Artikel Toraja

download Artikel Toraja

of 12

description

tara

Transcript of Artikel Toraja

1. Kerbau termahal di dunia Tedong Saleko

Kerbau yang satu ini merupakan jenis kerbau yang paling mahal dari semua jenis kerbau yg ada di Toraja, harga seekornya bisa mencapai 1 miliar lebih ,ciri khusus dari kerbau ini adalah kulit dengan warna dasar putih serta belang hitam,dengan tanduk kuning gading serta bola mata berwarna putih.

Tedong BongaTedong bonga, menduduki peringkat kedua setelah Tedong Saleko, dan memiliki nilai jual yang hampir sama dengan Tedong Saleko yaitu ratusan juta rupiah.perbedaan yang mendasar antara Saleko dan Bonga terletak hanya pada warna dasar kerbau,dimana Tedong Bonga berwarna dasar Hitam dengan belang putih

Tedong Pudu

Tedong Pudu lebih didominasi dengan warna hitam. Jenis kerbau ini biasanya dijadikan kerbau sembelihan dan kerbau aduan karena badannya besar dan kekar. Tedong Pudu biasanya digunakan dalam acara Mapalisaga yang merupakan salah satu rangkaian upacara Rambu Solo. Upacara Rambu Solo selalu ramai didatangi penonton karena kerbau yang menang akan naik harga jualnya.

Tedong Pudu juga memiliki beberapa jenis yaitu Balian (tanduknya sempurna), Pudu (warnanya hitam legam), dan Todik (kerbau hitam dengan bintang putih di atas kepalanya). Semahal-mahalnya Tedong Pudu tetap tak bisa menyaingi mahalnya Tedong Bonga. Harganya sekitar 20-100 juta, untuk harga kerbau petarung lebih mahal lagi sampai ratusan juta rupiah

Tedong Ballian

Jika di lihat secara sepintas jenis kerbau yang satu ini adalah yang juara,hal ini di karenakan ciri utama dari kerbau ini terletak pada tanduk yang panjangnya bisa sampai 2 meter,dengan badan gempal,dengan corak warna hitam ke abu-abuan, kebanyakan kerbau ini di kebiri. ini merupakan kerbau yang sudah langka sehingga harganya juga mahal diatas 100 juta.

Tedong Todi

Tedong Todi adalah kerbau yang hanya berbintik putih pada dahinya,Tedong Todi ada dua macam yakni Todi dan Todi' Gara',letak perbedaannya hanya pada bola mata yang berwarna putih di sebut Todi' Gara'. Harga tedong todi hampir sama tedong pudu yaitu kisaran 30 juta sampai 100 juta rupiah.

Tedong Tekken Langi

Salah satu jenis kerbau yang unik karena tanduk yang tidak sejajar,jenis kerbau ini dapat kita jumpai di setiap pesta adat lengkap,dengan ciri khusus tanduk sebelah kiri naik,sementara sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya. kerbau ini merupakan kerbau yang langka dan harganya juga mahal diatas kisaran 100 juta rupiah.

Tedong Bulan

Tedong Bulan,yaitu kerbau yang berbulu putih seluruh tubuhnya. Jangan terkecoh dengan bentuk badan yg besar,Tanduk kuning gading dan kulit putih mulus akan tetapi jenis kerbau yang satu ini adalah jenis kerbau yang jika di urut berdasarkan Kasta,maka tedong bulan adalah yang kasta rendah di mata masyarakat toraja.

2. Upacara KematianRambuSolo dalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh,yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempatperistirahatan.

Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematiankarena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruhprosesi upacara ini digenapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebuthanya dianggap sebagai orang sakit atau lemah, sehingga ia tetap diperlakukanseperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberihidangan makanan dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.

Puncak dari upacara Rambu solo ini dilaksanakandisebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual,seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan ornament dari benang emas danperak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, danproses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.Selain itu, dalam upacara adat ini terdapatberbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau,kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih,dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leherkerbau hanya dengan sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat TanaToraja. Kerbau yang akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapikerbau bule Tedong Bonga yang harganya berkisar antara 10 50 jutaatau lebih per ekornya

3. Kuburan

Kuburan bayi kambira, Tana Toraja

Di Kambira, masih di wilayah Tana Toraja, ada kuburan bayi, berupa pohon besar yang dilubangi. Jenazah si bayi, setelah dibalsem dan dibungkus, lalu dimasukkan ke dalamnya, dan lubang ditutup dengan anyaman ijukLondaGua Londa adalah makam unik dari leluhur masyarakat Toraja yang terletak di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi Kab. Toraja Utara yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Toraja. Terletak sekitar 6 km dari pusat Kota Rantepao sebagai ibukota kabupaten, Londa sangat mudah diakses dengan transportasi darat.

Keunikan dari tempat ini adalah karena Londa merupakan kompleks pemakaman disebuah tebing yang mempunyai gua alami, selain beberapa gua yang dipahat di tebing batu tersebut untuk meletakkan peti-peti mati. Makam Londa telah berumur lebih dari 550 tahun dan sudah 25 generasi masyarakat Toraja dikuburkan disini. Bagi masyarakat Toraja tempat ini dikeramatkan, tapi siapa saja boleh masuk asal tetap menjaga tata krama disana. Mengunjungi tempat ini berarti agan dapat sekaligus merasakan wisata alam dan wisata budaya, yang terasa sejak dari gerbang masuk

4. Mayat Yang Bisa Berjalan (Manene)

Konon, tradisi ini berawal dari kebiasaan leluhur-leluhur mereka yang suka menyusuri bukit-bukit dan gunung tanpa alat transportasi apapun. Di tengah perjalanan, para leluhur ini kadang nggak kuat berjalan, mengalami sakit atau meninggal dunia karena kelelahan.

Biasanya, kerabat yang tahu berita ini nggak langsung membawa atau menggendong mayat ini. Mereka malah menggunakan kekuatan gaib untuk membangunkan mayat tersebut. Tujuannya, agar mayat tersebut berjalan sendiri menuju tempat peristirahatan terakhirnya yaitu rumahnya sendiri.

Menurut kepercayaan penduduk Toraja zaman dahulu, kita nggak boleh menyapa, memanggil, menyentuh, atau bahkan memegang mayat berjalan tersebut. Karena, mantra gaib dalam tubuh mayat tersebut akan hilang dan mayat akan kehilangan kekuatannya. Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa orang yang memanggil atau menyentuh mayat tersebut akan menemui ajalnya dan meninggal dunia.

Sampai sekarang tradisi ini masih ada dan bertahan, namun ritualnya berbeda. Setiap tiga tahun sekali kuburan leluhur mereka sengaja digali dan dikeluarkan dari peti, untuk didandani dan diarak keliling kampung.

Uniknya, jasad mayat ini masih tetap utuh walaupun tidak diberi balsam atau jenis pengawet lainnya. Menurut kepercayaan setempat, arwah para leluhur masih tersimpan dalam tubuh mayat tersebut. Mereka masih hidup dan mengawasi keturunannya dari tempat yang lain.

Dalam ritual tersebut, mayat yang telah dikeluarkan dari peti akan diberi bedak dan dipakaikan gaun layaknya pergi ke sebuah pesta meriah. Selanjutnya, mayat ini diarak keliling kampung oleh beberapa anggota keluarganya. Kabarnya, mayat tersebut masih bisa berdiri tegak di atas kakinya sendiri, seakan ada kekuatan gaib yang menopangnya