Arsitekturnetworking Ibm

40
1 HUBUNGAN ANTARA STANDARISASI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DAN KARAKTERISTIK NETWORK ARSITEKTUR PADA PROTOKOL IBM SYSTEMS NETWORK ARCHITECTURE (SNA) MAKALAH oleh Syafril Chairiansyah 3512091032 PROGRAM PASCA SARJANA (S2) MAGISTER KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI ERESHA BENARIF INDONESIA JAKARTA 2010

description

arsitekturnetworking_ibm.pdf

Transcript of Arsitekturnetworking Ibm

Page 1: Arsitekturnetworking Ibm

1

HUBUNGAN ANTARA STANDARISASI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DAN KARAKTERISTIK

NETWORK ARSITEKTUR PADA PROTOKOL IBM SYSTEMS NETWORK ARCHITECTURE (SNA)

MAKALAH

oleh Syafril Chairiansyah

3512091032

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) MAGISTER KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI ERESHA BENARIF INDONESIA

JAKARTA 2010

Page 2: Arsitekturnetworking Ibm

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ii

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

B. LANDASAN TEORITIS .................................................................................. 3

1. Perkembangan Arsitektur Jaringan ............................................................... 3

2. Pengertian Arsitektur Jaringan (Network Architecture) ............................... 4

3. Pengertian Protokol ....................................................................................... 6

C. HUBUNGAN ANTARA STANDARISASI OPEN SYSTEM

INTERCONNECTION (OSI) DAN KARAKTERISTIK NETWORK

ARSITEKTUR PADA PROTOKOL IBM SYSTEMS NETWORK

ARCHITECTURE (SNA) .................................................................................. 9

1. Open System Interconnection (OSI) Protocols ............................................. 9

2. IBM Systems Network Architecture (SNA) .................................................. 17

a. Integrasi IBM Host ................................................................................. 17

b. Hierarchical SNA Networks (Hirarki Jaringan SNA) ............................ 18

1) Hirarki domain dan subareas ............................................................. 19

2) Komponen hardware di hirarki jaringan ........................................... 20

3) Jenis sambungan di hirarki jaringan .................................................. 21

c. Advanced Peer-to-Peer Networking ....................................................... 23

1) Komponen perangkat keras atau nodes ............................................. 24

2) Tipe Koneksi ..................................................................................... 25

3) Physical Units (PUs) ......................................................................... 25

4) Logical Units (LUs) .......................................................................... 26

3. Hubungan Antara OSI Layer dan IBM SNA ................................................ 29

a. Physical Control - Physical Layer ........................................................... 30

b. Data Link Control - Data Link Layer ..................................................... 31

c. Path Control - Network Layer ................................................................. 31

d. Transmission Control - Transport Layer ................................................. 31

e. Data Flow Control - Session Layer ......................................................... 32

f. Presentation Service - Presentation Layer ..................................................... 33

g. Transaction Services - Application Layer ............................................... 33

D. KESIMPULAN ................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 36

Page 3: Arsitekturnetworking Ibm

ii

DAFTAR TABEL

Table 1. Lapisan Atas dan Bawah pada OSI Layer ............................................. 10

Table 2. Hardware Components on a Hierarchical SNA Network ..................... 20

Table 3. IBM Channel Connections ........................................................................ 22

Table 4. Connection Types ....................................................................................... 25

Table 5. APPN LU Types ......................................................................................... 27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. OSI Model .............................................................................................. 9

Gambar 2. Gambaran Tiap Layer pada OSI Model ................................................ 11

Gambar 3. Single hirarki SNA Domain dengan Tiga Subareas ............................. 19

Gambar 4. Hirarki SNA Komponen Perangkat Keras ............................................ 21

Gambar 5. APPN Network Components ................................................................. 24

Gambar 6. PU 2,1 Tipe Node dalam Jaringan APPN.............................................. 26

Gambar 7. Transaction Programs Communicating Through APPC Sessions ...... 28

Gambar 8. Struktur Komunikasi Layer SNA .......................................................... 29

Gambar 9. Model Jaringan IBM SNA dan OSI 7 Layers ...................................... 30

Page 4: Arsitekturnetworking Ibm

Hubungan Antara Standarisasi Open System Interconnection (OSI)

dan Karakteristik Network Arsitektur

pada Protokol IBM Systems Network Architecture (SNA)

Oleh : Syafril Chairiansyah

Program Pasca Sarjana (S2) Magister Komputer

Program Studi Teknik Informatika

STMIK Eresha Indonesia

Abstraksi

Pada awal 1970-an, IBM menemukan fakta bahwa para pelanggan

besar enggan untuk mempercayai jaringan komunikasi karena tidak dapat

diandalkan untuk melakukan transaksi-transaksi penting. Di samping itu, IBM

merasa perlu membenahi sistem protokol komunikasi untuk kebutuhan komunikasi

data yang kompleks. Untuk itu, pada tahun 1975 IBM mengembangkan Systems

Network Architecture ( SNA ).

Keberhasilan IBM dalam mengembangkan arsitektur jaringan membuat

kompetitor lainnya mengikuti langkah IBM tersebut. Akibatnya, setiap perusahaan

komputer mengembangkan protokol jaringannya masing-masing. Kendala yang

timbul adalah ketika jaringan dilakukan antar komputer dari produk perusahaan

yang berbeda.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ISO dan beberapa organisasi

standarisasi dunia mengembangkan sistem arsitektur jaringan baru yang dapat

dijadikan standar jaringan komputer dunia. Standarisasi arsitektur jaringan ini

mereka namakan Open System Interconnection (OSI).

Peranan IBM dalam jaringan komputer dunia tidak dapat diabaikan

begitu saja. IBM telah membuktikan diri sebagai pionir dalam perkembangan

jaringan komputer modern. Di samping itu, SNA menjadi kerangka arsitektur

jaringan modern. Kerangka inilah yang menjadi acuan pengembangan

standarisasi OSI.

Page 5: Arsitekturnetworking Ibm

1

A. LATAR BELAKANG

Selama lebih dari tiga dekade, SNA telah menjadi pendekatan komunikasi

dari IBM. SNA diperkenalkan sebagai arsitektur komunikasi bagi produk System

370 family yang menyediakan masterplan untuk koneksi antar pengguna yang

berjauhan dan sistem komputasi dalam lingkungan jaringan pribadi. IBM System

370 produk perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang sesuai dengan

struktur logis untuk beroperasi dalam sebuah lingkungan SNA. Dalam aplikasi

tertentu, seperti Online Transaction Processing (OLTP) bagi perusahaan pelanggan

bisnis berskala sedang dan besar, SNA telah menjadi yang paling banyak digunakan

arsitektur jaringan data dalam sejarah. Di beberapa pasar besar, IBM kontrol sampai

90% pangsa pasar komputer dan peralatan komunikasi data.

Banyak perusahaan dan organisasi besar menjalankan line-of-bussiness-nya

menggunakan IBM mainframe, midrange, dan sistem komputer AS/400. Karena itu,

Systems Network Architecture (SNA) –arsitektur jaringan asli IBM host system—

termasuk salah satu sistem jaringan arsitektur yang banyak digunakan sebagai

protokol jaringan saat ini. Sebelum ada jaringan kontemporer, IBM Systems

Network Architecture (SNA) menguasai landscape jaringan (basis dari jaringan),

sehingga IBM SNA dikatakan sebagai ‘nenek moyang’ teknologi SNA.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa IBM SNA merupakan salah satu pionir

dalam perkembangan arsitektur jaringan. Namun bila dikaitkan dengan standar

compatibility (kompatibilitas) protokol jaringan secara umum, IBM SNA seolah-

olah berada pada dunianya sendiri. Sehingga timbul kendala saat dilakukan koneksi

antara jaringan komputer IBM dengan jaringan komputer produk perusahaan lain.

Sehingga, International Standards Organization (ISO) bekerja sama dengan

beberapa organisasi standarisasi terkemuka mengembangkan protokol komunikasi

data yang baru sehingga menjadi suatu model atau arsitektur jaringan yang dapat

diterima semua pihak. Arsitektur jaringan baru tersebut mereka namakan Open

System Interconnection (OSI).

