ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf ·...

25
RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEINSINYURAN JENIS RAPAT : RDPU TANGGAL: 13 JUNI 2013 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP DPR-RI

Transcript of ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf ·...

Page 1: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

RISALAH RAPAT

PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

JENIS RAPAT : RDPU

TANGGAL: 13 JUNI 2013

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP

DPR-R

I

Page 2: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Masa Persidangan T ahun Sidang Sifat Jenis Rapat

Hari IT anggal Waktu Tempat

Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Hadir

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM

PANITIA KHUSUS DPR Rl RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

IV 2012-2013 Terbuka Rapat Dengar Pendapat Umum dengan UI,ITB, UGM, ITS, IPS, Unhas, Politeknik Negeri Elektro Surabaya, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Manufaktur Bandung, dan Politeknik Negeri Jember Kamis, 13 Juni 2013 14.30 s/d 16.40 WIB Ruang Rapat KK I Gedung Nusantara DPR-RI lr. Rully Chairul Azwar, M.Si. Rusmanto, SH, MH Saran dan masukan terhadap RUU Keinsinyuran A. Pimpinan Pansus RUU tentang Keinsinyuran :

1. IR. RULL Y CHAIRUL AZWAR, M.Si.l Fraksi P.G. 2. IR. H. ROESTANTO WAHIDI D, MM I FRAKSI P.O. 3. DADOES SOEMARWOTO I Fraksi POl P; 4. IR. ALIMIN ABDULLAH I Fraksi PAN.

B. Anggota Pansus RUU tentang Keinsinyuran :

Fraksi Partai Demokrat: 5. IR. NANANG SAMODRA KA, M.Sc.; 6. IR. S. MILTON PAKPAHAN, MM.

· 7. SRI NOVIDA, SE

Fraksi Partai Golongan Karya: 8. IR. H. EDDY KUNT ADI 9. S.W. YUDHA, M.Sc.

Fraksi POl Perjuangan 10. NAZARUDIN KIEMAS 11. HONING SANNY 12. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO

1

ARSIP D

PR-RI

Page 3: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 13. JR. H. SIGIT SOSJANTOMO 14. DR. MARDANI, M.Eng.

Fraksi Partai Amanat Nasional:

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan:

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa :

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya:

Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat: 15. DJAMAL AZIZ, B.Sc., HM.

C. Undangan • NUR YUWONO I UGM • MEl SUTRISNO I POLITEKNIK NEGERI BAN DUNG • NANANG OWl WAHYONO I POLITEKNIK NEGERI JEMBER • ZAINAL ARIEF I POLITEKNIK ELEKTRO NEGERI SURABAY A • YANUAR IIPB • TINEKE MANDANG IIPB • ZAHIR Z I UN HAS

AHMAD RUSDIANSY AH /ITS FIRMAN I POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2

ARSIP D

PR-RI

Page 4: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Jalannya rapat :

KETUA RAPAT (lr. RULLY CHAIRUL AZWAR, M.Si): Selamat siang; Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Pansus RUU Keinsinyuran; Yang saya hormati Saudara-Saudara, Bapak-bapak dari Perguruan Tinggi.

Yang sudah hadir di sini, kelihatannya saya coba sekaligus. Daftar di saya ini Pak Nur Juwono dari Universitas Gadjah Mada Kepala Lab. Hidup, ada Hidupnya. Lalu yang kedua ini adalah Direktur Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini lbu atau Bapak, Mei Sutrisno. Kemudian Direktur Politeknik Negeri Jember Pak Nanang Dwi Wahyono. Kemudian, ini lbu Pak ya? lbu Tineke Mandang dari IPS Bogar, Kepala Pusat Studi IPB Bu ya. Kemudian, Bapak Ahmad Rusdiansyah ITS Surabaya, Kepala Badan Koordinasi Program Bapak Zahir dari Fakultas Teknik UNHAS. Kemudian, Pak Firman Direktur Politeknik Ujung Pandang. lni kebagian, ... 2 Pak ya. Kalau misalnya ITS sama Ul tidak datang, bisa pindah ke depan saja Pak atau disitu ditaruh di depan semua, digeser saja, silakan digeser.

Baik. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak-bapak dan lbu sekalian

memenuhi undangan kami diiringi oleh puji syukur dari Allah SWT, diberikan kesehatan untuk masih bisa berjumpa. Yang kedua, sesuai acara hari ini judulnya adalah Rapat Dengar Pendapat Umum dalam Pansus DPR dengan Bapak-bapak dan lbu sekalian, kita undang dalam kaitan untuk mencari masukan Pansus RUU Keinsinyuran. Perlu diketahui bahwa RUU Keinsinyuran ini adalah RUU yang diusulkan oleh DPR inisiatif, karena ini sejarahnya panjang Pak, sudah kira-kira sejak 5 tahunanlah diperjuangkan RUU ini. Pemerintah tidak berhasil, Pll yang saya tahu persis ini berjuang habis-habisan, ganti ketua umumnya sudah 4 kali kali, 3 kali ganti ketua umum, oh 5 kali malah. Jadi ketua umum kelima ini baru sempat ini jadi Undang-Undang RUU. Artinya apa? Artinya, memang mungkin dianggap tidak penting atau mungkin dianggap belum waktunya atau mungkin dianggap bisa dipahami tetapi akhirnya inisiatif dari DPR ini cukup baik karena jumlah yang menandatangani lebih dari sepertiga, berarti banyak yang mana perlu dan masuk kepada Pemerintah dan disetujui bulan lalu, walaupun ini belum secara resmi kita buka karena kita belum mempunyai DIM dengan Pemerintah. DIM itu Daftar lnventarisasi Masalah.

Jadi, Draft lnisiatif yang dibuat DPR, nanti akan disandingkan dengan Pemerintah. DPR ini adalah gabungan daripada masukan semua fraksi yang ada di DPR. Dalam draft ini memang belum sempurna pasti, karena itu kita mengundang Bapak-bapak dan lbu dari Dunia Pendidikan Tinggi yang kontribusinya pasti lebih banyak kita inginkan dari aspek, kata lbu produsernya, produser para lnsinyurnya. Jadi, yang memproduksi insinyur ini adalah Perguruan Tinggi. Jadi, bagaimana nanti hasil produksi perguruan-perguruan tingga ini akan menjadi user dalam profesi keinsinyuran dalam peran­peran yang dirancang dalam RUU ini dan tidak semata-mata kita membuat RUU ini hanya untuk kepentingan para insinyurnya saja tetapi juga untuk publik atau Masyarakat dan untuk negara dalam konteks meningkatkan daya saing ekonomi bangsa.

Jadi dalam aspek itu semua, kita ingrn membuat Undang-Undang yang bisa membuat para insinyur produktif, bergairah, bekerja dengan baik, dihargai dengan baik, karena sekarang ini katanya banyak yang mengatakan kalau insinyur asing itu lebih tinggi grade daripada insinyur lokal. Nah ini tadi kan ada sesuatu yang salah juga begitu, entah yang salah Bappenas yang buat grade-nya salah,

3

ARSIP D

PR-RI

Page 5: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

ataukah kita belum memang mempunyai kualitas standard internasional tetapi apapun alasannya Undang-Undang ini nanti mempunyai efek paksa begitu ya, regulasi apapun memberikan dorongan kepada keinginan kita meningkatkan peran dan harkat lnsinyur, bukan berarti kita menyenangkan diri kita sebagai insinyur tetapi kita ingin kontribusi insinyur lebih konkrit dalam pembangunan ekonomi bangsa dalam bentuk kesejahteraan yang tidak merugikan Masyarakat secara teknis.

Kira-kira disitulah kita menempatkan posisi RUU ini dan peranan Bapak-bapak dan lbu sekalian sebagai produsernya, bahan bakunyalah, ini bahan bakunya inikan dari Perguruan Tinggi walaupun ada banyak pertanyaan apakah bahan baku harus sejalan teknis, apa sekolahannya harus teknik begitu ya, lalu Politeknik bagaimana yang tidak menghasilkan lnsinyur, Sarjana Teknik. Sekolah-sekolah teknis sekarang sudah mempunyai peluang untuk mendapatkan science serapan, apa istilahnya sience ya? Sarjana Science Terapan begitu kan? Kalau dilihat daripada aspek keteknikannya, tidak kalah sama sarjana tekniknya universitas, Politeknik juga.

Jadi, bahan bakunya apakah harus sarjana teknik, apa boleh sa~ana science terapan, ini yang harus dipikirkan lagi, nanti masuk ke dalam dunia profesi namanya lnsinyur dan itu harus ada suatu pendekatan yang dalam Undang-Undang ini bisa membuat kesetaraan. Jadi, kita punya KKNI dengan begitu tetapi bagaimana peranan Undang-Undang ini memberikan tempat yang cukup pasti bahwa siapapun kalau ingin membuat peranan besar dalam inovasi dalam meningkatkan daya saing, membuat para lnsinyur lebih bergairah tentu kita akan tampung masukan itu ya, bagaimana caranya ini ya karena memang sudah dibagi, saya tidak tahu apakah itu cukup memadai, tetapi menurut hemat kami pasti perlu disempurnakan, karena itu kita didampingi juga oleh IPII selaku salah satu daripada mitra utama dalam penyusunan RUU ini karena mereka yang berjuang 5 tahun ini banyak sekali mengetahui dari aspek enol sampai jadi dan kita ingin mereka memantau juga, sehingga kita bisa secara obyektif menyusun ini.

Mungkin saya perkenalkan ya RUU ini tidak politik, tidak politis, tidak ada aspek-aspek pendekatan kepentingan politik, karena disini benar-benar kita cari yang terbaik dari masukan-masukan supaya lnsinyur lebih tadi lebih berkualitas, lebih bermartabat dan kontribusi terhadap peningkatan daya saing itu konkrit begitu ya, karena dia diakui martabatnya dan berkualitas, dia banyak memerlukan inovasi, banyak membuat produksi dalam negeri yang lebih · berdaya saing dan banyak membuat kesejahteraan dan itu tujuan kita.

