Asi Eksklusif

55
MAKALAH BAHASA INDONESIA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DISUSUN OLEH : 1. INGGA RAHMADANI 2. MARETA FRANSISKA 3. LUCKY JUFITRIANI 4. HERLY AGUSTINA 5. FEBBYANTI SIHOTANG

Transcript of Asi Eksklusif

Page 1: Asi Eksklusif

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DISUSUN OLEH :

1. INGGA RAHMADANI

2. MARETA FRANSISKA

3. LUCKY JUFITRIANI

4. HERLY AGUSTINA

5. FEBBYANTI SIHOTANG

STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

TAHUN AJARAN 2011-2012

Page 2: Asi Eksklusif

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayahnya makalah tentang etika umum tenaga kesehatan ini dapat

disusun, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas serta pedoman bagi

mahasiswa dalam mempelajari etika umum tenaga kesehatan, selain itu setelah

membaca makalah ini mahasiswa memiliki gambaran dan mengetahui tentang

manfaat asi eksklusif bagi bayi.

Demikian sebagian kecil gambaran dari makalah ini, kami mohon kritik

dan sarannya demi tersusunya makalah yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Bengkulu, 25 Januari 2012

Penyusun

ii

Page 3: Asi Eksklusif

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asi Eksklusif ............................................................... 5

2.2 Bagaimana Mencapai Asi Eksklusif ............................................. 5

2.3 Kesalahpahaman Mengenai Asi Eksklusif ................................... 6

2.4 Kebaikan Asi dan Menyusui ......................................................... 6

2.5 Manfaat Asi ................................................................................... 7

2.6 Proses Terbentuknya Asi ............................................................. 8

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ................................................................................... 31

4.2 Saran ............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Asi Eksklusif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat

mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang

tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta

terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak

langsung dari masalah gizi kurang.

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling

utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak

ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi

yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya

yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan

golongan rentan.

Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain

makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan

susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini

pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari

segi gizi

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh

jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang

terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat

mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah

itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama

untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus

dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu

faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia

adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin

merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi

1

Page 5: Asi Eksklusif

penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang

peningkatan penggunaan ASI.

Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan

ASI termasik ASI EKSLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah

dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu

(GNPP-

ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990

yang betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas

manusia Indonesia”. Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI

sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat

bulan.Pemberian ASI tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan

menyusui secara ekslusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan

pendamping ASI kemudian pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia

dua tahun. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan

tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan

langsung terserap.

Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu

menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya

secara penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan

ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa

makanan tambahan selama tiga bulan pertama.

ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan

lagi, namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu

meyusui melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan

bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang

sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang

demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius

terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.

Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah

Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui

sampai dengan satu tahun 50,6%. Sedangkan data dari survei Demografi

2

Page 6: Asi Eksklusif

Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991 bahwa ibu, yang memberikan ASI

pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan 55% dipedesaan (Depkes

1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang

memberikan ASI EKSLUSIF kepada bayinya mencapai 47%, sedangkan

pada repelita VI ditargetkan 80%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di R.S.

Umum Dr. Kariadi Semarang tahun 1977 didapatkan pemberian ASI setelah

umur 2 bulan 31,6%, ASI + Susu botol 15,8% dan susu botol 52,6%.

Sedangkan sebelumnya yaitu pada umur 1 bulan masih lebih baik yaitu

66,7% ASI dan 33,3% susu botol, dalam hal ini tampaknya ada pengaruh

susu botol lebih besar.

Juga hasil penelitian Dr. Parma dkk di Rumah Sakit Umum Dr. M.

Jamil Padang tahun 1978 -1979 di dapatkan bahwa lama pemberian ASI saja

sampai 4-6 bulan pada ibu yang karyawan adalah 12,63% dan pada ibu rumah

tangga sebanyak 21,27%. Apabila dilihat dari pendidikannya ternyata 75%

dari ibu-ibu yang berpendidikan tamat SD telah memberikan makanan

pendamping ASI yang terlalu dini pada bayi.

Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam

pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah

produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu

ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan

pengaruh iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah

anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat

ASI.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana pemberian ASI secara

eksklusif saai umur bayi 4 bulan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi

pemberian ASI Eksklusif.

3

Page 7: Asi Eksklusif

1.3 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pemberian ASI

EKSKLUSIF dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Tujuan Khusus.

- Mengetahui cara pemberian ASI EKSLUSIF pada bayi.

- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada

bayi usia 4 bulan.

4

Page 8: Asi Eksklusif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asi Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,

laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,

yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian

ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol

sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI

eksklusif ini.

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan

dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan

makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat

mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health

Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif

selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan

demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat

bulan) sudah tidak berlaku lagi.

2.2 Bagaimana Mencapai Asi Eksklusif

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk

memulai dan mencapai ASI eksklusif yaitu dengan menyusui dalam satu jam

setelah kelahiran Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak

ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui

kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan

malam. Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.

Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan,

disaat tidak bersama anak serta mengendalikan emosi dan pikiran agar

tenang.

5

Page 9: Asi Eksklusif

2.3 Kesalahpahaman Mengenai Asi Eksklusif

Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI

dihentikan. Seiiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian

ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi

WHO

2.4 Kebaikan Asi dan Menyusui

ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:

a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis,

ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu

buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang

bermanfaat untuk:

- Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

- Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan

asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

- Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

- Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,

magnesium.

c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi

selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen

C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi

pada bayi.

e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan

bayi.

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat

memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:

a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”

kepada bayinya.

6

Page 10: Asi Eksklusif

b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang

erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat

menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil

d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.

e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa

bulan (menjarangkan kehamilan)

f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga

h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan

berikutnya

i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan

zat besisebanyak ketika mengalami menstruasi

j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui

enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui

empat bulan.

2.5 Manfaat Asi

Untuk Bayi

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,

terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi

ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk

memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6

sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena

mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua

kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-

ASI).

Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari

kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih

memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti

halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.

7

Page 11: Asi Eksklusif

2.6 Proses Terbentuknya Asi

Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :

1. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun

berat dari payudara mengalami peningkatan.

2. Laktogenesis :

Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel

sekretoris

Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu,

payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi

autokrin.

3. Galaktopoiesis

4. Involution

Komposisi ASI ideal untuk bayi

Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus,

sembelit, dan alergi.Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap

penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui

makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit

tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI.  Bayi ASI lebih bisa menghadapi

efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang

seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan

bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.

ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam

keadaan steril dan suhu susu yang pas.

Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga

memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan

terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.

Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena

sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. Bayi prematur lebih

cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan

teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk

menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.

8

Page 12: Asi Eksklusif

Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya:

kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan

Ulcerative Colitis. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi

non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum

ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak

yang minum susu formula. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi

juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan

hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga

kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi

dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan

lebih mudah untuk menyayangi orang lain.

Untuk Ibu

1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk

kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan

2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan

pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih

rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.

4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan

botol susu, dot, dsb

5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus

membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air

panas, dsb

6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan

perlengkapannya

7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu

steril Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui

bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional

8. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah

payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan

9

Page 13: Asi Eksklusif

diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi

dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

Untuk Keluarga

1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau

minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.

2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)

dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan

sakit.

3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.

4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.

5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga

sebab ASI selalu siap tersedia.

6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air

panas, dll.

Untuk Masyarakat dan Negara

1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan

peralatan lain untuk persiapannya.

2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.

3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih

sedikit.

4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.

5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai

kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.

6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

PRODUKSI ASI

Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh

isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang

kelenjar Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon

utama yang mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu

juga tergantung pada Let Down Replex, dimana hisapan putting dapat

10

Page 14: Asi Eksklusif

merangsang kelenjar Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon

oksitolesin, yang dapat merangsang serabutotot halus di dalam dinding saluran

susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.

Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk

menampung air susu sangat jarang terjadi. Payudara secara fisiologis

merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam putting

dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.

Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir kedalam cabang-

cabang besar menuju saluran ke dalam putting. Secara visual payudara dapat

di gambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang

mengsekresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-sel

Myoepithelial di dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencet

dan mengeluarkan susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang

lebih besar, yang secara perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan

membentuk sinus lactiterous. Pusat dari areda (bagan yang berpigmen) adalah

putingnya, yang tidak kaku letaknya dan dengan mudah dihisap (masuk

kedalam) mulut bayi.

Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar

mamae yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat

dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah

melahirkan anak.

Tentang colostrum

- Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga

atau keempat, dari masa laktasi.

- Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.

- Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-

kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature.

- Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum

usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi

untuk menerima makanan selanjutnya.

11

Page 15: Asi Eksklusif

- Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi

berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah

casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga

dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.

- Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang

dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.

- Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan

ASI Mature.

- Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58

kalori/100 ml colostrum.

- Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air

dapat lebih tinggi atau lebih rendah.

- Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.

- PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.

- Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di

bandingkan ASI Mature.

- Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus

bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi

pada bayi.

- Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.

2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)

1) Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.

2) Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula

yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke

3 – ke 5.

3) Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

semakin tinggi.

4) Volume semakin meningkat.

12

Page 16: Asi Eksklusif

3. Air Susu Mature

- ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan

komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa

minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.

- Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang

mengatakan pada ibu yangs ehat ASI merupakan makanan satu-

satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.

- ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap

diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur

yang sesuai untuk bayi.

- Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung

casienat, riboflaum dan karotin.

- Tidak menggumpal bila dipanaskan.

- Volume: 300 – 850 ml/24 jam

- Terdapat anti microbaterial factor, yaitu:

Antibodi terhadap bakteri dan virus.

Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)

Enzim (lysozime, lactoperoxidese)

Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein)

Faktor resisten terhadap staphylococcus.

Complecement ( C3 dan C4)

Volume Produksi ASI

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI

mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak

bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan

terus bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi

mencapai usia minggu kedua.(9) Jumlah tersebut dapat dicapai dengan

menysusui bayinya selama 4 – 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun

waktu tersebut ASI mampu memenuhi lkebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan

volume pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan

13

Page 17: Asi Eksklusif

gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan

tambahan.

Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang

dapat diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh bayi

biasanya berlangsung selama 15-25 menit.

Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi

sekitar 700-800 ml ASI setiap hari.Akan tetapi penelitian yang dilakukan pada

beberpa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana

seseorang bayi dapat mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun

kedua anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama.

Konsumsi ASI selama satu kali menysui atau jumlahnya selama sehari

penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan

volume air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara yang

berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah selama masa

kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI.

Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya dalam

sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-600 ml dalam 6 bulan

kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya

mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana jumlah pangan yang

dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak

dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen

ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-kadang

terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu

dapat meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang

kekurangan gizi seringkali menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan

akibat yang fatal bagi bayi yang masih sangat muda. Di daerah-daerah dimana

ibu-ibu sangat kekurangan gizi seringkali ditemukan “merasmus” pada bayi-

bayi berumur sampai enam bulan yang hanya diberi ASI.

14

Page 18: Asi Eksklusif

Komposisi ASI

Kandungan colostrum berbeda dengan air susu yang mature, karena

colostrum mengandung berbeda dengan air susu yang mature, karena

colostrum dan hanya sekitar 1% dalam air susu mature, lebih banyak

mengandung imunoglobin A (Iga), laktoterin dan sel-sel darah putih, terhadap,

yang kesemuanya sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap

serangan penyakit (Infeksi) lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih

banyak, mengandung vitamin dan lebih banyak mengandung mineral-mineral

natrium (Na) dan seng (Zn).

Dimana susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein

daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya

berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan

membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi

susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein,

namun bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk

gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus bayi.

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari

lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan

lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak

(lipase). Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya,

dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung

sekitar 1 – 2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan

membantu memuaskan rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu

berikutnya disebut “Hand milk”, mengandung sedikitnya tiga sampai empat

kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan sebagian besar energi yang

dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan agar bayi, banyak

memperoleh air susu ini.

Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat

dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat

lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.

15

Page 19: Asi Eksklusif

Disamping fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus sebagian

laktosa akan diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut

membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan juga

membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain.

ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih

mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan

pertama kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium,

fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang

mencukupi kebutuhan bayi.

Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang

diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama kehidupannya

dapat diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D dalam lemak susu,

tetapi penyakit polio jarang terjadi pada aanak yang diberi ASI, bila kulitnya

sering terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah

ditemukan terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan

tambahan terhadap vitamin D yang terlarut lemak.

Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang

keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa

kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pada masa Kehamilan (antenatal)

- Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan

keunggulan ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya,

disamping bahaya pemberian susu botol.

- Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu,

apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan

berat badan ibu hamil.

- Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu

mampu memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.

16

Page 20: Asi Eksklusif

- Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan

trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum

hamil.

- Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini

perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang

hamil untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

b. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)

- Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara

menyusui yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara

melakatkan bayi pada payudara ibu.

- Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam

sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.

- Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000S1) dalam

waktu dua minggu setelah melahirkan.

c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)

- Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 6 bulan pertama usia

bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman

lainnya.

- Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih

banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari.

- Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran

dan menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak

terhambat.

- Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk

menunjang keberhasilan menyusui.

- Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada

permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.

- Menghubungi kelompk pendukung ASI terdekat untuk meminta

pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.

- Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan,

berikan MP ASDI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

17

Page 21: Asi Eksklusif

Makanan Bayi Berusia 0-4 bulan

Ibu-ibu seharusnya bersyukur bila payudaranya, ternyata dapat

memproduksi air susu yang berlimpah, karena anugrah tuhan ini tidak dimiliki

oleh semua ibu. Meskipun demikian, diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang

melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalm jumlah yang cukup

untuk keperluan bayinya, secara penuh tanpa makanan tamabahan selama

enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat

menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama 3 bulan pertama

(Warno FG, 1990 hal.175).

Dalam usia 0-4 bulan bayi sepenuhnya mendapat makanan berupa ASI

dan tidak perlu di beri makanan lain, kecuali jka ada tanda-tanda produksi ASI

tidak mencukupi.

Keadaan gizi anak pada waktu lahir sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi

semasa hamil. Ibu yang semasa hamilnya menderita gangguan gizi selain akan

melahirkan anak yang gizinya tidak baik, juga kemungkinan dapat melahirkan

anak dengan berbagai kelainan dalam pertumbuhannya, atau mungkin anak

akan lahir mati. Sejak terjadinya pembuahan terhadap sel telur dalam rahim

ibu.

Hanya makanan yang memenuhi syarat gizi bagi anak dan bagi ibunya

yang dapat membantu syarat gizi bagi wanita hamil dan pengaturan makanan

anak yang sesuai merupakan masalah pokok yang perlu dihayati oleh para ibu.

Menyusui adalah cara makan anak-anak yang tradisional dan ideal, yang

biasanya sanggup memenuhi kebutuhan gizi seseorang bayi untuk masa hidup

empat sampai enam bulan pertama. Bahkan setelah diperkenankan bahan

makanan tambahan yang utama, ASI masih tetap merupakan sumber utama

yang bisa mencukupi gizi.

Dalam tahap usia sejak lahir sampai 4 bulan, ASI merupakan makanan

yang paling utama. Pemberian ASI masa ini memberikan beberpa keuntungan.

Betapapun tingginya dan baiknya mutu ASI sebagai makanan bayi,

manfaatnyabagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat ditentukan oleh

jumlah ASI yang dapat diberikan oleh ibu. Kebaikan dan mutu ASI yang

18

Page 22: Asi Eksklusif

dapat dihasilkan oleh ibu tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, dan akibatnya

bayi akan menderita gangguan gizi.

ASI sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berumur

4bulan. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan PP-ASI yaitu ASI diberikan

selama 2 tahun dan baru pada usia 4 bulan bayi mulai di beri makanan

pendamping ASI, paling lambat usia 6 bulan karena ASI dapat memenuhi

kebutuhan bayi pada 4 bulan pertama.

Adapun makanan bayi umur 0-4 bulan adalah sebagai berikut:

- Susui bayi segera 30 menit setelah lahir.

Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada

periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi

dan ibu. Dengan menysusui akan terjalin hubungan kasih sayang antara

ibu dan anak.

- Berikan Kolostrum

- Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap

kali sampai payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong

merangsang produksi ASI yang cukup.

- Berikan ASI setiap kali meminta/menangis tanpa jadwal.

- Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.

Faktor-faktor yang memperoleh Produksi ASI

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:

a. Makanan Ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa

menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air

susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi

yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika

makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang

diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam

buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya

akan berpengaruh terhadap produksi ASI.

19

Page 23: Asi Eksklusif

Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat

dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang

setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1

liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan

tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan

3 piring nasi dan 1 butir telur.

Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat

tambahan makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI.

Terlebih jikapada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi.

Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui

anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air

minum dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan

sumber protein seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan

sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin

dalam ASI.

b. Ketentraman Jiwa dan Pikiran

Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu

yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan

berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam

menyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam

menyusui bayinya, reflek tersebut adalah:

1. Reflek Prolaktin

Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi

menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada

putting susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse

melalui nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan

mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan

sampai pada kelenjar –kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan

terangsang untuk menghasilkan ASI.

20

Page 24: Asi Eksklusif

2. Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection)

Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan

pada payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah

payudara ibu. Refleks memutarnya kepala bayi ke payudara ibu

disebut :”rooting reflex (reflex menoleh). Bayi secara otomatis

menghisap putting susu ibu dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex

mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami

goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan

terhadap let down reflex mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak

cukup mendapat ASI dan akan menangis.

Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin

mengganggu let down reflex.

c. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap

kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit

atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat

berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan

sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering

makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini

memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu

beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin

buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau

poster yang memuji penggunaan susu buatan.

d. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan

kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat

mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi

ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat

digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau

spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak

21

Page 25: Asi Eksklusif

langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang

dapat merangsang produksi ASI.

e. Perawatan Payudara

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu

dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.

Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus

laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar

dengan lancar.

22

Page 26: Asi Eksklusif

BAB III

PEMBAHASAN

ASI merupakan malanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru

lahir. ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gizi selama 4-6 bulan

pertama kehidupannya, sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Selain sebagai sumber energi dan zat gizi, pemberian ASI juga merupakan media

untuk menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayinya.

Hubungan ini akan menghantarkan kasih sayang dan perlindungan ibu

kepada bayinya serta memikat kemesraan bayi terhadap ibunya, sehingga terjalin

hubungan yang harmonis dan erat. Namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui

bayinya atau menghentikan menyusui lebih dini. Untuk itu dalam Bab

pembahasan ini akan dibahas “Mengapa ASI Ekslusif tidak diberikan, dan

kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi tidak diberikannya ASI Ekslusif.”

Penelitian dan pengamatan yang dilakukan diberbagai daerah

menunjukkan dengan jelas adanya kecenderungan meningkatkannya jumlah ibu

yang tidak menyusui bayi ini dimulai di kota terutama pada kelomopk ibu dan

keluarga yang berpenghasilan cukup, yang kemudian menjalar ke daerah

pinggiran kota dan menyebar sampai ke desa-desa. Banyak hal yang

menyebabkan ASI Ekslusif tidak diberikan khususnya bagi ibu-ibu di Indonesia,

hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh. Antara lain:

a. Adanya perubahan struktur masyarakat dan keluarga.

Hubungan kerabat yang luas di daerah pedesaan menjadi renggang setelah

keluarga pindah ke kota. Pengaruh orang tua seperti nenek, kakek, mertua dan

orang terpandang dilingkungan keluarga secara berangsur menjadi berkurang,

karena mereka itu umumnya tetap tinggal di desa sehingga pengalaman

mereka dalam merawat makanan bayi tidak dapat diwariskan.

b. Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil kemajuan

Teknologi pembuatan makanan bayi seperti pembuatan tepung makanan bayi,

susu buatan bayi, mendorong ibu untuk mengganti ASI dengan makanan

olahan lain.

