ase Geriatri

download ase Geriatri

of 54

description

sfdsfs

Transcript of ase Geriatri

LAPORAN KASUS GERIATRI Adiprayogo Liemena 406127098

LAPORAN KASUS GERIATRI Adiprayogo Liemena 406127098

LAPORAN KASUS GERIATRI

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Panti Werdha Kristen HANA - Ciputat

I. IDENTITASNama lengkap

: EvaJenis kelamin

: PerempuanTempat/tanggal lahir : Jakarta 29 November 1949Usia

: 65 tahunAlamat: JatinegaraAgama

: Kristen ProtestanSuku bangsa

: Tiong hoaPendidikan terakhir: S1 ekonomi(lulus)Pekerjaan terakhir

: Karyawan bankStatus perkawinan

: Belum menikahTanggal masuk PWK: 11 Agustus 2013Alasan masuk PWK: Karena tinggal sendiri dan memang atas keinginan sendiriRIWAYAT MEDIS

Keluhan Utama

Sesak napas bila beraktivitasKeluhan TambahanPusing berputarRiwayat Penyakit SekarangOma E mengeluhkan sering sesak nafas yang sifatnya hilang timbul sudah sejak 2 tahun yang lalu. Sesak timbul terutama setelah Oma E berakivitas, seperti berjalan dari kamar tidur ke dapur, mencuci dan menjemur pakaian. Sesak membaik bila oma E duduk beristirahat atau tidak sedang melakukan aktivitas. Terkadang oma E merasa sesak saat sedang tidur sehingga memerlukan 2 bantal penyangga kepala untuk mengurangi sesaknya. Rasa sesak juga sering diikuti dengan rasa berat di dada, namun tidak disertai dengan penjalaran nyeri hingga ke bahu ataupun punggung. Oma E sehari-hari hanya beraktifitas di sekitar kamar tidurnya, keluar dari kamarnya untuk pergi ke ruang makan dan kembali lagi. Oma E menyangkal adanya riwayat bengkak pada anggota gerak tubuhnya dan menyangkal adanya rasa tidak enak di ulu hati. Saat ini Oma E meminum obat Nifedipin 10 mg 1x1. Oma E juga mengeluh pusing berputar yang dirasakan sejak 5 hari yang lalu, hilang timbul tidak menentu. Timbul saat oma E berubah posisi dari berbaring untuk bangun dan sebaliknya, hilang bila oma E menutup matanya. Sekali serangan hanya dialami dalam beberapa detik saja. Episode serangan berputar seperti ini sudah dialami sejak 1 tahun yang lalu dan tidak pernah meminum obat. Pusing berputar tidak disertai penurunan pendengaran maupun telinga berdenging. Tidak mual ataupun muntah dan tidak ada gangguan keseimbangan serta gangguan dalam beraktivitas.Oma E menyatakan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darahnya yang sudah diderita sejak kurang lebih 14 tahun yang lalu. Oma E mgengaku sejak dulu memang jarang berolahraga dan tidak menjaga pola makannya, namun berat badan hanya bertambah 7 kg dalam 1,5 tahun terakhir. Oma E rutin minum obat darah tinggi sejak terdiagnosa oleh dokter menderita tekanan darah tinggi. Dua tahun yang lalu Oma E pertama kali melakukan pemeriksaan radiologi untuk memeriksakan kondisi paru-parunya karena menderita batuk yang tak kunjung berhenti dan hasil pemeriksaan radiologi di RS Mitra Kemayoran saat itu adalah bronchitis kronik disertai kardiomegali. Oleh dokter yang merawat oma E diberikan obat HCT untuk penyakit jantungnya dan antibiotic untuk bronchitis kroniknya yang saat ini sudah sembuh.Oma E dapat menceritakan dengan detail kronologis pengalamannya di masa lalu. Oma E sebenarnya masih dapat melakukan aktivitas sehari harinya dengan baik, Oma E dapat makan sendiri, berpindah posisi dan berjalan sendiri tanpa dibantu, serta dapat membersihkan diri sendir. Oma E juga dapat memahami sesuatu dengan baik.Riwayat makan dan minumOma E makan sesuai dengan jadwal di PWK HANA dengan porsi yang cukup. Namun di luar itu Oma E rutin mengkonsumsi buah tomat segar 1 buah setiap harinya. Oma E jarang memakan cemilan.Riwayat buang air kecil

Lancar, kuning jernih, tidak ada darah, tidak ada nyeri saat berkemih, frekuensi kencing di siang hari 2-3x, malam hari 1-2x dengan volume berkemih cukup banyak.

