asdg

36
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tauhid (Arab : د ي ح و ت), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Tauhid menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirikmerupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36) "Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At Taubah: 31) "Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)" (QS Az Zumar: 2-3) B. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian tauhid 2. Mengetahui hakikat tauhid 3. Mengetahui macam-macam tauhid 4. Mengetahui aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari

description

agdf

Transcript of asdg

BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGTauhid(Arab:), adalah konsep dalamaqidahIslamyang menyatakan keesaanAllah. Tauhid menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam yakni tauhidrububiyah,uluhiyahdanAsma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhisyirikmerupakan konsekuensi dari kalimatsahadatyang telah diikrarkan oleh seorang muslim.Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman:"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36)"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan"(QS At Taubah: 31)"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)"(QS Az Zumar: 2-3)B. TUJUAN1. Mengetahui pengertian tauhid2. Mengetahui hakikat tauhid3. Mengetahui macam-macam tauhid4. Mengetahui aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari5. Mengetahui fungsi dan hikmah tauhid6. Mengetahui perusak tauhid

C. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian tauhid?2. Bagaimana hakikat tauhid?3. Sebutkan macam-macam tauhid?4. Bagaimana aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari?5. Apa fungsi dan hikmah tauhid?6. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan rusaknya tauhid?

BAB 2ISIA. Pengertian TauhidKata tauhid berasal dari bahasa arab Wahhada-Yuhawwidu yang secara etimologis berarti ke-Esaan, sehingga istilah mentauhidkan berarti, Mengesakan. Syekh Muhammad Abduh mengatakan bahwa Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Juga membahas tentang rasul-rasul Alah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka.Sementara Affandi al-Jasr mengatakan, ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan. Selain itu Prof.M.Thahir A.Muin memberikan difinisi : Tauhid ialah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan ada-Nya zat yang mewujudkan. Syaikhul islam berkata, Tauhid yang dibawa oleh para rasul mengandung penetapan keilahiyahan-Nya semata dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada yang disembah kecuali Dia, tidak ada tempat bertawakal kecuali kepadaNya, Tidak ada tempat berloyal kepada siapapun kecuali karenanya, tidaklah memusuhi siapapun kecuali dalm rangka mencari keridhaan-Nya dan tidak beramal kecuali karena-Nya. Hal itu semua mencakup penetapan apa yang telah diteteapkan oleh-Nya terhadap dirinya berupa asma dan sifat-sifat-Nya. Allah berfirman, Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang maha Esa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang maha pemurah lagi maha penyayang. (Qs. Al Baqarah (2): 163) Firman-Nya, Janganlah kamu menyembah dua Tuhan. Sesungguhnya Dialah Tuhan yang maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut. (Qs. An Nahl (16): 51) Firman-Nya, Dan barang siapa menyembah Tuhan yang lain disamping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungnnya disisi Tuhannya, sungguhnya orang-orang kafir itu tidak beruntung. (Qs. Al Muminun (23): 117) Juga firman-Nya, Dan tanyakanlah pada rasul-rasul kami yang telah kami utus sebelum kamu, adakah kami menetukan Tuhan-Tuhan untuk disembah selain Allah maha pemurah? (Qs. Az-Zukhruf (43): 45)Maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ilmu tauhid ialah ilmu yang berghubungan dengan masalah ketuhanan (Allah), rasul atau nabi, dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya.B. Hakikat TauhidTauhidmerupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Allah. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita kaum muslimin untuk mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Hakekattauhidadalah mengesakan Allah.Mengesakan Alloh Dalam Nama dan Sifat-Nya maksudnya adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang diterangkan dalam Al-Quran danSunnahRosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Alloh-lah yang pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Quran danHaditstersebut (yang dikenal denganAsmaul Husna). Sebagaimana firman-NyaDialah Alloh Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, hanya bagi Dialah Asmaaul Husna.(Al-Hasyr: 24).

Alloh berfirman,Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.(An-Nisa: 36). Dalam ayat ini Alloh menyebutkan hal-hal yang Dia perintahkan. Dan hal pertama yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya dan tidak menyekutukanNya. Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta manusia-manusia pada umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik terhadap sesama manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya terutama hak beribadah hanya kepada Alloh semata. Tauhid inilah yang menjadi intisari dakwah para nabi dan rasul kepada setiap umat mereka. Allahtaalaberfirman (yang artinya),Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.(QS. an-Nahl: 36).Dengan tauhid, seorang hamba mempersaksikan bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata. Allahtaalaberfirman (yang artinya),Tidaklah Kami mengutus seorang pun rasul sebelum engkau -wahai Muhammad- melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada sesembahan -yang benar- selain Aku, maka sembahlah Aku saja.(QS. al-Anbiyaa: 25).Karena hanya Allah yang menciptakan maka hanya Allah pula yang berhak untuk disembah. Allahtaalaberfirman (yang artinya),Wahai umat manusia, sembahlah Rabb kalian, yaitu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.(QS. al-Baqarah: 21)Allahtaalaberfirman (yang artinya),Yang demikian itu, karena Allah adalah al-Haq/sesembahan yang benar, adapun segala yang mereka seru/sembah selain-Nya adalah batil.(QS. al-Hajj: 62). Allahtaalaberfirman (yang artinya),Dan ilah (sesembahan) kalian adalah ilah yang satu. Tidak ada ilah yang benar selain Dia. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.(QS. al-Baqarah: 163).Oleh sebab itu orang-orang musyrik ketika mendengar dakwah Nabishallallahu alaihi wa sallamkepada kalimatlaa ilaha illallahmaka mereka pun mengatakan (yang artinya),Apakah dia -Muhammad- akan menjadikan ilah-ilah itu menjadi satu ilah saja. Sungguh, ini adalah perkara yang sangat mengherankan.(QS. Shaad: 5). Allahtaalajuga berfirman (yang artinya),Sesungguhnya mereka itu apabila dikatakan kepada mereka laa ilaha illallah, maka mereka menyombongkan diri. Mereka mengatakan, Apakah kami harus meninggalkan ilah-ilah/sesembahan-sesembahan kami gara-gara ucapan seorang penyair gila?.(QS. ash-Shaffat: 35-36)Jadi, tauhid bukanlah sekedar pengakuan bahwa Allah sebagai satu-satunya pencipta dan penguasa alam semesta. Pengakuan semacam itu belumlah memasukkan ke dalam golongan orang yang bertauhid. Allahtaalaberfirman (yang artinya),Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Tentu mereka akan menjawab, Yang menciptakannya adalah Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(QS. az-Zukhruf: 9)C. Macam TauhidSecara sederhana Tauhid dapat dibagi dalam tiga tingkatan yaitu Taugid Rububiyah, Tauhid Ulluhiyyah dan Tauhid Asmadan Sifat.1.Tauhid rububiyahTauhid rububiyahadalahmentauhidkan Allah dalam segala perbuatan-Nya, seperti menciptakan dan mengatur alam semesta, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya dan manfaat, memberi rizqi dan semisalnya. AllahTaalaberfirmanSegala puji bagi Allah,Rabb semesta alam (Q.S. Al-Fatihah : 1)Dan NabiShallallahu Alaihi wa Sallambersabda,Engkau adalah Rabb di langit dan di bumi (Mutafaqqun Alaih)

2.Tauhid uluhiyahTauhid uluhiyahadalahmengesakan Allah dalam ibadah, seperti berdoa, bernadzar, berkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan semisalnya. AllahTaalaberfirmanDan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-Baqarah : 163)Dan NabiShallallahu Alaihi wa Sallambersabda,Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada mereka pertama kali adalah syahadat bahwatiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah (Mutafaqqun Alaih).Dalam riwayat Imam Bukhari,Sampai mereka mentauhidkan Allah.

