Total 55 100 %
Pengetahuan responden mengenai kerugian pemberian
susu formula bila diberikan usia kurang dari 6 bulan
Dari hasil kuesioner : sebagian besar responden yaitu sebanyak
28 responden (50,91%) mengetahui dan dapat menjelaskan dg
benar mengenai kerugian susu formula bila diberikan pada usia < 6
bulan, yaitu bayi lebih mudah diare. Hal ini berarti bahwa informasi
yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan baik sehingga pengetahuan responden mengenai hal
tersebut menjadi baik.
Gambaran Sikap Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 8
pertanyaan. Masing masing pertanyaan memiliki
kriteria penilaian yaitu sangat setuju, setuju, ragu-
ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
32
16
0
7
0
58,18%
29,10%
0%
12,72%
0%
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ibu wajib memberikan ASI ekslusif hingga usia anak 6 bulan
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 32 responden (58,18%) menyatakan sangat setuju mengenai ibu wajib memberikan ASI eksklusif hingga usia anak 6 bulan. Hal tersebut berarti sikap ibu terhadap hal tersebut dapat dinyatakan baik, karena memang seharusnya ASI eksklusif diberikan hingga anak berusia 6 bulan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2
8
5
25
15
3,64%
14,54%
9,1%
45,45%
27,27%
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ASI yg pertama keluar sebaiknya dibuang
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%)
menyatakan tidak setuju apabila ASI yang pertama kali keluar setelah
persalinan dibuang. Hal tersebut berarti bahwa sikap ibu dapat dinyatakan
baik, karena ASI yang pertama kali keluar berwarna kuning keruh atau yang
biasa disebut kolostrum memang sebaiknya tidak dibuang.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tudak Setuju
Sangat Tidak Setuju
17
21
3
11
3
30,91%
38,18%
5,46%
20%
5,45%
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ASI diberikan sesuai dengan keinginan bayi
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 21 responden (38,18%) menyatakan setuju mengenai ASI yang diberikan sesuai dengan keinginan bayi. Hal tersebut berarti sikap ibu terhadap pemberian ASI sesuai dengan keinginan bayi dapat dinyatakan baik, karena pemberian ASI sebaiknya diberikan sesuai dengan keinginan bayi atau bias disebut on demand.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tudak Setuju
Sangat Tidak Setuju
35
16
0
2
2
63,64%
29,1%
0%
3,63%
3,63%
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas ASI dengan melakukan pola hidup sehat
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 35 responden (63,64%) menyatakan sangat setuju mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas ASI dengan melakukan pola hidup sehat. Hal tersebut berarti sikap ibu dalam menjaga kualitas ASI dapat dinyatakan baik, karena manjaga kualitas ASI dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tudak Setuju
Sangat Tidak Setuju
23
23
6
2
1
41,82%
41,82%
10,92%
3,63%
1,81%
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ibu menyusui harus banyak minum air
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 23 responden
(41,82%) menyatakan sangat setuju dan setuju ibu menyusui harus
banyak minum air. Hal tersebut berarti sikap ibu dalam menjaga
kuantitas ASI dapat dinyatakan baik, karena manjaga kuantitas ASI
dapat dilakukan dengan mengkonsumsi banyak air.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Total
6
25
10
9
5
55
10,92 %
45,45 %
18,18 %
16,36 %
9,09 %
100%
Sikap responden mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%) menyatakan setuju mengenai sikap ibu mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula dapat dinyatakan kurang baik, karena sebaiknya susu formula tidak diberikan ketika bayi beruisa kurang dari 6 bulan dan belum tentu juml;ah ASI yang telah dikeluarkan oleh ibu memang kurang, karena bisa saja bayi sudah merasa cukup kenyang sehingga tidak meminta ASI kembali.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tudak Setuju
Sangat Tidak Setuju
29
24
0
1
1
52,14
43,64
0
1,81
1,81
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai perlu diadakan penyuluhan mengenai ASI eksklusif oleh petugas kesehatan
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 29 responden (52,14%) menyatakan sangat setuju sikap ibu mengenai perlu diadakan penyuluhan mengenai ASI eksklusif oleh petugas kesehatan dapat dinyatakan baik,karena sebaiknya penyuluhan memang penting diadakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhdap ASI eksklusif.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tudak Setuju
Sangat Tidak Setuju
28
25
0
1
1
50,92
45,46
0
1,81
1,81
Total 55 100 %
Sikap responden mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI ekslusif walaupun ibu bekerja
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 28 responden (50,92%) menyatakan sangat setuju mengenai sikap ibu mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI eksklusif walaupun ibu bekerja dapat dinyatakan baik,karena sebaiknya Asi eksklusif memang harus diberikan walaupun ibu sibuk karena bekerja.
