Asep Nur Hidayat k2511008
-
Upload
khoirul-anwar -
Category
Documents
-
view
45 -
download
0
description
Transcript of Asep Nur Hidayat k2511008
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
1/31
E R G O N O M I
UK 2 DAN UK 3
Mata Kuliah ERGONOMI Semester V
Dosen Pengampu : Drs. Bambang Dwi Wahyudi
Disusun oleh :
ASEP NUR HIDAYAT
NIM. K2511008
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
2/31
2 | P a g e
UK 2 ERGONOMI
1. Sejak kapan ergonomi dikenal manusia? Kapankah kehadiran
ergonomi di Nusantara? Dimanakah terdapat bukti-bukti dimaksud?
Jawaban:
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya
manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi
dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti
batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya,
sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu
tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan
kadang-kadang terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus
tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an)
secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan.
Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I
untuk mengoptimalkan interaksi antara produk dengan manusia.
Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric
(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yangselanjutnya dikenal dengan Hawthorne Effects (Efek Hawthorne).
Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi
ditempat kerja dan menunjukkan hubungan fisik dan langsung antara
manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah
Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan
peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
3/31
3 | P a g e
bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan senjata perang.
2. Ergonomic berhubungan erat dengan productivity. Jelaskan maksud
dari pernyataan ini.
Jawaban:
Bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran
/ output dengan masukan / input. Produktivitas akan semakin baik
jika output semakin tinggi sedangkan input semakin kecil. Dalam
kerja maka produktivitas tinggi tercapai bila output kerja tinggi dan
input kerja rendah. Output kerja tinggi adalah ketika hasil dari kerja
berada pada tingkat yang optimum baik deri segi kualitas atau
kuantitas sedangkan input kerja rendah adalah penggunaan energi
yang minimal. Energi minimal tidak mengisyaratkan seseorang harus
mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Orang malah bisa kerja
keras siang-malam, namun tidak merasa sedang bekerja susah
payah. Setiap orang memiliki energi minimal, sehingga ada yang
mudah mendalami filsafat, ekonomi, atau bahasa, dan lain
sebagainya yang biasanya menjadi kelebihan dirinya. Seseorang
bisa saja bekerja keras menggeluti suatu hal, tetapi lebih kepada
hasrat dan ambisi untuk meraih suatu hal atau hobi atau kecintaan
bidang tertentu (walaupun pada umumnya sesuai dengankelebihanyang dia miliki juga) sehingga dia tidak merasa kerja dan
menggunakan energi minimal. Jadi maksud penggunaan energi yang
minimal adalah melakukan sesuatu yang dimudahkan untuknya.
Yang dimudahkan untuk manusia adalah yang paling sesuai (fit)
dengan manusia tersebut. Tidak hanya sesuai (fit) dalam hal fisik tapi
juga non fisik.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
4/31
4 | P a g e
Disinilah peran ergonomi, fit the job to the man artinya
menyesuaikan kerja dengan manusia yang bekerja. Tujuannya agar
mendapat output kerja yang optimal karena bila manusia diberi tugas
kerja yang sesuai (fit) dengannya maka dia akan dimudahkan
dalam bekerja dan hasil kerja menjadi optimal. Jadi kesimpulannya
dengan aplikasi fit the job to the man bisa menghasilkan output
kerja yang optimal dan penggunaan input kerja yang minimal atau
dengan kata lain ergonomi dapat meningkatkan produktivitas.
3. Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
mendesainsebuah peralatan kerja di perusahaan/industri?
Sesungguhnya, apakah yang menjadi inti dari Ergonomic Design?
Jelaskan!
Jawaban:
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah
peralatan kerja di perusahaan/industri antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja.
Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap
dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang
sering atau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema
ini maka stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan
memperhatikan fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi danlain-lainyang sesuai dengan data antropometrik agar operator
dapat menjaga sikap dan posisi kerjanya tetap tegak dan
normal. Ketentuan ini terutama sekali ditekankan bilamana
pekerjaan-pekerjaan harus dilaksanakan dengan posisi berdiri.
Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan
maksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalamhal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
5/31
5 | P a g e
(konsep/prinsip ekonomi gerakan ). Disamping pengaturan ini
bisa memberikan sikap dan posisi yang nyaman juga akan
mempengaruhi aspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal
tertentu operator harus mampu dan cukup leluasa mengatur
tubuhnya agar memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih
mengenakkannya.
Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja
untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki
berada dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa
mungkin menghindari cara kerja yang memaksa operator harus
bekerja dengan posisi telentang atau tengkurap.
Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada
dalam posisi diatas level siku yang normal.
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik
atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier,
berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri
ini akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan
kerja atau fasilitas-fasilitas kerja (termasuk disini perencanaan
ruang kerja ). Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar
supaya peralatan dan fasilitas kerja sesuai dengan orangyang menggunakannya khususnya yang menyangkut dimensi
ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau
minimum biasanya digunakan data antropometri antara 5-th
dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja data
antropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-
fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
6/31
6 | P a g e
operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu
sendiri.
Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu
situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan
dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak
jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan
ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak
operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi
untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.
Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah
akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku,
produk akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan
kerja, mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang
dibutuhkan tanpa harus mencari-cari.
Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)
dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5
sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan
tidak cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak
jangkauan akan dipergunakan operator dengan jarak
jangkau terpendek (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi
kerja yang membutuhkan clearence akan mempergunakandata yang terbesar (95-th percentile).
Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas
secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan.
Disini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi
untuk mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yang
dibutuhkan.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
7/31
7 | P a g e
Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan
kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang
sudah dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari
peralatan kerja (mekanisme kendali atau display) untuk
model atau type yang sama.
Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan
terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri
(terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator
dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya
tersebut secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua
tangan menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat
pula peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat
proses handling. Disamping itu bila mana memungkinkan
suatu kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan
menggunakan kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal
tertentu- maka bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk
maksud ini. Apabila akhirnya kaki juga ikut serta
"meramaikan" pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban
kerja tersebut secara seimbang antara tangan dan kaki.
Biasanya untuk mengendalikan kegiatan yang memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, tanggungjawab untuk
pelaksanaan untuk hal tersebut biasanya akan dibebankanpada tangan kanan (perkecualian untuk orang kidal hal ini
haruslah dirancang secara khusus).
Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses
produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin
atau fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine"
yang disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsiptersebut adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
8/31
8 | P a g e
material selama proses produksi berlangsung terutama sekali
untuk fasilitas-fasilitas yang frekuensi perpindahan atau
volume material handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun
kerja ataupun departemen-departemen yang karena
fungsinya akan sering kali berhubungan dan berinteraksi
satu dengan yang lain juga harus diletakkan berdekatan
guna mengurangi waktu gerak perpindahan.
Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan
memperketat proses kerja. Demikian pula sebisa mungkin
peralatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam
arah dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan
diselenggarakan.
Sedangkan yang dimaksud Ergonomic Design adalah desain atau
perancangan bentuk peralatan kerja yang memenuhi standar Sikap
dan posisi kerja, Antropometri dan dimensi ruang kerja dan Efisiensi
ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja sehingga
menimbulkan rasa aman dan nyaman terhadap pemakainya, fasilitas
dan area kerja yang efektif, sehat dan efisien pada saat dioperasikan,
dan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.
4. Adakah signifikansi hubungan antara ergonomicdengan productivity
? Jelaskan jawaban Saudara.Jawaban:
Terdapat korelasi positif antara ergonomic dengan productivity.
Produktivitas didalam suatu perusahaan/industri haruslah menganut
prinsip ergonomi dengan tujuan agar output kerja optimal dan input
kerja minimal dalam artianproduktivitas tinggi dan pekerja
dimudahkan dalam melakukan pekerjaannya. Dengan peralatan kerja
yang di desain berdasarkan prinsip ergonomi dapat dipastikan tingkat
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
9/31
9 | P a g e
kenyamanan dalam bekerja oleh seorang pekerja akan meningkat,
secara psikis akan meningkatkan kecintaan pekerja terhadap
pekerjaannya, terpenuhinya standar kesehatan dan keselamatan
kerja, maka kualitas dan kuantitas produksi seorang pekerja akan
stabil bahkan meningkat.
5. Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam men-design
sebuah peralatan kerja pada sebuah industri?
Jawaban:
Dalam mendesain sebuah peralatan kerja di perusahaan/industri ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sikap dan posisi kerja.
Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap
dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang
sering atau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema
ini maka stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan
memperhatikan fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi dan
lain-lain yang sesuai dengan data antropometrik agar operator
dapat menjaga sikap dan posisi kerjanya tetap tegak dan
normal. Ketentuan ini terutama sekali ditekankan bilamana
pekerjaan-pekerjaan harus dilaksanakan dengan posisi berdiri.
Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauanmaksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam
hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal
(konsep/prinsip ekonomi gerakan ). Disamping pengaturan ini
bisa memberikan sikap dan posisi yang nyaman juga akan
mempengaruhi aspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal
tertentu operator harus mampu dan cukup leluasa mengatur
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
10/31
10 | P a g e
tubuhnya agar memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih
mengenakkannya.
Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja
untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki
berada dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa
mungkin menghindari cara kerja yang memaksa operator harus
bekerja dengan posisi telentang atau tengkurap.
Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada
dalam posisi diatas level siku yang normal.
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik
atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier,
berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri
ini akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan
kerja atau fasilitas-fasilitas kerja (termasuk disini perencanaan
ruang kerja ). Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar
supaya peralatan dan fasilitas kerja sesuai dengan orang
yang menggunakannya khususnya yang menyangkut dimensi
ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau
minimum biasanya digunakan data antropometri antara 5-th
dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja dataantropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-
fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh
operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu
sendiri.
Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu
situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukandimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
11/31
11 | P a g e
jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan
ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak
operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi
untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.
Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah
akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku,
produk akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan
kerja, mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang
dibutuhkan tanpa harus mencari-cari.
Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)
dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5
sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan
tidak cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak
jangkauan akan dipergunakan operator dengan jarak
jangkau terpendek (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi
kerja yang membutuhkan clearence akan mempergunakan
data yang terbesar (95-th percentile).
Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas
secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan.
Disini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi
untuk mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yangdibutuhkan.
Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan
kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang
sudah dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari
peralatan kerja (mekanisme kendali atau display) untuk
model atau tipe yang sama.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
12/31
12 | P a g e
Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan
terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri
(terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator
dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya
tersebut secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua
tangan menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat
pula peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat
proses handling. Disamping itu bila mana memungkinkan
suatu kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan
menggunakan kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal
tertentu- maka bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk
maksud ini. Apabila akhirnya kaki juga ikut serta
"meramaikan" pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban
kerja tersebut secara seimbang antara tangan dan kaki.
Biasanya untuk mengendalikan kegiatan yang memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, tanggungjawab untuk
pelaksanaan untuk hal tersebut biasanya akan dibebankan
pada tangan kanan (perkecualian untuk orang kidal hal ini
haruslah dirancang secara khusus).
Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses
produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin
atau fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine"yang disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsip
tersebut adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan
material selama proses produksi berlangsung terutama sekali
untuk fasilitas-fasilitas yang frekuensi perpindahan atau
volume material handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun
kerja ataupun departemen-departemen yang karenafungsinya akan sering kali berhubungan dan berinteraksi
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
13/31
13 | P a g e
satu dengan yang lain juga harus diletakkan berdekatan
guna mengurangi waktu gerak perpindahan.
Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan
memperketat proses kerja. Demikian pula sedapat mungkin
peralatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam
arah dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan
diselenggarakan.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
14/31
14 | P a g e
6. Sesungguhnya, apakah yang menjadi inti dari Ergonomic Design?
Jelaskan!
Jawaban:
Sedangkan yang dimaksud Ergonomic Design adalah desain atau
perancangan bentuk peralatan kerja yang memenuhi standar Sikap
dan posisi kerja, Antropometri dan dimensi ruang kerja dan Efisiensi
ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja sehingga
menimbulkan rasa aman dan nyaman terhadap pemakainya, fasilitas
dan area kerja yang efektif, sehat dan efisien pada saat dioperasikan,
dan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.
7. Ada beberapa faktor resiko dan kesalahan ergonomi yang apabila
dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Apa sajakah faktor-faktor tersebut ?
Jawaban:
Faktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi
dalam tempat kerja adalah MSDs (musculoskeletal disorders). MSDs
ini memungkinkan timbul dalam waktu yang cukup lama (adanya
kumulatif resiko).
Menurut UCLA-LOSH (bagian K3 UCLA), ada beberapa faktor
risiko yang berhubungan dengan ergonomi, yakni:
a. Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization) : Aspek-aspek di mana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk.
Sebagai contoh tugas yang membosankan, pekerjaan
menggunakan mesin, jeda kerja yang kurang, batas waktu yang
banyak. Beban kerja yang proporsional, jeda kerja yang cukup,
penugasan yang bervariasi, otonomi individual.
b. Pengulangan Berkelanjutan (Continual Repetition) : Melakukan
gerakan yang sama secara terus menerus. Mendisain ulang
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
15/31
15 | P a g e
pekerjaan sehingga jumlah pergerakan yang berulang dapat
berkurang, perputaran pekerjaan.