Baik. Saya mahan persetujuan acara kita, nanti kita beri kesempatan karena ini 8 nara sumber. Nanti

Teman-teman setelah berbicara semua, Teman-teman akan memberikan tanggapan, setelah itu kita dialogs sedikit dan bisa diakhiri sebelum jam 8 malam, jam 4 kalau bisa, kalau tidak bisa tambah setengah jam. Mudah-mudahan kita efektif dan saya minta Tim Ahli sudah mulai merekam dan merangkum apa yang menjadi catatan ini jangan baru kita selesai, baru mencari-mencari kesimpulan. Bisa dibantu juga dari 81 ya supaya rangkuman yang penting dalam konteks peran pendidikan · tinggi sebagai produsen bahan bakunya.

Baik, kita mulai dari paling ujung sini saja ya. Silakan dari ITS. ITS ini Bapak Zainal Arif, sorry-sorry, ITS Bapak Ahmad Rusdyan, oh begitu dari Universitas

Gadjah Mada yang lebih siap. Beliau ini adalah Pak Nur Juwono. Silakan.

4

ARSIP D

PR-RI

Page 6: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

UNIVERSITAS GAJAH MADAIUGM (NUR YUWONO):

Bapak-bapak dan lbu sekalian, Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Jadi kami memang juga, bahan baru tadi pagi ini untung dapat, karena acara ini baru kami ketahui tadi malam, sehingga agak mepet. Hanya kebetulan saya ditunjuk, itu karena saya ikut aktif sertifikasi Himpunan Ahli Teknik Republik Indonesia dan di bawah Diljen Sumber Daya Air, tetapi kegiatannya adalah memang asosiasi keahlian. Nah saya melihat sedikit tentang apa yang disampaikan disini tadi sebagai masukan dan komentar terhadap Rancangan Undang-Undang yang ada ini, yaitu Bab Ill Pasal 3 seperti disampaikan itu kalau disebutkan ini set pendidikan tinggi teknik, ini memang harus ada penjelasan karena teknik yang biasa disebut di UGM misalnya itu ya fakultas teknik, kalau peternakan mungkin tidak, pertanian tidak, teknologi pertanian mungkin ada. Nah ini apakah memang yang dimaksud sekarang ini pendidikan teknik ini memang betul-betul yang teknik atau memang mencakup beberapa hal yang ini memang perlu dijelaskan.

Lalu yang kedua itu Bab IV Pasal 6. lni juga ada istilah organisasi insinyur. lni apakah yang dimaksud itu memang sama dengan Persatuan lnsinyur Indonesia. Kebetulan ini ada Bapak yang ada disini yang banyak membantu, apakah yang dimaksud Pasal pada Bab IV Pasal 6 itu adalah Pll atau nanti yang lain lagi. Kalau Anggotanya itu berbeda dengan PII yang sekarang ini, itu mungkin bisa jadi berbeda organisasinya sendiri. Nah sebagai pengalaman, jadi kalau saya sendiri itu bergerak di sumber daya air. Sumber daya air ini memang ada asosiasi yang terkait dengan sumber daya air yang ada di Indonesia ini adalah Himpunan Ahli Teknik Growling Indonesia. Nah Himpunan Ahli Teknik Growling Indonesia ini memang sudah mempunyai Badan Sertifikasi Asosiasi yang sudah disertifikasi oleh LPJK, saya kira peneliti juga demikian. Nah itu sudah punya pedoman cara membuat sertifikat keahlian, sudah melakukan. Hanya pertanyaan apakah sertifikat keahlian yang ada sekarang ini sama dengan yang dimaksud di Undang-Undang ini, itu kita juga belum Pak, karena kalau sekarang ini sertifikat keahlian yang dilakukan oleh Asosiasi Keahlian ini dibuat oleh Ahli, tetapi nanti diusulkan ke LPJK Nas lalu ada sertifikat dari Ahlinya sendiri, lalu ada sertifikat yang dikeluarkan untuk bersama-sama LPJK Nas yang untuk ditandatangani oleh Ketua Ahli saya kira.

Nah kalau sertifikat yang dari keahlian yang ada di HTI-nya sendiri, sumber daya air itu dibagi­bagi lagi keahliannya. Jadi, disitu ada pengembangan supaya sungai bagus dan danau, gedung dan bendungan, irigasi dan drainasi, rawa, drainasi perkotaan, pantai dan pelabuhan dan tenaga itu banyak sekali. Nah di keahlian itu nanti akan kelihatan oh Bapak ini atau lbu ini Ahli Sumber Day a Air tetapi ... adalah teknik paten dan pelabuhan. ltu ada.

Nah lingkup pelayanannya masih dibagi lagi itu lingkup pelayanan, dia itu nanti sebagai perdana atau pelaksana atau pengawas atau ada pengoperasian dan pemeliharaan. Nah lalu kualikasi kompetensi, itu juga ada 4, kalau di HTI itu untuk tandingan, apakah nanti kira-kira juga seperti ini. Jadi kalau di HTI itu kalau lulus dari sarjana teknik itu baru masuk ke pemula statusnya itu. Pemula itu kalau di dokter ya sama ... itu. Jadi sebetulnya belum boleh buka praktek. Nah setelah dia pengalaman 2 tahun, lalu dicek pengalamannya, lalu daftarkan lagi, lalu dapat muda, Ahli Muda Sumber Daya Air. ltu kalau kedokteran mungkin ya sama di dokter. Nah kalau yang pemula tadi itu boleh bekerja, itu statusnya membanding, tetapi kalau yang muda ini sudah diberikan keahlian, jadi menjadi asisten misalnya asisten bidang apa. Lalu dulu artinya dibawah bimbingan, dia bekerja di bawah bimbingan. Kalau tadi pembantu ini di bawah bimbing. Kalau pembantu itu kalau di Kedokteran ya masih di

5

ARSIP D

PR-RI

Page 7: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Puskesmas. Nah kalau, lain lagi itu menjadi madya, Ahli Madya Sumber Daya Air, kalau di kedokteran ya sama SP 1 karena spesialis. Ya intinya kalau madya itu dia bekerja sudah bisa mandiri. Jadi kalau di PU itu ada pekerjaan dia sudah bisa menjadi Tim Leader. Jadi syarat di T earn Leader di pekerjaan dia harus Ahli Madya. Kalau Ahli Utama SDA sama dengan SP2 atau kalau di Kedokteran Konsultan, itu dia bisa inovasi, berarti dia dituntut bisa pulih, dia dituntut bisa mengembangkan metode, tidak hanya sekedar mandiri. Nah kalau sekarang ini beberapa Perguruan Tinggi itu sudah mulai melakukan kerja sama dengan asosiasi. Contohnya, ITP misalnya . ITP ini pada pendidikan sumber daya airnya itu bekerja sama dengan HTI cabang Jawab Barat waktu itu membuat lulusannya 82 nanti itu langsung bersertifikasi. Nah untuk dapat sertifikasi itu memang ada pendidikan provinsi yang disebut ... kira-kira nanti mengenai kode etik apa macam-macam itu, banyak peraturan dan minimum apa yang harus diberikan itu ada, lalu karena kerja sama, lalu bisa bersama-sama pada waktu mendapatkan ijazah juga mendapatkan ijazah terkait dengan sertifikat keahlian, tetapi sertifikat keahlian yang membelikan bukan institusi perguruan tinggi tetapi tetap saja LPJK Nas yang memberikan. Nah apakah nanti disini LPJK Nas sama seperti yang dimaksud disini, karena peraturan-peraturan untuk ke-PU-an yang saya tahu untuk bekerja memang harus punya sertifikat keahlian yang dikenakan.

Dari saya untuk sementara demikian dulu Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Bag aim ana kalau misalnya kita beri kesempatan supaya tidak terpotong. Saya silakan selanjutnya Pak.

ITS (AHMAD RUSDIANSY AH):

Terima kasih. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Bukan, saya Ahmad Rusdyan. Sebelumnya, mohon maaf. Saya juga lebih parah lagi, saya mendapat tugas baru jam 11 siang

tadi. Bahkan saya belum membaca ini Pak, tetapi saya kalau, terus terang saya agak, kalau orang Surabaya mengatakan, ini sesuatu yang penting tetapi persiapannya kurang begitu matang kalau dari kami tetapi selintas yang ingin saya dari yang saya baca disini Pak, saya melihat, saya kalau boleh tahu Pak, kami dari Perguruan Tinggi mungkin berpikir ini sebetulnya apa yang tujuan dari RUU ini sendiri.

ltu yang pertama, karena saya melihat ada sesuatu yang penting disini adalah masuknya penekanan tentang lnsinyur Asing. Nah kalau saya melihat ini secara selintas tadi, nampaknya ada di, dari Pasal5, Pasal6, Pasal 7, sampai Pasal9 itu adalah lnsinyur Non Asing. Sedangkan yang Pasal10, 11, 12, 13 itu adalah lnsinyurAsing. Setelah itu kalau saya melihat dari sini, kemudian ada hak dan kewajiban yang sama .antara lnsinyur Asing dan lnsinyur yang tidak asing. Pertanyaan saya dari Perguruan Tinggi apakah ini salah satunya ingin melakukan penyamaan standardisasi supaya asing boleh masuk ke sini dengan seperti ini ataukah sebetulnya kita ingin meningkatkan sebetulnya sejauhmana profesionalisme dari keinsinyuran kita itu sendiri.

lni saya tidak membahas dari sisi pasal demi pasal tetapi sebetulnya esensinya dari Undang­Undang Keinsinyuran itu seperti apa. Kalau tadi Bapak Pimpinan menyampaikan bahwa salah satunya adalah bagaimana melindungi misalnya dari moratorium yang berbeda antara lnsinyur dalam lnsinyur

6

ARSIP D

PR-RI

Page 8: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Asing. Kalau melihat semacam ini, terlihat bahwa tidak ada bedanya antara lnsinyur Dalam Negeri dan lnsinyur Asing, justru sama sekali karena hak dan kewajibannya Pasal 15 dan Pasal 16 itu sama. Nah apakah disini tidak ada sesuatu yang melakukan proteksi secara intelektual, secara akademis, sehingga tadi yang disampaikan oleh Bapak Pimpinan tadi bisa terwakili disitu.