Riwayat buang air besar Lancar, padat, coklat kekuningan, tidak ada darah, tidak ada lendir, frekuensi 1-2 kali/hari.

Riwayat Penyakit Dahulu Tahun 2013 bulan 6 ( CVD hemoragik tipe SAH Riwayat operasi kraniotomi pada tahun 2013 dan dipasang vp shunt hingga saat iniRiwayat Penyakit Dalam Keluargaa) Jantung : disangkalb) Diabetes Melitus : disangkalc) Hipertensi

: ibu dan ayahd) Glaukoma

: disangkale) Gastritis

: disangkalf) Asma

: disangkalg) Alergi obat

: disangkal

II. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remajaOma E lahir di Jakarta pada tanggal 9 November 1949. Oma lahir sebagai anak ke-tiga dari lima bersaudara. Menurut Oma tidak ada masalah bermakna pada saat dan setelah lahir. Masa kanak-kanak Oma dirasa cukup bahagia. Sampai masa remaja Oma cukup mudah untuk bergaul namun tidak terlalu sering mengikuti kegiatan-kegiatan di luar.

2. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

Oma E bersekolah hingga S1 jurusan ekonomi di salah satu universitas swasta di Jakarta.b. Riwayat PekerjaanOma E pernah bekerja sebagai karyawan bank BCA.c. Riwayat PerkawinanOma E belum pernah menikah karena tidak pernah menemukan ada yang cocok dengannya. Namun Oma E sudah bisa menerima keadaannya dengan cara yang positif.d. Riwayat KeluargaOma E merupakan anak ke-tiga dari lima bersaudara, saudara pertama adalah seorang laki-laki sekarang di Jakarta tinggal dengan keluarganya, saudara kedua adalah seorang perempuan, saudara keempat adalah seorang perempuan, dan yang kelima adalah seorang laki-laki yang tinggal di daerah Bekasi. e. Riwayat Kehidupan Sosial

Oma E dikenal sebagai orang yang ramah, suka menawarkan makanan, dan mandiri.f. Riwayat AgamaOma menganut agama Kristen Protestan. Oma merupakan jemaat yang rajin pergi ke gereja dan cukup sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh gereja.g. Situasi Kehidupan SekarangSaat ini Oma berada di asrama lama Panti Werda Hana. Saat ini Oma E betah tinggal di PWK Hana karena lingkungannya yang dianggap Oma E bersih dan teman-teman yang ramah kepada dirinya. h. Persepsi Oma E Tentang Diri dan KehidupannyaOma E merasa senang dan bersyukur dengan kehidupannya sekarang terutama karena masih diberi kehidupan oleh Tuhan. Selain itu Oma E merasa menyayangkan dirinya sendiri karena tidak memiliki pasangan hidup dan tidak memiliki keturunan, namun Oma E tidak pernah iri dengan kekurangannya tersebut, Oma E justru menerima dengan cara yang positif dan bersyukur. III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN

A. STATUS INTERNIS

Keadaan umum : BaikKesadaran

: Compos Mentis

Tekanan darah

: 140/90

Nadi

: 80 x/menit, reguler

Pernapasan

: 24 x/menit thoraco-abdominal

Berat badan

: 53 kg

Tinggi badan

: 155 Cm

Status Gizi

: IMT = BB ( kg ) = 53 = 22,06 kg/m2

TB2 (m) (1,55)2

Normoweight

BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :

Underweight

: < 18,5

Normoweight

: 18,5 22,9

Preobesitas

: 23 24,9

Obesitas grade I : 25 29,9

Obesitas grade II: >30

B. PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : bentuk bulat, tidak teraba benjolan, rambut hitam sedikit beruban, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.

Mata : bentuk normal, simetris, palpebra oedem -/-, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, 3 mm, refleks cahaya +/+, shadow test -/-, lensa ODS jernih, arkus senilis -/-,visus 6/6 OD, OS 6/6Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, serumen -/-gangguan pendengaran -/-, nyeri tarik aurikula -/-, nyeri tekan tragus -/-, KGB pre-infra-retro aurikula tidak teraba.