c. Gaya Berlebih (Excessive Force) : Pergerakan tubuh dengan
penuh tenaga, usaha fisik yang berlebih, menarik, memukul, dan
mendorong. Kurangi gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain
ulang pekerjaan, tambah pekerja, gunakan bantuan mesin.
d. Postur Janggal (Awkward Posture) : Memperpanjang pencapaian
dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan
dari posisi netral. Disain pekerjaan dan peralatan yang dapat
menjaga posisi netral. Posisi netral tidak semestinya memberikan
tekanan pada otot, tulang sendi, maupun syaraf.
e. Posisi Tidak Bergerak (Stationary Positions) : Terlalu lama diam
dalam satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah. Desain
pekerjaan untuk menghindari posisi tidak bergerak; berikan
kesempatan untuk mengubah posisi.
f. Tekanan Langsung Berlebih (Excessive Direct Pressure) :Tubuh
kontak langsung dengan permukaan keras atau ujung benda,
seperti ujung meja atau alat. Hindari tubuh berpijak pada
permukaan yang keras seperti meja dan kursi. Perbaharui
peralatan atau sediakan bantalan; seperti pulpen ergonomis, keset
untuk berdiri.
g. Pencahayaan yang tidak memadai (Inadequate Lighting) : Sumberatau level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap. Setel
pencahayaan yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak
langsung yang dapat mengakibatkan kerusakan mata. Gunakan
sekat cahaya silau, tirai untuk jendela.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
16/31
16 | P a g e
8. Bila perusahaan mengabaikan faktor ergonomis, maka akan
berakibat pada kefatalan kerja. Sebutkan urutan kefatalan kerja
tersebut.
Jawaban:
Kefatalan kerja yang disebabkan perusahaan yang mengabaikan
faktor ergonomis yakni:
a. Pekerja akan cepat lelah saat bekerja akibat kondisi perusahaan
yang tidak nyaman.
b. Proses produksi akan semakin menurun drastis.
c. Kemungkinan pekerja jika terlalu lelah maka tidak fokus terhadap
pekerjaan sehingga bisa berakibat melakukan kesalahan.
Misalkan salah pengoperasian mesin, dan juga merasakan sakit
pada fisik.
d. Semakin banyak faktor risiko dan semakin lama pekerja akan
terpapar, maka semakin besar kemungkinan berkembang suatu
gejala atau kecelakaan. Jumlah paparan (gerakan, tingkat gaya)
yang bisa mengakibatkan kelainan/penyakit belum diketahui
secara pasti.
e. Jika sudah terlalu lama terkenan paparan itu maka dapat berakibat
sangat fatal yakni kematian.
9. Apakah penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) itu ? Jelaskan.Jawaban:
Mosculosketekal Disorders (MSDs) adalahKeluhan
muskuloskeletal yang dirasakan ringan -berat. Apabila otot menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama akan
menyebabkan kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (MSDs).
MSDs di industri yang sering dikeluhkan adalah otot rangka : leher,
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
17/31
17 | P a g e
bahu lengan, tangan, jari, punggung, pinggang (Low Back Pain
=LBP) dan otot-2 bagian bawah.
10. Penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) banyak dijumpai
pada karyawan yang bekerja di perusahaan menengah kebawah /
industri kecil di tengah-tengah masyarakat. Apakah sebabnya ?
Jelaskan.
Jawaban:
Penyakit MSDs banyak dijumpai dijumpai pada karyawan yang
bekerja di perusahaan menengah kebawah / industri kecil karena
pada umumnya industri skala kecil hanya mengejar profit dengan
cara menekan biaya produksi, memakai peralatan seadanya (tanpa
memandang spesialisasi alat), menekan biaya dan waktu perawatan
alat (yang penting masih bisa dipakai produksi), tidak adanya
manajemen industri yang jelas, mengesampingkan K3 pekerja, tidak
adanya rotasi pekerja dan pekerjaan, sehingga para pekerja mudah
terkena penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) yang pada
umumnya disebabkan oleh:
a. Peregangan otot berlebihan (over exertion)cidera otot skeletal
b. Aktivitas berulang tanpa relaksasi
c. Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari
pusat gravitasi tubuh
ketidak sesuain antara alat dan stasiunkerja dg ukuran tubuh pekerja
d. Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran,
e. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran
jasmani, kekuatan fisik dan ukuran tubuh (antropometri)
11. Buatkan re-design (rancang ulang) sebuah peralatan rumah
tangga yang selama ini sudah kita pakai sehari-hari, untuk
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
18/31
18 | P a g e
meningkatkan kenyamanan pemakaian. Jawaban seyogyanya tidak
sama dengan jawaban tugas rumah.
