ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA - IIQ
of 39
/39
Embed Size (px)
Transcript of ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA - IIQ
Oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
2018 / 1439 H
Skripsi ini Diajukan
ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA
Oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
2018 / 1439
i
Skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia (Studi Komparatif
Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-Ghaib)” yang disusun oleh Lily
Agustina dengan Nomor Induk Mahasiswa 14210585 telah diperiksa melalui
proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk diujikan pada sidang
munaqosyah.
skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia (Studi Komparatif
Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-Ghaib)” oleh oleh Lily Agustina
dengan Nomor Induk Mahasiswa 14210585 telah diujikan pada siding
Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ)
Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018, telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 13 Agustus 2018
Sidang Munaqasyah
Penguji I Penguji II
Pembimbing
Nama : Lily Agustina
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia
(Studi Komparatif Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-
Ghaib)”adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 07 Agustus 2018
iv
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini, saya persembahkan teruntuk ibu dan bapak saya, yang
telah bersedia sepenuh hati dengan tulus dan ikhlas menjadi tangan kanan
Allah SWT dalam mendidik saya.
Juga teruntuk mas dan adik saya yang selalu ada di saat suka maupun duka
meskipun jarak yang memisahkan kita.
v
MOTTO
vi
skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia Studi Komparatif
Tafsir Rûh al-Bayân dan Tafsir Mafâtih al-Ghâib”.
Shalawat serta salam tercurah limpah teruntuk idola sejati, Nabi
Muhammad SAW, sumber inspirasi, motivasi dan inovasi untuk melahirkan
karya yang hakiki dan dapat dicintai.
Hamdan lillah, tak henti-hentinya penulis haturkan kepada Sang Maha
Kuasa yang penuh cinta, sehingga atas inayah, kuasa dan cintanya, skripsi ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan pembuktian atas perjuangan-
perjuangan kecil penulis dalam menempuh empat tahun menimba ilmu di
kampus tercinta, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya sederhana ini sejatinya
bukanlah mutlak hasil dari keras penulis seorang. Karena, banyak sekali
sumbangsih orang lain dalam proses pengerjaannya. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, Lc, MA ibunda kita
semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, yang telah
memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi ini.
2. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfah, MA dekan fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta,
atas kesediannya menyetujui judul penulis dan doa yang selalu
terpanjat.
3. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA kepala jurusan ilmu Al-
Quran dan tafsir fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, dan juga dosen
matakuliah metode penelitian yang mengajarkan penulis dan teman-
teman untuk membuat sebuah karya, dalam bentuk skripsi.
vii
mengerjakan skripsi ini. Sosok pembimbing yang penuh perhatian
dan berwawasan luas yang selalu memberi motivasi menuntut dan
membimbing dalam menyelsaikan skripsi ini.Jazakallah pak, atas
waktu yang diluangkan, dan binaan yang tak akan penulis lupakan.
5. Dr.Kh.Ahmad Fathoni,Lc.MA., Ibu Hj. Muthmainnah, MA, Ibu
Hj.Istiqomah,MA., Ibu Mahmudah SH, Kak Ayuna Faizahtul
fiqriyah S.Ud, dan seluruh Insrukur tahfidz IIQ Jakarta. Instruktur
tahfidz yang selalu jadi inspirator dan motivator penulis, hingga
penulis sampai di titik ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang telah
membagikan ilmunya pada penulis, sehingga penulis mampu
memahami banyak hal terkait ilmu-ilmu Al-Quran.
7. Seluruh staf fakultas yang telah membantu setiap tangga proses yang
penulis lalui.
8. Pimpinan dan staf perpustakaan IIQ Jakarta, perpusakaan umum UIN
Syarif Hidayatullah, perpustakaan PSQ dan perpustakaan Iman Jama
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mencari bahan yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi.
9. Ibu Saniti dan bapak Prawito trimakasih atas segala kesabaran, serta
doa yang selalu menyertai setiap langkahku dan juga tidak pernah
lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas
kepada penulis sejak kecil.
10. Mas Sugeng dan adek Azkiya, meskipun sering berantem tapi kalian
adalah sumber semangat bagi penulis.
11. Seluruh teman-teman penulis, terkhusus teman-teman IIQ Jakarta
angkatan 2014, teman-teman fakultas Ushuluddin dan teman-teman
viii
kelas A, atas kebersamaan yang penuh cinta selama masa perkuliahan
hingga sekarang.
12. Pasukan Asrama Bu Ema, trimakasih atas kebersamaan selama satu
tahun terakhir masa kuliah, yang telah berbagi kompor, minyak, beras
dan sembako-sembako lainnya. Dan juga selalu saling mengingatkan
dan saling memotivasi satu sama lain.
13. Pembaca sekalian, semoga karya sederhana ini mampu menginspirasi
dan bermanfaat dunia akhirat.
dan kekurangan ada pada diri penulis.
Penulis harap semoga karya ini mampu memberikan dimensi positif bagi
dunia akdemis.
diuraikan di bawah ini. Trasliterasi ini ditulis dengan menggunakan pedoman
transliterasi huruf Arab ke huruf latin yang telah disusun oleh Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta Tahun 2017
1. Konsonan
Dhammah : u : û
qamariyahditransliterasikansesuaidenganbunyinya, Contoh:
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam () syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : ar-rajulu :
: asy-Syams : ad-Dârimî
lambang ( _ ), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd
yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:
oleh kata sifat (naat), maka huruf tersebut dialih aksarakan
menjadi huruf “h”. Contoh:
menjadi huruf “t”. Contoh:
e. Huruf Kapital
ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa
Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti
cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainya.
xii
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 8
D. Perumusan Masalah .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 9
G. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 9
5. Teknik Penulisan ................................................................ 15
A. Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur`an .................... 17
1. Penciptaan Manusia Pertama .............................................. 17
2. Penciptaan Manusia Kedua ................................................. 24
3. penciptaan Bani Adam ........................................................ 28
B. Asal-Usul Manusia dalam Perspektif Sains .............................. 33
C. Pandangan Islam Tentang Teori Evolusi .................................. 36
D. Term-Term Yang Berkaitan Dengan Penciptaan ..................... 40
E. Hakekat Manusia Dalam Pandangan Al-Quran ...................... 48
F. Tujuan Diciptakannya Manusia ................................................ 56
BAB III BIOGRAFI MUFASIR DAN KARYANYA
A. Biografi Ismâil Hâqqi al-Buruswi ............................................ 61
1. Riwayat Hidup .................................................................... 61
1. Latar Belakang Penulisan ................................................... 65
2. Metode Penafsiran .............................................................. 67
a. Sumber Penafsiran ........................................................ 67
b. Teknik Penulisan .......................................................... 72
c. Corak Penafsiran ........................................................... 73
1. Riwayat Hidup .................................................................... 76
3. Sumber Penafsiran .............................................................. 79
xiv
1. Ali-Imrân[3]:59 ................................................................... 87
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 88
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 90
c. Analisis Komparatif ...................................................... 93
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 95
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 96
3. Al-Araf [7]:12 .................................................................... 100
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 100
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 103
c. Analisis Komparatif ...................................................... 105
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 106
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 114
c. Analisis Komparatif ...................................................... 118
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 120
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 120
c. Analisis Komparatif ...................................................... 121
muncul. Salah satunya adalah teori Darwinisme yang diyakini benar oleh
sekelompok orang. Teori itu yang menyatakan bahwa “ spesies makhluk
hidup terus-menerus berevolusi menjadi spesies lain.Manusia berasal dari
kera”.Secara Ekspisit, Al-Qur`an tidak mengemukakan bahwa Adam sebagai
manusia pertama. Al-Qur`an hanya menerangkan bahwa Adam sebagai Nabi
dan darinya manusia berkembang.
asal usul penciptaan manusia studi komparatif Tafsir Rûh al-Bayân dan
Tafsir Mafâtih al-Ghâib.Dengan menggunakan kedua tafsir ini, penulis akan
mengurai pemikiran kedua mufassir tentang asal usul penciptaan manusia
dan juga mencari persamaan dan perbedaannya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan komparatif. Dan merujuk pada data primer dan skunder.
Sumber data primer yang penulis gunakan adalah Tafsir Rûh al-Bayân dan
Tafsir Mafâtih al-Ghâib.Sementara data sekunder yang digunakan adalah
Tafsir Ilmi , buku-buku biografi mufasir klasik-modern,mujam al-Muhfarâs,
serta buku-buku yang berkaiatan dengan pembahasan.
Dari hasil analisis yang penulis teliti, dapat ditemukan bahwa kedua
mufassir sepakat bahwa Nabi Adam as. adalah manusia pertama yang
diciptakan Allah. Setiap manusia harus mempercayai hal-hal ghaib yang
memang terkadang tidak masuk akal. manusia diciptakan dari tanah supaya
manusia mempunyai sifat tawadlu dan bisa menjadi pemimpin yang baik di
muka bumi ini. Dan juga tanah itu bisa memadamkan api syahwat,
kemarahan dan ketamakan. Menurut Ismâil Hâqqi,Allah menciptakan Adam
dengan kedua tangan-Nya. Kemudian ditiupkanya sebagian dari ruh Allah
tanpa perantara pula. Setelah ruh ditiupkan kepada Adam, maka Adam sudah
mempunyai kesiapan untuk ber “tajalli”. Sedangkan menurut Fakhrûddin ar-
Râzi manusia terdiri dari dua sel, yaitu prebiotic dan organic kedua sel ini
diambilkan dari tanah, oleh karena itu setiap manusia disimbolkan atau
diciptakan dari tanah.
