ARTIKEL PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS...
-
Upload
phunghuong -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of ARTIKEL PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS...
ARTIKEL
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PERILAKU
BERKARAKTER SISWA KELAS VII-C SMP PAWYATAN DAHA 2
KEDIRI PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY
Oleh:
DIAN CHONITA SARI
13.1.01.06.0068
Dibimbing oleh :
1. Mumun Nurmilawati, M.Pd.
2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PERILAKU
BERKARAKTER SISWA KELAS VII-C SMP PAWYATAN DAHA 2
KEDIRI PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY
Dian Chonita Sari
13.1.01.06.0068
FKIP/Program Studi Pendidikan Biologi
Mumun Nurmilawati dan Dwi Ari Budiretnani
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa kelas VII-C SMP Pawyatan daha 2
Kediri menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dan perilaku berkarakter pada diri siswa kurang
diperhatikan, hal ini membuat siswa menjadi pasif yaitu banyak diam, banyak mencatat, sedikit
mengajukan pertanyaan, minim dalam berpendapat dan kurang terampil dalam hal yang berhubungan
dengan proses sains. Rendahnya keterampilan proses sains dan perilaku berkarakter tersebut
dikarenakan cara mengajar guru yang kurang inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan proses sains dan perilaku berkarakter siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri berbasis Lesson Study (LS). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus. Metode pengumpulan data menggunakan LKS dan
lembar observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan presentase. Hasil dari penelitian ini
yaitu terjadi peningkatan nilai rata-rata keterampilan proses sains pada setiap siklusnya sebesar 34,4%,
sedangkan perilaku berkarakter pada diri siswa terjadi peningkatan dari siklus 1 yang hanya ada dua
kategori yaitu kategori sangat dan kategori rendah menjadi empat kategori pada siklus 2 yaitu kategori
sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi.
Kata Kunci : Stretegi Inkuiri, Keterampilan Proses Sains, Perilaku Berkarakter
LATAR BELAKANG
Perilaku berkarakter adalah sikap yang
harus ditanamkan sejak dini kepada siswa.
Perilaku berkarakter juga merupakan salah
satu aspek terpenting yang akan
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuannya. Selain perilaku
berkarakter ini, keterampilan proses sains
juga sangat mempengaruhi keberhasilan
siswa karena proses sains digunakan untuk
membantu siswa memperoleh pemahaman
materi yang lebih bersifat long term
memory sehingga diharapkan mampu
menyelesaikan segala bentuk
permasalahan kehidupan sehari-hari
terutama dalam menghadapi persaingan
global (Abungu, dkk, 2014).
Berdasarkan hasil observasi siswa
kelas VII-C SMP Pawyatan Daha 2 Kediri
menunjukkan bahwa belum munculnya
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
perilaku berkarakter pada diri siswa,
beberapa siswa yang pandai kurang
membantu temannya yang merasa
kesulitan, banyak siswa yang sulit
berkomunikasi, malu dan minder. Dari
hasil observasi juga menunjukkan bahwa
keterampilan proses sains belum muncul
pada diri siswa karena keterampilan proses
sains tidak terlalu diperhatikan dan
dikembangkan oleh guru, guru hanya
terpaku pada produk sains.
Keterampilan proses sains dan
perilaku berkarakter ini belum ada pada
diri siswa dikarenakan dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan
strategi pembelajaran yang kurang inovatif
(teacher centered). Hal ini membuat
pembelajaran berlangsung tidak lancar
sehingga mengakibatkan siswa pasif,
hanya memperhatikan penjelasan guru,
banyak diam, banyak mencatat, sedikit
mengajukan pertanyaan, serta minim
dalam berpendapat.