3. tauhid asma was shifatTauhid asma was shifatadalahmenetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang telah disifati oleh Allahuntuk diri-Nya di dalam Al-Quran atau yang telah ditetapkan oleh RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallamdi dalam As-Sunnah yang shahihtanpa takwil (menyelewengkan makna), tanpa tafwidh (menyerahkan makna), tanpa tamtsil (menyamakan dengan makhluk) dan tanpa tathil.AllahTaalaberfirman :Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S. Asy-Syuura : 11)Dan NabiShallallahu Alaihi wa Sallambersabda,Allah tabaraka wa taala turun ke langit dunia pada setiap malam (Mutafaqqun Alaih).Di siniturunnya Allah tidak sama dengan turunnya makhluk-Nya, namun turunnya Allah sesuai dengan kebesaran dan keagungan dzat Allah.Ahlussunnah hanya mengimani bahwa Allah memang turun ke langit dunia. Tapi tidak membahas hakikat bagaimana Allah turun apalagi menyamakan turunnya Allah dengan turunnya makhluk.4.Tauhid UbudiyahYang dimaksud dengan ubudiyah adalah hal penyembahan kepada Allah. Tidak ada yang lain yang berhak disembah kecuali hanya Allah yang wajib disembah (dipuja), tanpa sekutu dalam pemujaan-Nya.Allah berfirman ; iyyaka nabudu wa iyyaka nastain(u) hanya kepada Engkau-lah (Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan. (Quran surat Al-Fatihah: 5).

D. Aplikasi Tauhid dalam kehidupan sehari-hariPengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai konsekuensi yg mesti di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara konsekuensi pengucapan kalimat tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah. Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa yg berhak disembah hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.

Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid laa ilaaha illallah adl keyakinan yg mutlak yg patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yg mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yg sepadan dengan-Nya kemudian menerima dgn Ikhlas akan apa-apa yg berasal dari-Nya baik berupa perintah yg mesti dilaksanakan ataupun larangan yg mesti di tinggalkan semua itu akan mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.Konsep tauhid dalam pandanganyang lebih luas, tidak cukup hanya dengan membenarkan bahwaAllah adalah Tuhan Yang Mahaesa. Pada hakekatnya, tauhid memerlukan manifestasi dalam realitakehidupan. Jika tauhid diartikansebagai pengesaan Tuhan,maka salah satuaplikasi sosialnya adalah tidak adanya peramal dan dukun, artinya kita hanya percaya bahwa hanya Allah yang dapatmemberi pertolongan. Aplikasi inilah yang saat ini kita lihat telah terkikis oleh modernitas denganadanya dukun dan peramal yang tampil di televisi.Selain itu, makna danhakekat fokus padasatu dalam ajaran tauhid dapat pula diimplementasikandalam kehidupan sehari hari dengan secara serius melaksanakan amanah,tidak boleh menduakankewajiban terkait kepentingan umat dengan mendahulukan kepentingan pribadi. Contoh aktualdalam masyarakat adalah adanya pekerjaan ganda yang sesungguhnya tidak dapat dilaksanakandengan baik dalam waktu yang bersamaan. Seorang guru yang notabene PNS, saat ini ada saja yangmencari pekerjaan lain seperti pengusaha, wiraswasta, pimpinan proyek, dan sebagainya sehinggaseringkali mengurangi waktu untuk melaksanakan tugas utama yaitumendidik murid murid mereka. Dapat dikatakan orang yang seperti itu telah menyekutukan kewajiban utama merekadengan kepentingan yang bersifat pribadi dan materi. Tauhid juga dapat dimaknai sebagai kesetiaan dan ketaatan kita terhadap Tuhan. Artinya, kita tidak cukup bertauhid tanpamelakukan ibadah ibadah yangdiperintahkan dalamlingkup spiritualmaupun sosial. Sholat, puasa, dan zakat, masih belum bisa dikatakan sempurna jika tidak dibarengidengan kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan manusialainnya. Oleh karena itu,sesuai dengan hakekat manusia sebagai Zoon Politicon yang menurut Plato adalah mahluk sosial, maka haruslah memiliki kesadaran akan fenomena ketimpangan sosial dalam masyarakat. Hal ini mengandung artibahwa tauhid tak cukup hanya menjadi pajangan hati, tanpa implikasi sosial yang berarti. Seharusnya, dengan implementasi tauhid dalam kehidupan sehari hari maka seorang muslim tidak cukup hanya menjalankan tauhid dengan meyakini bahwa Allah Yang Maha Esa, melainkan juga harus mempraktikkan nilai nilai tauhid ke dalam realitas sosial secara benar, menjalankanperintah-Nya dan peka terhadap urusan kemanusiaan, sehingga tercipta keseimbangan antaraibadah dan perilaku sosial. Hal inilah yang disebut sebagai amal shalih. Disamping segala hal yang berkaitan dengan kepribadian dan karakter manusia yang telahdisebutkan diatas, tauhid juga mendasari kesatuan gerakanumat Islam. Dengan penanaman tauhid yang benar dalam niat yang lurus dan tujuan yang satu maka tauhid akan terwujud sebagai kesatuanumat Islam. Tak ada arogansi gerakan yang mengatasnamakan golongan taupun lembaga. Dengan penguatan dan kesatuan niat sertatujuan, maka tidakakan kita dapatifenomena revolusi pemikiranakibat pengaruh dari agresi yahudi,zionisme, maupun freemansory. Dapat kita simpulkan, ketika tauhid telah diimplementasikan dalam setiap karakter dan kepribadian umat muslim, maka kesatuanniat dan tujuan akan terpatri dalam jiwa umat dan membentuk satu gerakan perjuangan Islam.

