ARTROPODA

13
Page 1 of 13 ARTROPODA Banyak spesies artropoda yang memainkan peran dalam penyakit manusia. Kebanyakan dari artropoda bertindak sebagai vektor dari berbagai patogen yang berbeda, pada bagian yang lain dari tulisan ini, kami telah menjelaskan vektor penyakit tersebut. Ada juga sejumlah artropoda yang menyebabkan kerusakan karena “bisa” mereka tetapi ini bukan parasit. Disini, kami akan berbicara tentang artropoda yang merupakan parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia. Sebagai contoh, myiasis (larva yang menggali terowongan dalam jaringan) adalah langkap wajib dalam siklus hidup beberapa lalat dan kadang-kadang pada jenis yang lain. Spesies yang menyebabkan myiasis di Amerika adalah Cochliomyia (lalat cacing Screw), Calliphora, Oestrus, Sarcophaga, Gastrophilus, dan lain-lain. Myiasis dapat terjadi di dalam jaringan normal kulit, pembuluh arteri, usus atau saluran kemih atau luka yang sudah ada sebelumnya, sebagian yang lain mungkin berasal dari infeksi yang lain. Larva dapat menggali terowongan melalui jaringan nekrotik atau sehat menggunakan “hook” mandibula ditambah dengan enzim proteolitik. Mereka dapat menyebabkan kerusakan mekanis dan mempengaruhi daerah yang merupakan tempat infeksi sekunder. Myiasis kutaneus mungkin membutuhkan pembedahan terowongan yang dibangun oleh larva. Telur dan larva serangga dapat dibersihkan dari rambut, kulit dan luka, dengan sabun dan air. Myiasis saluran kemih biasanya bersih dengan sendirinya. Penyingkiran dengan obat anti cacing mungkin perlu untuk myiasis saluran pencernaan. Kutu Tiga jenis kutu penghisap darah penting bagi kesehatan manusia: Pediculus humanus capitis (kutu kepala), P. Humanus humanus (kutu badan) dan Pthirus pubis (kutu rambut pubis). Kutu menggunakan seluruh hidupnya pada satu hospes yang sangat khusus dan kutu jantan dan betina menghisap darah dan meninggalkan satu hospes untuk berpindah ke hospes yang lain (gambar 1 dan 2). Kutu Kepala Di negara-negara maju, 2% sampai 10% anak-anak memiliki kutu dikepalanya. Infestasi ringan menyebabkan rasa gatal yang sedang pada kulit kepala karena sensitifitas terhadap ludah kutu. Infestasi berat dapat menyebabkan demam, rasa sakit dan infeksi sekunder. Diagnosis didasarkan pada penemuan kutu hidup atau cangkang telur yang kosong (nits berukuran 0,8 x 0,3 mm) yang menempel di rambut, seringkali di daerah belakang telinga. Pengolesan lotion pengurang nyeri secara lokal dapat menghilangkan iritasi. Rambut harus di cuci dengan shampo yang mengandung 1% benzene hexachloride (Kwell). Pengolesan campuran pyrentins (0,2%) dan pipronyl butoxide (2%) atau copper oleat seefektif dan kurang toksik dibandingkan dengan benzene hexachloride.

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of ARTROPODA

Page 1: ARTROPODA

Page 1 of 13

ARTROPODA

Banyak spesies artropoda yang memainkan peran dalam penyakit manusia. Kebanyakan

dari artropoda bertindak sebagai vektor dari berbagai patogen yang berbeda, pada bagian

yang lain dari tulisan ini, kami telah menjelaskan vektor penyakit tersebut. Ada juga

sejumlah artropoda yang menyebabkan kerusakan karena “bisa” mereka tetapi ini bukan

parasit. Disini, kami akan berbicara tentang artropoda yang merupakan parasit dan

menyebabkan penyakit pada manusia. Sebagai contoh, myiasis (larva yang menggali

terowongan dalam jaringan) adalah langkap wajib dalam siklus hidup beberapa lalat dan

kadang-kadang pada jenis yang lain. Spesies yang menyebabkan myiasis di Amerika

adalah Cochliomyia (lalat cacing Screw), Calliphora, Oestrus, Sarcophaga,

Gastrophilus, dan lain-lain. Myiasis dapat terjadi di dalam jaringan normal kulit,

pembuluh arteri, usus atau saluran kemih atau luka yang sudah ada sebelumnya, sebagian

