Aset Tidak Berwujud

28
12-1 Aset Tak Berwujud

description

bahan aset tidak berwujud ppt

Transcript of Aset Tidak Berwujud

Page 1: Aset Tidak Berwujud

12-1

Aset Tak Berwujud

Page 2: Aset Tidak Berwujud

12-2

Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)

Aset tak berwujud adalah aset

nonmoneter yang dapat diidentifikasi

tanpa wujud fisik.Umumnya diklasifikasi sebagai aset

tidak lancar

Aset adalah sumber daya yang:a. dikendalikan oleh entitas sebagai

akibat peristiwa masa lalu; danb. manfaat ekonomis di masa depan dari

aset tersebut diharapkan diterima oleh entitas.

Page 3: Aset Tidak Berwujud

12-3

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Jadi, untuk dapat diakui sebagai aset tak berwujud harus memenuhi:• Dapat diidentifikasi• Dikendalikan oleh entitas• Di masa datang diharapkan entitas

menerima manfaat

Page 4: Aset Tidak Berwujud

12-4

Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)

Suatu aset dikatakan dapat diidentifikasi jika:a) dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan

atau dibedakan dari entitas dan dijual, dipindahkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi, terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau

b) timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Page 5: Aset Tidak Berwujud

12-5

Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)Definisi (PSAK 19 Revisi 2009)

Entitas mengendalikan aset jika entitas memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomis tersebut.Biasanya kemampuan ini timbul dari hak legal yang dimiliki entitas.

Page 6: Aset Tidak Berwujud

12-6

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Contoh aset tak berwujud :• Perangkat lunak komputer• Hak paten• Hak cipta (copyrights)• Film• Daftar pelanggan (customer lists)• Lisensi• Kuota impor• Franchises• Hubungan pemasok dan pelanggan• Hak pemasaran (marketing rights).

Page 7: Aset Tidak Berwujud

12-7

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Aset tak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan

Pengakuan awal

Page 8: Aset Tidak Berwujud

12-8

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

(a)Harga beli, termasuk bea masuk (import), dan pajak pembelian yang tidak dapat dikembalikan, setelah dikurangkan diskon dan rabat: dan

(b)Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan.

Pengakuan awal

Diperoleh dari luar

Jika pembayaran ditangguhkan maka harga beli adalah nilai tunainya. Selisih pembayaran dengan nilai tunai diakui sebagai beban bunga.

Page 9: Aset Tidak Berwujud

12-9

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

(a)Perlakuan sama seperti pertukaran aset tetap.

(b)Nilai wajar aset yang diserahkan atau yang diperoleh, mana buktinya yang lebih andal.

(c)Laba rugi diakui jika pertukaran memiliki substansi komersial.

Pengakuan awalPerolehan melalui pertukaran dengan aset nonmoneter

Page 10: Aset Tidak Berwujud

12-10

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

(a)Proses harus dapat dipisahkan atas tahap riset dan tahap pengembangan.

(b)Pengeluaran dalam tahap riset harus diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Sampai kapanpun tidak boleh dikapitalisir sebagai aset

(c)Pengeluaran dalam tahap pengembangan dikapitalisir sebagai aset hanya apabila semua ini dapat ditunjukan:

Pengakuan awalDikembangkan secara internal

Page 11: Aset Tidak Berwujud

12-11

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

a) kelayakan teknis penyelesaian;b) niat untuk menyelesaikan;c) kemampuan untuk menggunakan atau

menjualnya;d) bagaimana aset akan menghasilkan

kemungkinan besar manfaat ekonomis masa depan;

e) tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan, menggunakan atau menjual aset tersebut; dan

f) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran selama pengembangannya.

Page 12: Aset Tidak Berwujud

12-12

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Dihasilkan secara internal

Pengakuan awal

Page 13: Aset Tidak Berwujud

12-13

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Contoh: Sebuah entitas sedang mengembangkan sebuah proses produksi baru. Pengeluaran yang terjadi selama tahun 2010 dan 2011 adalah:

1 Des 2010 entitas dapat menunjukan proses telah memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset tak berwujud.

s/d 30 Nov 2010 Rp. 900,000,000

1 Des s/d 31 Des 2010 100,000,000

1 Jan s/d 31 Des 2011 2,000,000,000

Beban dalam laporan laba rugiRp. 900,000Kapitalisasi menjadi biaya perolehan

Rp.2,100,000

Page 14: Aset Tidak Berwujud

12-14

Alpha Inc. sedang mengembangkan sistem baru untuk distribusi bahan. Pengeluaran yang terjadi selama tahap riset dan pengembangan sistem adalah:Tahun Tahap Jumlah (Rp. juta)2011 Research 162012 Research 202013 Development 602014 Development 722015 Development 80Pada tanggal 31 Desember 2015, Alpha Inc. mengidentifikasi dengan sistem baru ini akan terjadi penghematan sebesar Rp.32 juta pertahun selama 5 tahun. Sistem ini juga dapat dipasarkan yang akan menghasilkan Rp.20 juta pertahun. Alpha Inc. telah menunjukan bahwa sistem yang baru ini telah memenuhi kriteria pengakuan aset pada tanggal 1 Jan 2013.Berapa jumlah yang harus dikapitalisir sebagai aset tak berwujud?

Page 15: Aset Tidak Berwujud

12-15

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Goodwill, merek, kepala surat kabar (mastheads), judul publisitas, daftar pelanggan dan hal-hal sejenis dengan substansi sama yang dihasilkan secara internal tidak boleh diakui sebagai aset tak berwujud (PSAK 19-Revisi 2009)

Dikembangkan secara internal

Page 16: Aset Tidak Berwujud

12-16

Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud

Tahapan :1. Perencanaan2. Aplikasi dan pengembangan infra

struktur3. Pengembangan disain grafis4. Pengembangan konten5. Operasi

Situs web dikembangkan secara internal (ISAK 14)

Pengakuan awal

Page 17: Aset Tidak Berwujud

12-17

Aset Tak Berwujud – Situs WebAset Tak Berwujud – Situs Web

• Biaya dalam tahap perencanaan serupa dengan tahap riset Beban pada saat terjadinya

• Biaya dalam tahap pengembangan (tahap 2, 3 & 4):• Jika tujuannya selain untuk

mempromosikan produk entitas dikapitalisir sebagai aset.

• Jika tujuannya untuk mempromosikan produk entitas beban pada saat terjadinya.

• Biaya dalam tahap operasi beban pada saat terjadinya .

Page 18: Aset Tidak Berwujud

12-18

Pengukuran Setelah Pengakuan AwalPengukuran Setelah Pengakuan Awal

• Model biaya (cost model) Biaya perolehan dikurang akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

• Model revaluasi (revaluation model) Nilai revaluasi dikurang akumulasi amortisasi dan akumulasi penurunan nilai setelah revaluasi. Nilai revaluasi hanya dapat ditentukan dari pasar aktif.

Revaluasi harus dilakukan secara rutin pada tiap akhir periode pelaporan sehingga jumlah tercatat aset tidak memiliki perbedaan yang material dengan nilai wajarnya.. (PSAK 19-Revisi 2009)

Page 19: Aset Tidak Berwujud

12-19

AmortisasiAmortisasi

Metode amortisasi: • Menggambarkan pola konsumsi manfaat

ekonomis.• Jika pola tersebut tidak dapat ditentukan

secara andal, digunakan metode garis lurus.

• Amortisasi biasanya diakui dalam laba rugi, kecuali manfaat ekonomis yang terkandung dalam aset adalah untuk menghasilkan aset lain.

Aset tak berwujud umur terbatas

Aset tak berwujud umur tak terbatas tidak boleh diamortisasi

Page 20: Aset Tidak Berwujud

12-20

AmortisasiAmortisasi

Nilai residu: Nilai residu diasumsikan sama dengan nol, kecuali:

a)ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tersebut pada akhir masa manfaatnya; atau

b)ada pasar aktif bagi aset tersebut dan terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa pasar yang aktif tersebut akan tetap tersedia sampai akhir masa manfaat aset.