E. Fungsi dan Hikmah TauhidPada bagian ini akan dibahas tentang fungsi dan manfaat dari ilmu tauhid ini dalam kehidupan manusia. Namun, oleh karena keterbatasan pengetahuan dan sumber yang penulis dapatkan, maka bahasan tentang bagian sangat minim.Perlu diketahui, bahwa pada hakikatnya tauhid ini bukan hanya sekedar diketahui dan dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan benar, karena apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik dan benar, maka kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. inilah salah satu manfaat dari ilmu tauhid.Selain itu, tauhid juga berfungsi sebagai pembimbimbing umat manusia untuk menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para Nabi dan Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar untuk menemukan kembali jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia kepada puncak segala kebaikan. Begitu juga dengan kayakinan (tauhid) akan eksistensi tuhan yang maha esa (Allah) akan melahirkan keyakinan bahwa semua yang ada di ala mini adalah ciptaan tuhan; semuanya akan kembali kepada tuhan, dan segala sesuatu berada dalam urusan yang maha esa itu. Dengan demikian segala perbuatan, sikap, tingkah laku, dan perkataan seseorang selalu berpokok pada modus ini. Sebagai mana firman Allah dalam al-Quran yang artinya :Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-Ku(al-Dzariyat:56)Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan(al-Fatihah:5)Katakanlah, Dialah Allah yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu..(al-Ikhlas:1-2)Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa ketauhidan tidak hanya menyangkut hal-hal batin, tetapi juga meliputi sikap tingkah laku, perkataan, dan perbuatan seseorang. Oleh karena itu, orang-orang yang telah mampu memahami dan menghayati tauhid dengan dan dan benar akan membawa kepada kebahagiaan baik itu segi lahir ataupun batin.Sehingga jelas bagi seseorang, bahwa tauhid tidak cukup untuk dimiliki dan dihayati, karena jika hanya demikian hanya akan menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan, namun tidak berpengaruh apa-apa terhadap seseorang tersebut, sehingga dirinya akan berada diluar ketauhidan yang sebenarnya, bahkan mungkin bisa sampai keluar dari keislamannya, karena maksud dan tujuan tauhid bukan sekedar diakui dan diketahui saja, tetapi lebih dari itu tauhid mengadung hal-hal yang beramanfaat bagi kehidupan manusia yaitu :1. Sebagai sumber dan mutivator perbuatan kebajikan dan keutamaan;2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan;3. Mengerluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan;4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.5Dari empat poin yang diatas dapat dipahami bahwa tauhid selain bermanfaat bagi hal-hal batin, juga bermanfaat bagi hal-hal lahir. Sehingga dari poin tersebut sangat jelas manfaatnya bagi kehidupan manusia.Sementara dalam sumber lain, ada yang menspesifikasikan fungsi atau manfaat ilmu tauhid bagi kehidupan manusia ialah sebagai pendoman hidup yang dengannya umat manusia bisa terbimbing kepada jalan yang diridhai Allah, serta dengan tauhid manusia bisa menjalani hidup sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dengan tauhid manusia tidak hanya bebas dan merdeka, melainkan juga akan sadar bahwa kedudukannya sama dengan manusia lain manapun. Tidak ada manusia yang superior atau inferior terhadap manusia lainnya.Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah bahwa kometmen manusia-tauhid tidak saja terbatas pada hubungan verticalnya dengan tuhan, melainkan juga mencakup hubungan Horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, dan hubungan-hubungan ini harus sesuai dengan kehendak Allah. Sehingga dengan misi ini tauhid dapat mewujudkan sesuatu bentuk kehidupan social yang adil dan etis.Dalam kontek pengembangan umat, tauhid berfungsi antara lain mentranformasikan setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih kurang ideal dalam arti memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap belenggu social, politik, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian, akan muncul manusia-manusia tauhid yang memiliki cirri-ciri positif yaitu :1. Memiliki komitmen utuh pada tuhannya.2. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah.3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap terhadap kualitas kehidupannya, adat-istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya.4. Tujuan hidupnya jelas. Ibadatnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya hanyalah untuk Allah semata-mata.5. Memiliki visi jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama-sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmunis antara manusia dengan Tuhannya, dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan dengan dirinya sendiri.Oleh karena itu, Nampak jelas bahwa tauhid memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Bila setiap individu memiliki kometmen tauhid yang kukuh dan utuh, maka akan menjadi suatu kekuatan yang besar untuk mambangaun dunia yang lebih adil, etis dan dinamis.

F. Perusak TauhidFenomena kesyirikan dan pelanggaran tauhid banyak terjadi di masyarakat kita, karena kurangnya pengetahuan mereka tentang masalahtauhiddan keimanan, serta hal-hal yang bisa mendangkalkan bahkan merusak akidah (keyakinan) seorang muslim.Kenyataan ini diisyaratkan dalam banyak ayat al-Quran, di antaranya dalam firman AllahTaala,{ }Dan sebagian besar manusia tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya (dengan sembahan-sembahan lain) (QS Yusuf:106).

Ibnu Abbas menjelaskan arti ayat ini, Kalau ditanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit? Siapakah yang menciptakan bumi? Siapakah yang menciptakan gunung? Maka mereka akan menjawab: Allah (yang menciptakan semua itu), (tapi bersamaan dengan itu) mereka mempersekutukan Allah (dengan beribadah dan menyembah kepada selain-Nya).Semakna dengan ayat di atas AllahTaalajuga berfirman,{ }Dan sebagian besar manusia tidak beriman (dengan iman yang benar) walaupun kamu sangat menginginkannya (QS Yusuf:103).Artinya: Mayoritas manusia walaupun kamu sangat menginginkan dan bersunguh-sungguh untuk (menyampaikan) petunjuk (Allah), mereka tidak akan beriman kepada Allah (dengan iman yang benar).

Karena mereka memegang teguh (keyakinan) kafir (dan syirik) yang merupakan agama (warisan) nenek moyang mereka.Dalamhaditsyang shahih Rasulullahshallallahu alaihi wa sallamlebih menegaskan hal ini dalam sabda beliau: Tidak akan terjadi hari kiamat sampai beberapa qabilah (suku/kelompok) dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sampai mereka menyembah berhala (segala sesuatu yang disembah selain Allah Taala).

Ayat-ayat danhaditsdi atas menunjukkan bahwa perbuatansyirikterus ada dan terjadi di umat Islam sampai datangnya hari kiamat.

AllahTaalaberfirman:

{ }Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para pendusta (QS asy-Syuaraa:221-223).

Imam Qatadahmenjelaskan bahwa yang dimaksud dengan para pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk adalah paradukundan tukang sihir, mereka itulah teman-teman dekat para syaitan yang mendapat berita yang dicuri para syaitan tersebut dari langit.Bahkan sahabat yang mulia Abdullah bin Masud ketika menafsirkan firman Allah.

{ }Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia) (QS al-Anaam:112).

AllahTaalaberfirman :{ }Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu (QS an-Nahl:36).

Dalam ayat lain DiaTaalaberfirman:

{ }Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah (semata-mata), maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat (dan) tidak akan putus (kalimattauhidLaa ilaaha illallah). Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS al-Baqarah:256).

