Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web...

71
Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang pesat. Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motorik. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI 1 PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN

Transcript of Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web...

Page 1: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering

disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik

maupun segala kemampuan anak sedang berkembang pesat. Salah satu

kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah

kemampuan fisik atau motorik. Proses tumbuh kembang kemampuan

motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan

gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat

secara jelas melalui bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat

mereka lakukan.

Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh

seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai

perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak

tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot

besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi

oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang

dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan

sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu

adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus

merupakan hasil latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan

fungsi organ motoriknya.

Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan

pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan

kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang

dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola

interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh

yang dikontrol otak.

pengembangan motorik halus anak usia dini 1

PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN

Page 2: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Di dalam modul ini terdapat beberapa pembahasan mengenai

perkembangan motorik halus pada anak usia dini. Setelah menempuh

mata kuliah pengembangan motorik halus anak usia dini diharapkan

mahasiswa/I memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Dapat memahami definisi, tujuan, hakikat, dan jenis-jenis motorik

2. Dapat memahami pengertian dan klasifikasi kemampuan motorik

halus

3. Dapat memahami faktor-faktor perkembangan motorik dan

mengklasifikasikan ciri-ciri perkembangan motorik AUD

4. Dapat menjelaskan pengertian metode pembelajaran motorik

halus

5. Dapat menjelaskan bentuk-bentuk pembelajaran dalam

mengembangkan motorik halus

6. Dapat memahami prinsip-prinsip pelaksanaan motorik halus

7. Dapat melaksanakan praktik kegiatan finger play dan bertepuk

dengan macam-macam pola

8. Dapat melaksanakan praktik kegiatan dengan krayon

9. Dapat melaksanakan praktik kegiatan dengan cat air

10. Dapat melaksanakan praktik dengan kertas lipat

11. Dapat melaksanakan praktik kegiatan dengan barang bekas

12. Dapat mengembangan kegiatan motorik halus

13. Dapat melaksanakan penilaian pelaksanaan kegiatan

pengembangan motorik halus AUD

pengembangan motorik halus anak usia dini 2

Page 3: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

A. Definisi Motorik Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan bahwa perkembangan

motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan

pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak ini secara

jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Menurut Emdang Rini

Sukamti (200:15) bahwa perkembangan motorik adalah sesuatu proses

kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak

dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang mampu menggerakkan

dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu

menggerakan tubuhnya. Menurut Magill Richard A, (1989:11) adalah

berdasarkan kecermatan dalam melakukan gerakakn keterampilan dibagi

menjadi dua yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan

keterampilan motorik halus ( fine motor skill)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan

motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai

umur lima tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan

keterampilan motorik.

B. Tujuan MotorikDalam standar kompetensi kurikulum PAUD tercantum bahwa tujuan

pendidikan di PAUD adalah membantu mengembangkan berbagai potensi

anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial

emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk

memasuki pendidikan dasar.

pengembangan motorik halus anak usia dini 3

PERTEMUAN 2

Definisi, Tujuan, dan Jenis-Jenis Motorik

Page 4: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan

fisik atau motoriknya maka guru-guru PAUD akan membantu

meningkatkan keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal

memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,

meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan

koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat

sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan

terampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak PAUD yang diharapkan

dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga

persekolahan/PAUD adalah anak mampu :

1. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan

dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih

keberanian.

2. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan

imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu

karya seni.

Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak PAUD, guru dapat

menggunakan berbagai metode pembelajaran.

C. Prinsip Perkembangan MotorikProses tumbuh kemampuan motorik anak berhubungan dengan

proses kemampuan gerak anak. Perkembangan motorik anak akan dapat

terlihat secara jelas melalui permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh

Karena itu, peningkatan keterampilan motoriknya terutama motorik halus

anak berhubungan erat dengan bermain yang merupakan aktivitas utama

anak usia dini. Pada prinsipnya perkembangan anak memilki berbagai

perkembangan yang dimilikinya salah satunya koordinasi motorik.

Perkembangan ini merupakan koordinasi antara mata dan tangan yang

harus berkembang dengan baik, seiring dengan kematangan syaraf dan

pengembangan motorik halus anak usia dini 4

Page 5: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

pengalaman yang dimiliki oleh anak maka perkembangan motorik anak

dapat berkembang atau terkoordinasi dengan baik.

Menurut Hurlock (2002:151) berdasarkan berbagai pandangan para

ahli tentang hakikat dan prinsip perkembangan motorik menyatakan

bahwa prinsip perkembangan motorik sebagai berikut:

1) Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan

syaraf perkembangan. Bentuk kegiatan motorik yang berbeda

sejalan dengan perkembangan daerah (area) sistem syaraf yang

berbeda. Karena perkembangan pusat syaraf yang lebih rendah,

yang bertempat dalam urat syaraf tulang belakang, pada waktu lahir

berkembangnya lebih baik ketimbang pusat syaraf yang lebih tinggi

yang berada dalam otak, maka gerak reflek pada waktu lahir lebih

baik dikembangkan dengan sengaja ketimbangkan dibiarkan

berkembang dengan sendiri.

2) Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang

sebelum sistem syaraf dan otot berkembang dengan baik, upaya

untuk mengajarkan gerakan terampil bagi anak-anak akan sia-sia.

3) Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan Pola

perkembangan yang dapat diramalkan terbukti dari adanya

perubahan kegiatan khusus. Dengan matangnya mekanisme urat

syaraf, kegiatan masa digantikan dengan kegiatan spesifik, dan

secara acak gerakan kasar membuka jalan untuk memperhalus

gerakan yang hanya melibatkan otot dan anggota badan yang tepat.

Beberapa prinsip yang telah dijelaskan oleh Hurlock di dalam buku

perkembangan anak bahwa salah satu prinsip perkembangan motorik

yaitu perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan

syaraf, dimana perekembangan tersebut harus diberikan stimulus atau

rangsangan sesuai dengan tahap perkembangan, salah satunya

perkembangan motorik halus anak, perkembangan ini merupakan salah

satu perkembangan yang hendaknya dikembangkan dengan baik dan

memberikan kebutuhan anak tersebut harus sesuai dengan tahapan

pengembangan motorik halus anak usia dini 5

Page 6: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

perkembangan anak masing-masing atau dengan kebutuhan anak, salah

satu kebutuhan anak itu sendiri adalah bermain dengan bermain anak

akan menjadi lebih matang yang sebelumnya tidak berkembang dengan

baik.

D. Jenis-Jenis MotorikHildebrand (dalam Kamtini, 2005:124) mengemukakan ada dua

macam keterampilan motorik yaitu keterampilan koordinasi otot kasar dan

keterampilan otot halus, yaitu:

1) Keterampilan motorik kasar (gross motor skill) merupakan

keterampilan gerak yang menggunakan otot-otot besar, tujuan

kecermatan gerakan bukan merupakan suatu hal yang penting akan

tetapi koordinasi yang halus dalam gerakan adalah hal yang paling

penting. Motorik kasar meliputi melompat, memelempar, berjalan,

dan meloncat.

2) Keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan

keterampilan motorik halus yang merupakan keterampilan yang

memerlukan control dari otot kecil dari tubuh untuk mencapi tujuan

dari keterampilan. Secara umum keterampilan motorik halus meliputi

koordinasi mata dan tangan keterampilan ini membutuhkan

kecermatan yang tinggi. contoh motori halus adalah: melukis,

menjahit, dan mengancingkan baju.

pengembangan motorik halus anak usia dini 6

Page 7: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

A. Pengertian Klasifikasi Kemampuan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus adalah proses tumbuh kembang

kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini

berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot-otot halus anak,

sehingga setiap gerakan sederhana merupakan hasil pola interaksi yang

kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol

oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan

pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat

syaraf dan otot.

Motorik halus menurut Arthur S. Rober (dalam Dewi Rosmala, 2005)

diartikan sebagai gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot otot

halus seperti menggambar, menggunting, dan membentuk. Keterampilan

motorik halus yang menggunakan jari jemari, tangan dan pergelangan

yang tepat, penguasaan motorik halus anak sama pentingnya dengan

motorik kasar. Dari penjelasan di atas, setiap anak memiliki keterampilan

yang berbeda, anak akan mampu mencapai tahap perkembangan motorik

halus yang optimal hendaknya mendapatkan stimulasi tepat, di setiap fase

anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan

motorik halusnya. Semakin banyak stimulus atau kegiatan yang diberikan

semakin banyak pula anak akan mengeksplor perkembangannya.

Menurut Magil (dalam Sumantri, 2005:143) yang menyatakan bahwa

keterampilan ini melibatkan koordinasi (syaraf otak) yang memerlukan

ketepatan untuk berhasilnya keterampilan ini.

Motorik halus merupakan keterampilan-keterampilan yang

memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil atau halus

pengembangan motorik halus anak usia dini 7

PERTEMUAN 3-4 Hakikat Motorik Halus

Page 8: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

untuk mencapai pelaksanaan keterampialan yang berhasil. Melalui

gerakan motorik halus yang dapat dilakukan sendiri dengan berbagai

kegiatan seperti menggambar, menggunting, mengayam, meronce dan

menggunting. Motorik halus anak akan berkembang dengan baik, sangat

berpengaruh pada stimulus yang diberikan, seperti yang kita ketahui

motorik halus ini untuk mempersiapkan anak untuk menulis dengan tepat

dan benar.

1. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Karakteristik

perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan dalam Sumantri

(2005:149) sebagai berikut:

a. Pada saat anak berusia tiga tahun Pada saat anak berusia tiga

tahun kemampuan gerakan halus pada masa bayi. Meskipun anak

pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan

menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri

masih kikuk.

b. Pada usia empat tahun Pada usia empat tahun koordinasi motorik

halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan

gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung ingin sempurna.

c. Pada usia lima tahun Pada usia lima tahun koordinasi motorik

halus anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh

bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga telah mampu

membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti

kegiatan proyek.

d. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun Pada akhir masa

kanak-kanak usia enam tahun ia telah belajar bagaimana

menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannya untuk

menggerakkan ujung pensilnya.

B. Tujuan dan Fungsi Mengembangkan Motorik Halus

pengembangan motorik halus anak usia dini 8

Page 9: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Tujuan motorik halus di usia 4-5 tahun adalah: a) Anak mampu

mengembangkan kemapuan motorik halus yang berhubungan dengan

keterampilan gerak kedua tangan. b) Anak mampu menggerakkan

anggota tubuh yang berhubungan dengan jari jemari seperti kesiapan

menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda. c) Anak mampu

mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. d) Anak mampu

mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus. Secara khusus

tujuan mengembangkan motorik halus untuk anak usia 4-5 tahun adalah

anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya

dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan

untuk menulis. Sumantri (2005) Sedangkan fungsi mengembangkan

ketrampilan motorik halus adalah untuk mendukung aspek perkembangan

lainya seperti kognitif, bahasa, sosial karena pada hakikatnya setiap tahap

perkembagan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa mengembangkan keterampilan

motorik halus dapat mendukung perkembangan anak yang lainnya yang

berguna untuk kehidupan yang akan datang.

pengembangan motorik halus anak usia dini 9

Page 10: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

A. TUJUAN PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TKDalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan

pendidikan di Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan

berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-

nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian,

dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari

kemampuan fisik atau motoriknya maka guru-guru TK akan membantu

meningkatkan keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal

memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,

meningktkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan

koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat

sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan

terampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan

dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga persekolahan/TK

adalah anak mampu :

1. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan

dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih

keberanian.

pengembangan motorik halus anak usia dini 10

PERTEMUAN

5-7

Metode Pengembangan Motorik Halus

Page 11: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

2. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan

imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu

karya seni.

Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat

menggunakan berbagai metode pembelajaran.

B.     METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TKMetode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Oleh

karena itu, metode dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah

dipilih dan ditentukan. metode juga merupakan cara untuk mencapai

tujuan pembelajran tertentu.

Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya

melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa

pendidikan di TK mempunyai ciri khas sendiri. Oleh karena itu, ada

metode-metode yang lebih sesuai untuk digunakan di TK dibandingkan

metode-metode lainnya. Misalnya guru TK jarang sekali menggunakan

metode ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh

karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang akan diajar.

Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak TK adalah

untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-

gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,

mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan

keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat.

Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak guru dapat

menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami

cedera. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman

dan menentang, bahan dan alat dipergunakan dalam keadaan baik, serta

tidak menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya.

Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan

keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan

karakteristik anak TK yang selalu bergerak, susahy untuk diam,

mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan

pengembangan motorik halus anak usia dini 11

Page 12: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai

imajinasi dan senang berbicara.

Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan

keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah

didalam atau diluar kelas, keterampialan apaka yang hendak

dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang dipilih

dalam kegitsn pembelajaran itu.

Metode Pembelajaran Motorik Halus Adapun metode pembelajaran

motorik halus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: (Moedjono

dan Muh. Dimyati 1990 : 29-36)

1. Metode Tanya jawab Adapun format interaksi antara guru dan siswa

melalui kegitan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapat

respon lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan

baru pada diri siswa.

2. Metode pemberian tugas Suatu format interaksi belajar mengajar

yang ditandai dengan adanya satu atau lebih tugas yang diberikan

oleh guru dimana penyelesaian tugas tersebut dapat dilakukan

secara perseorangan atau kelompok sesuai dengna perintah.

3. Metode demonstrasi Merupakan forma interaksi belajar mengajar

yang sengaja memperagakan proses atau prosedur yang dilakukan

oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula peralatan yang

akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak

yang bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan

tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan

menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang diperlukan setiap

anak, seperti gunting, kertas, pencil warna atau buku-buku untuk pola

yang akan diguting anak jumlah dan peralatan diharapkan sesuai dengan

jumlah ank sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh

keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam

pengembangan motorik halus anak usia dini 12

Page 13: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau

sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari

kemampuan motorik halus anak belajar ketetapan organisasi tangan dan

mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan pergelangan tangan

agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.

Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat

memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti

untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar,

melipat, membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan

motorik kasar anak dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat,

melompat, dan sebagainya. Guru saat mengembangkan perkembangan

motorik anak adalah keamanan anak. Misalnya, saat anak berlari-lari

diluar kelas, anak-anak perlu didampingi oleh beberapa guru untuk

menjaga keamananya.

Untuk menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk

pengembangan motorik anak guru perlu menentukan  dan merencanakan:

a. Tujuan kegiatan

b. Tema atau topic kegiatan

c. Metode

d. Tempat kegiatan

e. Peralatan dan bahan yang akan digambar

f. Urutan langkah kegiatan apa saja yang nantinya akan dilakukan guru

dan anak didiknya.

Selanjutnya, guru perlu melaksanakan  kegiatan yang meliputi:

a. Kegiatan pembukan/awal

b. Kegiatan inti

c. Kegiatan penutup.

Terakhir, guru perlu menentukan evaluasi hasil belajar anak dengan

menentukan dan mengembangan bentuk evaluasi untuk melihat

kemampuan anak. Ada beberapa metode pembelajaran yang sesuai

pengembangan motorik halus anak usia dini 13

Page 14: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

untuk mengembangkan motorik anak, misalnya metode bermain, karya

wisata, demonstrasi, proyek atau pemberian tugas.

Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang

dicapai anak, sedankan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan

pembelajran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat

menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak yang tidak

mengalami cedera dan menyesusikannya degan karakteristik anak TK.

Hal- hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk

meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang

aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan

akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak

mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam

menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai

tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu, metode ynag akan dipilih

harus memungkinkan anak bergerek dan bermain karena gerak adalah

unsure utama pengembangan motorik anak.

pengembangan motorik halus anak usia dini 14

Page 15: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

A.

A. Kegiatan Finger Painting

Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang

dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna)

secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar,

batasan jari di sini adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai

pergelangan tangan (Sumanto, 2005). Finger painting didefinisikan pula

sebagai teknik melukis secara langsung tanpa menggunakan bantuan

alat, anak dapat mengganti kuas dengan jari-jari tangannya secara

langsung (Pamadi, 2008) .

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

finger painting adalah kegiatan melukis secara langsung dengan jari

tangan di atas bidang gambar dengan cara menggoreskan adonan warna

(bubur warna) secara bebas. Dalam melakukan finger painting, anak

dapat merasakan sensasi pada jari karena kegiatan ini langsung

menggunakan jari-jari tangan. Pada dasarnya kegiatanfinger painting

sangat mudah dilakukan oleh anak. 

pengembangan motorik halus anak usia dini 15

PERTEMUAN

9-10

Kegiatan Praktik Motorik Halus

Page 16: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Di dalam kegiatan finger painting tidak ada aturan baku yang harus

dipelajari. Dalam kegiatan finger painting yang penting dilakukan oleh guru

adalah bagaimana memotivasi dan menumbuhkan keberanian pada diri

anakuntuk berani menyentuhkan jarinya dengan cat warna. Kegiatan ini

juga melatih motorik halus anak khususnya jari-jari anak agar lebih lentur.

Melalui berbagai kegiatan kesenian, seperti menggambar, melukis,

menggunakan instrumen musik, dan merajut akan melatih kemampuan

motorik halus (Suyanto, 2005). 

Oleh karena selain untuk melatih kesenian anak, kegiatan finger

painting termasuk dalam kegiatan yang dapat melatih kemampuan motorik

halus anak. Anak menggunakan otot-otot jarinya untuk berkreasi sehingga

kemampuan motoriknya berkembang. Biasanya untuk melatih anak

menulis, terlebih dahulu anak-anak dilatih untuk menggambar. Hal itu

secara tidak langsung akan melatih otot-otot halus anak pada tangan dan

jari yang sangat berguna sebagai bekal berlatih menulis. 

Dengan kegiatan finger painting dapat melatih anak untuk

menggunakan indranya yaitu indra peraba karena kegiatan finger painting

ini mengharuskan anak untuk bersentuhan langsung dengan cat pewarna

untuk bahan melukis dengan menggunakan jari-jari mereka. Aktivitas

mereka bersentuhan langsung dengan cat dapat melatih anak untuk

menggunakan indra perabanya. Kegiatan ini juga dapat membantu anak

untuk mengenal warna dan pencampuran warna karena di dalam kegiatan

finger painting ini anak dapat bebas memilih dan mencampur cat warna

yang akan dipakai untuk kegiatan melukisnya.

