Artikel Manajemen 2 (Tfk)

23
Tugas pribadi ARTIKEL AKUNTANSI MANAJEMEN 2 Rian angelina ( 0802131566 )

description

fgf

Transcript of Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Page 1: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Tugas pribadi

ARTIKEL AKUNTANSI MANAJEMEN 2

Rian angelina( 0802131566 )

UNIVERSITAS RIAUFAKULTAS EKONOMI

Page 2: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

JURUSAN AKUNTANSI2010BAB 11ANALISIS BIAYA VOLUME LABA: ALAT PERENCANAAN MANAJERIALTITIK IMPAS DALAM UNITTitik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, yaitu titik dimana laba sama dengan nol.

Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVPLaporan laba rugi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable – Beban tetap

Atau

Laba operasi = (Harga x Jumlah unit) – (Biaya variable per unit x Jumlah unit) – Total biaya tetap

Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Titik ImpasMarjin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variable. Pada titik impas, marjin kontribusi sama dengna beban tetap. Unit titik impas labih cepat dihitung dengan memfokuskan pada margin kontribusi.

Jumlah unit = Biaya tetap : Marjin kontribusi per unit

Penjualan Per Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target LabaTarget laba di sini adalah laba operasi di atas nol(titik impasnya), yang dapat dinyatakan dengan jumlah dolar atau sebagai persentase dari pendapatan penjualan.

Target Laba Setelah PajakPada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak berperan, karena pajak yang dibayarkan untuk laba nol adalah nol. Apabila perusahaan ingin menghasilkan laba bersih tertentu, target laba dinyatakan sebagai laba bersih, maka harus ditambahkan kembali pajak penghasilan untuk memperoleh laba operasi.

Laba bersih = Laba operasi – Pajak = Laba operasi – (Tarif pajak x Laba operasi) = Laba operasi (1 – Tarif pajak)

atau

Laba operasi = (Laba bersih) : (1- Tarif pajak)

TITIK IMPAS DALAM DOLAR PENJUALANPendapatan impas dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan rasio marjin kontribusi. Laba yang ditargetkan ditambahkan ke biaya tetap untuk menentukan jumlah pendapatan yang diperlukan untuk menghasilkan target laba.

ANALISIS MULTI PRODUKAnalisis multiproduk mengharuskan suatu asumsi dibuat sehubungan dengan bauran penjualan yang diharapkan. Bauran penjualan adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang sedang dijual perusahaan. Pada bauran penjualan tertentu, masalah multiproduk dapat dialihkan ke dalam analisis produk tunggul. Apabila bauran penjualan berubah, maka titik impas juga akan berubah. Kenaikan penjualan produk yang memiliki merjin kontribusi tinggi akan memperkecil titik impas, sementara kenaikan penjualan produk dengan marjin kontribusi rendah akan memperbesar titik impas.

Page 3: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Penjualan impas = Biaya tetap : Rasio marjin kontribusi

PENYAJIAN SECARA GRAFIS HUBUNGAN CVPGrafik Laba-Volume, menggambarkan secara visual hubungan antara laba dan volume penjualan. Grafik laba-volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi [Laba operasi = (Harga x Unit) – (Biaya variable per unit x Unit) – Biaya tetap]. Untuk laba operasi sebgai variable dependen atau tak bebas(ditunjukkan oleh sumbu vertical) dan unit merupakan variable independen(diukur disepanjang sumbu horizontal).

Grafik Biaya-Volume-Laba, menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan laba. Untuk itu, diperlukan dua grafik dengan garis terpisah yaitu garis total pendapatan dan garis total biaya.

Pendapatan = Harga x Unit

Total biaya = Biaya variable per unit x Unit + Biaya tetap

Dengan sumbu vertical diukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam unit yang terjual.

PERUBAHAN VARIABEL CVPRisiko dan Ketidakpastian, seperti marjin pengaman dan leverage operasi dapat digunakan untuk memberikan manajer pemahaman yang lebih jelas atas hasil analisis CVP. Marjin pangaman adalah unit yang dijula atua diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan diterima yang melebihi volume impas. Apabila marjin pengaman perusahaan lebih besar daripada penjualan yang diharapkan di tahun depan, maka risiko menderita kerugian penjualan lebih kecil dari apabila marjin pengaman lebih kecil. Leverage operasi adalah penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjulana berubah.

Analisis sensitivitas memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pengaruhh perubahan variable yang mendasari terhadap hubungan CVP.