Jawaban:
a. Handgrip pada alat-alat perkakas seperti obeng, palu, tang, dll.
yang dulu dibuat dari kayu dengan desain yang terkesan
seadanya sekarang sudah di buat dari metal berlapis karet dengan
desain lekukkan yang pas dengan tangan sehingga nyaman
digenggam
b. Mouse pada komputer dulu berukuran besar dan bentuk
sederhana, sekarang sudah didesain ulang dengan bentuk yang
nyaman digenggam, ditambah scrool di tengah untuk efisiensi
kerja, bahkan ada yang memiliki tombol pembantu lain.
c. Kompor gas sudah dilengkapi dengan pemantik api, sehingga
begitu gas dibuka langsung nyala. Tidak usah lagi menyalakan
korek api. Sehingga bekerja bisa lebih efektif dan efisien
d. Tutup ketel air dilengkapi peluit sehingga apabila air sudah panas
peluitberbunyi untuk mengingatkan.
e. Awalnya ibu rumah tangga mencuci dengan cara dikucek atau
menggunakan papan penggilasan. Sekarang tidak perlu lelah
mencuci dengan alat tersebut, karena sudah tersedia mesin cuci
untuk membantu meringankan pekerjaan.
f. Ketika mengepel lantai pun harus diperhatikan posisinya agarlebihnyaman. Sekarang sudah banyak alat untuk mengepel lantai
yangmenggunakan tangkai, karena akan mempermudah
pekerjaan dan tidak membuat pemakainya cepat lelah.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
19/31
19 | P a g e
UK 3 ERGONOMI
1. Apakah hubungan antara ergonomi dengan produktifitas
perusahaan? Jelaskan jawaban Saudara.
Jawaban:
Bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran
/ output dengan masukan / input. Produktivitas akan semakin baik
jika output semakin tinggi sedangkan input semakin kecil. Dalam
kerja maka produktivitas tinggi tercapai bila output kerja tinggi dan
input kerja rendah. Output kerja tinggi adalah ketika hasil dari kerja
berada pada tingkat yang optimum baik dari segi kualitas atau
kuantitas sedangkan input kerja rendah adalah penggunaan energi
yang minimal. Energi minimal tidak mengisyaratkan seseorang harus
mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Orang malah bisa kerja
keras siang-malam, namun tidak merasa sedang bekerja susah
payah. Setiap orang memiliki energi minimal, sehingga ada yang
mudah mendalami filsafat, ekonomi, atau bahasa, dan lain
sebagainya yang biasanya menjadi kelebihan dirinya. Seseorang
bisa saja bekerja keras menggeluti suatu hal, tetapi lebih kepada
hasrat dan ambisi untuk meraih suatu hal atau hobi atau kecintaan
bidang tertentu (walaupun pada umumnya sesuai dengan
kelebihan yang dia miliki juga) sehingga dia tidak merasa kerja dan
menggunakan energi minimal. Jadi maksud penggunaan energi yangminimal adalah melakukan sesuatu yang dimudahkan untuknya.
Yang dimudahkan untuk manusia adalah yang paling sesuai (fit)
dengan manusia tersebut. Tidak hanya sesuai (fit) dalam hal fisik tapi
juga nonfisik.
Disinilah peran ergonomi, fit the job to the man artinya
menyesuaikan kerja dengan manusia yang bekerja. Tujuannya agar
mendapat output kerja yang optimal karena bila manusia diberi tugas
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
20/31
20 | P a g e
kerja yang sesuai (fit) dengannya maka dia akan dimudahkan
dalam bekerja dan hasil kerja menjadi optimal. Jadi kesimpulannya
dengan aplikasi fit the job to the man bisa menghasilkan output
kerja yang optimal dan penggunaan input kerja yang minimal atau
dengan kata lain ergonomi dapat meningkatkan produktivitas.
2. Sejak kapan ergonomi dikenal manusia? Kapankah kehadiran
ergonomi di Nusantara? Dimanakah terdapat bukti-bukti dimaksud?
Jawaban:
Perkembangan ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun
1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Ergonomi
telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak
4000 tahun yang lalu (Dan Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu
ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana,
seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan
pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada
alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan
kadang-kadang terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus
tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an)
secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan.Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I
untuk mengoptimalkan interaksi antara produk dengan manusia.
Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric
(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang
selanjutnya dikenal dengan Hawthorne Effects (Efek Hawthorne).
Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi
ditempat kerja dan menunjukkan hubungan fisik dan langsung antara
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
21/31
21 | P a g e
manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah
Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan
peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan senjata perang.
3. Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam men-design
sebuah peralatan kerja pada sebuah industri?
