Aset - Teori Akuntansi

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas. Aset merepresentasikan potensi jasa fisis dan nonfisis yang memampukan badan usaha untuk menyediakan barang dan jasa. Terdapat beberapa sumber dari definisi aset, diantaranya adalah menurut FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) sebagai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Hampir sama dengan itu IASC juga mendefinisi aset sebagai suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu yang mana manfaat ekonomis masa depan diharapakan didapatkan oleh perusahaan. Sumber lain, yaitu AASB, mendefinisi aset sebagai potensial jasa atau manfaat ekonomis yang dikendalikan oleh pelaporan entitas sebagai hasil transaksi masa lalu atau kejadian masa lalu lainnya. APB No. 4 membedakan aset menjadi sumber ekonomik dan nonsumber ekonomik. APB No. 4 merinci aset yang

description

Aset pertemuan sembilan

Transcript of Aset - Teori Akuntansi

Page 1: Aset - Teori Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik

berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu

kewajiban dan ekuitas. Aset merepresentasikan potensi jasa fisis dan nonfisis

yang memampukan badan usaha untuk menyediakan barang dan jasa.

Terdapat beberapa sumber dari definisi aset, diantaranya adalah menurut

FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg.

25) sebagai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau

dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa

lalu. Hampir sama dengan itu IASC juga mendefinisi aset sebagai suatu sumber daya

yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu yang mana

manfaat ekonomis masa depan diharapakan didapatkan oleh perusahaan. Sumber

lain, yaitu AASB, mendefinisi aset sebagai potensial jasa atau manfaat ekonomis

yang dikendalikan oleh pelaporan entitas sebagai hasil transaksi masa lalu atau

kejadian masa lalu lainnya. APB No. 4 membedakan aset menjadi sumber ekonomik

dan nonsumber ekonomik. APB No. 4 merinci aset yang digolongkan sebagai

sumber ekonomik yaitu: sumber produktif, produk yang merupakan keluaran

kesatuan usaha, uang Klaim untuk menerima uang, hak kepemilikan atau investasi

pada perusahaan lain.

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus memiliki manfaat

ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Manfaat ekonomik ini ditunjukkan oleh

potensi jasa atau utilitas yang melekat padanya sebagai yaitu suatu daya atau

kapasitas langka yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk

mendapatkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik. Disamping manfaat ekonomik,

suatu objek bisa dikatakan sebagai aset, objek tersebut tidak harus dimiliki oleh

entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Artinya, untuk memiliki aset harus terdapat

proses yang disebut dengan transfer kepemilikan. Krtieria lain yang merupakan

penyempurnaan dalam pendefinisian objek sebagai aset adalah aset merupakan akibat

transaksi atau kejadian masa lalu.

Page 2: Aset - Teori Akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut

(SFAC No 6, prg 25): “Assets are probable future economic benefits obtained or

controlled by a perticular entity as a result of past transactions or events.” (Aset

adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau

dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.)

Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai berikut:

“An assets is resource controlled by the enterprise as a result of past events and from

which future economic benefits are expected to flow to the enterprise.”

Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting

Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut:

“Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting

entity as a result of past transaction or other past events.”

Definisi FASB dan AASB cukup dibanding definisi yang lain luas karena aset dinilai

mempunyai sifat sebagai manfaat ekonomik (economic benefits) dan bukan sebagai

sumber ekonomik (resources) karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk

atau jenis sumber ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset. Definisi FASB dan

AASB lebih luas disbanding definisi lain dalam hal entitas yang dicakupi. Dengan

menyatakan a particular entity atau reporting entity bukannya enterprise sebagai

pengendali asset, FASB dan AASB tidak membatasi penegertian asset hanya

berlaku untuk organisasi bisnis tetapi untuk organisasi non bisnis.

Dalam APB juga membedakan asset menjadi sumber ekonomik dan non sumber

ekonomik. APB dalam statement No 4 memberikan contoh sumber ekonomi

perusahaan sebagai berikut:

1. Sumber-sumber ekonomi yang produktif

1) Bahan baku, tanah, peralatan, paten, dan sumber-sumber lain yang digunakan

dalam produksi barang dan jasa.

2) Hak kontrak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi milik unit usaha

Page 3: Aset - Teori Akuntansi

lain seperti hak guna bangunan dsb.

2. Produk yaitu barang yang siap untuk dijual/ barang yang masih dalam proses

produksi.