23

Page 27: Asi Eksklusif

c. Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi menyebabkan ibu

beranggapan bahwa makanan-makanan itu lebih baik dari ASI

d. Para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja maupun karena tugas-tugas

sosial, maka susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar dalam pemberian

makanan bagi bayi yang ditinggalkan dirumah.

e. Adanya anggapan bahwa memberikan susu botol kepada anak sebagai salah

satu simbol bagi kehidupan tingkat sosial yan lebih tinggi, terdidik dan

mengikuti perkembangan zaman.

f. Ibu takut bentuk payudara rusak apabila menyusui dan kecantikannya akan

hilang.

g. Pengaruh melahirkan dirumah sakit atau klinik bersalin. Belum semua petugas

paramedis diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan setiap

ibu untuk menyusui bayi mereka, serta praktek yang keliru dengan

memberikan susu botol kepada bayi yang baru lahir.

Sering juga ibu tidak menyusui bayinya karena terpaksa, baik karena faktor

intern dari ibu seperti terjadinya bendungan ASI yang mengakibatkan ibu merasa

sakit sewaktu bayinya menyusu, luka-luka pada putting susu yang sering

menyebabkan rasa nyeri, kelainan pada putting susu dan adanya penyakit tertentu

seperti tuberkolose, malaria yang merupakan alasan untuk tidak menganjurkan ibu

menyusui bayinya, demikian juga ibu yang gizinya tidak baik akan menghasilkan

ASI dalam jumlah yang relatif lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat dan

gizinya baik.

Disamping itu juga karena faktor dari pihak bayi seperti bayi lahir sebelum

waktunya (prematur) atau bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah yang

mungkin masih telalu lemah abaila mengisap ASI dari payudara ibunya, serta bayi

yang dalam keadaan sakit.

Memburuknya gizi anak dapat juga terjadi akibat ketidaktahuan ibu

mengenai cara – cara pemberian ASI kepada anaknya. Berbagai aspek kehidupan

kota telah membawa pengaruh terhadap banyak para ibu untuk tidak menyusui

bayinya, padahal makanan penganti yang bergizi tinggi jauh dari jangkauan

mereka. Kurangnya pengertian dan pengertahuuan ibu tentang manfaat ASI dan

24

Page 28: Asi Eksklusif

menyusui menyebabkan ibu – ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu

botol (susu formula).Kesehatan/status gizi bayi/anak serta kelangsungan hidupnya

akan lebih baik pada ibu- ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini karena seorang

ibu yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan yang luas serta

kemampuan untuk menerima informasi lebih tinggi.

Pada penelitian di Pakisttan dimana tingkat kematian anak pada ibu –ibu

yang lama pendidikannya 5 tahun adalah 50 % lebih rendah daripada ibu – ibu

yang buta huruf. Demikian juga di Indonesiabahwa pemberian makanan padat

yang terlalu dini.Sebahagian besar dilakukan oleh ibu- ibu yang berpendidikan

rendah , agaknya faktor ketidaktauanlah yang menyebabkannya.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap pemberian ASI adalah sikap ibu

terhadap lingkungan sosialnya dan kebudayaan dimana dia dididik. Apabila

pemikiran tentang menyusui dianggap tidak sopan dan memerlukan , maka “let

down reflex” (reflex keluar) akan terhambat. Sama halnya suatu kebudayaan tidak

mencela penyusunan, maka pengisapan akan tidak terbatas dan “du demand”

(permintaan) akan menolong pengeluaran ASI.

Selain itu kemampuan ibu yang seusianya lebih tua juga amat rendah

produksi ASInya, sehingga bayi cendrung mengalami malnutrisi. Alasan lain ibu

– ibu tidak menyusui bayinya adalah karena ibu tersebut secara tidak sadar

berpendapat bahwa menyusui hanya ibu merupakan beban bagi kebebasan

pribadinya atau hanya memperburuk potongan dan ukuran tubuhnya.