Jawaban:
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah
peralatan kerja di perusahaan/industri yakni:
a. Sikap dan posisi kerja.
Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap
dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang
sering atau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema
ini maka stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan
memperhatikan fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi dll.
yang sesuai dengan data antropometrik agar operator dapat
menjaga sikap dan posisi kerjanya tetap tegak dan normal.
Ketentuan ini terutama sekali ditekankan bilamana pekerjaan-
pekerjaan harus dilaksanakan dengan posisi berdiri.
Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauanmaksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam
hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal
(konsep/prinsip ekonomi gerakan ). Disamping pengaturan ini
bisa memberikan sikap dan posisi yang nyaman juga akan
mempengaruhi aspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal
tertentu operator harus mampu dan cukup leluasa mengatur
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
22/31
22 | P a g e
tubuhnya agar memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih
mengenakkannya.
Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja
untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki
berada dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa
mungkin menghindari cara kerja yang memaksa operator harus
bekerja dengan posisi telentang atau tengkurap.
Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada
dalam posisi diatas level siku yang normal.
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik
atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier,
berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri
ini akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan
kerja atau fasilitas-fasilitas kerja (termasuk disini perencanaan
ruang kerja ). Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar
supaya peralatan dan fasilitas kerja sesuai dengan orang
yang menggunakannya khususnya yang menyangkut dimensi
ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau
minimum biasanya digunakan data antropometri antara 5-th
dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja dataantropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-
fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh
operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu
sendiri.
Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu
situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukandimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
23/31
23 | P a g e
jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan
ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak
operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi
untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.
Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah
akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku,
produk akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan
kerja, mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang
dibutuhkan tanpa harus mencari-cari.
Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)
dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5
sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan
tidak cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak
jangkauan akan dipergunakan operator dengan jarak
jangkau terpendek (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi
kerja yang membutuhkan clearence akan mempergunakan
data yang terbesar (95-th percentile).
Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas
secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan.
Disini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi
untuk mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yangdibutuhkan.
Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan
kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang
sudah dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari
peralatan kerja (mekanisme kendali atau display) untuk
model atau type yang sama.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
24/31
24 | P a g e
Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan
terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri
(terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator
dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya
tersebut secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua
tangan menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat
pula peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat
proses handling. Disamping itu bila mana memungkinkan
suatu kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan
menggunakan kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal
tertentu- maka bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk
maksud ini. Apabila akhirnya kaki juga ikut serta
"meramaikan" pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban
kerja tersebut secara seimbang antara tangan dan kaki.
Biasanya untuk mengendalikan kegiatan yang memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, tanggungjawab untuk
pelaksanaan untuk hal tersebut biasanya akan dibebankan
pada tangan kanan (perkecualian untuk orang kidal hal ini
haruslah dirancang secara khusus).
Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses
produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin
atau fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine"yang disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsip
tersebut adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan
material selama proses produksi berlangsung terutama sekali
untuk fasilitas-fasilitas yang frekuensi perpindahan atau
volume material handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun
kerja ataupun departemen-departemen yang karenafungsinya akan sering kali berhubungan dan berinteraksi
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
25/31
25 | P a g e
satu dengan yang lain juga harus diletakkan berdekatan
guna mengurangi waktu gerak perpindahan.
Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan
memperketat proses kerja. Demikian pula sedapat mungkin
peralatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam
arah dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan
diselenggarakan.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan Cumulative Trauma Disorder
(CTD)?
Jawaban:
Cumulative Trauma Disorder (CTD) merupakan Penyakit timbul
karena terkumpulnya kerusakan-kerusakan atau penyakit kecil akibat
trauma berulang ulang yang membentuk kerusakan yang relatif
besar dan menimbulkan rasa sakit (rasa nyeri, kesemutan,
pembengkakan).
5. Sebutkan beberapa aktivitas fisik pekerja yang dapat menimbulkan
CTD tersebut.
Jawaban:
Berikut ini beberapa aktivitas fisik pekerja yang dapat
menimbulkan CTD, antara lain yaitu: Gejala CTD muncul pada jenis pekerjaan yang monoton,
Sikap kerja tidak alamiah atau sesuai standar
Penggunaan otot melebihi batas aman kemampuan.
Sikap tubuh yang janggal
Durasi waktu saat melakukan kegiatan atau sikap kerja yang
janggal
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
26/31
26 | P a g e
6. Untuk mengetahui kesehatan kerja karyawan jangka panjang, sering
kali dipergunakan Ergonomic Awareness Checklist (EAC). Uraikan
manfaat dan fungsi EAC ini dalam upaya mempertahankan unjuk
kerja karyawan.