Hidung : bentuk normal, septum deviasi -, sekret -/-, darah-/-.

Mulut : bentuk normal, bibir kering -, lidah kotor -, faring hiperemis -,tonsil T1/T1 tenang, kebersihan mulut cukup, arkus faring simetris, letak uvula di tengah. Gigi sudah beberapa yang tanggal dan terdapat beberapa karies.Leher : trakea ditengah, tiroid tidak teraba, tidak dijumpai struma, KGB supra dan infra klavikula, submandibularis, suboksipitalis tidak teraba. Teraba selang vp shunt dari submandibular dextra hingga supraclavicula dextra Kulit : secara keseluruhan kulit normal, warna putih, tidak pucat, tampak sedikit hiperpigmentasi, ikterus -, sianosis -

THORAX

Pulmo

Inspeksi: simetris dalam diam dan pergerakan nafas

Palpasi: stem fremitus kiri, depan belakang sama kuat Perkusi: sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-Jantung

lnspeksi: pulsasi ictus cordis tidak tampak

Palpasi: pulsasi ictus cordis teraba di ICS V, sekitar 2cm ke arah lateral midklavikular line sinistra.

JVP didapatkan 5+4 cmH2O. Perkusi: redup

Batas atas jantung: ICS II parasternal line sinistra

Batas kiri jantung: ICS V axillaris anterior line sinistra

Batas kanan jantung: ICS V sternal line dekstra

Batas bawah jantung: Diafragma

Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)ABDOMEN

Inspeksi : abdomen membuncit, simetris, striae (-) , pelebaran vena (-) ,jaringan parut (+), sikatriks 2 cm di regio lumbal dextra Palpasi : Abdomen supel, nyeri tekan epigastrium (-) , hepar dalam ukuran normal namun tepi hepar sulit teraba, dan lien tidak teraba. Perkusi : timpani di seluruh region abdomen, hepar tidak membesar, lien tidak membesar, shifting dullness (-), nyeri ketok ginjal (-) Auskultasi : bising usus (+) normal. 5x/menit EKSTREMITAS

Oedem : ( - )

Deformitas : ( - )

Jaundice : ( - )

Akral dingin : ( - )

Palmar eritema : ( - )

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan fisik Oma E, didapatkan pulsasi ictus cordis teraba di ICS V, sekitar 2cm ke arah lateral midklavikular line sinistra, JVP didapatkan 5+4 cmH2O, batas kiri jantung ICS V axillaris anterior line sinistra, abdomen membuncit, sikatriks 2 cm di regio lumbal dextra

pemeriksaan fisik lain dalam batas normal

C. STATUS NEUROLOGIS

1. Kesadaran

: Compos Mentis

2. Rangsang meningeal : ( - )

a. kaku kuduk

: ( - )

b. brudzinsky I

: ( - )

c. brudzinsky II

: ( - )

d. Laseque

: ( - )

e. Kernig

: ( - )

3. Peningkatan TIK : ( - )

4. Pupil

: bulat, isokor, 3mm, reflek cahaya +/+

5. Nn. Cranialis

: N VIII: nystagmus rotatoar dengan fase lambat ke arah kanan, fase cepat ke arah kiri Romberg dipertajam jatuh ke kananSuperiorInferior

Pergerakan+/++/+

Kekuatan 5555 5555

5555 5555

TonusNormotonusNormotonus

TrofiEutrofiEutrofi

6. Motorik

7. Sensorik

: baik

a. ekseroseptif

raba halus

: baik

raba tajam

: baik

b. propioseptif

getar

: baik

posisi

: baik

8. Sistem otonom

: baik

9. Fungsi cerebellum&koordinasi: baik

a. telunjuk-hidung

: baik

b. tumit-lutut

: baik

10. Fungsi luhur

: baik

11. Reflek fisiologis

: ( + )

a. biceps

: +/+

b. triceps

: +/+

c. patella

: +/+

d. achilles

: +/+12. Reflek patologis

: ( - )

a. hoffman tromner

: ( - )

b. babinski

: ( - )

c. chaddock

: ( - )

d. schaefer

: ( - )

e. gordon

: ( - )

f. oppenheim

: ( - )

g. rossolimo

: ( - )

h. mendel bechterew

: ( - )

i. klonus paha

: ( - )

j. klonus kaki

: ( - )

13. Tanda regresi & dementia : ( - )

Kesimpulan : N VIII: nystagmus rotatoar dengan fase lambat ke arah kanan, fase cepat

ke arah kiri, Romberg dipertajam jatuh ke kanan.