Contoh perusak tauhid :1) Memakai segala bentuk cincin atau benang-benangbuhulbaik terbuat dari kuningan atau tembaga atau terbuat dari besi atau kulit untuk menolak atau menghilangkan bala. Ini adalah perbuatan syirik.2) Jampi-jampiataumantera-manterabid'ah yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah. , gendam dan segala bentuk Tamimah serta azimat-azimat dan kata-kata yang tidak dapat dimengerti dari jampi-jampi, meminta tolong kepada jin dalam mengungkap bentuk penyakit atau mengobati sihir ataupun dengan mengalungkantamimahpada leher-leher manusia atau binatang baik berbentuk benang atau ikatan-ikatan yang tertulis dengan kalimat-kalimat bid'ah yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah atau bahkan tertulis dengan al-Qur'an serta As-Sunnah, karena menurut pendapat yang benar hal ini tidak dibolehkan, karena perbuatan ini sebagai perantara terjadinya perbuatan syirik.Rasulullah . bersabda :( Sesungguhnya Ruqyah - yang berbau syirik - , serta Tamimah dan Tiwalah adalah syririk " )HR. Ahmad & Abu Dawud.Perlu kita perhatikan, perbuatan seperti menggantungkan kertas, tembaga ataupun besi yang ditulisi ayat-ayat kursi atau perbuatan meletakkan mushaf / Al Qur'an disertai dengan keyakinan bahwasanya semuanya itu bisa menyelamatkan atau menolak dari kecelakaan atau keburukan-keburukan lain. Sebagian kertas-kertas tadi dibentuk menyerupai telapak tangan atau dalam bentuk menyerupai mata, maka hal ini tidak dibolehkan selama disertai dengan keyakinan menolak 'Ain.Rasulullah bersabda :( Barang siapa yang bergantung pada sesuatu maka ia akan diserahkan kepadanya - sesuatu tersebut, maksudnya Allah akan berlepas diri darinya ).HR. Ahmad, Tirmidzi & Al-Hakim.3) Termasuk yang merusak tauhid adalah meminta keberkahan kepada seseorang dan mengusap-usapkan tangan padanya dan meminta berkahnya atau meminta keberkahan kepada pohon-pohonan, batu-batuan atau benda lainnya. Bahkan Ka'bah tidak boleh mengusap-usap dindingnya dengan niat mengambil berkah dari materinya.Umar bin Khaththab R.A. berkata ketika akan mencium hajar aswad :(" Sesungguhnya aku mengetahui bahwasannya engkau hanyalah sebuah batu yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan tidak pula mendatangkan manfaat, kalau saja aku tidak melihat Rasulullah SAW. mencium-mu maka aku tidak akan mencium-mu.4) Termasuk perkara-perkara yang merusak tauhid adalah berkorban dengan menyembelih untuk selain Allah Ta'ala seperti untuk para wali, syetan-syetan dari jin dan manusia dengan maksud untuk mendapatkan manfaat dan atau menolak bahaya dari mereka, perbuatan inilah yang disebut syirik besar.Sebagaimana tidak diperbolehkan menyembelih untuk selain Allah Ta'ala, tidak diperbolehkan pula menyembelih ditempat yang dilakukan penyembelihan untuk selain Allah Ta'ala walaupun dia bermaksud menyembelih untuk Allah Ta'ala ( seperti di tempat peribadatan orang-orang musyrik, dsb ) yang demikian ini untuk menutup jalan menuju kesyirikan.5) Bernadzar kepada selain Allah Ta'ala, karenanadzaradalah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah Ta'ala.6) Meminta pertolongan serta perlindungan kepada selain Allah Ta'ala.Rasulullah bersabda kepada Ibnu Abbas R.A. :( Jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah kepada Allah Ta'ala, dan jika engkau berlindung, berlindunglah kepada Allah Ta'ala )) dari sabda Rosul SAW. diatas kita bisa mengetahui bahwa meminta pertolongan kepada jin adalah terlarang.7) Termasuk perkara yang merusak tauhid adalah berlebih-lebihan dalam mengkultuskan para wali dan orang-orang saleh, yaitu dengan menyamakan derajat mereka dengan Rasulullah SAW. atau menyangka bahwasannya diantara mereka ada yang mencapai derajatmasum( tidak pernah salah ).8) Perkara lain yang membatalkan tauhid seseorang adalah thowaf dikuburan. Ini adalah perbuatan syirik. Dan tidak dibolehkan bagi seorang muslim melakukan sholat dikuburan karena ditakutkan akan dijadikan sarana untuk berbuat syirik, maka bagaimanakah hukumnya terhadap mereka yang dengan sengaja sholat dikuburan yang memperuntukkan (sholatnya) untuk si mayit yang ada dikuburan atau dengan menjadikan kuburan sebagai tempat untuk melakukan acara ritual ibadah lainnya ..?!Naudzubillah.9) Terdapat larangan untuk mendirikan bangunan diatas kuburan, atau dengan membangun kubah-kubah serta masjid-masjid diatasnya dan atau dengan mengkapurnya, hal ini dalam rangka melindungi tauhid sesorang.10) Perbuatan lainnya yang membatalkan tauhid adalah melakukan perbuatan sihir, mendatangi tukang sihir, dan para dukun serta para peramalatau orang-orang yang sejenis dengan mereka. Karena sesungguhnya para tukang sihir adalah kafir, maka tidak boleh mendatangi mereka, menanyakan sesuatu kepadanya (yang tidak diketahui dari perkaraghaib), ataupun mempercayai ucapan mereka walaupun mereka disebut (oleh masyarakat) sebagai para wali atau syaikh- syaikh, dan atau yang sejenisnya.

BAB 3PENUTUP

KesimpulanKata tauhid berasal dari bahasa arab Wahhada-Yuhawwidu yang secara etimologis berarti ke-Esaan, sehingga istilah mentauhidkan berarti, Mengesakan. Syekh Muhammad Abduh mengatakan bahwa Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Juga membahas tentang rasul-rasul Alah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka.Tauhidmerupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Allah. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita kaum muslimin untuk mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Hakekattauhidadalah mengesakan Allah.Mengesakan Alloh Dalam Nama dan Sifat-Nya maksudnya adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang diterangkan dalam Al-Quran danSunnahRosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Alloh-lah yang pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Quran danHaditstersebut (yang dikenal denganAsmaul Husna). Sebagaimana firman-NyaDialah Alloh Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, hanya bagi Dialah Asmaaul Husna.(Al-Hasyr: 24).