yang lain mungkin berasal dari infeksi yang lain. Larva dapat menggali terowongan

melalui jaringan nekrotik atau sehat menggunakan “hook” mandibula ditambah dengan

enzim proteolitik. Mereka dapat menyebabkan kerusakan mekanis dan mempengaruhi

daerah yang merupakan tempat infeksi sekunder. Myiasis kutaneus mungkin

membutuhkan pembedahan terowongan yang dibangun oleh larva. Telur dan larva

serangga dapat dibersihkan dari rambut, kulit dan luka, dengan sabun dan air. Myiasis

saluran kemih biasanya bersih dengan sendirinya. Penyingkiran dengan obat anti cacing

mungkin perlu untuk myiasis saluran pencernaan.

Kutu Tiga jenis kutu penghisap darah penting bagi kesehatan manusia: Pediculus humanus

capitis (kutu kepala), P. Humanus humanus (kutu badan) dan Pthirus pubis (kutu rambut

pubis). Kutu menggunakan seluruh hidupnya pada satu hospes yang sangat khusus dan

kutu jantan dan betina menghisap darah dan meninggalkan satu hospes untuk berpindah

ke hospes yang lain (gambar 1 dan 2).

Kutu Kepala Di negara-negara maju, 2% sampai 10% anak-anak memiliki kutu dikepalanya. Infestasi

ringan menyebabkan rasa gatal yang sedang pada kulit kepala karena sensitifitas

terhadap ludah kutu. Infestasi berat dapat menyebabkan demam, rasa sakit dan infeksi

sekunder. Diagnosis didasarkan pada penemuan kutu hidup atau cangkang telur yang

kosong (nits berukuran 0,8 x 0,3 mm) yang menempel di rambut, seringkali di daerah

belakang telinga. Pengolesan lotion pengurang nyeri secara lokal dapat menghilangkan

iritasi. Rambut harus di cuci dengan shampo yang mengandung 1% benzene

hexachloride (Kwell). Pengolesan campuran pyrentins (0,2%) dan pipronyl butoxide

(2%) atau copper oleat seefektif dan kurang toksik dibandingkan dengan benzene

hexachloride.

Page 2: ARTROPODA

Page 2 of 13

Gambar 1

Siklus hidup kutu kepala mempunyai tiga tahap: telur, nymph, dan dewasa. Telur: Nits adalah telur kutu kepala. Mereka sulit dilihat dan sering disangka ketombe atau droplet spray rambut. Nits diletakkan oleh kutu betina dewasa dan ditempelkan di dasar dari akar rambut yang paling dekat dengan kulit kepala

. Mereka berukuran 0.8 mm x 0.3 mm, berbentuk oval dan biasanya berwarna kuning pucat. Nits membutuhkan waktu 1 minggu untuk menetas (bervariasi dari 6 sampai 9 hari). Telur yang dapat dilihat biasanya berlokasi pada jarak 6 mm dari kulit kepala.

Nymphs: Telur menetas mengeluarkan sebuah nymph . Cangkang nit kemudian menjadi lebih terlihat dengan warna kuning buram dan tetap menempel pada batang rambut. Nymph terlihat seperti kutu kepala dewasa, tetapi

ukurannya sebesar ujung jarum. Nymph matang sesudah tiga kali berganti kulit ( , ) dan menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas. Adults: Kutu dewasa berukuran sebesar biji wijen, mempunyai 6 kaki (masing-masingnya memiliki cakar), dan

berwarna putih keabu-abuan . Pada orang berambut hitam, kutu dewasa akan tampak lebih gelap. Kutu betina biasanya lebih besar dari kutu jantan dan dapat meletakkan 8 nits per hari. Kutu dewasa dapat hidup sampai 30 hari pada kepala manusia. Untuk dapat hidup, kutu dewasa perlu menghisap darah beberapa kali sehari. Tanpa menghisap darah, kutu akan mati dalam 1 sampai 2 hari tanpa hospes.