Meskipun demikian, IBM SNA masih layak untuk ‘dihargai’ sebagai sebuah

arsitektur jaringan yang diperhitungkan, mengingat produk IBM masih memiliki

pangsa pasar yang sangat besar di berbagai belahan dunia. Selain itu, IBM SNA

‘berjasa’ dalam dunia jaringan komputer karena merupakan salah satu pionir dalam

merumuskan arsitektur jaringan. Sehingga standarisasi yang diterapkannya

Page 6: Arsitekturnetworking Ibm

2

memberikan influence atau pengaruh dalam penerapan sistem protokol yang baku

(OSI model).

Dasar argumentasi tersebut, dapat kita lihat berdasarkan pemaparan dari dua

literatur di bawah ini.

“In fact, the OSI model was developed in response to SNA and was

influenced by SNA functions. Originally, SNA did not include

specifications for layers that correspond to the physical and applications

services layers in the OSI model. However, recent descriptions of SNA

include all seven layers, including the physical and transaction services

layers (equivalent to the application layer in the OSI model). The

transaction services layer plays an important role in IBM host system

networking because transaction-based applications often initiate SNA

networking sessions.”

Microsoft TechNet

“The OSI (Open Standards Interconnect) Reference Model provides the

foundation for IP-based protocols. While parallels may be drawn

between the architecture of SNA and that of OSI's Reference Model, the

OSI goal was for interconnectivity (connecting products and systems

from different vendors) between networks. Whenever the IBM designers

went right, the TCP/IP designers went left. But the result was, instead of

the two network protocols being incompatible, they turn out to be highly

complimentary. Having said that, there is a strong similarity between the

OSI model and SNA - particularly in the "layering" of their structures. In

this way SNA can be seen as having influenced the OSI model. An

example of this influence can be seen at the Data Link Layer. In the

design of the of it's own High Level Data Link Control ( HDLC ), OSI

inherited and adopted in large measure the features of IBM's

Synchronous Data Link Control ( SDLC ). This table summarises the

SNA architecture in layer form.”

Francome.com

Dari kedua pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa IBM SNA sedikit-banyak

mempengaruhi perkembangan dari protokol OSI layer –yang telah disepakati menjadi

standar protokol jaringan dunia. Hal ini disebabkan, kemunculan OSI layer adalah

untuk mengantisipasi gap atau kesenjangan karena adanya perbedaan arsitektur di

antara berbagai perusahaan komputer, seperti IBM, Burough, Digital, dan Sperry.

Page 7: Arsitekturnetworking Ibm

3

B. LANDASAN TEORITIS

1. Perkembangan Arsitektur Jaringan

Pada era tahun 1970-an, beberapa perusahaan hardware dan software

membuat sistem arsitektur jaringan, antara lain, IBM, Burough, Digital, dan

Sperry. Masing-masing perusahaan mengembangkan protokol-protokol yang

berbeda satu sama lainnya. Misalnya, IBM mengembangkan IBM System

Network Architecture (SNA), Burroughs meluncurkan Burrougs Network

Architecture (BNA) dan Honeywell menerapkan Distributed System

Environment (DSE) sebagai jaringan protokolnya.

Namun, pengembangan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan

produknya masing-masing. Dapat dipastikan hal ini disebabkan persaingan di

antara perusahaan-perusahaan tersebut. Dari sinilah timbul masalah, yaitu ketika

hubungan diberlakukan antar jaringan produk dari perusahaan yang berbeda.

Pada masa itu, tidak ada hubungan jaringan antara produk perusahaan yang satu

dengan produk perusahaan yang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan

protokol.

Atas dasar itulah, sekitar tahun 1980-an, sejumlah organisasi

internasional dan Amerika Serikat mencoba untuk melakukan standarisasi.

Beberapa organisasi tersebut antara lain:

• International Standards Organization (ISO), organisasi internasional yang

menghimpun organisasi yang menentukan standardisasi di negaranya masing-

masing.

• Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), organisasi yang

beranggotakan para sarjana listrik secara internasional dan semakin berperan

dalam hal standardisasi.

• International Telecommunications Union (ITU), organisasi dalam naungan PBB.

• American National Standards Institute (ANSI), organisasi standardisasi di USA.

• Electronic Industries Association (EIA), organisasi perkumpulan pabrik-pabrik

elektronika di USA.

Dalam kegiatannya untuk membuat sebuah standar yang baku yang dapat

diterima oleh semua pihak, ISO bekerja sama dengan organisasi lain,

mengembangkan protokol komunikasi data yang baru sehingga menjadi suatu

Page 8: Arsitekturnetworking Ibm

4

model atau arsitektur jaringan. Arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh ISO

ini dikenal sebagai model Open Systems Interconnections (OSI) 7 Layer. Model

7 layer ini menggunakan layers atau lapisan-lapisan untuk menentukan berbagai

macam fungsi dan operasi sistim komunikasi data. Model ini sebenarnya tidak

menentukan secara sangat terinci segala aspek dari suatu protokol, tetapi hanya

memberikan secara garis besar batasan suatu protokol untuk memudahkan dan

memungkinkan tiap perusahaan membuat protokolnya sendiri secara terpisah

tetapi pada akhirnya masih dapat saling berhubungan satu dengan yang lain.

Untuk hal-hal yang lebih rinci dapat dipilih standar yang telah dibuat oleh salah

satu organisasi tadi dan yang dapat diterima oleh sebagian besar perusahaan.

Model OSI membagi protokol untuk komunikasi data atas tujuh lapisan atau

layers. Tiap layer bersifat independent (berdiri sendiri) tetapi fungsi dari masing-

masing layer tergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Open

system ini bertujuan dapat agar terjalin kerja sama antara peralatan dari pabrik

dan rancangan (design) yang berbeda.

2. Pengertian Arsitektur Jaringan (Network Architecture)

Dalam komunikasi antar komputer dikenal beberapa arsitektur jaringan

antara lain model OSI, SNA, TCP/IP, dan lain-lain. Architecture didefinisikan

sebagai rancangan dari penyusunan komponen-komponen di dalam komputer

(http://www.ilmukomputer.com). Arsitektur jaringan merupakan sebuah bagan

umum yang mengatur bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak itu dapat

membentuk jaringan komputer. Dalam arsitektur jaringan didefinisikan

pembagian fungsi komunikasi, protokol, pembakuan dan format pesan yang

harus dipatuhi perangkat keras maupun lunak sehingga dapat berbagi data,

sumber daya dan program. Arsitektur harus dapat menyediakan berbagai

konfigurasi yang dengan mudah dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

Arsitektur juga memungkinkan berbagai sistem dipadukan.

Secara ideal, arsitektur jaringan harus mendukung konsep-konsep:

a. Open system

Suatu sistem jaringan yang memiliki spesifikasi elemen-elemennya,

didukung oleh berbagai pemasok komponen jaringan (vendor) agar tercipta

saling kompatibel antar komponen untuk membangun suatu jaringan

Page 9: Arsitekturnetworking Ibm

5

b. Scalability

Dapat tumbuh dan berkembang mengikuti kebutuhan dan teknologi

yang tersedia, ditinjau dari fisik jaringan maupun aplikasinya

Modularity: Jaringan tersusun atas blok-blok pembangun (building

block), yang merupakan himpunan kecil yang dari berbagai macan

piranti jaringan yang diproduksi secara masal oleh berbagai macam

industri.

c. Connectivity/Interconectivity

Adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan transportasi informasi diantara

komputer-komputer, yang meliputi media fisik, mekanisme pengemasan

data, dan perutean (routing) diantara peralatan jaringan dari titik asal

(starting) sampai mencapai titik tujuan. (Memungkinkan berbagai macam

jenis produks teknologi HW/SW yang dikoneksi sehingga menjadi suatu

kesatuan)

d. Interoperability

Suatu metode yang digunakan agar data dapat saling dikenali

(understandable) antar komputer (berlawanan dengan proprietary). Sebagai

contoh adalah perbedaan sistem operasi maupun bahasa-bahasanya

e. Beberapa fitur tambahan:

• Ease of Implementation (Mudah dalam menyelesaikan masalah

komunikasi-jaringan , mudah dalam instalasi, serta dalam

mengkonfigurasi)

• Ease of Use (Mudah penggunaanya, oleh pengguna dengan pengetahuan

yang terbatas mengenai jaringan bahkan membebaskan pengguna dari

pe-ngetahuan tentang struktur jaringan dan implementasi jaringan)

• Ease of Modification (Mudah dilakukan modifikasi sesuaI dengan

tuntutan atau perkembangan teknologi yang lebih baru)

• Reliability (Menyediakan fasilitas error detection dan error recovery/

error correction)

Page 10: Arsitekturnetworking Ibm

6

3. Pengertian Protokol

Protokol (protocol) adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur

atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara

dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,

perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,

protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Menurut Kamus.Cari-Info.com protokol terdefinisikan sebagai:

a. Tata cara yang harus di jalankan dua atau lebih sistem komputer yang saling

berkomunikasi. Masing-masing komputer tersebut harus menggunakan

protocol yang sama untuk dapat saling berhubungan

b. Merupakan prosedur dan peraturan- peraturan yang mengatur operasi dan

peralatan

Sedangkan Tanenbaum (1992) menyebutkan bahwa protokol adalah

suatu kesepakatan mengenai bagaimana komunikasi akan dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa protokol (di bidang komputer) digunakan

untuk menjelaskan suatu aturan untuk saling berhubungan antara berbagai unit.