Nah itu yang saya lihat disitu. Kemudian, yang ingin saya tanyakan juga ini Undang-Undang ini terkait dengan Keinsinyuran

juga ataukah kok sampai membahas mengenai organisasi lnsinyur sampai iuran dan sebagainya, apakah memang sampai selevel itu kita Undang-Undang ini perlu, saya terus terang belum begitu paham banyak tentang ini, apakah sampai mengenai ini. Kalau sampai kode etik oke, tetapi kalau misalnya sampai ke pembiayaan, sampai iuran anggota dibahas disini, apakah tidak terlalu jauh antara yang satu tadi bicara masalah yang sifatnya strategik dan yang satu adalah sifatnya adalah operasional suatu organisasi.

Kemudian yang ketiga yaitu mengenai fleksibelitas dari Undang-Undang itu sendiri. Kenapa saya mengatakan ini, salah satu dari penjelasan dari sini adalah mengenai tadi yang ditanyakan oleh Professor Nur adalah mengenai definisi dari pendidikan teknik. Saya baca di halaman 12 disitu ada pendefinisian mengenai teknik arsitek atau teknik sipil dan sebagainya. Padahal kenyataannya di dalam Perguruan Tinggi, pendidikan teknik itu sangat berkembang. Ada yang mungkin kalau di ITS baru memiliki T eknik Multi Media dan jaringan. ltu tidak ada disini Pak, ada teknik geomatika, teknik geofisika dan sebagainya. Nah apakah yang semacam ini memang perlu didefinisikan secara detail di dalam ini, sehingga kalau bukan itu berarti tidak masuk di dalam Undang-Undang semacam ini ataukah perlu suatu definisi yang lebih fleksibel yang membedakan misalkan teknik ini berbeda dengan yang peternakan, sesama lnsinyur, dulunya lnsinyur, sekarang berbeda, pertanian bukan masuk disini. Nah ini yang perlu didefinisikan secara jelas.

Jadi, kalau kami boleh memberikan suatu masukan kemudian bahwa yang dimaksud tadi apakah definisi dari keinsinyuran sendiri itu belum terlalu jauh jelas dari sini, tidak semua orang memahami apa definisi dari keinsinyuran. Misalkan saya mau tanya apakah Sa~ana Teknik lnformatika itu masuk disini atau tidak. Secara keilmuan dia menggunakan apa yang sarjana S.Kom., Sarjana Komunikasi atau, tetapi di sisi lain dia sebetulnya bagian dari keilmuan teknologi teknik itu sendiri. Nah ini yang perlu definisinya, karena ada 3 hal, term yang berbeda, teknologi, teknik kalau disini, ada rekayasa, ada keinsinyuran. Nah hal 4 ini definisinya seperti apa, mana yang lebih luas yang bisa meliputi bawahnya, mana yang lebih dalam, karena saya lihat disini ada rekayasa teknik, rekayasa juga teknik, teknik juga ini, ini definisi yang perlu suatu yang jelas, definisi apa bedanya sarjana teknik dengan seorang insinyur itu harusnya juga ada suatu pembeda, mana orang yang dinamakan sebagai seorang sarjana teknik itu boleh dinamakan sebagai insinyur, apakah seorang insinyur itu harus mendapatkan sertifikasi, apa arahnya kesana, saya juga ingin tahu, apakah seorang insinyur itu adalah orang yang harus mempunyai insnyiur profesional. Kalau di luar negeri mungkin ada Konvensional Engineer, be act dan sebagainya, apakah yang dimaksudkari itu arahnya kesana, menggiring orang supaya mendapatkan sertifikasi sebagai profesi engineer, itu sesuatu yang perlu digarisbawahi juga. Nah kemudian juga pertanyaannya kalau sekarang kebalikannya, kalau orang Indonesia yang mendapatkan sertifikasi dari luar negeri, profesi engineer luar negeri, apakah itu juga sesuatu yang balance juga yang masuk semacam ini, belum lagi ada yang sertifikasi, misalnya saya sendiri mempunyai sertifikasi dari Amerika tentang suplai ... profesional tetapi tidak, bisa jadi itu tidak diakui di dalam konteks ini.

lni yang mungkin secara definisi. Saya belum bicara masalah, tidak terlalu memahami mengenai pasal demi pasal tetapi secara konseptual semacam ini. Kemudian yang terakhir yang ingin

7

ARSIP D

PR-RI

Page 9: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

saya sampaikan juga bagaimana Undang-Undang ini sendiri dengan program KKNI yang sedang diusulkan saat ini, karena semua kurikulum pendidikan tinggi saat ini, itu akan mengarah kepada framework KKNI. Nah kami tidak melihat kaitannya bagaimana orang yang menempuh jalur profesional, ada juga jalur akademis itu bisa masuk di dalam suatu konsep.

Mungkin itu Pak. Mohon maaf, saya hanya memberikan gambaran, tidak menanggapi secara pasal demi pasal

tetapi mungkin esensinya mungkin perlu. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatu/lahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Saik . ... (rekaman terputus) sepanjang memahami persoalannya, kita maklumlah kita sibuk. Ya

paling tidak pada saat ini baca, ini bahan sudah dikirim kan. Terima kasih Sapak Ahmad Rusdiansyah. Sebelum kita lanjutkan, ini baru datang Pimpinan dari Komisi I juga ini, ini saudara Alimin

Abdullah atau nama saya di TS-nya ini, cuman biasanya TS mana, tidak hadir terus. Saik. lni yang kita khawatir Pak. Segitu Undang-Undang ini diketok, kita semua tidak berhak sebagai

lnsinyur lagi, senjata makan tuan. Saik, lanjutkan lbu Tineka Mandang dari ITS.

IPB (TINEKE MANDANG): Ya, terima kasih. Pertama-tama saya ingin menyampaikan permohonan maaf dari Sapak Rektor yang kebetulan

hari ini ada jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga mewakilkan kepada kami untuk hadir. Jadi, saya Tineke Mandang Kepala Pusat Studi Pengembangan llmu Teknik untuk Pertanian Tropika di IPS dan bersama saya ada Doktor Yanuar yang juga teknik juga, tetapi Beliau dari Teknik Tanah dan Air.

Saik. Mungkin memang pengetahuan masih minim tentang Rancangan Undang-Undang ini, karena

kami menerima ini beberapa menit yang lalu. Jadi, Bapak masih lebih beruntung Pak. Kami coba browsing di internet tetapi tidak ketemu juga. Yang ada hasil-hasil rapat dan dari situlah kami tahu, oh rupanya prosesnya sudah lama dan panjang, kelihatannya masing berputar-putar disitu juga, karena bahkan terminologinya juga masih dipertanyakan.

Kalau dimintakan pandangan dari IPB, bahwa IPB mendukung penuh tentu adanya Undang­Undang Keinsinyuran ini dalam kaitan dengan IPB sebagai Lembaga Pendidikan Penghasil Sarjana yang dalam daftarnya Pll Sarjana Pertanian itu masuknya lnsinyur Pak. Jadi, kami berterima kasih. Jadi, sejak lama memang sudah berpartisipasi dalam tevi. Pak Yanuar ini sebagai Pengurus juga di PII dan bahwa lulusan IPB dengan kualifikasi insinyur perlu mendapatkan pekerjaan dan dalam menjalankan atau mengembangkan profesinya memang perlu pijakan yang dilindungi oleh Undang-Undang tentunya. Dan bahwa kenapa kemudian kami menganggap penting Undang-Undang ini sebagai juga perlindungan terhadap tenaga SDM lnsinyur dalam tanda kutip Indonesia, karena sebetulnya dengan potensi SDA-nya Indonesia yang begitu besar, mestinya perlu diberi kesempatan yang sebesar-

s

ARSIP D

PR-RI

Page 10: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

besarnya kepada Tenaga lnsinyur Indonesia untuk berperan disana. Jadi, kita tidak ingin menyalahkan juga bahwa kemudian ada lnsinyur Asing masuk, tetapi mestinya lnsinyur Indonesia lebih tahu karakteristik Sumber Daya Alamnya dia sendiri, sehingga fungsinya punya nilai lebih dibandingkan dengan lnsinyur Asing misalnya. Jadi, seharusnya mendapatkan prioritaslah, mendapatkan kesempatan dan prioritas di dalam untuk lebih berperan.