IV. STATUS MENTAL

a. Deskripsi Umum

1. PenampilanSeorang wanita berusia 65 tahun, tampak sesuai usianya, berperawakan sedang, masih tegak namun terlihat sedikit pelan ketika berjalan dan terlihat tersengal-sengal, rambut hitam, berpakaian rapi dan bersih.2. PerilakuMenurut penghuni di asrama lama, Oma E suka berkumpul dengan teman-teman panti lainnya. Ketika diwawancarai Oma E bersikap cukup kooperatif.3. Pembicaraan

Oma E berbicara dengan suara wajar, perkataan dan kalimat jelas dan koheren.

4. Sikap terhadap pemeriksa

Oma E cukup kooperatif dan aktif terhadap pemeriksa. Bicara jujur apa adanya dan tenang.5. Mood dan afek

Mood

: eutimik

Afek : luas

Keserasian : serasi dengan pikirannya (appropriate affect)6. Pengendalian psikomotorik

Oma E sehari-hari selama berada di asrama lama bersikap tenang. 7. Kemampuan baca tulis

Baik, Oma E dapat membaca hal yang diminta untuk dibaca dan dapat menulis secara spontan hal yang diminta untuk ditulis. 8. Tingkat Kepercayaan Secara umum didapatkan bahwa perkataan Oma E cukup dapat dipercaya.

9. Gangguan Persepsi dan Gangguan Kognitif

1. Halusinasi auditorik

: tidak ada

2. Halusinasi visual: tidak ada 3. Ilusi

: tidak ada

4. Depersonalisasi

: tidak ada

5. Apraksia

: tidak ada

6. Agnosia

: tidak ada10. Fungsi Intelektual1. Taraf Pendidikan

: S1 ekonomi

2. Orientasi

: Waktu

: baik

Tempat

: baik

Orang

: baik3. Memori segera: baik. Oma E dapat mengulang dengan benar 3 dari 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa4. Memori jangka pendek

: baik. Oma E ingat menu sarapannya

5. Memori jangka sedang: baik. Oma E ingat kapan ia masuk Panti Werda Hana 6. Memori jangka panjang

: baik. Oma E ingat masa mudanya 7. Daya konsentrasi dan kalkulasi : baik

8. Kemampuan baca dan tulis : baik9. Kemampuan visuospasial: baik

10. Kemampuan berbahasa

: baik

11. Agnosia

: tidak ditemukan

11. Tilikan dan Daya Nilai (discriminative insight dan judgment) Baik, tidak ada gangguan

12. Pikiran

a. Arus pikir

a. Produktivitas

: cukup

b. Kontinuitas pikiran

: cukup

c. Hendaya dalam bahasa: tidak ditemukan kelainan

b. Bentuk pikir

a. Asosiasi longgar

: tidak ada

b. Ambivalensi

: tidak ada

c. Flight of ideas

: tidak ada

d. Inkoherensi

: tidak ada

e. Verbigerasi

: tidak ada

f. Perseverasi

: tidak adac. Isi pikir

a. Fobia

: tidak ada

b. Obsesi

: tidak ada

c. Kompulsi

: tidak ada

d. Ideas of reference

: tidak ada

e. Waham

: tidak adaKesan : Ditemukan mood stabil, afek luas, produktivitas pikiran baik, kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka pendek, jangka sedang dan jangka panjang baik. Daya konsentrasi dan kalkulasi baik. Tidak terdapat masalah pada pemeriksaan status mental.SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPMSQ)

1. Tanggal berapa ini ?

jawaban : benar2. Hari apa sekarang ?

jawaban : benar3. Apa nama tempat ini ?

