Arteri Koroner

34
Arteri Koroner (Coronary Heart Disease) Ditulis oleh Nenk Pada tanggal 6 January 2009 A. Definisi Penyakit arteri koroner (coronary heart disease) ditandai dengana adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menymbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut ateroklerosis. Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri danmneyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di dalam permukaan ateroma tersebut. Supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner. Jika penyumbatan arteri semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung. Penyebab utama dari iskemi miokardial ada;lah penyakit arteri koroner. Komplikasi utama dari penyekit arteri koroner adalah angina dan serangan jantung (infark miokardial). B. Epidemiologi Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab utama kematian dewasa ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 11 7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. angka ini diperkirakan meningkat 11 juta orang apda tahun 2020. Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka kesakitan/kematiannya terlihat cenderungmeningkat. Hasil survey kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK. Perbaikan kesehatan secara umum dan kemajuan teknologi kedokteran menyebabkan umur harapan hidup meningkat, sehingga jumlah penduduk lansia bertambah. Survey di tiga kecamatan di daerah Djakarta Selatan pada tahun 2000 menunjukkan prevalensi

description

fghj

Transcript of Arteri Koroner

Arteri Koroner (Coronary Heart Disease)Ditulis oleh Nenk Pada tanggal 6 January 2009 A. DefinisiPenyakit arteri koroner (coronary heart disease) ditandai dengana adanya endapan lemak yang erkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menymat alirandarah.!ndapan lemak (ateroma atau plak) terentuk secara ertahap dan tersear di percaangan esar dari kedua arteri koroner utama" yang mengelilingi #antung dan menyediakan darah agi #antung. Proses pementukan ateroma diseut ateroklerosis.Ateroma isa menon#ol ke dalam arteri danmneyeakan arteri men#adi sempit. Jika ateroma terus memesar" agian dari ateroma isa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau isa terentuk ekuan darah di dalam permukaan ateroma terseut.$upaya isa erkontraksi dan memompa secara normal" otot #antung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner. Jika penyumatan arteri semakin memuruk" isa ter#adi iskemi (erkurangnya pasokan darah) pada otot #antung" menyeakan kerusakan #antung.Penyea utama dari iskemi miokardial ada%lah penyakit arteri koroner. &omplikasi utama dari penyekit arteri koroner adalah angina dan serangan #antung (infark miokardial).'. !pidemiologiPenyakit #antung koroner (PJ&) telah men#adi penyea utama kematian de(asa ini. 'adan &esehatan Dunia ()*+) mencatat leih dari ,, - #uta orang meninggal akiat PJ& di seluruh dunia pada tahun 2002. angka ini diperkirakan meningkat ,, #uta orang apda tahun 2020.Di .ndonesia" kasus PJ& semakin sering ditemukan karena pesatnya peruahan gaya hidup. /eski elum ada data epidemiologis pasti" angka kesakitan0kematiannya terlihat cenderungmeningkat. *asil sur1ey kesehatan nasional tahun 200, menun#ukkan tiga dari ,.000 penduduk .ndonesia menderita PJ&.Peraikan kesehatan secara umum dan kema#uan teknologi kedokteran menyeakan umur harapan hidup meningkat" sehingga #umlah penduduk lansia ertamah. $ur1ey di tiga kecamatan di daerah D#akarta $elatan pada tahun 2000 menun#ukkan pre1alensi lansia mele(ati angka ,23 yang seelumnya diperkirakan hanya -"23 agi 4egara erkemang. 5sia lansia yang didefinisikan seagai umur 62 tahun ke atas ()*+) ditenggarai meningkatkan eragai penyakit degeneratif yang ersifat multiorgan. Pre1alensi PJ& (Penyakit Jantung &oroner) diperkirakan mencapai 203 dan angka kematian mencapai leih dari 603 yang erarti setiap 2 (dua) orang lansia satu mengidap PJ& dan#ika terserang PJ& maka kematian demikian tinggi dan hanya 203 yang dapat diselamatkan.7. !tiologiPenyakit arteri koroner isa menyerang semua ras" tetapi angka ke#adian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. 8etapi ras sendiri tampaknya ukan merupakan ourgeois penting dalam gaya hidup seseorang. $ecara spesifik" factor9faktor yang meningkatkan resikoter#adinya arteri koroner adalah :; Diet kaya lemak; /erokok; /alas erolah raga&olesterol dan penyakit arteri koroneractor resiko ada yang dapat dimodifikasi (modifiale) dan ada yang tidak dapat dimodifikasi(nonmodifiale). >actor resiko modifiale dapat dikontrol dengan menguah gaya hidup atau keiasaan priadi% ourgeois resiko nonmodifiale merupakan konsekuensi genetic yang tidak dapat dikontrol.