Arus Bolak

20
Imu sosiologi pendidikan islam itu sendiri merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahlui cara-cara dalam pengendalian proses pendidikan agar nantinya memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Berikut ini beberapa tujuan dari sosiologi pendidikan: 1. Sebagai Analisis Proses Sosiolisasi. Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya". 2. Sebagai Analisis Kedudukan Pendidikan Dalam Masyarakat. L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan tentang hubungan antara masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau meneliti fungsi sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat tertentu. 3. Sebagai Analisis Sosial Disekolah Dan Antara Sekolah Dengan Masyarakat. Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok-kelompok diluar sekolah. 4. Sebagai Alat Kemajuan Dan Perkembangan Sosial. Pendidikan dianggap sebagai badan yang sanggup memperbaiki masyarakat dimana pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya. 5. Sebagai Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan. Sejumlah ahli memandang bahwa sosiologi pendidikan sebagai alat untuk menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana mencoba

description

free

Transcript of Arus Bolak

Page 1: Arus Bolak

Imu sosiologi pendidikan islam itu sendiri merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahlui cara-cara dalam pengendalian proses pendidikan agar nantinya memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Berikut ini beberapa tujuan dari sosiologi pendidikan:

1. Sebagai Analisis Proses Sosiolisasi.Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya".

2. Sebagai Analisis Kedudukan Pendidikan Dalam Masyarakat.

L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan tentang hubungan antara masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau meneliti fungsi sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat tertentu.

3. Sebagai Analisis Sosial Disekolah Dan Antara Sekolah Dengan Masyarakat.Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok-kelompok diluar sekolah.

4. Sebagai Alat Kemajuan Dan Perkembangan Sosial.

Pendidikan dianggap sebagai badan yang sanggup memperbaiki masyarakat dimana pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya.

5. Sebagai Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan.

Sejumlah ahli memandang bahwa sosiologi pendidikan sebagai alat untuk menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana mencoba mencapai suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan manusia.

6. Sebagai Sosiologi Terapan.

Para ahli sosiologi pendidikan menggunakan segala sesuatu yang diketahui dalam bidang sosiologi dan pendidikan lalu memadukannya kedalam suatu ilmu baru dengan menerapkan prinsip-prinsip sosiologi kepada seluruh proses pendidikan.

Page 2: Arus Bolak

7. Sebagai Latihan Bagi Petugas Pendidikan.

Sosiologi dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam menganalisis pendidikan, untuk memahami hubungan antar manusia didalam sekolah dan struktur masyarakat tempat sekolah itu beroperasi. Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etis dan sebagainya.

BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Dinamika perubahan didalam masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat

sangat cepat, maju dan memperlihatkan adanya gejala desintegratif.

Perubahan sosial yang sangat itu meliputi berbagai bidang kehidupan, dan

merupakan masalah bagi semua institusi soaial, seperti: industri, agama,

perekonomian, pemerintahan, keluarga, perkumpulan-perkumpulan dan

pendidikan. Masalah sosial dalam masyarakat itu juga dirasakan oleh dunia

pendidikan. Jadi yang ,elatar belakangi timbulnya sosiologi pendidikan adalah

perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat yang begitu cepat.

Perubahan sosial itu menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan

sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat masalah-masalah itu dialami

oleh dunia pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu

mengatasinya. Kemudian ahli-ahli sosiologi menyumbangkan pemikiran-

pemikirannya untuk memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi

pendidikan.

Pada pembahasan dimakalah ini yaitu konsep sosiologi pendidikan serta

ruang lingkupnya, akan membahas pengertian dari sosiologi pendidikan.

2.      Rumusan Masalah

1)      Pengertian sosiologi pendidikan

2)      Tujuan sosiologi pendidikan

3)      Ruang lingkup sosiologi pendidikan

3.      Tujuan Masalah

1)      Mengetahui pengertian sosiologi pendidikan

Page 3: Arus Bolak

2)      Mengetahui tujuan sosiologi pendidikan

3)      Mengetahui ruang lingkup sosiologi pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian sosiologi pendidikan

Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Pada

awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri,

demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang

begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai

dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,

demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang

sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah

satunya adalah sosiologi pendidikan.