jawaban : benar

4. Kapan anda lahir ?

jawaban : benar

5. Di mana tempat anda lahir?

jawaban : benar

6. Berapa umur anda ?

jawaban : benar

7. Berapa saudara yang anda miliki ?

jawaban : benar

8. Siapa nama teman disebelah kamar anda ?

jawaban : benar

9. Siapa nama adik anda ?

jawaban : benar

10. Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ?

jawaban : benar

Total benar: 10Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh

Salah 4-5: kerusakan intelektual ringan

Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat MINI MENTAL STATUS EXAMINATION (MMSE)

ItemTesNilai MaxNilai

ORIENTASI

1Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?54

2Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar).55

3REGISTRASI

Sebutkan tiga buah nama benda (meja, lemari, kursi) tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah pengulangan.33

4ATENSI DAN KALKULASI

Kurangi 100 dengan 7, nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar, hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja kata WAHYU (nilai diberikan pada huruf sebelum kesalahan : misalnya UYAHW = 2 nilai.52

5Pasien disuruh mengingat kembali 3 nama diatas.33

BAHASA

6Pasien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pensil, buku)22

7Pasien disuruh mengulang kata-kata : namun, tanpa, bila.11

8Pasien disuruh melakukan perintah : ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan dilantai.33

9Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah : pejamkan mata anda.11

10Pasien disuruh menulis dengan spontan.11

11Pasien disuruh menggambar bentuk dibawah ini :

11

JUMLAH3026

Penderita dengan skor kurang dari 24 dapat dianggap terjadi gangguan kognitif. Dalam hal ini dibutuhkan pemeriksaan yang lebih rinci.Nilai MMSE :

25-30: tidak ada gangguan kognitif

20-24: dicurigai ada gangguan kognitif

16 mgH2O pada atrium kanan)

10. Refluks Hepatojuguler

11. Berat badan turun > 4,5 kg dalam 5 hari perawatan1. Edema pada kedua tungkai

2. Dyspney deffort

3. Hepatomegali

4. Efusi Pleura

5. Penurunan kapasitas vital (1/3 maksimal)

6. Takikardia

7. Efusi Pleura

Manifestasi Klinis Gagal Jantung:

Tanda dan Gejala Gagal JantungSensitivitas (%)Spesifitas (%)(+) Predictive Value (%)

Anamnesa

Mudah sesak665223

Orthopnea21812

Nocturnal dyspnea337626

Riwayat bengkak238022

Pemeriksaan Fisik

Takikardi7996

Ronkhi13996

Edema10933

Ventricular gallop (S3)319561

Distensi Vena Jugularis10972

Thorax Foto (Chest X-Ray)

Cardiomegaly626732

Anamnesa665223

Mudah sesak21812

Orthopnea337626

Nocturnal dyspnea238022

Faktor risiko yang menyebabkan :

1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard (kardiomiopati)

2. Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi)

3. Kegagalan yang berhubungan dengan katup

4. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme

5. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perkardium atau efusi pericardium (tamponade)

6. Kegagalan yang disebabkan kelainan congenital jantung (penyakit jantung bawaan)Pemeriksaan penunjng:

1. Laboratorium ( untuk mencari factor-faktor risiko kerusakan organ-organ lain

2. EKG

3. Echocardiograf

4. Foto polos thorax

5. USG abdomenTatalaksana gagal jantung:

PPOK

Sindrom yang disebabkan keterbatasan aliran udara ke dalam paru-paru yang bersifat kronik dan progressive yang disebabkan oleh inflamasi pada saluran napas atau parenkim paru.

Gejala pada PPOK: Sesak progressive

Mudah lelah

Peningkatan sputum

Demam

Mengi

Pemeriksaan yang dianjurkan:

Lab: darah rutin, AGD

Chest x-ray

Spirometri : FEV1 80% dan FEV1 : FVC 0,7

HipertensiKlasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan DarahTDS (mmHg)TDD (mmHg)

Normal< 120Dan< 80

Prehipertensi120 139Atau80 89

Hipertensi stadium 1140 159Atau90 99

Hipertensi stadium 2 160Atau 100

TDS = Tekanan Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Faktor Risiko Hipertensi

1. Faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol

a. Umurb. Jenis Kelamin

c. Riwayat Keluarga

d. Genetik

2. Faktor yang dapat diubah/dikontrol

a. Kebiasaan Merokokb. Konsumsi Asin/Garam

c. Konsumsi Lemak Jenuh

d. Penggunaan Jelantah

e. Kebiasaan Konsumsi Minum Minuman Beralkohol

f. Obesitas

g. Olahraga

h. Stres

i. Penggunaan Estrogen

Gejala Klinis Hipertensi

Menurut Elizabeth J. Corwin, sebagian besar tanpa disertai gejala yang mencolok dan manifestasi klinis timbul setelah mengetahui hipertensi bertahun-tahun berupa:

1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat tekanan darah intrakranium.