ANALISIS CVP DAN KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITASMetode CVP dapat digunakan dengan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC) tetapi analisisnya harus dimodifikasi. Akibatnya, menurut ABC suatu jenis analisis sensitivitas digunakan. Biaya tetap dipisahkan dari variasi biaya yang berubah-ubah dengan penggerak biaya tertentu. Biaya variable tersebut dikelompokkan sebagai tingkat uniit, tingkat batch, dan tingkat produk.

(ARTIKEL)

Analisis profitabilitasAlasan Pengukuran LabaTerdapat banyak alasan untuk mengukur keuntungan. Termasuk dalam hal ini adalah untuk menentukan kelangsungan hidup perusahaan, mengukur kinerja manajerial, menentukan apakah perusahaan mentaati atau tidak peraturan pemerintah, dan memberi tanda pada pasar terhadap kesempatan bagi pihak lain untuk menghasilkan laba.

Ukuran-Ukuran LabaPendekatan biaya serapan untuk mengukur laba Biaya serapan atau biaya penuh diperlukan untuk laporan kepada pihak luar. Biaya serapan membebankan semua biaya manufaktur, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan pembagian biaya overhead tetap untuk setiap unit yang diproduksi. Dengan cara ini, setiap unit yang  diproduksi menyerap sebagian biaya overhead tetap pabrik, selain biaya variabel yang muncul selama proses manufaktur.

Page 4: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Terdapat beberapa kelemahan dalam pendekatan biaya serapan. Pertama, terjadinya suatu manipulasi produksi untuk meningkatkan laba yang dilakukan oleh manajer pabrik untuk mendapatkan bonus akhir tahun atau promisi. Akibatnya, kegunaan laba operasi atau laba bersih sebagai ukuran profitabilitas melemah. Kelemahan kedua adalah bahwa formatnya tidak berguna dalam pembuatan keputusan. Perlakuan biaya overhead tetap sebagai biaya variabel di tingkat unit telah menyulitkan untuk melihat mana yang merupakan biaya tambahan.

Pendekatan biaya variabel untuk mengukur labaPendekatan biaya variabel hanya memperhitungkan biaya manufaktur variabel di tingkat unit terhadap produk, termasuk dalam biaya-biaya ini adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya overhead tetap diperlakukan sebagai biaya periode dan tidak dimasukkan dengan biaya produk lainnya. Namun, diperhitungkan sebagai biaya yang muncul di periode tersebut. Akibatnya adalah biaya-biaya yang diperhitungkan dalam biaya persediaan berkurang. Di bawah pendekatan variabel, hanya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang diperhitungkan sebagai biaya persediaan. Laporan laba rugi dengan pendekatan biaya variabel memiliki kelebihan dalam memberikan informasi yang lebih baik tentang kinerja. Pendekatan ini juga memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen.

Analisis Varian yang Berkaitan dengan LabaVarian laba berpusat pada perbedaan harga, volume dan margin kontribusi aktual dengan yang dianggarkan. Varian laba dapat dihitung untuk tiap produk individual juga untuk produk secara keseluruhan.

Varian margin kontribusiAdalah perbedaan antara margin kontribusi aktual dengan yang dianggarkan. Varian ini menguntungkan jika margin kontribusi yang dihasilkan lebih tinggi dari jumlah yang dianggarkan.

Varian volume penjualanAdalah perbedaan antara jumlah penjualan aktual dengan jumlah penjualan yang dianggarkan dikali dengan margin kontribusi rata-rata per unit yang dianggarkan. Varian volume penjualan memberikan informasi kepada manajemen tentang laba atau rugi berkaitan dengan perubahan jumlah produk yang dijual.

Varian campuran penjualanMerupakan jumlah perubahan unit yang dijual untuk tiap kali produk dikali dengan perbedaan antara margin kontribusi yang dianggarkan dan rata-rata margin kontribusi per unit yang dianggarkan.

Varian pangsa pasar dan ukuran pasarVarian pangsa pasar merupakan perbedaan antara persentase pangsa pasar aktual dengan persentase pangsa pasar yang dianggarkan dikali dengan unit penjualan industri aktual yang dianggarkan kali rata-rata margin kontribusi per unit yang dianggarkan. Varian ukuran pasar adalah perbedaan antara unit penjualan industri aktual dan yang dianggarkan dikali dengan persentase pangsa pasar yang dianggarkan kali rata-rata margin kontribusi per unit yang dianggarkan.

