Asas Kurikulum

27
 BAB I PENDAHULUAN Ku riku lum merupa kan sal ah sat u kom pon en yang sangat pen ting dal am  pendid ikan. Tanpa kuriku lum, prose s pendid ikan tidak akan berjalan mulus . Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tuju an pen did ika n. Di dal am kur ikul um tera ngk um ber bag ai keg iata n dan pol a  pengaja ran yang dapat mene ntukan arah prose s pembe lajaran. Itulah sebab nya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru. Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli  pendid ikan. Dal am PP No . 19 tahu n 2005 te ntang SN P dijelask an bahwa k urikulu m adala h se pe ran gk at re nca na da n pe ngat ura n me ng enai tujuan, isi , da n ba ha n  pelajaran serta cara yang digu nakan sebag ai pedoman penye lenggar aan kegiata n  pembe lajaran u ntuk mencapai tujuan pendid ikan te rtentu (20 07:3 ) Senad a deng an penge rtian di atas, Oemar Hamalik (1990:3 2) menyat akan  bahwa kuriku lum ada lah sua tu alat yan g amat penting dalam ra ngka me realisasi dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya terhadap siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasil–hasil belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi dan sos ial bud aya mas yara kat, ses uai den gan tuntutan mina t, keb utu han dan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan dengan proses belajar para siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan kurikulum. Sement ara itu ,Ol ive r dalam Oli va (1982: 7-8) menyamakan kurikul um dengan program pendidikan, dan membaginya ke dalam empat elemen dasar, yaitu: (1) pr og ram studi, (2) pro gr am pe ngal aman, (3) pr og ram pel ayana n, dan (4) kuriku lum tersembunyi. Kurikulu m tersebu nyi menurut Oliver adalah nilai-nila i yang diajukan sekolah, perhatian dari guru, tingkat antusiasme para guru, dan iklim fisik serta sosial di sekolah. 1

Transcript of Asas Kurikulum

Page 1: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 1/27

 

BAB I

PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

 pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.

Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya

tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola

 pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,

menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.

Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli

 pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

 pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

 pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (2007:3)

Senada dengan pengertian di atas, Oemar Hamalik (1990:32) menyatakan

 bahwa kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam rangka merealisasi dan

mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan

sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun

luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya terhadap

siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasil–hasil belajar 

tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalan dengan

nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi

dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan tuntutan minat, kebutuhan dan

kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan dengan proses belajar para

siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan kurikulum.

Sementara itu ,Oliver dalam Oliva (1982: 7-8) menyamakan kurikulum

dengan program pendidikan, dan membaginya ke dalam empat elemen dasar, yaitu:

(1) program studi, (2) program pengalaman, (3) program pelayanan, dan (4)

kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersebunyi menurut Oliver adalah nilai-nilai

yang diajukan sekolah, perhatian dari guru, tingkat antusiasme para guru, dan iklim

fisik serta sosial di sekolah.

1

Page 2: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 2/27

 

Soedijarto mengemukakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan

kegiatan belajar yang direncanakan, diorganisasikan untuk ditaati para siswa untuk 

mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan

seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode tertentu

dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah

tanggung jawab sekolah. Kurikulum merupakan keseluruhan hasil belajar yang

direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar 

mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah

mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi

siswa.

Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di

Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di

Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum

1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga

disebut KTSP.

Mulyasa, (2007: 8) mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum yang

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,

karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik 

 peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini dikembangkan

 berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan penyempurnaan dari SK dan KD

dalam KBK.

Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak 

 pelaksana kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan

tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam

 pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan KTSP

dengan mempertimbangkan potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial budaya

masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu, dalam

mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas-asas kurikulum agar KTSP

2

Page 3: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 3/27

 

sesuai dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum

secara umum. Adapun asas-asas kurikulum akan dijelaskan pada bagian berikut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asas-Asas Kurikulum

3

Page 4: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 4/27

 

Guru, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu

memahami kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya. Nasution (2008:11-14)

menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan kurikulum.

Keempat asas tersebut adalah:

1. Asas Filosofis

Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”.

Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita, atau filsafat yang

dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia.

Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama

dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai

melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin

terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

 bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Jadi, asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai

dengan filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu negara menimbulkan implikasi yang

 berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan

tata cara mengajarkan, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh. Apabila

 pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di Indonesia,

 penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan

Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara

sebagai landasan filosofis negara.

Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut

 Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:

• filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing.

Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik 

anak menjadi manusia dan warga negara yang dicita-citakan oleh masyarakat

itu. Jadi, filsafat menentukan tujuan pendidikan.

• dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil

 pendidikan yang harus dicapai, manusia yang bagaimana yang harus dibentuk.

• filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk 

mencapai tujuan itu.

4

Page 5: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 5/27

 

• filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak 

lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak.• tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan hingga

mana tujuan itu telah tercapai.

• tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar-mengajar, bila

 jelas diketahui apa yang ingin dicapai.

2. Asas Psikologi Anak dan Psikologi Belajar 

a) Psikologi Anak Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan

situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan

 bakatnya. Selama berabad-abad, anak tidak dipandang sebagai manusia yang

lain daripada orang dewasa. Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan

 bahan, sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan tersebut

dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai kebutuhan sendiri sesuai

dengan perkembangannya. Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat

 perhatian menjadi salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian

muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata didasarkan atas

minat dan perkembangan anak (child centered curiculum). Kurikulum ini dapat

diapandang sebagai reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa

tanpa menghiraukan kebutuhan anak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum

adalah:

• Anak bukan miniatur orang dewasa

• Fungsi sekolah di antaranya mengembangkan pribadi anak 

seutuhnya.

• Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan

kurikulum

• Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar dan

 bukan objek belajar.

5

Page 6: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 6/27

 

• Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain dari yang lain.

Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia sedapatmungkin berkembang sesuai dengan bakatnya.

• Walaupun tiap anak berbeda dari yang lain, banyak pula persamaan

di antara mereka. Maka sebagian dari kurikulum dapat sama bagi semua.

 b) Psikologi Belajar 

Pendidikan di sekolah diberikan dnegan kepercayaan dan keyakinan

 bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak 

dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya,

menerima norma-norma, menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting

ialah: bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana proses

 belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberikan

hasil sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan

dengan cara seefektif-efektifnya.

Oleh sebab belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks,

timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama

lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak 

memberikan gambaran tentang keseluruhan prooses belajar. Jadi, yang

mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik.

Dengan demikian, teori belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam

 pengembangan kurikulum.

Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum

antara lain diperlukan dalam hal:

• seleksi dan organisasi bahan pelajaran

• menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi

• merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan belajar 

tercapai. (Nasution, 2008:57)

3. Asas Sosiologis

6

Page 7: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 7/27

 

Anak tidak hidup sendiri terisolasi dari manusia lain. Ia selalu hidup dalam

suatu masyarakat. Di situ, ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilakukannya

dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa

kelak. Ia banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya harus

menyumbangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat.

Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus

dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakannya dalam

kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-nilai yang dianutnya. Tiap anak 

akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan

dalam kurikulum. Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek 

merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan

kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan

kurikulum, masyarakat dijadikan salah satu asas

4. Asas Organisatoris

Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan

disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah

diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam

 bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain.

Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan

segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu

 jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata

 pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung memilih

kurikulum terpadu.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

 Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama

dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-

 budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi sebelum uraian tentang

7

Page 8: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 8/27

 

landasan pengembangan kurikulum dari Nana Syaodih Sukmadinata kita lihat

faktor-faktor pengembangan kurikulum

• Filosofi 

merupakan konseptual dan ideal Sasaran pendidikan (tujuannya?)

Proses pendidikan (bagaimana caranya?) mendidik-siswa (siapa peserta didik,

siapa pendidik?)

• PSIKOLOGIS 

- Rencana belajar untuk pengalaman

- Perkembangan siswa

- Karakteristik siswa

- Metode belajar-mengajar 

• Sosial Budaya 

dalam hal ini masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan

sesuatu yang nyata Perubahan tata nilai Perubahan tuntutan kehidupan

Perubahan tuntutan kerja

• Ilmu Dan Teknologi 

Arahnya bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa

depan Teori baru Teknologi baru Menurut Hansiswany Kamarga dalam

Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum

8

Page 9: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 9/27

 

1. Landasan Filosofis

Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama

halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran

filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan

rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum berlandaskan pada aliran-

aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi

kurikulum yang dikembangkan.Hubungan Antara Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan

• Donald Butler (1957), filsafat memberikan arah & metodologi terhadap

 praktek pendidikan; praktek pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan

filsafat

• Brubacher (1950), mengemukakan 4 pandangan tentang hubungan ini :

• Filsafat merupakan dasar utama dalam filsafat pendidikan

• Filsafat merupakan bunga, bukan akar pendidikan

• Filsafat pendidikan berdiri sendiri sebagai disiplin yang mungkin memberi

keuntungan dari kontak dengan filsafat, tetapi kontak tersebut tidak penting

• Filsafat dan teori pendidikan menjadi satu

• John Dewey, filsafat dan filsafat pendidikan adalah sama, seperti

 pendidikan sama dengan kehidupan

9

Page 10: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 10/27

 

Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini

diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan

 pengembangan kurikulum.

• Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan

keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan

dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari.

Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut ,

kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih

 berorientasi ke masa lalu

• Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian

 pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota

masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya

dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di

masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih

 berorientasi pada masa lalu.

• Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan

tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti

memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup

di dunia ? Apa pengalaman itu ?

• Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual,

 berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.

Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik 

aktif.

• Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme.

Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di

samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme,

rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir 

kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,

memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini

menekankan pada hasil belajar dari pada proses.

10

Page 11: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 11/27

 

Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan

aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-

Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi

 pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat

rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum

Interaksional. Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan

keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum,

 penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih

mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait

dengan pendidikan.

2. Landasan Psikologis

 Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal

terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1)

 psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan

merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan

 perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat

 perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas

 perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan

individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang

mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar 

mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek 

 perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai

 bahan pertimbangans ekaligus mendasar pengembangankurikulum.

Masih berkenaan dengan landasan psikologis, Ella Yulaelawati

memaparkan teori-teori psikologi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Dengan mengutip pemikiran Spencer, Ella Yulaelawati mengemukakan pengertian

kompetensi bahwa kompetensi merupakan “karakteristik mendasar dari seseorang

11

Page 12: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 12/27

 

yang merupakan hubungan kausal dengan referensi kriteria yang efektif dan atau

 penampilan yang terbaik dalam pekerjaan pada suatu situasi“.

Selanjutnya,dikemukakan pulatentang 5 tipe kompetensi,yaitu:

• motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau

keinginan untuk melakukansuatuaksi

•  bawaan; yaitu karakteristik fisik yang merespons secara konsisten berbagai

situasi atau informasi. yaitu; tingkahlaku, nilai atau image seseorang;

•  pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang; dan

• keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun

mental.

Keterampilan dan pengetahuan cenderung lebih tampak pada permukaan

ciri-ciri seseorang, sedangkan konsep diri, bawaan dan motif lebih tersembunyi dan

lebih mendalam serta merupakan pusat kepribadian seseorang. Kompetensi

 permukaan (pengetahuan dan keterampilan) lebih mudah dikembangkan. Pelatihan

merupakan hal tepat untuk menjamin kemampuan ini. Sebaliknya, kompetensi

 bawaan dan motif jauh lebih sulit untuk dikenali dan dikembangkan.

3. Landasan Sosial-Budaya

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai

suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita

maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk 

terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan

semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk 

hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta

didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun

informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat

 pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya

menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita

mengharapkan melalui pendidikan dapat lebih mengerti dan mampu membangun

kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan

harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan

12

Page 13: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 13/27

 

 perkembangan yang ada di masyakarakat. Karena setiap lingkungan masyarakat

masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola

kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting

dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara

 berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat

 bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segikehidupanlainnya.

Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukamdinata, 1997) mengemukakan bahwa

melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam

 peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang.

4. Landasan Ilmu PengetahuandanTeknologi

Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia

masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan

yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini

dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang. Dalam abad

 pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan dengan

standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai

masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang

disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar 

 bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai

 pengetahuan, serta mengatasi siatuasi yang ambigu dan antisipatif terhadap

ketidakpastian karena berbagai penemuan teknologi baru terus berkembang.

Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam

 bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan

manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya arahnya bersifat tidak hanya untuk 

sekarang tetapi untuk masa depan dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju

 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat

mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

untuk kepentingan bersama, kepnetingan sendiri dan kelangsungan hidup manusia.

13

Page 14: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 14/27

 

C. Selayang Pandang Perjalanan Kurikulum Nasional 

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan

nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,

1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut

merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial

 budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,

kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara

dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua

kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan

UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta

 pendekatan dalam merealisasikannya.

