Aset Tetap
description
Transcript of Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap merupakan bagian dari aktiva yang akan dipergunakan dalam kegiatan
opeasional perusahaan dan bukan dengan tujuan untuk diperjualbelikan dan biasanya
memiliki masa manfaat. Aset tetap yang biasa disebut dengan aktiva tetap, terdiri dari:
1) Fixed Tangible Asset yaitu aset yang berbentuk yang bisa dilihat dan diraba.
Contohnya: tanah, gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain.
2) Fixed Intangible Asset yaitu aset yang tidak berbentuk, sehingga tidak bisa dilihat
dan diraba. Contohnya: hak paten, hak cipta, goodwill, franchise, dan sebagainya.
Prosedur pemeriksaan aktiva tetap, antara lain:
1. Pelajari dan periksa internal control atas aktiva. Ciri-ciri internal control yang
baik atas aktiva tetap antara lain: (a) digunakannya anggaran untuk mencatat
penambahan aktiva tetap, (b) setiap penambahan dan penarikan aktiva tetap harus
diotorisasi pejabat yang berwenang, (c) adanya kebijakan tertulis mengenai
capitalization dan depreciation policy, (d) adanya kartu aktiva tetap atau buku
pembantu aktiva tetap untuk mencatat keterangan yang lengkap mengenai aktiva
tetap yang dimiliki, (e) setiap aktiva tetap diberi nomor kode, (f) melakukan
pemeriksaan fisik terhadap aktiva tetap minimal setahun sekali, (g) aktiva tetap
diasuransikan dengan coverage insurance yang cukup.
2. Minta kepada klien Top Schedule dan Supporting Schedule aktiva tetap yang
berisi saldo awal, penambahan dan pengurangannya, dan saldo akhir, baik untuk
harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
3. Periksa footing dan cross footing dan cocokkan totalnya dengan General Ledger
dan Sub General Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4. Lakukan vouching penambahan dan pengurangan aktiva tetap tersebut. Untuk
penambahan, lihat approvalnya dan kelengkapan supporting schedulenya. Untuk
pengurangan, lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan benar,
misalnya ada laba atau rugi dalam penjualan suatu aktiva tetap.
5. Periksa fisik aktiva tetap tersebut (dengan cara tes basis) dan periksa kondisi dan
nomor kode dari aktiva tetap tersebut.
6. Periksa kepemilikan bukti aktiva tetap, seperti ijin mendirikan bangunan (IMB),
BPKP, STNK, dan lain-lain.
7. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy yang konsisten dengan tahun
sebelumnya.
8. Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance sehingga kita mengetahui
apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok Capital
Expenditure tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditure.
9. Periksa apakah aktiva tersebut telah diasuransikan dan Insurance Coveragenya
cukup.
10. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya
penyusutan di perkiraan laba rugi dan periksa distribusi atau alokasi biaya
penyusutannya.
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk
memeriksa apakah terdapat aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
12. Periksa apakah ada komitmen yang dibuat oleh perusahaan untuk menjual atau
membeli aktiva tetap.
13. Untuk construction in progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
construction in progress yang harus ditransfer ke dalam aktiva tetap.
14. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement dan
accounting treatmentnya apakah teelah sesuai dengan standar akuntansi leasing.
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan kredit bank.
16. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah telah sesuai dengan
PABU.