Arsitektur India

7
ARSITEKTUR INDIA Walaupun Berpindah Tangan Sezincote Lestari SEPTEMBER 6, 2013 Sejenak saya tak percaya berada di Inggris: “Koq seperti di India”. Hubungan dan pengaruh bersilangan antara Inggris sebagai negara penjajah dan India sebagai jajahannya punya sejarah panjang. Itu tercermin di Sezincote, Gloucestershire, Inggris. Dari samping (Foto: Yanti Mualim) Seorang kolonel bernama John Cockerell pada 1795 dari India pulang ke Inggris membawa kekayaan yang dibangunnya berkat East India Company (E.I.A.) Ia membeli lahan Sezincote yang tadinya adalah milik seorang pangeran, namun tiga tahun kemudian John Cockerell meninggal. Sezincote diwariskan pada adiknya Charles Cockerell yang juga bekerja untuk E.I.A. Charles Cockerell meminta adiknya, Samuel Pepys Cockerell untuk membangun rumah pesanggrahan gaya India. Ketika itu Samuel sebagai arsitek sudah punya nama, tapi ia belum pernah ke India. Sezincote seperti yang bisa kita lihat

description

Sejenak saya tak percaya berada di Inggris: “Koq seperti di India”. Hubungan dan pengaruh bersilangan antara Inggris sebagai negara penjajah dan India sebagai jajahannya punya sejarah panjang. Itu tercermin di Sezincote, Gloucestershire, Inggris. Dari samping (Foto: Yanti Mualim) Seorang kolonel bernama John Cockerell pada 1795 dari India pulang ke Inggris membawa kekayaan yang dibangunnya berkat East India Company (E.I.A.) Ia membeli lahan Sezincote yang tadinya adalah milik seorang pangeran, namun tiga tahun kemudian John Cockerell meninggal. Sezincote diwariskan pada adiknya Charles Cockerell yang juga bekerja untuk E.I.A.Charles Cockerell meminta adiknya, Samuel Pepys Cockerell untuk membangun rumah pesanggrahan gaya India. Ketika itu Samuel sebagai arsitek sudah punya nama, tapi ia belum pernah ke India. Sezincote seperti yang bisa kita lihat sekarang dibangun pada 1810 berasal dari meja gambar arsitek Samuel Pepys Cockerell. Ia sepenuhnya bersandar pada pandangan dan saran artistik Thomas Daniell.Kolam di muka candi kecil (Foto: Yanti Mualim)Walaupun tidak untuk seluruh taman, tapi Thomas Daniell (1749-1840) tercatat sebagai desainer beberapa bagian dan hiasan di taman Sezincote. Thomas Daniell adalah seorang pelukis pemandangan yang lama tinggal di India, ia antara lain mendesain jembatan, patung-patung dan candi di taman ini. Jembatan, anak sungai dan ular tembaga melilit batang pohon (Foto: Yanti Mualim)Nama lain yang disebut dalam taman Sezincote adalah Humpry Repton (1752-1818). Repton yang berasal dari keluarga biasa berhasil menjadi ‘landscape designer’ Inggris cukup ternama di kala itu. Menurut catatan hanya sebagian saja dari taman ini didesign oleh Repton. Ia ingin membuat taman alamiah. Untuk Sezincote itu tidak masalah, lahan ini terletak di lereng gunung dan dialiri anak sungai. Untaian tanaman di sisi sungai (Foto: Yanti Mualim)Rumah pesanggrahan gaya India ini kemudian menjadi ilham untuk mempercantik Brighton Royal Pavillion di Inggris. Istana kecil ekstravaganza, yang dibangun dan dibangun ulang dalam beberapa tahap oleh John Nash lama menjadi istana kediaman Raja George IV (1762 – 1830). Gaya arsitektur ini, berbau India, tapi ada unsur-unsur yang mengingatkan kita pada Kisah Seribu Satu Malam. Istana kediaman George IV di Brighton (Foto: Yanti Mualim) Istana ini sekarang salah satu tujuan wisata popular di Brighton dan tempat bersantai jika cuaca mengijinkan. Taman ini didesign oleh Humprey Rempton dengan ‘serpentine path’ jalan setapak yang berkelok-kelok. George IV yang gemuk tak akan berjemur, tak ingin dilihat rakyatnya (Foto: Cor Perrier)Sezincote dua kali berganti tangan pada 1884, dibeli oleh James Dugdale dan kemudian pada 1944 dibeli oleh Sir Cyril Kleinwort. Ketika itu Sezincote dalam kondisi sangat terbengkalai. Nasib banyak rumah atau istana kecil para hartawan dan bangsawan di berbagai negara di Eropa, sangat dipengaruhi perubahan zaman.Revolusi industri, dan pabrik-pabrik yang bermunculan menyedot banyak tenaga, penduduk meninggalkan pedesaan dan menjadi buruh industri. Tinggallah para elit pemilik rumah dan taman luas tanpa pembantu, tanpa tukang kebon. Ketika Sir Cyril Kleinwort membeli Sezincote pada 1944 tak ada pilihan lain kecuali mengadakan restorasi total.Setelah bangunan dan denah taman selesai, Lady Kleinwort meminta Graham Stuart Thomas(1909), ahli horticultural dan arsitek pertamanan menyusun skema tanaman untuk Sezincote. Jantung taman ini adalah untaian tanaman di sisi-sisi anak sungai yang disusun secara cermat. Bukan daun talas (Foto: Yanti Mualim)Keindahan yang tercipta berkat pemilihan warna, besar dan perbandingan yang sangat asri membelai mata dan hati. Tigapuluh tahun Graham Stuart Thomas bekerja untuk Sezincote hingga ia meninggal pada 2003. Sekarang Sezincote dihuni oleh cucu pasangan Kleinwort.