>actor resiko dapat eker#a sendiri atau eker#a sama dengan ourgeois resiko yang lain. $emakin anyak ourgeois resiko yang dimiliki seseorang" semakin esar kemungkinan ter#adinya penyakit arteri koroner. +rang yang eresiko dian#urkan untuk men#alani pemeriksaan medis erkala dan tidak mungkin dengan kemauan sendiri erusaha mengurangi#umlah dan eratnya resiko tadiD. &omplikasi; 8romoemoli; Angina pectoris; ?agal #antung kongestif; .nfark miokardium!. PatofisiologiAterosklerosis dimulai ketika kolesterol erlemak tertimun di intima arteri esar. 8imunan ini" dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu asorsi nutrient oleh sel9sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pemuluh darah dan menyumat aliran darah karena timunan ini menon#ol ke lumen pemuluh darah. !ndotel pemuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan men#adi #aringan parut" selan#utnya lumen men#adi semakin sempit dan aliran darah terhamat. Pada lumen yang menyempit dan erdinding kasar" akan cenderung ter#adi pementukan ekuan darah. *alini men#elaskan agaimana ter#adinya koagulasi intra1askuler" diikuti oleh penyakit tromoemoli" yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis.'eragai teori mengenai agaimana lesi aterosklerosis ter#adi telah dia#ukan"tetapi tidak satu pun yang terukti secara meyakinkan. /ekanisme yang mungkin" adalah pementukan thromus pada permukaan plak% danpenimunan lipid terus menerus. 'ila firosa pemungkus plak pecah" maka feris lipid akan terhanyut dalam aliran darah dan menyumatarteri dan kapiler di seelah distal plak yang pecah.$truktur anatomi arteri koroner memuatnya rentan terhadap mekanisme aterosklerosis. Arteri terseut terpilin dan erkelok9kelok saat memasuki #antung" menimulkan kondisi yang rentan untuk terentuknya ateroma.>. Pemeriksaan Penun#ang8ergantung keutuhannya eragam #enis pemeriksaan dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis PJ& dan menentukan dera#atnya. Dari yang sederhana sampai yang in1asi1e sifatnya.,. !lektrokardiogram (!&?)Pemeriksaan aktifitas listrik #antung atau gamaran elektrokardiogram (!&?) adalah pemeriksaan penun#ang untuk memeri petun#uk adanya PJ&. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda9tandanya. Dapat erupa serangan #antung terdahulu" penyempitan atau serangan #antung yang aru ter#adi" yang masing9masing memerikan gamaran yang ereda.2. foto rontgen dadadari foto roentgen pappa dokter dapat menilai ukuran #antung" ada9tidaknya pemesaran. Di samping itu dapat #uga dilihat gamaran paru. &elainan pada koroner tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran #antung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah erada pada PJ& lan#ut. /ungkin sa#a PJ& lama yang sudah erlan#ut pada payah #antung. ?amarannya iasanya #antung terlihat memesar.@. pemeriksaan laoratoriumdilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida seagai ourgeois resiko. Dari pemeriksaan darah #uga diketahui ada9tidaknya serangan #antung akut dengan melihat kenaikan enAim #antung.B. 'ila dari semua pemeriksaan diatas diagnosa PJ& elum erhasil ditegakkan" iasanya dokter #antung0 kardiologis akan merekomendasikan untuk dilakukan treadmill.Dalam kamus kedokteran .ndonesia diseut #entera" alat ini digunakan untuk pemeriksaan diagnostic PJ&. 'erupa an er#alan serupa dengan alat olah raga umumnya" namun dihuungkan dengan monitor dan alat rekam !&?. Prinsipnya adalah merekam aktifitas fisik #antung saat latihan. Dapat ter#adi erupa gamaran !&? saat aktifitas" yang memeri petun#uk adanya PJ&. *al ini diseakan karena #antung mempunyai tenaga serap" sehingga pada keadaan sehingga pada keadaan tertentu dalam keadaan istirahat gamaran !&? tampaknormal.Dari hasil teradmil ini telah dapat diduga apakah seseorang menderita PJ&. /emang tidak ,003 karena pemeriksaan dengan teradmil ini sensitifitasnya hanya sekitar 6B3 pada pria sedangka untuk (anita hanya -23. 'erarti masih mungkin ramalan ini meleset sekitar ,63" artinya dari ,00 orang pria penderita PJ& yang terukti enar hanya 6B orang. 'iasanya perlupemeriksaan lan#ut dengan melakukan kateterisasi #antung.Pemeriksaan ini sampai sekarang masih merupakan C?olden $tandardD untuk PJ&. &arena dapat terlihat #elas tingkat penyempitan dari pemuluh arterikoroner" apakah ringan"sedang atau erat ahkan total.2. kateterisasi #antungpemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam selang seukuran u#ung lidi. $elang ini dimasukkan langsung ke pemuluh nadi (arteri). 'isa melalui pangkal paha" lipatanlengan atau melalui pemuluh darah di lengan a(ah. &ateter didorong dengan tuntunan alar rontgen langsung ke muara pemuluh koroner. $etelah tepat di luangnya" kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pemuluh koroner yang dimaksud. $etelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan mungkin tidak ada penyumatan. Penyempitan atau penyumatan ini dapat sa#a mengenai eerapa tempat pada satu pemuluhkoroner. 