Arti Penting Agroekologi Bagi Pembangunan Pertanian

4
Kelompok 4 mata kuliah agroekologi: Faiz Stania Rusdi (141510501148) Fariza Oktaviani (141510501153) Fingky Dwimarta A.(141510501032) Heru Purnama (141510501108) ARTI PENTING AGROEKOLOGI BAGI PEMBANGUNAN PERTANIAN (PERAN AGROEKOLOGI TERHADAP PERTANIAN BERKELANJUTAN) BAB I : PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Agroekologi adalah gabungan dari tiga kata,yaitu Agro (pertanian),Eko/Eco (lingkungan),Logi/Logos(ilmu). Jadi Agroekologi adalah ilmu lingkungan pertanian atau juga bisa disebut sebagai ilmu yang mempelajari hubungan faktor biotik dan abiotik dalam bidang pertanian. Aktivitas pertanian secara keseluruhan melibatkan banyak faktor, terutama manusia, hewan( makro dan mikro), lahan( ketinggian, tanah, air, dan tanaman), dan iklim( sinar matahari, suhu, kelembaban, angin, dan curah hujan). Prinsip dasar agroekologi adalah sistem pertanian yang berkelanjutan (permanen). Pertanian berkelanjutan menurut Karwan A. Salikin . “ Pada hakikatnya, sistem pertanian berkelanjutan adalah back-to-nature, yakni sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah.” Bisa diartikan pula bahwa pertanian berkelanjutan adalah

Transcript of Arti Penting Agroekologi Bagi Pembangunan Pertanian

Page 1: Arti Penting Agroekologi Bagi Pembangunan Pertanian

Kelompok 4 mata kuliah agroekologi:

Faiz Stania Rusdi (141510501148) Fariza Oktaviani (141510501153)

Fingky Dwimarta A.(141510501032) Heru Purnama (141510501108)

ARTI PENTING AGROEKOLOGI BAGI PEMBANGUNAN PERTANIAN

(PERAN AGROEKOLOGI TERHADAP PERTANIAN BERKELANJUTAN)

BAB I : PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Agroekologi adalah gabungan dari tiga kata,yaitu Agro (pertanian),Eko/Eco (lingkungan),Logi/Logos(ilmu). Jadi Agroekologi adalah ilmu lingkungan pertanian atau juga bisa disebut sebagai ilmu yang mempelajari hubungan faktor biotik dan abiotik dalam bidang pertanian. Aktivitas pertanian secara keseluruhan melibatkan banyak faktor, terutama manusia, hewan( makro dan mikro), lahan( ketinggian, tanah, air, dan tanaman), dan iklim( sinar matahari, suhu, kelembaban, angin, dan curah hujan). Prinsip dasar agroekologi adalah sistem pertanian yang berkelanjutan (permanen). Pertanian berkelanjutan menurut Karwan A. Salikin . “Pada hakikatnya, sistem pertanian berkelanjutan adalah back-to-nature, yakni sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah.” Bisa diartikan pula bahwa pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang memiliki kaidah alami tanpa merusak lingkungan.

Sumber : sunriseofjava.comGambar : Sistem Tumpang Gilir.

Penjelasan : Sistem tupang gilir adalah salah satu penerapan agroekologi, dimana bercocok tanam disatu bidang lahan yang ditanami dengan dua atau lebih jenis

tanaman pokok dengan pengaturan waktu panen dan tanam. Dimana jagung bisa di panen setelah empat bulan, lomboknya di panen setelah empat bulan pasca panen,

sedangkankacang hijau bisa di panen setelah 90 hari .

Page 2: Arti Penting Agroekologi Bagi Pembangunan Pertanian

BAB II : PEMBAHASANPada hakikatnya , keberadaan konsep pertanian berkelanjutan bukanlah

sesuatu hal yang baru. Menurut King (1911)op.cit Zamora (1995) bahwa teknik usaha tani, dengan metode organik atau pertanian permanen yang mengintegrasikan pengelolaan kesuburan tanah dengan sistem ekologi telah dialakukan oleh para petani di daratan Cina, Jepang , dan Korea sekitar empat abad lalu. Kegagalan metode Green Revolution mengakibatkan para pakar memikirkan sistem pertanian alami atau back-to-nature. Sistem pertanian berkelanjutan sebenarnya sudah sistem lama yang akan kembali di realisasikan di abad ke-21 ini.Salah satu konsep agroekologi adalah Mutiple Cropping atau Tumpang Gilir ini dapat mengatasi permasalahan lahan minim pengairan. Karna di samping menghemat biaya, sistem tumpang gilir dapat meraup untung yang banyak.

Disamping itu Mutiple Cropping memiliki beberapa kelebihan, seperti :1. Meminimalisir kerugian akibat hama. Semisal salah satu tanaman di serang

hama, masih ada tanaman lain untuk di panen.2. Menambah kesuburan tanah. Dengan menanam kacang-kacangan unsur N

dalam tanah bertambah karna adanya bakteri Rhizobium yang terdapat di bintil akar. Dapat juga menggemburkan tanah dengan menanam tumbuhan berakar pendek dan berakaar panjang.

3. Mendapat hasil panen yang beragam. Hal ini dapat menutupi harga tanaman yang rendah dengan tanaman lain yang harganya lebih tinggi.

KESIMPULAN Pertanian yang berkelanjutan pada dasarnya merupakan salah satu penjabaran yang lebih spesifik dari konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis agroekologi. Dan dengan adanya agroekologi kita bisa mengembangkan metode yang lebih ramah lingkungan, di bandingkan sistem sebelumnya yang mengutamakan produktivitas tanpa memikirkan keberlanjutan, stabilitasi dan keseimbangan. Dengan adanya agroekologi kita dapat membangun sistem pertanian yang lebih alami yang menyelamatkan kita dari keterpurukan akibat sistem pertanian yang sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Salikin, Karwan A. 2003.Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius sunriseofjava.com