Jawaban:
Manfaat dari Ergonomic Awareness Checklist (EAC)dalam upaya
mempertahankan unjuk kerja karyawan yakni:
1. Memberikan sistematika proses unjuk kerja sesuai standar
2. Membantu menganalisa sebab-sebab kemunculan masalah dibalik
pekerjaan dan sistem kerja yang tidak sesuai standar
3. Mempermudah pemecahan masalah yang muncul dari sistem
kerja di bawah standar
4. Membudayakan para pekerja untuk selalu bekerja dengan benar
dan sesuai standard operating procedur
5. Meningkatkan kesadaran pekerja terkait dengan potensi masalah
masalah yang mungkin muncul dari tugastugas dan pekerjaan
mereka dan cara-cara pencegahannya
6. Meningkatkan kesadaran pekerja terhadap upaya kesehatan dan
keselamatan kerja
7. Menjaga dan meningkatkan produktivitas pekerja
7. Ada beberapa faktor resiko dan kesalahan ergonomi yang apabiladibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Apa sajakah faktor-faktor tersebut?
Jawaban:
Faktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi
dalam tempat kerja adalah MSDs (musculoskeletal disorders). MSDs
ini dimungkinkan timbul dalam waktu yang cukup lama (adanya
kumulatif resiko).
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
27/31
27 | P a g e
Menurut UCLA-LOSH (bagian K3 UCLA), ada beberapa faktor
risiko yang berhubungan dengan kesalahan ergonomi, yakni:
a. Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization) : Aspek-
aspek di mana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk.
Sebagai contoh tugas yang membosankan, pekerjaan
menggunakan mesin, jeda kerja yang kurang, batas waktu yang
banyak. Beban kerja yang proporsional, jeda kerja yang cukup,
penugasan yang bervariasi, otonomi individual.
b. Pengulangan Berkelanjutan (Continual Repetition) : Melakukan
gerakan yang sama secara terus menerus. Mendisain ulang
pekerjaan sehingga jumlah pergerakan yang berulang dapat
berkurang, perputaran pekerjaan.
c. Gaya Berlebih (Excessive Force) : Pergerakan tubuh dengan
penuh tenaga, usaha fisik yang berlebih-menarik, memukul, dan
mendorong. Kurangi gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain
ulang pekerjaan, tambah pekerja, gunakan bantuan mesin.
d. Postur Janggal (Awkward Posture) : Memperpanjang pencapaian
dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan
dari posisi netral. Disain pekerjaan dan peralatan yang dapat
menjaga posisi netral. Posisi netral tidak semestinya memberikan
tekanan pada otot, tulang sendi, maupun syaraf.
e. Posisi Tidak Bergerak (Stationary Positions) : Terlalu lama diamdalam satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah.Disain
pekerjaan untuk menghindari posisi tidak bergerak; berikan
kesempatan untuk mengubah posisi.
f. Tekanan Langsung Berlebih (Excessive Direct Pressure) :Tubuh
kontak langsung dengan permukaan keras atau ujung benda,
seperti ujung meja atau alat. Hindari tubuh berpijak pada
permukaan yang keras seperti meja dan kursi. Perbaharui
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
28/31
28 | P a g e
peralatan atau sediakan bantalan; seperti pulpen ergonomis, keset
untuk berdiri.
g. Pencahayaan yang tidak memadai (Inadequate Lighting) : Sumber
atau level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap.Setel
pencahayaan yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak
langsung yang dapat mengakibatkan kerusakan mata. Gunakan
sekat cahaya silau, tirai untuk jendela.
8. Bila perusahaan mengabaikan faktor ergonomis, maka akan
berakibat pada kefatalan kerja. Sebutkan urutan kefatalan kerja
tersebut.
Jawaban:
Kefatalan kerja yang disebabkan perusahaan yang mengabaikan
faktor ergonomis yakni:
a. Pekerja akan cepat lelah saat bekerja akibat kondisi perusahaan
yang tidak nyaman.
b. Proses produksi akan semakin menurun drastis.
c. Kemungkinan pekerja jika terlalu lelah maka tidak fokus terhadap
pekerjaan sehingga bisa berakibat melakukan kesalahan.