3. Uang

4. Klaim untuk menerima uang

5. Hak pemilikan pada perusahaan lain

AKTIVA ATAU ASSET adalah semua harta atau kekayaan yg dimiliki

perusahaan . Kekayaan yang dimiliki perusahaan tentu jumlahnya cukup banyak,

oleh karena aktiva dapat dikelompokan lagi kedalam pos-pos seperti berikut ini .

1. Aktiva Lancar (Current Asset) adalah harta yg berupa uang tunai, yg cepat

menjadi uang atau yg cepat menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun.

Contoh :

- Kas

- Surat surat berharga

- Piutang Dagang

- Piutang wesel

- Persediaan barang dagang

- Pendapatan yang masih harus di tagih

- Biaya dibayar dimuka :

a. Sewa dibayar dimuka

b. Iklan dibayar dimuka

c. Asuransi dibayar dimuka

- Perlengkapan : Kertas, Pencil,Penggaris,dll

2. Aktiva Tetap adalah harta yg dimiliki oleh perusahan yang dapat dipakai lebih

dari setahun.

Aktiva tetap ada 3 macam :

a. Investasi jangka panjang

o Investasi dalam saham

o Investasi dalam obligasi

b. Aktiva tetap berwujud

o Tanah-Gedung/Bangunan

o Mesin-Peralatan

Page 4: Aset - Teori Akuntansi

o Truk Pengangkutan

c. Aktiva tak berwujud

o Goodwill

o Patent

o Merk dagang

2.2. Karakteristik asset

Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk

menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan

keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan definisi aktiva.

Karakteristik umum aktiva sebagai berikut :

1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang

2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva

3. Berkaitan dengan entitas tertentu

4. Menunjukkan proses akuntansi

5. Berkaitan dengan dimensi waktu

6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran

FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi

dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai

akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.

Berdasar uraian diatas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga

karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat disebut aset,

yaitu:

1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung

manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Hal ini menisyaratkan bahwa

dapat dikaitakn dengan kemampuan untuk mendatangkan pendapatan atau aliran kas

dimasa mendatang. Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena

daya belinya atau daya tukarnya, hal ini terkait dengan kemampuan daya beli atau

sumber ekonomik. Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat

ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa, karena dapat digunakan untuk memproduksi

Page 5: Aset - Teori Akuntansi

barang dan jasa, atau karena dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.

2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki

oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu, konsep

penguasaan atau kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan. Penguasaan

disini berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan, memelihara/menahan,

menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak lain

terhadap manfaat tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli

bentuk yuridis (substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai

makna yuridis atau legal.

3. Timbul akibat transaksi masa lalu

Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan

sekaligus sebagai kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai

aset. Aset harus timbul akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu adalah

kriteria untuk memenuhi definisi. Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau

kejadian ekonomik. FASB memasukkan transaksi atau kejadian sebagai kriteria aset

karena transaksi atau kejadian tersebut dapat menimbulkan (menambah) atau

meniadakan (mengurangi) aset. Misalnya kenaaikan harga, perubahan tingkat

bunga, pertumbuhan alamiah ,bencana alam, punyusutan atau kecelakaan.

2.3. Mengukur dan mentukan kos aset pada saat perolehan.

Pengukuran disini adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu

objek asset pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran

fisis objek tersebut. Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber ekonomik akan

mengalami tiga tahap perlakuan sejalan dengan kegiatan usaha yaitu tahap

pemerolehan (acquisition), pengolahan (processing), dan penjualan/penyerahan

(sales/delivery). Tahap terakhir (penjualan) melibatkan penyerahan barang atau jasa

(keluarnya sumber ekonomik).

Secara akuntansi (aliran informasi), aliran fisis suatu sumber ekonomik atau objek

harus dipresentasi dalam jumlah rupiah sehingga hubungan antar objek bermakna

sebagai informasi. Kos merupakan representasi kuantitatif suatu objek. Kos menjadi

data dasar untuk mengikuti aliran fisis kegiatan ekonomik badan usaha. Sebagai aliran

Page 6: Aset - Teori Akuntansi

informasi, kos juga mengalami tiga tahap perlakuan akuntansi mengikuti aliran fisis

yaitu:

1) Pengukuran (measurenment), pengakuan (recognition), dan klasifikasi

(clasification) pertama kali saat terjadinya. Untuk selanjutnya seluruh

kegiatan dalam tahap ini disebut pengukuran saja

2) Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis asset berupa alokasi,

distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal/manajerial atau untuk

kepentingan pengkosan produk. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap

ini disebut penelusuran (tracing)

3) Pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau perioda-perioda yang akan

datang.

