Artikel Ilmiah Dampak Lingkungan Akibat Pembangunan
-
Upload
bayu-octavian-prasetya -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
Transcript of Artikel Ilmiah Dampak Lingkungan Akibat Pembangunan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN
Dosen Pengampu :
Yusuf Adiwibowo SH. LL.M
Kelompok 2 :
Yanuar Saputra 130210103001A’an Andrean 121510601142Bayu Octavian Prasetya 121710101118Amalia Danis Salsabilla 130803101071Pipit Wulandari 130110101091Mohammad Arifin 131910301047
MATA KULIAH UMUM
KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “DAMPAK
LINGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN” dengan lancar. Dalam pembuatan
makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Yusuf
Adiwibowo SH. LL.M selaku dosen pengampu, yang telah memberikan kesempatan
dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Orang Tua
dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Jember, 12 Maret 2014
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang, adalah sebuah zaman dimana semua aspek kehidupan
sudah mengalami kemajuan yang amat sangat pesat. Banyak sekali aktivitas
pembangunan yang dilakukan oleh manusia sekarang. seperti, pada sektor industri,
transportasi, kesehatan, perumahan, pariwisata, dan sebagainya yang merupakan
tuntutan bagi kemajuan suatu bangsa untuk membangun kesejahteraan rakyatnya.
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian perubahan yang
dilakukan secara menyeluruh terarah dan berencana dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat yang memiliki keseimbangan antara
kebutuhan lahiriah dan bathiniah. Tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia baik materiil maupun spiritual,
yaitu dengan tersedianya kebutuhan pokok sandang (pakaian), pangan (makanan),
dan papan (rumah) yang layak (Sidabalok, 2006).
Pembangunan yang dilakukan diberbagai sektor sosial, ekonomi, dan budaya
yang memiliki tujuan hanya satu yaitu mensejahterakan kehidupan rakyatnya.
Namun, semua aktivitas pembangunan yang dilakukan pemerintah sekarang tidak
memikirkan tentang dampak lingkunagan yang disebabkan oleh pembangunan
tersebut, sehingga munculah satu persatu masalah-masalah lingkungan yang
disebabkan oleh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
Banyak sekali faktor yang menyebabkan dampak lingkungan sebenarnya di
dunia namun yang sangat banyak sekali memberikan dampak terhadap lingkungan
adalah di sektor pembangunan. Pembangunan ini dilakukan di segala sektor dengan
tujuan utama untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan manusia yang ada
di bumi.
Pertumbuhan penduduk yang tak terkendali juga menyebabkan dampak
lingkungan yang menginvasi dunia ini, karena dengan naiknya jumlah penduduk
dunia maka akan banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Seperti lahan perumahan, ketika manusia butuh lahan
3
perumahan, mereka tidak segan-segan untuk membakar hutan dan mendirikan
rumah-rumah untuk mencukupi kebutuhan dirinya, dan semakin akan membebani
bumi ini. Belum juga permasalahan-permasalahan sosial yang akan dihadapi karena
meningkatnya pertumbuhan penduduk, misalnya, banyaknya pengangguran,
kriminalitas akan merajalela, dsb.
Isu dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan merupakan isu
penting yang bukan hanya dihadapi oleh masyarakat indonesia saja namun juga
manusia di bumi ini, hal ini karena aktivitas manusia di bumi yang satu ini, yang
akhirnya berbalik memunculkan berbagai permasalahan bagi manusia yang hidup di
atasnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka pada artikel ilmiah ini akan dibahas
mengenai pembangunan beserta dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pembangunan tersebut dan cara menanggulangi dampak lingkungan yang disebabkan
oleh pembangunan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan?
2. Apa dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pembangunan?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan pembangunan.
2. Agar mengetahui dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan.
3. Agar memahami cara menanggulangi dampak lingkungan yang disebabkan
oleh pembangunan.
1.4 Manfaat
Agar memahami sebenarnya ada dampak-dampak lingkungan yang
disebabkan oleh pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat, oleh karena itu, diperlukan cara menanggulangi dampak yang disebabkan
oleh pembangunan, agar pembangunan tidak memberi dampak besar untuk
4
lingkungan, dan kita sebagai rakyat juga harus juga menjaga lingkungan dengan
tidak memberi beban kepada lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.