Dari pemaparan di atas dapat
dilakukan perbaikan mengenai strategi
yang mampu membuat siswa aktif. Salah
satu strategi atau cara yang mampu
membuat siswa aktif dan mandiri yaitu
strategi pembelajaran inkuiri. Strategi
pembelajaran inkuiri mendorong siswa
untuk bertindak aktif untuk mencari
jawaban dari masalah-masalah yang
dihadapinya dan menarik kesimpulan
sendiri dengan berpikir ilmiah, yang kritis,
logis dan sistematis. Tujuan dari
penggunaan strategi inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental
(Ayufilanira, 2014). Ergul (2011) dalam
Rahmasiwi, dkk (2015), menambahkan
bahwa strategi pembelajaran inkuiri
merupakan salah satu cara belajar yang
membantu siswa untuk memahami konsep
dan mengembangkan keterampilan proses
sains melalui tahapan ilmiah.
Berdasarkan uraian di atas dalam
meningkatkan perilaku berkarakter dan
keterampilan proses sains siswa harus
menggunakan strategi pembelajaran yang
menarik, salah satunya dengan strategi
pembelajaran inkuiri. Dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
ini diharapankan siswa menjadi semangat
dalam mengikuti pembelajaran.
Pelaksanaan strategi ini akan lebih mudah
dan lebih baik apabila dilakukan berbasis
Lesson Study (LS), karena Lesson study
(LS) merupakan suatu cara untuk
meningkatkan mutu pembelajaran melalui
pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan. Pengkajian
pembelajaran dilakukan untuk mencari
solusi terhadap permasalan yang dihadapi
dalam proses pembelajaran agar terjadi
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
penigkatan mutu pembelajaran yang lebih
baik.
METODE
Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII-C SMP Pawyatan Daha 2, Kediri
Tahun Ajaran 2016/2017 dengan jumlah
siswa sebanyak 21 siswa terdiri dari 9
perempuan dan 12 laki-laki.
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
berbasis Lesson Study (LS) dengan
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri.
Model PTK yang digunakan adalah model
dari Kemmis dan Mc Taggart yang telah
dimodivikasi dengan tahapan LS, terdiri
dari beberapa siklus, setiap siklusnya
terdiri dari 4 tahapan yaitu: penyusunan
rencana tindakan, pelaksanaan Tindakan,
Pengamatan, Perefleksian dikolaborasikan
denga LS. Penyusunan rencana tindakan
dalam penelitian ini dapat dijadikan Plan
dalam LS, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan dapat dijadikan Do dalam LS
dan refleksi dalam penelitian tindakan
dapat dijadikan See dalam tahap LS.
Data keterampilan proses sains
diperoleh jawaban LKS dan lembar
observasi yang diisi oleh observer
sedangkan data perilaku berkarakter
diperoleh dari hasil lembar observasi yang
juga diisi oleh observer. Selanjutnya data
keterampilan proses sains dan perilaku
berkarakter siswa dianalisis menggunakan
presentase.
HASIL DAN SIMPULAN
Hasil dan Pembahasan
1. Keterampilan Proses Sains
27,80%
62,20%
0%
20%
40%
60%
80%
Siklus 1 Siklus 2
Skor Rata-Rata KPS
Gambar 1. Grafik Perbandingan
Persentase Skor Rata-Rata Keterampilan
Proses Sains Perserta Didik tiap Siklus
Gambar 1 menunjukkan persentase
keterampilan proses sains yang dimiliki
siswa pada siklus 1 yaitu 29%, sedangkan
pada siklus 2 persentase keterampilan
proses sains siswa adalah 64%.
Berdasarkan pemaparan ini persentase
tersebut menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan proses sains di akhir siklus
dibandingkan dengan siklus I. Peningkatan
keterampilan proses sains siswa memiliki
persentase sebesar 34,4%.
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
25 25
35
18
36
7770
58
31
75
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 2. Peningkatan Persentase Skor
tiap Aspek Keterampilan Proses Sains
disetiap Siklusnya Peningkatan Persentase
Skor tiap Aspek Keterampilan Proses
Sains disetiap Siklusnya
Peningkatan persentase juga terjadi
pada setiap aspek keterampilan proses
sains yang dapat dilihat pada gambar 2.