Tujuan & Manfaat Finger Painting 

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang akan dicapai oleh anak

yangmelakukan kegiatan tersebut. Selain tujuan yang dapat dicapai suatu

kegiatan juga dapat bermanfaat bagi anak yang melakukan kegiatan

tersebut.Finger painting memiliki banyak tujuan dan manfaat yang dapat

pengembangan motorik halus anak usia dini 16

Page 17: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

diperoleh atau dirasakan oleh anak usia dini. Tujuan akan tercapai apabila

terjadi interaksi antara guru dengan murid sehingga ada proses timbal

baliknya. 

Tujuan kegiatan finger painting yaitu dapat mengembangkan

ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan, mengembangkan

fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan jari, koordinasi otot

dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna, memupuk

perasaan terhadap gerakan tangan dan memupuk keindahan (Montolalu,

2009: 17). 

Secara khusus tujuan finger painting adalah melatih keterampilan

tangan, kelentukan, kerapian, dan keindahan. Sejalan dengan pendapat

Sumanto (2005:132) bahwa kegiatan finger painting dapat membantu

anakuntuk melatih gerakan tubuh. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lentuk adalah berkeluk atau

mudah dibengkok-bengkokkan (tidak kaku). Sedangkan kerapian menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahbaik, teratur, dan bersih; apik. Hal

yang diamati peneliti adalah kerapian hasil finger painting anak. Dalam hal

ini peneliti mengamati kelentukan jari anak dalam proses finger painting.

Di dalam kegiatan finger painting yang dilakukan, anak diminta membuat

goresan di dalam pola lingkaran pada kertas yang telah disediakan. Untuk

dapat memenuhi pola lingkaran dengan cat dibutuhkan kelentukan jari

agar hasil finger painting anak dapat rapi. Sedangkan kerapian menurut

KamusBesarBahasaIndonesiaadalah baik, teratur, dan bersih; apik. Hal

yang diamati peneliti adalah kerapian hasil finger painting anak. 

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan finger

painting dapat bermanfaat sebagai kegiatan yang dapat melatih motorik

halus anak yang melibatkan otot-otot tangan atau jari, koordinasi otot dan

mata, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan, serta dapat

mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan. 

pengembangan motorik halus anak usia dini 17

Page 18: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Dalam hal memupuk perasaan terhadap gerakan tangan dapat

dilihat saat anak berusaha memberikan warna terhadap pola pada kertas

tanpa keluar dari garis. Hal ini membutuhkan kehati-hatian agar hasil

karya anak terlihat rapi. Kelentukan jari sangat berperan peting dalam hal

ini untuk menghasilkan karya yang rapi. Karena itu, kelentukan dan

kerapian menjadi hal penting untuk mengetahui seberapa jauh

kemampuan motorik halus anak pada kegiatan finger painting. Oleh

karena kegiatan ini dapat membantu mengembangkan kemampuan

motorik anak maka kegiatan ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang

dapat dipilih oleh guru atau pendidik untuk membantu mengembangkan

kemampuan motorik anak. 

Dengan kemampuan motorik yang baik maka kemampuan

keterampilan bantu diri seperti berpakaian dan merawat diri akan semakin

baik. Kegiatan finger painting ini dapat membantu anak untuk melatih

gerakan tubuh (Slamet Suyanto, 2005: 132). Menurut Slamet Suyanto

(2005: 132) kemampuan mengontrol gerakan tubuh sangat penting dalam

berbagai aspek kehidupan. Makan, minum, berlari, mengendarai sepeda,

dan menyetir mobil memerlukan koordinasi berbagai anggota tubuh. Dari

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatanfinger painting

termasuk dalam kegiatan yang dapat melatih kemampuan untuk

mengontrol gerakan tubuh khususnya jari jemari. 

Menurut teori Experential learning dari Roger (dalam Slamet

Suyanto, 2005), belajar melalui dua tahap yaitu tahap kognitif dan tahap

pengalaman. Tahap kognitif bersifat pengetahuan akademik sedangkan

tahap pengalaman ialah tahap bagaimana menggunakan pengetahuan

tersebut untuk kepentingannya. 

Melalui kegiatan finger painting ini diharapkan anak akan belajar

tahap kognitif melalui pengetahuan dalam melakukan kegiatan finger

painting dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah seperti belajar

pengembangan motorik halus anak usia dini 18

Page 19: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

menggerakkan jari jemari dengan menggunakan cat untuk menghasilkan

lukisan yang diinginkan, belajar mengenai warna-warna yang digunakan

dalamkegiatan finger painting, serta belajar mengendalikan jari jemari

untuk menggambar. Selain itu anak juga diharapkan dapat belajar

mengenai fungsi serta manfaat kegiatan yang telah dilakukan saat finger

painting seperti menggerakkan jari-jarinya saat melukis. Anak diharapkan

dapat menggunakan serta mengkoordinasikan jari-jarinya untuk kegiatan

lain seperti memakai sepatu, mengancingkan baju, menulis, dan lain-lain. 

B. Kegiatan melukis dengan krayon1. Pengertian Melukis

Berdasarkan arti melukiskan adalah membayangkan, maka objek

yang ada di depan mata dibayangkan, dikaitkan, diasosiasikan,

diimajinasikan dengan objek yang pernah masuk dalam ingatan. Suatu

contoh: misalnya, melihat kursi yang nyaman kemudian teringat kursi di

rumah yang telah rusak. Dari perpaduan bentuk ini, kita berniat

menciptakan dan membayangkan kursi yang masih baik, namun

dirasakan tidak nyaman diduduki. Atau melambangkan kursi yang

diduduki adalah jabatan yang menjanjikan, kursi lambang kedudukan dan

seterusnya. Dan juga contoh lainnya misalnya kubayangkan wajahmu

seperti bidadari dalam impianku semalam. Kata kubayangkan berarti

memberikan kemungkinan mengajak seseorang untuk melamun dan

meneruskan kepada hal yang hampir mirip dengan wajah yang di

bayangkan. Bentuk ungkapan ini dapat berupa gambar yang dapat dilihat

mata dengan realistis (nyata) maupun tidak (abstrak) yang mementingkan

ungkapan pikiran dan rasa seketika dengan spontan. Gambaran ini dapat

diubah warna maupun tampilan bentuknya sesuai dengan keinginan orang

yang melukiskan. Melukis adalah memvisualkan (menyatakan bentuk)

bayangan dalam bentuk gambar.

a. Perbedaan Melukis dan Menggambar

pengembangan motorik halus anak usia dini 19

Page 20: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Perbedaan utama melukis dengan menggambar adalah: objek yang

ditampilkan akan berbeda, walaupun objek yang diamati sama. Tujuan

menggambar adalah melatih ketelitian melalui pengamatan dengan

seksama. Contoh: Ketika seseorang menggambar alam benda, maka

hasil karya harus sama dengan yang digambar, baik sifat maupun

bentuknya. Namun, di dalam melukis, perupa diperbolehkan

membayangkan dan mengubah warna atau bentuk (jika perlu) sehingga

yang digambar adalah bayangan terhadap objek yang dihadapi. Melukis

mempunyai sifat lebih bebas daripada menggambar. Keterikatan

mencurahkan perasaan diperbolehkan sehingga objek yang dilihat seolah-

olah sebagai dorongan untuk mencipta karya seni. Namun demikian,

dalam konstelasi dunia seni lukis terdapat lukisan realis dan non-realis.

Lukisan realis, yaitu lukisan yang menggambarkan kondisi nyata, pelukis

mengarahkan objek lukisan kepada hal senyatanya. Lukisan non-realis,

yaitu lukisan yang menampilkan figure-figur yang tidak senyatanya, yang

tampak oleh mata secara wajar.

2. Manfaat Melukis Bagi Perkembangan Anak

Manfaat menggambar sama dengan melukis. Proses kerja kejiwaan

yang terjadi ketika anak melukis sama dengan menggambar. Oleh

beberapa ahli, perbedaan melukis dan menggambar terletak pada

hasilnya. Menggambar menghasilkan dominasi goresan atau garis dalam

gambarnya, sedangkan melukis menghasilkan kesan kuas yang lebih

menonjolkan warna. Melukis condong dikatakan lebih ekspresif

dibandingkan dengan menggambar.

a. Melukis sebagai Media Mencurahkan Perasaan

Dalam beberapa buku psikologi terungkapkan bahwa terdapat alasan

tertentu saat seseorang memilih warna. Bagi orang dewasa, pemilihan

warna dipengaruhi oleh lokasi atau tempat tinggalnya. Sedangkan pada

anak, sebagian anak telah mampu mengolah warna dengan jelas dan

enak, mereka telah dapat mencoba mengkombinasikan atau menyusun

warna sesuai dengan rasa, serta telah dapat menggunakan karya dan

pengembangan motorik halus anak usia dini 20

Page 21: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

warna sebagai simbol untuk menyatakan sesuatu. Selain itu, sebagian

anak juga telah mampu mencampur warna, baik pastel maupun cat air

sebelum digunakan.

b. Melukis berfungsi sebagai Alat Bermain

Kadang-kadang anak melukis tidak untuk mengutarakan pendapat saja

melainkan juga untuk bermain. Warna yang dianggap menarik

diperlakukan sebagai alat atau media permainan dengan jalan: (a)

mencampur warna satu dengan warna yang lain sehingga menjadi

gelap dan sulit membedakan satu dari yang lain. (b) mengombinasikan

warna satu dengan warna lainnya, (c) menambahi bentuk dengan

bentuk baru, warna baru (mewarnai) atau menempel dengan bahan

lain. Kegiatan yang dilakukan anak merupakan kegiatan yang wajar

sebagai alat bermain. Namun, jika anak akan bermain warna dengan

barang-barang yang sudah baik, yang ada di rumah/di kelas maka

Anda perlu memberikan perhatian agar anak tidak terbiasa melakukan

kegiatan suka merusak.

c. Melukis dapat Melatih Ingatan

Melukis adalah menggambar bayangan yang ada di benak. Bayangan

di benak pelukis datang dari suatu peristiwa yang pernah dikenang,

baik kenangan yang susah ataupun kenangan manis yang selalu ada

dalam ingatan. Beberapa kejadian yang telah masuk dalam ingatan

anak (memori) biasanya akan muncul ketika bentuk, warna, baju,

permainan, perilaku orang atau kata-kata bujukan menuju ingatannya.

Semua ingatan ini akhirnya muncul ketika anak sedang melukis.

d. Melukis dapat Melatih Berpikir Komprehensif (Menyeluruh)

Kaitan melukis dengan perkembangan berpikir maupun perkembangan

perasaan tinggi. Ketika anak akan mencari ide dan gagasan, pikiran

anak akan menjangkau terlebih dahulu objek yang akan ditampilkan,

contohnya: Melukis keramaian kota. Saat berpikir, anak akan

membayangkan kota yang pernah dilihat, sehingga mungkin ada dalam

satu anak yang dalam lukisannya akan menampilkan hiruk-pikuknya

pengembangan motorik halus anak usia dini 21

Page 22: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

suasana kota. Sedangkan pada lukisan dari anak yang lain, akan

menggambarkan hasil pikirannya tentang salah satu peristiwa yang

menarik perhatiannya dari keramaian kota, misalnya adanya tabrakan

mobil dan ditampakkan salah satu supir atau pengendara yang terluka.

Kemungkinan lukisan yang lain hanya mengungkapkan satu orang

anak yang lari mengejar orang tuanya sambil menangis.

Saat anak berpikir dan melukis keramaian kota, hal itu sebenarnya

didapat melalui dua imajinasi anak berikut. (a) melihat keramaian kota

dengan bentuk tiga dimensi serta hiruk-pikuknya akan dicatat dalam

medium dua dimensi, berarti terjadi berpikir abstraksi. Kejadian tersebut

dirangkai dengan imajinasi anak sebagai pernyataan subjektivitas,

dapat memberikan dan melatih kemampuan anak dalam

mengungkapkan peristiwa dan mengungkapkan dalam bentuk gambar.

(b) Suatu kejadian merupakan rangkaian peristiwa yang berlatar

belakang banyak. Melukis merupakan latihan mengamas berbagai

peristiwa, bentuk dan rasa menjadi catatan visual. Oleh karenanya,

beberapa ahli memberikan istilah melukis sebagai bahasa visual,

mencatat kejadian menjadi catatan bergambar. Menfaat melukis bagi

perkembangan daya nalar tinggi berupa pengembangan daya tangkap

kompherensif dan cara mengungkapkan secara sistematis namun

ekspresif.

e. Melukis sebagai Media Sublimasi Perasaan

Pada suatu ketika, anak diminta gurunya untuk melukis keadaan di

rumah. Namun, pada awalnya anak tidak bersedia untuk melukis

bahkan mengganggu teman-temannya yang sedang melukis, dan tiba-

tiba saja guru meminta anak untuk melukis, anak itu kemudian berlari

ke luar kelas dan mengekspresikan dirinya dengan berlari-lari dan

memainkan beberapa batu yang dibayangkan sebagai mobil. Tidak

lama kemudian, anak masuk ke kelas dan langsung melukis dengan

proses sebagai berikut.

pengembangan motorik halus anak usia dini 22

Page 23: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

“Menggambar satu mobil dengan fasilitas lengkap dan diberi warna

kuning; gambar ini kemudian ditambahkan satu kendaraan lagi juga

berupa mobil berwarna biru. Ketika dua mobil sudah mulai digambar

dengan berlatar belakang rumah bertingkat tiba-tiba ditutup dengan cat

air berwarna merah dan kemudian menirukan suara

tabrakan...duar...seketika itu pula kedua lukisan mobil ini tidak tampak

lagi”

Setelah diketahui dua mobil tersebut tidak lagi berujud pada lukisannya,

maka guru segera menanyakan: “Nak, mana lukisan mobil itu?” Anak

segera menjawab, mobilnya rusakl terbakar karena tabrakan. Peristiwa

yang dilukiskan anak ini sebenarnya merupakan ungkapan rasa

marahnya ketika melihat satu mobil mewah ditabrak oleh mobil lain

yang menyebabkan perjalanan ke sekolah pada pagi hari kemarin

terlambat.

f. Melukis dapat Melatih Keseimbangan

Secara keseluruhan cara membayangkan sesuatu oleh anak dianggap

sebagai kegiatan menyeimbangkan antara objek dengan emosi. Pada

kesempatan ini terjadi peristiwa yang bersamaan, sebab pikiran dan

perasaan masih menyatu. Ketika pikiran dan perasaan telah mulai

memisah, unsur bentuk kemungkinan akan menonjol, karena berjalan

sesuai dengan perkembangan pengamatan anak. Pikiran anak dapat

tertuangkan dengan jelas, mungkin berupa keinginannya atau

kemungkinan pernyataan kesedihannya.

g. Melukis dapat Melatih Kreativitas Anak

Keadaan anak melukis ternyata  mempunyai perilaku yang khas dan

tidak tetap, diantaranya (a) anak bernyayi kemudian melukis, (b) berlari

dan mencontohkan objek yang dilukiskan terlebih dahulu kepada

gurunya, (c) langsung melukis tanpa komentar, (d) melukis sambil

bercerita. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajar, seperti halnya

ketika orang dewasa bekerja.

h. Melukis Mengembangkan Rasa Kesetiakawanan Sosial yang Tinggi

pengembangan motorik halus anak usia dini 23

Page 24: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Ternyata kegiatan anak dalam melukis bersama menunjukkan variasi

kerja: (a) anak tidak pernah berbicara, (b) anak selalu menerangkan

dan menjelaskan karyanya kepada anak di sampingnya, (c) anak selalu

memberitahu kekurangan teman, (d) anak terbuka dan bertanya

keinginan temannya. Dalam kegiatan ini, seorang gruru dapat

melakukan kegiatan tindakan preventif. Dengan kegiatan ini dapat

diperoleh manfaat bahwa dengan melukis bersama, anak akan terlatih

memahami orang lain. Tujuan kompetensinya adalah memberikan rasa

tanggung jawab pada dirinya serta memahami hak orang lain sesuai

dengan kebutuhan.

B.     Peralatan dan Teknik Melukisa. Medium dan Bahan Melukis

Berdasarkan teknik, berkarya seni rupa dapat dikerjakan dengan

cara konvensional dan inkonvensional. Cara konvensional adalah langkah

yang dilakukan dengan jalan menggunakan peralatan sesuai standar

pabrik serta sesuai dengan teknik yang diminta oleh pabrik. Misalnya:

menggambar dengan pensil, pastel, cat air atau yang lain. Sedangkan

teknik inkonvensional adalah cara yang digunakan seseorang untuk

menciptakan gambar atau pun lukisan dengan bervariasi teknik. Sebagai

contoh: teknik tutup lilin. Teknik ini mendahulukan menggambar dengan

lilin penerang setelah gambar sketsa sudah dinyatakan siap dikerjakan.

Kemudian menggambar dengan menggunakan pewarna cat air,

ditumpangkan di atas gambar berlilin tersebut. Bagi kertas yang tidak

tergores dengan lilin akan menyerap warna, sedang yang tidak, akan

menyesuaikan dengan warna lilin.

Secara garis besar bahan berkarya rupa terdiri dari dua jenis, yaitu:

(1) medium konvensional artinya medium yang sesuai dengan aturan

penggunaannya seperti kertas, kanvas, hardboard dan papan. (2) medium

inkonvensional, yaitu modifikasi medium yang sesuai dengan

keinginannya, misalnya melukis di atas kain blaco, terpal atau plastik .

Medium konvensional seperti kertas mempunyai aturan dan ukuran

pengembangan motorik halus anak usia dini 24

Page 25: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

tertentu seperti ukuran A4 (kuarto), A3 2 x ukuran kuarto dan semakin

kecil angka semakin besar ukuran kertas. Penyebutan ini untuk

menyesuaikan dengan istilah percetakan. Kanvas adalah medium untuk

melukis cat minyak. Bahan dasar kanvas adalah kain yang ditutup dengan

cat minyak agar tidak mudah menyerap bahan warna minyak tersebut.

Kanvas yang baik adalah kanvas dari bahan kain yang tidak mudah sobek

serta tahan lama. Di samping itu kanvas diusahakan lentur sehingga

mudah pemasangannya serta nantinya tidak mudah retak.

Kemudian perlengkapan lain adalah warna. Warna mempunyai

banyak jenis, di antaranya adalah: (1) warna alami termasuk pensil, daun,

arang, (2) warna artificial (buatan) dari bahan minyak seperti pastel, cat

minyak dan cat ducco; dari bahan lilin berupa pastel lilin; dari bahan

pigmen kapur seperti cat air, cat poster, akrilik dan sintetik. Bahan lain

yang berupa pewarna kimiawi adalah bahan warna sintetik batik. Warna-

warna ini merupakan warna campuran dari dua jenis bahan kimia garam

dan naphtol, serta akan muncul ketika dicampur.