'isa #uga sekaligus mengenai eerapa pemuluh koroner. Atas dasar hasil kateterisasi #antung ini akan dapat ditentukan penanganan leih lan#ut. Apakah apsien cukup hanya dengan oat sa#a" disamping mencegah atau mengendalikan ourgeois resiko. Atau mungkin memerlukan inter1ensi yang dikenal dengan alon. 'anyak #uga yang menyeut dengan istilah ditiup atau alonisasi. $aat ini disamping dialon dapat pula dipasang stent" semacam penyangga seperti cincin atau gorng9gorong yang erguna untuk mencegah kemalinya penyempitan. 'ila tidak mungkin dengan oat9oatan" dialon dengan atau tanpastent" upaya lain adalah dengan melakukan edah pintas koroner.DA>8A< P5$8A&A(((.giAi.net(((.medicastore.com(((.p#nhk.go.idAskep Jantung Koroner (Coronary Heart Disease) Askep jantung koroner Kegagalan sirkulasi Askep jantung koroner kolateral Askep jantung koroner untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, !!".Angka penyakit jantung koroner Indonesia menurut data angka penyakit jantung koroner Indonesia Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan angka penyakit jantung koroner Indonesia sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang Di belahan negara dunia, penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. etiap tahunnya, di Amerika erikat !"#$$$ orang meninggal karena penyakit jantung koroner.A. Pengertian.Penyakit jantung koroner# penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostro$k) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Pla%ue terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirrom&e'. Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh akumulasi pla%ue atau penggumpalan. (irkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darahkarena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, !!".). *esiko dan insidensiPenyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling la+im dan merupakan penyebab utama kematian di ,(A. -alaupun data epidemiologi menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakantantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak di alami oleh indi.idu berusia yang berusia /0120 tahun dengan angka kematian 30 4. (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, !!").5aktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di golongkan secara logis sebagai berikut6. (ifat pribadi Aterogenik.(ifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus. 5aktor ini bersama1sama berperan besar dalam menentuak kecepatan artero1 genensis (Kaplan 7 (tamler, !!).3. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.8aya hidup yang mempredisposisi indi.idu ke penyakit jantung koroner adalah diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam serta oleh kelambanan $sik, penambahan berat badan yang tak terkendalikan, merokok sigaret dan penyalah gunaan alkohol (Kaplan 7 (tamler, !!). ". 5aktor resiko kecil dan lainnya.Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir1akhir ini tidak tampak menjelaskan keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit jantung koroner, maka ada kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak diketahui bernar1benar ada.)erbagai faktor resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, kerentanan hospes, umur dan jenis kelamin (Kaplan 7 (tamler, !!).9. Pato$siologiPenyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau tidak permanen. :ksigen di perlukan oleh sel1sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 20 4 oksigen. )anyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai ;yocardial :'ygen 9unsumption (;ipokromia dan asidosis laktat mengganggu fungsi .entrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik.Kegagalan .entrikel kiri menyebabkan penurunan stroke .olume, pengurangan cardiac out put, peningkatan .entrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda1tanda kegagalan jantung.Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau semntara), lokasi serta ukurannya. Tiga menifestasi dari iskemi miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronarius sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen pada arteri koronari (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, !!").D. ;ekanisme hipertensi meningkatkan resiko)ila kebanyakan pembacaan tekanan diastole tetap pada atau di atas !0 mm>g setelah ?13 bulan tanpa terapi obat, maka orang itu di anggap hipertensi dan resiko tambahan bagi penyakit jantung koroner.(ecara sederhana di katakan peningkatan tekanan darh mempercepat arterosklerosis dan arteriosklerosis sehinggan ruptur dan oklusi .askuler terjadi sekitar 30 tahu lebih cepat daripada orang dengan normotensi. (ebagian mekanisme terlibat dalam proses peningkatan tekanan darah yang mengkibatkan perubahan struktur di dalam pembuluh darah, tetapi tekaan dalam beberpa cara terlibat langusng. Akibatnya, lebih tinggi tekanan darah, lebih besar jumlah kerusakan .askular.