1. Kurikulum 1968 dan sebelumnya

Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama  Rentjana

 Pelajaran 1947 . Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih

dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya

meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 boleh

dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana

kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan

maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada

 pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar 

dengan bangsa lain di muka bumi ini.

Setelah Rentjana Pelajaran 1947 , pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia

mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama  Rentjana Pelajaran

Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan

nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa

setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan

dengan kehidupan sehari-hari.

14

Page 15: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 15/27

 

Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali

menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama  Rentjana

 Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari

kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat

mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga

 pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu

 pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu

dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana

menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan

UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan

ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat

 jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,

dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi

kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

2. Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan

 pendekatan-pendekatan di antaranya sebagai berikut.

• Berorientasi pada tujuan

• Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran

memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan

yang lebih integratif.

• Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.

• Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur 

Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah

kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam

 bentuk tingkah laku siswa.

15

Page 16: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 16/27

 

• Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus

respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill ).Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak 

mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN

1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari

kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah

menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.

3. Kurikulum 1984

Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di

antaranya adalah sebagai berikut.

• Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke

dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah

• Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi

dengan kemampuan anak didik 

• Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di

sekolah

• Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap

 jenjang.

• Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang

 pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah

menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.

• Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan

 perkembangan lapangan kerja.

Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara

kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap

 pendidikan dalam kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai lagi, oleh karena itu

diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau

revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

16

Page 17: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 17/27

 

• Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa

 pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangatterbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu,

sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan

adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.

• Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar 

siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual,

dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara

maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.

• Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral

adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan

kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang

sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.

• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-

konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru

kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat

 peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep

yang dipelajarinya.

• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.

Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan

 penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,

semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan

induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar 

dan dari sederhana menuju ke kompleks.

• Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah

 pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses

 pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan

 perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara

efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

17

Page 18: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 18/27

 

4. Kurikulum 1994

Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran

menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar 

dengan kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena

 berkesesuaian suasan pendidikan di LPTK (lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan) pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar.

Akibatnya, pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya

ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi)

 pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai

mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang

cukup banyak.

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan

dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran,

yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem

caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan

dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran

cukup banyak.

Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di

antaranya sebagai berikut.

• Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan

• Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup

 padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)

• Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem

kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat

kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran

sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

• Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan

strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan

sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang

18

Page 19: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 19/27

 

mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih

dari satu jawaban), dan penyelidikan.

• Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan

kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga

diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada

 pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan

menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah

ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.

• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk 

 pemantapan pemahaman siswa.

Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan,

terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi

(content oriented), di antaranya sebagai berikut.

• Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan

 banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran

• Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan

tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang

terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Permasalahan di atas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum

1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan

kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya

Suplemen Kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap

mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu

• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya

menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang

tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan

keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.

19

Page 20: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 20/27

 

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran

substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait,

seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk 

 buku pelajaran.

• Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam

mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan

sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah

•Penyempurnaan kurikulum 1994 di pendidikan dasar dan menengah

dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan

 penyempurnaan jangka panjang.

e. Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi Tahun 2002 dan 2004

Usaha pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu

 pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata

 pelajaran terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi

 pelajaran, dan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Soejadi (1994:36), khususnya dalam mata pelajaran matematika mengatakan bahwa

kegiatan pembelajaran matematika di jenjang persekolahan merupakan suatu

kegiatan yang harus dikaji terus menerus dan jika perlu diperbaharui agar dapat

sesuai dengan kemampuan murid serta tuntutan lingkungan.

Implementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat

kurikulum. Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan pemerintah guna

meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum.

Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagai sebagai respon terhadap perubahan

struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi desentralistik sebagai

konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi

Daerah.

Kurikukum yang dikembangkan saat ini diberi nama  Kurikulum Berbasis

 Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan

kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan

20

Page 21: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 21/27

 

standar   performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is

education geared toward preparing indivisuals to perform identified competencies

(Scharg dalam Hamalik, 2000: 89). Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan

mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat

kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu

kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.

Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada dua

 pengembangan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa

datang, maka pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket-

 paket kompetensi.

 Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar 

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan

 bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk 

menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai

dasar untuk melakukan sesuatu (Puskur, 2002a). Dasar pemikiran untuk 

menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut.

• Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam

 berbagai konteks.

• Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk 

menjadi kompeten.

• Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang menjelaskan

hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran.

• Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan

secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja

yang dapat diukur.

(Puskur, 2002a).

 Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan

 pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,

 penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan

dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi

21

Page 22: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 22/27

 

 berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta

didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman

yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya

(Puskur, 2002a).

Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan

 pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa

dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan kemajuan

siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten.

Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga

unsur pokok, yaitu:

•  pemilihan kompetensi yang sesuai;

• spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan

 pencapaian kompetensi;

•  pengembangan sistem pembelajaran.

Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal.

• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi.

• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.

• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

 penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

(Puskur, 2002a).

Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam suatu

mata pelajaran memuat rincian kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu

dan sikap yang diharapkan dimiliki siswa. Mari kita lihat contohnya dalam mata

22

Page 23: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 23/27

 

 pelajaran matematika,  Kompetensi dasar   matematika  merupakan pernyataan

minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa

menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran matematika.

(Puskur, 2002b).

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika merupakan gambaran

kompetensi yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilakukan siswa sebagai hasil

 pembelajaran mata pelajaran matematika. Kompetensi dasar tersebut dirumuskan

untuk mencapai keterampilan (kecakapan) matematika yang mencakup kemampuan

 penalaran, komunikasi, pemecahan masalah, dan memiliki sikap menghargai

kegunaan matematika.

Struktur kompetensi dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi  ini dirinci

dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam

setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran

tersebut.

Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran

 pada setiap level. Perumusan hasil belajar   adalah untuk menjawab pertanyaan,

“Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka

 pada level ini?”. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan

kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan

 berbagai teknik penilaian.

Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator. Perumusan indikator 

adalah untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa

telah mencapai hasil belajar yang diharapkan?”. Guru akan menggunakan indikator 

sebagai dasar untuk menilai apakah siswa telah mencapai hasil belajar seperti yang

diharapkan. Indikator bukan berarti dirumuskan dengan rentang yang sempit, yaitu

tidak dimaksudkan untuk membatasi berbagai aktivitas pembelajaran siswa, juga

tidak dimaksudkan untuk menentukan bagaimana guru melakukan penilaian.

Misalkan, jika indikator menyatakan bahwa siswa mampu menjelaskan konsep atau

23

Page 24: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 24/27

 

gagasan tertentu, maka ini dapat ditunjukkan dengan kegiatan menulis, presentasi,

atau melalui kinerja atau melakukan tugas lainnya.

5. Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan)

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

 pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9

tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga

agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan

relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan

tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan

efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis

sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan

 berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan

Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan

delapan standar nasional  pendidikan, yaitu: (1) standar isi, (2)standar proses,

(3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan,

(5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan,

dan (7) standar penilaian pendidikan.

Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

 pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

 pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan

kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

24

Page 25: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 25/27

 

Secara substansial, pemberlakuan (baca: penamaan) Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada,

yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran

tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas

tidaknya sebuah subject matter ), yaitu:

• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal.

• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi.

• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.

• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

 penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis

kompetensi sebelumnya (versi 2002 dan 2004), bahwa sekolah diberi kewenangan

 penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar 

yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi – misi, struktur dan muatan kurikulum,

 beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.

BAB III

PENUTUP

25

Page 26: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 26/27

 

Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

 pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.

Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya

tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola

 pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,

menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.

Asas-Asas Kurikulum : Asas Filosofis, Asas Psikologi Anak dan Psikologi

Belajar, Asas Sosiologis, Asas Organisatoris

Landasan Pengembangan Kurikulum: Landasan Filosofi, Landasan

Psikologis, Landasan Sosial Budaya, Landasan Ilmu Dan Teknologi

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,

1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut merupakan

konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi,

dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai

seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan

tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional

dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,

 perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam

merealisasikannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/landasan-kurikulum/

26

Page 27: Asas Kurikulum

5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 27/27

 

http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/09/landasan-pengembangan-

kurikulum.html

http://my.opera.com/dhaniklopedia/blog/2010/06/11/makalah-landasan-

 pengembangan-kurikulum

http://tonipurwakarta.blogspot.com/2009/01/azas-azas-kurikulum.html

http://www.beli-buku.com/asasasas-kurikulum-p-197.html

http://okvina.wordpress.com/2009/02/18/perjalanan-kurikulum-indonesia/

http://suji.student.fkip.uns.ac.id/2009/06/25/perjalanan-kurikulum-di-indonesia/

27