Transcript of Arsitektur India

Page 1: Arsitektur India

ARSITEKTUR INDIA

Walaupun Berpindah Tangan Sezincote Lestari SEPTEMBER 6, 2013

Sejenak saya tak percaya berada di Inggris: “Koq seperti di India”. Hubungan dan pengaruh bersilangan antara Inggris sebagai negara penjajah dan India sebagai jajahannya punya sejarah panjang. Itu tercermin di Sezincote, Gloucestershire, Inggris.

Dari samping (Foto: Yanti Mualim) Seorang kolonel bernama John Cockerell pada 1795 dari India pulang ke Inggris membawa kekayaan yang dibangunnya berkat East India Company (E.I.A.) Ia membeli lahan Sezincote yang tadinya adalah milik seorang pangeran, namun tiga tahun kemudian John Cockerell meninggal. Sezincote diwariskan pada adiknya Charles Cockerell yang juga bekerja untuk E.I.A.Charles Cockerell meminta adiknya, Samuel Pepys Cockerell untuk membangun rumah pesanggrahan gaya India. Ketika itu Samuel sebagai arsitek sudah punya nama, tapi ia belum pernah ke India. Sezincote seperti yang bisa kita lihat sekarang dibangun pada 1810 berasal dari meja gambar arsitek Samuel Pepys Cockerell. Ia sepenuhnya bersandar pada pandangan dan saran artistik Thomas Daniell.

Page 2: Arsitektur India

Kolam di muka candi kecil (Foto: Yanti Mualim)Walaupun tidak untuk seluruh taman, tapi Thomas Daniell (1749-1840) tercatat sebagai desainer beberapa bagian dan hiasan di taman Sezincote. Thomas Daniell adalah seorang pelukis pemandangan yang lama tinggal di India, ia antara lain mendesain jembatan, patung-patung dan candi di taman ini.

Page 3: Arsitektur India

Jembatan, anak sungai dan ular tembaga melilit batang pohon (Foto: Yanti Mualim)Nama lain yang disebut dalam taman Sezincote adalah Humpry Repton (1752-1818). Repton yang berasal dari keluarga biasa berhasil menjadi ‘landscape designer’ Inggris cukup ternama di kala itu. Menurut catatan hanya sebagian saja dari taman ini didesign oleh Repton. Ia ingin membuat taman alamiah. Untuk Sezincote itu tidak masalah, lahan ini terletak di lereng gunung dan dialiri anak sungai.

Page 4: Arsitektur India

 Untaian tanaman di sisi sungai (Foto: Yanti Mualim)Rumah pesanggrahan gaya India ini kemudian menjadi ilham untuk mempercantik Brighton Royal Pavillion di Inggris. Istana kecil ekstravaganza, yang dibangun dan dibangun ulang dalam beberapa tahap oleh John Nash lama menjadi istana kediaman Raja George IV (1762 – 1830). Gaya arsitektur ini, berbau India, tapi ada unsur-unsur yang mengingatkan kita pada Kisah Seribu Satu Malam.

Page 5: Arsitektur India

Istana kediaman George IV di Brighton (Foto: Yanti Mualim) Istana ini sekarang salah satu tujuan wisata popular di Brighton dan tempat bersantai jika cuaca mengijinkan. Taman ini didesign oleh Humprey Rempton dengan ‘serpentine path’ jalan setapak yang berkelok-kelok.

Page 6: Arsitektur India

George IV yang gemuk tak akan berjemur, tak ingin dilihat rakyatnya (Foto: Cor Perrier)Sezincote dua kali berganti tangan pada 1884, dibeli oleh James Dugdale dan kemudian pada 1944 dibeli oleh Sir Cyril Kleinwort. Ketika itu Sezincote dalam kondisi sangat terbengkalai. Nasib banyak rumah atau istana kecil para hartawan dan bangsawan di berbagai negara di Eropa, sangat dipengaruhi perubahan zaman.Revolusi industri, dan pabrik-pabrik yang bermunculan menyedot banyak tenaga, penduduk meninggalkan pedesaan dan menjadi buruh industri. Tinggallah para elit pemilik rumah dan taman luas tanpa pembantu, tanpa tukang kebon. Ketika Sir Cyril Kleinwort membeli Sezincote pada 1944 tak ada pilihan lain kecuali mengadakan restorasi total.Setelah bangunan dan denah taman selesai, Lady Kleinwort meminta Graham Stuart Thomas(1909), ahli horticultural dan arsitek pertamanan menyusun skema tanaman untuk Sezincote. Jantung taman ini adalah untaian tanaman di sisi-sisi anak sungai yang disusun secara cermat.

Page 7: Arsitektur India

Bukan daun talas (Foto: Yanti Mualim)Keindahan yang tercipta berkat pemilihan warna, besar dan perbandingan yang sangat asri membelai mata dan hati. Tigapuluh tahun Graham Stuart Thomas bekerja untuk Sezincote hingga ia meninggal pada 2003. Sekarang Sezincote dihuni oleh cucu pasangan Kleinwort.