Al-Qur`an adalah sumber hukum pertama dalam Islam. Al-Qur`an
biasa didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw yang lafadz-lafadznya mengandung mukjizat,
membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir
dan yang ditulis pada mushaf mulai dari awal surat Al-Fâtihah sampai
akhir surat An-Nas. 1
mengagumkan buat kita. 2 Al-Qur`an merupakan firman Allah
menegaskan bahwa dirinya adalah petunjuk bagi manusia. 3 Maka tidak
heran jika di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tersirat dan tersurat
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, guna mendukung fungsinya
sebagai kitab petunjuk. 4 Untuk mengetahui petunjuk tersebut maka
membutuhkan kajian yang mendalam terutama petunjuk yang sifatnya
tersirat. Karena petunjuk tersebut berkaitan dengan ilmu pengetahuan
maka selalu terbuka ruang untuk mengkaji dan mempelajarinya.
Secara global, Al-Qur`an mengandung tiga aspek pokok yaitu
akidah, syariah dan akhlak. Pencapaian terhadap tiga tujuan pokok ini,
1 Rosihon Anwar, Ulum al-Qur`an ( Bandung: Pustaka Setia,2010 ),h.34
2 Muhammad Washfi, Menguak rahasia Ilmu kedokteran dalam Al-Qur`an,
(Surakarta: Indiva Media Kreasi ), h.44 3 Surat Al-Baqarah[2]:185
4 M.Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur`an, ( Bandung: Mizan,2003 ), h. 166
2
perintah untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan manusia,
ketiga kisah-kisah dan keempat janji serta ancaman duniawi dan
ukhrawi. 5
kimia, fisika atau ilmu pengetahuan lainnya. Namun ternyata Al-Qur`an
memuat ayat-ayat yang menyinggung dan menjelaskan tentang kejadian
alam semesta, tentang penciptaan makhluk hidup terutama manusia,
tentang sejarah dan berbagai proses alamiah lainnya. Adanya kenyataan
bahwa di dalam Al-Qur`an terdapat begitu banyak ayat berbicara tentang
alam raya ini, kemudian menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan
ilmuwan muslim tentang maksud keberadaannya, serta upaya penafsiran
terhadapnya. 6
mengikat rantai fenomena-fenomena yang saling berkaitan dalam
kehidupan dan mengaturnya. Allah telah menyeru manusia untuk
melakukan riset dan belajar. 7 Sebagaimana firman-Nya dalam surah yang
Artinya:
5 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an.
Vol.I ( Jakarta: Lentera Hati, 2006 ), h.viii. 6 Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al-Qur`an, Terj. Agus Efendi (
Bandung: Mizan, 1998) h. 137 7 Muhammad Kamil Abdushshomad, Al-I’jaz al-“Ilmi fi al-Islam al-Qur`an al-
Karim,terj. Alimin,dkk, Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur`an ( Jakarta:Akbar Media Eka Sarana,
2013), h.17
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”.
dibekali dengan akal dan indera agar mereka mengetahui dan mengenal-
Nya, dengan berpikir mengenai makhluk ciptaan-Nya. Mengetahui dan
mengenal Allah adalah dengan memahami jejak-jejak penciptaan-Nya,
menghayati keindahan ciptaan-Nya dan merasakan keagungan ayat-ayat-
Nya. 8
menjadi makhluk paling sempurna melebihi makhluk-makhluk lain,
bahkan berpeluang melebihi malaikat. Buktinya, Allah tidak mengangkat
malaikat menjadi khalifah, akan tetapi tugas diamanatkan kepada
manusia. Kelebihan manusia dari makhluk lain karena manusia memiliki
empat daya. (1) Daya tubuh, yang memungkinkan manusia memiliki
kemampuan pengembangan dan keterampilan; (2) Daya hidup yang
memungkinkan manusia memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan
mempertahankan hidup serta berkembang sesuai dengan tantangan
alamnya; (3) Daya akal yang memungkinkan manusia memiliki
kemampuan ilmu dan teknologi sehingga ia mampu mengolah alam
semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup. Melalui daya akal
manusia juga mampu merenungkan dan memahami sunnatullah; dan (4)
Daya kalbu yang memungkinkan manusia memiliki kemampuan moral,
8 Yusuf Ahmad, Ensiklopedia Keajaiban Ilmiah al-Qur`an, ( Jakarta: Taushia, 2009
), h.12
4
estetika, etika untuk membedakan baik dan buruk atau tata nilai, menilai
spiritualitas dan menerima kebesaran Sang Pencipta. 9
Rasa ingin tahu dan ingin mengerti yang merupakan kodrat manusia
membuat manusia selalu bertanya-tanya apa ini ?, apa itu ?, bagaimana
ini ?, bagaimana itu ?, mengapa begini?, mengapa begitu ?. Makin jalan
pikiran manusia makin banyak pertanyaan yang muncul dan makin
banyak usahanya untuk mengerti. 10
Untuk apa sebenarnya bertanya-
itu dilakukan karena manusia ingin mencari kebenaran. Jika ternyata
pengertiannya dan pengetahuannya itu sesuai dengan hal yang
diketahuinya maka, akan diakui oleh orang bahwa pengetahuannya itu
benar.
bahwa jenis manusia ada dimuka bumi melalui suatu proses panjang
evolusi. Sepeti teorinya, pencetus teori ini hingga beberapa waktu yang
lalu masih menjadi bahan pedebatan para ilmuwan. Hingga tahun 2008,
hanya satu nama yang diakaui sebagai pencetus teori evolusi, yaitu
Charles Robert Darwin (1809-1882). Pada tahun 1859, Darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam bukunya, On the Origin of
Spesies: Survival of the Fittest by Means of natural Selection,yang terbit
pada tahun yang sama. 11
Kontroversi itu berangkat dari dua pandangan yang berbeda, satu
sisi, Darwin menyodorkan konsep munculnya manusia melalui teori
9 Sofyan Anwar Mufid, Manusia Ditinjau dari Berbagai Aspek,( Bandung: Penerbit
Nuansa ),h.94 10
Kiptiyah, Embriologi dalam Al-Qur`an, ( Malang: UIN-Malang press, juni 2007),
h.I 11
Tim Penyusun Kementrian Agama RI, Tafsir Ilmi: Penciptaan Manusia dalam
Perspektif Al-Qur`an dan Sains ,h.8-9
5
biologis digunakan untuk menentukan makhluk yang bersangkutan
termasuk kelas, ordo, familia, genus, species dan subspecies lainnya.
Sedangkan data geologis dapat digunakan untuk memperkirakan usia
fosil, kapan makhluk yang bersangkutan hidup atau mati, berapa juta
tahun yang silam dalam kala apa dan seterusnya.
Di antara ilmuwan muslim yang menolak sekaligus mengkritik
pemikiran teori evolusi ini adalah Harun Yahya, dalam bukunya “ The
Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions”. Dengan berupaya
meruntuhkan teori evolusi darwinisme sampai ke akar-akarnya, bahwa
teori evolusi yang disebut-sebut sebagai ilmiah sebenarnya sama sekali
tidak memiliki dasar ilmiah, melainkan hanyalah scenario yang
dipaksakan, walaupun dihadapkan pada sebuah fakta, namun itu yang
tidak bisa dibuktikan keilmiahannya hingga saat ini. Hal ini terbukti
ketika Harun Yahya menegaskan dengan mengatakan bahwa:
“ Berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti Paeontologi ( cabang
antropologi yang mengkaji kehidupan pra-Sejarah melalui Fosil),
genetika, biokimia dan biologi molekoluler telah membuktikan bahwa
tidak mungkin makhluk hidup tercipta akibat kebetulan atau muncul
sendirinya dari kondisi ilmiah”. 12
Dalam hal ini juga menegaskan bahwa:“ Satu sel hidup saja memiliki
struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait yang jauh lebih
komplek dari pada sebuah kota besar. Struktur yang kompleks hanya
dapat berfungsi apabila masing-masing bagian penyusunnya muncul
secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya. Jika
12
Harun Yahya, The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Question,terj.Aiyani,
( Surabaya: Risalah Gusti, 2003),4.
6
tidak, maka struktur tersebut tidak akan berguna dan semakin lama akan
rusak. Dan tidak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang
secara kebetulan sebagaimana pernyataan teori evolusi. 13
Di sisi lain, Al-Qur`an menyebut manusia ( selain al-Insan dan an-
Nas )dengan istilah Bani Adam yang berarti menyangkut asal usul
manusia, yaitu keturunan dari Adam. Adamlah nenek moyang umat
manusia dan dialah manusia pertama.
Secara eksplisit Al-Qur`an tidak mengemukakan bahwa Adam
sebagai manusia pertama. Kecuali menerangkan bahwa Adam as sebagai
Nabi dan dari padanya manusia berkembang biak.
Dari sini timblul kontroversi apakah Adam sebagai manusia pertama,
lebih-lebih setelah dihadapakan dengan teori Darwin. 14
Demikian beberapa pandangan terkait penciptaan manusia di atas
yang pendapatnya seakan-akan mengisyaratkan bahwa penciptaan
manusia antara satu dengan yang lain adalah berbeda dalam hal
penciptaan, hal ini menjadi penting untuk dikaji ulang, terkait beberapa
pandangan di atas telah bertentangan dengan penciptaan yang disebutkan
dalam Al-Qur`an, sehingga teori di atas menimbulkan perdebatan dan
pertanyaan bahwa bagaimana penciptaan awal manusia pertama,
bagaimana tahapan-tahapan dari penciptaan masing-masing manusia.