5
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pembangunan
2.1.1 Pembangunan
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memperhatikan tantangan perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999).
Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat
dilaksanakan semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi,
social-budaya dan aspek pertahanan keamanan dengan senantiasa harus merupakan
perwujudan Wawasan Nusantara serta memperkukuh Ketahanan Nasional yang
diselenggarakan dengan sasaran jangka panjang yang ingin diwujudkan.
Dalam mengimplementasikan Pembangunan Nasional senantiasa mengacu
pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan
kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kokoh,
baik kekuatan moral maupun etika bangsa Indonesia. Pembangunan nasional yang
utama yaitu bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.
Pembangunan merupakan proses perubahan di segala bidang kehidupan yang
dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana pembangunan tertentu.
Pembangunan nasional di Indonesia misalnya, merupakan suatu proses perubahan
yang dilakukan sesuai rencana tertentu, dengan sengaja dan memang dikehendaki,
baik oleh pemerintah sebagai pelopor pembangunan maupun masyarakat. Proses
pembangunan terutama bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik
secara spiritual maupun material.
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan
dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya
alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam
6
pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan
cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan
itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam (Soeriaatmadja,
1981).
Namun, dalam aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh manusia seperti
kegiatan industri, transportasi, kesehatan, perumahan, pariwisata dan sebagainya
yang merupakan tuntutan bagi kemajuan suatu bangsa untuk membangun
kesejahteraan masyarakatnya, telah disadari semua aktivitas tersebut perlu dibarengi
oleh kebijakan yang dilandasi oleh pemahaman terhadap prinsip-prinsip lingkungan
(Subchan, 2010).
2.2 Dampak pembangunan terhadap lingkungan
2.2.1 Pengertian lingkungan
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Karena lingkunganlah yang memberi
manusia kehidupan, tanpa lingkungan manusia tidak mampu apa-apa. Lingkungan
menjadi penopang seluruh kehidupan di muka bumi ini. Bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan. Membangun perumahan juga sangat membutuhkan lingkungan, seperti
lahan, material untuk membangun rumah yang semuanya berasal dar alam. Bahan
mentah industri-industri juga berasal dari alam. Apapun yang dibutuhkan oleh
manusia di muka bumi ini alamlah sebagai penopangnya, manusia hanya mampu
mengolah dan menggunakan dengan sebaik-baiknya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya (benda hidup) berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di
sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik (benda mati) berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Kedua
7
lingkungan tersebut saling mempegaruhi dan terjadinya hubungan timbal balik yang
sangat kompleks.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang (Hardjasoemantri, 1985).
2.2.2 Lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat
dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat
mempengaruhi hidupnya (Prihantoro, 1989).
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap
makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi
oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai
keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh
segenap anggota masyarakat.
3. Unsur fisik (Abiotik)
8
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan
hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak
ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan
di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.2.3 Dampak lingkungan dari pembangunan
Pembangunan sebenarnya merupakan suatu proses perubahan yang
direncanakan dan dikehendaki. Sebenarnya pembangunan merupakan suatu
kehendak masyarakat yang terwujud dari keputusan-keputusan yang diambil oleh
para pemimpinnya. Yang kemudian disusun dalam suatu perencanaan yang
selanjutnya dilaksanakan. Pembangunan tidak menyangkut pada satu bidang saja,
tapi menyangkut seluruh aspek kehidupan. Begitu pula dengan dampak yang
disebabkan oleh pembangunan. Pembangunan mengakibatkan terjadinya dampak
pada sistem kemasyarakatan misalnya, sosial, budaya, ekonomi, dan tentunya
dampak bagi lingkungan yang berperan sebagai penyuplai sumber daya utama untuk
menyelenggarakan pembangunan.
Untuk menanggulangi dampak yang disebabkan oleh pembangunan itulah
yang sangat penting untuk disiapkan pertama dan terlebih dahulu sebelum
melakukan pembangunan di segala sektor. Karena para pelopor pembangunan
maupun masyarakat yang sedang membangun menginginkan dampak positif dari
aktivitas pembangunan tersebut. Dampak positif yang sangat diinginkan oleh
masyarakat adalah kesejahteraan di segala sektor baik sektor ekonomi, sosial, dan
budaya.