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. H. Ilyas, Yunahar, Lc.,MA. 2009. Kuliah Aqidah Islam. Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI). Yogyakarta.2. Dr. Shalih bin Fuzan bin Abdullah Al-Fauzan. 2000. Kitab Tauhid 1. Yayasan Al- Sofwa. Jakarta.3. Sabiq, Sayid. 1995. Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman. CV Diponegoro. Bandung.4. Tauhid adalah mengesakan Allahdalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa sifat. Tauhid sendiri berasal dari Bahasa Arab wahhada-yuwahhidu-tauhiidan, artinya mengesakan atau menunggalkan dari sekian banyak yang ada. Adapun ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari mengenai kepercayaan tentang Tuhan dengan segala segi-seginya, yang berarti termasuk didalamnya soal wujud-Nya, ke-Esaan-Nya, dan sifat-sifat-Nya. Syeh M. Abduh mengatakan bahwa, ilmu tauhid (ilmu kalam) adalah ilmu yang membicarakan wujud Tuhan, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidakmungkin ada pada-Nya; membicarakan tentang Rosul, untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkankepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada mereka (Hanafi, 2003: 2).5. Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya yaitu, bertauhid. Namun sesuai perkembangan lingkungan dan orang tuanyalah yang menentukan selanjutnya. Banyak orang yang beriman namun tanpa didasari pengetahuan yang memadai. Mereka beribadah namun ada saja yang masih menyimpang dari ketauhidannya. Apalagi mereka yang berada di penjuru kampung yang masih banyak mempercayai pohon-pohon yang besar, batu-batuan yang besar, dan lain sebagainya.6. Berangkat dari uraian diatas kami berupaya untuk menjelaskan mengenai ilmu tauhid dan perangkatnya.7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 1.2Rumusan Masalah14. 15. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.16. 1.Apa pengertian tauhid dan ilmu tauhid?17. 2.Bidang pembahasanapa saja dalam ilmu tauhid?18. 3.Apa saja tingkatan tauhid itu?19. 4.Bagaimana Tingkatan ilmu tauhid di antara ilmu yang lain?20. 21. 1.3Tujuan Masalah22. 23. Secara umum tujuan makalah ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Ilmu Tauhid.24. Adapun secara khusus, tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.25. 1.Untuk menjelaskan pengertian tauhid dan ilmu tauhid26. 2.Untuk menjelaskan bidang pembahasan apa saja dalam ilmu tauhid27. 3.Untuk menjelaskan apa saja tingkatan tauhid28. 4.Untuk menjelaskan bagaimana tingkatan ilmu tauhid diantara ilmu yang lain29. 30. 1.4Manfaat31. 32. Adapun manfaat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan khazanah mengenai ketauhidan dan perangkat-perangkatnya.33. 34. 1.5Metode35. 36. Makalah ini disusun dengan mengumpulkan referensi kajian pustaka dari buku dan dari alat elektronik bertaraf Internasional yaitu internet.37. 38. BAB II39. PEMBAHASAN40. PENGERTIAN ILMU TAUHID, BIDANG PEMBAHASAN ILMU TAUHID, TINGKATAN TAUHID DAN KEUTAMAAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID41. 42. 2.1 Pengertian Tauhid dan Ilmu Tauhid43. 44. Tauhid merupakan masdar/kata benda dari kata yang berasal dari bahasa arab yaitu wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang artinya menunggalkan sesuatu atau keesaan. Yang dimaksud disini adalah mempercayai bahwa Allah itu esa. Sedangkan secara istilah ilmu Tauhid ialah ilmu yang membahas segala kepercayaan-kepercayaan yang diambil dari dalil dalil keyakinan dan hukum-hukum di dalam Islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu esa.45. Menurut Syeh M, Abduh, ilmu tauhid (ilmu kalam) ialah ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya; membicarakan tentang Rosul, untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada mereka. (Hanafi, 2003: 2).46. Ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama. Allah SWT berfirman:47. 48. Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah. (Q.S. Muhammad: 19)49. 50. 51. Seandainya ada orang tidak mempercayai keesaan Allah atau mengingkari perkara-perkara yang menjadi dasar ilmu tauhid, maka orang itu dikatagorikan bukan muslim dan digelari kafir. Begitu pula halnya, seandainya seorang muslim menukar kepercayaannya dari mempercayai keesaan Allah, maka kedudukannya juga sama adalah kafir.52. Perkara dasar yang wajib dipercayai dalam ilmu tauhid ialah perkara yang dalilnya atau buktinya cukup terang dan kuat yang terdapat di dalam Al Quran atau Hadis yang shahih. Perkara ini tidak boleh ditawil atau ditukar maknanya yang asli dengan makna yang lain.(http://orgawam.wordpress.com/2012/11/07/definisi-tauhid-dan-ilmu-tauhid/).53. 54. Penamaan Ilmu Tauhid:55. Ilmu Tauhid juga disebut;56. 1.Ilmu Aqaid: Aqdun artinya tali atau pengikat. Aqaid adalah bentuk jama dari Aqdun. Disebut Aqaid, karena didalamnya mempelajari tentang keimanan yang mengikat hati seseorang dengan Allah, baik meyakini wujud-Nya, ke-Esaan-Nya atau kekuasaan-Nya.57. 2.Ilmu Kalam: kalam artinya pembicaraan. Disebut ilmu kalam, karena dalam ilmu ini banyak membutuhkan diskusi, pembahasan, keterangan-keterangan dan hujjah (alasan) yang lebih banyak dari ilmu lain.58. 3.Ilmu Ushuluddin: Ushuluddin artinya pokok-pokok agama. Disebut Ilmu Ushuluddin, karena didalamnya membahas prinsip-prinsip ajaran agama, sedang ilmu yang lainnya disebut furuad-Din (cabang-cabang agama), yang harus berpijak diatas ushuluddin.59. 4.Ilmu Marifat: marifat artinya pengetahuan. Disebut ilmu marifat, karena didalamnya mengandung bimbingan dan arahan kepada kepada umat manusia untuk mengenal khaliqnya. (Zakaria, 2008:1)60. 61. Sebab-sebab dinamakan ilmu kalam ialah karena:62. 1.Persoalan yang terpenting diantara pembicaraan-pembicaran masa-masa pertama Islam ialah Firman Tuhan (Kalam Allah), yaitu Quran apakah azali atau non-azali. Karena itu keseluruhan isi Ilmu kalam dinamai dengan salah satu bagian yang terpenting.63. 2.Dalam Ilmu Kalam ialah dalil-dalil akal pikiran di mana pengaruhnya tampak jelas pada pembicaraan ulama-ulama kalam, sehingga mereka kelihatan sebagai ahli bicara. Dalil Naqli (Quran dan Hadits) baru dipakai sesudah mereka menetapkan kebenaran persoalan dari segi akal pikiran.64. 3.Pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai logika dalam filsafat. Untuk dibedakan dengan logika, maka pembuktian-pembuktian tersebut dinamai Ilmu Kalam. (Hanafi, 2003: 5)65. 