@. Asuhan KeperaAatan Pada Klien Dengan Penyakit =antung Koroner. Pengkajiana. Akti.itas dan istirahatKelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat berakti.itas).b. (irkulasi;empunyai riAayat B;A, Penyakit jantung koroner, 9>5, Tekanan darah tinggi, diabetes melitus.Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary re$ll time, disritmia.(uara jantung, suara jantung tambahan (" atau (/ mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung# .entrikel kehilangan kontraktilitasnya.;urmur jika ada merupakan akibat dari insu$sensi katub atau muskulus papilarisyang tidak berfungsi.>eart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan (tachy atau bradi cardia).Brama jnatung mungkin ireguler atau juga normal.@dema6 =ugular .ena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung.-arna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.c. @liminasi)ising usus mungkin meningkat atau juga normal.d. Cutrisi;ual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.e. >ygiene perseoranganDispnea atau nyeri dada atau dada berdebar1debar pada saat melakukan akti.itas.f. Ceoru sensoriCyeri kepala yang hebat, 9hanges mentation.g. KenyamananTimbulnya nyeri dada yang tiba1tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin.Dokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan Aajah.Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. (ebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan Aajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, @98, tekanan darah, respirasi dan Aarna kulit serta tingkat kesadaran.h. *espirasiDispnea dengan atau tanpa akti.itas, batuk produktif, riAayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatanrespirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau Ahee+es atau juga .esikuler. (putum jernih atau juga merah muda# pink tinged.i. Bnteraksi sosial(tress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.j. Pengetahuan*iAayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.k. (tudi diagnostik@98 menunjukan6 adanya (1T ele.asi yang merupakan tanda dri iskemi, gelombang T in.ersi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang E yang mencerminkan adanya nekrosis.@n+ym dan isoen+ym pada jantung6 9PK1;) meningkat dalam /13 jam, dan mencapai puncak pada 3/ jam. Peningkatan (8:T dalam ?13 jam dan mencapai puncak pada "? jam.@lektrolit6 ketidakseimbangan yang memungkinkan terjadinya penurunan konduksi jantung dan kontraktilitas jantung seperti hipo atau hiperkalemia.-hole blood cell6 leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan.Analisa gas darah6 ;enunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis ata akut.Kolesterol atau trigliseid6 mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis.9hest F ray6 mungkin normal atau adanya cardiomegali, 9>5, atau aneurisma .entrikiler.@chocardiogram6 ;ungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas masing1masing ruang pada jantung.@'ercise stress test6 ;enunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stress# akti.itas.3. Diagnosa keperaAatan dan rencana tindakana. 8angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri koronaria.Tujuan6(etelah dilakukan tindakan keperaAatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya penurunan rasa nyeri dada, menunjukan adanya penuruna tekanan dan cara berelaksasi.*encana6. ;onitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri.3. ;onitor tanda1tanda .ital (tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran).". Anjurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri dada./. 9iptakn suasana lingkungan yangtenang dan nyaman.G. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi.?. Kolaborasi dalam 6 Pemberian oksigen dan :bat1obatan (beta blocker, anti angina, analgesic)2. ,kur tanda .ital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan narkosa.b. Bntoleransi akti.itas berhubungan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang nekrotik dan iskemi pada miokard.Tujuan6 setelah di lakukan tindakan peraAatan klien menunnjukan peningkatan kemampuan dalam melakukan akti.itas (tekanan darah, nadi, irama dalam batasnormal) tidak adanya angina.*encana6. 9atat irama jantung, tekanan darah dan nadi sebelum, selama dan sesudah melakukan akti.itas.3. Anjurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih dahulu.". Anjurkan pada pasien agar tidak HngedenI pada saat buang air besar./. =elaskan pada pasien tentang tahap1 tahap akti.itas yang boleh dilakukan olehpasien.G. Tunjukan pada pasien tentang tanda1tanda $siki bahAa akti.itas melebihi batas.c. *esiko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan dalam rate, irama, konduksi jantung, menurunya preload atau peningkatan (