Namun sedikit sekali pihak yang memikirkan akan dampak lingkungan yang
disebabkan oleh pembangunan, semua pihak hanya berpikir bahwa pembangunan
untuk mencapai kesejahteraan semata, namun tidak memikirkan dampak lingkungan
yang disebabkan oleh pembangunan.
9
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta
dorongan pertumbuhan penduduk dan ekonomi juga yang telah memacu kegiatan
pembangunan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan, sehingga akan
banyak sekali masalah lingkungan yang akan muncul dimasa depan akibat aktivitas
pembangunan yang tidak memikirkan akan dampak lingkungan yang akan terjadi.
Dampak positif ataupun negatif yang disebabkan oleh pembangunan disegala
sektor adalah sebagai berikut,
1. Dampak positif
a) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b) Meningkatkan rata-rata pendapatan atau penghasilan penduduk
sehingga meningkatkan kemakmuran penduduk.
c) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh
masyarakat.
d) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi
penduduk.
e) Mengurangi ketergantungan negara pada luar negeri.
f) Daerah tadinya sepi jadi ramai.
g) Lahan menjadi Areal yang tertata rapi.
h) Terbentuknya sarana dan prasarana baru.
i) Terbentuk jaringan transportasi baru.
2. Dampak negatif
a) Permasalahan air bersih, karena terganggungya daur hidrologi karena
berbagai aktivitas manusia.
b) Semakin luasnya lahan kritis akibat deforesasi (penggundulan hutan)
yang menyebabkan pengikisan tanah oleh air hujan dan tanah longsor.
c) Semakin tingginya eksploitasi ekosistem bahari akibat overfishing,
pencemaran lautan, penggundulan hutan mangrove, eksploitasi
berbagai tambnag lepas pantai dsb,
d) Perubahan iklim global akibat meningkatnya kadar CO2 akibat
aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, kebakaran hutan dan
10
sebagainya menyebabkan semakin tebalnya kadar CO2 di stratosfer
yang menyebabkan efek rumah kaca (Green house effect) yang
menyebabkan pemanasan global bumi (Global warming), serta
penipisan lapisan ozon (O2) yang terdapat di stratosfer yang
merupakan lapisan pelindung bumi dari penetrasi sinar ultra violet
matahari. Penipisan ini terjadi semakin banyaknya industri dan
domestik menggunakan bahan CFCs (Chloro Floro Carbons) yang
merupakan senyawa aerosol yang sangat reaktif terhadap ozon.
e) Semakin meningkatnya “hujan asam” (acid rain) akibat semakin
banyaknya gas-gas buang dampak aktivitas terutama industri,
transportasi, dan domestik sehingga merusak ekosistem terrestial, dan
akuatis yang terdapat di sekitar kita,
f) Peningkatan limbah beracun dan berbahaya dari berbagai aktivitas
mausia dari kegiatan pertanian hingga industri.
g) Perusakan hutan dalam skala dunia terutama kerusakan hutan di
negara tropis seperti Indonesia dan Brazilia. Hutan tropis adalah hutan
yang hijau sepanjang tahun (ever green) yang merupakan hutan
strategis karena merupakan hutan yang mengemban fungsi bagi
penyediaan oksigen dunia. Sehingga keberadaannya sebagai “paru-
paru dunia” harus dijaga dan dilestarikan agar seluruh kehidupan di
bumi terpelihara.
h) Semua masyarakat selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dengan
instan
i) Lahan terbuka berubah menjadi lahan tertutup.
j) Area resapan air menjadi berkurang.
k) Lahan pertanian berkurang (Subchan, 2010: 4).
2.3 Cara menangguulangi dampak lingkungan yang disebabkan pembangunan
2.3.1 Masalah lingkungan
Masalah lingkungan bukan lagi menjadi masalah suatu bangsa dan negara
Indonesia saja tetapi seluruh dunia dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks
11
dan sangat pelik. Kita bahkan semua lapisan masyarakat sudah tahu tentang masalah
tersebut sehingga tak perlu dirinci satu persatu. Kompleksnya dan menyeluruhnya
masalah lingkungan dapat dibuktikan dengan tayangan di berbagai media cetak dan
media elektronik yang hampir tiap hari dimunculkan. Dari sekian banyak
permasalahan yang dihadapi mulai dari masalah pangan, energi, kerusakan
lingkungan, industrialisasi, pencemaran, pengangguran perekonomian sampai
masalah sosial sepintas tampaknya terpisah-pisah tetapi kalau dicermati akan tampak
bahwa permasalahan tersebut saling kait mengait dan bersumber pada rangkaian
masalah pokok, yaitu: dinamika kependudukan, pengembangan sumber daya alam
dan energi, pertumbuhan ekonomi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk melakukan pembangunan serta benturan terhadap tata lingkungan (Zen, 1979).
Ada dua hal yang paling menggoncangkan keseimbangan lingkungan, yaitu
perkembangan ilmu dan teknologi serta ledakan penduduk (Salim, 1981).
Perkembangan IPTEK ini berkaitan dengan pembangunan yang dilakukan di segala
sektor kehidupan yang telah mengubah keadaan lingkungan tempat hidup sehingga
menimbulkan gangguan. Ledakan penduduk yang terjadi telah memicu percepatan
perubahan lingkungan agar kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Ledakan penduduk
telah mendorong keharusan untuk melancarkan pembangunan sekaligus dengan
pengembangan lingkungan.
Proses pembangunan sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Pengaruh
sampingan dari pembangunan seperti menyusutnya sumber daya dan pencemaran
telah mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia tak terkecuali bangsa
Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk menanggulangi dampak
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan yang dilakukan di seluruh
dunia khusunya di Indonesia.
2.3.2 Analisis mengenai dampak lingkungan
Proses pembangunan tidak boleh terhenti tetapi alam ini harus tetap dapat
diwariskan dari generasi ke generasi dalam keadaan yang tetap baik, layak untuk
mendukung kehidupan generasi yang akan datang dengan sejahtera. Pembangunan
yang demikian adalah pembangunan yang terlanjutkan.
12
Agar pembangunan dapat terlanjutkan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi
yaitu syarat ekonomi, sosial budaya dan ekologi. Persyaratan ekonomi telah
diketahui sejak lama sekali, sedangkan syarat sosial budaya dan ekologi baru disadari
setelah 30-40 tahun yang lalu setelah muncul permasalahan budaya memelihara hasil
pembangunan dan masalah lingkungan. Agar masalah ini dapat dihindarkan maka
perlu dilakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL hanya akan
efektif jika dilakukan sejak awal perencanaan proyek dan diintegrasikan dengan
telaah kelayakan rekayasa dan ekonomi (Soemarwoto, 1992). Kenyataannya,
AMDAL masih jarang dilakukan dan kalaupun dilaksanakan dilakukan setelah telaah
kelayakan rekayasa dan ekonomi selesai dilakukan dan setelah diambil keputusan
untuk melaksanakan proyek yang direncanakan itu (Soemarwoto, 1992).
Bahwa agar pembangunan dapat terlanjutkan dan masalah lingkungan dapat
dihindarkan maka perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
sebelum suatu pembangunan berlangsung. Analisis mengenai dampak lingkunganlah
yang seharusnya menentukan apakah suatu pembangunan dapat dilaksanakan atau
tidak. Hal ini berarti bahwa analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian
dari perencanaan awal suatu pembangunan. Analisis mengenai dampak lingkungan
ditujukan agar lingkungan tetap terpelihara untuk menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Berlangsung tidaknya suatu kegiatan pembangunan didasarkan atas
ada tidaknya dampak penting dari kegiatan tersebut. Dampak penting yang
dimaksudkan adalah perubahan yang sangat mendasar akibat adanya suatu kegiatan,
sedangkan dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan akibat adanya kegiatan
baik bersifat positif maupun negatif (Prihantoro, 1989). Kriteria yang digunakan
untuk menentukan penting tidaknya suatu adalah:
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak. Dikatakan penting jika manusia
yang terkena dampak tetapi tidak menikmati manfaat hasil kegiatan adalah
sama atau lebih banyak dari manusia yang menikmati hasil kegiatan.
2. Luas wilayah persebaran dampak. Dikatakan penting jika luas wilayah
persebaran dampak dua kali atau lebih wilayah kegiatan atau bila melampaui
batas wilayah administratif pada tingkat kabupaten atau lebih besar.
13
3. Lamanya dampak berlangsung. Hal ini menjadi penting jika dampak
berlangsung pada seluruhtahap kegiatan atau berlangsung paling sedikit
selama setengah umur kegiatan.
4. Intensitas dampak, termasuk penting jika terjadinya perubahan lingkungan
secara drastis dalam waktu singkat dengan wilayah yang luas sehingga
lingkungan tidak dapat memulihkan diri.
5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak, mencakup
komponen bitik, abiotik dan sosial budaya.
6. Sifat kumulatif dampak, menjadi penting jika akumulasi terjadi pada waktu
singkat dalam wilayah yang luas sehingga menjadi lebih berbahaya.
7. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak dikatakan
penting jika ada komponen lingkungan yang terkena dampak dan kondisinya
tidak dapat berbalik seperti semula.
Adapun analisis mengenai dampak lingkungan tersusun atas beberapa
komponen, komponennya adalah sebagai berikut,
1) Penyajian Informasi Lingkungan (PIL),
2) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
3) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL),
4) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL),
5) Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL),
6) Studi Evaluasi Lingkungan (SEL),
7) Tata laksana AMDAL;
14
Tata laksana AMDAL dapat dibagankan sebagai berikut,
Bagan alir tata laksana AMDAL.
15
PEMRAKARSA
PIL atau PEL
KERANGKA
ACUAN (KA)
ANDAL
ANDAL atau
SEL
RKL RPL OPERASI
KEGIATAN
Tidak ada dampak
penting
Ada dampak
penting
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembangunan beserta dampak lingkungannya
Pembangunan adalah suatu aktivitas yang sangat dibutuhkan pada zaman
sekarang, pembangunan ini bukan hanya hal yang dibutuhkan semata tetapi sudah
menjadi sebuah tuntutan yang harus dilakukan oleh sebuah bangsa untuk kemajuan
dan kesejahteraan rakyatnya, tak terkecuali bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di segala sektor kehidupan, baik
itu di sektor ekonomi, sosial, budaya, industri, transportasi, pariwisata, dsb, yang
merupakan rencana dari pelopor pembangunan yaitu rakyat Indonesia dan disetujui
oleh pemimpin untuk mencapai tujuan bersama yaitu menuju rakyat yang makmur
dan sejahtera.
Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia juga mendorong pemerintahan
Indonesia untuk melakukan aktivitas pembangunan, untuk memberikan
kesejahteraan untuk rakyatnya. Kemajuan IPTEK juga mendorong kegiatan
pembangunan yang dilakukan di indonesia, selain itu tersedianya sumber daya alam
yang sangat melimpah untuk menyuplai dan menyokong kebutuhan bahan-bahan
untuk melakukan aktivitas pembangunan di Indonesia, yang semata-mata diharapkan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Namun, aktivitas pembangunan yang memiliki tujuan yang amat mulia ini
yaitu untuk mensejahterakan kehidupan rakyat Indonesia malah berbuntut masalah
yang sangat kompleks pada lingkungan yang dieksploitasi secara terus menerus
tanpa memikirkan dampak yang dapat terjadi terhadap lingkungan. Dampak
lingkungan yang terjadi akibat dari aktivitas pembangunan ini sangat kompleks,
bukan hanya dampak fisik terhadap alam, tetapi dampak terhadap moral sosial
rakyatnya juga terkena imbasnya. Dampak-dampak yang disebabkan oleh aktivitas
pembangunan tersebut ada yang positif dan ada juga yang berdampak negatif bagi
lingkungan.
Dampak positif pembangunan jelas yaitu menuju masyarakat yang makmur
dan sejahtera, yang tercukupi semua kebutuhan sandang, pangan, dan papannya.
16
Dampak positifnya dari kegiatan pembangunan juga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat, menggurangi angka pengangguran di Indonesia, terbentuknya sarana
dan prasarana baru untuk rakyat Indonesia, dan yang paling penting adalah
menggurangi ketergantungan bangsa indonesia terhadap negara lain.
Namun ada banyak sekali dampak negatif yang muncul akibat aktivitas
pembangunan, terutama dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas
pembangunan. Keberadaan alam Indonesia sebagai penyuplai dan penyokong sumber
daya yang dibutuhkan untuk aktivitas pembangunan malah dieksploitasi secara
masal, penebangan liar di hutan-hutan tanpa memikirkan dampak lingkungan yang
akan terjadi, pembakaran hutan yang dilakukan untuk memperluas lahan
permukiman karena pertumbuhan penduduk yang sangat banyak.
Dampak lingkungan negatif yang terjadi di sektor ekonomi misalnya.
Dampak lingkungan yang akan terjadi adalah, dengan adanya investor asing yang
menanamkan modalnya untuk membuka pertambangan pasti akan mendatangkan
devisa yang besar untuk negara, namun sumber daya alam yang terdapat di indonesia
dieksploitasi dengan sewenang-wenang oleh pihak asing, sehingga memunculkan
kerusakan alam di suatu daerah tersebut (Notodarmojo, 2005).
Di sektor perindustrian misalnya, dampak lingkungannya adalah mengenai
limbah. Limbah tersebut berbentuk padat, cair, ataupun gas yang tidak diolah terlebih
dahulu tetapi langsung dibuang di lingkungan masyarakat, yang dapat meracuni
mahluk hidup yang ada disekitar industri tersebut, termasuk juga manusia
didalamnya.
Di sektor transportasi dampak lingkungannya adalah mengenai gas buang
dari kendaraan bermotor yang dapat meracuni pernapasan manusia, dan dapat
menyebabkan penyakit pernapasan.
Untuk di sektor pariwisata dampak lingkungan yang terjadi adalah banjir,
karena biasanya di kawasan daerah wisata tersebut pengolahan sampahnya tidak
tegas, sehingga banyak turis-turis yang membuang sampah sembarangan, dan jika
hal itu dilakukan terus menerus akan menyebabkan bencana banjir.
Pertambahan penduduk di Indonesia juga menyebabkan banyak dampak pada
lingkungan, seperti penyediaan lahan permukiman bagi masyarakat dengan
17
membakar hutan dan menjadikannya sebagai area permukiman penduduk, sehingga
terjadi kurangnya daerah resapan air, dan hutan sebagai paru-paru dunia.
Keberadaan pembangunan memang tidak bisa dipungkiri, karena
pembangunan dapat memberikan banyak dampak positif untuk rakyat, namun juga
jangan lupakan bahwa pembangunan juga memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan masyarakat.
Proses pembangunan tidak boleh terhenti, pesatkanlah pembangunan demi
menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera, tetapi alam ini harus tetap dapat
diwariskan dari generasi ke generasi dalam keadaan yang tetap baik, layak untuk
mendukung kehidupan generasi yang akan datang dengan sejahtera dan makmur.
Pembangunan yang demikian adalah pembangunan yang terlanjutkan.
Agar pembangunan dapat terlanjutkan dan masalah lingkungan dapat
dihindarkan maka perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
sebelum suatu pembangunan berlangsung. Analisis mengenai dampak lingkunganlah
yang seharusnya menentukan apakah suatu pembangunan dapat dilaksanakan atau
tidak. Hal ini berarti bahwa analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian
dari perencanaan awal suatu pembangunan. Analisis mengenai dampak lingkungan
ditujukan agar lingkungan tetap terpelihara untuk menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Pemberian ijin dilaksanakannya atau tidak suatu pembangunan
tergantung terhadapa analisis terhadap dampak lingkungan yang langsung dibawah
kendali Kementrian Lingkungan Hidup.
Pembangunan adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, oleh
sebab itu tetap laksanakan pembangunan di segala sektor kehidupan demi menuju
masyarakat yang makmur dan sejahtera, tetapi jangan pernah lupa untuk tetap
menjaga alam ini untuk generasi yang akan datang, agar bisa tetap hidup makmur
dan sejahtera.