Kemudian berkait dengan butir tersebut, lnsinyur Indonesia dalam hal ini memang perlu diatur kualifikasi yang dimaksud tadi itu dalam Undang-Undang Dasar itu kesempatan ini yang akan kita pakai untuk membahas hal tersebut. Hak dan Kewajiban memang sudah ditulis disini. Sebenarnya kami melihatnya lebih kepada bahwa kalau ini kemudian menjadi Undang-Undang, bukan sekedar hak dan kewajiban tetapi lebih juga kepada tanggung jawab kalau yang bersangkutan itu mendapatkan gelar dalam tanda kutip lnsinyur dengan profesinya itu mestinya tanggung jawabnya besar, bukan. Kalau dokter mungkin berhubungan dengan manusia, tetapi jangan juga dipikir bahwa karena itu menjadi lnsinyur berhubungan dengan benda mati, tetapi yang ada disitu manusia juga. Jadi, memang mungkin tidak langsung tetapi pasti ada tanggung jawab sampai kepada keselamatan, kenyaman dan sebagainya. Undang-Undang seharusnya juga mengatur persyaratan kompetensi sesuai dengan KKNI 86 atau standard 1 dan bagi mungkin nanti ada pemegang diploma IV karena memang itu masuk, apabila ini menjadi lnsinyur, waktu itu harus menudi KKNI tersebut dimana kompetensi analisis ini terpenuhi. Dan Perguruan Tinggi perlu diberi peran dalam mencetak lnsinyur sesuai dengan standard kualitas lnsinyur yang dimaksud. Misalnya kalau lihat bahwa, kami punya sarjana kedokteran hewan. ltu sarjana kedokteran hewan tetapi untuk dia menjadi Dokter Hewan ditambah dengan praktek yang seperti umumnya kita tahu. Nah apakah lnsinyur ini juga tidak seperti ini. Artinya tidak berarti kemudian pendidikan profesi itu harus dibawa keluar. Sebenarnya tidak juga dirancang untuk ada di Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Misalnya ya ini terjadi itu discuss dan itu yang bersifat umum. Catatan yang Rancangan Undang-Undang yang sempat kami baca ini: 1. Meregulasi mengenai gelar profesi keinsinyuran ini. 2. Regulasi sertifikasi lnsinyur Profesional termasuk regulasi tentang lnsinyur Asing dan regulasi

tentang pengembangan profesi lnsinyur. Lebih detail misalnya saya sempat catat, misalnya dalam menimbang butir c ini tidak jelas.

Kemudian, perlu lebih dispesifikkan seperti apa maksudnya rekayasa teknik masih tersebar dalam berbagai profesi. Maksudnya apa mungkin perlu diperjelas. Kemudian di Pasal 4A, yang dimaksud dengan pendidikan teknik ini juga perlu diperjelas, karena di IPS pun, IPS sudah diakui sebagai lnsinyur. Nah apakah kemudian IPS dianggap pendidikan teknik misalnya, demikian juga yang lain. Karena di IPS sendiri ada social ekonomi, ada seperti itu.

Nah ini perlu diberi penjelasan. Kemudian Pasal 4S Organisasi Profesi yang mana. Disini kami belum jelas ya apakah

organisasi profesi, karena misalnya untuk teknik pertanian kami punya organisasi profesi. Kalau itu yang dimaksud, Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia. ltu organisasi profesi kami. Nah apakah seperti itu. Nah kalau akan seperti itu, akan banyak sekali organisasi profesi yang harus mendukung ini.

Kemudian Pas a I 5 butir 1, lulus uji kompetensi. Ya ini memang juga belum diperjelas oleh siapa. Kemudian, Pasal 6-nya. Pasal 6, Registrasi oleh organisasi insinyur. Apakah yang dimaksud

disini Pll. Pasal 7 mengenai lzin Kerja, apakah boleh kita asosiasikan dengan izin prakteknya dokter,

apakah seperti itu? Karena kalau izin kerja ya cari kerja saja sudah susah apalagi harus pakai izin kerja Pemerintah. Nah ini yang mungkin perlu diperjelas apakah memang mirip dengan izin praktek. Kalau

9

ARSIP D

PR-RI

Page 11: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

izin praktek itu memang perlu ya. Nah apakah izin praktek insinyur namanya atau apapun, kalau izin kerja kan seperti TKI mau pergi ke ini harus pakai izin kerja. Mung kin itu yang perlu diperjelas.

Saya kira hal-hal lain karena memang belum sempat kami baca sampai yang belakang ini, nanti bahwa intinya ITS setuju dengan adanya Undang-Undang ini karena memang kami sangat berkepentingan dengan Lulusan yang dihasilkan oleh ITS perlu mendapatkan kesempatan dan karena mereka juga dalam kategori Pll itu juga lnsinyur sehingga perlu diberi kesempatan seluas-luasnya atau diberikan prioritas dan tentu dilindungi, puny a pijakan yang dilindungi oleh Undang-Undang.

Sehingga dengan demikian, terima kasih.

KETUA RAPAT: Saik. Terima kasih Su Tineke. Jadi, saya teringat tadi ada pertanyaan Pak Nur, hak ini posisinya dimana begitu ya? Jadi, saya

bukan mau jawab. Kita akan mengundang mereka juga minggu depan tanggal19 Juni, semua Asosiasi Profesi termasuk YATRI, HAKI kita undang Pak, termasuk IAI.ya. IAI malah lebih jauh, dia mengatakan bukan lnsinyur.

Saik, kita lanjutkan dulu ya. Serikutnya dari Politeknik Negeri Surabaya Pak Zainal Arif. Silakan.

POLITEKNIK NEGERI SURABA Y A (ZAINAL ARIF):

T erima kasih. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang dan Salam Sejahtera.

Saya dari Politeknik Negeri Surabaya. Tentang RUU Keinsinyuran ini, jadi kalau melihat tujuannya adalah untuk menjaga mutu dari

lnsinyur kita ya salah satunya, kemudian juga untuk meningkatkan atau menjaga juga supaya tidak kalah bersaing dengan tenaga asing. Jadi, intinya kami menyetujui adanya RUU ini. Hanya mungkin di dalam proses katakan penjaminan mutu, itu sebetulnya dari dulu itu proses seperti itu sudah dilakukan. Artinya untuk menjaga kompetensi dari lulusan perguruan tinggi ini, itu mereka harus mendapatkan ujian lagi setelah lulus dari perguruan tinggi, mereka harus mendapatkan ujian lagi tergantung rumpun ilmu apa yang mereka ambil. Misalkan kalau di tempat kami itu kebanyakan di bidang teknik elektro sehingga kalau ingin menerjuni 1 bidang misalkan di listrik, dia harus mengikuti ujian dan YAKI atau dari HG atau gabung dengan AKLI, sehingga proses penjaminan mutu insinyur ini sebetulnya sudah berjalan. Hanya mungkin yang perlu dilakukan adalah koordinasi dari masing-masing asosiasi profesi atau kesepakatan bersama, sehingga saya setuju sekali kalau dan setuju sekali jika asosiasi profesi ini diundang untuk pembahasan RUU Keinsinyuran di ...

Kemudian, dari sisi politeknik karena saya dari politeknik. Kalau politeknik ini secara KKNI, itu bisa dibagi pendidikan akademik, kemudian pendidikan advokasi, kemudian juga ada pendidikan profesi. Kami dari politeknik ini jalurnya adalah di jalur pendidikan advokasi. Nah di dalam pendidikan advokasi ini, ada materi yang berbeda dengan pendidikan yang akademik terutama di keterampilan. Jadi, ada sisi praktikum yang kita tambahkan disitu dan intinya adalah skill. Jadi, keterampilan. lntinya adalah dunia keDa, mereka harapannya menjadi lebih terampil dengan adanya bekal praktikum yang lebih.

10

ARSIP D

PR-RI

Page 12: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

Nah tentang sertifikasi sendiri, itu di tempat kami juga bekerja sama dengan misalkan dengan Koregal, sehingga kalau yang mengeluarkan sertifikasi itu harus dari Asosiasi Profesi, dari Perguruan Tinggi tidak bisa, maka untuk bisa membekali para lulusan itu dengan sertifikasi, kita harus merangkul Asosiasi Profesi dan itu juga sudah kami lakukan.

Nah hanya nanti saya ingin memperjuangkan lulusan dari politeknik ini, yang katanya D IV (Diploma IV) itu bukan sarjana, itu sesungguhnya salah besar, bahwa D IV itu selevel sarjana dan itu juga sudah diakui di Undang-Undang Perguruan Tinggi No. 12 itu menjadi Sarjana Science Terapan. Artinya disitu mereka juga ada bekal-bekal atau kemampuan yang memandai sehingga layak untuk disebut lnsinyur.

Kemudian juga untuk menjaga mutu · ini, saya juga mendengar bahwa sebelumnya ada kunjungan ke Jerman, mungkin pendidikan di Jerman dengan di Indonesia juga berbeda, karena mereka banyak mengacu ke lndustri. Artinya, hubungan industry dengan pendidikan ini lebih kuat sehingga mungkin ini di tempat kita yang harus kita bangun, link antara industry dengan pendidikan supaya menguatkan kompetensi dari para lulusan kita ini nanti.

Ya mung kin itu dulu dari saya dan mohon maaf saya tidak menyorot per pasal karen a juga baru mempelajarinya.

T erima kasih. Sekian dari saya.

Assa/amu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: T erima kasih Pak Zainal. lni Politeknik ya, memang sengaja kita undang bersamaan dengan Universitas Pendidikan

Teknik supaya kita melihat bagaimana kira-kira perbedaan visinya, karena semuanya ujung-ujungnya adalah sesuai Undang-Undang Pendidikan Tinggi, itu memang politeknik itu berhak mengeluarkan sekarang ini Magister Science Terapan loh, ini 82 juga 82 Teknik juga, bukan 81 tadi, D IV tadi, tetapi 82-nya, bahkan Doktor terapan ada.

Jadi, kita ingin mengintegrasikan bahwa semua praktek keteknikan yang sifatnya memang di atas sudah pendidikan tinggi yang gelarnya strata 1 ke atas itu, memanfaatkan produk yang bisa menjadi bahan bakunya profesi insinyur kan sebetulnya. Jadi, profesi keinsinyuran yang membutuhkan sertifikasi dan registrasi dan macam-macam itu, inputnya itu adalah sarjana teknik dalam RUU ini, tetapi saya berpikir ada sarjana science terapan akan dikemanai ini. lni yang menjadi pertanyaan kita, makanya kita undang mereka untuk mereka juga menyampaikan kira-kira pantaskah lulusan politeknik ini nantinya kalau di KKNI-kan lalu masuk ke dalam proses sertifikasi sama gelar insinyur juga. ltu yang harus kita bahas. Di KKNI ada aturan kesetaraannya, yang kita bertanya itu sekarang kebiasaan kita ini hanya mengakui pendidikan teknik insinyur dari tingkat teknik itu, sekolah teknik itu cuman diberikan teknik, kalau di politeknik belum diakui.