2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.3. Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf.4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.5. Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.Diagnosis Hipertensi

Menurut Slamet Suyono, evaluasi pasien hipertensi mempunyai tiga tujuan: 1. Mengidentifikasi penyebab hipertensi.

2. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler, beratnya penyakit, serta respon terhadap pengobatan.

3. Mengidentifikasi adanya faktor risiko kardiovaskuler yang lain atau penyakit penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan pengobatan.

Penatalaksanaan Hipertensi

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis

2. Penatalaksanaan Farmakologis

Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan oleh JNC 7:

a. Diuretic, terutama jenis Thiazide (Thiaz) Aldosteron Antagonist (Ald Ant)

b. Beta Blocker (BB)

c. Calcium channel blocker atau Calcium antagonist (CCB)

d. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)e. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor angiotensint/ blocker (ARB).

JNC 8 guideline for hypertension

Terapi kombinasi HT menurut ESC atau ESH

BPPV

Adalah gangguan pada system vestibular (keseimbangan) yang menyebabkan gangguan keseimbangan dengan manifestasi klinis pusing berputar yang kadang disertai dengan gangguan pada system pendengaran.

Pembagian vertigo menurut konsensus vertigo 2010Perifer Central

Tiba-tiba dan hilang timbulPerlahan dan terus menerus

Pusing berputar beratPusing berputar ringan

Mual muntah hebatMual muntah jarang

Deficit neurologi (-)Deficit neurologi (+)

Gangguan koordinasi dan cerebellar (-)Gangguan koordinasi dan cerebellar (+)

Nystagmus : horizontal atau rotatoar fase laten dan habituasi (+)Nystagmus : vertikal fase laten dan habituasi (-)

Nystagmus:1. Fase laten : fase pending 2-20 detik dari akhir maneuver ke terjadinya nystagumus

2. Fase habituasi: fase adaptasi dimana nystagmus dapat hilang bila dilakukan maneuver berulang-ulang

Nystagmus horizontal/rotatoar memiliki fase cepat dan lambat yang berrguna untuk menentukan letak lesi.

Pemeriksaan untuk BPPV

1. Maneuver hallpike

2. Romberg

3. Tandem gait

4. Past pointing test

5. Fukuda test

6. Stepping test

Penatalaksanaan

Non farmakologis:

Pejamkan mata saat terjadi serangan dan berpegangan agar tidak terjatuh

Eppley manouver

Farmakologis: Betahistin 6 mg 3x1

DAFTAR PUSTAKA

1. Hess OM, Carrol JD. Clinical Assessment of Heart Failure. In: Libby P, Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, editor. Braunwalds Heart Disease. Philadelphia:Saunders;2009. p. 561-80.

2. Darmojo B. Penyakit Kardiovaskuler pada Lanjut Usia. Dalam : Darmojo B, Martono HH, editor. Buku Ajar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2004. h. 262-2643. Fabbri LM, Hurd SS. Global strategy for the diagnosis, management and preventionof COPD: 2003 update. Eur Respir J 2011;22:1-24. McMurray JJ, Pfeffer MA. Heart failure. Lancet 2009;365(9474):187718895. Schlant RC, Alexander RW. The Heart, Arteriesand Veins. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2010. p. 344-355.

6. Katz AM. Physiology of the Heart. 2nd ed. New York: Raven Press; 2012. p. 230-234.

7. Bhattacharyya N, Baugh RF, OrvidasL, et al. Clinical practice guideline: benign

paroxysmal positional vertigo. Otolaryngol Head Neck Surg 2008;139:Suppl 4:S47-S81.

Kepaniteraan geriatric hana

Periode 28 april-31 mei 2014Page 30