3.2 Cara Menanggulangi Dampak Lingkungan Akibat Pembangunan
Ada dua hal yang paling menggoncangkan keseimbangan lingkungan, yaitu
perkembangan ilmu dan teknologi serta ledakan penduduk (Salim, 1981).
Perkembangan IPTEK telah mengubah keadaan lingkungan tempat hidup sehingga
menimbulkan gangguan. Ledakan penduduk yang terjadi telah memicu percepatan
18
perubahan lingkungan agar kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Ledakan penduduk
telah mendorong keharusan untuk melancarkan pembangunan sekaligus dengan
pengembangan lingkungan.
Untuk dapat memulihkan keseimbangan lingkungan yang rusak adalah
penting untuk menciptakan keragaman dalam sistem lingkungan. Semakin beragam
isi lingkungan maka makin stabil sistem tersebut. Beragamnya isi lingkungan akan
memperbesar daya dukung lingkungan untuk menampung gangguan-gangguan.
Pembangunan pada hakekatnya menimbulkan keragaman dan diversifikasi dalam
kegiatan ekonomi (Salim, 1981). Semakin beragam kegiatan ekonomi semakin besar
kemampuan ekonomi negara itu untuk tumbuh cepat dan stabil. Namun demikian,
keragaman dalam kegiatan ekonomi harus sejalan dengan usaha meragamkan sistem
lingkungan. Hal ini hanya mungkin apabila dalam proses pembangunan sudah
diperhitungkan segi lingkungan hidup dan diusahakan keselarasan antara
pengembangan keragaman kegiatan ekonomi dengan pengembangan keragaman
sistem lingkungan.
Menurut Swan & Stapp (1974) proses pemecahan masalah lingkungan yang
dihadapi manusia melalui tiga tahapan. Pertama menyadari adanya masalah. Hal ini
telah disadari oleh semua bangsa yang mencapai puncaknya dengan peringatan Hari
Bumi (Earth Day). Kedua, adalah analisis masalah untuk mengidentifikasi akar
penyebabnya (root causes). Ketiga adalah hal yang mengikuti pemahaman tentang
akar permasalahannya yaitu mengembangkan strategi untuk mengoreksi masalah
yang ada pada saat sekarang dan mencegah kejadian di masa datang.
Agar pembangunan dapat terlanjutkan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi
yaitu syarat ekonomi, sosial budaya dan ekologi. Persyaratan ekonomi telah
diketahui sejak lama sekali, sedangkan syarat sosial budaya dan ekologi baru disadari
setelah 30-40 tahun yang lalu setelah muncul permasalahan budaya memelihara hasil
pembangunan dan masalah lingkungan. Agar masalah ini dapat dihindarkan maka
perlu dilakukan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL). ANDAL hanya akan
efektif jika dilakukan sejak awal perencanaan proyek dan diintegrasikan dengan
telaah kelayakan rekayasa dan ekonomi (Soemarwoto, 1992). Kenyataannya,
19
ANDAL masih jarang dilakukan dan kalaupun dilaksanakan dilakukan setelah telaah
kelayakan rekayasa dan ekonomi selesai dilakukan dan setelah diambil keputusan
untuk melaksanakan proyek yang direncanakan itu (Soemarwoto, 1992).
Analisis mengenai dampak lingkunganlah yang seharusnya menentukan
apakah suatu pembangunan dapat dilaksanakan atau tidak. Hal ini berarti bahwa
analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian dari perencanaan awal
suatu pembangunan. Analisis mengenai dampak lingkungan ditujukan agar
lingkungan tetap terpelihara untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Berlangsung tidaknya suatu kegiatan pembangunan didasarkan atas ada
tidaknya dampak penting dari kegiatan tersebut. Dampak penting yang dimaksudkan
adalah perubahan yang sangat mendasar akibat adanya suatu kegiatan, sedangkan
dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan akibat adanya kegiatan baik
bersifat positif maupun negatif (Prihantoro, 1989).