Nah ini makanya kita undang supaya mereka menyampaikan juga sampai sejauhmana mereka punya kompetensi ini sehingga kita bisa jadikan sebagai masukan bersama.

Silakan berikutnya dari Politeknik Negeri Bandung. Silakan Pak Meisutrisno.

11

ARSIP D

PR-RI

Page 13: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

POL TEK NEGERI BAN DUNG ( MEISUTRISNO ):

Baik. Terima kasih. Assalamu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakatuh.

lni saya juga baru mendapatkan materinya. Yang pertama, saya memberikan masukan yang pertama pada Pasal 2. lni saya

menambahkan pada huruf g, itu pelestarian lingkungan hidup. Saya ingin menambahkan dan kearifan local. Karena begini, ini untuk melindungi apabila ada insinyur asing datang ke Indonesia kemudian tidak didampingi oleh lnsinyur kita barangkali dia bisa berbuat apa saja, sehingga kita jaga dengan menambahkan suatu klausul kearifan local pada huruf g-nya.

Pada Pasal 3 ini, saya juga ingin menambahka bahwa pengaturan keinsinyuran ini juga bertujuan untuk adanya mendorong tanggung jawab dan standard layanan Pak, serta standard kompetensi yang mempunyai daya saing global, karena saya kira ini terkait apabila AFTA itu jalan, saya kira berkompetisi, berdaya saing dengan internasional sehingga pengaturan ini saya kira perlu berorietasi kesitu.

Terus kemudian kepada Pasal 4. Nah ini barangkali saya akan memberikan suatu ilustrasi sedikit Pak. Disini lulusan pendidikan, jadi yang dimaksud dengan lnsinyur adalah lulusan pendidikan teknik pada perguruan tinggi dalam negeri dan seterusnya. Nah kalau saya merefer kepada lnternasional Enginering Aliance, ini adalah menyatukan 3 reference, adalah Washington Accord, kemudian ... Accord dan Sidney Accord. ltu mereka membagi menjadi 3 jenjang kualifikasi atau 3 macam yang sebetulnya yang kesatu dan kedua sama yang kesatu, mereka membagi menjadi 3. Yang kesatu adalah yang disebut engineer atau lnsinyur secara umum, kemudian disebut lagi adalah Engineering Teknologis. Nah ini adalah Engineering yang mempunyai keahlian khusus. Nah sehingga kalau tadi antara politeknik dengan umum, yang engineer tecnologis itu adalah yang terkait dengan politeknik, sedangkan yang engineer umum itu adalah yang dari akademik bias any a.

Terus kemudian yang ketiga, engineering techinician. Nah engineering technician ini adalah di dalam KKNI kita, itu adalah yang sebelum sarjana. Jadi, level kebawah, itu menjadi engineering technician. ltu yang ada dalam Washington, Sidney dan W Accord itu dimasukan. Nah kenapa ini diatur oleh mereka, ini memudahkan mereka untuk disebut dengan engineering mobility. Jadi, ketika mereka berpindah dari suatu level ke level lain atau dari suatu Negara ke Negara lain itu terakomodasi dengan adanya aturan ini.

ltu yang terkait dengan Pasal 4. Terus kemudian Pasal 5. Nah di dalam Pasal 5 disini banyak menyebutkan sertifikasi, sehingga

dalam sertifikasi ini barangkali perlu dirujuk juga KKNI sehingga level kita itu mengikuti KKNI terus kemudian perlu juga disesuaikan, kompetensi kita itu perlu disesuaikan dengan kondisi internasional. Salah satu contohnya di kita IQF itu adalah KKNI, Indonesian Qualification Framework itu mempunyai 9 kualifikasi. Kalau di Australia 10, sehingga tidak matching satu sama lain, sehingga dalam aturan ini perlu dibuat suatu acara atau ide bagaimana menyatukan antara kualifikasi Indonesia dengan kualifikasi internasional. Nah ini juga di dalam yang tad saya sebut tadi, antara Amerika, Australia, lnggris juga membuat kesepakatan itu, sehingga kita dapat termediasi dengan itu.

Pasal 7 adalah kalau disini disebut dengan · izin kerja. Kalau yang say a tahu kalau di Australia itu namanya bukan izin kerja, tetapi license. Jadi, license itu diberikan tidak kepada semua engineer tetapi pada hal-hal atau engineering khusus saja, mereka rnemberikan, salah satu contohnya electrician. ltu karena biasanya license ini yang bersifat berbahaya biasanya atau mempunyai suatu bidang-bidang

12

ARSIP D

PR-RI

Page 14: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

khusus sehingga mereka harus punya license tertentu, punya standard tertentu. Nah kalau di Indonesia silakan saja, tetapi perlu dimulai dari yang penting untuk bertahap sampai kepada keseluruhan kalau semua dianalisa dari awal, saya kira mungkin problem di dalam ketenagakerjaan kita. ltu yang terkait dengan Pasal7.

Pasal 11 ini, saya loncat ke Pasal 11. Pasal10, lnsinyur Asing. lni adalah Pasal 11. Nah Pasal 11 tadi say a mencantumkan kearifan lokal. Nah disini perlu ditambahkan di dalam Pasal 11 itu bahwa lnsinyur Asing ketika kerja di Indonesia perlu bekerja sama atau didampingi oleh lnsinyur Lokal. Nah ini salah satu hal yang untuk menjaga kearifan lokal kita agar tidak terkalahkan oleh ide-ide mereka.

Kemudian, Pasal14. Pasal14, yang ingin saya tambahkan disini adalah bahwa pengembangan profesi insinyur, itu harusnya · menuju kepada pencapaian standard global, karen a kita akan berkompetisi dengan lnsinyur Asing. Jadi, kita perlu mengarahkan kualitas kita dalam berstandard global.

Kemudian, 1 lagi yang ingin saya tambahkan itu pada Pasal 16. Pada Pasal 16 ini saya menambahkan ada suatu kewajiban bagi seorang lnsinyur itu adalah perlu memberikan masukan kepada dunia pendidikan tentang kebutuhan atau kompetensi yang dibutuhkan oleh lndustri. Jadi, sehingga terjadi hubungan antara industri dan perguruan tinggi. lni salah satu ilustrasi. Kalau di Australia itu namanya Industry Skill Council. Industry Skill Council ini adalah saya kira hampir sama, profesi masuk didalamnya, Pll masuk didalamnya. Nah mereka itu memberikan masukan kepada dunia pendidikan tinggi sehingga capaian dari perguruan tinggi itu sesuai dengan kebutuhan industri.

Saya kira itu secara umum yang ingin saya sampaikan. Terima kasih atas kesempatannya.

KETUA RAPAT: Terima kasih, Pak Mei. Lanjutkan dari Jember Pak ya? Silakan Pak Nanang.

UNIVERSITAS JEMBER (NANANG DWI WAHYONO): Terima kasih. Assalamu'a/aikum Warrahmatul/ahi Wabarakatuh.

Berbahagia sekali bahwa kita bisa sharing pemikiran dengan kebersamaan. Saya barangkali masih sama dengan lbu Tineke, perlu diperjelaskan terminologi. Jadi, terminologi lnsinyur dalam arti penghargaan yang diberikan kepada seorang yang sudah menempuh pendidikan sa~ana pada bidang tertentu atau lnsinyur sebagai profesi, ini harus jelas disitu, dibedakan terminologinya. Karili berharap Undang-Undang yang akan diterbitkan bisa mengawal, bisa memprotek, bisa mempersiapkan hal ensure ke depan untuk bisa bersaing dan tetap berperan pada bangunan, kami setuju sekali. Namun jangan sampai munculnya Undang-Undang ini seperti yang disampaikan oleh Pimpinan Sidang tadi, banyak orang-orang yang kehilangan lnsinyur. lni harus betul-betul dijaga. Kalau lnsinyur dalam arti gelar, meliputi pendidikan teknik, mungkin arsitektur, teknik mesin, sipil, kemudian geogologi dan tentunya ada pertanyaan disitu, karena kebetulan Politeknik di Jember basic-nya di pertanian walaupun sudah punya kesehatan dan lain sebagainya, tetapi masih perlu dipertahankan antara terminologi sebuah penghargaan atau gelar dengan terminologi profesional, karena seperti kita ketahui . bahwa dalam bidang pertanian ada beberapa yang sangat-sangat bahwa itu adalah lnsinyur misalnya pada bio teknologi pertanian, bio dan. ahli pertanaman merekayasa genetik, ini tingkat kesulitannya, tingkat

13

ARSIP D

PR-RI

Page 15: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

teknologinya hampir mungkin sama atau melebihi beberapa teknik-teknik yang lain, sehingga masih tetap bahwa pertanian dalam hal ini didalamnya mungkin termasuk penengah kan jangan sampai menjadi yatim piatu ini peternak dan kehutanan, jangan sampai menjadi yatim piatu karena lahirnya Undang-Undang ini. Sehingga saran kami teknologinya harus, terminologinya harus diperjelas bahwa lnsinyur itu ini, kemudian x-nya sebagai profesi untuk ini dan harapan kami terminologi yang lama ini yang melingkupi pertanian ini juga diperoyok (kaset terputus)

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KETUA RAPAT: lya terima kasih Pak Nanang, lnsinyur dilarang masuk ke DPR barangkali bukan profesinya

barangkali. lanjutkan dari Unas silakan.

UNHAS ( ZAHIR Z ): Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jadi kami dari perguruan tinggi ini mengemukan tentunya perspektif dari perguruan tinggi juga pada dasarnya sebagai wakil dari Fakultas Teknik kami setuju bahwa rencana Undang-Undang Keinsinyuran ini diadakan karena tentunya kita tahu bahwa walaupun tidak seperti kedokteran yang langsung berhubungan dengan masnusia tetapi praktek Keinsinyuran juga itu membawa dampak kepada manusia, tentunya seperti kita lihat bangun Jembatan, sedangkan Jembatannya tidak di Desain benar ya kita di Indonesia untung belum ada nuklir misalnya. nah ini memang wajar kalau kita membuat suatu Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran ini, cuman kami dari perguruan tinggi ini bukanya kami mencari pekerjaan karena pekerjaan juga di Kampus cukup banyak yang kita inginkan ini, sebenarnya peran dari pada perguruan tinggi itu dalam sebenarnya menghasilkan lagi lulusan yang kopenten. kurikulum kita itu berbasis kopetensi lalu akan di uji lagi kopentensinya, bagaimana ini kira­kira kaitanya. syarat dari pada lnsinyur itu bahwa seorang di katanya lnsinyur itu uji kompetensi yang ini yang harus kita pertimbangkan, banyak perguruan tinggi yang sudah sebenarnya sudah memasukan kurikulumnya perkuliahannya memang sudah kopentensi dari pada beberapa teknologi yang sudah ada. jadi yang ingin kita pertanyakan ini adalah bagaimana sebenarnya konfersinya begitu perguruan tinggi sudah melahirkan sarjana T eknik sa~ ana teknik terapan nah ini bagaimana mengkorpensi ini untuk menjadi melangkahkan lnsinyur karena sudah di sepakati seorang sarjana teknik ini belum kesepakatan para PII itu bahwa sa~ana Teknik itu belum lnsinyur.

Bahwa proses RUU Keinsinyuran ini di harapkan tidak menghambat kreatifitas jadi seperti yang tercantum misalnya di bagian ketiga ijin kerja di pasal 7 disitu lnsinyur yang melakukan praktek keinsinyuran harus melakukan ijin ke~a dari Pemerintah mungkin kita bisa diskusikan kembali, karena seperti dikatakan tadi tanpa ijinpun juga sebenarnya banyak sarjana teknik kita yang tidak punya pekerjaan. nah ini barangkali yang ingin kita lihat kembali. intinya bahwa rencana Undang-Undang Keinsinyuran ini itu justru seharusnya mendorong kreatifitas, namun yang memenuhi standart, yang berikutnya mengenai organisasi lnsinyur.

Nah ini mungkin kerjasama bapak di DPR dengan Pll maka ini bunyinya memang seperti itu, usulan dari Pll itu pak. yang perlu kita pertimbangkan sebenarnya ini apakah seperti yang di tuliskan pada saat itu, apakah nanti Organisasi lnsinyur ini adalah organisasi lnsinyur di satu Prifesi atau

14

ARSIP D

PR-RI

Page 16: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

organisasi insinyur dimana didalamnya ada banyak profesi, nah ini baru yang mungkin di pikirkan. mungkin ini yang baru saya sampaikan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT: Memang harapkan tidak menghambat kreatifitas yang sudah punya gelar susah kerja pak. Baik

terakhir Politeknik Ujung Pandang. silakan.

POLTEK NEGERI UJUNG PANDANG (FIRMAN ): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua,

'Pertama-tama saya menyampaikan bahwa· apa yang di rancang oleh Bapak-bapak DPR ini dalam rangka membuat Undang-Undang Keinsinyuran, saya kira ini adalah langkah yang paling tepat kenapa, kalau di Malaysia sudah bisa merevisi Undang-Undang lnsinyurnya kita ini baru mau membuat Undang-Undang Keinsinyuran. saya membaca dan Naskah Akademik ini maka saya akan mengidentifikasi ada 6 masalah yang berkaitan dengan RUU lnsinyur, kalau kami kaitkan dengan yang lainnya maka kami berpendapat bahwa ada dampak yang mungkin harus kita juga perhatikan kalau nanti Undang-Undang Keinsinyuran ini di tetapkan,

Yang pertama, berkaitan dengan Pasal4 bagian (a) disitu di katakan bahwa lulusan pendidikan teknik pada perguruan tinggi yang berhak ikut di dalam profesi lnsinyur akan seperti itu, dengan demikian maka dampak yang harus kita pikirkan perguruan tinggi harus akan kualitasnya, sebagai input profesi.sebagai contoh di BAN-PT kalau kita ditanya berapa jumlah mahasiswanya dan berapa jumlah yang lulusnya itukan menurut saya semua adalah sifat administrasi, jadi saya menginginkan kalau ini Undang-Undang ini aditetapkan nanti perlu juga di fikirkan di perguruan tinggi agar supaya Lembaga Akreditasi yang di sebutkan bisa kita optimalkan atau bisa kita hadirkan untuk melakukan AsSesment.

Yang kedua, ini secara umum saja. didalam Undang-Undang ini banyak kita menyinggung, tentang lembaga profesi yang akan melakukan sertifikasi uji kopetensi, saya sampaikan bahwa profesi lnsinyur itu kami cakup berbagai bidang teknik ataupun tehnologi, ada yang namanya kontruksi, ada yang namanya namufaktur dan seterusnya. kalau banyak seperti ini, itu juga menurut saya di perlukan pula sebagai lembaga profesi untuk melakukan Assesment untuk melakukan sertifikasi uji kopetensi. ini juga perlu di pe~elas seberapa besar tanggung jawab lembaga profesi itu, karena kalau tidak itu akan menghasilkan nanti perbedaan dalam opini maka seharusnya lembaga profesi yang akan melakukan sertifikasi. dengan demikian kalau lnsinyur Indonesia yang berkualistas dan diakui internasional maka tidak ada jalan lain maka perguruan tinggi sebagai input dari pad a calon yang berkualitas.

Terakhir ini politeknik pak, jadi memang dulu politeknik di Pendidikan Diploma, tapi setelah ada Undang-Undang Perguruan Tinggi maka politeknik juga bisa menyelenggarakan pendidikan yang selevel dengan S1 yang disebut dengan S1 terapan. sebagaimana yang ada di Undang-Undang Perguruan Tinggi. tetapi pendidikan di politeknik lebih kepada spesifikasi. maksudnya kalau kita di perguruan tinggi politeknik teknik mesin masih umum kalau di politeknik kita mengenal teknik mekatronika, itu sudah lebih spesifik. maka apa yang disampaikan Direktur Polban maka Engineering yang sifatnya spesifik itu juga adalah egener yang bisa juga menjadi Input didalam profesi lnsinyur. saya kira itu dari saya mudah-mudahan apa yang saya sampaikan itu bisa juga di ben masukan saya

15

ARSIP D

PR-RI

Page 17: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

segera Undang-Undang lnsinyur ini kita bisa undangkan sehingga akan menjadi pedoban baik kita semua dalam rangka meningkatkan kualitas lnsinyur maupun pendidikan itu sendiri.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT: Pak Firman ini S2 nya ITB S3 nya juga ITB ya? baik ini teman-teman lebih komplit. jadi kita

sekarang buka dialog semua ngomong tapi jangan lama-lama ya? oke Pak Nanang.

F·PD (IR. NANANG SAMODRA KA, M.Sc.): Terima kasih

Saya dari Partai Demokrat tadi saya memberikan apresiasi kepada bapak-bapak ya, kalau tadi baru ada yang menyimpang di kasih tau, jadi tadi bapak dari UGM memang undangan yang kami berikan kapasitasnya mewakili Universitas pak. tentunya kenapa kita memerlukan pendapat dari universitas dari teknik menjadi bahan baku untuk lnsinyur rekayasa engenering atau terapan universitas UGM sudah oke, bukan pribadi kita jadi mungkin pimpinan nanti kita minta juga dalam kapasitas kelembagaan masing-masing ya agak tertulis juga supaya kita bisa lebih tau gitu referensinya. jadi itu yang saya tanggapi keseluruhan pak masukan yang kita tadi, kita baru membaca sama terus memberikan masukan tentunya saya harap ada pertemuan lagi atau ada masukan kepada kami.

Kemudian catatan-catatan saya ITS itu sendiri saya kira bagus masukannya tadi saya lebih tertarik kalau nanti bisalebih di dalami tidak hanya begitu sing kat. Definisi ini apa ya? dari bapak yang di Ujung Pandang saya baru melihat kualitas intektual jagonya orang ujung pandang, Universitas Hasanudin juga saya lihat di TV hanya demo saja tapi kalau kopetensinya bisa bersaing supaya local. masukan bapak di Bandung soal kearifan local tidak perlu catatan. saya pikir ini masukan menjadi pendalaman kita. Terima kasih

KETUA RAPAT: Baik langsung saja.