Selain itu pula alasan mengapa perlu dikaji ulang adalah
sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam QS. al-Insan[76]:2
13
Harun Yahya, The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Question,terj.Aiyani,
( Surabaya: Risalah Gusti, 2003),4.
Penerbit Nuansa ),h.
dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan
melihat”.
dan mengingatkannya agar tetap berada dalam jalur yang benar dalam
menjalani kehidupan di dunia. 15
Dari pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji
tentang Asal Usul Penciptaan Manusia Studi Komparatif Tafsir
Tafsir Rû al-Bayân dan Tafsir Mafâti al-Ghâib.
Alasan penulis memilih Tafsir Mafâti al-Ghâib dan Rûh al-Bayan
adalah karena Mafâti al-Ghâib adalah merupakan salah satu tafsir yang
bercorak ilmi, Sedangkan tafsir Rû al-Bayan adalah salah satu tafsir
yang bercorak sufistik. Dari kedua tafsir tafsir yang berbeda corak ini
penulis akan mencoba mempertemukan dimensi eksoterik dan esetorik
untuk mengungkap filosofi penciptaan manusia.
B. Identifikasi Masalah
diidentifikasikan dengan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Di muka bumi ini terdapat berbagai macam makhluk hidup, salah satu
nya adalah manusia, bagaimana penciptaan manusia menurut Al-
Qur`an ?
4. Bagaimana pandangan Islam tentang teori evolusi ?
15
Taufik Rahman, Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Qur`an, (Bandung: PT Mizan
Pustaka) h.198
8
5. Tafsir Mafâti al-Ghâib adalah salah satu tafsir yang bercorak ilmi,
bagaimana teori penciptaan manusia menurut tafsir ini ?
6. Tafsir Rû al-Bayân dikenal sebagai salah satu tafsir sufistik ,
bagaimana teori penciptaan manusia menurut tafsir ini ?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, untuk memberi arah dalam membatasi
masalah yang akan dibahas dengan membahas pembahasan penelitian ini
masalah b dan c, yakni tafsir Mafâti al-Ghâib dan tafsir Rû al-Bayan,
artinya: Penelitian ini akan meneliti penciptaan manusia dalam
penafsiran Al-Qur`an menurut Fakhrûddîn ar-Râzi dalam kitab tafsirnya
dan penafsiran Ismail Haqqi dalam kitab tafsirnya.
Dalam Al-Qur`an sedikitnya ada 34 ayat yang menjelaskan tentang
masalah ini, dan tersebar ke dalam 16 surat. Maka penulis hanya
membatasi pada dalil yang menunjukkan penciptaan manusia pertama (
Nabi Adam as ), yakni yang terdapat pada QS. Ali-Imrân[3]:59, QS. Al-
Anam[6]:2, QS. Al-Araf [7]:11-12, dan QS.Al-Hijr [15]: 26.
D. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
manusia ?
3. Bagaiamana perbedaan dan persamaan antara Tafsir Mafati al-Ghâib
dan Tafsir Rû al-Bayan ?
dicapai. Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menjelaskan bagaimana penciptaan manusia menurut tafsir
Mafâti al-Ghâib?
Rû al-Bayan ?
menurut tafsir Mafâti al-Ghâib dan Rû al-Bayân?
F. Manfaat Penelitian
1. Menambah keyakinan kita kepada Sang Pencipta atas keagungan
ciptaan-Nya.
G. Tinjauan Pustaka
penelitian yang baru baik dari persepektif Al-Qur`an maupun
Sains.Namun,penulis tidak menemukan buku atau karya ilmiyah yang
berjudul sama dengan judul skripsi ini. Diantara karya ilmiyah yang
berkaitan dengan penciptaan manusia adalah sebagai berikut :
1. Taufik Akbar, menulis skripsi yang berjudul “Asal Mula Penciptaan
Manusia Perspektif Tafsir Ilmi dan Saintis” Fakultas Ushuluddin
jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir tahun 2016, Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang asal
mula penciptaan manusia (analisis komparatif ayat-ayat penciptaan
manusia persepektif Tafsir Ilmi Kementrian Agama RI dan Prof. dr.
10
ditinjau dari teks Al-Qur`an dan Bioantropologi). Tafsir Ilmi
Kementrian Agama RI menjelaskan bahwa Adam adalah manusia
pertama yang di ciptakan dari tanah. Sedangkan Prof. dr. H. Jurnalis
Uddin menyimpulkan bahwa Adam bukanlah manusia pertama.
Faktor melatarbelakangi perbedaan ini adalah karna Prof. dr. H.
Jurnalis Uddin adalah seorang Saintis, beliau menjelaskan penciptaan
manusia dengan ilmu Bioantropologi, Genetika, Geologi, Anatomi,
Biologi dan Antropologi. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang
akan penulis tulis adalah sama-sama mengkaji tentang penciptaan
manusia, sedangkan perbedaanya adalah skripsi yang akan penulis
tulis adalah pada kajian komparatifnya. 16
2. Moh. Sandiawan menulis skripsi yang berjudul “Konsepsi Penciptaan
Alam Semesta dan Makhluk Hidup dalam Al-Qur`an dan Al-kitab”,
Fakultas Usuluddin jurusan Perbandinagn Agama tahun
2016,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dalam
skripsi ini membahas tentang bagaimana pandangan Al-Qur`an dan
Al-kitab tentang penciptaan alam semesta dan makhluk hidup.Dari
skripsi ini penulis bisa menambah wawasan tentang penciptaan
makhluk hidup yang akan penulis tulis dalam skripsi ini, tidak hanya
dari pandangan Al-Qur`an saja akan tetapi dari pandangan Al-Kitab
juga. 17
Manusia dalam Persepektif Islam”. Jurusan PAI tahun 2007,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini
16
Lihat selengkapnya pada skripsi yang berjudul “Asal Mula Penciptaan Manusia
Perspektif Tafsir Ilmi dan Saintis” 17
Lihat selengkapnya pada skripsi Moh. Sandiawan “ Konsepsi Penciptaan Alam
Semesta dan Makhluk Hidup dalam Al-Qur`an dan Al-Kitab.
11
menjelaskan filosofi penciptaan manusia pertama dan perkembangan
penciptaan manusia. Persamaan dengan penulis adalah sama-sama
mengkaji tentang filosofi penciptaan manusia akan tetapi berbeda
dalam persepektifnya, karena penulis menggunakan persepektif Al-
Quran. 18
Penciptaan Manusia dalam QS.Al-Muminun/23: 12-14 Kajian Tahlili
dengan Pendekatan Ilmu Kedokteran” jurusan Tafsir Hadis tahun
2012, Universitas Alauddin Makassar. Skripsi ini membahas tentang
filosofi penciptaan manusia yang terdapat pada QS.Al-Muminun ayat
12-14 dengan menggunakan metode tahlili dan relevansinya dengan
ilmu kedokteran. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang akan
penulis tulis adalah sama-sama menggunakan QS.Al-Muminun ayat
12-14 untuk mengetahui filosofi penciptaan manusia. Perbedaannya
adalah penulis tidak hanya mengkaji QS. Al-Muminun ayat 12-14
saja akan tetapi mengkaji ayat lain juga untuk mengetahui filosofi
penciptaan manusia. 19
5. Ikhwani, MA, menulis jurnal yang berjudul “proses Kejadian Manusia
Menurut Al-Qur`an”. Jurnal ini membahas tentang proses kejadian
manusia dari awal hingga akhir, dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang ada pada diri manusia.persamaan dengan dengan
skripsi yang akan penulis tulis adalah sama-sama ingin mengungkap
proses kejadian manusia dalam Al-Qur`an. Perbedaan dengan skripsi
18
dalam Persepektif Islam. 19
Manusia dalam QS.Al-Mu’minun/23: 12-14 (Kajian Tahlili dengan Pendekatan Ilmu
Kedokteran)
12
pertama, yakni Adam.
dalam Persepektif Al-Qur`an:Studi Komparatif Fakhrûddin ar-Râzi
dan Hamka”, jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, UIN Sunan Ampel
Surabaya. Dalam tesis ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia
dimuka bumi ini memiliki teori, tidak hanya Allah berfirman “Kun”
maka jadilah yang dikehendaki. Setiap penciptaan itu memilki proses,
artinya terdapat suatu teori yang bersifat tetap. Seperti halnya
Penciptaan bumi dan penciptaan manusia.Persamaan dengan skripsi
yang penulis tulis adalah sama-sama membahas penciptaan manusia
dalam perspektif Al-Qur`an, dan sama-sama menggunakan Tafsir
Mafâti al-Ghâib sebagai obyek penelitian. Nemun bedanya, tesis ini
hanya menganalis penciptaan manusia yang terdapat dalam surat Al-
Mu;minun ayat 12-14.
Buku
manusia pertama ( Adam ) serta kejadian manusia selanjutnya setelah
penciptaan Adam, filosofi kejadian manusia dijelaskan dengan cara
mengambil ayat serta penelitian ilmiah yang menguatkan pendapat
dari ayat tersebut. Selanjutnya buku ini membahas tentang fungsi
manusia sebagai khalifah di muka bumi.