Aset tak berwujud umur terbatas

Page 21: Aset Tidak Berwujud

12-21

AmortisasiAmortisasi

Contoh: Swift Inc. memperoleh hak paten untuk 5 tahun dengan biaya perolehan Rp.8 milyar. Siklus hidup produk juga 5 tahun.Arus kas neto dari produk untuk 5 tahun berikutnya diperkirakan masing-masing adalah : Rp.3,6 milyar, Rp.4,6 milyar, Rp.4,4 milyar, Rp.4 milyar, dan Rp.3,4 milyar.

Page 22: Aset Tidak Berwujud

12-22

AmortisasiAmortisasi

Garis lurus Amortisasi pertahun = Rp.1,6 milyarBerdasarkan arus kas neto:

Amortisasi tahun 1

(3.6/20) x 8 milyar =

1,440,000,000

Amortisasi tahun 2

(4.6/20) x 8 milyar =

1,840,000,000

Amortisasi tahun 3

(4.4/20) x 8 milyar =

1,760,000,000

Amortisasi tahun 4

(4/20) x 8 milyar =

1,600,000,000

Amortisasi tahun 5

(3.4/20) x 8 milyar =

1,360,000,000

Jumlah 8,000,000,000

Page 23: Aset Tidak Berwujud

12-23

AmortisasiAmortisasi

Jurnal: Beban amortisasi Rp.1,440,000,000

Akumulasi amortisasiRp.1,440,000,000

Page 24: Aset Tidak Berwujud

12-24

Penurunan NilaiPenurunan Nilai

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, entitas juga harus menguji penurunan nilai aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas atau aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, secara tahunan. Pengujian penurunan nilai ini dapat dilakukan kapan saja dalam suatu periode tahunan asalkan dilakukan pada saat yang sama setiap tahunnya. Namun untuk aset tidak berwujud yang baru diakui dalam periode tahunan berjalan, aset tidak berwujud tersebut diuji penurunan nilainya sebelum periode tahunan berjalan berakhir. (PSAK 48-Revisi 2009)

Page 25: Aset Tidak Berwujud

12-25

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain.Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya. Setiap peningkatan jumlah tercatat aset (selain goodwill) di atas jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya merupakan suatu revaluasi.

Page 26: Aset Tidak Berwujud

12-26

Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 16). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait.Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya dan meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Namun, apabila rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang sama sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi, pembalikan rugi penurunan nilai itu juga diakui dalam laporan laba rugi.

Page 27: Aset Tidak Berwujud

12-27

Sebuah hak paten dengan jangka waktu 15 tahun telah diperoleh pada tanggal 1 Juli 2011 dengan biaya perolehan Rp.250,000,000. Karena pertimbangan perubahan tehnologi yang cepat, manajemen menaksir masa manfaatnya hanya selama 5 tahun. Amortisasi menggunakan metode garis lurus. Pada tanggal 1 Januari 2012, manajemen memutuskan untuk menurunkan nilai hak paten sebesar nilai pasarnya yang ditaksir Rp.75,000,000, dengan sisa masa manfaat 3 tahun dari tanggal tersebut. Pada tanggal 1 Januari 2014 hak paten dinilai kembali menjadi Rp.300,000,000 dan masa manfaat ditaksir masih tersisa 6 tahun lagi.

Page 28: Aset Tidak Berwujud

12-28

1/7/2011 Hak patenKas

250,000,000

-

-250,000,0

00

31/12/2011

Beban amortisasiAkumulasi amortisasi

25,000,000

-

-25,000,00

0

1/1/2012 Rugi penurunan nilaiAkumulasi rugi penurunan nilai

150,000,000

-

-150,000,0

00

31/12/2012

Beban amortisasiAkumulasi amortisasi

25,000,000

-

-25,000,00

0

31/12/2013

Beban amortisasiAkumulasi amortisasi

25,000,000

-

-25,000,00

0

1/1/2014

Hak patenKeuntungan pemulihan

nilai asetPendapatan

komprehensif lain

275,000,000

-

-

-

150,000,000

125,000,000