Page 3: ARTROPODA

Page 3 of 13

Gambar 2

Kutu Kepala: Nit adalah telur kutu kepala. Mereka sangat sulit dilihat dan sering sulit dbedakan dari ketombe dan sisa hair spray. Nits yang dilepaskan oleh kutu betina dan diletakan pada bagian pangkal rambut dekat kulit kepala. Mereka berukuran 0.8 mm x 0.3 mm, berbentuk oval dan biasanya berwarna kuning pucat. Nits membutuhkan waktu 1 minggu untuk menetas (bervariasi dari 6 sampai 9 hari). Telur yang dapat dilihat biasanya berlokasi pada jarak 6 mm dari kulit kepala. CDC

Kutu kepala: Nymph menetas melalui operkulum dari telur. Telur menetas mengeluarkan sebuah nymph. Cangkang nit kemudian menjadi lebih terlihat dengan warna kuning buram dan tetap menempel pada batang rambut. Nymph terlihat seperti kutu kepala dewasa, tetapi ukurannya sebesar ujung jarum. Nymph matang sesudah tiga kali berganti kulit dan menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas. CDC

Kutu kepala: Kutu dewasa dan dua nymph. Kutu dewasa berukuran sebesar biji wijen, mempunyai 6 kaki (masing-masingnya memiliki cakar), dan berwarna putih keabu-abuan. Pada orang berambut hitam, kutu dewasa akan tampak lebih gelap. Kutu betina biasanya lebih besar dari kutu jantan. CDC

Kutu dewasa dan telur Pediculis humanus var. (nit) pada batang rambut © PeterDarben, used with permission

Page 4: ARTROPODA

Page 4 of 13

Kutu kepala betina, Pediculus humanus var capitis CDC/Dr. Dennis D. Juranek [email protected]

Kutu kepala pada rambut manusia - Pediculus humanus capitis (SEM x55) © Dennis Kunkel Microscopy, Inc. Used with

permission

Kutu kepala pada rambut manusia - Pediculus humanus capitis (SEM x55) © Dennis Kunkel Microscopy, Inc. Used with

permission

Page 5: ARTROPODA

Page 5 of 13

Cangkang telur kutu kepala pada rambut manusia, Pediculus humanus capitis. (SEM x130) © Dennis Kunkel Microscopy,

Inc. Used with permission

Kutu Badan Kutu badan mirip dengan kutu kepala kecuali bahwa mereka ditemukan pada badan dan

pakaian. Diagnosis didasarkan pada penemuan telur atau nits di lipatan pakaian. Gejala

dan terapi sama dengan kutu kepala.

Kutu Pubis Kutu pubis (gambar 3) juga dikenal sebagai “crab lice” berinfestasi pada daerah yang

luas di rambut kasar di daerah pubis orang dewasa atau bulu mata anak-anak. Penularan

pada orang dewasa biasanya melalui kontak seksual. Diagnosis didasarkan pada

ditemukannya kutu atau nits di daerah infestasi; kutu pubis sulit dilihat pada dasar

rambut. Daerah pubis diterapi dengan cara yang sama dengan infestasi di kepala. Nits

dan kutu dapat dilepaskan dari bulu mata dengan forsep. Salep yang mengandung

physostigmine (0,25%) atau mercury oxide kuning juga efektif.

Gambar 3

Pasien ini datang dengan infestasi Phthirus pubis, atau kutu pubis (panah). Infestasi Phthirus pubis menyebabkan lesi eritematosa yang terlihat di daerah pubis dari pasien ini sebagai reaksi terhadap gigitan dari kutu pubis. CDC/Joe Miller

Page 6: ARTROPODA

Page 6 of 13

Kutu pubis - Phthirus pubis (SEM x110) © Dennis Kunkel Microscopy, Inc. Used with permission

Kutu pubis, Pthirus pubis (SEM x130) © Dennis Kunkel Microscopy, Inc. Used with permission

Page 7: ARTROPODA

Page 7 of 13

Kutu pubis, Phthirus pubis dewasa © PeterDarben, used with permission

Phthiriasis pubis (Kutu pubis) pada bulu mata © Bristol Biomedical Image Archive. Used with permission Fleas Sebagian besar fleas (gambar 4) yang memiliki arti klinis bagi manusia karena mereka merupakan vektor bagi parasit lain. Meskipun demikian jigger flea atau chigoe (Tunga penetrans) adalah hama yang serius di daerah tropis dan subtropis dari Amerika dan Afrika. Jantan dan betina menghisap darah. Flea betina, sesudah inseminasi, menggali terowongan dalam kulit jari kaki dan telapak kaki. Flea betina membesar sampai seukuran sebiji ”pea” (kacang polong), menghasilkan telur dan mati dalam jaringan. Ada reaksi lokal terhadap gigitan dan telur dan flea yang mati menimbulkan reaksi. Jaringan yang terinfestasi dapat terinfeksi dan menjadi gangren; auto-amputasi sering dilakukan. Terapi dilakukan sesuai dengan gejala: infestasi dapat disingkirkan secara fisik; infeksi sekunder diterapi secara tepat. Sepatu harus digunakan di daerah yang terinfestasi.