Pada siklus 1 keterampilan mengobservasi
memiliki nilai sebesar 25%, merumuskan
masalah 25%, menyusun hipotesis 35%,
menggunakan alat dan bahan 27%, dan
membuat kesimpulan 36%, sedangkan
pada siklus 2 keterampilan mengobservasi
sebesar 77%, merumuskan masalah 70%,
menyusun hipotesis 58%, menggunkan alat
dan bahan 41%, dan membuat kesimpulan
75%. Pada siklus 1 ini keterampilan proses
sains dikategorikan tidak baik, yaitu
memiliki skor dibawah 40% (Kalle, et al,
2013), namun pada siklus 2 siswa
mengalami peningkatan yang cukup baik
hal ini dapat dilihat dari persentase data
yang didapatkan. Keterampilan
mengobservasi mengalami peningkatan
sebesar 52%, keterampilan merumuskan
masalah 45%, menyusun hipotesis 23%,
menggunakan alat dan bahan 14%, dan
membuat kesimpulan 29%. Pada siklus 2
ini keterampilan proses sains yang dimiliki
oleh siswa termasuk kedalam kategori
kurang baik sampai baik.
Peningkatan tersebut dapat terjadi
karena dalam proses pembelajaran peneliti
menggunakan strategi pembelajaran inkuri.
Menurut Mutisya, et al. (2013) inkuiri
merupakan bagian yang penting dari
pengembangan keterampilan proses sains
yang digunakan oleh para peneliti dalam
melaksanakan penyeledikan. Strategi
pembelajaran inkuiri juga dapat
mengakomodasi siswa dalam melatihkan
keterampilan proses sains melalui tahap
pembelajaran yang dimiliki. Tahap
pembelajaran strategi pembelajaran
inkuiriyang dapat mengakomodasi
keterampilan proses sains terdiri dari
kegiatan observasi, mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesis,
merencanakan dan melaksankan
percobaan, mengumpulkan data, analisis
data, dan mengkomunikasikan hasil
(Joyce, 2000 dan Scott, 2010 dalam
Rahmasiwi, dkk.2015).
Peningkatan keterampilan proses sains
dan perilaku berkarakter ini juga
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
dikarenakan kualitas pembelajaran yang
semakin baik. Proses pembelajaran siklus
II lebih baik dibandingkan siklus I.
Peningkatan kualitas dan keterlaksanaan
proses pembelajaran mengakibatkan
ketercapaian skor tiap aspek menjadi lebih
tinggi. Sependapat dengan Brown (2002
dalam Rahmasiwi, dkk.2015) yang
menyatakan bahwa perkembangan siswa
dalam penelitian tindakan kelas
dipengaruhi oleh perbaikan kualitas
pembelajaran yang diterapkan oleh guru,
guru melakukan perbaikan pembelajran
tiap siklus melalui tahap Refleksi dan
perencanaan kembali sebagai upaya
perbaikan siklus berikutnya. Semakin baik
kualitas pembelajaran yang dikelola oleh
guru di kelas, semakin besar peningkatan
kualitas siswa.
Namun terdapat dua aspek
keterampilan proses sains yang belum
dapat dikatakan tuntas, yaitu keterampilan
menyusun hipotesis dan keterampilan
menggunakan alat dan bahan. Ketidak
tuntasan pada keterampilan menyusun
hipotesis tersebut dikarenakan siswa masih
bingung dengan yang dimaksud
hipotesis/jawaban sementara sedangkan
ketidak tuntasan keterampilan
menggunakan alat dan bahan ini
disebabkan karena siswa belum pernah
sama sekali menggunakan alat praktikum
yaitu mikroskop. Data ini didukung dari
hasil wawancara dengan kelas VII-C, kelas
VIII dan IX yang menyatakan bahwa
penggunaan mikroskop pada siswa tidak
pernah dilakukan oleh guru IPA.