Gambaran Perilaku Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 9 pertanyaan. Masing masing pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu selalu,sering, kadang, jarang dan tidak pernah.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
31
15
4
1
4
56,36%
27,28%
7,28%
1,81%
7,27%
Total 55 100 %
Perilaku ibu yg memberikan ASI eksklusif semau bayi
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,36%) menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau bayi dapat dinyatakan baik,karena sebaiknya Asi eksklusif memang harus diberikan semau bayi.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
17
17
12
4
5
30,90%
30,90%
21,82%
7,27%
9,10%
Total 55 100 %
Perilaku ibu pernah mencari informasi mengenai pentingnya
ASIDari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 17 responden (30,90%)
menyatakan selalu dan 17 responden (30,90%) menyatakan sering berarti perilaku ibu
yang pernah mencari informasi mengenai pentingnya ASI dapat dinyatakan
baik,karena sebaiknya memang ibu selalu mencari informasi mengenai pentingnya ASI
karena sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan perilaku ibu
mengenai Asi eksklusif.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
37
15
3
0
0
67,27%
27,28%
5,45%
0%
0%
Total 55 100 %
Perilaku ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk menghasilkan ASI yang baik
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 37 responden (67,27%)
menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu dalam mengkomsumsi makanan yang bergizi
untuk menghasilkan ASI yang baik dapat dinyatakan baik, karena mengkonsumsi
makanan yang bergizi merupakan salah satu perilaku yang dianjurkan untuk
meningkatkan kualitas ASI karena termasuk dalam menjaga pola hidup sehat.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
30
16
5
2
2
54,55%
29,09%
9,10%
5,63%
3,63%
Total 55 100 %
Perilaku ibu memasukan puting payudara ketika sedang menyusui dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada sehingga membentuk topangan dibawah dada
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 30 responden (54,55%) menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu dalam memasukan puting payudara ketika sedang menyusui dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada sehingga membentuk topangan dibawah dada baik dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu perilaku yang dianjurkan karena merupakan perilaku yang menunjukkan tentang cara menyusui yang ideal.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
3
3
9
5
35
5,45%
5,45%
16,36%
9,10%
63,64%
Total 55 100 %
Perilaku ibu memberikan susu formula pada anak sebelum usia 6 bulan
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 35 bresponden (63,64%)
menyatakan tidak pernah. Berarti perilaku ibu dalam memberikan susu
formula pada anak sebelum usia 6 bulan dapat dinyatakan baik, karena hal
tersebut merupakan salah satu perilaku yang menggambarkan bahwa
responden sangat medukung terhadap Asi eksklusif
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
31
13
6
0
5
56,35%
23,64%
10,90%
0%
9,10%
Total 55 100 %
Perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah persalinan
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,35%) menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah persalinan dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu perilaku yang dianjurkan. Pemberian IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) sangat dianjurkan karena juga memberi kolostrum pada bayi.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
5
2
6
2
40
9,10%
3,63%
10,90%
3,63%
74,74%
Total 55 100 %
Perilaku ibu membuang ASI yang pertama kali keluar
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 40 responden (74,74%) menyatakan tidak pernah. Hal tersebut berarti perilaku ibu membuang ASI yang pertama kali keluar dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu perilaku yang dianjurkan, karena Asi yang pertama keluar adalah kolostrum yang seharusnya memang diberikan kepada bayi.
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang
Jarang
Tidak pernah
21
11
9
5
9
38,18%
20%
16,96%
9,10%
16,36%
Perilaku ibu melakukan perawatan payudaraDari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 21 responden (38,18%)
menyatakan selalu . Hal tersebut berarti perilaku ibu melakukan perawatan
payudara dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu
perilaku yang dianjurkan dalam menjaga kesehatan payudara ibu dan juga
menjaga kualitas ASI.
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata jawaban pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :
Gambaran rata-rata jawaban pengetahuan
Gambaran rata-rata jawaban sikap
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata sikap pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :
Gambar 4.2 Diagram gambaran rata-rata sikap
Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran sikap responden yaitu baik ( 75%) dan kurang baik (25%).
Gambaran rata-rata jawaban perilaku
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata perilaku pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :
Gambar 4.3 Diagram Gambaran Rata-Rata Perilaku
Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran perilaku responden yaitu baik ( 56,97%) dan kurang baik (43,03).