Profitalibitas SegmenPerusahaan secara teratur ingin mengetahui profitabilitas segmen bisnis. Segmen ini dapat berupa sebuah produk, divisi, wilayah penjualan, atau kelompok pelanggan. Menentukan laba dari subdivisi tertentu dalam perusahaan lebih sulit daripada menentukan laba keseluruhan karena perlunya biaya-biaya yang dialokasikan ke subdivisi tersebut. Tidak mudah menelusuri

Page 5: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

biaya yang akurat untuk tiap segmen. Tapi, pentingnya laba segmental ini bagi keputusan manajemen dapat membuat latihan-latihan ini menjadi berharga.

Waktu dan LabaKegunaan analisis profitabilitas tergantung pada jenis keputusan yang dibuat. Waktu memainkan peranan yang penting. Keputusan yang hanya berpengaruh jangka pendek memerlukan informasi yang berbeda dari keputusan yang berpengaruh jangka panjang. Jangka pendek adalah periode waktu dimana setidaknya terdapat satu biaya tetap. Jangka panjang adalah periode waktu dimana tidak ada biaya tetap, semuanya merupakan biaya variabel.

Siklus Hidup ProdukDengan menggunakan pendekatan pemasaran, siklus hidup produk menjelaskan sejarah laba dari produk menurut empat tahap: perkenalan, pertumbuhan, pematangan, dan penurunan. Siklus hidup produk membantu pengamat pasar memahami tekanan persaingan yang berbeda terhadap produk dari setiap tahap. Oleh karena itu, adalah penting untuk merencanakan tujuan. Setiap tahap dari siklus hidup produk menunjukkan pengaruh yang dapat diperkirakan dari berbagai jenis biaya.

Pengaruh Laba Terhadap PerilakuAdanya laba sangat mempengaruhi perilaku. Dapat diduga bahwa orang akan memilih mendapatkan laba daripada rugi. Pekerjaan mereka, promosi dan bonus tergantung pada laba tahunan, dan ketergantungan ini dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam cara yang diharapkan maupun tidak diharapkan. Sebagai seorang akuntan, adalah penting untuk menyadari bahwa pengukuran laba dapat mengarah ke insentif yang berbeda untuk tiap individu agar mereka bekerja lebih keras dan bertindak secara etis.

Pendekatan Non DiskontoPengukuran laba memiliki sejumlah keterbatasan. Ukuran-ukuran yang berbeda cocok untuk tujuan yang berbeda pula. Selain itu, juga terdapat kesulitan dalam memperoleh data. Penentuan batas waktu keputusan juga dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan. Keterbatasan lain dalam analisis profitabilitas adalah tidak dapat diramalkannya lingkungan ekonomi. Keterbatasan terakhir adalah penekanan laba pada ukuran-ukuran yang dapat dihitung.

Page 6: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

BAB 12PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTISPengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas.

Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen). Jadi, pengambilan keputusan takits yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak hanya tujuan terbatas tertapi juga berguna untuk jangka panjang.

Model Pengambilan Keputusan TaktisEnam langkah yang mendeskripsikan proses pengambilan keputusan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

Kenali dan definisikan masalah.

Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atau masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.

Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasikanlah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan.

Hitunglah total biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif.

Nilailah faktor-faktor kualitatif.

Pilihlah alternatif yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.

Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan keputusan sederhana. Model keputusan (decision model) adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti, akan mengarah ke suatu keputusan.

Definisi Biaya RelevanBiaya Relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan. Karena itu, hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.

RELEVANSI, PERILAKU BIAYA, dan MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA AKTIVITASSeringkali keputusan taktis membtuhkan analisis yang lebih rumit –khususnya  keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih rumit- khususnya keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif mengenai perilaku biaya

Kuncinya adalah bahwa perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi.

Kategori-kategori dibawah dapat menolong untuk mengidentifikasi biaya-biaya yang relevan, dan kemudian, memfasilitasi analisis biaya yang relevan :

Sumber Daya Fleksibel.

Sumber Daya Terikat :

Sumber Daya Terikat untuk Jangka Pendek

Page 7: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Sumber daya Terikat untuk Beberapa Periode.

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG SERINGKALI DIAMBILKeputusan membuat atau membeli

Manajer sering dihadapkan dengan keputusan apakah harus membuat atau membeli komponen yang digunakan dalam produksi. Sesungguhnya manajemen harus mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan produksi secara berkala. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah. Akibatnya, pendekatan yang berbeda mungkin dipelukan. Evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan membuat atau membeli (make-or-buy decision) ini.

Keputusan meneruskan atau menghentikan

Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer.

Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas.

Keputusan pesanan Khusus

Keputusan pesanan khusus (special-order decision) harus berfokus pada pertanyaan : apakah pesanan harga khusus harus diterima atau di tolak.

Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut

Proses gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Proses gabungan sering dijual pada titik pemisahan. Pemrosesan suatu produk gabungan lebih lanjut setelah titik pemisahan dan sebelum menjualnya terkadang lebih menguntungkan. Penentuan akan menjual atau memproses lebih lanjut (sell or process further) merupakan suatu keputusan penting yang harus dibuat para manajer.

Keputusan bauran produk

Keputusan mengenai bauran produk dapat berdampak signifikan terhadap profitabilitas organisasi. Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba terkait. Seorang manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba. Karena biaya tetap tidak bergantung pada tingkat aktivitas, total biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin sehingga tidak relevan bagi keputusan. Jadi, seorang manajer perlu memilih alternatif yang akan memaksimalkan total margin kontribusi.

Pemilihan bauran optimal dapat dipengaruhi secara signifikan oleh hubungan antara sumber daya yang berkendala dengan produk individual. Hubungan ini terdiri dari :

Sumber daya dengan satu kendala.

Sumber daya dengan banyak kendala.

PENETAPAN HARGAPenetapan harga berdasarkan Biaya

Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dahulu menetapkan biaya dalam menentukan harga.

Mark up adalah persentase yang dibebankan kepada biaya dasar ; termasuk diantaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.

Perhitungan Biaya Target dan Penetapan HargaPenetapan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga (harga target) yang ersedia dibayarkan oleh pelanggan.ini juga sering disebut sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga.

Page 8: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Aspek Hukum dari Penetapan Harga Penetapan Harga Predator.Adalah praktik pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi pesaingan.

Diskriminasi harga.Adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama.

Keadalian dan Penetapan Harga.Eksploitasi harga dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar menghargai produknya ”sangat tinggi”.

Page 9: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

BAB 13KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan kembailan masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat keputusan investasi modal merupakan factor yang paling penting yang berpengaruh terhadapa perusahaan dalam jangka panjang.

Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal

Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah:

1. Keputusan pengurangan biaya

2. Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan

3. Keputusan pemilihan mesin

4. Keputusan untuk membeli atau menyewa

5. Keputusan penggantian peralatan

Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:

Keputusan penyaringan (Screening decision)Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keputusan pemilihan (Preference decision)Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyek investasi.

Nilai Waktu UangDalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik atau pendekatan yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini lebih besar dbanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku dalam pemilihan alternative proyek investasi.

Teknik investasi modal yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah teknik yang melibatkan arus kas yang didiskontokan(discounted cash flow), yaitu arus kas yang dinilai kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali tesebut, angka-angka rupiah dapat diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan dapat pula mengetahui apakah sebuah usulan proyek investasi memenuhi standar (criteria) minimum yang telah ditetapkan atau tidak.

Ada dua pendekatan dalam pendiskontoan arus kas, yaitu:

Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value/NPV)

Page 10: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

• Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai tunaikan.

• Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan.

• Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga dijumlahkan.

• Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.

Selisih antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan untuk membuat keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Jika nilai tunai arus kas masuk lebih besar dari jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi tersebut diterima, demikian pula sebalikanya, jika jumlah nilai tunai arus kas masuk lebih kecil dibanding jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi ditolak.

Mengapa analisis menekankan pada arus kas?

Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, namun informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah proyek investasi.

Jenis-jenis arus kas, antara lain:1. Arus kas keluar, merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi), kenaikan modal kerja, reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi.

2. Arus kas masuk, merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai sisa/residu, dan pembebasan modal kerja.

Pemuliahan investasi awalKetika menghitung nilai tunai sebuah proyek, depresiasi tidak dikurangkan , karena:

1. Depresiasi merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas saat ini.

2. Metode pendiskontoan arus kas secara otomatis memberikan kembalian investasi awal, sehingga pengurang depresiasi tidak diperukan.

Penyederhanaan asumsiDalam menggunakan metode arus kas yang didiskontokan, minimum ada dua asumsi yang disederhanakan, yaitu:1. Seluruh arus kas selain investasi awal dianggap terjadi pada akhir tahun.

2. Seluruh arus kas yang dihasilkan oleh sebuah proyek investasi segera diinvestasikan kembali.

Pemilihan tingkat bunga (discount rate)Untuk menggunakan metode NPV, kita harus memilih tingkat kembalian untuk pendiskontoan arus kas menjadi nilai tunai. Tingkat kembalian yang digunakan dalam perhitungan biasanya merupakan tingkat bunga umum yang berlaku di pasar. Umunya mengacu pada biaya modal

Page 11: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

(cost of capital) perusahaan. Biaya modal adalah rata-rata tingkat kembalian yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada kreditur jangka panjang dan para pemegang saham untuk pengguna modal mereka. Yang dimaksud dengan modal terdiri dari modal asing (utang) dan modal sendiri (modal saham).

Metode Tingkat Kembalian Internal (Internal Rate Of Return/IIR)The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of return (IIR) adaah tingkat bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut. Tingkat bunga ini sering disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IIR dihitung dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan nilai tunai arus kas masuk sebuah proyek. Dengan kata lain, IIR adalah tingkat bunga yang menghasilkan angka NPV sama dengan nol. Jadi IIR merupakan true interest yield yang dijanjikan olh sebuah proyek investasi.

Penggunaan angka Intenal Rate of ReturnTingkat kembalian minimum adalah tingkat kembalian yang diharapkan dari sebuah proyek investasi. Apabila angka IIR lebih besar atau sama dengan tingkat kembalian minimum yang diharapkan, maka usulan sebuah proyek dapat diterima. Jika angka IIR lebih kecil dari tingkat kembalian minimum, maka usulan investasi ditolak. Angka yang dijadikan patokan dasar untuk menetapkan tingkat kemalian minimum adalah biaya modal (cost of capital).

Biaya modal (cost of capital) sebagai alat penyaring usulan investasiJika perusahaan menggunakan metode IIR, biaya modal digunakan sebagai tarif penghambat (hurdle rate) yang harus dilewati oleh sebuah proyek investasi agar usulan proyek itu diterima.

Jika perusahaan menggunakan metode NPV, maka biaya modal dipakai sebagai tingkat bunga (discount rate) guna menghitung NPV untuk usulan proyek investasi.

Perbandingan antara metode NPV dan metode IIR1. Metode NPV lebih mudah digunakan

2. Asumsi yang dibangun dalam metode IIR memunculkan pertanyaan.

Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IIR adalah (1) metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada tingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IIR tingkat kembaliannya sama dengan IIR, (2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IIR mengukurnya dalam angka relative (%).

Capital RationingSalah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kajian dan pemilihan proyek-proyek dengan kendala dana untuk menghasilkan nilai maksimum bagi perusahaan disebut capital rationing, yaitu merupakan pendekatan dalam pemilihan berbagai alternative proyek investasi apabila perusahaan memiliki dana terbatas. Dalam pendekatan ini, nilai perusahaan dimaksimumkan dengan memilih kombinasi proyek yang merayap dana yang tersedia dan memaksimumkan jumlah NPV.

Page 12: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Proyek independen dan investasi parsialUntuk memilih proyek investasi yang memaksimumkan jumlah NPV dapat digunakan indeks NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi, yaitu: (1) proyek investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling meniadakan (mutually exclusive), dan (2) dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung dengan membagi NPV dengan investasi awal.

Indeks NPV = NPV/Investasi awal

Investasi yang dapat dipecah (divisible investment), artinya investasi dapat dilakukan untuk sebagian saja, sedangkan investasi yang tidak dapat dipecah (indivisible investment), artinya nilai investasinya harus 100%.

Jika dana yang dimiliki oleh perudahaan tidak terbatas jumlahnya, maka proyek yang menghasilkan NPV tertinggilah yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling meniadakan. Namun jika dana yang tersedia terbatas, maka criteria NPV tidak dapat lagi digunakan karena pemilihan beberapa proyek akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk proyek-proyek lainnya.

Pendekatan Lain Dalam Analisis Investasi ModalMetode-metode untuk menganalisis investasi modal antara lain:1. Metode Periode Kembalian Investasi (Payback Method)Periode kembalian investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Metode periode kembalian investasi memusatkan perhatiannya pada rentang waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat waktu yang diperlukan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi awal, semakin baik proyek investasi tersebut. Untuk menghitung periode kembalian investasi dapat menggunakan rumus berikut:

Periode Kembalian = Investasi Awal/Arus Kas Masuk Bersih Tahunan

Kelebihan metode periode kembalian investasi:Membantu manajer mengidentifikasi manakah diantara proposal yang “akan dipertimbangkan” untuk dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan metode-metode yang lebih akurat.

Bermanfaat bagi perusahaan yang baru yang kondisinya kekurangan kas.

Bermanfaat bagi industri yang produknya cepat usang.

2. Metode Tingkat Kembalian Sederhana (Simple Rate Of Return Method)

Metode ini merupakan metode yang tidak melibatkan pendiskontoan arus kas masuk, namun lebih memfokuskan pada laba bersih akuntansi. Rumus untuk menganalisis investasi modal dengan metode tingkat kembalian sederhana:

AtauPostaudit Terhadap Proyek Investasi Terpilih

Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah sebuah usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk menilai apakah data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan mau memilih alternative proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan kondisi sesugguhnya.

Page 13: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Investasi Modal di Lingkungan Industri MajuDi lingkungan industri maju, investasi jangka panjang umumnya berhubunga dengan otomasi (komputerisasi) pabrik. Sebelum komitmen terhadap otomasi dilakukan, sebuah perusahaan seharusnya meningkatkan efisiensi penggunaan teknologi yang sekarang dipakai. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari perencanaan rancangan ulang da penyederhanaan proses manufaktur yang dilakukan sekarang.

Jika manfaat dari perencanaan ulang dan penyederhanaan teah dicapai, barulah dapat dilihat secara jelas apakah otomasi dapat menghasikan tambahan biaya. Lingkungan manufaktur baru menghendaki bahwa perhatian sekarang lebih diarahkan pada input yang digunakan dalam model pendiskontoan arus kas.

Investasi dalam system manufaktur biasanya lebih mudah diidentifikasi, karena hamper semua investasi digunakan untuk pembelian peralatan produksi. Estimasi arus kas operasi dari investasi dalam peralatan standar umumnya bersandar pada manfaat wujud yang dapat diidentifikasikan secara jelas, seperti peghematan biaya tenaga kerja. Di lingkungan manufaktur baru, manfaat tak berwujud dan manfaat tidak langsung nilainya sangat material dan penting bagi kelayakan sebuah proyek.

Page 14: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

BAB 14MANAJEMEN PERSEDIAANPersediaan menjadi sangat penting karena persedian berhubungan dengan pembentukan keunggulan kompetitif jangka panjang.

Hal-hal yang sangat dipengaruhi oleh tingkat persediaan :

1. Kualitas 5. Kapasitas berlebih

2. Rekayasa Produk 6. Kemampuan merespon pelanggan

3. Harga 7. Tenggang waktu

4. Lembur 8. Profitabilitas keseluruhan

Artinya :

Perusahaan dengan tingkat persediaan lebih tinggi dari perusahaan lain memiliki kecendrungan untuk berada dalam kompetitif yang lebih rendah (persediaan tinggi biaya persediaan tinggi biaya tinggi mempengaruhi laba)

Apa Itu Biaya Persediaan ?Ada 2 (dua) kemungkinan :

Dunia Penuh Kepastian: dimana permintaan akan suatu produksi / bahan baku diketahui dengan pasti untuk periode tertentu, sehingga dikenal 2 biaya utama :

1.a. Jika bahan baku dibeli dari luar: biaya pemesanan* dan biaya penyimpanan

1.b. Jika bahan baku diproduksi: biaya persiapan* dan penyimpanan

*) mewakili biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan

2. Dunia Tidak Pasti: dimana permintaan tidak diketahui secara pasti muncul katagori biaya ke-3 dari biaya persediaan yaitu : biaya habisnya persediaan

Biaya Pemesanan / Ordering Cost : biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. Contoh : Biaya pemrosesan pesanan , biaya asuransi untuk pengiriman, biaya pembongkaran

Biaya Persiapan atau penyetelan / Setup Cost : biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu. Contoh : biaya uji coba produksi

Biaya Penyimpanan / Carrying Cost : biaya untuk menyimpan persediaan. Contoh : Biaya asuransi, pajak persediaan, keusangan dan biaya ruang penyimpanan.

Biaya Habisnya Persediaan / Stockout Cost : Biaya yang terjadi karena tidak dapat menyediakan produk ketika diminta pelanggan. Contoh : penjualan yang hilang (baik saat ini maupun dimasa yad)

Alasan Tradisional Punya Persediaan :

1. Laba Maximal Turut meminimalkan biaya yang berkaitan dengan persediaan

Minimalkan biaya penyimpanan mendukung produksi dikit aja

Minimalkan biaya pemesanan mendukurng pemesanan dalam jumlah besar

Artinya: menyeimbangkan biaya pemesanan / persiapan dengan biaya penyimpanan

Memenuhi permintaan pelanggan (dalam memenuhi tanggal pengiriman)

Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :

Kerusakan Mesin

Page 15: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Kerusakan Komponen

Tidak tersedianya komponen

Pengiriman komponen yang terlambat

Mendapatkan potongan harga jika beli dalam jumlah banyak

Proses produksi yang tidak dapat diandalkan akan selalu hasilkan produk rusak

Hindari resiko kenaikan harga dimasa yad

Economic Order Quantity : Model Persediaan TradisionalEOQ merupakan contoh dari system persediaan yang didorong (push inventory

system), yaitu perolehan persediaan diawali dengan antisipasi permintaan di masa mendatang – bukan reaksi terhadap permintaan saat ini.

Biaya Persediaan = Biaya pemesanan / Persiapan + Biaya penyimpanan TC = PD/Q + CQ/2 ………..(1)

dimana :

P : Biaya penempatan dan penerimaan pesanan/biaya persiapan pelaksanaan produksi

D : Jumlah permintaan tahunan yang diketahui

Q : Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan

C : Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun

Misal : Sebuah usaha reparasi lemari es (dimana komponen dibeli dari pemasok eksternal)

D = 10.000 unit P = $25 perpesanan

Q = 1.000 unit C = $2 perunt

Biaya persediaan = (10 kali pesanan X $25/pesanan) + ($2 x (1000 unit /2)

= $1.250

Artinya : Kuantitas pesanan sebanyak 1.000 dengan total biaya $1.250 apakah sudah merupakan pilihan terbaik (biaya terkecil) Itu sebabnya perlu EOQ !

EOQ / Q = √ 2PD/C = √ (2 x $25 X 10.000) : $2 = √ 250.000

= 500 unit Pemesanan 500 unit tiap kali pesanan 20 x pesanan merupakan hitungan yang menghasilkan biaya persediaan terkecil masukan ke pesamaan (1) Biayanya menjadi $1.000 (Bandingkan dengan Q = 1.000 unit biaya $1.250)

Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point / ROP)Titik dimana suatu pesanan baru harus dilakukan (atau persiapan dimulai)

Fungsi dari EOQ, tenggang waktu dan tingkat dimana persediaan hampir habis

Tenggang waktu / Lead Time : waktu yang dibutuhkan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atau persiapan dimulai.

ROP = Tingkat Penggunaan x Tenggang Waktu

Page 16: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Misal : Contoh di atas. Produsen gunakan 50 komponen / hari dengan tenggang waktu 4 hari ROP = 50 x 4 = 200 unit Saat persediaan 200 unit sudah harus pesan lagi.

Ketidakpastian Permintaan dan Titik Pemesanan KembaliJika permintaan atas komponen atau produk tidak diketahui dengan pasti, maka ada kemungkinan terjadinya kehabisan persediaan. Sebagai contoh, jika komponen lemari es digunakan pada tingkat 60 komponen perhari dan bukan 50, maka sesuai perhitungan ROP diatas sebesar 200 komponen akan habis dalam waku 3 1/3 hari dan aktivitas reparasi yang membutuhkan komponin ini akan menganggur 2/3 hari.

Guna menghindari hal ini, organisasi sering menyimpan persediaan pengaman (safety stock) ,persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan.

Contoh : Jika penggunaan maksimal komponen lemari es 60 unit perhari dan rata-rata penggunaan adalah 50 unit perhari, dan tenggang waktu 4 hari, maka persediaan pengaman dihitung sb:

Safety Stock = Penggunaan maksimal 60

Rata-rata penggunaan 50

Selisih 10

Tenggang waktu x 4 hari

Safety stock 40 unit

ROP = ROP semula + Safety Stock

= 200 + 40 = 240 unit

EOQ, ROP dan SAFETY STOCK pada Perusahaan ManufakturBenson Company, manufaktur besar pembuat alat-alat pertanian yang memiliki

beberapa pabrik. Manajer di baprik Barat Tengah ini mencoba menentukan ukuran produksi untuk bagian pembuatan mata pisau. Ia yakin bahwa ukuran lota yang ada sekarang terlalu besar dan ingin mengidentifikasi jumlah yang harus diproduksi agar dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya persiapan. Ia juga ingin menghindari kehabisan persediaan karena setiap kehabisan persediaan itu akan menutup Departemen Perakitan.

Guna membantu manajer tersebut membuat keputusan, kontroler perusahaan telah menyedian informasi beriktut :

Permintaan rata-rata mata pisau 320 perhari

Permintaan maksimal mata pisau 340 perhari

Permintaan tahunan mata pisau 80.000

Biaya penyimpanan perunit $5

Biaya persiapan $12.500

Tenggang waktu 20 hari

EOQ = √ 2PD/C √ 2 x 12.500 x 80.000 : 5 √400.000.000 20.000 belati

Safety Stock : Penggunaan maksimal 340

Penggunaan rata-rata 320

Selisih 20

Tenggang waktu x 20

Page 17: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Safety Stock 400

ROP = (Penggunaan rata-rata x tenggang waktu) + Safety stock

= (320 x 20) + 400 6.800 unit

Kebaikan EOQ :Persediaan tradisional baik bagi beberapa kasus seperti persediaan obat yang penting untuk mengatasi serangan jantung

Menyeimbangkan biaya persiapan biaya persiapan dan penyimpanan yang memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya

Saat biaya persiapan tinggi jadi lebih baik buat produk dengan jumlah besar

Sangat baik saat mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian.

MANAJEMEN PERSEDIAAN JITA. Perbandingan Manufaktur JIT dan Tradisional

B. Biaya Persiapan dan Penyimpanan : Pendekatan JIT

JIT merupakan pendekatan yang meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya persiapan yang sangat berbeda dari trandisional. Dalam JIT, tidak menerima biaya persiapan (atau biaya pemesanan) malah JIT mencoba menekan hingga nol, sehingga biaya yang tersisa untuk dikurangi adalah biaya penyimpanan yang dicapai dengan mengurangi persediaan sampai tingkat yang sangat rendah.

Biaya Pemesanan dikurangi dengan cara :

Kontrak Jangka Panjang dengan Pemasok

Pengisian Kembali Yang Berkesinambungan (continuous replenishment)

Pembuat barang mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer dengan memberitahu pengecer kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan kembali dan pengecer meninjau usul ini.

Contoh : Yang dijalankan Wal-Mart dan Proctec & Gamble

Pertukaran Data Elektronik (Electronic data interchange –EDI)

suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang intinya : suatu metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari computer ke computer.

EDI memungkinkan para pemasok mengakses database para pembeli, sehingga

( ARTIKEL)Pentingnya diadakan persediaan adalah untuk menunjang kelancaran proses produksi atau operasi, maka bahan baku dan barang dalam proses harus selalu ada setiap saat sehingga menjamin kelangsungan hidup perusahaan.Tujuan pengendalian persediaan yaitu:

Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisaan persediaan hingga mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.

Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan sehingga biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.

Page 18: Artikel Manajemen 2 (Tfk)

Menjaga agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini dapat berakibat biaya pemesanan menjadi besar.

Macam-macam persediaan

Bahan mentah ( raw materials )Barang penolong (supplies)adalah bahan yang diperlukan dalam produksi tetapi tidak merupakan barang jadi.

Barang dalam proses (work in process)adalah barang hasil produksi yang telah terbentuk tetapi perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi

Barang jadi(finising goods)adalah barang yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual

Barang dagangan adalah persediaan pada perusahaan dagang yang diperoleh dari membeli untuk dijual kembali kepada konsumen tanpa merubah bentuk.

Perencanaan Kebutuhan InventoryDalam merncanakan persediaan kita dapat menggunakan economical order quantity (EOQ) dan reorder point.ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ)Adalah jumlah pembelian yang optimal atau jumlah pemesanan barang dengan biaya yang minimal. Terdapat 2 golongan biaya variable dalan EOQ yang pertama yaitu prucement (set up) cost adalah biaya yang berubah sesuai dengan frekuensi pesanan dan yang kedua adalah storage (carrying cost).

Rumus EOQ :download artikelKeterangan :R = jumlah barang yang dibutuhkan selama periode tertentuO = biaya pesanan setiap kali pesanP = harga pembelian per unit yang dibayarI = persentase biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudangSyarat-syarat pembelian berdasarkan EOQ :1. Harga barang per unit konstan2. setiap saat perusahaan memang butuh bahan mentah secara stabil3. jumlah produksi dengan bahan mentah dan pemeliharaan di gudangContoh soal :Biaya penyinpanan di gudang atau carrying cost 40 % biaya pesanan atau procurement cost Rp 24 per unit setiap kali pesan. Jumlah material yang dibutuhkan dalam 1 tahun 1000 unit seharga Rp 3 unit berapa pembelian optimal.