asda

download asda

of 8

description

ffdd

Transcript of asda

  • LAPORAN STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL KI3161

    Percobaan 2

    Karakterisasi Protein:

    Penentuan Kadar dan Elektroforeis Gel Akrilamid

    Nama : Muhammad Hairuddin

    NIM : 10513050

    Kelompok : 2

    Nama Asisten :

    Tanggal Percobaan : 29 September 2015

    Tanggal Pengumpulan : 1 Oktober 2015

    LABORATORIUM BIOKIMIA

    PROGRAM STUDI KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2015

  • PERCOBAAN 2

    KARAKTERISASI PROTEIN:

    Penentuan Kadar dan Elektroforesis Gel Akrilamid

    I. Tujuan

    - Menentukan kadar protein dengan metode Lowry dan Bradford

    - Menentukan karakter fisik protein

    II. Teori Percobaan

    Untuk menentukan kadar suatu protein terdapat beberapa metode yang biasa

    digunakan antara lain yaitu metode Biuret, metode Lowry, metode Bradford, dan lain

    sebagainya. Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya

    masing-masing. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan

    metode yang terbaik dan tepat antara lain yaitu banyaknya material atau sampel yang

    tersedia, waktu yang diperlukan untuk melakukan pengukuran, dan ketersediaanya alat

    spektrofotometri UV dan VIS.

    Penentuan kadar protein dengan metode Lowry adalah suatu metode penentuan

    yang menggunakan reagen pendeteksi gugus-gugus fenolik seperti reagen Folin-Ciocalteu.

    Reagen Folin-Ciocalteu ini adalah fosfomolibdat dan fosfotungstat. Metode Lowry ini

    adalah modifikasi dari metode Biuret, dimana penambahan reagen Biuret pada metode

    Lowry akan meningkatkan sensitivitasnya. Karena kompleks Cu-protein yang dihasilkan

    pada metode Biuret akan mereduksi fosfotungstat dan fosfomolibdat yang akan

    menghasilkan tungsten dan molybdenum yang memberikan warna biru.

    Penentuan kadar protein dengan metode Bradford tidak jauh berbeda dengan

    metode Lowry yaitu sama-sama sensitif mendeteksi gugus-gugus fenolik seperti tirosin,

    dan tiptopan. Namun pada metode Bradford reagen yang digunakan adalah CBBG

    (Coomaise Briliant Blue G250). Reagen CBBG bebas memiliki warna merah kecoklatan

    dengan Imaks=465 nm, di dalam kondisi basa reagen ini akan berupa anion yang aktif

    mengikat protein sehingga menghasilkan warna biru dengan nilai Imaks=595 nm. Jumlah

    CBBG yang terikat dengan protein akan proporsional dengan muatan positif yang

    ditemukan pada protein.

    Elektroforesis merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memisahkan

    suatu molekul, dalam hal ini makromolekul didalam media berpori dan bermedan listrik (

    bermuatan). Makromolekul yang banyak dipisahkan atau dikarakterisasi dengan teknik ini

    adalah protein dan asam nukleat. Pemisahan protein ini menggunakan media akrilamid dan

    pemisahan asam nukleat (DNA) dengan menggunakan agarosa. Teknik elektroforesis

    poliakrilamid menggunakan sodium dodesil sulfat (SDS). Adanya penambahan SDS akan

  • menghomogenkan muatan globular atau denaturasi protein dengan muatan negatif dari

    SDS sehingga molekul sampel akan bermigrasi dari kutub negatif ke kutub positif.

    Eletroforesis dengan akrilamid mengandung SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate-

    Poliacrylamid Gel Electrophoresis). Pada SDS-PAGE ini terdapat dua bagian penting yaitu

    stacking gel dan separating gel.

    III. Data pengamatan

    1. Penentuan kadar protein dengan metode Lowry

    Konsentrasi (g/L) Absorban (A)

    Standar 1 40 0.073

    Standar 2 80 0.118

    Standar 3 120 0.210

    Standar 4 160 0.308

    Standar 5 200 0.275

    Sampel 1 0.066

    Sampel 2 0.1108

    Sampel 3 0.427

    2. Penentuan kadar protein dengan metode Bradford

    Konsentrasi (g/L) Absorban (A)

    Standar 1 4 0.218

    Standar 2 8 0.290

    Standar 3 12 0.357

    Standar 4 16 0.474

    Standar 5 20 0.493

    Sampel 1 0.316

    Sampel 2 0.801

    Sampel 3 0.840

    3. SDS-PAGE

    Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3

    1.5 0.4 0.6

    2.6 0.7 1.7

    - 1.5 2.8

    - 2 -

    - 2.6 -

  • IV. Pengolahan data

    1. Penentuan kadar protein dengan metode Lowry

    Persamaan kurva = y= 0.002x-0.022

    Dengan y= absorbansi dan x= konsentrasi

    Sampel 1:

    y= 0.002x-0.022

    0.066 = 0.002x-0.022

    0.066+0.022=0.002x

    0.088=0.002x

    x= 44 g/L

    dengan cara yang sama untuk sampel 2 dan 3 di dapatkan konsentrasinya masing-

    masing adalah 66.4 g/L dan 224.5 g/L

    0.07

    0.12

    0.21

    0.31

    y = 0.002x - 0.022R = 0.9758

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    0.35

    0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

    Ab

    sorb

    ansi

    (A

    )

    Konsentrasi (g/L)

    Kurva Konsentrasi VS Absorbansi

  • 2. Penentuan kadar protein dengan metode Bradford

    Persamaan kurva = y= 0.0171x+0.1511

    Dengan y= absorbansi dan x= konsentrasi

    Sampel 1:

    y= 0.0171x+0.1511

    0.316 = 0.0171x+0.1511

    0.316-0.1511=0.0171x

    0.1649=0.0171x

    x= 9.643 g/L

    dengan cara yang sama untuk sampel 2 dan 3 di dapatkan konsentrasinya masing-

    masing adalah 38.005 g/L dan 40.2865 g/L

    0.218

    0.29

    0.357

    0.493

    y = 0.0171x + 0.1511R = 0.9998

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0 5 10 15 20 25

    Ab

    sorb

    ansi

    (A

    )

    Konsentrasi (g/L)

    Kurva Konsentrasi VS Absorbansi

  • V. Pembahasan

  • VI. Kesimpulan

    VII. Daftar pustaka

    Colowick, S.P and Kaplan, N.O (1957), Methods in Enzymology, vol. V, Acad. Press

    Inc, New York, p. 448-450.

    Holme, D.J and Peck, H (1993), Analytical Biochemistry, 2nd Ed., Longman

    Scientific and Technical, New York.

    Lowry, O.H., Rosebrough, N.J., Farr, L.A and Randall, R.J (1951), Protein measurement

    with the folin phenol reagent, The Journal of Biological Chemistry, p.265-275.

    Alexander, R.R and Griffiths, J.M (1993), Basic Biochemical Methods, 2nd Ed., A John

    Wiley & Sons, Inc., New Cork.