Kriteria yang digunakan untuk menentukan penting tidaknya suatu adalah:
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Dikatakan penting jika manusia yang terkena dampak tetapi tidak menikmati
manfaat hasil kegiatan adalah sama atau lebih banyak dari manusia yang
menikmati hasil kegiatan.
2. Luas wilayah persebaran dampak. Dikatakan penting jika luas wilayah
persebaran dampak dua kali atau lebih wilayah kegiatan atau bila melampaui
batas wilayah administratif pada tingkat kabupaten atau lebih besar.
3. Lamanya dampak berlangsung. Hal ini menjadi penting jika dampak
berlangsung pada seluruh tahap kegiatan atau berlangsung paling sedikit
selama setengah umur kegiatan.
4. Intensitas dampak, termasuk penting jika terjadinya perubahan lingkungan
secara drastis dalam waktu singkat dengan wilayah yang luas sehingga
lingkungan tak dapat memulihkan diri.
5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak, mencakup
komponen bitik, abiotic dan sosial budaya.
20
6. Sifat kumulatif dampa, menjadi penting jika akumulasi terjadi pada waktu
singkat dalam wilayah yang luas sehingga menjadi lebih berbahaya.
7. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak dikatakan
penting jika ada komponen lingkungan yang terkena dampak dan kondisinya
tidak dapat berbalik seperti semula.
Analisis mengenai dampak lingkungan tersusun atas beberapa komponen,
yaitu:
1). Penyajian Informasi Lingkungan (PIL),
2). Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
3).Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL),
4). Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL),
5) Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL),
6). Studi Evaluasi Lingkungan (SEL),
7). Tata laksana AMDAL.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembangunan adalah merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pembangunan adalah merupakan suatu tuntutan bagi sebuah bangsa, karena
dengan pembangunan kemakmuran dan kesejahteraan akan tercapai. Namun, ada
dampak lingkungan dari sebuah pembangunan, karena setiap pembangunan tidak
memperhitungkan akan dampak lingkungan yang disebabakan oleh pembangunan.
Dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan
Pembanguanan tidak boleh dihentikan, tetapi harus tetap berjalan demi
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, namun lingkungan ini harus
tetap dijaga agar dapat diwariskan ke generasi selanjutnya tetap dengan keadaan
yang baik. Cara untuk melakukan pembangunan tetapi tidak memberi dampak
terhadap lingkungan adalah dengan menerapkan analisis mengenai dampak
lingkungan, jadi analisis mengenai dampak lingkunganlah yang menentukan suatu
pembangunan dapat dilaksanakan atau tidak, dan apakah pembangunan tersebut
dapat berdampak serius terhadap lingkungan. Pemberian ijin dilaksanakan atau
tidaknya suatu pembangunan tergantung terhadapa analisis terhadap dampak
lingkungan yang langsung dibawah kendali Kementrian Lingkungan Hidup.
4.2 Saran
Proses pembangunan tidak boleh terhenti, pesatkanlah pembangunan demi
menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera, tetapi alam ini harus tetap dapat
diwariskan dari generasi ke generasi dalam keadaan yang tetap baik, layak untuk
mendukung kehidupan generasi yang akan datang dengan sejahtera dan makmur.
22
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasoemantri, K. (1985). Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Janus, Sidabalok. 2006. Hukum Perlindungan Konsumen. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Notodarmojo, Suprihanto. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung: ITB
Press
Prihantoro, L. 1989. Manusia dan Lingkungan Hidup. Bandung: FPMIPA-IKIP
Salim, E. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara
Soemarwoto, O. 1987. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan
Soeriaatmadja, R. E. 1981. Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB Press
Subchan, Wahyu. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember: Jember University
Press
Tap. MPR No. IV/MPR/1999
Zen, M.T. 1979. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup, Jakarta: Gramedia
Prihantoro, L. (1989). Manusia dan Lingkungan Hidup. Bandung: FPMIPA-IKIP
Salim, E. (1979). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.
Soemarwoto, O. (1992). Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Jakarta:
Gramedia.
Swan, J. A. and Stapp, W.B. (1974). Environmental Education: strategies Toward a
More Livable Future. New York: John Willey & Sons.
23