Didalam pendidikan tidak akan terlepas dari yang namanya hubungan-

hubungan sosial, seperti: pendidik dengan anak didik, pendidik dengan pendidik,

anak didik dengan anak didik, pegawai dengan anak didik, pegawai dengan

pendidik, pegawai dengan pegawai. Maka dibutuhkanlah sebuah ilmu untuk

mengatur masalah-masalah yang timbul dari hubungan atau pergaulan tersebut.

Sebelum kita membicarakan approach individual sebagai salah satu cara

pendekatan terhadap tingkah laku manusia, maka akan dibicarakan lebih dahulu

konsepsi atau pengertian daripada sosiologi pendidikan atau sosiologi

paedagogika dan sedikit tentang posisi ilmiahnya.

Ditinjau dari segi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua

perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan maka sepintas saja telah jelas bahwa

didalam sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-

aspek sosiologi didalam pendidikan.1[1]

Menurut Moh. Padil triyo Supriyatno, beliau menyimpulkan bahwa yang

dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

1[1] Abu Ahmadi, sosiologi pendidikan,cet. II (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2007), hal: 5

Page 4: Arus Bolak

permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari

pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.2[2]

Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” dikatakan

bahwa: sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk

memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.3[3]

Menurut Drs. H. Abu ahmadi dalam bukunya yang berjudul sosiologi

pendidikan, mengatakan bahwa sosiologi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1)      Sosiologi umum, tugasnya menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum.

2)      Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum tugasnya

menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio-kultural secara mendalam.4[4]

Misalnya:

-        Sosiologi masyarakat desa

-        Sosiologi masyarakat kota

-        Sosiologi agama

-        Sosiologi hukum

-        Sosiologi pendidikan dan sebagainya.

Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut

F.G robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya

menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.5[5] Yang termasuk dalam

pengertian struktur ini ialah teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan,

struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya itu dengan tata sosial

masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan dinamika, ialah proses sosial dan

kurtural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan semuanya itu

dengan proses pendidikan.

B.     TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

2[2] Moh. Padil triyo supriyatno, sosiologi pendidikan,cet.II,(Malang:UIN-Maliki Press,2010), hal: 6

3[3] Abu Ahmadi, ibid, hal. 1-2

4[4] Moh. Padil triyo supriyatno, Ibid hal: 3

5[5] Ibid. Hal: 3

Page 5: Arus Bolak

Setiap kegiatan pendidikan adalah bagian dari proses menuju tercapainya

suatu tujuan dimana setiap tujuan pendidikan disesuaikan dengan tuntutan

masyarakat dan kebutuhan dunia kerja.

Tujuan pendidikan nasional tercantum dalam undang-undang pendidikan

No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan

nasional bersifat idealis sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan pendidikan

diseluruh indonesia.

Francis Brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan

memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan

cara individu memperoleh dan mengorganisasi pengalaman. S. Nasution

mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk

mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh

perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari beberapa pendapat ini

dapat dirumuskan sebuah konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu 6[6]:

1.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,baik

dalam keluarga maupun masyarakat.

2.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan

kemajuan sosial.

3.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan dalam

masyarakat.

4.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang

berpendidikan dalam kegiatan sosiologi.

5.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan

pendidikan.

6.      Menurut FG.Payne, sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-

masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga tujuan pendidikan, bahan

kurikulum, srategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya.

Tujuan sosiologi pendidikan di Indonesia diselaraskan dengan tujuan pendidikan

nasional dan tujuan pembangunan Indonesia modern. Sedangkan tujuan

sosiologi pendidikan di Indonesia adalah :

6[6] Ary H. Gunawan,sosiologi,ibid,50-53

Page 6: Arus Bolak

1.      Berusaha memahami peranan sosiologi dari pada kegiatan sekolah tehadap

masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.

2.      Untuk memahami seberapa jauh guru dapat membina kegiatan sosial anak

didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.

3.      Untuk mengetahui pembinaan ideologi Pancasila dan kebudayaan nasional

Indonesia di lingkungan pendidikan dan pengajaran.