Pensil merupakan bahan warna dan sekaligus sebagai alat. Pensil

tersebut mempunyai berbagai ukuran sesuai dengan karakteristiknya,

ukuran karakter tertera pada pangkal pensil seperti H, HB, atau 2B.

Masing-masing kode menunjukkan sifat keras lunaknya pensil.

Peralatan Melukis1. Pensil

Hasil lukisan dengan teknik kering seperti pensil tampak pada arsir

atau goresan. Pada umumnya anak-anak suka menggambar dengan

cepat. Jika alat yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat

kecepatannya berekspresi, maka anak akan segera kehilangan ide

berikutnya. Oleh karenanya, dengan memahami sifat anak dalam

menggambar, seorang guru perlu memilihkan pensil warna yang

cocok serta bahan kertas yang sesuai.

2. Arang

pengembangan motorik halus anak usia dini 25

Page 26: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Pada prinsipnya alat gambar arang ini sama dengan pensil konte,

yaitu dengan menghitamkan terlebih dahulu kertas gambar,

kemudian menghapusnya. Karya gambar dengan arang relative

mudah terhapus oleh tangan, oleh karenanya dapat ditutup dengan

fixative yang dapat dibeli dari toko langsung berupa car laquer

(liquid) yang bening atau sering disebut dengan cat semprot tangan

(pilox) clear.

3. Pena, Spidol

Alat ini digunakan untuk mengantarkan tinta sebagai pewarna

gambar. Ujung pena berbentuk runcing, tumpul bulat atau tumpul

patah lurus. Hasil penggunaan alat ini bisa berbentuk tipis-runcing,

tebal berkesan tidak teratur dan blok besar. Beberapa penggunaan

pena ini mengatakan bahwa pena cocok untuk membuat gambar

berbentuk blok dan garis (runcing).

4. Ranting Pohon

Kesan yang ditimbulkan pena berbentuk formal, artinya garis yang

dihasilkan sesuai dengan bentuk ujung pena yang tersedia. Untuk

membuat bentuk yang artistic dengan kesan bervariasi dapat

menggunakan ranting pohon yang dipatahkan. Patahan ini akan

membentuk kesan yang dikehendaki sesuai dengan keinginan

(ekspresi).

5. Potongan Papan

Beberapa karya lukis juga dapat diselesaikan dengan peralatan

sederhana seperti di bawah ini: papan yang dipotong segi empat

mirip dengan batangan papan kecil dan digunakan untuk

menyelesaikan melukis secara blok warna. Bahan warna bisa

berasal dari cat air ataupun cat minyak dengan tujuan menghasilkan

kesan blok. Biasanya dipilih papan yang mudah menyerap bahan

dasar air.

6. Kuas

pengembangan motorik halus anak usia dini 26

Page 27: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Terdapat bermacam-macam ukuran kuas; mulai kuas yang

mempunyai efek runcing sampai dengan tebal seperti efek yang

dihasilkan oleh batangan papan. Secara normal, jenis kuas untuk cat

air berbeda dengan jenis kuas untuk cat acrylic serta cat minyak.

Unsur yang membedakan adalah bahan dasar dan penyerapan

bahan warna. Untuk cat air biasanya kuas lebih halus dan mudah

menyerap air seperti bulu kuda atau sejenisnya. Sedangkan untuk

cat minyak dan poster kuas cenderung lebih berserat tebal.

7. Karet Tebal dan Karet Tipis

Jika papan kayu tersebut bersifat keras dan kurang dapat menyerap

bahan warna maka kuas dengan karet batangan lebih dapat

menyerap air, sehingga dapat digunakan lebih lama. Namun, bahan

ini mempunyai kelemahan karena setiap akan berganti warna berarti

anda harus berganti alat, karena tidak praktis harus mencuci alat

tersebut setiap saat. Kesan yang diperoleh dari goresan karet ini

dapat diatur sesuai dengan kebutuhan anda.

8. Krayon Pastel

Alat menggambar ini sekaligus berfungsi sebagai pewarna berbentuk

batangan. Kesan pastel sesuai dengan pegangannya, jika anda ingin

membuat blok kertas pembungkus pastel dilepas terlebih dahulu.

Cara memegang krayon pastel tidak berdiri tetapi dibuat tidur.

Selanjutnya, penggunaan krayon pastel berdasarkan jenis krayon

pastel: (a) krayon pastel minyak atau disebut oil krayon pastel, sifat

pastel ini lunak dan warna yang dipergunakan memberi kesan pekat

oleh karenanya disenangi oleh anak untuk melukis. (b) krayon pastel

lilin atau (wax), yaitu krayon pastel yang sulit mengeluarkan warna.

Kesan yang ditimbulkan transparan. (c) krayon pastel kapur atau

sering disebut jenis chalk pastel ini mudah terhapus oleh tangan,

sehingga diperlukan kertas yang berserat tebal.

9. Pup

pengembangan motorik halus anak usia dini 27

Page 28: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Pup adalah sejenis alat buatan sendiri yang terbuat dari bahan kain

dan isi dari kain perca, busa (spons) atau kapas. Cara membuatnya:

sediakan kain ukuran 25 x 25 cm di tengah diisi dengan kain perca

atau busa kemudian tutupkan atau bungkuskan sehingga

membentuk bulatan. Bulatan yang sudah jadi tadi diikat dengan

kencang agar isi yang terbungkus tidak mudah lepas.

10. Jari Tangan

Sifat anak usia dini ketika melukis ingin cepat agar ide dan

gagasannya tidak kandas dan menghilang. Oleh karena itu, anak

dengan nekat mengambil warna yang ada secara langsung dari

warna yang telah disediakan. Dengan jari-jarinya anak merasakan

bahwa ia dapat lebih cepat menyelesaikan lukisannya. Akhirnya,

anak mencelupkan tangannya sendiri ke cat warna. Teknik melukis

langsung dengan pewarna tersebut dinamakan finger painting, yaitu

teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa

menggunakan bantuan alat.

C. Melukis InkonvensionalPada prinsipnya melukis inkonvensional merupakan cara berkreasi

menggunakan peralatan dan teknik yang tak biasa. Cara kerjanya seperti

eksperimentasi (percobaan). Cara ini juga disenangi oleh anak karena

sifat bermainnya lebih banyak dan anak dapat menginterpretasi

bermacam-macam teknik dan mencoba dan menggabungkan sendiri.

a. Teknik Tutup

Teknik tutup merupakan teknik campuran antara teknik basah dengan

teknik kering. Teknik basah karena menggunakan medium cat air.

Sedangkan teknik kering karena medium lain yang akan digunakan

adalah medium pastel. Teknik tutup ini dapat dimanfaatkan oleh anak

tipe ekspresif karena membutuhkan kecepatan berekspresi. Teknik

tutup ini juga dapat diartikan menutup sebagian gambar dengan

berbagai macam bahan dan kemudian diselesaikan dengan

pewarnaan secara menyeluruh.

pengembangan motorik halus anak usia dini 28

Page 29: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

b. Teknik Campur Warna Kering dan Warna Basah

Teknik ini melalui dua proses yang bersifat tidak terduga karena

gambar yang dihasilkan tidak dapat dirancang terlebih dahulu. Lukisan

yang dihasilkan berupa kombinasi cat kayu atau cat minyak dengan

pemisah air.

c. Melukis dengan Teknik Gesek Benang

Teknik ini memerlukan persiapan banyak yaitu: mewarnai masing-

masing benang dengan warna yang dikehendaki. Benang-benang

tersebut disusun sedemikian rupa dengan bertumpuk-tumpuk, namun

ujung benang diperlihatkan. Tumpukan benang tersebut ditutup

dengan kertas guna penekanan. Dalam hal ini langkah dilanjutkan

dengan menutup dan menekan kertas penutup dengan tangan dan

selanjutnya benang ditarik satu persatu. Hasil yang ditimbulkan

berupa bentuk bunga terompet.

d. Melukis dengan Teknik Ikat-Celup

Sebagian orang mengatakan bahwa teknik ikat celup tidak termasuk

melukis, karena tidak secara langsung membuat lukisan. Teknik ini

menggunakan cara membuat ikatan-ikatan terlebih dahulu, dan

hasilnya pun belum dapat diduga seperti apa. Oleh karenanya tidak

digolongkan ke dalam melukis. Sebagian orang mengatakan prinsip

melukis dengan teknik ikat celup terletak pada penempatan ikatan

serta variasi celupan dengan beberapa warna. Teknik ini dapat

digolongkan ke dalam melukis inkonvensional, karena tergantung

pada kelihaian seseorang dalam memprediksi hasil ikatan tersebut.

e. Melukis dan Menempel

Untuk membuat gambar dengan cara menempel pada kertas, anda

harus memperhatikan jenis bahan yang akan ditempelkan. (a) jika

bahan yang ditempelkan berupa kertas sejenis dan potongan kertas

tersebut merupakan blok bentuk, maka dinamakan azaleyo. (b)

namun, jika potongan kertas yang ditempel berfungsi sebagai butiran

warna-warna maka disebut dengan mozaik, (c) jika yang ditempelkan

pengembangan motorik halus anak usia dini 29

Page 30: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

berupa benda trimatra dan jenis yang berbeda untuk bahan tersebut

disebut dengan kolase.

f. Melukis dengan Kibasan Warna Cat Air

Melukis dengan teknik kibasan warna cat air ini digolongkan teknik

inkonvensional. Hasil kibasan warna cat air tidak dapat diramalkan.