8. Maurice Bucaille, Dari Mana manusia Berasal ? Antara Sains, Bibel,
dan Al-Qur`an : menjelaskan tentang bagaimana asal usul kode
genetic dan mekanisme yang memiliki teka teki, serta sel yang
20
al-Qur`an dan Sains( Jakarta:Sinergi Pustaka Indonesia,2012 )
13
berfungsi sebagai pusat control yang terdapat di dalam nucleus serta
mengatur informasi yang tercatat di dalam gen-gen. 21
H. Metodologi Penelitian
ilmiah, maka peneliti harus menggunakan metode yang valid. Adapun
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yang akan dijabarkan
sebagai berikut:
(liberary research) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan judul
skripsi ini.
behubungan dengan Penciptaan manusia dalam persepektif Al-
Qur`an, maka sumber utamanya adalah tafsir Mafâti al-Ghâib karya
Fakhrûddîn ar-Râzi dan tafsir Rû al-Bayan karya Ismail Haqqi . Dan
buku-buku lain sebagai sumber tambahan seperti ,tafsir ilmi, kamus,
dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
metode dokumentasi terhadap literature. Yaitu dengan menyelidiki
sumber-sumber tertulis seperti buku, dokumen, yang urainnya
memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
21
Azam,2007 ).
14
memperoleh data atau informasi dari berbagai sumber tertlis atau dari
sumber data yang ada pada informan.
4. Metode Analisis data
sebagai berikut:
prosedur khusus untuk pemfilosofian data ilmiah. Sebagaiamna
semua teknik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan,
membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan panduan praktis
pelaksanaannya.
metode penelitin makna simbolik pesan-pesan. Ada dua hal yag
perlu diperhatikan: pertama,pesan mempunyai makna ganda
yang bersifat terbuka. Data selalu dapat dilihat dari beberapa
perspektif, khususnya apabila data tersebut benar-benar bersifat
simbolik. Kedua, makna tidak harus tersebar, walaupun
consensus atau persetujuan intersubjektif mengennai makana
sebuah pesan akan sangat memudahkan analisis. Konsensus
tersebut hanya berlaku untuk aspek yang jelas atau manifest dari
komunikasi, atau hanya untyk sedikit orang yang kebetulan
mempunyai persepektif kultural dan sosio-politik yang sama.
Dengan demikian, kesepakatan akan makna hampir tidak
dijadikan persyaratan sebagai analisis. 22
Dengan demikian dapat dikatakan, bahawa teknik analisis
isi ini dapat diterapakan dalam menafsirkan ayat-ayat AL-
22
Teras)h.76-77
15
data yang dihadapi adalah bersifat deskriptif berupa pernyataan
verbal( baca:bahasa), bukan data kuantitatif. 23
b. Komparatif, membandingkan anatara data atau informasi dari
Tafsir Mafâti al-Ghâib dan tafsir Rû al-Bayan, metode ini
akan digunakan pada Bab 1V.
c. Tematik, dengan memfokuskan pada tema yang di tetapkan
dengan mengkaji secara serius tentang ayat-ayat yang terkait
dengan tema tersebut 24
Quran (IIQ) Jakarta tahun 2017.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan proses penelitian ini, agar masalah yang diteliti dapat
di analisa secara fokus, maka penelitian ini perlu melakukan sistematisasi
pembahasan sebagai berikut:
rumusan masalah, tujuan dann kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sisttematika pembahasan. Bab ini berfungsi
sebagai kerangka acuan penelitian dan menjaga agar tidak terjadi
pelebaran pembahasan sekaligus untuk mencapai target yang diinginkan
secara maksimal.
Abdul Muin Salim, Fiqh Siayasah: Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-
Qur`an( Jakarta: Rajawali Press,1994)h.22 24
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian dan Tafsir, (Yogyakarta, Idea Press, 2017),
cet. 3, h. 63.
manusia.
metode, corak, dan karya-karya penafsirannya.
BAB IV, Pembahasan tentang perbedaan dan persamaan tentang filosofi
penciptaan manusia menurut tafsir Mafâti al-Ghâib dan dan tafsir Rû
al-Bayan
BAB V, merupakan penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh
pembahasan, saran-saran dan daftar pustaka. Bab ini merupakan akhir dari
semua pembahasan.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Menurut Fakhrûddin ar-Râzi Nabi Adam adalah manusia
pertama yang diciptakan oleh Allah. Ia diciptakan dari tanah. Secara
logika mustahil jika manusia tidak memilki orang tua. Oleh sebab itu,
menurut Ismâil Hâqqi ada tiga perkara yang menghalangi keislaman
seseorang, yang pertama menyembah kepada salib, memakan daging
babi dan menyangka bahwa Allah mempunyai anak. Sedangkan menurut
Fakhrûddin ar-Râzi yang menghalangi keislaman seseorang disebabkan
karna dia menyangka bahwa Allah mempunyai anak.
Kedua, Ismail Hâqqi dan Fakhruddin ar-Râzi sepakat bahwa
manusia pertama yang diciptakan Allah adalah Nabi Adam
as.Pembentukan Adam dari tanah bukan seperti pembuatan patung
ataupun alat gerabah yang di buat oleh manusia. Setiap manusia harus
mempercayai hal-hal ghaib yang memang terkadang tidak masuk akal.
manusia diciptakan dari tanah agar supaya manusia mempunyai sifat
tawadlu dan bisa menjadi pemimpin yang baik di muka bumi ini. Dan
juga tanah itu bisa memadamkan api syahwat, kemarahan dan
ketamakan.
yang digunakan oleh kedua mufasir tersebut. Menurut Ismâil
124
ditiupkanya sebagian dari ruh Allah tanpa perantara pula. Setelah ruh
ditiupkan kepada Adam, maka Adam sudah mempunyai kesiapan untuk
ber “tajalli”. Sedangkan menurut Fakhrûddin ar-Râzi manusia terdiri
dari dua sel, yaitu prebiotic dan organic kedua sel ini diambilkan dari
tanah, oleh karena itu setiap manusia disimbolkan atau diciptakan dari
tanah.
1. Terasa sekali bagi penulis bahwa untuk menulis karya ini
membutuhkan ilmu pengetahuan yang luas, penulis merasa jauh dari
kesempurnaan akan ilmu pengetahuan, ilmu tafsir dan ilu-ilmu
lainnya. Oleh karena itu, janganlah merasa puas dengan apa yang kita
dapatkan akan tetapi tetaplah haus akan ilmu dan marilah kita
mencari dan megkaji ilmu sebanyak-banyaknya. Tidak ada kata
terlambat dalam menuntut ilmu.
2. Diharapakan bagi yang membaca tulisan ini, semoga dapat
memahami dan selalu ingat bahwa dirinya hanyalah manusia biasa
yang diciptakan dari tanah dan akan kembali pada tanah pula. Karna
ajal manusia hanya Allah yang tahu, maka jangan sampai kita terlena
dengan permainan dunia ini.
Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyaah,2011),juz 4
Abdushshomad , Muhammad Kamil, Al-Ijaz al-“Ilmi fi al-Islam al-
Qur`an al-Karim,terj. Alimin,dkk, Mukjizat Ilmiah dalam Al-
Qur`an ( Jakarta:Akbar Media Eka Sarana, 2013)
Ahmad,Yusuf, Ensiklopedia Keajaiban Ilmiah al-Qur`an, ( Jakarta:
Taushia, 2009 )
Klasik-Modern, (Ciputat:Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidaytullah, Jakarta,2011)
Indonesia,1992
Jakarta:Amzah)
Jakarta: Azam,2007 ).
Anshari, Tafsir bi ar-Rayi, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2010)
Anwar ,Sofyan Mufid, Manusia Ditinjau dari Berbagai Aspek,(
Bandung: Penerbit Nuansa )
Bandung: Penerbit Nuansa )
( Jakarta:Bulan Bintang,1990)
Yogyakarta:Kanisis,1990)
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri )
Efendi ( Bandung: Mizan, 1998)
Yagyakarta:eLSAQ Press,2006)
Lingkar Studi Al-Qur`an).
vol,1
Diponegoro,1991)
Smart,2017)
press, juni 2007)
Makram,Muhammad b. b. Alî Ibn Manzûr, Lisân al-„Arab , Vol. 2
(Beirut: Dâr Sâdir, 1414).
Manna al-Qaththân, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur`an
Muhammad,Fakhr ad-Din ibn Umâr ibn Husain ibn Hasan ibn Ali ar-
Razi, Tafsir al-kabir Mafatih al-Ghaib
Musnad Ahmad bin Hanbal,Juz IV (Cet I;Beirut:Alam al-Kutub)
127
127
Idea Press, 2016)cet.02.
2017)
Tafsir Muqârin, ( Surabaya: Indra Media, 2003)
Nuwaihid, „Adil, Mujam al-Mufassirin min Shadr al-Islam hatta al-
„Ashr al-Hadir, Beirut: Muassasah al-Nuwaihid al-
Saqafiyah,1998.
Saku Jaya).
Bumi Aksara ).
Al-Qur`an. Vol.I ( Jakarta: Lentera Hati, 2006 )
Sumadi dan Aditya Mananti, Biologi Sel ( Yogyakarta: Graha ilmu )
Suryadilaga, Alfatih,dkk, Metodologi Ilmu Tafsir ( Yogyakarta:
Penerbit Teras)
Jakarta:Zaman)
Pustaka Indonesia)
Al-Qur`an,(Jakarta:Paramadina)cet.1
Qur`an, (Surakarta: Indiva Media Kreasi )
Yahya,Harun ,The Collapse of the Theory of Evolution in 20
Question,terj.Aiyani, ( Surabaya: Risalah Gusti, 2003)
Yanggo, Huzaemah T. dkk, Pedoman penulisan Skripsi, Tesis,
Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, (Jakarta:IIQ
Press,2011)
Hadis Berlawanan?, Kampas 86 Connection
Zâr ,Walî, “Al-Janib al-Ishârî fi Tafsîr Rûh al-Bayân li Ismâîl
Haqqî” ,Disertasi,Universitas Terbuka al-„All^amah Iqbâl,
Islamabad,2009
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
2018 / 1439 H
Skripsi ini Diajukan
ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA
Oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
2018 / 1439
i
Skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia (Studi Komparatif
Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-Ghaib)” yang disusun oleh Lily
Agustina dengan Nomor Induk Mahasiswa 14210585 telah diperiksa melalui
proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk diujikan pada sidang
munaqosyah.
skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia (Studi Komparatif
Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-Ghaib)” oleh oleh Lily Agustina
dengan Nomor Induk Mahasiswa 14210585 telah diujikan pada siding
Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ)
Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018, telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 13 Agustus 2018
Sidang Munaqasyah
Penguji I Penguji II
Pembimbing
Nama : Lily Agustina
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia
(Studi Komparatif Tafsir Rû al-Bayân Dan Tafsir Mafâti al-
Ghaib)”adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 07 Agustus 2018
iv
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini, saya persembahkan teruntuk ibu dan bapak saya, yang
telah bersedia sepenuh hati dengan tulus dan ikhlas menjadi tangan kanan
Allah SWT dalam mendidik saya.
Juga teruntuk mas dan adik saya yang selalu ada di saat suka maupun duka
meskipun jarak yang memisahkan kita.
v
MOTTO
vi
skripsi dengan judul “Asal Usul Penciptaan Manusia Studi Komparatif
Tafsir Rûh al-Bayân dan Tafsir Mafâtih al-Ghâib”.
Shalawat serta salam tercurah limpah teruntuk idola sejati, Nabi
Muhammad SAW, sumber inspirasi, motivasi dan inovasi untuk melahirkan
karya yang hakiki dan dapat dicintai.
Hamdan lillah, tak henti-hentinya penulis haturkan kepada Sang Maha
Kuasa yang penuh cinta, sehingga atas inayah, kuasa dan cintanya, skripsi ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan pembuktian atas perjuangan-
perjuangan kecil penulis dalam menempuh empat tahun menimba ilmu di
kampus tercinta, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya sederhana ini sejatinya
bukanlah mutlak hasil dari keras penulis seorang. Karena, banyak sekali
sumbangsih orang lain dalam proses pengerjaannya. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, Lc, MA ibunda kita
semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, yang telah
memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi ini.
2. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfah, MA dekan fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta,
atas kesediannya menyetujui judul penulis dan doa yang selalu
terpanjat.
3. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA kepala jurusan ilmu Al-
Quran dan tafsir fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, dan juga dosen
matakuliah metode penelitian yang mengajarkan penulis dan teman-
teman untuk membuat sebuah karya, dalam bentuk skripsi.
vii
mengerjakan skripsi ini. Sosok pembimbing yang penuh perhatian
dan berwawasan luas yang selalu memberi motivasi menuntut dan
membimbing dalam menyelsaikan skripsi ini.Jazakallah pak, atas
waktu yang diluangkan, dan binaan yang tak akan penulis lupakan.
5. Dr.Kh.Ahmad Fathoni,Lc.MA., Ibu Hj. Muthmainnah, MA, Ibu
Hj.Istiqomah,MA., Ibu Mahmudah SH, Kak Ayuna Faizahtul
fiqriyah S.Ud, dan seluruh Insrukur tahfidz IIQ Jakarta. Instruktur
tahfidz yang selalu jadi inspirator dan motivator penulis, hingga
penulis sampai di titik ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang telah
membagikan ilmunya pada penulis, sehingga penulis mampu
memahami banyak hal terkait ilmu-ilmu Al-Quran.
7. Seluruh staf fakultas yang telah membantu setiap tangga proses yang
penulis lalui.
8. Pimpinan dan staf perpustakaan IIQ Jakarta, perpusakaan umum UIN
Syarif Hidayatullah, perpustakaan PSQ dan perpustakaan Iman Jama
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mencari bahan yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi.
9. Ibu Saniti dan bapak Prawito trimakasih atas segala kesabaran, serta
doa yang selalu menyertai setiap langkahku dan juga tidak pernah
lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas
kepada penulis sejak kecil.
10. Mas Sugeng dan adek Azkiya, meskipun sering berantem tapi kalian
adalah sumber semangat bagi penulis.
11. Seluruh teman-teman penulis, terkhusus teman-teman IIQ Jakarta
angkatan 2014, teman-teman fakultas Ushuluddin dan teman-teman
viii
kelas A, atas kebersamaan yang penuh cinta selama masa perkuliahan
hingga sekarang.
12. Pasukan Asrama Bu Ema, trimakasih atas kebersamaan selama satu
tahun terakhir masa kuliah, yang telah berbagi kompor, minyak, beras
dan sembako-sembako lainnya. Dan juga selalu saling mengingatkan
dan saling memotivasi satu sama lain.
13. Pembaca sekalian, semoga karya sederhana ini mampu menginspirasi
dan bermanfaat dunia akhirat.
dan kekurangan ada pada diri penulis.
Penulis harap semoga karya ini mampu memberikan dimensi positif bagi
dunia akdemis.
diuraikan di bawah ini. Trasliterasi ini ditulis dengan menggunakan pedoman
transliterasi huruf Arab ke huruf latin yang telah disusun oleh Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta Tahun 2017
1. Konsonan
Dhammah : u : û
qamariyahditransliterasikansesuaidenganbunyinya, Contoh:
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam () syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : ar-rajulu :
: asy-Syams : ad-Dârimî
lambang ( _ ), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd
yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:
oleh kata sifat (naat), maka huruf tersebut dialih aksarakan
menjadi huruf “h”. Contoh:
menjadi huruf “t”. Contoh:
e. Huruf Kapital
ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa
Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti
cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainya.
xii
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 8
D. Perumusan Masalah .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 9
G. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 9
5. Teknik Penulisan ................................................................ 15
A. Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur`an .................... 17
1. Penciptaan Manusia Pertama .............................................. 17
2. Penciptaan Manusia Kedua ................................................. 24
3. penciptaan Bani Adam ........................................................ 28
B. Asal-Usul Manusia dalam Perspektif Sains .............................. 33
C. Pandangan Islam Tentang Teori Evolusi .................................. 36
D. Term-Term Yang Berkaitan Dengan Penciptaan ..................... 40
E. Hakekat Manusia Dalam Pandangan Al-Quran ...................... 48
F. Tujuan Diciptakannya Manusia ................................................ 56
BAB III BIOGRAFI MUFASIR DAN KARYANYA
A. Biografi Ismâil Hâqqi al-Buruswi ............................................ 61
1. Riwayat Hidup .................................................................... 61
1. Latar Belakang Penulisan ................................................... 65
2. Metode Penafsiran .............................................................. 67
a. Sumber Penafsiran ........................................................ 67
b. Teknik Penulisan .......................................................... 72
c. Corak Penafsiran ........................................................... 73
1. Riwayat Hidup .................................................................... 76
3. Sumber Penafsiran .............................................................. 79
xiv
1. Ali-Imrân[3]:59 ................................................................... 87
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 88
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 90
c. Analisis Komparatif ...................................................... 93
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 95
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 96
3. Al-Araf [7]:12 .................................................................... 100
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 100
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 103
c. Analisis Komparatif ...................................................... 105
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 106
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 114
c. Analisis Komparatif ...................................................... 118
a. Penafsiran Ismâil Hâqqi ................................................ 120
b. Penafsiran Fakhûddin ar-Râzi ....................................... 120
c. Analisis Komparatif ...................................................... 121
muncul. Salah satunya adalah teori Darwinisme yang diyakini benar oleh
sekelompok orang. Teori itu yang menyatakan bahwa “ spesies makhluk
hidup terus-menerus berevolusi menjadi spesies lain.Manusia berasal dari
kera”.Secara Ekspisit, Al-Qur`an tidak mengemukakan bahwa Adam sebagai
manusia pertama. Al-Qur`an hanya menerangkan bahwa Adam sebagai Nabi
dan darinya manusia berkembang.
asal usul penciptaan manusia studi komparatif Tafsir Rûh al-Bayân dan
Tafsir Mafâtih al-Ghâib.Dengan menggunakan kedua tafsir ini, penulis akan
mengurai pemikiran kedua mufassir tentang asal usul penciptaan manusia
dan juga mencari persamaan dan perbedaannya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan komparatif. Dan merujuk pada data primer dan skunder.
Sumber data primer yang penulis gunakan adalah Tafsir Rûh al-Bayân dan
Tafsir Mafâtih al-Ghâib.Sementara data sekunder yang digunakan adalah
Tafsir Ilmi , buku-buku biografi mufasir klasik-modern,mujam al-Muhfarâs,
serta buku-buku yang berkaiatan dengan pembahasan.
Dari hasil analisis yang penulis teliti, dapat ditemukan bahwa kedua
mufassir sepakat bahwa Nabi Adam as. adalah manusia pertama yang
diciptakan Allah. Setiap manusia harus mempercayai hal-hal ghaib yang
memang terkadang tidak masuk akal. manusia diciptakan dari tanah supaya
manusia mempunyai sifat tawadlu dan bisa menjadi pemimpin yang baik di
muka bumi ini. Dan juga tanah itu bisa memadamkan api syahwat,
kemarahan dan ketamakan. Menurut Ismâil Hâqqi,Allah menciptakan Adam
dengan kedua tangan-Nya. Kemudian ditiupkanya sebagian dari ruh Allah
tanpa perantara pula. Setelah ruh ditiupkan kepada Adam, maka Adam sudah
mempunyai kesiapan untuk ber “tajalli”. Sedangkan menurut Fakhrûddin ar-
Râzi manusia terdiri dari dua sel, yaitu prebiotic dan organic kedua sel ini
diambilkan dari tanah, oleh karena itu setiap manusia disimbolkan atau
diciptakan dari tanah.
Al-Qur`an adalah sumber hukum pertama dalam Islam. Al-Qur`an
biasa didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw yang lafadz-lafadznya mengandung mukjizat,
membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir
dan yang ditulis pada mushaf mulai dari awal surat Al-Fâtihah sampai
akhir surat An-Nas. 1
mengagumkan buat kita. 2 Al-Qur`an merupakan firman Allah
menegaskan bahwa dirinya adalah petunjuk bagi manusia. 3 Maka tidak
heran jika di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tersirat dan tersurat
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, guna mendukung fungsinya
sebagai kitab petunjuk. 4 Untuk mengetahui petunjuk tersebut maka
membutuhkan kajian yang mendalam terutama petunjuk yang sifatnya
tersirat. Karena petunjuk tersebut berkaitan dengan ilmu pengetahuan
maka selalu terbuka ruang untuk mengkaji dan mempelajarinya.
Secara global, Al-Qur`an mengandung tiga aspek pokok yaitu
akidah, syariah dan akhlak. Pencapaian terhadap tiga tujuan pokok ini,
1 Rosihon Anwar, Ulum al-Qur`an ( Bandung: Pustaka Setia,2010 ),h.34
2 Muhammad Washfi, Menguak rahasia Ilmu kedokteran dalam Al-Qur`an,
(Surakarta: Indiva Media Kreasi ), h.44 3 Surat Al-Baqarah[2]:185
4 M.Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur`an, ( Bandung: Mizan,2003 ), h. 166
2
perintah untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan manusia,
ketiga kisah-kisah dan keempat janji serta ancaman duniawi dan
ukhrawi. 5
kimia, fisika atau ilmu pengetahuan lainnya. Namun ternyata Al-Qur`an
memuat ayat-ayat yang menyinggung dan menjelaskan tentang kejadian
alam semesta, tentang penciptaan makhluk hidup terutama manusia,
tentang sejarah dan berbagai proses alamiah lainnya. Adanya kenyataan
bahwa di dalam Al-Qur`an terdapat begitu banyak ayat berbicara tentang
alam raya ini, kemudian menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan
ilmuwan muslim tentang maksud keberadaannya, serta upaya penafsiran
terhadapnya. 6
mengikat rantai fenomena-fenomena yang saling berkaitan dalam
kehidupan dan mengaturnya. Allah telah menyeru manusia untuk
melakukan riset dan belajar. 7 Sebagaimana firman-Nya dalam surah yang
Artinya:
5 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an.
Vol.I ( Jakarta: Lentera Hati, 2006 ), h.viii. 6 Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al-Qur`an, Terj. Agus Efendi (
Bandung: Mizan, 1998) h. 137 7 Muhammad Kamil Abdushshomad, Al-I’jaz al-“Ilmi fi al-Islam al-Qur`an al-
Karim,terj. Alimin,dkk, Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur`an ( Jakarta:Akbar Media Eka Sarana,
2013), h.17
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”.
dibekali dengan akal dan indera agar mereka mengetahui dan mengenal-
Nya, dengan berpikir mengenai makhluk ciptaan-Nya. Mengetahui dan
mengenal Allah adalah dengan memahami jejak-jejak penciptaan-Nya,
menghayati keindahan ciptaan-Nya dan merasakan keagungan ayat-ayat-
Nya. 8
menjadi makhluk paling sempurna melebihi makhluk-makhluk lain,
bahkan berpeluang melebihi malaikat. Buktinya, Allah tidak mengangkat
malaikat menjadi khalifah, akan tetapi tugas diamanatkan kepada
manusia. Kelebihan manusia dari makhluk lain karena manusia memiliki
empat daya. (1) Daya tubuh, yang memungkinkan manusia memiliki
kemampuan pengembangan dan keterampilan; (2) Daya hidup yang
memungkinkan manusia memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan
mempertahankan hidup serta berkembang sesuai dengan tantangan
alamnya; (3) Daya akal yang memungkinkan manusia memiliki
kemampuan ilmu dan teknologi sehingga ia mampu mengolah alam
semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup. Melalui daya akal
manusia juga mampu merenungkan dan memahami sunnatullah; dan (4)
Daya kalbu yang memungkinkan manusia memiliki kemampuan moral,
8 Yusuf Ahmad, Ensiklopedia Keajaiban Ilmiah al-Qur`an, ( Jakarta: Taushia, 2009
), h.12
4
estetika, etika untuk membedakan baik dan buruk atau tata nilai, menilai
spiritualitas dan menerima kebesaran Sang Pencipta. 9
Rasa ingin tahu dan ingin mengerti yang merupakan kodrat manusia
membuat manusia selalu bertanya-tanya apa ini ?, apa itu ?, bagaimana
ini ?, bagaimana itu ?, mengapa begini?, mengapa begitu ?. Makin jalan
pikiran manusia makin banyak pertanyaan yang muncul dan makin
banyak usahanya untuk mengerti. 10
Untuk apa sebenarnya bertanya-
itu dilakukan karena manusia ingin mencari kebenaran. Jika ternyata
pengertiannya dan pengetahuannya itu sesuai dengan hal yang
diketahuinya maka, akan diakui oleh orang bahwa pengetahuannya itu
benar.
bahwa jenis manusia ada dimuka bumi melalui suatu proses panjang
evolusi. Sepeti teorinya, pencetus teori ini hingga beberapa waktu yang
lalu masih menjadi bahan pedebatan para ilmuwan. Hingga tahun 2008,
hanya satu nama yang diakaui sebagai pencetus teori evolusi, yaitu
Charles Robert Darwin (1809-1882). Pada tahun 1859, Darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam bukunya, On the Origin of
Spesies: Survival of the Fittest by Means of natural Selection,yang terbit
pada tahun yang sama. 11
Kontroversi itu berangkat dari dua pandangan yang berbeda, satu
sisi, Darwin menyodorkan konsep munculnya manusia melalui teori
9 Sofyan Anwar Mufid, Manusia Ditinjau dari Berbagai Aspek,( Bandung: Penerbit
Nuansa ),h.94 10
Kiptiyah, Embriologi dalam Al-Qur`an, ( Malang: UIN-Malang press, juni 2007),
h.I 11
Tim Penyusun Kementrian Agama RI, Tafsir Ilmi: Penciptaan Manusia dalam
Perspektif Al-Qur`an dan Sains ,h.8-9
5
biologis digunakan untuk menentukan makhluk yang bersangkutan
termasuk kelas, ordo, familia, genus, species dan subspecies lainnya.
Sedangkan data geologis dapat digunakan untuk memperkirakan usia
fosil, kapan makhluk yang bersangkutan hidup atau mati, berapa juta
tahun yang silam dalam kala apa dan seterusnya.
Di antara ilmuwan muslim yang menolak sekaligus mengkritik
pemikiran teori evolusi ini adalah Harun Yahya, dalam bukunya “ The
Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions”. Dengan berupaya
meruntuhkan teori evolusi darwinisme sampai ke akar-akarnya, bahwa
teori evolusi yang disebut-sebut sebagai ilmiah sebenarnya sama sekali
tidak memiliki dasar ilmiah, melainkan hanyalah scenario yang
dipaksakan, walaupun dihadapkan pada sebuah fakta, namun itu yang
tidak bisa dibuktikan keilmiahannya hingga saat ini. Hal ini terbukti
ketika Harun Yahya menegaskan dengan mengatakan bahwa:
“ Berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti Paeontologi ( cabang
antropologi yang mengkaji kehidupan pra-Sejarah melalui Fosil),
genetika, biokimia dan biologi molekoluler telah membuktikan bahwa
tidak mungkin makhluk hidup tercipta akibat kebetulan atau muncul
sendirinya dari kondisi ilmiah”. 12
Dalam hal ini juga menegaskan bahwa:“ Satu sel hidup saja memiliki
struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait yang jauh lebih
komplek dari pada sebuah kota besar. Struktur yang kompleks hanya
dapat berfungsi apabila masing-masing bagian penyusunnya muncul
secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya. Jika
12
Harun Yahya, The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Question,terj.Aiyani,
( Surabaya: Risalah Gusti, 2003),4.
6
tidak, maka struktur tersebut tidak akan berguna dan semakin lama akan
rusak. Dan tidak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang
secara kebetulan sebagaimana pernyataan teori evolusi. 13
Di sisi lain, Al-Qur`an menyebut manusia ( selain al-Insan dan an-
Nas )dengan istilah Bani Adam yang berarti menyangkut asal usul
manusia, yaitu keturunan dari Adam. Adamlah nenek moyang umat
manusia dan dialah manusia pertama.
Secara eksplisit Al-Qur`an tidak mengemukakan bahwa Adam
sebagai manusia pertama. Kecuali menerangkan bahwa Adam as sebagai
Nabi dan dari padanya manusia berkembang biak.
Dari sini timblul kontroversi apakah Adam sebagai manusia pertama,
lebih-lebih setelah dihadapakan dengan teori Darwin. 14
Demikian beberapa pandangan terkait penciptaan manusia di atas
yang pendapatnya seakan-akan mengisyaratkan bahwa penciptaan
manusia antara satu dengan yang lain adalah berbeda dalam hal
penciptaan, hal ini menjadi penting untuk dikaji ulang, terkait beberapa
pandangan di atas telah bertentangan dengan penciptaan yang disebutkan
dalam Al-Qur`an, sehingga teori di atas menimbulkan perdebatan dan
pertanyaan bahwa bagaimana penciptaan awal manusia pertama,
bagaimana tahapan-tahapan dari penciptaan masing-masing manusia.
Selain itu pula alasan mengapa perlu dikaji ulang adalah
sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam QS. al-Insan[76]:2
13
Harun Yahya, The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Question,terj.Aiyani,
( Surabaya: Risalah Gusti, 2003),4.
Penerbit Nuansa ),h.
dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan
melihat”.
dan mengingatkannya agar tetap berada dalam jalur yang benar dalam
menjalani kehidupan di dunia. 15
Dari pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji
tentang Asal Usul Penciptaan Manusia Studi Komparatif Tafsir
Tafsir Rû al-Bayân dan Tafsir Mafâti al-Ghâib.
Alasan penulis memilih Tafsir Mafâti al-Ghâib dan Rûh al-Bayan
adalah karena Mafâti al-Ghâib adalah merupakan salah satu tafsir yang
bercorak ilmi, Sedangkan tafsir Rû al-Bayan adalah salah satu tafsir
yang bercorak sufistik. Dari kedua tafsir tafsir yang berbeda corak ini
penulis akan mencoba mempertemukan dimensi eksoterik dan esetorik
untuk mengungkap filosofi penciptaan manusia.
B. Identifikasi Masalah
diidentifikasikan dengan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Di muka bumi ini terdapat berbagai macam makhluk hidup, salah satu
nya adalah manusia, bagaimana penciptaan manusia menurut Al-
Qur`an ?
4. Bagaimana pandangan Islam tentang teori evolusi ?
15
Taufik Rahman, Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Qur`an, (Bandung: PT Mizan
Pustaka) h.198
8
5. Tafsir Mafâti al-Ghâib adalah salah satu tafsir yang bercorak ilmi,
bagaimana teori penciptaan manusia menurut tafsir ini ?
6. Tafsir Rû al-Bayân dikenal sebagai salah satu tafsir sufistik ,
bagaimana teori penciptaan manusia menurut tafsir ini ?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, untuk memberi arah dalam membatasi
masalah yang akan dibahas dengan membahas pembahasan penelitian ini
masalah b dan c, yakni tafsir Mafâti al-Ghâib dan tafsir Rû al-Bayan,
artinya: Penelitian ini akan meneliti penciptaan manusia dalam
penafsiran Al-Qur`an menurut Fakhrûddîn ar-Râzi dalam kitab tafsirnya
dan penafsiran Ismail Haqqi dalam kitab tafsirnya.
Dalam Al-Qur`an sedikitnya ada 34 ayat yang menjelaskan tentang
masalah ini, dan tersebar ke dalam 16 surat. Maka penulis hanya
membatasi pada dalil yang menunjukkan penciptaan manusia pertama (
Nabi Adam as ), yakni yang terdapat pada QS. Ali-Imrân[3]:59, QS. Al-
Anam[6]:2, QS. Al-Araf [7]:11-12, dan QS.Al-Hijr [15]: 26.
D. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
manusia ?
3. Bagaiamana perbedaan dan persamaan antara Tafsir Mafati al-Ghâib
dan Tafsir Rû al-Bayan ?
dicapai. Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menjelaskan bagaimana penciptaan manusia menurut tafsir
Mafâti al-Ghâib?
Rû al-Bayan ?
menurut tafsir Mafâti al-Ghâib dan Rû al-Bayân?
F. Manfaat Penelitian
1. Menambah keyakinan kita kepada Sang Pencipta atas keagungan
ciptaan-Nya.
G. Tinjauan Pustaka
penelitian yang baru baik dari persepektif Al-Qur`an maupun
Sains.Namun,penulis tidak menemukan buku atau karya ilmiyah yang
berjudul sama dengan judul skripsi ini. Diantara karya ilmiyah yang
berkaitan dengan penciptaan manusia adalah sebagai berikut :
1. Taufik Akbar, menulis skripsi yang berjudul “Asal Mula Penciptaan
Manusia Perspektif Tafsir Ilmi dan Saintis” Fakultas Ushuluddin
jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir tahun 2016, Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang asal
mula penciptaan manusia (analisis komparatif ayat-ayat penciptaan
manusia persepektif Tafsir Ilmi Kementrian Agama RI dan Prof. dr.
10
ditinjau dari teks Al-Qur`an dan Bioantropologi). Tafsir Ilmi
Kementrian Agama RI menjelaskan bahwa Adam adalah manusia
pertama yang di ciptakan dari tanah. Sedangkan Prof. dr. H. Jurnalis
Uddin menyimpulkan bahwa Adam bukanlah manusia pertama.
Faktor melatarbelakangi perbedaan ini adalah karna Prof. dr. H.
Jurnalis Uddin adalah seorang Saintis, beliau menjelaskan penciptaan
manusia dengan ilmu Bioantropologi, Genetika, Geologi, Anatomi,
Biologi dan Antropologi. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang
akan penulis tulis adalah sama-sama mengkaji tentang penciptaan
manusia, sedangkan perbedaanya adalah skripsi yang akan penulis
tulis adalah pada kajian komparatifnya. 16
2. Moh. Sandiawan menulis skripsi yang berjudul “Konsepsi Penciptaan
Alam Semesta dan Makhluk Hidup dalam Al-Qur`an dan Al-kitab”,
Fakultas Usuluddin jurusan Perbandinagn Agama tahun
2016,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dalam
skripsi ini membahas tentang bagaimana pandangan Al-Qur`an dan
Al-kitab tentang penciptaan alam semesta dan makhluk hidup.Dari
skripsi ini penulis bisa menambah wawasan tentang penciptaan
makhluk hidup yang akan penulis tulis dalam skripsi ini, tidak hanya
dari pandangan Al-Qur`an saja akan tetapi dari pandangan Al-Kitab
juga. 17
Manusia dalam Persepektif Islam”. Jurusan PAI tahun 2007,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini
16
Lihat selengkapnya pada skripsi yang berjudul “Asal Mula Penciptaan Manusia
Perspektif Tafsir Ilmi dan Saintis” 17
Lihat selengkapnya pada skripsi Moh. Sandiawan “ Konsepsi Penciptaan Alam
Semesta dan Makhluk Hidup dalam Al-Qur`an dan Al-Kitab.
11
menjelaskan filosofi penciptaan manusia pertama dan perkembangan
penciptaan manusia. Persamaan dengan penulis adalah sama-sama
mengkaji tentang filosofi penciptaan manusia akan tetapi berbeda
dalam persepektifnya, karena penulis menggunakan persepektif Al-
Quran. 18
Penciptaan Manusia dalam QS.Al-Muminun/23: 12-14 Kajian Tahlili
dengan Pendekatan Ilmu Kedokteran” jurusan Tafsir Hadis tahun
2012, Universitas Alauddin Makassar. Skripsi ini membahas tentang
filosofi penciptaan manusia yang terdapat pada QS.Al-Muminun ayat
12-14 dengan menggunakan metode tahlili dan relevansinya dengan
ilmu kedokteran. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang akan
penulis tulis adalah sama-sama menggunakan QS.Al-Muminun ayat
12-14 untuk mengetahui filosofi penciptaan manusia. Perbedaannya
adalah penulis tidak hanya mengkaji QS. Al-Muminun ayat 12-14
saja akan tetapi mengkaji ayat lain juga untuk mengetahui filosofi
penciptaan manusia. 19
5. Ikhwani, MA, menulis jurnal yang berjudul “proses Kejadian Manusia
Menurut Al-Qur`an”. Jurnal ini membahas tentang proses kejadian
manusia dari awal hingga akhir, dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang ada pada diri manusia.persamaan dengan dengan
skripsi yang akan penulis tulis adalah sama-sama ingin mengungkap
proses kejadian manusia dalam Al-Qur`an. Perbedaan dengan skripsi
18
dalam Persepektif Islam. 19
Manusia dalam QS.Al-Mu’minun/23: 12-14 (Kajian Tahlili dengan Pendekatan Ilmu
Kedokteran)
12
pertama, yakni Adam.
dalam Persepektif Al-Qur`an:Studi Komparatif Fakhrûddin ar-Râzi
dan Hamka”, jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, UIN Sunan Ampel
Surabaya. Dalam tesis ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia
dimuka bumi ini memiliki teori, tidak hanya Allah berfirman “Kun”
maka jadilah yang dikehendaki. Setiap penciptaan itu memilki proses,
artinya terdapat suatu teori yang bersifat tetap. Seperti halnya
Penciptaan bumi dan penciptaan manusia.Persamaan dengan skripsi
yang penulis tulis adalah sama-sama membahas penciptaan manusia
dalam perspektif Al-Qur`an, dan sama-sama menggunakan Tafsir
Mafâti al-Ghâib sebagai obyek penelitian. Nemun bedanya, tesis ini
hanya menganalis penciptaan manusia yang terdapat dalam surat Al-
Mu;minun ayat 12-14.
Buku
manusia pertama ( Adam ) serta kejadian manusia selanjutnya setelah
penciptaan Adam, filosofi kejadian manusia dijelaskan dengan cara
mengambil ayat serta penelitian ilmiah yang menguatkan pendapat
dari ayat tersebut. Selanjutnya buku ini membahas tentang fungsi
manusia sebagai khalifah di muka bumi.