Page 8: ARTROPODA

Page 8 of 13

Gambar 4

Pemeriksaan dengan pemindai mikrograf elektron dari sebuah Flea CDC/Janice Carr

Betina yang sedang mengandung Tunga menanamkan dirinya sendiri ke kulit di bawah kuku kaki dan

kuku tangan pada manusia – mengakibatkan luka yang berisi pus dan menjadi terinfeksi. © Marcelo de

Campos Pereira, PhD, University of Sao Paulo. Used with permission.

Page 9: ARTROPODA

Page 9 of 13

Tunga penetrans dikenal sebagai chigger, jigger, chigoe, bicho do pé atau sand flea. Kepalanya angular,

tidak memiliki susunan spina, dan segmen dada sempit di bagian atasnya. Flea betina makan dengan jalan

menggali terowongan ke dalam kulit hospesnya. Perutnya menjadi sangat membesar pada segmen kedua

dan ketiga jadi flea membentuk kantung bundar dengan bentuk dan ukuran sebuah “pea” (kacang polong)

© Marcelo de Campos Pereira, PhD, University of Sao Paulo. Used with permission

Tungiasis dari seekor anjing. Tunga penetrans juga menimbulkan masalah yang signifikan pada anjing

tetapi infestasi cenderung sporadis, terisolasi secara geografi, atau berhubungan dengan kondisi lingkungan

tertentu. Tunga betina yang hamil menempel secara kuat pada anjing, biasanya di sela-sela jari, dibawah

kulit di ujung jari, dan pada skrotum. Keberadaan sejumlah T.penetrans dewasa di tangan manusia dapat

mengganggu gerakan, dan kerusakan kulit dapat merupakan tempat masuknya patogen lain dan

menyebabkan infeksi sekunder dan ulkus. © Marcelo de Campos Pereira, PhD, University of Sao Paulo.

Used with permission

Page 10: ARTROPODA

Page 10 of 13

Mites (kutu berkaki delapan)

Kutu Scabies (Sarcoptes scabei) (gambar 5) adalah penyebab skabies dan tersebar diseluruh dunia.

Epidemi dari penyakit ini dapat terjadi dalam waktu yang lama tetapi kutu ini umumnya terjadi terus pada

masyarakat yang sangat miskin dengan fasilitas MCK (mandi cuci kakus) yang tidak adekuat. Kutu ini

ditularkan dengan kontak terowongan ke dalam kulit pada jaring jari, kemudian menyebar ke pergelangan

tangan, lengan dan seluruh tubuh (gambar 6 dan 7). Pantat, payudara wanita dan genitalia eksterna dapat

terkena. Kutu membuat sendiri terowongan melalui lapisan atas dari kulit dan meletakkan telurnya. Larva

keluar dari terowongan dan berkelana di kulit dan memulai terowongan baru dan matang di sana untuk

melanjutkan siklus. Gatal akibat skabies terjadi karena sensitisasi pasien terhadap kutu dan telur dan

biasanya terjadi di malam hari. Pustus yang bernanah dapat timbul setelah digaruk, jika higienenya buruk.

Diagnosis ditegakkan dengan kemerahan yang khas dan dengan mewarnai kulit dengan tinta hitam dan

mengamati terowongan ketika tinta tersebut dibersihkan. Pemeriksaan mikroskopik dari kerokan kulit

menunjukkan adanya kutu. Terapi meliputi mengoles seluruh tubuh dari leher ke bawah dengan malathion

1% atau benzene hexachloride (crotamiton bagi anak-anak). Steroid topikal tidak boleh digunakan. Jika

memungkinkan, seluruh keluarga harus diobati. Kontak dengan orang yang terinfestasi harus dihindarkan.

Pakaian harus dicuci dengan air panas.