66. Hakikat Tauhid67. Seluruh manusia terlahir ke dunia ini dalam keadaan fitrahnya, yakni bertauhid. Sebagaimana yang di terangkan dalam ayat Q. S. Ar-Rum: 30.68. Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Islam; sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) Agama yang lurus, tetapi kebanyakan menusia tidak mengetahui.(Q.S. ar-Rum:30)69. Manusia pada dasarnya memerlukan suatu bentuk kepercayaan kepada sesuatu yang gaib, sebab itulah ia disebut makhluk religius, yaitu makhluk yang memiliki bawaaan primordial (azali) untuk beragama dan percaya kepada Tuhan. Inilah fitrah manusia yang secara otomatis memiliki potensi bertuhan sejak kelahirannya. Rasulullah saw. Bersabda:70. Artinya: setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (bertauhid). Kedua oangtua nyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi.(H.R. Bukhari dan Muslim).71. Untaian kata-kata tauhid dalam Islam dinyatakan dalam kalimat laa ilaaha ilallaah, Allah sebagai satu-satunya Tuhan.72. 73. Implikas Tauhid74. Tauhid dalam Islam yang diekspresikan dengan kalimat laa ilaaha ilallah merupakan titik tolak untuk membebaskan belenggu. Tauhid ini pula yang membebaskan manusia dari belenggu manusia lainnya, dari penyembahan terhadap rasio dan mental, serta dari sikap hidup materialistis.75. Tauhid juga membebaskan manusia dari kependetaan dan hiruk pikuk dunia. Jadi, tauhid mengandung pengertian bahwa manusia tidak membutuhkan apa-apa selain Allah, sehingga seseorang yang beriman diberi kemulyaan dan kepuasan sebagai hamba yang bebas dan benar-benar terhormat.76. Sudah jelaslah bahwa konsep tauhid laa ilaaha ilallaah mempunyai implikasi begitu revolusioner berupa pembebasan. Ia meniadakan otoritas, apapun bentuknya, untuk berhubungan dengan Allah swt. Sehingga manusia terbebas dari perbudakan mental dan penyembahan sesama makhluk. Allah swt., sudah jelas dekat dengan siapapun. Firman Allah swt.77. Artinya :dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdosa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (Q.S. al-Baqarah: 186)78. Inilah diantara hakikat tauhid laa ilaaha ilallaah. Apabila setiap orang mempunyai tauhid yang benar dan memahami tentang dirinya yang bebas dari belenggu apapun selain Allah swt., maka seharusnya ia dapat bekerja dan berkarya lebih baik tanpa gangguan pemikiran-pemikiran khurafat dan takhayul yang justru menghalangi etos kerja dan karya bagi kehidupan manusia. (Ismail, 2008: 10-23)79. 80. 2.2 Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid81. Tauhidmempunyai beberapa pembahasan diantaranya ada 6 yakni:82. 1.Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya.83. 2.Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui mujizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mujizat dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.84. 3.Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang panjang.85. 4.Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.86. 5.Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka).87. 6.Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.88. Allah swt berfirman:89. Artinya: Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (QS: Al-Baqarah: 285)90. Rasulullah saw. ditanya tentang iman, lalu beliau pun menjawab; .Artinya: Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk. (HR. Muslim).91. 92. 2.3 Tingkatan Tauhid93. Baik tauhid maupun kemusyrikan ada tingkatan dan tahapannya masing-masing. Sebelum kita melewati semua tahap dalam tauhid, kita belum dapat menjadi pengikut atau ahli tauhid (muwahhid) yang sejati.94. 95. 96. Adapun tingkatan tauhid adalah sebagai berikut.97. a.Tauhid Zat Allah98. Yang dimaksud dengan tauhid (keesaan) Zat Allah adalah, bahwa Allah Esa dalam Zat-Nya. Kesan pertama tentang Allah pada kita adalah, kesan bahwa Dia berdikari. Dia adalah Wujud yang tidak bergantung pada apa dan siapa pun dalam bentuk apa pun. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah Ghani (Absolut). Segala sesuatu bergantung pada-Nya dan membutuhkan pertolongan-Nya. Dia tidak membutuhkan segala sesuatu. Allah berfirman:99. Hai manusia, kamulah yang membutuhkan Allah. Dan Allah, Dialah Yang Maha Kaya (tidak membutuhkan apa pun) lagi Maha Terpuji.(QS. Fthir: 15)100. Kaum filosof menggambarkan Allah sebagai eksis sendiri, atau sebagai wujud yang eksistensinya wajib. Kesan kedua tentang Allah pada setiap orang adalah, bahwa Allah adalah Pencipta. Dialah Pencipta dan sumber final dari segala yang ada. Segala sesuatu adalah "dari-Nya". Dia bukan dari apa pun dan bukan dari siapa pun. Menurut bahasa filsafat, Dia adalah "Sebab Pertama".101. Inilah konsepsi pertama setiap orang tentang Allah. Setiap orang berpikir tentang Allah. Dan ketika berpikir tentang Allah, dalam benaknya ada konsepsi ini. Kemudian dia melihat apakah sebenarnya ada suatu kebenaran, kebenaran yang tidak bergantung pada kebenaran lain, dan yang menjadi sumber dari segala kebenaran.102. Arti dari Tauhid Zat Allah adalah bahwa kebenaran ini hanya satu, dan tak ada yang menyerupai-Nya. Al-Qur'an memfirmankan:103. Tak ada yang menyamai-Nya.(QS. asy-Syr: 11)104. Dan tak ada yang menyamai-Nya. (QS. al-Ikhlsh: 4)105. Kaidah bahwa sesuatu yang ada selalu menjadi bagian dari spesies, hanya berlaku pada ciptaan atau makhluk saja. Misal, jika sesuatu itu bagian dari spesies manusia, maka dapat dibayangkan bahwa sesuatu itu adalah anggota dari spesies manusia ini. Namun untuk Wujud Yang Ada Sendiri, kita tidak dapat membayangkan seperti itu. Dia berada di luar semua pikiran seperti itu. Karena kebenaran yang ada Sendiri itu satu, maka sumber dan tujuan alam semesta hanya satu. Alam semesta bukanlah berasal dari berbagai sumber, juga tidak akan kembali ke berbagai sumber. Alam semesta berasal dari satu sumber dan satu kebenaran. Allah berfirman:106. Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segalanya." (QS. ar-Ra'd: 16)107. Segala sesuatu akan kembali ke sumber yang satu dan kebenaran yang satu. Kata Al-Qur'an,108. Ingatlah bahwa kepada Allah lah kembali segala sesuatu. (QS. asy-Syr: 53)109. Dengan kata lain, alam semesta memiliki satu pusat, satu kutub dan satu orbit. Hubungan antara Allah dan alam semesta adalah hubungan Pencipta dan makhluk, yaitu hubungan sebab dan akibat, bukan jenis hubungan antara sinar dan lampu, atau antara kesadaran manusia dan manusia.110. Betul bahwa Allah tidak terpisah dari alam semesta. Dia bersama segala sesuatu. Al-Qur'an memfirmankan:111. Dia bersamamu di mana pun kamu berada. (QS. al-Hadd: 4)112. Namun demikian, ketidakterpisahan Allah dari alam semesta tidaklah berarti bahwa Dia bagi alam semesta adalah seperti sinar bagi lampu atau seperti kesadaran bagi tubuh. Kalau demikian halnya, maka Allah merupakan efek dari alam semesta, bukan sebab dari alam semesta, karena sinar adalah efek dari lampu. Begitu pula, ketidakterpisahan Allah dari alam semesta tidaklah berarti bahwa Allah, alam semesta dan manusia memiliki orientasi yang sama, dan semuanya eksis dengan kehendak dan semangat yang sama. Semua ini adalah sifat makhluk yang adanya karena sesuatu yang lain. Allah bebas dari semua itu. Al-Qur'an memfirmankan:113. Mahasuci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. (QS. ash-Shfft: 180)114. 115. b. Tauhid dalam Sifat-sifat Allah116. Tauhid Sifat-sifat Allah artinya adalah mengakui bahwa Zat dan Sifat-sifat Allah identik, dan bahwa berbagai Sifat-Nya tidak terpisah satu sama lain. Tauhid Zat artinya adalah menafikan adanya apa pun yang seperti Allah, dan Tauhid Sifat-sifat-Nya artinya adalah menafikan adanya pluralitas di dalam Zat-Nya. Allah memiliki segala sifat yang menunjukkan kesempurnaan, keperkasaan dan ke-indahan, namun dalam Sifat-sifat-Nya tak ada segi yang benar-benar terpisah dari-Nya. Keterpisahan zat dari sifat-sifat dan keterpisahan sifat-sifat dari satu sama lain merupakan ciri khas keterbatasan eksistensi, dan tak mungkin terjadi pada eksistensi yang tak terbatas. Pluralitas, perpaduan dan keterpisahan zat dan sifat-sifat tak mungkin terjadi pada Wujud Mutlak.117. Seperti Tauhid zat Allah, tauhid sifat-sifat Allah merupakan doktrin Islam dan salah satu gagasan manusiawi yang paling bernilai, yang semata-mata mengkristal dalam mazhab syiah. Disini kami kutipkan sebuah kalimat dalam khotbah pertama Nahj al-balaghah yang membenarkan sekaligus menjelaskan gagasan ini :118. segala puji bagi Allah. Tak ada ahli pidato ahli bicara pun yang dapat memuji-Nya dengan memadai. Rahmat dan berkah-Nya tak dapat di hitung oleh ahli hitung sekalipun. Yang paling perhatian sekalipun tak dapat menyembah dengan semestinya. Dia tak dapat di mengerti sepenuhnya, sekalipun luar biasa kecerdasan tersebut sifat-sifat-Nya tak dibatasi oleh pembatas apapun. Tak ada kata yang yang dapat menggambarkan-Nya dengan utuh.119. Seperti kita tahu, dalam kalimat di atas digarisbawahi ketidakterbatasan sifat-sifat Allah. Dalam khotbah itu juga, setelah beberapa kalimat, Iman ali bin abi thalib as berkata:120. sebenar-benar ketaatan kepada-Nya artinya adalah menafikan pengaitan sifat-sifat kepada-Nya, karena pihak yang dikaiti sifat menunjukan bahwa pihak tersebut beda dengan sifat yang dikaitkan kepada-Nya, dan setiap sifat-Nya menujukan bahwa sifat tersebut beda dengan pihak tersebut. Barang siapa mengaitkan sifat kepada Allah berarti dia menyamakan-Nya (dengan sesuatu), dan barang siapa menyamakan-Nya (Lihat Nahj al-balaghah, khotbah 1, hal.137.ISP.1984)121. Dalam kaliamat pertama ditegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat (yang sifat-sifat Nya tak di batasi oleh batas-batas). Dalam kalimat kedua juga ditegaskan bahwa Dia memiliki sifat-sifat, namun diperintahkan untuk tidak mengaitkan sifat-sifat kepada Nya.122. Redaksi kalimat-kalimat ini menunjukkan bahwa Sifat-sifat yang dimiliki-Nya tak terbatas seperti halnya ketakterbatasan diri-Nya sendiri, bahwa Sifat-sifat yang dimiliki-Nya identik dengan Zat-Nya, dan sifat-sifat yang tak dimiliki-Nya adalah sifat-sifat yang terbatas dan terpisah dari Zat-Nya dan terpisah satu sama lain. Dengan demikian, Tauhid dalam Sifat-sifat Allah artinya adalah mengakui bahwa Zat Allah dan Sifat-sifat-Nya adalah satu.123. 124. c.Tauhid dalam Perbuatan Allah125. Arti Tauhid dalam perbuatan-Nya adalah mengakui bahwa alam semesta dengan segenap sistemnya, jalannya, sebab dan akibatnya, merupakan perbuatan Allah saja, dan terwujud karena kehendak-Nya. Di alam semesta ini tak satu pun yang ada sendiri. Segala sesuatu bergantung pada-Nya. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah pemelihara alam semesta. Dalam hal sebab-akibat, segala yang ada di alam semesta ini bergantung. Maka dari itu, Allah tidak memiliki sekutu dalam Zat-Nya, Dia juga tak memiliki sekutu dalam perbuatan-Nya. Setiap perantara dan sebab ada dan bekerja berkat Allah dan bergantung pada-Nya. Milik-Nya sajalah segala kekuatan maupun kemampuan untuk berbuat.126. Manusia merupakan satu di antara makhluk yang ada, dan karena itu merupakan ciptaan Allah. Seperti makhluk lainnya, manusia dapat melakukan pekerjaannya sendiri, dan tidak seperti makhluk lainnya, manusia adalah penentu nasibnya sendiri. Namun Allah sama sekali tidak mendelegasikan Kuasa-kuasa-Nya kepada manusia. Karena itu manusia tidak dapat bertindak dan berpikir semaunya sendiri, "Dengan kuasa Allah aku berdiri dan duduk. "127. Percaya bahwa makhluk, baik manusia maupun makhluk lainnya, dapat berbuat semaunya sendiri, berarti percaya bahwa makhluk tersebut dan Allah sama-sama mandiri dalam berbuat.128. Karena mandiri dalam berbuat berarti mandiri dalam zat, maka kepercayaan tersebut bertentangan dengan keesaan Zat Allah (Tauhid dalam Zat), lantas apa yang harus dikatakan mengenai keesaan perbuatan Allah (Tauhid dalam Perbuatan).129. Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong (untuk menjaga-Nya) dan kehinaan. Karma itu, agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. (QS. al-Isr': 111)130. 131. d.Tauhid dalam Ibadah132. Tiga tingkatan Tauhid yang dipaparkan di atas sifatnya teoretis dan merupakan masalah iman. Ketiganya harus diketahui dan diterima. Namun Tauhid dalam ibadah merupakan masalah praktis, merupakan bentuk "menjadi". Tingkatan-tingkatan tauhid di atas melibatkan pemikiran yang benar. Tingkat keempat ini merupakan tahap menjadi benar. Tahap teoretis tauhid, artinya adalah memiliki pandangan yang sempurna. Tahap praktisnya artinya adalah berupaya mencapai kesempurnaan. Tauhid teoretis artinya adalah memahami keesaan Allah, sedangkan tauhid praktis artinya adalah menjadi satu. Tauhid teoretis adalah tahap melihat, sedangkan tauhid praktis adalah tahap berbuat. Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang tauhid praktis, perlu disebutkan satu masalah lagi mengenai tauhid teoretis. Masalahnya adalah apakah mungkin mengetahui Allah sekaligus dengan keesaan Zat-Nya, keesaan Sifat-sifat-Nya dan keesaan perbuatan-Nya, dan jika mungkin, apakah pengetahuan seperti itu membantu manusia untuk hidup sejahtera dan bahagia; atau dan berbagai tingkat dan tahap tauhid, hanya tauhid praktis saja yang bermanfaat.133. Sejauh menyangkut kemungkinan mendapat pengetahuan seperti itu, sudah kami bahas dalam buku kami "Prinsip-prinsip Filsafat dan Metode Realisme". Apakah pengetahuan seperti itu bermanfaat atau justru sebaliknya, itu tergantung pada konsepsi kita sendiri mengenai manusia, kesejahteraan dan kebahagiaannya. Gelombang pemikiran materialistis di zaman modern ini bahkan menyebabkan kaum yang beriman kepada Allah menganggap tak banyak manfaatnya masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang Allah. Mereka memandang masalah-masalah seperti itu sebagai semacam manuver mental dan pelarian dari problem-problem praktis kehidupan. Namun seorang Muslim yang percaya bahwa realitas manusia bukanlah realitas jasmaninya saja, namun realitas sejati manusia adalah realitas spiritualnya dan bahwa hakikat roh manusiawi adalah hakikat pengetahuan dan kesuciannya, tahu betul bahwa apa yang disebut sebagai tauhid teoretis itu sendiri, selain merupakan dasar dari tauhid praktis, merupakan kesempumaan psikologis yang paling tinggi tingkatannya. Tauhid ini mengangkat manusia, membawa manusia menuju Kebenaran Ilahiah, dan membuat manusia menjadi sempurna. Allah SWT berfirman:134. Kepada-Nya naik kata-kata yang baik, dan amal saleh dinaikkan-Nya.(QS. Fthir: 10)135. Sisi manusiawi manusia ditentukan oleh pengetahuannya tentang Allah. Pengetahuan manusia bukanlah sesuatu yang terpisah dari manusia itu sendiri. Semakin tahu manusia itu tentang alam semesta, sistemnya dan asal-usulnya, semakin berkembang sisi manusiawi manusia tersebut, yang lima puluh persen substansi sisi manusiawi itu berupa pengetahuan. Dari sudut pandang Islam, khususnya ajaran Syiah, tak ada keraguan sedikit pun bahwa tujuan sisi manusiawi itu sendiri adalah mengetahui tentang Allah, tak soal dengan efek praktis dan sosialnya.136. Sekarang kita bahas masalah tauhid praktis. Tauhid praktis atau tauhid ibadah, artinya adalah hanya menyembah atau beribadah kepada Allah saja. Dengan kata lain, tulus ikhlas dalam beribadah kepada Allah.137. Kemudian akan kami jelaskan bahwa dari sudut pandang Islam, ibadah ada tingkatan-tingkatannya. Tingkatannya yang sangat jelas adalah menunaikan ritus-ritus yang berkaitan dengan penyucian dan pengagungan Allah. Kalau ritus-ritus seperti itu dilakukan untuk selain Allah, artinya adalah keluar total dari Islam. Namun demikian, dari sudut pandang Islam, ibadah bukan hanya tingkatan yang ini saja. Setiap bentuk orientasi spiritual dan menerima sesuatu sebagai ideal spiritual, maka hal itu tergolong ibadah. Al-Qur'an memfirmankan:138. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. (QS. al-Furqn: 43)139. Kalau kita menaati seseorang yang telah dilarang Allah untuk ditaati, dan tunduk patuh sepenuhnya kepadanya, berarti kita menyembah atau beribadah kepada orang itu.140. Al-Qur'an mengatakan,141. Mereka menjadikan para rabbi dan rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (QS. at-Taubah: 31)142. Dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah.(QS. li 'Imrn: 64)143. Dengan demikian tauhid praktis atau tauhid ibadah, artinya adalah menerima Allah saja sebagai yang layak untuk ditaati tanpa pamrih, memandang hanya Dia saja yang menjadi ideal dan arah perilaku, dan menolak selain-Nya serta menganggap selain-Nya tidak layak ditaati tanpa pamrih, atau tidak layak untuk dijadikan ideal. Tauhid ibadah artinya adalah tunduk kepada Allah saja, bangkit untuk-Nya saja, dan hidup untuk-Nya saja, serta mati untuk-Nya saja.144. (Nabi Ibrahim berkata):"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang mendptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan"... Katakanlah, "Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama tunduk patuh kepada-Nya."(QS. al-An'am: 79, 162-163)145. Tauhid Nabi Ibrahim ini merupakan Tauhid praktis atau Tauhid ibadah. Inilah yang divisualisasikan oleh iman ini: "La ilaha illallah" (tiada Tuhan selain Allah). (Muthahhari, Murtadha. 2002: 69-73)146. 147. 2.4Kedudukan Ilmu Tauhid di Antara Semua Ilmu148. Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik perkayuan karena teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati?149. Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama.150. Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa. Allah swt. berfirman,151. 152. Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah. (Muhammad: 19)153. 154. Al-Quran adalah Kitab Tauhid Terbesar155. Sesungguhnya pembahasan utama Al-Quran adalah tauhid. Kita tidak akan menemukan satu halaman pun yang tidak mengandung ajakan untuk beriman kepada Allah, rasul-Nya, atau hari akhir, malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, atau taqdir yang diberlakukan bagi alam semesta ini.156. Bahkan dapat dikatakan bahwa hampir seluruh ayat Al-Quran yang diturunkan sebelum hijrah (ayat-ayat Makkiyyah) berisi tauhid dan yang terkait dengan tauhid.157. Karena itu tak heran masalah tauhid menjadi perhatian kaum muslimin sejak dulu, sebagaimana masalah ini menjadi perhatian Al-Quran. Bahkan, tema tauhid adalah tema utama dakwah mereka. Umat Islam sejak dahulu berdakwah mengajak orang kepada agama Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Mereka mendakwahkan bukti-bukti kebenaran akidah Islam agar manusia mau beriman kepada akidah yang lurus ini.158. Bagi seorang muslim, akidah adalah segala-galanya. Tatkala umat Islam mengabaikan akidah mereka yang benar -yang harus mereka pelajari melalui ilmu tauhid yang didasari oleh bukti-bukti dan dalil yang kuat mulailah kelemahan masuk ke dalam keyakinan sebagian besar kaum muslimin.159. Kelemahan akidah akan berakibat pada amal dan produktivitas mereka. Dengan semakin luasnya kerusakan itu, maka orang-orang yang memusuhi Islam akan mudah mengalahkan mereka. Menjajah negeri mereka dan menghinakan mereka di negeri mereka sendiri.160. Sejarah membuktikan bahwa umat Islam generasi awal sangat memperhatikan tauhid sehingga mereka mulia dan memimpin dunia. Sejarah juga mengajarkan kepada kita, ketika umat Islam mengabaikannnya akidah, mereka menjadi lemah. Kelemahan perilaku dan amal umat Islam telah memberi kesempatan orang-orang kafir untuk menjajah negeri dan tanah air umat Islam.161.