Kos yang belum menjadi beban pendapatan (biaya) akan tetap melekat pada objek

menjadi asset badan usaha. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini

disebut pembebanan kependapatan (charging to revenues) Secara konseptual suatu

sumber ekonomik harus diperlakukan dahulu sebagai asset dan baru kemudian

diperlakukan sebagai biaya pada saat asset tersebut dianggap telah keluar dari kesatuan

usaha dan mendatangkan pendapatan. Secara teknis pembukuan atau karena alas an

kepraktisan, dapat saja suatu sumber ekonomik langsung dicatat sebagai upaya (biaya)

sehingga kasnya langsung didebit ke akun biaya tanpa melalui akun asset.

Perlu ditegaskan kembali bahwa kos adalah pengukur sedangkan asset dan biaya adalah

elemen yang diukur. Sebagai pengukur elemen, kos melekat pada asset atau biaya

sehingga kos, asset, dan biaya, ketiganya sering dirancukan. Kerancuan dapat timbul

karena secara teknis pembukuan suatu kos dapat dibebankan atau didebit ke asset atau

biaya pada saat terjadinya.

KOS DALAM TRANSAKSI KREDIT

1. Potongan tunai & keringanan : harga tunai netto (net cash priced) Pencatatan

kos atas dasar harga tunai sering tidak dilakukan karena kebiasaan

mencatat transaksi dalam rupiah yang tercantum dalam faktur.

2. Pembelian kredit dengan kontrak utang : jumlah rupiah uang yang akan

diperoleh bila surat tanda utang yang dipakai untuk pembelian tersebut

Page 7: Aset - Teori Akuntansi

ditunaikan.

2.4. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai dasar atau atribut penilaian asset.

Di dalam akuntansi, istilah pengukuran dan penilaian sering tidak dibedakan

karena adanya asumsi bahwa akuntansi menggunakan unit moneter untuk mengukur

makna ekonomik (economic attribute) suatu objek, pos, atau elemen. Pengukuran

biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah

yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan. Penilaian biasanya digunakan

untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap

elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian.

Tujuan dari penilaian aset adalah untuk merepresentasi atribut pos-pos aset

yang berpaut dengan tujuan laporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian

yang sesuai. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan

ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Singkatnya, tujuan penilaian aset

harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan.

FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi

berkaitan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67)

dapat diringkas sebagai berikut:

a. Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan

kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos* historisnya yaitu jumlah

rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos

historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi

atau diamortisasi.

b. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang

atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus

dikorbankan kalau aset tertentu diperoleh sekarang.

c. Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan

atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya

yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset tersebut dalam

kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar sekarang

juga digunakan untuk aset yang kemungkinan akan laku dijual dibawah nilai

bukunya.

d. Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan

Page 8: Aset - Teori Akuntansi

barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas

atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskun) dari aset tersebut

dikurangi dengan pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi

aset tersebut menjadi kas atau setaranya.

e. Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi

jangka panjang disjikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa

mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tarif diskun implisit)

dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan

penerimaan tersebut.

Page 9: Aset - Teori Akuntansi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa

posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan

ekuitas. Aset merepresentasikan potensi jasa fisis dan nonfisis yang

memampukan badan usaha untuk menyediakan barang dan jasa.

Dalam praktiknya, pemerolehan aset merupakan proses yang tidak terjadi

begitu saja selesai dalam satu kegiatan tetapi terdiri atas serngkaian kegiatannya

misalnya, menempatkan order, menerima barang, meneliti kecocokan, mengangkut

barang, mencoba barang, menyimpan atau menempatkan barang, dan akhirnya

menggunakan barang tersebut. Kos yang melekat pada suatu objek ditentukan oleh batas

kegiatan pemerolehan dan jenis penghargaan.

Secara konseptual, pembentuk kos suatu aset adalah semua pengeluaran

(pengorbanan sumber ekonomik) yang terjadi atau yang diperlukan akibat kegiatan

pemerolehan suatu aset sampai tia ditempatkan dalam kondisi siap dipakai atau berfungsi

sesuai dengan tujuan pemerolehannya.

Dasar penilaian asset dapat terdiri dari: Historical cost, Current (replacement)

cost, Current market value, Net realizable value dan Present (or discounted) value of

future cash flows.

3.2. Saran

Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian aset dan

pengukuran kos asset saat perolehan serta penyajian aset.Untuk itu penyusun

menyarankan untuk mencari referensi-referensi lainnya agar kita mampu mengetahui

teori-teori akuntansi tentang asset dan mengaplikasikannya sesuai dengan teori yang

ada.