Oleh karena itu, yang di pentingkan dalam penampilannya adalah tata

letak dan komposisi warna yang akan dilihat dengan keseimbangan

semu (occult axial balance).

D. Gagasan Melukis bagi AUD1. Prinsip Memotivasi Aud Untuk Melukis

Kegiatan melukis bagi seseorang umumnya dapat dilakukan melalui

3 tahapan,yaitu: (a) Eksplorasi : mencari ide dengan berbagai cara,

berdasarkan referensi atau buku. Buku yang dibaca harus anda pahami

isi dan maknanya kemudian bayangkan isi buku tersebut, dan akhirnya

wujudkanlah menjadi karya lukis. (b) Eksperimentasi : tahap mencoba

untuk mencari pengalaman, cara yang ditempuh bermacam-macam:

1) Mencoba alat yang paling disukai, kemudian mencoba berkarya

tanpa merasa takut jika terdapat kesalahan.

2) Mencoba mengubah bentuk dari bentuk realistic menuju abstrak,

demikian juga sebaliknya. Bentuk-bentuk tersebut kemudian dibuat

menjadi fungsi baru atau yang berbeda dari pada yang lain.

3) Mencoba membuat eksperimen bahan atau medium berkarya.

Biasanya terdapat medium konvensional seperti kertas dan kanvas.

4) Kreasi/Mencipta : Anak harus diberi banyak motivasi oleh pendidik

sebagai jalan membuka ide dan pikiran yang baru untuk mencipta.

Sesuai dengan teori motivasi. Kata motivasi memiliki 3 bentuk

dasar,yaitu:

a) Motivasi Artistik : dorongan menggambar karena melihat sesuatu

objek yang indah, sehingga tampak dalam gambar berupa tata

susunan yang artistik.

pengembangan motorik halus anak usia dini 30

Page 31: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

b) Motivasi Penalaran : dorongan berkarya seni dari pandangan

objek yang mempunyai struktur menarik, sehingga anak

berkeinginan menggambar.

c) Motivasi Imajinasi : dorongan menggambar dari imajinasi anak.

Anak membayangkan sesuatu, mungkin cita-cita atau bentuk yang

lain hingga terwujud lukisan.

Bentuk motivasi adalah internal dan eksternal. Motivasi internal

adalah dorongan kepada anak dengan menyentuh alam pikiran dan

perasaan anak. Hal ini sangat dibutuhkan karena dorongan internal ini

akan menumbuhkan alam pikiran yang imajinatif serta memberikan

dorongan untuk menyeimbangkan pikiran dan perasaan. Kegiatan

ekspresi dengan melukis dapat ditumbuhkan dengan jalan memotivasi

anak sedini mungkin, yaitu dengan memberikan gagasan baru.

Sebenarnya anak telah mempunyai gagasan sebelum diberi motivasi.

Namun, karena terdapat kesenjangan antara persepsi dengan gagasan

maka gagasan sering tak muncul. Kekaburan persepsi tersebut dapat

disentuh dengan berbagai cara, misalnya melalui sentuhan cerita ataupun

gambar yang diberikan kepada anak untuk ditebak maknanya. Sentuhan

tersebut juga dapat muncul melalui suara-suara yang menjadikan ingatan

serta gambaran yang akan datang muncul, bisa berupa suara halus

maupun suara kasar. Misalnya memperdengarkan suara musik dan suara

hewan tertentu yang dapat mengundang ingatan dan asosiasi anak untuk

berimajinasi bentuk berdasarkan suara.

E. Model Pemberian Motivasi MelukisAgar pendidik dapat memotivasi anak usia dini untuk

melukis,pendidik dapat melakukan model-model berikut.

a. Melukis Cerita

Cerita merupakan wacana yang paling disukai oleh anak, terutama di

masa pertumbuhan untuk pengenalan dirinya. Cerita yang diberikan

kepada anak dapat disesuaikan dan dikondisikan kepadanya seiring

dengan perkembangan pikiran dan daya emosinya. Anak usia 2

pengembangan motorik halus anak usia dini 31

Page 32: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

tahun senang melihat dan mencoba menghafal situasi sekitarnya,

sehingga cerita tentang situasi sekitarnya dapat dipersonifikasikan.

Beberapa pendidik mengartikan belajar melukis hanya peningkatan

teknik membuat bentuk serta pewarnaannya. Anak pada usia

perkembangan, yaitu anak pada usia 2 tahun termasuk usia yang

sensitive karena sedang mengalami usia perkembangan kosakata

dan pengetahuannya. Mereka memparkaya pengetehuan dengan

bertanya kepada siapa saja dan yang paling kuat pengaruhnya

adalah orang terdekat.

b. Melukis dengan Berdiskusi Terlebih Dahulu

Anak harus berdiskusi dengan pendidik atau pendampingnya tenteng

objek yang akan dilukis. Setelah mengetahui tugas yang diberikan,

tugas tersebut ditanyakan kepada anak lain, untuk mengetahui

kejelasannya. Selajutnya anak dapat melanjutkan tugas melukisnya.

c. Objek dan Isi Lukisan

Sebelum melukis, pendidik memberi gambaran atau lukisan yang

realistik. Lalu anak diminta mengamati dan member komentar atau

lukisan yang diperlihatkan pendidik. Setelah itu anak-anak baru

diminta untuk melukis apa yang telah dilihatnya.

d. Melukius Lagu

Guru mengajarkan anak untuk bernyanyi “bintang kecil”. Setelah

selesai bernyanyi, pendidik dapat meneruskan dengan bercerita

pada anak-anak tentang angkasa yang berisi planet serta dapat pula

digunakan untuk pesawat terbang.

e. Melukis Puisi

Prosedur melukis puisi sama dengan melukis nyanyian. Puisi yang

ditampilkan merupakan sentuhan yang dapat memotivasi anak untuk

berkarya. Puisi tersebut dapat diciptakan oleh anak atau dibuat oleh

pendidik. Selanjutnya anak disuruh mengomentarinya.

f. Melukis Gerakan dan Tarian

pengembangan motorik halus anak usia dini 32

Page 33: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Sebelum memulai melukis,ajak anak-anak untuk memperhatikan

suatu tarian yang di peragakan didepan kelas, kemudian arahkan

anak-anak agar dapat memberikan komentar pada tarian tersebut.

g. Melukis Kesedihan dan Kesenangan

Untuk model melukis kesedihan dan kesenangan, sebelum memulai

melukis, ajak anak-anak merenungkan hal-hal yang telah membuat

hati mereka sedih atau senang. Atau, adakan kegiatan tanya jawab

dengan anak-anak tentang hal-hal yang dapat membuat mereka

bersedih hati atau sebaliknya.                 

A. Kegiatan dengan Cat Air

Macam-macam Cat Air :

1. Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah

medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut

air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya

bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas.

2. Dinamakan cat minyak karena media pengencernya adalah

minyak. Untuk media diatas kanvas bahan cat minyak ini

sangat populer digunakan oleh pelukis-pelukis. Kelebihannya

adalah cocok dipakai melukis diatas kanvas dan

ketahanannya juga bagus. Kekurangannya adalah selain

kurang ramah lingkungan, media cat minyak ini lebih lama

keringnya di banding cat air maupun acrylic.

pengembangan motorik halus anak usia dini 33

PERTEMUAN

11-12Kegiatan

Praktik Motorik

Page 34: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

3. Seperti halnya Cat Air, Cat Acrylic ini menggunakan media air

sebagai pengencernya. Kelebihannya di bandingkan Cat Air

maupun Cat Minyak, Acrylic bisa menggunakan media baik

kertas maupun kanvas. Kekurangan Cat Acrylic adalah bagi

sebagian pelukis karena sifatnya yang lebih cepat kering

justru kurang bagus digunakan untuk teknik sapuan yg

mengandalkan transparansi gambar dengan teknik tebal/tipis

nya sapuan kuas.

4. Airbrush adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan

tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada

bidang kerja.

Contoh kegiatan menggunakan cat air:

Alat dan Bahan

1. Sisir

2. Sikat gigi (bulu halus)

3. Pola gambar

4. Cat air

5. Buku gambar A3

6. Koran (sebagai alas)

7. Pallet

8. Lap

 Langkah-langkah Kegiatan

1. Letakkan koran sebagai alas.

2. Siapkan alat dan bahan.

pengembangan motorik halus anak usia dini 34

Page 35: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

3. Tuangkan beberapa cat air ke wadah (pallet), isi sedikit air

pada setiap warna, aduk hingga warna dan air menyatu

dengan rata.

4. Letakkan pola gambar pada buku gambar A3, upakan agar

pola tidak bergeser dan adanya celah untuk mendapatkan

hasil pola yg sempurna.

5. Celupkan sikat gigi pada warna yang sudah disediakan.

6. Gunakan sisir, lalu sikat gigi digosokkan maju mundur dengan

cepat untuk mendapatkan hasil yang halus.

7. Gosok secara berulang dengan warna sesuai selera.

8. Apabila sudah merasa cukup puas, pola gambar dibuka

secara perlahan agar tidak ada warna yang merusak pola

gambar.