Peralatan jaringan komputer mengikuti protokol dalam berkomunikasi satu sama

lain. Sejak awal terdapat keragaman produk perangkat keras dan perangkat

lunak jaringan komputer yang tersedia di pasar. Keragaman ini di satu sisi

menguntungkan pemakai peralatan jaringan komputer karena mendorong

persaingan di antara pemasok dan menyediakan pilihan model yang luas, namun

keragaman ini menjadi beban karena sulit untuk saling menghubungkan produk

dari para pemasok yang berbeda.

Pada penggunaan standar teknis, protokol perlu diutamakan untuk

menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan

peralatan perangkat keras. Secara umum, protokol digunakan pada komunikasi

real-time di mana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi

untuk penyimpanan jangka panjang.

Page 11: Arsitekturnetworking Ibm

7

Secara garis besar protokol melaksanakan dua fungsi:

a. Membangun sambungan antara pengirim dan penerima.

b. Menyalurkan informasi dengan keandalan yang tinggi.

Selain kedua fungsi umum tersebut, protokol memiliki fungsi-fungsi

sebagai berikut:

a. Fragmentation dan Reassambly

Fungsi fragmentation dan reassembly adalah membagi informasi yang

dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan

informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan

lagi paket menjadi paket berita yang lengkap.

b. Encapsulation

Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan

address, kode-kode koreksi dan lain-lain.

c. Conection Control

Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi

dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini

termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

d. Flow Control

Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke

receiver.

e. Error Control

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses

pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control

adalah mengkontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data

dikirimkan.

f. Transmission Service

Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data

khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan data serta

perlindungan data.

Page 12: Arsitekturnetworking Ibm

8

g. beberapa fungsi lainnya, yaitu: Syncronization, Sequencing, Addressing,

dan Multiplexing.

Sangat sulit untuk menggeneralisir protokol yang ada. Hal ini

dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya.

Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:

b. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau

mesin lainnya.

c. Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).

d. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.

e. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.

f. Bagaimana format pesan yang digunakan.

g. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak

sempurna.

h. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang

dilakukan selanjutnya

i. Mengakhiri suatu koneksi.

Pembakuan dalam standarisasi protokol memiliki tujuan untuk terjadinya

komunikasi antar pengguna jaringan yang berbeda produk atau perusahaan

pembuatnya. Sehingga tercapai keseragaman sebagai berikut:

a. Koordinasi berbagai macam kegiatan seperti komunikasi antar proses.

b. Penyimpanan data

c. Manajemen dari sumber serta proses

d. Keandalan dan keamanan (security) dari sistem

e. Software support

Prinsip-prinsip dasar yang harus dipertimbangkan dalam membuat atau

mendesain protokol mencakup tiga hal, yaitu efektivitas, kehandalan, dan

kemampuan dalam jaringan.

Page 13: Arsitekturnetworking Ibm

9

C. HUBUNGAN ANTARA STANDARISASI OPEN SYSTEM

INTERCONNECTION (OSI) DAN KARAKTERISTIK NETWORK

ARSITEKTUR PADA PROTOKOL IBM SYSTEMS NETWORK

ARCHITECTURE (SNA)

1. Open System Interconnection (OSI) Protocols

Seiring dengan semakin berkembangnya konsep jaringan dalam dunia

bisnis, ide untuk menghubungkan jaringan-jaringan dan memisahkan sistem

semakin diperlukan. Untuk itu diperlukannya sebuah metode standar (a standard

method) agar ide tersebut dapat diterapkan. Solusinya pada tahun 1978 ketika

ISO (Intenational Standards Organization) mengumumkan sebuah arsitektur

yang memungkinkan tujuan tersebut tercapai. Spesifikasi tersebut ditinjau ulang

pada tahun 1984 dan menjadi standar internasional untuk komunikasi jaringan.

Sejarah dan pemahaman terhadap fungsi spesifikasi tersebut tersebut sangat

penting bagi seorang administrator jaringan. Spesifikasi tersebut dikenal dengan

nama Model Referensi OSI (OSI Reference Model).

Gambar 1. OSI Model

Page 14: Arsitekturnetworking Ibm

10

Model Referensi OSI menjabarkan sebuah pendekatan secara berlapis

(layered) terhadap jaringan. Setiap lapisan (layer) dari model mewakili sebuah

porsi yang berbeda dari proses komunikasi. Dengan memisahkan bagian

komunikasi kedalam lapisan, model OSI menyederhanakan bagaimana

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) bekerja sama,

sehingga memudahkan upaya penanganan masalah (trouble-shooting) dengan

menyediakan sebuah metode tertentu untuk memahami bagaimana komponen

harus berfungsi.

Layer pada OSI Model terdiri dari lapisan atas dan lapisan bawah.

Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada

umumnya diimplementasi hanya pada software aplikasi yang berisi sebuah

komponen komunikasi. Sedangkan Lapisan bawah dari model OSI

mengendalikan persoalan transport data yang diimplementasikan ke dalam

hardware dan software pada media jaringan. Pemisahan kedua lapisan tersebut,

ditampilkan pada tabel 1.

Tabel 1. Lapisan Atas dan Bawah pada OSI Layer

7. Application

Application Lapisan atas 6. Presentation

5. Session

4. Transport

Data Transport Lapisan bawah 3. Network

2. Data Link

1. Physical

Page 15: Arsitekturnetworking Ibm

11

Gambar 2. Gambaran Tiap Layer pada OSI Model

Dari pengelompokan layer di atas, layer 4-7 pada OSI Model sering kali

disebut dengan host layers, karena pada lapisan ini memberikan layanan bagi

host host di jaringan (melalui software aplikasi). Sedangkan layer 1-3 pada OSI

Model sering kali disebut media layers, karena lapisan ini memberikan layanan

pada media jaringan (hardware dan software) sehingga terbentuknya sebuah

jaringan.

Pembagian OSI layers, yang biasa dikenal dengan OSI 7 Layers sebagai berikut:

1) Physical Layer

Layer Physical mempunyai tugas untuk mentransmisikan serangkaian bit

(binary digit) yang merupakan kombinasi dari angka 0 dan 1 melalui media

transmisi. Pada layer ini tidak mendefinisikan media transmisi secara detail,

tetapi hanya mendefinisikan bagaimana pola bit bit dikodekan menjadi

sinyal sinyal yang ditransmisikan. Media transmisi disini adalah bisa berupa

kabel, gelombang microwave, infra red, fiber optic dan lain-lain. Data biner

dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan,

sebagai contoh kabel dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical.

Layer ini hanya digunakan sebagai penyedia jalur transmisi saja, tanpa

http://tekinfo.web.id

Page 16: Arsitekturnetworking Ibm

12

bertanggung jawab jika terjadi kerusakan data. Peralatan seperti kabel dan

network card berada pada layer ini.

2) Data Link Layer

Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, karena

menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara

media network dan layer protocol yang lebih highlevel. Layer ini bertugas

menyediakan sarana komunikasi dari node ke node dalam jaringan lokal.

Layer data link bertanggungjawab pada paket akhir dari data binari yang

berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer

physical.

Ketika layer data link menerima message yang akan ditansmisikan, maka

layer ini akan mengubah message tersebut menjadi unit unit yang lebih kecil

dan biasanya disebut frame (seringkali disebut paket).

Mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Jika sebuah

frame akan ditransmisikan, maka frame tersebut dilengkapi dengan address

pengirim dan address penerimanya. Ethernet (802.2 dan 802.3), Tokenbus

(802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Datalink.

Layer ini juga menyediakan mekanisme pengalamatan yang memungkinkan

frame dikirimkan ke node yang benar atau sesuai dengan alamatnya.

Mekanisme pengalamatan yang disediakan pada layer ini salah satunya

adalah pengalamatan fisik pada network adapternya. Pada masing masing

network adapter biasanya disediakan sebuah ID atau yang sering disebut

Medium Access Control (MAC).

Selain mekanisme pengalamatan, layer ini juga dilengkapi dengan check

error data yang biasanya disebut Frame Check Sequence (FCS).

Metode yang umum digunakan untuk check error data biasanya

menggunakan metode Cyclic Redudance Checksum (CRC). Data link

biasanya digunakan oleh hub dan switch.

Page 17: Arsitekturnetworking Ibm

13

3) Network Layer

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga

paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang

berada pada suatu network lain.

IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya

seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan Novell telah

memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet

Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan

ke sistem operasi Netware.

Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network yaitu:

- Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu.

- Mendeteksi Error.

- Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak.

- Mengendalikan aliran.

Kadangkala sebuah jaringan tidak hanya terdiri dari jaringan local saja,

bahkan dalam sebuah jaringan bisa terdiri dari beberapa segment. Jaringan

yang terdiri dari segment segment tersebut biasanya disebut internetwork.

Jika terkoneksi dengan internetwork, maka tentunya harus ditambahkan

sebuah mekanisme yang dapat mempercepat transmisi data antar node.

Untuk mengirimkan message pada suatu internetwork, tiap-tiap jaringan

harus mempunyai cara yang unik, yaitu dengan cara mengidentifikasi

address jaringan tersebut.

Ketika sebuah message akan ditransmisikan, maka layer ini akan

menambahkan sebuah header yang berisi alamat asal (source address) dan

alamat tujuan (destination address). Kombinasi dari data tersebut biasanya

dinamakan paket. Informasi alamat tujuan tersebut digunakan untuk

mengirimkan message tadi ke alamat suatu jaringan. Setelah message sampai

pada jaringan yang dituju dengan benar, maka selanjutnya data link akan

mentransmisikan message tersebut ke alamat node tujuannya. Proses

meneruskan sebuah paket ke alamat suatu jaringan disebut routing,

sedangkan hardware yang melakukan proses routing disebut routers.

Page 18: Arsitekturnetworking Ibm

14

Pada sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 tipe node:

a. End System

b. Intermediate System

End system digunakan untuk menyediakan pelayanan kepada user. System

ini digunakan untuk menambahkan informasi alamat jaringan pada paket

yang ditransmisikan, tetapi end system ini tidak melakukan proses routing.

End system biasanya kalau di TCP/IP disebut host.

Berbeda dengan End system, tipe intermadiate system menyediakan fasilitas

untuk routing hal ini dikarenakan routing itu sendiri mempunyai cara kerja

yang kompleks, sehingga tidak didesain untuk menyediakan pelayanan

kepada end user. Istilah Intermediate system ini biasanya kalau di TCP/IP

disebut gateway. Sebuah router bisa juga dioperasikan untuk

mengkoneksikan jaringan yang mempunyai format fisik dan logic yang

berbeda. Contoh jaringan menggunakan Ethernet bisa dihubungkan dengan

jaringan dengan menggunakan Token Ring.

4) Transport Layer

Layer transport data menggunakan protocol seperti UDP, TCP atau SPX

(Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi

khusus untuk koneksi berorientasi IPX).

Layer transport adalah pusat dari model OSI. Layer ini menyediakan transfer

yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga

menyediakan multiplexing (kendali aliran dan pemeriksaan error serta

memperbaikinya yang artinya memastikan bahwa pengiriman data bebas

kesalahan dan kehilangan paket data.). Tugas utama layer ini adalah

memecah sebuah data yang berukuran besar menjadi beberapa buah fragmen

fragmen kecil, agar bisa ditransmisikan dengan mudah.

Mengapa sebuah data dipecah-pecah menjadi fragmen fragmen adalah:

• Jika suatu data dikirimkan dalam jumlah besar, maka kemungkinan yang

terjadi adalah data tersebut nantinya akan memonopoli media transmisi,

sehingga data yang lain tidak bisa memakai media tersebut sampai data

tadi selesai ditransmisikan.

Page 19: Arsitekturnetworking Ibm

15

• Misal data yang dikirimkan jumlah 100 Kb, dan ketika ditransmisikan

terjadi kesalahan maka data tadi harus dikirim ulang dengan jumlah

100Kb. Misalkan data 100 Kb. Tadi dipecah-pecah per 1 Kb, kemudian

terjadi error dalam pengiriman data dengan jumlah 1Kb, maka data yang

ditransmisikan ulang sebesar 1 Kb.

Sudah dijelaskan di atas bahwa tugas layer ini: memecah data menjadi

fragmen-fragmen. Ketika fragmen tadi sampai pada tujuannya maka layer

transport di pihak penerima akan menyusun ulang fragmen-fragmen tersebut

sesuai dengan urutannya. Kita tahu bersama bahwa sekarang rata rata system

operasi bersifat multitasking. Misalkan pada waktu yang bersamaan terdapat

beberapa file yang akan ditransmisikan node yang berlainan. Agar bisa

dipastikan fragmen-fragmen tadi bisa diterima sesuai dengan file yang

diinginkan, maka pada layer ini juga dilengkapi dengan Service Access Point

(SAP) ID. Jadi setiap file yang akan dikirimkan diberi identitas, kemudian

setelah sampai di tujuan, file-file tersebut disusun kembali berdasarkan

identitas tersebut. SAP ID ini biasanya di TCP/IP diistilahkan port.

5) Session Layer

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai

prosedur log on pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini

menyediakan layanan ke dua layer di atasnya, melakukan koordinasi

komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.

Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan

protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer

presentation dan layer application.

NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari

NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti

Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol),

PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk

akses pada jaringan AppleTalk. Lapisan ini mempunyai tugas untuk

mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.

Page 20: Arsitekturnetworking Ibm

16

Komunikasi antar node ini biasanya terbagi menjadi 3 macam:

• Simplex: Satu node berfungsi sebagai pengirim saja dan node yang lain

hanya berfungsi sebagai penerima saja.

• Half Duplex: sistem ini mirip seperti jika kita berkomunikasi dengan HT.

Jadi beberapa node bisa saling mengirim atau menerima data dalam

waktu yang bergantian.

• Full Duplex: semua node dapat saling bertukar informasi pada waktu

yang bersamaan.

Layer session melakukan proses komunikasi biasanya terbagi menjadi 3

fase:

• Pembentukan hubungan. Di sini node membentuk suatu kontak dengan

node yang lain. Mereka kemudian menyepakati aturan aturan

komunikasi, termasuk protocol apa saja yang digunakan dan menentukan

parameter komunikasi yang akan dipakai komunikasi nantinya.

• Pemindahan data. Di sini node node tersebut saling melakukan proses

pertukaran data.

• Pemutusan hubungan. Jika proses komunikas sudah selesai dilakukan,

maka pada bagian ini akan dilakukan pemutusan komunikasi.

Dalam proses komunikasi tersebut juga ditentukan apakah komunikasi

menggunakan cara connectionless atau connection oriented. Connectionless

adalah proses pengiriman data tanpa disertai tanggung jawab jika terjadi

kesalahan data. Artinya jika dalam sebuah pengiriman ternyata terjadi

kesalahan maka data tersebut tidak akan dikirim ulang. Sedangkan

connection oriented adalah kebalikan dari connectionless. Metode

connectionless ini kalau dalam protocol TCP/IP biasanya digunakan untuk

komunikasi UDP (User Datagram Protocol). Sedangkan connection oriented

digunakan untuk komunikasi TCP (Transfer Control Protocol).