4.      Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat

sekitarnya agar pendidikan mempunyai kegunaan praktis di masyarakat dan

negara.

5.      Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak.

6.      Memberi sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan.

7.      Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsip-prinsip sosiologi untuk

mengadakan sosialisasi sikap dan kepribadian anak didik.7[7]

C.     RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Memperbincangkan ruang lingkup sosiologi bisa ditinjau dari dua pendekatan.

Pertama, pendekatan tujuan sosiologi pendidikan.

Kedua, pendekatan pemakaian istilah atau pengertian sosiologi pendidikan.

Secara logis, sebenarnya rumusan tujuan sosiologi pendidikan berdasarkan

hakikat dari sosiologi pendidikan itu sendiri. Karena cakupan sosiologi terlalu

luas, maka sangatlah tepat apabila digunakan dua pendekatan tersebut.

Pendekatan pertama, ruang lingkup berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan,

sehingga dapat disusun sebagai berikut:

1.      Sosiologi untuk guru

2.      Sosiologi sekolah

3.      Sosiologi mengajar

7[7] Abu Ahmadi,Sosiologi,Ibid,19-20

Page 7: Arus Bolak

Kemudian pokok-pokok pikiran sosiologi diatas dikembangkan guna

memenuhi tujuan sosiologi pendidikan, maka ruang lingkupnya mencakup:

1.      Pengantar, meliputi:

a.       Konsep dasar sosiologi

b.      Struktur social

c.       Fungsi dan pengendalian social

d.      Perubahan social

e.       Taksonomi ahli sosiologi

f.       Macam-macam kelompok dan sistem sosial

g.      Hasil penelitian ilmuan sosial

2.      Pembahasan meliputi:

a.       Institusi masyarakat

b.      Sosiologi dan kurikulum

c.       Pendidikan bagi kebudayaan

d.      Proses belajar mengajar dikelas menurut kacamata sosiologis

e.       Kedisiplinan dan tata aturan

f.       Guru dan masyarakat

g.      Sosiologi dan nilai.8[8]

Pendekatan kedua, ruang lingkup sosiologi pendidikan berdasarkan pada

pengertian atau istilah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan merupakan

terjemahan dari istilah-istilah disiplin ilmu sosial dan pendidikan yang

berkembang di Barat. Ada beberapa istilah yang pernah dipakai dalam sosiologi

pendidikan antara lain:

1.Social foundation of education (yayasan social pendidikan)

2.Educational sociology (sosiologi pendidikan)

3.Social education (pendidikan sosiologi)

4.School and society (sosial dan pendidikan)

5.Community relation (relasi komunikasi)

Di Indonesia memakai sosiologi pendidikan sebagai terjemahan dari

educational sociologi. Pemakaian istilah ini ternyata mempunyai konsekuensi

8[8] Moh. Padil triyo supriyatno, ibid, Hal: 30

Page 8: Arus Bolak

logis tterhadap ruang lingkup sosiologi pendidikan. Menurut ST.Vembriarto ada

tiga kelompok pandangan para ahli dalam merumuskan kajian sosiologi

pendidikan. Pertama,golongan yang terlalu menitikberatkan pandangan

pendidikan daripada pandangan sosialnya,Kedua,golongan yang terlalu

menitikberatkan pandangan sosiologi daripada pendidikan. Ketiga,golongan

yang menitikberatkan pada teori belaka.Oleh karena itu penyelidikan dan

pengembangan sosiologi pendidikan selalu berpusat pada masalah-masalah,

mana yang dianggap penting,benar,dan harus diterapkan dalam menyusun

ruang lingkup sosiologi pendidikan.9[9]

Dalam pengembangan pendidikan yang lebih prospektif, sosiologi pendidikan

sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, maka sosiologi

pendidikan dalam kurikulum telah mempunyai tujuan kurikuler dan standar

kompetensi. Dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan tidak boleh

terlepas dari tujuan sosiologi pendidikan itu sendiri. Dalam silabus mata kuliah,

tujuan sosiologi pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti, memahami, dan

mengaplikasikan seluruh konsep, teori dan aplikasi sosiologi pendidikan untuk

dapat mengembangkan pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan mutu dan

kualitas pendidikan. Berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka

ruang lingkup sosiologi pendidikan mencakup:

1.Konsep dasar sosiologi pendidikan

2.Tujuan,pendekatan,dan signifikansi sosiologi pendidikan

3.Sejarah dan tokoh sosiologi pendidikan

4.Teori sosiologi pendidikan

5.Pengembangan sosial peserta didik

6.Sosiologi bagi guru

7.Sekolah dan masyarakat

8.Sekolah dan tata social

9.Sosialisasi di sekolah,keluarga dan masyarakat

10.Hubungan guru,murid dan masyarakat

9[9] Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal: 32

Page 9: Arus Bolak

11.Organisasi sekolah

12.Sosiologi dan kurikulum

13.Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi

14.Kebudayaan sekolah,masyarakat dan keluarga

15.Pola interaksi sekolah,keluarga,dan masyarakat

16.Pengaruh sekolah terhadap masyarakat

17.Institusi masyarakat

18.Pendidikan multi cultural.10[10]

BAB III

PENUTUP

1.      Kesimpulan

Pengertian dari sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu pengetahuan yang

mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk

mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.

Sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G

robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki

struktur dan dinamika proses pendidikan.

Sedangkan tujuan ilmu sosiologi pendidikan adalah :

1.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,baik

dalam keluarga maupun masyarakat.

2.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan

kemajuan sosial.

3.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan dalam

masyarakat.

4.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang

berpendidikan dalam kegiatan sosiologi.

5.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan

pendidikan.

10[10] Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal:35

Page 10: Arus Bolak

6.      Menurut FG.Payne, sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-

masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga tujuan pendidikan, bahan

kurikulum, srategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya.

Adapun ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah sangat banyak sekali

dan telah diuraikan diatas. Secara garis besar ruang lingkup sosiologi pendidikan

adalah segala aspek sosiologi yang berhubungan dengan pendidikan.

Adapun salah satu fungsi sosiologi pendidikan diindonesia, ialah memantapkan

pancasila sebagai universals (corevalues) yang menjadi dasar integrasi nasional.

2.      Daftar pustaka

Ahmadi, Abu, sosiologi pendidikan,cet. II, Jakarta: RINEKA CIPTA, 2007

Supriyatno, Moh. Padil triyo, sosiologi pendidikan,cet.II,Malang:UIN-Maliki Press,

2010

Gunawan, Ary H, Sosiologi pendidikan, suatu analisis Sosiologi tentang pelbagai

Problem pendidikan, jakarta: Rineka Cipta, 2000

BAB IPENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Sosiologi pendidikan Islam merupakan mata kuliah yang diberikan

pada perguruan tinggi Islam dan perguruan tinggi Islam swasta. Tujuan

mempelajari sosiologi pendidikan Islam agar mahasiswa mampu

memahami prinsip sosiologi pendidikan Islam dan mampu mengenali dan

memecahkan masalah-masalah pendidikan Islam atas dasar prinsip

tersebut.

Kajian-kajian pendidikan Islam seperti sosiologi pendidikan Islam

belumlah tergarap secara serius dan keseluruhan. Kajian-kajian yang

dilakukan berkenan dengan pendidikan Islam masih relative sedikit

apabila dibandingkan dengan kajian-kajian dalam bidang pemikiaran

Islam. Diharapkan apresiasi serta turut masyarakat muslim terhadap

pendidikan Islam semakain banyak, sehingga kajian yang relatif sedikit itu

dapat dipahami dandapat tumbuh berkembang sebagaimana yang

diharapkan oleh dunia pendidikan Islam di Indonesia.

Page 11: Arus Bolak

Maka dari itu kami di sini menyusun sebuah makalah yang diberi

judul “Bidang Kajian dan Pendekatan Sosiologi Pendidikan Islam” guna

untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam di Sekolah

Tinggi Agama Islam “Miftahul ‘Ula”.

B.       Rumusan Masalah

1.         Bidang apa saja yang dikaji dalam Sosiologi Pendidikan Islam?

2.         Pendekatan apa saja yang dikaji dalam Sosiologi Pendidikan Islam?

C.      Tujuan Pembahasan

1.         Agar mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mentela’ah bidang

yang dikaji dalam Sosiologi Pendidikan Islam.

2.         Agar mahasiswa dapat mendiskripsikan pendekatan dalam kajian

Sosiologi Pendidikan Islam.

Page 12: Arus Bolak

BAB IIPEMBAHASAN

A.      Kajian Sosiologi Pendidikan Islam

Menurut S. Nasution masalah-masalah yang diselidiki dalam sosiologi pendidikan

meliputi pokok-pokok masalah sebagai berikut :

1.         Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.

Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut:

a.         Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.

b.        Hubungan dengan system pendidikan dengan proses control social dan system kekuasaan.

c.         Fungsi system pendidikan dalam proses perubahan social dan cultural atau usaha

mempertahankan status quo.

d.        Hubungan pendidikan dengan system tingkat/status social.

e.         Fungsi system pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, cultural dan

sebagainya.

2.         Hubungan antar manusia dalam sekolah.

Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di

dalam sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam

masyarakat di luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari:

a.         Hakikat kebudayaan sekolah, sejauh mana ada perbedaan dengan kebudayaan di luar

sekolah.

b.        Pola interaksi social atau struktur masyarakat sekolah. Yang antara lain meliputi berbagai

hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan,

stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-

kelompok murid lainnya.

3.         Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah meliputi :

a.         Peranan social guru.

b.        Hakikat kepribadian guru.

c.         Pengaruh kepribadian guru terhadap kelakuan anak.

d.        Fungsi sekolah terhadap sosialisai murid.

4.         Sekolah dalam masyarakat meliputi :

a.         Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah.

b.        Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam system-sistem social dalam masyarakat

luar sekolah.

Page 13: Arus Bolak

c.         Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.

d.        Factor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang bertalian dengan organisasi

sekolah.

Oleh karena itu, tujuan sosiologi pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti,

memahami, dan mengaplikasikan seluruh konsep, teori, dan aplikasi sosiologi pendidikan

untuk dapat mengembangkan pendidikan agama islam dalam meningkatkan mutu dan

kualitas pendidikan, berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka ruang lingkup

sosiologi pendidikan mencakup :

1.         Konsep dasar sosiologi pendidikan.

2.         Tujuan, pendekatan, dan signifikansi sosiologi pendidikan.

3.         Sejarah dan tokoh sosiologi pendidikan.

4.         Teori sosiologi pendidikan.

5.         Pengembangan social peserta didik.

6.         Sosiologi bagi guru.

7.         Sekolah dan masyarakat.

8.         Sekolah dan tata social.

9.         Sosialisasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

10.     Hubungan guru, murid, dan masyarakat.

11.     Organisasi sekolah.

12.     Sosiologi dan kurikulum.

13.     Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi.

14.     Kebudayaan sekolah, masyarakat, dan keluarga.

15.     Pola interaksi sekolah, keluarga, dan masyarakat.

16.     Pengaruh sekolah terhadap masyarakat.

17.     Institusi masyarakat.

18.     Pendidikan multi cultural.

B.       Pendekatan Kajian Sosiologi Pendidikan Islam

1.         Pendekatan individu

Istilah individu bersal dari bahasa latin individum yang berarti tidak terbagi. Individu

dibatasi oleh diri sendiri dan tidak terbagi. Yang dimaksud dengan pendekatan individu

disini adalah suatu masyarakat yang terdiri dari kumpulan individu-individu, sehingga

gejala social diterangkan dengan gejala individu. Apabila kita dapat memahami tingkah laku

individu satu persatu, seperti cara berfikir, perasaan, kemauan, perbuatan, sikap dan

ucapanya maka seseorang akan dapat dimengerti keberadaan suatu masyarakat.