2. Perilaku Berkarakter
90,48%
9,52%
38,10%33,33%
23,81%
4,76%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 3. Peningkatan Perilaku
Berkarakter tiap Siklus
Gambar 3 menunjukan hasil skor
perilaku berkarakter siswa, pada siklus 1
sebanyak 19 siswa yang termasuk kedalam
kategori sangat rendah dengan persentase
90,48% dan 2 siswa masuk kategori rendah
dengan persentase 9,52%. Pada siklus 2
mulai nampak peningkatan meskipun tidak
terlalu tinggi, sebanyak 8 siswa dengan
persentase 38,10% masuk kedalam
kategori sangat rendah, sedangkan untuk
kategori rendah terdapat 7 siswa denga
persentase 33,33%, kategori sedang
terdapat 5 siswa dengan prersentase
23,81% dan 1 siswa dengan persentase
4,76% masuk kedalam kategori tinggi.
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Perilaku berkarakter siswa dapat
ditumbuhkan atau ditingkatkan dengan
pengajaran yang menggunakan strategi
pembelajaran terpusat pada siswa, salah
satunya strategi pembelajaran inkuiri.
Strategi pembelajaran inkuiri ini dapat
membantu meningkatkan atau
menumbuhkan perilaku berkarakter siswa
karena siswa dapat menemukan sendiri
informasi dan pengetahuan, hal inilah yang
merangsang perilaku berkarakter siswa
muncul. Sejalan dengan hal tersebut
Hamlan (2012), menyatakan bahwa untuk
meningkatkan perilaku berkarakter pada
diri siswa dapat menggunakan model
pembelajaran inkuiri, karena model
pembelajarn inkuiri ini membuat siswa
aktif dan mandiri.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas mengenai keterampilan proses sains
dan perilaku berkarakter pada materi
organisasi kehidupan dengan menerapkan
strategi pembelajaran inkuiri pada siswa
kelas VII-C SMP Pawyatan Daha 2 Kediri,
maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
dapat meningkatkan keterampilan proses
sains sebesar 34,4% dan perilaku
berkarakter siswa dari siklus 1 yang hanya
terdapat kategori sangat rendah 90,48%
dan rendah 9,52% menjadi memiliki
kategori sedang 23,81% dan tinggi 4,76.
DAFTAR RUJUKAN
Abungu, dkk.(2014).The Effect of Science
Process Skills Teachin7g Approach on
Secondary School Students’
Achievement in Chemistry in Nyando
District, Kenya. Journal of
Educational and Social Research.
4(6): 359-372.
Ayufilanira, T.2014.Penerapan Metode
Inquiry untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas III Mi
Thoriqul Huda Kromasan Ngunut
Tulungagung.Skripsi. Fakultas
Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
(Ftik).Institut Agama Islam Negeri
(Iain).Tulungagung.
Hamlan.2012.Pendidikan Karakter dan
Mutu Pendidikan: Membangun
Kualitas Nilai Generasi Bangsa di
Era Globalisasi.Jurnal Kependidikan
dan Sosial Keagamaan.18(11): 961-
972.
Kalle, dkk.2013.Penerapan Ketrampilan
Proses Sains Melalui Model Think
Pair Share pada Pembelajaran
Fisika di SMA.Jurnal Pendidikan
Fisika.2(2): 233-237.
Mutisya, dkk.(2013).Conceptual
Understanding Of Science Process
Skills and Gender Stereotyping: A
Critical Component For Inquiry
Teaching Of Science In Kenya’s
Primary Schools. Journal of Social
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dian Chonita Sari | 13.1.01.06.0068 FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Science & Humanities. 2(3): 359-
369.
Rahmasiwi, dkk.2015. Peningkatan
Keterampilan Proses Sains Siswa
dalam Pembelajaran Biologi melalui
Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri di Kelas XI MIA 9 (ICT)
SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun
Pelajaran 2014/2015. Seminar
Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP
UNS.
Wulanningsih, Sri.,dkk.(2012). Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan
Proses Sains Ditinjau dari
Kemampuan Akademik Siswa SMA
Negeri 5 Surakarta.Jurnal Pendidikan
Biologi.4(2): 33-43.
Simki-Techsain Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX