ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka...

18
ANALISIS PENGARUH TATO, LDR DAN BOPO TERHADAP PERTUMBUHAN LABA BANK DEVISA YANG TERDAFTAR DI BEI DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL ILMIAH Oleh : JOHAN ALVIN LEO KADJA 2010310288 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2014

Transcript of ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka...

Page 1: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

ANALISIS PENGARUH TATO, LDR DAN BOPO TERHADAP

PERTUMBUHAN LABA BANK DEVISA

YANG TERDAFTAR DI BEI DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

JOHAN ALVIN LEO KADJA

2010310288

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2014

Page 2: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Johan Alvin Leo Kadja

Tempat, tanggal lahir : Kupang, 06 April 1992

NIM : 2010310288

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Perbankan

Judul : analisis Pengaruh TATO, LDR, dan BOPO terhadap

Pertumbuhan Laba bank devisa yang terdaftar di BEI dengan

CAR sebagai variabel intervening.

Disetujui dan diterima baik oleh :

Page 3: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

ANALISIS PENGARUH TATO, LDR DAN BOPO TERHADAP PERTUMBUHAN

LABA BANK DEVISA

DI BEI DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Oleh :

Johan Alvin Leo Kadja

Fakultasekonomi, JurusanAkuntansi

STIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]

Abstract The role of banking greatly affect a country’s economic activity. Almost sector related with economic or activity monetary always used bank to help the activities. Once the importance of the banking sector, so there is a presumption that the bank is "life" to drive the economy of a country. The object under study in this research is the devise banks are listed on the Indonesia Stock Exchange, the Bank's taken 22 samples. The purpose of this study was to determine the influence of the Total Asset Turnover (TATO) Loans to Deposit Ratio, Expense Operation Ratio (BOPO) the growth of foreign exchange profits in private banks in Indonesia Stock Exchange with Capital Adequacy Ratio (CAR) as the intervening variable during the years 2010-2012. This variables used in this study is the Asset Turnover (TATO) Loans to Deposit Ratio, Expense Operation Ratio (BOPO) (X), CAR (Z) and foreign exchange profits (X). This study uses Classical assumptionand regression with path analysis. In this study only Loans to Deposit Ratio (LDR) has a significant to the Capital Adequacy Ratio (CAR) and Capital Adequacy Ratio (CAR) can not be used as variable intervening. Keywords : TATO, LDR, BOPO, profit, banks.

PENDAHULUAN

Bank merupakan lembaga

keuangan yang kegiatan usahanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat serta memberikan jasa-jasa

bank lainnya. (Kasmir, 2012:

3).Kemudian menurut undang-undang

Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang

mengimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya ke

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Perjalanan perekonomian Indonesia

mulai tahun 2008 penuh dengan

tantangan dan kendala yang harus

dihadapi, sehingga memaksa para pelaku

usaha dan pengusaha dari berbagai sektor

merevisi target pendapatan, pertumbuhan

dan rencana bisnis investasinya.Pasalnya

akibat dari krisis keuangan global terjadi

di tahun ini dan akibatnya dampak

tersebut mulai dirasakan negara

berkembang, salah satunya

Indonesia.Bank dalam mempertahankan

tingkat kesehatan dan kestabilan bank,

maka digunakan Arsitektur Perbankan

Indonesia (API) yang merupakan suatu

kerangka dasar sistem perbankan

Indonesia yang bersifat menyeluruh dan

memberikan arah, bentuk, dan tatanan

industri perbankan untuk rentang waktu

lima sampai sepul uh tahun ke depan.

Peluncuran API merupakan strategi

Pemerintah dan Bank Indonesia untuk

membangun kembali perekonomian

Indonesia melalui penerbitan buku putih

Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5

Tahun 2003, dimana API menjadi salah

satu program utama dalam buku putih

tersebut. Penilaian dan pengawasan ini

diatur dalam pasal 29 ayat 2 Undang-

undang Perbankan tahun 1992 dengan

beberapa ketentuan bahwa pengawasan

dilakukan oleh bank sentral (Bank

Indonesia) dan bank wajib

1

Page 4: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

memperhatikan aspek permodalan,

kualitas asset, kualitas manajemen,

rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan

aspek lain yang berhubungan dengan

usaha bank. Usaha-usaha yang dilakukan

bank ini otomatis merangsang

pertumbuhan laba perbankan.

Pertumbuhan laba adalah perubahan

persentase kenaikan laba yang

diperoleh perusahaan (Mamduh dan

Halim, 2009). Pertumbuhan laba yang

baik, mengisyaratkan bahwa

perusahaan mempunyai keuangan yang

baik, yang pada akhirnya akan

meningkatkan nilai perusahaan, karena

besarnya dividen yang akan dibayar di

masa akan datang saat bergantung pada

kondisi perusahaan. Dimana

perusahaan dengan laba bertumbuh

akan memiliki jumlah aktiva yang

besar sehingga memberikan peluang

lebih besar didalam menghasilkan

profitabilitasnya. Perusahaan yang

bertumbuh adalah perusahaan yang

memiliki pertumbuhan laba dan

penjualan yang tinggi.

Tabel 1.1

Statistik Statistik Perbankan

2011

Des Jan Feb

- Laba 25.959 30.274 36.245 33.407

- Rata-rata total

aset

1.006.426 1.232.600 1.364.610 1.269.443

85,53 80,47 87,32 78,93

- Biaya

Operasional

112.674 104.657 10.597 20.664

- Pendapatan

Operasional

131.734 130.057 12.136 26.179

BOPO (%)

Tabel 1 Kinerja BUSN Devisa

(Foreign Exchange Commercial Banks Performance)

Miliar Rp (Billion Rp)

Indikator 20102012

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2010-2012 (diolah).

Table diatas menunjukkan

statistik pertumbuhan laba bank devisa

dan bank non devisa dari tahun 2010-

2012. Perkembangan bank devisa pada

periode 2010-2012 mengalami

pertumbuhan laba yang cukup baik

selama periode tersebut yang ditunjukan

dengan pertumbuhan laba yang stabil dari

tahun ke tahun dengan signifikan yaitu

sebesar 25% setiap tahunnya dari tahun

2010-2012. adapun kinerja bank dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan

yaituTATO (Total Asset Turn Over),

LDR (Loan to Deposit Ratio), BOPO

(Rasio Biaya Operasional), CAR

(Capital Adequacy Ratio) dan

pertumbuhan laba.

Bank adalah perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan,

artinya aktifitas perbankan selalu

berkaitan dalam bidang keuangan,

yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat dalam melakukan transaksi

keuangan, maupun transaksi

lainnya.Bank berasal dari bahasa Italia

Banco yang kartinya Bangku.Bank

termasuk perusahaan industri jasa karena

produknya hanya memberikan pelayanan

jasa kepada masyarakat. Di Indonesia

perkembangan dunia perbankan sekarang

ini sangat pesat, baik bank milik

pemerintah maupun bank swasta.

Periode Januari 2012 seluruh Bank

Umum di Indonesia sudah harus

menggunakan pedoman penilaian tingkat

kesehatan bank yang terbaru berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia (PBI)

No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang

mewajibkan Bank Umum. Tata cara

2

Page 5: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

terbaru tersebut, kita sebut saja sebagai

Metode RGEC, yaitu singkatan dari Risk

Profile, Good Corporate Governance,

Earning, dan Capital.

LANDASAN TEORITIS DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Total Asset Turn Over (TATO)

merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang

dimiliki perusahaan dan mengukur

berapa jumlah penjualan yang diperoleh

dari tiap rupiah aktiva, atau rasio untuk

mengukur efisiensi penggunaan aktiva

secara keseluruhan(Mamduh dan Halim

:2003).Hal ini didukung oleh penelitian

Novia (2013) yang menyatakan bahwa

Total Asset Turn Over (TATO) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

pertumbuhan laba perbankan.

Loan to Deposit Ratio (LDR)

menunjukan kemampuan bank

membayar kembali penarikan yang

dilakukan oleh nasabah dengan

mengandalkan kredit yang diberikan

sebagai sumber

likuiditasnya(Dendawijaya, 2005).Jika

bank dapat menyalurkan seluruh dana

yang dihimpun memang akan

menguntungkan, namun hal ini terkait

resiko apabila sewaktu-waktu pemilik

dana menarik dananya atau pemakai dana

tidak dapat mengembalikan dana yang

dipinjamnya.

Rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) sering

disebut rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional Kasmir

(2008).Semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan.

Capital Adequacy Ratio(CAR)

adalah kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang mencukupi

dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,

dan mengontrol resiko-resiko yang

timbul yang dapat berpengaruh terhadap

besarnya modal Kasmir (2008).

Laba merupakan salah satu

indikator kinerja perusahaan.Laba

perusahaan dapat tercermin dalam

laporan keuangan yang dihasikan oleh

perusahaan yang bersangkutan.Laba

merupakan proksi dari kinerja

perusahaanSuwardjono (2005).

Pengaruh antara Total Aset Turn Over

(TATO) terhadap PertumbuhanLaba

Melalui Capital Adequacy Ratio(CAR)

Sebagai Variabel Intervening

Total Asset Turn Over (TATO)

merupakan rasio yang digunakan untuk

menukur perputaran semua aktiva yang

dimiliki perusahaan dan mengukur

berapa jumlah penjualan yang diperoleh

dari tiap rupiah aktiva, atau rasio untuk

mengukur efisiensi penggunaan aktiva

secara keseluruhan(Mamduh dan Halim

:2003). Total Asset Turn Overdihitung

dari penjualan bersih dibagi rata-rata total

aktiva.Kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan penjualan digambarkan

dalam rasio. Dengan melihat rasio ini,

kita bisa mengetahui efektivitas

penggunaan aktiva dalam menghasilkan

laba (Sintya: 2012). Berdasarkan uraian

tersebut maka dalam penelitian ini dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1: Ada pengaruh antara Total

Aset TurnOver (TATO)

terhadap pertumbuhan laba

melalui Capital Adequacy

Ratio(CAR) sebagai

variabel intervening pada

bank devisa?

Pengaruh antara Loan to Deposit Ratio

(LDR)terhadap Pertumbuhan Laba

Melalui Capital Adequacy Ratio (CAR)

Sebagai Variabel Intervening

Loan to Deposit Ratio (LDR)

menunjukan kemampuan bank

membayar kembali penarikan yang

dilakukan oleh nasabah dengan

mengandalkan kredit yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya.Besarnya

3

2

Page 6: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

LDR sebuah bank, mampu

menggambarkan besar peluang

munculnya risiko kredit. Artinya

semakin tinggi LDR sebuah bank,

maka semakin tinggi pula peluang

risiko kredit bermasalah yang

akanterjadi (Dendawijaya,

2005).Dalam rasio LDR yang kecil

maka akan secara langsung

mempengaruhi Rasio CAR yang

semakin meningkat. Atau dengan kata

lain semakin kecil resiko yang ada

akan meningkatkan penghasilan sebuah

perbankan yang ditunjukan dengan

meningkatnya penanaman modal oleh

investor.

Hipotesis 2: Ada pengaruh antara Loan

to DepositRatio(LDR)

terhadap pertumbuhan laba

melalui Capital Adequacy

Ratio(CAR) sebagai

variabel intervening pada

bank devisa?

Pengaruh antara Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Pertumbuhan Laba Melalui

Capital Adequacy Ratio(CAR) Sebagai

Variabel intervening

Rasio biaya operasional merupakan

perbandingan antara pendapatan dan

pengeluaran perusahaan dalam

melakukan kegiatan operasional, semakin

efisien suatu bank maka semakin tinggi

tingkat laba bank tersebut. Rasio biaya

operasional digunakan untuk menentukan

tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasional

(Dendawijaya, 2005;120).

Hipotesis 3 : Ada pengaruh antara rasio

beban operasional

pendapatan operasional

(BOPO) terhadap

pertumbuhan laba melalui

Capital Adequacy

Ratio(CAR) sebagai

variabel intervening pada

bank devisa?

Kerangka pemikiran yang mendasari

penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN

Klasifikasi Sampel

Menurut Sugiyono (2006:215), populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah bank devisa yang

terdaftar di BEI yang melaporkan laporan

keuangannya secara berturut-turut dari

tahun 2009-2012.

Metode pengambilan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian ini

adalah metode judgement sampling, yaitu

salah satu bentuk purposive sampling

dengan mengambil sampel yang telah

ditentukan sebelumnya berdasarkan

maksud dan tujuan penelitian. Kriteria-

kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Bank devisa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama

2009-2012.

2. Bank devisa yang menerbitkan

laporan keuangan secara berturut-

turut selama perode 2009-2012.

Berdasarkan kriteria yang telah

ditenukan diatas, maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 66 bank devisa dari total

bank devisa yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari tahun 2010

TATO

LDR

BOPO

CAR

Pertumbuhan

Laba

4

Page 7: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

sampai dengan 2012. Sampel

penelitian pada tahun 2010 sejumlah

22 bank, tahun 2011 sejumlah 22

bank, dan pada tahun 2012 sejumlah

22 bank. Hal tersebut disebabkan

karena ketujuh bank devisa yang

menjadi sampel tidak sesuai dengan

kriteria pengambilan sampel

penelitian sehingga bank-bank

tersebut tidak dapat dijadikan sebagai

sampel penelitian.

Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam

penelitian adalah data sekunder karena

diperoleh dari sumber-sumber yang telah

ada kemudian dikumpulkan oleh peneliti.

Data yang dimaksud yaitu data dalam

laporan tahunan untuk periode 2009

sampai 2012. Data yang berupa laporan

keuangan dan annual report yang

diperoleh dari website resmi Bursa Efek

Indonesia www.idx.co.id.

Variabel penelitian

Variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi

Total Asset Turn Over (TATO), Loan to

Deposit Ratio (LDR), Rasio

bebanoperasional pendapatan operasional

(BOPO) dan Capital Adequacy

Ratio(CAR).

Definisi Operasional Variabel

Pertumbuhan Laba

Laba merupakan proksi dari

kinerja perusahaan.Dalam penelitian

ini kinerja perusahaan diproksikan

dengan ukuran perubahan laba yang

dihasikan oleh perusahaan (Mamduh dan

Halim, 2009).Oleh karena itu, laporan

keuangan merupakan alat yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi kinerja

perusahaan.

∆ Yn = Pertumbuhan Laba Yn-1 = Laba tahun sebelumnya Yn = Laba tahun ke-n

Total Assets Turn over (TATO)

Total Assets Turn over (TATO)

merupakan rasio keuangan yang

digunakan oleh sebuah perusahaan untuk

mengetahui seberapa efektif penggunaan

aktiva dan pengaruhnya perusahaan

dalam menghasilkan laba, atau untuk

mengukur kemampuan dana yang

tertanam dalam keseluruhan aktiva yang

berputar pada suatu periode atau

kemampuan modal yang diinvesasikan

untuk menghasilkan revenue atau laba

(Mamduh dan Halim, 2009) .

Rumusnya sebagai berikut :.

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR)

merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan suatu bank dalam

menyediakan dana kepada debiturnya

dengan modal yang dimiliki oleh bank

maupun dana yang dapat dikumpulkan

dari masyarakat (Dendawijaya, 2005).

Rumus Loan to Deposit Ratio sebagai

berikut :

Rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Dendawijaya (2005)

rasio biaya operasional digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya. Rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) sering disebut rasio

efisiensi digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional

(Mamduh dan Halim, 2009) .

5

Page 8: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

BOPO dinyatakan dalam rumus

berikut :

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio(CAR)

adalah kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang mencukupi

dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,

dan mengontrol resiko-resiko yang

timbul yang dapat berpengaruh terhadap

besarnya modal Dendawijaya (2003) .

Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR)

sebagai berikut (PBI, 2008):

Alat Analisis

Menurut Ghozali (2011), suatu

variabel disebut variabel intervening jika

variabel tersebut mempengaruhi

hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Dalam

analisis jalur, pengujian koefisien jalur

menggunakan standardize beta dan diberi

simbol Pyixi. Sedangkan pengaruh tidak

langsung merupakan perkalian antar

Pyixi. Pengaruh total merupakan

penjumlahan dari pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung.

Penelitian ini, model regresi akan

dianalisis dengan menggunakan metode

analisis jalur. Analisis jalur merupakan

perluasan dari analisis regresi linear

berganda.Pengaruh antara variabel X

terhadap variabel Y dengan variabel Z

sebagai mediator, dengan menggunakan

analisis regresi linear berganda dengan

persamaan sebagai berikut.

Hipotesis 1

Hipotesis 2

Hipotesis 3

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Uji Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan

untuk memberikan gambaran mengenai

variabel-variabel dalam penelitian ini

yaitu variabel TATO, LDR, BOPO

danCAR serta pertumbuhan laba pada

bank devisa yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

6

Page 9: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Tabel 2

Analisis Deskriptif TATO

No Nama Bank 2010 2011 2012

1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 3,95% 3,63% 3,78%

2 Bank Central Asia Tbk 3,99% 4,41% 4,79%

3 Bank Bukopin Tbk 3,78% 3,67% 3,75%

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4,72% 4,41% 4,64%

5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8,13% 7,33% 6,62%

6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4,91% 4,25% 4,23%

7 Bank Mutiara Tbk 31,43% 1,75% 2,90%

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 8,38% 7,96% 8,29%

9 Bank Pundi Indonesia Tbk 2,54% 4,05% 12,95%

10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,34% 3,95% 4,33%

11 Bank Bumi Arta Tbk 4,18% 5,40% 5,35%

12 Bank CIMB Niaga Tbk 5,10% 4,75% 4,92%

13 Bank Permata Tbk 4,22% 0,82% 3,65%

14 Bank Sinar Mas Tbk 3,73% 3,07% 5,15%

15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10,25% 9,94% 10,27%

16 Bank Victoria Internasional Tbk 1151,37% 1,46% 2,36%

17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 3,44% 3,04% 2,27%

18 Bank Maya pada Internasional Tbk 4,78% 4,12% 4,22%

19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 3,12% 2,93% 4,13%

20 Bank Mega Tbk 4,23% 4,37% 5,12%

21 Bank NISP OCBC Tbk 2,44% 2,85% 3,24%

22 Bank Pan Indonesia 3,86% 4,00% 3,68%

Minimum 2,44% 0,82% 2,27%

Maximum 1151,37% 9,94% 12,95%

Std. Dev 2,44 0,02 0,03

Bedasarkan hasil analisis

deskriptif pada tabel 4.2 dengan

menggunakan MS. Excel maka

diketahui nilai TATO terendah pada

tahun 2010 adalah Bank NISP OCBC

sebesar 2,44% dan tertinggi adalah

Bank Victoria Internasional sebesar

1151,37%. Dengan nilai standar

deviasi sebesar 2,44. Pada tahun 2011

nilai terendah untuk rasio TATO

adalah Bank Permata sebesar 0,82%

dan nilai TATO tertinggi adalah Bank

Tabungan Pensiunan Nasional dengan

nilai TATO sebesar 9,94%. Dengan

nilai standar deviasi sebesar 0,02.

Kemudian pada tahun 2012 nilai

TATO terendah adalah Bank Artha

Graha dengan nilai TATO sebesar

2,27% dan nilai terbesar adalah Bank

Pundi sebesar 12,95%.Nilai standar

deviasi sebesar 0,03. Berdasarkan hasil

analisis deskripitf tersebut maka dapat

diambil kesimpulan bahwa semakin

tinggi atau rendahnyapresentasi TATO

pada tabel diatas maka hal tersebut

dapat menunjukan bahwa semakin

efektif atau tidak bank tersebut dalam

7

Page 10: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

menggunakan aset perusahaan dalam

menghasilkan laba bagi bank tersebut.

Tabel 3

Analisis Deskriptif LDR

No Nama Bank 2010 2011 2012

1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 60,87% 66,02% 77,61%

2 Bank Central Asia Tbk 53,50% 60,70% 67,69%

3 Bank Bukopin Tbk 68,36% 80,85% 79,44%

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 68,97% 65,67% 74,29%

5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 69,80% 118,80% 129,20%

6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 114,90% 99,30% 98,68%

7 Bank Mutiara Tbk 52,23% 78,87% 81,23%

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 89,80% 96,50% 97,96%

9 Bank Pundi Indonesia Tbk 27,67% 62,58% 78,94%

10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 67,48% 77,07% 81,11%

11 Bank Bumi Arta Tbk 53,27% 66,42% 0,14%

12 Bank CIMB Niaga Tbk 84,30% 89,53% 88,89%

13 Bank Permata Tbk 1,46% 80,81% 87,64%

14 Bank Sinar Mas Tbk 72,56% 66,86% 79,10%

15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 89,72% 1,32% 86,19%

16 Bank Victoria Internasional Tbk 35,27% 55,19% 61,96%

17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 738,69% 9,60% 87,11%

18 Bank Maya pada Internasional Tbk 73,33% 75,09% 59,92%

19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 77,33% 78,17% 79,71%

20 Bank Mega Tbk 54,18% 57,60% 48,37%

21 Bank NISP OCBC Tbk 74,92% 83,31% 80,64%

22 Bank Pan Indonesia 70,62% 75,81% 83,72%

Minimum 1,46% 1,32% 0,14%

Maximum 738,69% 118,80% 129,20%

Std. Dev 1,46 0,26 0,23

Bedasarkan tabel 3 hasil

analisis dengan menggunakan MS.

Excel maka diketahui nilai LDR

terendah pada tahun 2010 adalah bank

Permata sebesar 1,46% dan tertinggi

adalah bank Artha Graha sebesar

738,69%. Dengan nilai standar deviasi

sebesar 1,1,46. Pada tahun 2011 nilai

terendah untuk rasio LDR adalah Bank

Tabungan Pensiunan Negara sebesar

1,32% dan nilai LDR tertinggi adalah

Bank Rakyat Indonesia dengan nilai

LDR sebesar 118,80%. Nilai standar

deviasi sebesar 0,26.

Kemudianpada tahun 2012 nilai LDR

terendah adalah Bank Bumi Artha

8

Page 11: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

dengan nilai LDR sebesar 0,14% dan

nilai terbesar adalah Bank Rakyat

Indonesia sebesar 1,292%. Nilai

standar deviasi sebesar

0,23.Berdasarkan hasil analisis deskriptif

diatas maka dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa semakin tinggi atau

rendahnya LDR merupakan interpretasi

bahwa bank tersebut mampu

menyediakan dana pada debiturnya

dengan modal yang ada pada bank itu

sendiri maupun dana yang telah

dikumpulkanmasyarakat

.

Tabel 4

Analisis Deskriptif BOPO

No Nama Bank 2010 2011 2012

1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 43,12% 47,88% 51,79%

2 Bank Central Asia Tbk 46,33% 44,44% 44,52%

3 Bank Bukopin Tbk 39,96% 36,19% 37,06%

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 51,19% 53,81% 56,11%

5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 36,12% 35,47% 39,29%

6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 34,58% 37,09% 35,42%

7 Bank Mutiara Tbk 1,56% 6,11% 28,43%

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 64,05% 60,89% 62,85%

9 Bank Pundi Indonesia Tbk 102,63% 100,79% 57,29%

10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 35,59% 43,33% 44,45%

11 Bank Bumi Arta Tbk 40,02% 42,02% 43,60%

12 Bank CIMB Niaga Tbk 34,95% 35,36% 37,40%

13 Bank Permata Tbk 41,66% 89,18% 45,34%

14 Bank Sinar Mas Tbk 38,80% 34,30% 45,87%

15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 45,11% 40,07% 41,61%

16 Bank Victoria Internasional Tbk 41,87% 3,93% 16,82%

17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 35,75% 41,24% 48,76%

18 Bank Maya pada Internasional Tbk 38,00% 31,50% 30,93%

19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 30,34% 29,17% 32,95%

20 Bank Mega Tbk 43,70% 48,92% 49,65%

21 Bank NISP OCBC Tbk 44,48% 23,71% 39,43%

22 Bank Pan Indonesia 30,44% 23,41% 21,81%

Minimum 1,56% 3,93% 16,82%

Maximum 102,63% 100,79% 62,85%

Std. Dev 0,18 0,22 0,11

Bedasarkan tabel 4 hasil

analisis dengan menggunakan MS.

Excel maka diketahui nilai BOPO

terendah pada tahun 2010 adalah Bank

9

Page 12: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Mutiara sebesar 1,56% dan tertinggi

adalah Bank Pundi sebesar 102,63%.

Dengan nilai standar deviasi sebesar

0,18. Pada tahun 2011 nilai terendah

untuk rasio BOPO adalah Bank

Victoria Internasional sebesar 3,93%

dan nilai BOPO tertinggi adalah Bank

Pundi dengan nilai BOPO sebesar

100,79%. Nilai standar deviasi sebesar

0,22. Kemudian pada tahun 2012 nilai

BOPO terendah adalah Bank Victoria

International dengan nilai BOPO

sebesar 16,82% dan nilai terbesar

adalah Bank Danamon Indonesia

sebesar 62,85%. Nilai standar deviasi

sebesar 0,11.Berdasarkan hasil analisis

deskriptif pada tabel 4 diatas tinggi atau

rendahnya BOPO sebuah bank akan

menunjukan bahwa kemampuan bank

dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional.

Tabel 5 Analisis deskriptif CAR

No Nama Bank 2010 2011 2012

1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 19,13% 16,62% 14,04%

2 Bank Central Asia Tbk 16,61% 139,25% 16,47%

3 Bank Bukopin Tbk 13,07% 14,18% 14,03%

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 23,42% 23,81% 18,51%

5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15,91% 17,82% 19,94%

6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17,78% 15,79% 19,28%

7 Bank Mutiara Tbk 12,51% 10,33% 133,89%

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 21,27% 24,33% 27,24%

9 Bank Pundi Indonesia Tbk 36,20% 12,89% 12,86%

10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,55% 17,77% 19,12%

11 Bank Bumi Arta Tbk 113,42% 22,98% 23,36%

12 Bank CIMB Niaga Tbk 11,80% 12,28% 14,47%

13 Bank Permata Tbk 13,88% 12,04% 12,45%

14 Bank Sinar Mas Tbk 13,20% 13,10% 18,45%

15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 25,31% 226,76% 24,19%

16 Bank Victoria Internasional Tbk 12,41% 16,27% 15,32%

17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 142150,23% 8,77% 11,71%

18 Bank Maya pada Internasional Tbk 150,09% 17,73% 13,03%

19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 17,84% 11,95% 14,57%

20 Bank Mega Tbk 14,90% 1,18% 19,80%

21 Bank NISP OCBC Tbk 11,62% 12,04% 14,95%

22 Bank Pan Indonesia 18,81% 17,69% 15,41%

Minimum 1,55% 1,18% 11,71%

Maximum 142150,23% 226,76% 133,89%

Std. Dev 303,01 0,52 0,25

Bedasarkan analisis deskriptif

pada tabel5 hasil analisis dengan

menggunakan MS. Excel diatas maka

diketahui nilai CAR terendah pada

tahun 2010 adalah Bank Mega sebesar

1,55% dan tertinggi adalah Bank Artha

10

Page 13: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Graha sebesar 142150,23%. Dengan

nilai standar deviasi sebesar 303,01.

Pada tahun 2011 nilai terendah untuk

rasio CAR adalah bank Bank Mega

sebesar 1,18% dan nilai CAR tertinggi

adalah Bank Tabungan Pensiunan

Nasionaldengan nilai CAR sebesar

226,79%. Nilai standar deviasi sebesar

0,52. Kemudian pada tahun 2012 nilai

CAR terendah adalah bank

Internasional Indonesia dengan nilai

CAR sebesar 11,71% dan nilai terbesar

adalah Bank Mutiara sebesar 133,89%.

Nilai standar deviasi sebesar 025.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada

tabel 5 diatas maka dapat diambil sebuah

kesimpulan, bahwa tinggi rendahnya

rasio CAR pada sebuah bank akan

menunjukan kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan

mengidentifikasi, mengukur, dan

mengontrol resiko-resiko yang muncul

dalam aktivitas perbankan.

Tabel 6

Analisis Deskriptif Pertumbuhan Laba

No Nama Bank 2010 2011 2012

1 Bank Ekonomi Raharja Tbk -10,72% -16,94% -25,90%

2 Bank Central Asia Tbk 24,56% 27,58% 8,33%

3 Bank Bukopin Tbk 36,03% 50,47% 12,58%

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 65,13% 44,73% 21,35%

5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 56,98% 31,52% 23,86%

6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 70,90% 22,13% -87,68%

7 Bank Mutiara Tbk -17,90% 19,49% -44,10%

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 88,15% 15,59% 21,01%

9 Bank Pundi Indonesia Tbk -34,27% 66,11% -131,83%

10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 28,83% 35,65% 20,04%

11 Bank Bumi Arta Tbk -4,37% 51,62% 100,98%

12 Bank CIMB Niaga Tbk 62,50% 23,98% 32,32%

13 Bank Permata Tbk 107,57% -12,60% 15,45%

14 Bank Sinar Mas Tbk 108,76% 10,87% 102,31%

15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 99,04% 67,31% 41,35%

16 Bank Victoria Internasional Tbk 130,97% 75,47% 1,86%

17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 99,89% 20,03% -45,02%

18 Bank Maya pada Internasional Tbk 87,24% 122,57% 53,72%

19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 76,07% 28,00% 159,79%

20 Bank Mega Tbk 77,09% 12,77% 28,33%

21 Bank NISP OCBC Tbk -26,36% 79,78% 21,63%

22 Bank Pan Indonesia 37,43% 78,70% 10,97%

Minimum -34,27% -16,94% -131,83%

Maximum 130,97% 122,57% 159,79%

Std. Dev 0,48 0,33 0,62

11

Page 14: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Bedasarkan hasil analisis yang

terdapat pada tabel6 hasil analisis

dengan menggunakan MS. Excel diatas

maka diketahui nilai pertumbuhan laba

terendah pada tahun 2010 adalah Bank

Pundi sebesar -34,27%. dan tertinggi

adalah Bank Victoria International

sebesar 130,97%. Dengan nilai standar

deviasi sebesar 0,48. Pada tahun 2011

nilai terendah untuk rasio pertumbuhan

laba adalah bank Permata sebesar -

16,94% dan nilai pertumbuhan laba

tertinggi adalah Bank Mayapada

Internasional dengan nilai

pertumbuhan laba sebesar 122,57%.

Nilai standar deviasi sebesar 0,33.

Kemudian pada tahun 2012 nilai

pertumbuhan laba terendah adalah

Bank Pundi Indonesia dengan nilai

pertumbuhan laba sebesar -131,83%

dan nilai tertinggi adalah Bank Bumi

Panin sebesar 159,79%. Nilai standar

deviasi sebesar 0,62. Berdasarkan hasil

analisis deskriptif pada tabel 4.6 diatas

maka dapat diambil sebuah kesimpulan,

bahwa tinggi rendahnya rasio

pertumbuhan laba suatu bank akan

menunjukan proksi dari kinerja suatu

bank dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu.

Hasil analisis dan pembahasan

Penelitian ini terdapat tiga

hipotesis yang pada intinya adalah untuk

menguji pengaruh TATO, LDR dan

BOPO dengan CAR sebagai variabel

intervening terhadap pertumbuhan laba

bank devisa yang terdaftar di bursa efek

Indonesia. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam pengujian hipotesis

yaitu membuat data menjadi normal

dengan melakukan pembuangan data

outlier, melakukan uji asumsi klasik

dengan menggunakan uji normalitas data,

serta menguji hipotesis dengan regresi

liear berganda. Dari hasil pengujian

hipotesis menghasilkan pembahasan yang

akan dibahas pada sub bab berikut:

Pengaruh TATO terhadap

pertumbuhan labadengan CAR

sebagai variabel intervening.

Tabel 7

Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 1

Variabel Model 1 Model 2

Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.

TATO 0.084 0,057 -2,095 0,893

CAR 0,000 0,185

Besarnya pengaruh TATO terhadap

pertumbuhan laba dengan CAR sebagai

variabel intervening dapat dlihat pada hasil

analisis regresi yang memperlihatkan

bahwa nilai beta TATO terhadap CAR

sebagai variabel intervning dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,893 yang berarti

TATO tidak memiliki pengaruh terhadap

CAR karena tidak memenuhi tingkat

signifikansi <0,05. Pengaruh CAR terhadap

pertumbuhan laba tidak signifikan sebesar

0,185. Maka dari hasil tersebut dapat ditarik

sebuah kesimpulan bahwa CAR tidak

memiliki pengaruh mediasi atau Ho

diterima.Hal tersebut tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Novia P.

Hamidu (2013) yang menyatakan bahwa

TATO secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan laba.

12

Page 15: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Pengaruh LDR terhadap pertumbuhan

laba dengan CAR sebagai variabel

intervening.

Tabel 8

Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 2

Variabel Model 1 Model 2

Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.

LDR -0,355 0,167 195,592 0,000

CAR 0,002 0,093

Pengaruh LDR terhadap

pertumbuhan laba dengan CAR sebagai

variabel intervening dapat dlihat pada

hasil analisis regresi yang

memperlihatkan bahwa LDR memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,00 kurang

dari 0,05 yang berarti LDR memiliki

pengaruh langsung terhadap CAR karena

memenuhi tingkat signifikansi <0,05.

Pengaruh CAR terhadap pertumbuhan

laba tidak signifikan sebesar 0,093.maka

dari hasil tersebut dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa CAR tidak memiliki

pengaruh mediasi antara LDR dengan

pertumbuhan laba atau Ho diterima. Hasil

penelitian tersebut sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Bambang

Sudiyatno (2010) yang menyatakan

bahwa LDR tidak memilki pengaruh

yang signifikan terhadap laba perusahaan.

Tetapi terdapat perbedaan dimana pada

penelitian tersebut CAR memilki

pengaruh yang signifikan terhadap laba

sedangkan CAR pada penelitian sekarang

tidak memiliki pengaruh mediasi.

Pengaruh BOPO terhadap

pertumbuhan laba dengan CAR

sebagai variabel intervening.

Tabel 9

Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 3

Variabel Model 1 Model 2

Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.

BOPO -0,439 0,231 -42,616 0,738

CAR 0,000 0,222

Berdasarkan hasil analisis regresi

pengaruh BOPO terhadap pertumbuhan

laba dengan CAR sebagai variabel

intervening dapat dlihat pada hasil

analisis regresi yang memperlihatkan

bahwa nilai beta BOPO terhadap CAR

sebagai variabel intervning sebesar 6,063

dan tingkat signifikansi sebesar 0,175

yang berarti BOPO tidak memiliki

pengaruh terhadap CAR karena tidak

memenuhi tingkat signifikansi. Pengaruh

CAR terhadap pertumbuhan laba tidak

signifikan sebesar 0,137. Kemudian

pengaruh mediasi CAR yang diuji

menggunakan sobel test menunjukan

hasil sebesar 0,3106 yang berarti lebih

kecil dari t tabel dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,05 yaitu sebesar

1,96, maka dari hasil tersebut dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa CAR

tidak memiliki pengaruh mediasi atau Ho

diterima. Hasil penelitian yang didukung

13

Page 16: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

oleh penelitian yang dilakukan Asad

Ridjal Nur (2013) bahwa BOPO tidak

memilki pengaruh yang signifikan

terhadap pertumbuhan laba.Akan tetapi

CAR yang pada penelitian tersebut

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pertumbuhan laba.

KESIMPULAN, KETERBATASAN

DAN SARAN

Penelitian yang dilakukan

memberikan hasil bahwa Bank Devisa

yang dijadikan sebagai obyek

penelitian adalah sejumlah 87

perusahaan (2009-2012).Dari 87

perusahaan tersebut yang dapat

dijadikan sebagai sampel hanya 66

perusahaan. Hal ini disebabkan karena

kurangnya data laporan keuangan

sehingga tidak sesuai dengan kriteria

pengambilan sampel. Berdasarkan 3

hipotesis maka dapat ditarik 3

kesimpulan dari penelitian ini adalah

Total Asset Turn Over (TATO) tidak

memliki pengaruh yang signifikan

terhadap Pertumbuhan Laba dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Sebagai Variabel Intervening, karena

memilikitingkat signifikansi

yang tidak sesuai dengan kriteria

penerimaan hipotesis.Loan to Deposit

Ratio (LDR) tidak

memliki pengaruh yang signifikan

terhadap Pertumbuhan Laba dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Sebagai Variabel Intervening, tapi

Loan to Deposit Ratio (LDR) memilki

pengaruh yang signifikan terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) akan

tetapi hipotesis ditolak karena CAR

tidak memediasi variabel antara

variabel independen dan depanden dan

variabel pada hipotesis memiliki

tingkat signifikansi yang tidak sesuai

dengan kriteria penerimaan hipotesis.

Rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) tidak

memliki pengaruh yang signifikan

terhadap Pertumbuhan Laba dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Sebagai Variabel Intervening, karena

memiliki tingkat signifikansi yang

tidak sesuai dengan kriteria

penerimaan hipotesis.Keterbatasan

penelitian yang terdapat pada

penelitian ini adalahKetidaklengkapan

data laporan keuangan bank devisa

yang menyebabkan sampel penelitian

berkurang.Sampel peneltian yang

digunakan hanya sebanyak 66

perusahaan dari total 87 perusahaan,

penggunaan sempel yang kurang

lengkap ini mungkin masih kurang

menjelaskan secara mendetail

mengenai pengaruh TATO, LDR dan

BOPO terhadap pertumbuhan laba

dengan CAR sebagai variabel

intervening. Peneliti menyadari bahwa

penelitian yang telah dilakukan saat ini

masih memiliki keterbatasan. Maka

dari itu berikut ini akan diberikan saran

yang diharapkan dapat berguna untuk

kepentigan bersama. Saran yang dapat

diberikan oleh peneliti adalahBagi

sektor perbankan, Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan maka

dapat disarankan bagi perusahaan

untuk lebih memperhatikan nilai

pengembalian baik dari asset maupun

modal sehingga dapat merangsang

pertumbuhan laba pada bank

devisa.Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian lanjutan yang sejenis dengan

penelitian yang dilakukan sekarang,

dapat menggunakan variabel

intervening selain CAR karena pada

peneitian sekarang telah dibuktikan

bahwa CAR tidak memediasi. Peneliti

yang akan datang juga dapat

menggunakan kurun waktu penelitian

yang terbaru.

DAFTAR RUJUKAN

Asad Ridjal Nur, “Analisis Pengaruh

Operating Efficiency Dan

Capital Adequacy Ratio

14

Page 17: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Terhadap Laba Bersih Pada PT.

Bank Rakyat Indonesia(Persero),

Tbk”.Jurnal ASSETS vol. 3

tahun 2013.

Bastian, Indra dan Suhardjono,

2006.Akuntansi

PerbankanEdisiPertama.

Jakarta: Salemba Empat. Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006.

Bank dan Lembaga Keuangan

Lain.Jakarta :Salemba Empat

Dendawijaya.2005.

ManajemenPerbankan.Jakarta

:Ghalia Indonesia.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi analisis

multivariate dengan program

SPSS. Semarang : Badan

Penerbit Universitas

Dipenegoro.

Kasmir. 2012. Dasar-DasarPerbankan.

Edisi revisi.Jakarta :Rajawali

Pers.

Kasmir. 2008.

AnalisisLaporanKeuangan.

Edisi pertama. Rajawali Pers.

Jakarta

Novia P. Hamidu, “Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap

Pertumbuhan Laba Perbankan di

BEI”. Jurnal EMBA 3 (Juni)

711-721.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim.

2003. Analisis Laporan

Keuangan. Yogyakarta: UPP

AMP YPKN

Sintya, 2012.“Pengaruh rasio keuangan

Total Turnover, dan NPM

terhadap perubahan Laba pada

perbankan swasta di

Indonesia”.Skripsi.”Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Sugiyono.2008.

MetodePenelitiankuantitatife,

Kualitatife.Bandung :Alfabeta.

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi. Edisi

ketiga, Yogyakarta : PFE.

Teguh A. Wijaya, 2013.”NIM, LDR dan

BOPO terhadap pertumbuhan

laba dengan CAR sebagai

Variabel Intervening.(Studi

Kasus pada perusahaan Go

Public Tahun 2008-

2012).Skripsi”

UniversitasDiponegoro,

Semarang.

Undang – Undang No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan.

Website: www.bi.go.id. Peraturan Bank

Indonesia Nomor:13/1/PBI/2011

Tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Diakses 13 mei 2014

Website:www.idx.comLaporan keuangan

perbankan tahunan. Diakses 14

mei2014.

15

Page 18: ARTIKEL ILMIAH - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · maka digunakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu ... satu program

Curriculum Vitae

I Data Pribadi

Nama : Johan Alvin Leo Kadja

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Kupang, 6 April 1992

Alamat : Jl. Alfons Nisnoni No. 6 Kupang, NTT.

No. Telp/HP : 082236982457

Email : [email protected]

II Riwayat Pendidikan

Pendidikan Tahun Keterangan

Perguruan Tinggi 2010–Sekarang STIE Perbanas Surabaya

SMA 2007-2010 SMA Kristen Mercusuar Kupang

SMP 2004-2007 SMPN 1 Kupang

SD 1998-2004 SDN Bertingkat Naikoten 1

Kupang

III Pengalaman Kerja

No Keterangan Tahun

1. Magang di Bank Rakyat Indonesia

Cabang Kupang, NTT.

15 juli-30 Agustus 2013

IV Pengalaman Organisasi

No. Keterangan Tahun

1. Keanggotaan Perbanas Career Center 2013-Sekarang

2. UKM Sie. Kerohanian Kristen divisi

Minat dan Bakat

2012-2013

Demikian Curriculum Vitae yang dapat saya sampaikan dengan sebenar-

benarnya untuk digubakan sebagaimana mestinya.

Hormat Saya,

Johan Alvin Leo Kadja