Page 14: Arus Bolak

Dengan demikian, invidu adalah manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dan

lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah

lakuspesifik diriya, karena dalam diri individu, manusia mempunyai tiga aspek, yaitu aspek

organik jasmaniah, aspek spikis rohaniah, dan aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek

tersebut saling mempengaruhi dan keguncangan pada satu aspek akan membawa akibat

pada aspek lainnya. Akibat-akibat tersebut disebabkan oleh:

a.         Menyimpang dari norma kolektif

b.        Kehilangan pada individualitasnya dan tahluk pada kolektif

c.         Mempengaruhi masyarakat seperti pahlawan atau pengacau.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terjadi penyimpangan perilaku sosial

atauperubahan pembangunan pada masyarakat berasal dari pengaruh pola tingkah laku

individu, oleh karena itu pendekatan individual berpedapat bahwa individual yang primer

dan yang masyarakat adalah skunder.

2.         Pendekatan social

Yang dimaksud dengan pendekatan social disini adalah suatu cara untuk memahami

tingkah laku manusia secara berkelompok dalam suatu masyarakat. Pendekatan sosial

beranggapan bahwa tingkah laku mutlak ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan,

dimana individulitas tenggelam dalam sosialitas manusia. Berdasarkan pola interaksi

individu dengan masyarakatnya, ditemukan proses sosialisasi. Menurut wodworth bahwa

manusia dalam menyesuaikan diri dalam lingkungannya selalu mengalami 4 macam proses:

a.         Individu dapat bertentangan dengan lingkungannya.

b.        Individu dapat menggunakan lingkungan.

c.         Individu dapat berpartasipasi dengan lingkungan.

d.        Individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Tahap penyesuaian diri dngan lingkungan merupakan tahap puncak dari setiap

individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ada dua model dalam penyesuaian diri,

yaitu:

a.         Auto plastic yaitu mengubah diri kita sesuai lingkungannya.

b.        Alloplastic yaitu mengubah lingkungan sesuai kehendak kita.

3.         Pendekatan interaksi

Yang dimaksud dengan pendekatan interaksi disini menurut max weber adalah suatu

cara untuk memahami masyarakat cukup dengan memahami masyarakat dan individu.

Dengan adanya interaksi manusia sejak lahir, telah mempengaruhi tingkah laku orang lain,

seperti orang tua, keluarga, dan benda-benda yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, situasi

Page 15: Arus Bolak

interaksi adalah situasi hubungan sosial. Tanpa menginteraksikan diri manusia tidak

mungkin dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Kesimpulan dari pendekatan ini

adalah bahwa untuk mengetahui tinggkah laku manusia, harus dilihat dari individu dan

masyarakat.

4.         Pendekatan fungsional

Yang dimaksud dengan pendekatan fungsional disini menurut emile Durkheim adalah

suatu cara untuk memahami masyarakat dengan melihat keseluruhan dari masyarakat

tersebut melalui pranata social (institute, partai).

Page 16: Arus Bolak

BAB IIIPENUTUP

A.      Kesimpulan

1.         Kajian Sosiologi Pendidikan

a.         Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.

b.        Hubungan antar manusia dalam sekolah.

c.         Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.

d.        Sekolah dalam masyarakat.

2.         Pendekatan Kajian Sosiologi Pendidikan

a.         Pendekatan individu

Yang dimaksud dengan pendekatan individu disini adalah suatu masyarakat yang terdiri dari

kumpulan individu-individu, sehingga gejala social diterangkan dengan gejala individu.

b.        Pendekatan sosial

Yang dimaksud dengan pendekatan social disini adalah suatu cara untuk memahami tingkah

laku manusia secara berkelompok dalam suatu masyarakat.

c.         Pendekatan interaksi

Yang dimaksud dengan pendekatan interaksi disini menurut max weber adalah suatu cara

untuk memahami masyarakat cukup dengan memahami masyarakat dan individu.

d.        Pendekatan fungsional

Yang dimaksud dengan pendekatan fungsional disini menurut emile Durkheim adalah suatu

cara untuk memahami masyarakat dengan melihat keseluruhan dari masyarakat tersebut

melalui pranata social (institute, partai).

Page 17: Arus Bolak

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. 1987. Sosiologi Pendidikan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Ishomuddin. 1997. Sosiologi Perpektif Islam. Malang: UMM Press.

Supriyanto, triyo, dkk. 2007. Sosiologi Pendidikan. Malang: UIN Malang