9. Hasil Akhir

Tahapan Melukis

pengembangan motorik halus anak usia dini 35

Page 36: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

B. Kegiatan dengan kertas Lipat

Kata Origami adalah berasal dari bahasa Jepang dengan kata “ori”

yang berarti “lipat”, dan “kami” yang berarti “kertas” merupakan seni

tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk

kesenian yang modern. Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal

dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang

biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil

kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.

Secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas

biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus

untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami

hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga

membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak

berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah

dan sebagainya.

Kemaren dalam diklat pendidik PAUD diberikan materi pelatihan

tentang seni kertas atau origami dan kirigami ini. Ada beberapa bentuk

origami yang menarik, cantik  dan lucu-lucu dibuat peserta, di sini juga

diajarkan bagaimana cara menyusun origami tersebut di atas kertas

karton untuk dibuat pajangan sehingga dapat dipasang di lembaga PAUD

masing-masing :

  

pengembangan motorik halus anak usia dini 36

Page 37: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

 

Adapun kegunaan dan manfaat jika anak diajarkan origami secara

konsisten sejak usia dini adalah:

1. Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah

Matematika geometri, karena pada saat bunda atau sorang guru

menerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika

geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis, titik pusat,

segitiga, dll.

2. Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus anak,

menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk

melatih motorik halus anak.

3. Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat

model origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas, hal

ini membuat Anak belajar mengenai ukuran dan bentuk yang

diinginkan serta keakuratannya.

4. Meningkatkan citra diri dan bakat Anak secara intens.

5. Saat bermain origami Anak akan terbiasa Belajar mengikuti instruksi

yang runut dan sistematis.

6. Mengembangkan kemapuan berpikir logis dan analitis anak walaupun

masih dalam tahap awal yang sederhana

7. Bermain origami secara konsisten juga merupakan latihan

berkonsentrasi, membuat sebuah model origami tentu saja

membutuhkan konsentrasi,dan hal ini dapat dijadikan sebagai ajang

latihan untuk memperpanjang rentang konsentrasi seorang anak,

dengan syarat origaminya dilakukan secara kontinyu dan model yang

pengembangan motorik halus anak usia dini 37

Page 38: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

diberikan bertahap dari yang paling mudah yang dapat dikerjakan oleh

Anak lalu terus ditingkatkan sesuai kemampuanya.

8. Meningkatkan persepsi visual dan spasial yang  lebih kuat.

9. Mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang hewan dan

lingkungan mereka, karena bentuk origami yang dibuat dapat dililih

oleh kita dengan bentuk-bentuk  dan dapat dijadikan sebagai media

pengenalan hewan dan lingkungan Anak.

10.Memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak, bermain origami

disertai komunikasi yang menyenangkan ini akan membangun ikatan

yang sungguh baik antara anak dan orang tua atau guru pendidik dan

anak didik.

C.

A. Media Pembelajaran Melalui Bahan Daur Ulang Koran Bekas

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar 

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup

luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia

dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah

sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,

film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education

Associaton(1969) mengungkapkan bahwamedia pembelajaran adalah

pengembangan motorik halus anak usia dini 38

PERTEMUAN

13-14Kegiatan

Praktik Motorik

Page 39: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,

termasuk teknologi perangkat keras.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang

berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan

bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli

tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology

(AECT).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,

dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga

dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Sedangkan daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan

bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah

adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,

mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi

penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas

rumah kacajika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang

terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan,

pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan

komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga

dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and

Replace).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari

sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik.

Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya

menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak

dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan

pengembangan motorik halus anak usia dini 39

Page 40: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi

pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah

proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan

pemprosesan material baru untuk proses produksi.

Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus

menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material

yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas

yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirenadengan

kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal

dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi,

daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk

yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material

berharga dari sampah, seperti emas dari prosesor komputer, timah

hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya

bagi lingkungan, seperti merkuri.

Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari

sampah. Proses daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan

mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan

ekstraksi aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik.

Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan

mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastic.

a. Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran Melalui Bahan

Daur Ulang Koran Bekas

Bahan : Koran bekas beberapa lembar, tepung kanji, lem kayu, cat

warna, tiner

Alat : lembaran plastik, kuas, baki yang telah diisi pasir

Langkah-langkah:

a. Pertama, koran direndam di dalam bak berisi air kemudian

disobek sampai menjadi bubur

b. Kedua, tepung kanji dimasak di dalam air hingga mendidih

pengembangan motorik halus anak usia dini 40

Page 41: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

c. Ketiga, campurkan bubur koran yang sedikit diperas agar tidak

mengandung banyak air dengan tepung kanji yang sudah masak

dengan lem kayu, perbandingannya 2:1:1

d. Keempat, aduk hingga adonan menjadi rata kemudian letakkan

di atas lembaran plastik kemudian pipihkan adonan dan bentuk

sesuai media yang dikehendaki

e. Kelima, jemur media

f. Keenam, cat media pembelajaran dengan warna yang menarik

(cat warna ditambahi dengan tiner supaya tidak terlalu kental)

g. Ketujuh, jemur kembali hingga cat mengering

b. Cara Penggunaan Media Pembelajaran Bahan Daur Ulang Koran

Bekas

Pertama, pasir dituang ke dalam baki kemudian media pembelajaran

diletakkan diatas pasir tersebut, media pembelajaran bahan daur ulang

koran bekas digunakan untuk kegiatan pengenalan angka sekaligus

belajar cara menulis angka menggunakan jari tangan,  anak-anak menulis

mengikuti pola lubang pada media pembelajaran. Setelah menulis

mengikuti pola lubang, media pembelajaran diambil, setelah media

pembelajaran diambil pasir akan tampak  goresan-goresan tulisan angka,

tulisan tersebut kemudian dikuatkan dengan media pembelajaran angka  3

dimensi, guru menunjukkan angka 3 dimensi kepada anak-anak agar

ingatan anak tentang angka menjadi kuat.

c. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Bahan Daur Ulang

Koran Bekas

Tujuan penggunaan media pembelajaran melalui bahan daur ulang

koran bekas bagi lingkungan adalah untuk mengurangi kuantitas sampah

koran bekas. Tujuan penggunaan media pembelajaran melalui bahan daur

ulang koran bekas bagi PAUD kelas A adalah pada dasarnya usia dini

belajar melalui bermain, dengan dibuatnya media tersebut maka anak

akan belajar mengenal dan menulis angka dengan cara yang unik dan

menyenangkan, selain menyenangkan pembelajaran tersebut dapat

pengembangan motorik halus anak usia dini 41

Page 42: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

mengembangakan lima aspek pembelajaran, aspek tersebut meliputi:  (1)

aspek nilai agama dan moral, yaitu guru menjelaskan bahwa pasir (salah

satu media ajar) merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Penyayang sehingga kita harus menjaga tanah dengan cara tidak

membuang sampah sembarangan, sebelum pembelajaran, anak-anak

juga diajarkan berdoa terlebih dulu; (2) aspek psikomotor, yaitu anak-anak

belajar menulis menggunakan/menggerakkan jari tangan sesuai pola

media pembelajaran; (3) aspek sosial dan emosional, yaitu  anak-anak

belajar menulis mengikuti pola sesuai dengan langkah-langkah atau

mengikuti pola secara berurutan; (4) aspek kognitif, yaitu anak-anak

belajar mengenal dan menulis angka-angka; (5) aspek bahasa, yaitu pada

kegiatan evaluasi, anak-anak menceritakan kembali kegiatan yang

dilakukan.

Selain mengembangkan kelima aspek, pembelajaran tersebut juga

dapat menciptakan hidden kurikulum, yaitu dengan menulis menggunakan

jari dan tanah maka akan menciptakan pembelajaran yang unik dan

menciptakan rasa senang belajar pada anak-anak sehingga berdampak

anak menjadi senang menulis sampai pada usia selanjutnya.

d. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Media Pembelajaran

Melalui Bahan Daur Ulang Koran Bekas

Kelebihan:

1) Suasana pembelajaran akan menjadi lebih menarik bagi anak

2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan APE dari

produk daur ulang

3) Pembelajaran tidak melupakan bahwa usia anak usia dini

merupakan masa bermain

4) Melatih 5 aspek perkembangan anak secara bersamaan dalam satu

pembelajaran

pengembangan motorik halus anak usia dini 42

Page 43: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

5) Media dapat digunakan pula untuk anak berkebutuhan khusus

(tunanetra) melalui angka 3 dimensi/ indera peraba

6) Meminimalisir sampah kertas pada lingkungan

7) Pembelajaran menjadi efisien dan efektif

8) Membuat anak lebih mencintai lingkungan

Kekurangan:

1) Media tidak dapat tahan lama jika terkena air terus menerus

(terendam air)

B. Kegiatan StempelPerkembangan motorik halus pada bayi dan anak usia dini

merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan anak.

Anak membutuhkan belajar menggunakan tangan dengan baik agar dapat

menggerakkan mainan dan untuk keterampilan hidup seperti makan  dan

memakai pakaian sendiri.  Mereka belajar mengkoordinasikan mata dan

gerakkan tangan sehingga dapat menggunakan bermacam alat

permainan.

Pendidikan anak usia dini haruslah dilandasi dengan kesadaran

bahwa anak memerlukan konstribusi positif dari orang dewasa agar dapat

memberikan stimulasi yang tepat untuk tumbuh dan berkembang.  Orang

tua dan orang dewasa di sekitar anak harus mengamati tingkat

perkembangan anak dan merencanakan berbagai kegiatan yang bisa

menstimulasinya.  Pemberian stimulasi untuk mengembangkan

kemampuan motorik merupakan hal yang penting.