Kendala lain yang dihadapi dalam upaya peningkatan penggunaan ASI

adalah sikap sementara petugas kesehatan dari berbagai tingkat yang tidak

bergairah mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan. Konsep baru

tentang pemberian ASI dan mengenai hal – hal yang berhubungan dengan ibu

hamil, ibu bersaliin, ibu menyusui dan bayi baaru lahir. Disamping itu juga sikap

sementara penaggung jawab ruang bersaliiin dan perawatan dirumah sakit,rumah

bersalinn yang berlangsung memberikan susu botol pada bayi baru lahir ataupun

tidak mau mengusahakan agar iibu mampu memberikan ASI kepada bayinya,

serta belum diterapkannya pelayanan rawat disebagian besar rumah sakit /klinik

bersalin.

25

Page 29: Asi Eksklusif

Semua faktor– faktor terebut diatas yang dianggap sebagai penyebab

semakin melorotnya kegiatan meminumkan air susu ibu ke kalangan para ibu –

ibu saat ini.

Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan antara lain :

- Motivasi untuk menyusui.

Di daerah pedesaan menyusui anak terlihat sebagai suatu proses yang normal,

dan tidak dilakukan sembunyi-sembunyi. Ibu-ibu tidak malu menyusui

bayinya. Kebiasaan itu adpat diciptakan suatu kondisi dan gairah bagi para

gadis yang melihatnya, sehingga ada kemauan naluriah melakukan hal yang

sama. Bila tumbuh menjadi besar dan punya anak meeka ingin melakukan hal

yang serupa. Sebaliknya, kebiasaan ibu-ibu di kota yang malu-nalu serta

sembunyi-sembunyi menyusui bayinya, tentu akan banyak mempengaruhi

tabiat gadis-gadis disekitarnya untuk berbuat sama, dan menyusui anak

merupakan sesuatu hal yang harus dihindarkan.

Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya untuk menyusui

anaknya, terutama sebelum melahirkan. Dan bila menyusui, hendaknya

ditingkatkan pada masyarakat, pengertian tersebut harus ditanamkan pada

anak-anak gadis sejak masih usia muda, bahwa menyusui anak merupakan

bagian dari tugas biologis seorang ibu.

Didaerah perkotaan, sasaran yang harus diberi pendidikan adalah para gadis

remaja. Didaerah pedesaan, pendidikan harus diarahkan untuk tujuan

mencegah marasmus. Perkembangan teknologi yang telah dapat menciptakan

“humanized milk” menyebabkan nilai ASI dan kebiasaan menyusui yang pada

hakekatnya memberikan fasilitas kemudahan pengadaan susu, murah serta

praktis semakin kurang diminati dan dihindari. Kemajuan dibidang kesehatan

lingkungan dan industri makanan sapihan membuat segalanya menjadi sangat

praktis sehingga para ibu lebih cenderung menggunakan susu botol. Untuk

mengatasi masalah tersebut, ibu-ibu yang mampu harus dihimbau dan diberi

motivasi agar kembali pada praktek menyusui anak sendiri. Karena hal itu

mendatangkan keuntungan bagi hubungan ibu dan anak dan terutama karena

hal itu memenuhi ciri dan kodrat manusia.

26

Page 30: Asi Eksklusif

KETERAMPILAN MENYUSUI

Banyak permasalahan dalam menyusui seperti (nyeri pada puting susu, susu yang

jumlahnya sedikit, atau ibu tidak nyaman dalam menyusui) bisa dipecahkan

dengan meningkatkan teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam

memposisikan ibu dan bayi dengan benar.

Posisi Ibu :

Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika duduk

diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas

kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur.

Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan

memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi.

Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila

menggunakan kursi yang cukup tinggi.

Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi

dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan

kaki bagian atas.

Posisi bayi :

Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan

pakaian yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan pakaian,

untuk meningkatkan kontak dengan ibu.

Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara.

Posisi leher pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan

pantat dipegang oleh tangan.

Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi

berhadapan dengan badan ibu.

Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu,

jangan memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu.

Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan.

Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah

payudara dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan

menggunakan ibu jari lengan yang menggendong.

27

Page 31: Asi Eksklusif

Posisi payudara :

Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang

menyusui. Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes

ASI pada puting ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu.

Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan jari-

jemari di bawahnya dan ibu jari di atasnya.

Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi

menghisap susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.

Memulai menyusui :

Dekatkan mulut bayi pada puting yang sudah lembab tadi, lalu pijatlah bibir

bayi dengan lembut untuk merangsang refleks menghisap pada bayi.

Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah

payudara dan dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu.

Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu,

dengan ini nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari.

Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi.

Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan baik maka pastikan kita mengatur

posisi payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga

berat payudara tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi.

Hal terakhir yang cukup penting adalah, ketika kita akan menghentikan

pemberian ASI, jangan menarik mulut bayi dari payudara ketika bayi masih

menghisap. Maka hentikan dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari

payudara dengan perlahan-lahan, hal ini bertujuan agar penghentian menyusui

ini tidak melukai payudara, yang bisa berakibat nyeri hingga infeksi payudara.

TANDA CUKUP ASI

Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup

mendapatkan ASI, atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan berapa

banyak atau berapa sering pemberian ASI yang baik itu.

Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan pedoman untuk

mengevaluasi kecukupan pemberian ASI, yaitu :

28

Page 32: Asi Eksklusif

Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur

untuk menyusui.

Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat

sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI

yang diberikan.

Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap

menyusui.

Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama. Disarankan

juga untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk memberikan ASI selama

beberapa minggu awal. Setelah lebih dari dua bulan bayi akan mampu

menghabiskan ASI lebih cepat, maka pemberian ASI dilakukan lebih jarang

hingga setiap 3-5 jam dan durasi menyusui menjadi lebih singkat.

Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.

Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami

peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.

Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat

pula

TIPS SUKSES ASI EKSKLUSIF

Ini tips dari aku yang sukses ASI eksklusif sampai 6 bulan walaupun ASI-ku tidak

termasuk yang berlimpah dan sukses KB alamiah sampai si  kecil 7 bulan.

1. Susui bayi sesering mungkin. Payudara kanan dan kiri. Jangan dijadwalkan.

Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin  sering dihisap, maka

semakin banyak berproduksi.

2. Pompa payudara sehabis menyusui. Payudara yang kosong akan  semakin

mempercepat produksi ASI.

3. Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke

kanan, dan sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit  pertama   justru

banyak mengandung lemak yang dapat mengenyangkan bayi.  Jangan  lakukan

posisi menyusui tiduran sampe ketiduran kalau ibus  punya  kebiasaan tidur

“pingsan”. Bisa2 bayinya ketindihan dan gak bisa bernafas.

29

Page 33: Asi Eksklusif

4. Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa air

putih, jus buah, susu rendah lemak, kuah makanan.  Makanannya usahakan

banyak sayur hijau dan makanan laut. Daun katuk segar  lebih cepat

menghasilkan daripada suplemen seperti Pro ASI atawa  Lancar  ASI. Jangan

pikirkan diet dulu. Melangsingkan tubuh bisa  dilakukan  kapan saja

sementara menyusui waktunya cuma sebentar  sementara  manfaat baiknya

untuk bayi adalah untuk kecerdasan dan  daya  tahan tubuhnya.

5. Minum madu juga sangat bermanfaat

6. Ibu harus cukup istirahat dan jangan stres! Stres bikin ASI  mendadak kering.

7. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan masukkan ke

botol untuk diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak

dianjurkan paling tidak sampai usia bayi 6 bulan sebab dapat  mengganggu

perkembangan sistem syaraf dan struktur tulang kepala.

8. Ini yang paling penting, yaitu RASA PERCAYA DIRI bahwa kita MAMPU

untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita yaitu ASI.

Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi-bayi yang

dilahirkan dengan cara caesar. Bayi “caesar” mengalami intensitas kesakitan yang

sangat tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami

exercise dalam proses kelahiran sebelum  khirnya muncul ke dunia dan

beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan ASI, maka dapat membantu

mencegah infeksi dan mengurangi rasa akit yang diderita bayi.

30

Page 34: Asi Eksklusif

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus

diberikan pada bayi sampai bayi berusia 4 bulan tanpa makanan

pendamping.

2. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin besar

persentase ASI secara Eksklusif.

3. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pemberian ASI.

4.2 Saran

1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang

ASI dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil

tentang gizi dan perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga

produksi ASI cukup.

2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik

bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk

kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan

menyusui.

31

Page 35: Asi Eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-pemberian-asi-

eksklusif/

32