8. Maurice Bucaille, Dari Mana manusia Berasal ? Antara Sains, Bibel,
dan Al-Qur`an : menjelaskan tentang bagaimana asal usul kode
genetic dan mekanisme yang memiliki teka teki, serta sel yang
20
al-Qur`an dan Sains( Jakarta:Sinergi Pustaka Indonesia,2012 )
13
berfungsi sebagai pusat control yang terdapat di dalam nucleus serta
mengatur informasi yang tercatat di dalam gen-gen. 21
H. Metodologi Penelitian
ilmiah, maka peneliti harus menggunakan metode yang valid. Adapun
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yang akan dijabarkan
sebagai berikut:
(liberary research) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan judul
skripsi ini.
behubungan dengan Penciptaan manusia dalam persepektif Al-
Qur`an, maka sumber utamanya adalah tafsir Mafâti al-Ghâib karya
Fakhrûddîn ar-Râzi dan tafsir Rû al-Bayan karya Ismail Haqqi . Dan
buku-buku lain sebagai sumber tambahan seperti ,tafsir ilmi, kamus,
dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
metode dokumentasi terhadap literature. Yaitu dengan menyelidiki
sumber-sumber tertulis seperti buku, dokumen, yang urainnya
memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
21
Azam,2007 ).
14
memperoleh data atau informasi dari berbagai sumber tertlis atau dari
sumber data yang ada pada informan.
4. Metode Analisis data
sebagai berikut:
prosedur khusus untuk pemfilosofian data ilmiah. Sebagaiamna
semua teknik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan,
membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan panduan praktis
pelaksanaannya.
metode penelitin makna simbolik pesan-pesan. Ada dua hal yag
perlu diperhatikan: pertama,pesan mempunyai makna ganda
yang bersifat terbuka. Data selalu dapat dilihat dari beberapa
perspektif, khususnya apabila data tersebut benar-benar bersifat
simbolik. Kedua, makna tidak harus tersebar, walaupun
consensus atau persetujuan intersubjektif mengennai makana
sebuah pesan akan sangat memudahkan analisis. Konsensus
tersebut hanya berlaku untuk aspek yang jelas atau manifest dari
komunikasi, atau hanya untyk sedikit orang yang kebetulan
mempunyai persepektif kultural dan sosio-politik yang sama.
Dengan demikian, kesepakatan akan makna hampir tidak
dijadikan persyaratan sebagai analisis. 22
Dengan demikian dapat dikatakan, bahawa teknik analisis
isi ini dapat diterapakan dalam menafsirkan ayat-ayat AL-
22
Teras)h.76-77
15
data yang dihadapi adalah bersifat deskriptif berupa pernyataan
verbal( baca:bahasa), bukan data kuantitatif. 23
b. Komparatif, membandingkan anatara data atau informasi dari
Tafsir Mafâti al-Ghâib dan tafsir Rû al-Bayan, metode ini
akan digunakan pada Bab 1V.
c. Tematik, dengan memfokuskan pada tema yang di tetapkan
dengan mengkaji secara serius tentang ayat-ayat yang terkait
dengan tema tersebut 24
Quran (IIQ) Jakarta tahun 2017.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan proses penelitian ini, agar masalah yang diteliti dapat
di analisa secara fokus, maka penelitian ini perlu melakukan sistematisasi
pembahasan sebagai berikut:
rumusan masalah, tujuan dann kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sisttematika pembahasan. Bab ini berfungsi
sebagai kerangka acuan penelitian dan menjaga agar tidak terjadi
pelebaran pembahasan sekaligus untuk mencapai target yang diinginkan
secara maksimal.
Abdul Muin Salim, Fiqh Siayasah: Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-
Qur`an( Jakarta: Rajawali Press,1994)h.22 24
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian dan Tafsir, (Yogyakarta, Idea Press, 2017),
cet. 3, h. 63.
manusia.
metode, corak, dan karya-karya penafsirannya.
BAB IV, Pembahasan tentang perbedaan dan persamaan tentang filosofi
penciptaan manusia menurut tafsir Mafâti al-Ghâib dan dan tafsir Rû
al-Bayan
BAB V, merupakan penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh
pembahasan, saran-saran dan daftar pustaka. Bab ini merupakan akhir dari
semua pembahasan.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Menurut Fakhrûddin ar-Râzi Nabi Adam adalah manusia
pertama yang diciptakan oleh Allah. Ia diciptakan dari tanah. Secara
logika mustahil jika manusia tidak memilki orang tua. Oleh sebab itu,
menurut Ismâil Hâqqi ada tiga perkara yang menghalangi keislaman
seseorang, yang pertama menyembah kepada salib, memakan daging
babi dan menyangka bahwa Allah mempunyai anak. Sedangkan menurut
Fakhrûddin ar-Râzi yang menghalangi keislaman seseorang disebabkan
karna dia menyangka bahwa Allah mempunyai anak.
Kedua, Ismail Hâqqi dan Fakhruddin ar-Râzi sepakat bahwa
manusia pertama yang diciptakan Allah adalah Nabi Adam
as.Pembentukan Adam dari tanah bukan seperti pembuatan patung
ataupun alat gerabah yang di buat oleh manusia. Setiap manusia harus
mempercayai hal-hal ghaib yang memang terkadang tidak masuk akal.
manusia diciptakan dari tanah agar supaya manusia mempunyai sifat
tawadlu dan bisa menjadi pemimpin yang baik di muka bumi ini. Dan
juga tanah itu bisa memadamkan api syahwat, kemarahan dan
ketamakan.
yang digunakan oleh kedua mufasir tersebut. Menurut Ismâil
124
ditiupkanya sebagian dari ruh Allah tanpa perantara pula. Setelah ruh
ditiupkan kepada Adam, maka Adam sudah mempunyai kesiapan untuk
ber “tajalli”. Sedangkan menurut Fakhrûddin ar-Râzi manusia terdiri
dari dua sel, yaitu prebiotic dan organic kedua sel ini diambilkan dari
tanah, oleh karena itu setiap manusia disimbolkan atau diciptakan dari
tanah.
1. Terasa sekali bagi penulis bahwa untuk menulis karya ini
membutuhkan ilmu pengetahuan yang luas, penulis merasa jauh dari
kesempurnaan akan ilmu pengetahuan, ilmu tafsir dan ilu-ilmu
lainnya. Oleh karena itu, janganlah merasa puas dengan apa yang kita
dapatkan akan tetapi tetaplah haus akan ilmu dan marilah kita
mencari dan megkaji ilmu sebanyak-banyaknya. Tidak ada kata
terlambat dalam menuntut ilmu.
2. Diharapakan bagi yang membaca tulisan ini, semoga dapat
memahami dan selalu ingat bahwa dirinya hanyalah manusia biasa
yang diciptakan dari tanah dan akan kembali pada tanah pula. Karna
ajal manusia hanya Allah yang tahu, maka jangan sampai kita terlena
dengan permainan dunia ini.
Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyaah,2011),juz 4
Abdushshomad , Muhammad Kamil, Al-Ijaz al-“Ilmi fi al-Islam al-
Qur`an al-Karim,terj. Alimin,dkk, Mukjizat Ilmiah dalam Al-
Qur`an ( Jakarta:Akbar Media Eka Sarana, 2013)
Ahmad,Yusuf, Ensiklopedia Keajaiban Ilmiah al-Qur`an, ( Jakarta:
Taushia, 2009 )
Klasik-Modern, (Ciputat:Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidaytullah, Jakarta,2011)
Indonesia,1992
Jakarta:Amzah)
Jakarta: Azam,2007 ).
Anshari, Tafsir bi ar-Rayi, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2010)
Anwar ,Sofyan Mufid, Manusia Ditinjau dari Berbagai Aspek,(
Bandung: Penerbit Nuansa )
Bandung: Penerbit Nuansa )
( Jakarta:Bulan Bintang,1990)
Yogyakarta:Kanisis,1990)
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri )
Efendi ( Bandung: Mizan, 1998)
Yagyakarta:eLSAQ Press,2006)
Lingkar Studi Al-Qur`an).
vol,1
Diponegoro,1991)
Smart,2017)
press, juni 2007)
Makram,Muhammad b. b. Alî Ibn Manzûr, Lisân al-„Arab , Vol. 2
(Beirut: Dâr Sâdir, 1414).
Manna al-Qaththân, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur`an
Muhammad,Fakhr ad-Din ibn Umâr ibn Husain ibn Hasan ibn Ali ar-
Razi, Tafsir al-kabir Mafatih al-Ghaib
Musnad Ahmad bin Hanbal,Juz IV (Cet I;Beirut:Alam al-Kutub)
127
127
Idea Press, 2016)cet.02.
2017)
Tafsir Muqârin, ( Surabaya: Indra Media, 2003)
Nuwaihid, „Adil, Mujam al-Mufassirin min Shadr al-Islam hatta al-
„Ashr al-Hadir, Beirut: Muassasah al-Nuwaihid al-
Saqafiyah,1998.
Saku Jaya).
Bumi Aksara ).
Al-Qur`an. Vol.I ( Jakarta: Lentera Hati, 2006 )
Sumadi dan Aditya Mananti, Biologi Sel ( Yogyakarta: Graha ilmu )
Suryadilaga, Alfatih,dkk, Metodologi Ilmu Tafsir ( Yogyakarta:
Penerbit Teras)
Jakarta:Zaman)
Pustaka Indonesia)
Al-Qur`an,(Jakarta:Paramadina)cet.1
Qur`an, (Surakarta: Indiva Media Kreasi )
Yahya,Harun ,The Collapse of the Theory of Evolution in 20
Question,terj.Aiyani, ( Surabaya: Risalah Gusti, 2003)
Yanggo, Huzaemah T. dkk, Pedoman penulisan Skripsi, Tesis,
Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, (Jakarta:IIQ
Press,2011)
Hadis Berlawanan?, Kampas 86 Connection
Zâr ,Walî, “Al-Janib al-Ishârî fi Tafsîr Rûh al-Bayân li Ismâîl
Haqqî” ,Disertasi,Universitas Terbuka al-„All^amah Iqbâl,
Islamabad,2009
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b