Bahan untuk melakukan aktivitas ini adalah Pewarna makanan,

potongan buah belimbing dan  pelepah ubi/talas (Bulan sabit).

Cara melakukan aktivitas ini adalah:

a. Siapkan belimbing, dan potong bagian ujung-ujungnya.

b. Potong pelepah ubi, lalu potong sepanjang 6-10 cm per batang.

pengembangan motorik halus anak usia dini 43

Page 44: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

c. Beri warna pada bagian ujung potongan buah belimbing, lalu capkan

pada sebuah kertas putih.

C. Kegiatan MozaikMozaik merupakan pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi

yang menggunakan  material atau bahan dari kepingan-kepingan yang

sengaja di buat dengan cara dipotong – potong atau sudah berbentuk

potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar

dengan cara di lem. Kepingan benda-benda tersebut antara lain kepingan

pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun,

potongan kayu, atau kacang-kacangan. Tetapi untuk sebuah tema gambar

menggunakan saju jenis material, kemudian disusun sesuai dengan pola

yang diinginkan dengan cara ditempel.

Susunan atau potongan harus sesuia dengan bentuk tema yang kita

inginkan. Untuk membuat garis kontur yang membatasi ruangan (bidang)

tidak menggunakan pewarna dioleskan, tetapi menggunakan tempelan -

tempelan yang berbeda warna.

a. Fungsi Seni Mozaik terhadap kreativitas Anak Usia dini

Sebagai seorang guru dituntut tidak hanya menguasai

aspek/keterampilan  dalam seni rupa pada umumnya, melainkan

harus memahami  pula tentang aspek pengetahuan yang terintegrasi

di dalamnya sehingga usaha-usaha kita dalam menstimulus

perkembangan berbagai kemampuan dasar, dapat terlaksana secara

optimal sehingga dapat memiliki dasar dan konsep yang kuat.

pengembangan motorik halus anak usia dini 44

Page 45: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

b. Fungsi Praktis artinya karya seni rupa mozaik selain bersifat

induvidual juga sebagai media ekpresi buat anak.

c. Fungsi Edukatif artinya melalui penerapan metode pembelajaran

melalui pendidikan seni mozaik dalam upaya untuk membantu

pengembangan berbagai fungsi perkembangan dalam diri seorang

anak, yang meliputi kemampuan : fisik, daya pikir, daya serap,

emosi, cita rasa keindahan,  kreativitas.

d. Fungsi ekspresi artinya unsur – unsur seni rupa pada karya mozaik

seperti garis, warna, benruk dan tekstur merupakan bahasa rupa

yang digunakan dalam cara mengungkapkan ide – ide atau gagasan,

imajinasi, pengalaman yang estetis yang kemudian diungkapkan

berwujud ekspresi simbolis yang sangat pribadi.

D. Langkah-langkah Pembuatan MozaikAdapun beberapa lagkah dalam pembuatan mozaik akan penulis

jabarkan sebagai berikut :

1.  Menyiapkan alat dan bahan pembuatan mozaik. Peralatannya yaitu:

a) Kertas gambar.

b) Pensil digunakan untuk membuat pola gambar.

c) Lem

d) Koran bekas yang berwarna/ketas origami

e) Dan bahan alam seperti berbagai jenis kacang-kacangan.

2. Buatlah pola gambar pada kertas gambar, bola dibuat sesuai kreasi

anak dapat berupa buah, hewan, tumbuhan, ataupun bagunan.

3. Lalu tepelkan berbagai jenis kacang-kacangan atau koran bekas

ataupun kertas origami, bahan daar ini dapat dipilih salah satu atau

digunakan seluruhnya sesuai keinginan anak. Tempelkan

menggunakan lem.

4. Setelah semua pola gambar telah tertutupi. Lalu kemudian jemur

kertas gambar tersebut hingga lem mengering.

5. Setelah lem mengering. Jadilah hasil karya mozaik.

Contoh Gambar Hasil Karya Mozaik

pengembangan motorik halus anak usia dini 45

Page 46: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

A. Penilaian Pengembangan Motori HalusEvaluasi dan penilaian dalam pembelajaran PAUD. Cara Evaluasi/

Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini (PAUD) baik untuk TK KB TPA

maupun satuan PAUD sejenis lainnya. Teknik penilaian PAUD, bagan

prosedur penilaian perkembangan anak usia dini disajikan lengkap

dibawah ini. Kita mulai dengan definisi penilaian pembelajaran anak usia

dini.

a. Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDPengertian Evaluasi pembelajaran PAUD adalah suatu proses

mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,

pengembangan motorik halus anak usia dini 46

Penilaian Kegiatan

PERTEMUAN 15

Page 47: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan

perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Perlu dipahami bahwa penilaian di PAUD lebih menekankan untuk

mendeskripsikan tingkat pencapaian perkembangan anak yang mencakup

perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan

sosial emosional sesuai Standar Nasional PAUD. Oleh karena itu kata

yang lebih tepat pada penilaian anak usia dini adalah asesmen atau

evaluasi.

Jika dalam proses evaluasi perkembangan anak usia dini ditemukan

seorang anak yang hasil belajarnya belum mencapai kompetensi yang

sesuai dengan potensinya, maka pendidik perlu membuat program

kegiatan yang lebih lanjut (remedial) untuk mendorong pencapaian

potensi yang optimal. sebaliknya Jika ada anak yang mencapai

kompetensi yang lebih dari standar yang ada, maka pendidik perlu

membuat program kegiatan lebih lanjut (pengayaan) agar seluruh potensi

anak berkembang.

b. Tujuan Evaluasi/ Penilaian PAUDDalam menilai atau mengevaluasi pembelajaran anak usia dini

terdapat beberapa tujuan diantaranya adalah :

a) Memberikan informasi pada pendidik/orangtua tentang pertumbuhan

dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti

PAUD.

b) Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik

bagi pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan

meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan

keterampilan berkembang secara optimal.

c) Memberikan masukan pada orang tua untuk melaksanakan

pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan

proses pembelajaran di PAUD.

pengembangan motorik halus anak usia dini 47

Page 48: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

d) Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan

untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara

optimal.

c. Teknik-Teknik Evaluasi/ Penilaian PAUD1. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang

dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi,

catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.

2. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik

pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.

3. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas

yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu

maupun kelompok baik secara mandiri maupun didampingi.

4. Unjuk kerja adalah teknik penilaian yang melibatkan anak dalam

bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.

5. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat

produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.

6. Pencatatan anekdot adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan

mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu

peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif maupun

negatif.

7. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil

kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik

tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak

sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

d. Prosedur Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini

Dalam melakukan penilaian pada anak usia dini ada beberapa

prosedur yang harus dilalui sebagai mana bagan penilaian perkembangan

anak diatas. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

pengembangan motorik halus anak usia dini 48

Page 49: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

1. Mengacu pada kompetensi dan dilakukan seiring dengan kegiatan

pembelajaran yang diprogramkan dalam RPPH.

2. Mencatat semua hasil perkembangan anak dengan menggunakan

instrumen penilaian, seperti observasi, percakapan, unjuk kerja, hasil

karya, dan melakukan pencatatan terhadap sikap dan perilaku anak

yang terjadi secara insidental pada format catatan anekdot. 

3. Merangkum semua hasil perkembangan anak dan dipindahkan ke

dalam format yang telah disiapkan baik harian,mingguan maupun

semester.

4. Mengolah hasil rangkuman selama satu semester menjadi bentuk

laporan deskripsi   secara   singkat meliputi 3 kompetensi yaitu

kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan.

5. Merumuskan deskripsi secara objektif sehingga tidak menimbulkan

persepsi yang salah bagi orang tua atau wali dalam bentuk LPPA

(Laporan Pencapaian Perkembangan Anak)

e. Pola Penulisan LPPA – Laporan Perkembangan Anak

1. Deskripsi keistimewaan anak pada semua aspek.

2. Deskripsi keberhasilan belajar anak.

3. Deskripsi tentang hal-hal yang penting dalam pengembangan diri

anak selanjutnya.

4. Deskripsi tentang hal-hal yang perlu dilakukan guru dan orangtua

dalam rangka pengembangan diri anak.

pengembangan motorik halus anak usia dini 49

Page 50: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

REFERENSI

Beal, Nancy& Miller, Gloria Bley. 2003. Rahasia Mengajarkan Seni pada

Anak. Yogyakarta: Pripoenbooks

Budiningsih, C., Asrih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Hainstock, Elizabeth G. 1999. Metode Pengajaran Montessori Untuk Anak

Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa

Hurlock E. B. (1978). Perkembangan Anak Jilid I (Med Meitasari

Tjandrasa. Terjemahan). Yogyakarta: Erlangga.

Moedjiono dan Dimyati M.1990. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud,

Dirjen Dikti. Jakarta

Santrock, John W. 2007. Child Development. Texas: Mc. Graw Hill.

Slamet Suyanto. (2005). Pembelajaran untuk Anak TK. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan

pengembangan motorik halus anak usia dini 50

Page 51: Asesmen/ Evaluasi/ Penilaian PAUDpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/b03d7ed3227e4333c54... · Web viewPerkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui

Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan

Tinggi

Sumantri. (2005). Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

Jakarta: Dinas Pendidikan.

pengembangan motorik halus anak usia dini 51