Asam asetilsalisilat

1
Asam asetilsalisilat : asetosal, aspirin(bayer), cafenol (S.W.) Daris emua senyawa salisilat, asetosal memiliki khasiat analgetik,antipiretik, adan antiflogistik yang terkuat. Maka banyak digunakan dalam segala macam preparat untuk melawan demam, influenza, sakit kepala, otot, sendi, gigi dan sebagainya: terhadap nyeri “di dalam” (organ-organ) kurang efektif. Untuk rematik penghambat prostalglandin ini masih sering dianggap sebagai oabat pilihan pertama, meskipun banyak obat rematik baru telah dikeluarkan(bab 45). Berdasarkan daya penghambatnya terhadap tromboxan dan agegasi trombosit (bergumpalnya pelat-darah) asetosal sejak beberapa tahun terakhir sering digunakan bersama dipridamol Efek-efek samping yang paling sering adalah iritasi mukosalambung dengan terjadinya borok lambung dan kehilangn darah okult(tersembunyi). Efek efek ini lumrah sekalipada zat zta yang berkhasiat antiradang dan dapat dikurangi dengan penggunaan bersamaan dengan antasida (MgO, aluminiumhidroksida, dan sebagainya). Atau dengan menggunakannya sbg garam kalsium(Ascal, ACF) yang mudah larut atau pula sebagai tablet enteric coated yang baru melarut (pecah) dalam usus. Selain dari ini asetosal memperbanyak keluarnya keringat dan pada dosis lebih tinggidari normal dapt mengakibatkan tinnitus (suara bergema di telinga) gangguan-gangguan pernafasan (hiperventilasi) juga mengigau

description

karakteristik asam asetilsalisilat yang biasa disebut dengan acetosal dan aspirin

Transcript of Asam asetilsalisilat

Page 1: Asam asetilsalisilat

Asam asetilsalisilat : asetosal, aspirin(bayer), cafenol (S.W.)

Daris emua senyawa salisilat, asetosal memiliki khasiat analgetik,antipiretik, adan antiflogistik yang terkuat. Maka banyak digunakan dalam segala macam preparat untuk melawan demam, influenza, sakit kepala, otot, sendi, gigi dan sebagainya: terhadap nyeri “di dalam” (organ-organ) kurang efektif. Untuk rematik penghambat prostalglandin ini masih sering dianggap sebagai oabat pilihan pertama, meskipun banyak obat rematik baru telah dikeluarkan(bab 45). Berdasarkan daya penghambatnya terhadap tromboxan dan agegasi trombosit (bergumpalnya pelat-darah) asetosal sejak beberapa tahun terakhir sering digunakan bersama dipridamol

Efek-efek samping yang paling sering adalah iritasi mukosalambung dengan terjadinya borok lambung dan kehilangn darah okult(tersembunyi). Efek efek ini lumrah sekalipada zat zta yang berkhasiat antiradang dan dapat dikurangi dengan penggunaan bersamaan dengan antasida (MgO, aluminiumhidroksida, dan sebagainya). Atau dengan menggunakannya sbg garam kalsium(Ascal, ACF) yang mudah larut atau pula sebagai tablet enteric coated yang baru melarut (pecah) dalam usus.

Selain dari ini asetosal memperbanyak keluarnya keringat dan pada dosis lebih tinggidari normal dapt mengakibatkan tinnitus (suara bergema di telinga) gangguan-gangguan pernafasan (hiperventilasi) juga mengigau