Gambar 5

Kutu Sarcoptes scabei. Kutu betina panjangnya 0.3-0.4 mm dan lebarnya 0.25-0.35 mm wide. Kutu jantan sedikit lebih besar dari setengah betina. CDC

Sarcoptes scabiei dilihat melalui mikroskop © Bristol Biomedical Image Archive. Used with permission

Page 11: ARTROPODA

Page 11 of 13

Sarcoptes scabei dewasa, bentuk utuh dan dalam potongan kulit (H&E) © PeterDarben, used with permission

Gambar 6

Sarcoptes scabei menjalani empat tahap dalam siklus hidupnya; telur, larva, nymph dan dewasa. Kutu dewasa

meletakkan telur-telurnya pada interval 2-3 hari ketika mereka menggali terowongan di dalam kulit . Telur-telur

tersebut berbentuk oval dan panjangnya 0.1 - 0.15 mm dan waktu inkubasinya 3-8 hari. Sesudah telur menetas, larva bermigrasi ke permukaan kulit dan menggali terowongan ke stratum corneum yang utuh untuk membangun terowongan pendek yang tidak terlihat yang disebut kantung pergantian kulit (molting pouches). Tahap larva, yang

Page 12: ARTROPODA

Page 12 of 13

keluar dari telur, hanya mempunyai 3 pasang kaki , dan bentuk ini bertahan selama 2-3 hari. Sesudah larva

berganti kulit, hasilnya berupa nymph yang mempunyai 4 pasang kaki . Bentuk ini berganti kulit menjadi nymph yang agak besar sebelum berganti kulit lagi menjadi dewasa. Larva dan nymph sering ditemukan di kantung pergantian kulit atau folikel rambut dan kelihatannya mirip dengan bentuk dewasa, hanya lebih kecil. Kutu dewasa berbentuk bundar, kutu seperti kantung tanpa mata. Kutu betina panjangnya 0,3 – 0,4 mm dan lebarnya 0.25 - 0.35 mm, kutu jantan sedikit lebih besar dari setengah ukuran kutu betina. Perkawinan terjadi sesudah jantan yang

nomadik menembus kantung pergantian kulit milik kutu betina dewasa . Kutu betina yang hamil meluaskan kantung pergantian kulitnya menjadi bentuk yang khas yaitu terowongan seperti ular, meletakkan telur-telur dalam proses tersebut. Kutu betina menggali terowongan di kulit dan tetap disana selama 2 bulan kehidupannya dalam terowongan dibawah permukaan kulit. Kutu jantan jarang terlihat. Mereka membuat galeri temporer dalam kulit sebelum kawin. Penularan terjadi dengan memindahkan kutu betina yang mengandung telur selama kontak perorangan. Cara penularan terutama melalui kontak orang ke orang, tetapi penularan juga dapat terjadi melalui benda-benda pembawa infeksi (misalnya sprei atau pakaian). Kutu terutama ditemukan diantara jari-jari dan pergelangan tangan. Kutu melekat ke kulit menggunakan penghisap yang menempel pada bagian paling depan dari kaki-kakinya.

Gambar 7

Ketiak anak-anak menunjukkan kemerahan papular karena Sarcoptes scabiei © Bristol Biomedical Imafe Archive. Used with permission

Lesi Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabei menggali terowongan di bawah kulit. Lokasi khasnya adalah pada tangan, khususnya pada jaring diantara jari-jari, sebagaimana ditunjukkan pada gambar ini. CDC.

Page 13: ARTROPODA

Page 13 of 13

Potongan melintang dari terowongan yang dibuat di dalam epitel oleh Sarcoptes scabei. CDC

Sarcoptes scabei dewasa, bentuk utuh dan dalam potongan kulit (H&E) © Dr Peter Darben, Queensland University of Technology clinical parasitology collection. Used with permission

Chiggers (larva parasitik)

Chiggers atau red-bugs (Trombiculidae) adalah kelompok yang penting dari ektoparasit yang

mempengaruhi manusia. Mereka menempel ke kulit lutut, garis pinggang, ketiak dan daerah perianal

sesudah berjalan melalui daerah berumput. Kutu ini tidak menghisap darah tetapi secara parsial memakan

kulit dengan menggunakan enzim dalam ludah chiggers. Hospes bereaksi terhadap bagian mulut dan ludah

dari kutu. Gigitan menyebabkan iritasi berat dan kadang-kadang demam. Terapi dengan anestesi lokal

cukup bermanfaat. Repellen serangga efektif untuk menghindari gigitan chiggers.