Misalkan salah pengoperasian mesin, dan juga merasakan sakit
pada fisik.
d. Semakin banyak faktor resiko dan semakin lama pekerja akanterpapar, maka semakin besar kemungkinan berkembang suatu
gejala atau kecelakaan. Jumlah paparan (gerakan, tingkat gaya)
yang bisa mengakibatkan kelainan/penyakit belum diketahui
secara pasti.
e. Jika sudah terlalu lama terkenan paparan itu maka dapat berakibat
sangat fatal yakni kematian.
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
29/31
29 | P a g e
9. Apakah penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) itu? Jelaskan.
Jawaban:
Mosculosketekal Disorders (MSDs) merupakan Keluhan
muskuloskeletal yang dirasakan ringan -berat. Apabila otot menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu yg lama akan
menyebabkan kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (MSDs).
MSDs di industri yang sering dikeluhkan adalah otot rangka : leher,
bahu lengan, tangan, jari, punggung, pinggang (Low Back Pain
=LBP) dan otot-2 bagian bawah.
10. Penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) banyak dijumpai
pada karyawan yang bekerja di perusahaan menengah kebawah /
industri kecil di tengah-tengah masyarakat. Apakah sebabnya?
Jelaskan.
Jawaban:
Penyakit MSDs banyak dijumpai dijumpai pada karyawan yang
bekerja di perusahaan menengah ke bawah / industri kecil karena
pada umumnya industri skala kecil hanya mengejar profit dengan
cara menekan biaya produksi, memakai peralatan seadanya (tanpa
memandang spesialisasi alat), menekan biaya dan waktu perawatan
alat (yang penting masih bisa dipakai produksi), tidak adanya
manajemen industri yang jelas, mengesampingkan K3 pekerja, tidakadanya rotasi pekerja dan pekerjaan, sehingga para pekerja mudah
terkena penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) yang pada
umumnya disebabkan oleh:
a. Peregangan otot berlebihan (over exertion)cidera otot skeletal
b. Aktivitas berulang tanpa relaksasi
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
30/31
30 | P a g e
c. Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari
pusat gravitasi tubuh ketidaksesuaian antara alat dan stasiun
kerja dg ukuran tubuh pekerja
d. Penyebab sekunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran,
e. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran
jasmani, kekuatan fisik dan ukuran tubuh (antropometri)
11. Kapankah designsebuah peralatan dan/atau lingkungan kerja
boleh mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi? Jelaskan.
Jawaban:
Desain sebuah peralatan dan/atau lingkungan kerja ada kalanya
mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi apabila tujuan dan fungsi
barang barang tersebut diciptakan adalah lebih mengarah pada
fungsi estetika saja, seperti hiasan hiasan yang berkonsep seni
murni, bukan seni terapan. Selain itu peralatan yang jarang sangat
jarang dipakai juga bisa sedikit mengabaikan prinsip ergonomi.
Peralatan yang fungsinya lebih digunakan untuk menunjukkan
status ekonomi dan sosial juga lebih mengesampingkan prinsip
ergonomi dan mementingkan fungsi estetikanya, barang barang
tersebut biasanya justru terbuat dari bahan yang mahal, dengan
desain yang tidak ergonomis, cenderung mudah rusak, sebagai
contoh gelas yang dipakai presiden dalam menerima tamukenegaraan dari luar maupun dalam negeri yang terbuat dari kristal
dengan desain yang jauh dari kata ergonomi namun memiliki unsur
estetika yang begitu tinggi.
12. Sebuah perusahaan melakukan pengadaan peralatan baru.
Menurut saudara, manakah persyaratan utama peralatan yang harus
dipenuhi: desain ergonomisnya atau produktivitas alat tersebut?
-
5/20/2018 Asep Nur Hidayat k2511008
31/31
31 | P a g e
Bagaimanakah hubungannya dengan soal nomor 1 diatas. Uraikan
jawaban Saudara.
Jawaban:
Dalam pengadaan peralatan baru, menurut saya harus
memperhatikan keduanya, perusahaan harus memilih mesin dengan
kapasitas produksi yang memadai. Selain itu, desain alat tersebut
juga harus ergonomis, karena bagaimanapun juga mesin juga selalu
butuh operator yang diperankan oleh manusia. Jadi desain dan
spesifikasi mesin harus sesuai sikap dan posisi kerja, Antropometri
dan dimensi ruang kerja, Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan
fasilitas kerja sehingga alat tersebut menimbulkan rasa aman dan
nyaman terhadap pemakainya, sehat dan efisien pada saat
dioperasikan, tidak membuat operator cepat lelah, dll. Sehingga jika
kapasitas produksi mesin yang memadai ditunjang dengan
kemampuan operator yang selalu dalam kondisi prima, maka kualitas
dan kuantitas hasil produksi akan selalu stabil bahkan meningkat.