6) Presentation Layer

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal

yaitu translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Kompresi data (dan

enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

Page 21: Arsitekturnetworking Ibm

17

Layer ini mempunyai tugas untuk menterjemahkan data yang dikirim

maupun yang diterima agar bisa ditampilkan di layer aplikasi. Teknik yang

paling umum adalah dengan cara mengubah semua kode data tersebut

menjadi kode standar yang bisa dimengerti oleh dua host sehingga membuat

dua host tersebut dapat berkomunikasi. Kode standar yang digunakan pada

protocol OSI adalah Abstract Syntax Representation, Revisi I (ASN.1)

Dalam protocol TCP/IP menggunakan kode standar External Data

Reprentation (XDR), yang digunakan dalam Network File System (NFS).

7) Application Layer

Layer ini adalah yang paling ‘cerdas’, gateway berada pada layer ini.

Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada

perbedaan di antara mereka.

Layer Application merupakan penghubung utama antara aplikasi yang

berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan

akses padanya.

Layer Application adalah layer di mana user akan beroperasi padanya,

protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer

Application. Layer ini menyediakan pelayanan aplikasi bagi user, yang

digunakan untuk berkomunikasi melalui jaringan, Seperti:

a. Web (digunakan untuk browser)

b. Email (mengirim mail ke user lain)

c. Telnet, Gopher dan lainnya.

2. IBM Systems Network Architecture (SNA)

a. Integrasi IBM Host

Pada awal 1970-an, IBM menemukan kenyataan bahwa pelanggan besar

kurang mempercayai jaringan komunikasi. Hal ini disebabkan keragu-raguan

mereka akan keandalan jaringan untuk dapat melakukan transaksi penting secara

otomatis. Selain itu pula, IBM berencana merasionalisasi protokol komunikasi

yang digunakan untuk berbagai produk komunikasi data miliknya. Untuk itu,

pada tahun 1975, IBM mengembangkan Systems Network Architecture (SNA).

Page 22: Arsitekturnetworking Ibm

18

SNA adalah arsitektur jaringan komputer yang dikembangkan oleh IBM

untuk menyediakan struktur jaringan untuk IBM mainframe, midrange, dan

sistem komputer pribadi. SNA mendefinisikan suatu set protokol komunikasi

kepemilikan dan pesan format untuk pertukaran dan manajemen data di

komputer IBM jaringan host.

SNA menetapkan metode yang memenuhi kriteria berikut:

Terminal diakses melalui aplikasi komputer mainframe dan midrange.

Pertukaran data antar sistem komputer.

Proses pencetakan data mainframe dan midrange pada printer SNA.

Komunikasi antar program yang yang memungkinkan pertukaran data

melalui jaringan.

SNA dapat diimplementasikan dalam dua model jaringan berikut:

1) Hierarchical

Hirarki model jaringan SNA, juga disebut subarea jaringan,

menyediakan terminal yang berbeda secara geografis di mana akses

pengguna ke sistem pengolahan terpusat mainframe. Dalam model

jaringan hirarki, sistem komunikasi harus menyediakan layanan jaringan

untuk semua pengguna di jaringan.

2) Peer-to-Peer

Pengembangan model Advanced Peer-to-Peer Networking (APPN) yang

memanfaatkan model Local Area Network (LAN) dan Wide Area

Network (WAN) dan client/server networking. Model ini memungkinkan

setiap komputer di jaringan untuk dapat mengakse komputer lain pada

jaringan. Komputer pada jaringan APPN tidak harus bergantung pada

komunikasi layanan berbasis mainframe.

b. Hierarchical SNA Networks (Hirarki Jaringan SNA)

Dalam SNA model hirarki, juga disebut subarea networking (jaringan

sub-area), komunikasi dimulai dengan mainframe di bagian atas hirarki dan hasil

bawah hirarki kepada pengguna akhir.

Hardware Components or Nodes, hardware yang menyediakan platform

komputasi dan perangkat jaringan yang melaksanakan komunikasi SNA tertentu

Page 23: Arsitekturnetworking Ibm

19

dan fungsi-fungsi manajemen.

Connection Types, standar hardware dan komunikasi yang menyediakan jalur

komunikasi data antar komponen dalam suatu jaringan SNA.

Physical Units (PUs), kombinasi hardware dan software yang menyediakan

dukungan dan kontrol konfigurasi dari perangkat jaringan SNA, koneksi, dan

protokol.

Logical Units (LUs), protokol yang menyediakan format standar untuk

pengiriman data untuk aplikasi tertentu, seperti terminal akses dan pencetakan.

1) Hirarki domain dan subareas

Hirarki jaringan SNA mengatur node ke domain dan subarea.

Dalam sebuah jaringan SNA hirarki, sebuah SNA domain mewakili

seperangkat sumber daya jaringan yang dikelola oleh SSCP dilaksanakan

dalam sistem host VTAM. Setiap domain hanya memiliki satu SSCP.

Beberapa jaringan SNA besar berisi ratusan domain. Ketika

pengguna akhir di domain yang berbeda perlu berkomunikasi melalui LU

ke LU session, SSCPs di setiap domain harus terlebih dahulu

membangun komunikasi melalui session SSCP untuk SSCP.

SNA domain biasanya mencakup beberapa subareas. Sebuah

subarea terdiri dari satu subarea node (tipe 5 tuan rumah sebuah node

atau tipe 4 simpul [sebuah FEP]) dan kontrol sumber daya, termasuk tipe

2 node, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Single hirarki SNA Domain dengan Tiga Subareas

Page 24: Arsitekturnetworking Ibm

20

Subarea node dapat berkomunikasi dengan perangkat node dalam

subarea dan dapat juga mendirikan satu atau lebih link dengan node

subarea lain. Hubungan antara node subarea disebut kelompok transmisi.

Kemampuan untuk membentuk kelompok-kelompok transmisi subarea

bening memungkinkan untuk membuat tabel routing subareas lain, yang

digunakan untuk menangani jaringan SNA dan routing session.

Menjaga beberapa link dalam kelompok transmisi jaringan

memaksimalkan ketersediaan dan kinerja. Jika satu link harus gagal,

SNA reroutes data di atas salah satu link lainnya dalam kelompok

transmisi.

2) Komponen hardware di hirarki jaringan

Pembangunan jaringan SNA hirarki dimulai dengan komponen

perangkat keras. Masing-masing komponen hardware dibedakan oleh

jenis node, yang sesuai dengan posisi dalam hierarki dan

mengidentifikasi SNA hubungannya komponen perangkat keras lain di

dalam jaringan. Tabel 1. SNA mendefinisikan komponen perangkat

keras. Gambar 4 menggambarkan hubungan hirarki antara komponen-

komponen ini.

Table 2. Hardware Components on a Hierarchical SNA Network

Hardware

Component Node Function

Mainframe Type 5 host

node

Core component of a hierarchical network. Runs the

centralized processing applications that are made

available to users on the SNA network.

Front-end

processor

(FEP)

Type 4 node Generally dedicated to the control of communication

from the network to the mainframe. Offloads many

network communication processes that would

otherwise consume valuable mainframe processing

resources. Also called a communications controller.

Cluster

controller

Type 2 node Controls a group, or cluster, of end-user terminals and

printers. Often located at remote sites, connecting to

the FEP over WAN links.

End-user

components Peripheral

nodes

Terminals and printers attached to the cluster

controller that are used to access, display, and print

mainframe application data.

Page 25: Arsitekturnetworking Ibm

21

Mainframe adalah komponen inti jaringan hirarki. Fungsinya untuk

menjalankan proses pada aplikasi-aplikasi yang terpusat sehingga dapat

digunakan oleh pengguna pada jaringan SNA.

Front-end processor (FEP), biasanya digunakan untuk mengendalikan

komunikasi dari jaringan ke mainframe. Pembatasan dilakukan untuk

menghemat ruang kerja mainframe dengan memprioritaskan komunikasi

yang dianggap lebih penting. FEP dikenal juga dengan istilah pengontrol

komunikasi.

Cluster controller, berfungsi mengatur grup atau cluster pada ujung

terminal dan printer. Seringkali ditempatkan di lokasi tersendiri,

terkoneksi dengan FEP melalui hubungan WAN.

End-user components, di mana terminal dan printer terpasang pada

cluster contoller yang digunakan untuk mengakses, menampilkan data

aplikasi mainframe.

Gambar 4. Hirarki SNA Komponen Perangkat Keras

3) Jenis sambungan di hirarki jaringan

Koneksi menyediakan data tingkat rendah jalan antara komponen

perangkat keras pada suatu jaringan SNA. Hubungan ini termasuk jalur

dari mainframe ke FEP dan dari FEP ke cluster controller.

FEPs dapat dihubungkan ke mainframe baik dengan koneksi

Channel IBM atau Sistem Terbuka Adapter. Channel IBM komponen

untuk menghubungkan mainframe menggunakan proprietary,

komunikasi berkecepatan tinggi link. Sambungan saluran termasuk

Page 26: Arsitekturnetworking Ibm

22

mikroprosesor dalam mainframe yang didedikasikan untuk satu tujuan,

seperti mengarahkan input/output (I/O) dari sebuah mainframe harddisk

drive atau mengelola sebuah jalur komunikasi FEP. Cepat dan efisien

komunikasi melalui saluran khusus mikroprosesor mewakili metode asli

terhubung ke IBM mainframe. Tabel 2 menggambarkan dua jenis IBM

Common Channel koneksi.

Table 3. IBM Channel Connections

Cable Type Composition Transmission Rate

Bus & Tag Two heavy-gauge multiple

lead copper cables with

large multiple-pin

connectors at each end.

3.0 or 4.5 megabytes

per second.

Enterprise System

Connectivity

(ESCON)

Fiber-optic cable. Up to 17 megabytes

per second.

Komposisi Tipe Kabel Transmisi Rate

Bus & Tag Dua-mengukur berat memimpin beberapa kabel

tembaga dengan beberapa besar-pin konektor di kedua ujungnya. 3,0

atau 4,5 megabyte per detik. Sistem Enterprise Konektivitas (ESCON)

Fiber-optik. Hingga 17 megabyte per detik.

Sistem Terbuka Adapter, ditempatkan di host, menyediakan

koneksi jaringan langsung ke Token Ring, Ethernet, dan Fiber

Distributed Data Interface (FDDI) jaringan.

Sambungan dari Front-End Processor ke Cluster Controller

Beberapa jenis sambungan, juga dikenal sebagai link, yang

tersedia untuk menghubungkan sebuah FEP ke cluster controller atau

komponen lain yang beroperasi lebih rendah pada hirarki SNA. Masing-

masing jenis sambungan menggunakan metode yang berbeda untuk

memperoleh akses ke sebuah FEP.

Page 27: Arsitekturnetworking Ibm

23

Tiga dari link yang paling umum adalah:

a) Synchronous Data Link Control (SDLC)

SDLC mengaktifkan sebuah cluster controller untuk

berkomunikasi dengan FEP atas standar (diaktifkan) saluran

telepon atau disewa (dedicated) telekomunikasi baris. SDLC

telah tersedia selama bertahun-tahun dan secara luas digunakan

dalam lingkungan jaringan SNA.

b) 802,2 Data Link Control (DLC)

DLC mengaktifkan sebuah cluster controller untuk

berkomunikasi dengan FEP atas topologi jaringan standar, seperti

Token Ring, Ethernet, atau FDDI. DLC Meskipun belum ada

selama SDLC, efisiensi dan fleksibilitas yang membuatnya

sangat populer untuk instalasi baru.

c) X.25/QLLC

QLLC memungkinkan sekelompok controller untuk

berkomunikasi dengan FEP atas standar jaringan packet

switching. X.25/QLLC adalah International Telecommunications

Union (ITU) standar untuk packet switching global komunikasi

jaringan yang menggunakan logis kualifikasi link control (QLLC)

protokol, juga dikenal sebagai X.25. Sebuah koneksi X.25 lebih

lambat daripada tipe 802,2 koneksi tetapi sebanding dengan

sebuah koneksi SDLC.

c. Advanced Peer-to-Peer Networking

Pada tahun 1981, IBM mulai memperkenalkan standar komunikasi yang

berkembang menjadi berorientasi rekan arsitektur jaringan yang disebut

Advanced Peer-to-Peer Networking (APPN). Perkembangan APPN menandai

perubahan yang signifikan dari tradisional hirarki top-down model SNA karena

APPN mendukung bentuk pemrosesan terdistribusi. Artinya, semua komputer

pada jaringan APPN dapat berkomunikasi secara langsung dengan satu sama

lain, tanpa harus tergantung pada tipe 5 terpusat host atau kontroler komunikasi

Page 28: Arsitekturnetworking Ibm

24

tipe 4. Model ini menyediakan sebuah lingkungan yang lebih fleksibel daripada

tradisional hirarki top-down model.

APPN mendefinisikan bagaimana rekan-komponen yang berorientasi

berkomunikasi satu sama lain, serta tingkat layanan jaringan, seperti routing

sesi, yang disediakan oleh setiap komputer di jaringan.

APPN SNA model yang mendefinisikan standar sendiri untuk

komponen-komponen berikut:

1) Komponen perangkat keras atau nodes

Hardware yang menyediakan platform komputasi dan perangkat jaringan

yang mengimplementasikan komunikasi APPN SNA tertentu dan fungsi-

fungsi manajemen.

Tipe jaringan APPN terdiri dari beberapa perangkat yang berbeda,

seperti IBM komputer host atau komputer pribadi yang terhubung ke

satu atau lebih LAN, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5.

Berorientasi peer-model dapat digunakan dalam banyak lingkungan yang

berbeda. Para komputer midrange AS/400, karena popularitasnya dan

penggunaan APPN utama, adalah host yang paling sering dikaitkan

dengan APPN dan rekan berorientasi model jaringan. Sistem mainframe

modern mulai untuk mendukung APPN juga.

Gambar 5. APPN Network Components

Sebuah perangkat keras APPN komponen dapat salah satu perangkat

pada jaringan APPN yang dapat berfungsi sebagai jenis PU 2,1 simpul.

PU 2.1, merupakan upgrade dan perluasan PU tipe 2 digunakan dalam

Page 29: Arsitekturnetworking Ibm

25

jaringan hirarki. Dengan perangkat lunak yang sesuai, komponen

perangkat keras berikut dapat dikonfigurasi sebagai node 2,1 PU:

• komputer AS/400

• mainframe

• Workstation komputer

• Routers

2) Tipe koneksi

Standar hardware dan komunikasi yang menyediakan jalur komunikasi

data antar komponen dalam sebuah jaringan APPN SNA.

Jenis sambungan yang paling umum, juga disebut link, yang digunakan

untuk menghubungkan perangkat APPN dapat dilihat dalam Tabel 3.

Table 4. Connection Types

Connection Type Method of Connection

802.2 DLC Token Ring

Ethernet

FDDI

SDLC Public and private switched telephone lines

Twinax Twinax protocols

3) Physical Units (PUs)

Hardware dan perangkat lunak yang memberikan dukungan dan kontrol

konfigurasi dari SNA APPN perangkat jaringan, koneksi, dan protokol.

Seperti dengan model jaringan hirarki, jenis perangkat lunak yang

diimplementasikan dalam sebuah komponen perangkat keras APPN

menentukan bagaimana fungsi pada jaringan APPN. Juga, seperti halnya

dalam sebuah jaringan hirarki, kombinasi dari hardware dan software

yang diimplementasikan dalam perangkat jaringan APPN disebut PUs.

Sebuah PUs mewakili perangkat, sering disebut sebagai node, ke

jaringan SNA.

Dalam jaringan APPN murni, semua jenis PU node 2,1 node. Jenis PU

2,1 adalah upgrade dari jenis PU 2,0 standar yang digunakan dalam

Page 30: Arsitekturnetworking Ibm

26

jaringan SNA hirarki. Seperti jenis PU 2,0 node dalam jaringan SNA

hirarki, rekan-jenis berorientasi 2,1 node dapat berkomunikasi dengan

host node tipe 5. Namun, jenis node 2,1 menyediakan kemampuan

tambahan untuk membentuk peer-to-peer komunikasi dengan jenis lain

2,1 node. Dengan demikian, jenis node 2,1 tidak memerlukan

penggunaan layanan sistem mainframe control points (SSCPs) atau

pengontrol komunikasi yang digunakan dalam jaringan SNA hirarki.

Kemampuan ini memungkinkan APPN SNA jaringan yang akan

dibangun bertipe seluruhnya 2,1 node, seperti yang diterapkan dalam

sistem AS/400 IBM dan komputer pribadi.

Jenis Node

Ada tiga jenis 2,1 PU APPN node-node dalam jaringan, seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 6:

APPN network nodes

APPN end node

Low Entry Network (LEN) nodes

Gambar 6. PU 2,1 Tipe Node dalam Jaringan APPN

4) Logical Unit (LUs)

Protokol yang menyediakan format standar untuk pengiriman data untuk

aplikasi tertentu, seperti terminal akses dan pencetakan.

LUs adalah protokol SNA yang menyediakan format standar untuk

pengiriman data untuk aplikasi. APPN jaringan biasanya menggunakan

tipe 6,2 LUs, juga dikenal sebagai Advanced Program-to-Program

Communication (APPC) LUs. 6,2 LU adalah yang paling baru-baru ini

Page 31: Arsitekturnetworking Ibm

27

dikembangkan dan yang paling maju tipe LU. Tidak seperti LUs

tergantung yang digunakan dalam jaringan SNA hirarki, LU 6,2 tidak

tergantung pada perangkat lunak komunikasi mainframe tersentralisasi.

Sebaliknya, LU 6,2 memberikan landasan untuk komputasi terdistribusi

di mana program pada komputer yang terpisah dapat berkomunikasi

secara langsung dengan satu sama lain di jaringan.

Walaupun 6,2 LU menyediakan landasan bagi komunikasi APPN, APPN

dapat menggunakan LU tambahan untuk AS/400 jenis printer dan layar

terminal seperti yang dijelaskan dalam Tabel A.8. Namun, LU 6,2 adalah

satu-satunya diterapkan secara luas APPN tipe LU.

Table 5. APPN LU Types

APPN LU

Type Description

LU 6.2 Supports APPC for a broad range of SNA nodes and

includes functions to support any type of SNA-based

application. The most recent and advanced LU type.

LU 4 Supports printers that use the IBM 5250 data stream.

Not widely implemented because it does not provide

the broad functionality of LU 6.2.

LU 7 Supports display terminals that use IBM 5250 data

streams, such as AS/400 display stations. Not widely

implemented because it does not provide the broad

functionality of LU 6.2.

Advanced Program-to-Program Komunikasi

LU 6,2 membentuk dasar untuk IBM Advanced Program-to-Program

Communication (APPC), protokol komunikasi jaringan paling umum

dikaitkan dengan APPN. APPC adalah tujuan umum metode akses

jaringan yang mendukung aplikasi seperti:

5250 terminal access (to AS/400 systems)

TN5250 terminal access

File transfer

Network services

Page 32: Arsitekturnetworking Ibm

28

Program yang menggunakan APPC LU 6.2 untuk berkomunikasi disebut

program transaksi atau Transaction Programs (TPs). Gambar 7

mengilustrasikan TPs berkomunikasi melalui APPC sessions.

Gambar 7. Transaction Programs Communicating

Through APPC Sessions

APPC LU 6.2 berfungsi sebagai penerjemah antara TPs dan jaringan.

Ketika TP pada satu komputer mengirimkan informasi ke APPC

software, APPC membentuk session dan mengirimnya ke node tujuan.

Pada sisi penerima, APPC menerjemahkan informasi kembali ke format

aslinya dan dibagikan ke koresponden atau mitra TP. APPC dapat

digunakan pada salah satu jenis koneksi standar yang didukung oleh

SNA.

Page 33: Arsitekturnetworking Ibm

29

3. Hubungan Antara OSI Layer dan IBM SNA

Seperti yang diterangkan sebelumnya, sebagai salah satu perusahaan

pionir dalam dunia komputer, IBM mengembangkan protokol sistem arsitektur

jaringannya sendiri. Sistem arsitektur jaringan ini mereka namakan IBM System

Network Architecture atau SNA IBM. Seperti halnya OSI, SNA IBM terdiri dari

tujuh bagian.

Transaction Services

Layer

Application

Layer

Transaction Services

Layer

Presentation Services

Layer Function

Management

Layers

Presentation Services

Layer

Data Flow Control Layer

Data Flow Control

Layer

Transmission Control

Layer

Transmission

Subsystem

Layers

Transmission Control

Layer

Path Control

Layer

Path Control

Layer

Data Link Control

Layer

Data Link Control

Layer

Physical Layer

Physical

Layer

TRANSMISSION MEDIUM

Gambar 8. Struktur Komunikasi Layer SNA

Fungsi layer (lapisan) SNA mendefinisikan protokol dan layanan yang

serupa dengan model OSI. Bahkan, model OSI dikembangkan sebagai

tanggapan terhadap SNA dan dipengaruhi oleh SNA. Awalnya, SNA tidak

memasukkan spesifikasi untuk lapisan yang sesuai dengan fisik dan layanan

aplikasi layer dalam model OSI. Namun, akhirnya protokol jaringan SNA

mencakup semua tujuh lapisan, termasuk fisik dan layanan transaksi lapisan

(setara dengan lapisan aplikasi pada model OSI). Layanan transaksi lapisan

memainkan peran penting dalam jaringan sistem host IBM karena aplikasi-

aplikasi berbasis transaksi mempengaruhi jaringan SNA.

Hubungan antara IBM SNA (System Network Architecture) dan OSI

(The Open Standards Interconnect) 7 Layers dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 34: Arsitekturnetworking Ibm

30

Gambar 9. Model Jaringan IBM SNA dan OSI 7 Layers

a. Physical Control - Physical Layer

SNA - Physical Control bertugas mengirim serangkaian bit melalui sirkuit

fisik/listrik standar. SNA pada lapisan ini umumnya bergantung pada

spesifikasi standar industri dari LAN dan WAN, walaupun spesifikasi untuk

saluran attachment masih tergolong unik untuk SNA. Physical Control

memberikan ketentuan tentang sambungan fisik. SNA memberikan

ketentuan interface serial dan paralel. Paralel digunakan untuk sambungan

dengan kecepatan tinggi seperti antara main frame dengan Front End

Processor.

OSI - Layer Physical mempunyai tugas untuk mentransmisikan serangkaian

bit (binary digit) melalui media transmisi, berupa kabel, gelombang

microwave, infra red, dan fiber optic. Layer ini hanya digunakan sebagai

penyedia jalur transmisi saja, tanpa bertanggung jawab jika terjadi kerusakan

data. Peralatan seperti kabel dan network card berada pada layer ini.

Dari penjabaran di atas, ada kesamaan dari keduanya, sama-sama

berfungsi mentransmisikan serangkaian bit.

Page 35: Arsitekturnetworking Ibm

31

b. Data Link Control - Data Link Layer

Data Link Control bertugas mengatur pengiriman data antara node-node dan

melakukan deteksi error dan pemulihannya. Mengatur standar transmisi ke

WAN (termasuk SDLC), LAN (Token Ring, Ethernet, FDDI, Asynchronous

Transfer Mode (ATM)) dan saluran antarmuka.

Data Link Layer bertugas menyediakan sarana komunikasi dari node ke

node dalam jaringan lokal. Layer data link bertanggungjawab pada paket

akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket

diskrit sebelum ke layer physical.

Sebanding dengan Data Link Layer pada OSI, pada SNA Data Link

Control memungkinkan penyaluran data secara andal melalui saluran fisik.

Tugas utama mendeteksi dan memperbaiki kesalahan transmisi yang terjadi.

Untuk hubungan serial protokol yang ditentukan ialah SDLC (catatan: untuk

hubungan paralel dengan kecepatan tinggi ialah Data Channel Protocol

S/370).

c. Path Control - Network Layer

Path Control bertugas melakukan routing dan kendali aliran. Path Control

bertanggung jawab untuk membentuk sebuah saluran logik (logical channel)

antara sumber dan penerima yang masing-masing diacu sebagai NAU

(Network Adressable Unit) yaitu besaran tingkat aplikasi yang dapat

dipanggil dan mampu melakukan tukar menukar data dengan besaran lain.

Network layer, tugas utamanya adalah menyediakan fungsi routing sehingga

paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang

berada pada suatu network lain.

Keduanya melakukan proses routing dan mengendalikan aliran data

atau paket data antar jaringan.

d. Transmission Control - Transport Layer

Transmission Control bertanggung jawab dalam membuat, menjaga dan

menghentikan session SNA dengan mengikuti status dari session yang

berjalan. Layer ini juga mengendalikan aliran data yang membentuk sebuah

message yang dikirim agar diterima dengan urutan yang benar. Sebuah

Page 36: Arsitekturnetworking Ibm

32

session setara dengan sebuah transport connection dari OSI. Layer ini dapat

membentuk sebuah session sebagai tanggapan atas permintaan dari layer

yang lebih tinggi, proses aplikasi atau untuk keperluan kendalinya sendiri.

Transmission control tidak hanya mengalihkan sebuah pesan dalam

menanggapi permintaan layer kendali transfer tapi juga langsung dari end

user. Semua pesan yang dialihkan melewati jaringan membawa informasi

kendali protokol yang dibangkitkan oleh connection point manager dari

transmission control layer. Informasi kendali protokol digunakan untuk

menentukan alamat yang dituju (dalam layer atau LU, layer lain) dan

menerapkan kendali aliran dan kendali lain pada LU yang dipertukarkan

antar 2 LU.

Transport Layer adalah pusat dari model OSI. Layer ini menyediakan

transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga

menyediakan multiplexing (kendali aliran dan pemeriksaan error serta

memperbaikinya yang artinya memastikan bahwa pengiriman data bebas

kesalahan dan kehilangan paket data). Tugas utama layer ini adalah

memecah sebuah data yang berukuran besar menjadi beberapa buah fragmen

fragmen kecil, agar bisa ditransmisikan dengan mudah.

Dari uraian itu terdapat kesamaan di antara keduanya, di mana SNA

Transmission Control mengendalikan aliran data yang membentuk sebuah

message yang dikirim agar diterima dengan urutan yang benar, sedangkan

OSI Transport Layer melakukan kendali aliran dan pemeriksaan error serta

memperbaikinya, dengan memastikan bahwa pengiriman data bebas

kesalahan dan kehilangan paket data.

e. Data Flow Control - Session Layer

Data Flow Control bertugas menyediakan protokol untuk mengelola

integritas data dalam sesi, sinkronisasi pertukaran data, dan pengemasan unit

data. Data Flow Control yang berorientasi pada pemakai akhir. Layer ini

bertanggung jawab dalam memberikan layanan yang berkaitan dengan session

yang diperlukan oleh proses, terminal dan user.

Session Layer menyediakan layanan ke dua layer di atasnya, melakukan

koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.

Page 37: Arsitekturnetworking Ibm

33

Layer ke-5 pada SNA dan OSI sama-sama berorientasi pada user. Data

Flow Control SNA bertanggung jawab dalam memberikan layanan terhadap

proses, terminal, dan user, sedangkan Session Layer OSI menyediakan

layanan untuk dua layer di atasnya, di mana kedua layer OSI teratas tersebut

merupakan tahap yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan user.

f. Presentation Service - Presentation Layer

Layer ini tadinya dipandang sebagai bagian suatu layer yang disebut FM

(Function Management) layer. FM adalah himpunan fungsi dan layanan

yang disediakan bagi pemakai akhir. FM sekarang dipecah menjadi 2 layer

yaitu Presentation Services dan Transaction Services

Presentation Service bertugas mengatur format aliran data dan

mengkonversi kode karakter untuk presentasi, misalnya, aliran data 3270

(3270 adalah salah satu model produk IBM). Lapisan SNA ini juga berfungsi

mengontrol tahap-tahap pengaktifan jaringan.

Presentation Layer mempunyai tugas untuk menterjemahkan data yang

dikirim maupun yang diterima agar bisa ditampilkan di layer aplikasi.

Teknik yang paling umum adalah dengan cara mengubah semua kode data

tersebut menjadi kode standar yang bisa dimengerti oleh dua host sehingga

membuat dua host tersebut dapat berkomunikasi.

Presentation Service dan Presentation Layer sama-sama bertugas

mengkonversi atau menterjemahkan data.

g. Transaction Services - Application Layer

Menyediakan manajemen jaringan (network management services) dengan

fungsi-fungsi seperti :

• Layanan Konfigurasi

Memungkinkan seorang operator memulai atau melakukan konfigurasi

kembali jaringan

• Layanan Operator Jaringan

Mendapatkan informasi statistik jaringan, komunikasi antara pemakai

dan proses ke operator jaringan.

Page 38: Arsitekturnetworking Ibm

34

• Layanan Session

Mendukung pengaktifan sebuah session atas nama pemakai akhir dan

aplikasi. Ini merupakan interface antara user ke tranmission control

• Layanan Perawatan dan Pengelolaan

Menyediakan fasilitas pengujian jaringan dan membantu dalam

melokalisasi gangguan.

Secara garis besar, Transaction Services merupakan sebuah konsep layer

yang mewakili host applications yang membuka dan menutup tahap

(sessions) user-to-user pada SNA.

Application Layer merupakan penghubung utama antara aplikasi yang

berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan

akses padanya. Layer ini menyediakan pelayanan aplikasi bagi user, yang

digunakan untuk berkomunikasi melalui jaringan.

Kedua layer SNA dan OSI ini merupakan tahap di mana tugas

berkaitan secara langsung dengan user.

Dari paparan di atas, dapat dilihat perbandingan di antara masing-masing

model (SNA dan OSI) maka terlihat bahwa Function Management layer sama

dengan kombinasi sebagian Appplication layer dan seluruh Presentation layer,

Data Flow Control analog dengan Session layer dan Transmission Control

analog dengan Transport layer.

Page 39: Arsitekturnetworking Ibm

35

D. KESIMPULAN

Bila melihat perjalanan sejarah, secara langsung maupun tidak langsung

Standarisasi Open System Interconnection (OSI) Layer memiliki karakteristik yang

menyerupai karakteristik yang dimiliki oleh protokol IBM System Network Architecture

(SNA). Seolah-olah warisan atau peninggalan SNA klasik benar-benar diwariskan

kepada OSI layer.

Kondisi ini juga disebabkan oleh kemunculan OSI Layer untuk mengantisipasi

gap antara berbagai protokol networking. Mau tidak mau OSI Layer mengambil salah

satu protokol yang ada pada saat itu sebagai pembanding, yang terlihat lebih umum

dibandingkan dengan protokol yang ada. Banyaknya pengguna produk IBM, membuat

ISO dan organisasi standarisasi internasional lainnya tidak bisa memandang sebelah

mata protokol yang digunakan oleh IBM sebagai acuan dominan dalam pembentukan

standarisasi OSI. Di samping itu juga, Struktur arsitektur jaringan IBM tergolong baik

dan lebih siap dibandingkan struktur arsitektur jaringan perusahaan lainnya.

Namun sebenarnya, perkembangan standarisasi OSI tidak selalu dipengaruhi

IBM SNA. Terkadang terjadi pula kebalikannya, di mana SNA melakukan perubahan

pada protokol jaringannya, seolah-olah, untuk menyamai jumlah layer OSI. Hal ini

terlihat dari dipecahnya Function Management layer menjadi dua layer baru, yaitu

Presentation Services dan Transaction Services yang menyerupai Presentation dan

Application Layer pada OSI.

Namun di balik dugaan-dugaan tersebut telah kita rasakan sebuah penyatuan

persepsi dalam penggunaan standarisasi arsitektur jaringan dunia. Sehingga gap yang

semula ada, lambat laun perbedaan berbaur menjadi persamaan untuk kepentingan para

user seluruh dunia.

Page 40: Arsitekturnetworking Ibm

36

DAFTAR PUSTAKA

Andino Maseleno. 2003. Kamus Istilah Komputer dan Informatika. http://www.

ilmukomputer.com

Ciscosystems.com. Internetworking Technology Handbook. http://www.ciscosystems.

com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/IBM-SNA-

Protocols.html

Compedia4us.com. Gadgets and Technology: History of System Network Architecture

and its Working. http://www.compedia4us.com/2009/10/history-of-system-

network-architecture-and-its-working

Francome.com. System Network Architecture (SNA) - A General Introduction.

http://www.francome.com/ sna.html

Indras Yuda S. 2009. Modul Jaringan: OSI Model. http://tekinfo.web.id

Kamus Cari-Info.com. Protocol. http://kamus.cari-info.com.

Microsoft TechNet. IBM SNA Interoperability Concepts. http://technet.microsoft.com/

en-us/library/cc977017.aspx.

Tanenbaum. 1992. http://www.ilmukomputer.com.