F·PDI·P (HONNING SANI): Terima kasih

Mungkin para seluruh Stake Holder dibidang universitas atau institute, saya mengucapkan terima kasih karena masukan-masukannya, yang pertama saya hanya mengingatkan bahwa kita mempunyai semangat yang sama yaitu bagaimana supaya lnsinyur itu mempunyai kekuatan terhadap permasalahan-permasalahan terutama di bidang profesian, saya sudah mendengar dari beberapa teman-teman dari UGM UNAS saya kira kalau kita mengacu kepada persoalan Undang-Undang ini kita barangkali sepakat bahwa ada peningkatan dari pada profesionalisme dari itu sendiri, cuman saya mau memberikan satu wacana bahwa Indonesia ini dengan evoria demokrasi yang terbuka itu terbuka kadang-kadang melakukan ekspansi yang jauh dari apa yang kita harapkan, pengalaman seperti yang di sebutkan tadi Direktur Politeknik Ujung Pandang bahwa apa yang di katakan bahwa Undang-Undang Nomor 18 tentang masyarakat konstruksi sudah jelas bahwa melakukan kopetensi dari pada kontruksi ada satu lembaga yang di bentuk. nah kembali kepermasalahannya adalah persoalan kepentingan ini masalah, jadi kalau tadi dikatakan apa kenapa LPJKN ini adalah kepanjangan dari LPJKN cuman sekarang soal persoalan kepentingan LPJKN ini hampir menyamai LPJKN ini masalah, ini persoalan

16

ARSIP D

PR-RI

Page 18: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

kepentingan jadi persoalanya sekarang adalah dimana kita mau letakan kompetensi ini. saya minta saran dari seluruh jajaran teman-teman. Nah Tujuannya dibuatnya Undang-Undang keinsinyuran ini kemana temen-temen dari pada stake holder melahirkan cindikiawan kemana arahnya? ada dua hal kompetensi itu ada dua hal di penguatan di Universitas maupun di institusi sendiri seperti tadi pada keinginan di perkuat ini supaya kompetensi dia selesai dia terakui sama seperti di belanda, saya kira ini. siapa yang berhak melakukan kopentensi ini, ini barangkali kami dari Fraksi PDI Perjuangan berharap sekali masukan dari teman-teman semua dari perguruan tinggi untuk memmberikan kepada kami kemana arah kompetensi ini sebaik-baiknya karena Eforia demokrasi kita nanti ada terbentur Undang­Undang nomor 18 itu sendiri, karena pengakuan pada satu lembaga akan mungkin akan kepentingan ini yang bermain disini apa lagi suatu lembaga saja, saya setuju beberapa teman-teman ada beberapa itu akan melahirkan ada beberapa lagi karena ada ketidak puasan ini masalah di Indonesia. jadi saran saya, saya tidak perlu jawaban saya hanya memohon ternan-ternan dari perguruan tinggi untuk untuk bisa memasukan cara kepada kami khususnya F-PDI Perjuangan untuk kemana arah kopetensi ini? Terima kasih

KETUA RAPAT: Baik kita lanjutkan,

F·PG (IR. H. EDDY KUNT AD I): Terima kasih. Bapak lbu anggota Panja Keinsinyuran para Wakil Ketua petinggi yang saya hormati. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebetulnya yang kita masut dengan Undang-Undang Keinsinyuran yang kita gugat adalah termasuk rekomendasi, bagaimana kita bisa di rekomendasi dalam Negeri dan juga di Luar Negeri dan otomatis kita dan bagaimana kita yang dari luar kedalam. supaya kita mempunyai kesetaraan, jadi kalau di perlukan semacem lembaga seperti ABED maupun ABA itu saya pikir itu ABED itu ada itu dari Asosiasi profesi yang sangat reputable begitu ABED memberikan akreditasi ataupun mengindors itu langsung lnsinyurnya jadi kaya lagu lnternasionalnya. jadi akhirnya di dunia ini di kuasai oleh mungkin di dua Negara yang benar satu Eropa kalau Amerika sudah jelas. Kita dimana apakah kita mau di anut salah satu cara meereka dengan menggunakan semacem institusi sehingga kita menjadi di akui, saya perlu mendapatkan masukan sebetulnya lebih kepada bagaimana kita menata didalam pengakuan itu akhirnya menguntungkan kita, kita keluar juga di akui terus sementara kedalam juga tidak mudah­mudah amat mereka melalui kaya salah satu proses begitu dia bertarung kita ini sudah melalui suatu proses.Nah saya pikir mungkin memberikan masukan nanti bisa di sampaikan tertulis itu adalah bagaimana kita menata itu tadi secara kelembagaan, tadi di sebutkan dalam Undang-Undang kaya Badan Sertifikasi begitu ya, lantas yang kedua juga kita mau menganut kemana, kalau kita didalam sertifikasi nasional banyak sekali SNI kita itu yang Copy Paste saja. apakah kita mau melakukan hal yang sama? tetapi kita menganggap bahwa yang kita anut adalah masa yang mempunyai reputasi internasional, sehingga memudahkan juga bagi mereka yang sudah diakui secara internasional salah satu badan yang akan moreover kesana dia ke Indonesia akan lebih mudah. atau semacam apa supaya punya identitas saja sebetulnya.

lnikan sebetulnya yang paling utama saja sebetulnya jadi di pengujian kesetaraan sekaligus apapun atau lulusan dari manapun nanti dari Indonesia tapi begitu dia mendapatkan pengujian ini kita sebagai lnsinyur Indonesia. jadi tidak lagi mungkin almamater penting untuk Net working kalau kita

17

ARSIP D

PR-RI

Page 19: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

bicara secara nasional kita menginkan lnsinyur kita mempunyai satu kelas. jadi saya melihat dalam pengakuan dalam industry paling tidak industry perminyakan yang pernah saya alami. saya rasa itu saja pimpinan. Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT: Terima kasih, lanjutnya Pak Mardani.

F-PKS (DR. MARDANI, M.Eng.): Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh bapak lbu undangan yang di hormati terima kasih banyak atas masukkannya.

Saya terlibat sejak di Baleg ini bareng dengan Pak Honing ini, jadi ada satu yang mung kin perlu masukan dari bapak ibu terkait terminologi dan definisi kita, kita masih punya kesulitan mendaftar karena kalau di daftar akan marah kalau tidak ada, kalau kita tutup namanya ilmu egenering ini selalu sehingga kemaren masih ada pendekatannya kemaren tapi masukan dari bapak ibu sangat di perlukan, berdasarkan ada 5 rumpun 6 rumpun yang sama irii kebawahnya bisa di tam bah ya?

Kalau dapat masukan itu karena disini bapak ibu kalau melihat itu tidak ada di badan, ada di batang tubuh di RUU ini adanya di penjelasan, tentang keteknikannya yang pertama soal teknik arsitektur yang kalau kita memanggil IAI itu di tolak, iya dia menolak dia tidak mau di bawah Keinsinyuran, yang kedua adalah Quality Insurance kita tidak akan banyak membahas tentang proses kependidikan keinsinyuran sudah ada di Undang-Undang 12 kita di hulunya itu sudah banyak sudah banyak aturannya tapi di hilirnya tentang profesi keinsinyurannya. mungkin masukan tertulis nanti kita lebih mudah untuk memilih. yang ketiga quality insurance, yang ketiga institutionalisasi sudah ada Organisasi lnsinyur ada Pll tapi masukannya bagus dari Universitas Hasanudin karena ini syarat umum apakah nanti satu Pll membawahi masing-masing profesi rumpun tadi, atau kita punya banyak rumpun harus kita pilih. yang terakhir memang kepemihakan kepada profesi adalah lnsinyur local yang dapat bersaing dengan 2015. ini ada masyarakat economic Asean dimana itu kalau tidak kita siapkan untuk boleh jadi seperti pak Satya bilang bahwa lnsinyur kita akan menjadi buruh atau pembantu di Negerinya sendiri. karena itu sesegera mungkin memang kita menyelesaikan draft ini untuk bisa di proses selanjutnya lebih cepat lebih baik.

Terima kasih

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Mardani, Lanjutkan silakan Nazaruddin Kiemas,

F-PDI-P ( NAZARUDIN KIEMAS ): Terima kasih

Pengalaman cengkareng itu Prancis Pak, waktu itu disana, saya Teknik lingkungan pak, tapi kalau sumber daya air dengan SDA. krenase cengkareng itu praktis saya desain, itu sampai saya maki­maki waktu tau say a lempar itu meja, jadi praktis cengkareng itu degsian kita pak 100% jadi kalau banjir tanggung jawab saya pak, kalau jalan itu saya. dan saya mengkoreksi perencanaan kalau mereka

18

ARSIP D

PR-RI

Page 20: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

mempunyai salah perhitungan. jadi kita perlu pengakuan disitu jadi dengan adanya ....... di kemudian hari taruh 2015 kalau ini kita tidak siap tdiak mempersiapkan diri jadi memang kita siap pak lnsinyur kita pak, mereka mempunyai sertifikat yang lain memang harus cepat mempersiapkan ini. soal nanti didalamnya masalah dalam Negeri kita kita perbaiki Undang-Undang ini. artinya memang idenya pasti terlambat yang kita bagikan ini masih Draft.

Jadi masalah Reportation semua pak di pernyikan itu paling banyak menghadapi orang asing perminyakan itu paling ban yak mengahadapi dalam orang asing hampir 1 00% perusahaan minyak pak. Nah ini justru Undang-Undang ini idenya itu datangnya dari tidak jelas tapi saya sangat senang kapal dari magalia lnsinyur tambang kita di bayar mahal ini aneh juga. nah itu saja pak Menu rut saya masalah Aspah yang akan datang 2015 segera di buat Undang-Undang standart pengakuan. T erima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT: Terima kasih Bung Nazaruddin Kemas, kami lanjutkan Pak lsmet.

F·PAN (PROF. DR. ISMET AHMAD): T erima kasih Bapak dan ibu sekalian yang menjadi Nara sumber,

Sebetulnya karena ini inisiatif DPR kita share saja saya pikir sudah di jelaskan oleh Ketua sebelum masuk tadi. secara prinsip minggu kemaren yang sudah juga memberikan pertemuan minggu kemaren sudah membuat pertemuan User BPP-PT dan lain sebagainya, memang berharap bahwa apa yang di produksi anak-anak hasil produksi paling tidak politeknik kemudian asesmen salah satu institusi, ini adalah Undang-Undang yang sifatnya tehnis hampir tidak ada politisnya kita hanya mencoba mencari jalan keluar supaya tidak ada tantangan teman-teman yang berprofesi kerekayasaan ini bisa terselamatkan jadi saya pikir ketua ini masih sangat Iebar ya, yang kita mengkerucutkan sampai sebelum menjadi inisiatif dokumen atau darft ini sampai kepemeritah. jadi kalau memang ada yang harus kita perbaiki. sjadi baleg tidak memegang gagasan hanya memberi frem saja. begitu ketua.

Terima kasih

KETUA RAPAT: Memang bijak Baleg ini, walaupun kita tidak kebagian jalan-jalan lagi ya?

F-PKS (IR. H. SIGIT SOSIANTOMO): Terima kasih

Kalau saya mungkin agak beda kalau tadi teman-teman yang lain ceritanya bab sertifikasi pak, kebetulan saya dengan Pak Honing ini Panitia RUU Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan kami

·ada pansus disitu, kami rasakan saat kami di Pansus itu daerah-daerah menunggu penanganan terbaik dari pada putra-putra Indonesia kalau kita tidak tangani oleh orang asing melalui investasinya itu yang pertama.

Yang kedua tentu daerah seperti Papua, NNT dan lain kita melihat daerahnya kalau kita bandingkan yang di jawa itu sang at jauh, tetapi mereka berkeinginan untuk mengejar ketertinggalan, tentu sebagaimana kita mengejar ketertinggalan kita dengan ternan-ternan seprofesi negara-negara

19

ARSIP D

PR-RI

Page 21: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

maju yang lain, oleh karena itu masukan yang kita butuhkan mungkin lebih kea rah proses, penjejangan yang lebih smut. yang pertama perguruan tinggi yang memiliki metodelogi mencetak lnsinyur itu bisa lebih aktif untuk membangun kelas-kelas jauh disana atau bentuknya kerja sama apa namanya perguruan tinggi lokal. yang kedua jangan sampai lulusannya kemudian secara di bandingkan itu jauh antara lulusan ITB dan lulusan Universitas Sarong. jangan sampai terlalu jauh ya, kalau mereka bisa mengembangkan diri atau mereka bisa memiliki kelebihan intelektual itukan karuunia Allah seperti orang ganteng. yang kedua kalau semangatnya meliver kepada ketua kita ini ketua pansus menginginkan agar ada semangat agar ada orang bekerja sebagai lnsinyur itu ada gairah jangan sampai di tutupi gairah itu, di putus dengan sertifikasi terus menerus lama-lama orang tidak pengen mengambillulusan Engener.

Yang terakhir pak kebetulan saya Arsitek memang mungkin ini di jadikan pertimbangan memang semangat kemaren kami ngisi nara sumber ini hari bumi di ikatan arsitek Indonesia, mereka semangat untuk memasukan RUU, artinya mereka ingin ada RUU lain. saya tidak ingin mengemboskan semangat RUU ini bagaimana dua-duanya jalan bareng. saya kira ini juga perlu masukan dua disiplin ilmu yang baik awalnya berangkat dari Egenering tapi bagaimana dua-duanya bisa jalan seimbang serempak sehingga ini menambah ruang hasanah kita semua. saya kira mungkin itu saja ketua, terima kasih waktu yang di berikan dan saya mahan mahaf karen a terlambat karen a abis ikut RUU lain.

KETUA RAP AT: lni maksudnya biar bapak-bapak tau DPR itu tidak santai-santai amat, jadikalau di gaji besar

maklumlah. silakan.

F·PG (IR. H. EDDY KUNT ADI): Terima kasih Rekan-rekan anggota Pansus dan Para Narasumber,

Saya pikir yang disampaikan sudah lebih gambling, tapi saya hanya ingin menegaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pemikiran yang tadi disampaikan khususnya dari ternan anggota, secara spesifik yang kita perlu waspadai apa yang kita hadapi pada 2015 ini dimana sumberdaya Manusia ini menjadi kekuatan kita, dan saya melihat hal yang sangat penting adalah kita tahu apa yang harus di lakukan dalam rangka kepentingan yang bisa di lakukan untuk membangun bangsa ini dimana banyak sekali pihak-pihak yang akan mudah 2015 ini akan berpindah apalagi yang saya ketahui bahwa jumlah lnsinyur yang ada di produksi oleh bapak-bapak yang mewakili ini sangat jauh di bandingkan dengan Negara-negara Asean ini mungkin mejadi suatu catatan yang penting tadi di sampaikan oleh Pak Sigit, bahwa proses ini menjadi penting sesuai bagaimana memproduksi yang maksimal menjadi tanggungjawab kita apa yang terjadi kalau memang kita dalam penekanan ini atau masa yang sudah menjadi persoalan banyak pihak-pihak asing akan masuk ke Indonesia tampa ada proteksi yang menjadi pemikiran bersama. saya pikir ini akan menjadi catatan penting masukan-masukan arahan dunia di mungkin di Ujung Pandang atau Bandung Jakarta apalagi di pinggir. apalagi kalau pengajar di pindah Irian atau Papua itu merasa di buang justru target kita harus membangun mengatur wilayah. saya kira itu sebagai tambahan. Terima kasih

20

ARSIP D

PR-RI

Page 22: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

KETUA RAPAT: Saya pikir semua sudah memberikan tanggapan. silakan.

WAKIL KETUA (DADOES SOEMARWANTO): T erima kasih Pimpinan,

Saya cuman ada satu hal yang ganjel tadi kesannya kita membuat Undang-Undang Keinsinyuran ini mempersulit mencari pekerjaan, belum kerja minta . ijin. bapak-bapak tadi sudah menyampaikan ini apa lagi kita bisa Praktek lnsinyur lagi. sebetulnya intinya adalah seperti bapak sampaikan tadi bergerak Globalisasi ...... apa lagi era global kita ini playing builtnya itu tidak, kalau tidak disamakan karena ini akan selalu terjadi gap seperti tadi bapak-bapak menyampaikan jangankan di dunia praktek di dunai akademis saja spesialisasi makin lama makin banyak, nah kalau itu kita· daftar dan tidak beri regulasi hal tentunya kita akan sulit nanti, menyamakan saya tidak ingin mengatakan bahwa kita tidak membuat proteksi tapi kita akan melakukan mempenahan dan pengembangan makanua proteksi kita ini tidak punya apa-apa. tinggal pengaturannya saja yang mungkin belum nah inilah salah satu langkah bagaimana kita bisa mencoba mengatur dalam konteks pembinaan supaya kita bisa lebih. mungkin itu tambahan saya dan supaya kita sangat bermanfaat dan nanti masukan­masukan kelembagaan sifatnya tertulis bisa kita bahas lebih lanjut.

Terima kasih

KETUA RAPAT: Silakan Alimin

F.PAN (IR. ALIMIN ABDULLAH): Terima kasih

Yang pertama kami berterima kasih, kalau saya lbu ada sesuatu yang agak menggelitik dokter itu pernah di sebarkan di Indonesia lalu lnpres kalau lnsinyur pada numpuk di Jawa ini walaupun keluaran Munchen lari-larinya ke jawa juga, barangkali kita punya rasa tanggungjawab sebagai lnsinyur, Negara kekurangan lnsinyur mungkin di lain pihak banyak nganggur mungkin juga harus di pikirkan oleh ...... menu rut saya yakni ini bukan hanya kebutuhan di DPR ini masalah kebijakan dan strategi kita membangun Negara harus juga semangat pemikiran dari keinsinyuran ini, jadi begini ya lbu dari segi tenaga saja begitu banyak air kita terbuang kita pakai, Norwegia itu 98% tenaga air pembangkit listrik padahal dia penghasil minyak nomor 5 didunia penghasil gas nomor 2 di dunia, kita sudah minyaknya kurang tidak bisa menggunakan Biotherma atau tenaga air, inikan kebijakan tiap-tiap para lnsinyur harus memberikan keputusan yang mengatur Negara ini, nah jadi menurut saya teman-teman kita mestinya lnsinyur termasuk banyak orang juga terus tereng. memang kita harus di beri sesuatu proteksi lama-lama bidang saya perminyakan memang kita tidak pernah memberikan sesuatu, batasan sesuai aturan yang akan menguntungkan engineering kalau di luar negeri di arab itu di gaji yang sama engineering yang lain. ini penyelenggaraan kita, kita yang menentukan di terima sama kita. Nah kemaren untuk Antariksa itu waduh Engineer kita di akui disana, mbok sekalian kita berubah ya, kalau kita kerja di America di gaji dollar. tapi kalau orang kerja di Indonesia bayarannya Dollar bukan rupiah jadi kita sudah menetapkan diri jadi kita ini tidak tau kapan klta berubah. jadi yang pertama penepatan harga diri kita itu penetapan bagaimana caranya, yang kedua tanggungjawab kita terhadap Negara supaya lnsinyur jangan numpuk di Jakarta, kalau kita ini kebijakan harus keluar kadang-kadang orang

21

ARSIP D

PR-RI

Page 23: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

asing lebih tau bekerja di Indonesia ini dari pada atau ketimbang kita, orang jepang sampai masuk ke kampong saya, saya masuk SMP meneliti tanah kita.

Nah selain dari itu saya nyakin juga saya ini punya kemampuan penemuan-penemuan yang di patenkan mestinya kita dukung, bagaimana kita mendukung hak paten itu ada, kita globalisasi karena kita punya nilai begitu dia bisa mendapatkan nilai tidak hanya di Negara kita dari luar juga karena dia ada forumnya mengenalkan atau menyampaikan hampir kita tidak pernah mendengar dari penemuan kita ini di pakai orang di luar padahal orang-orang misalnya pernah di luar itu punya pakai internasional, nah jadi barangkali Undang-Undang ini bagaimana supaya kita mengcreate kesana, supaya kita punya tanggungjawab kepada bangs a dan punya peninggalan atau temuan-temuan kita paten-paten yang kita bisa dapat untuk menjadi kekayaan Negara kita. Negara kita cukup luas tapi banyak yang tau tentang Negara kita nah ini saja barangkali Undang-Undang nya masih terbuka bu, kalau kita baca satu dua hari ini mudah-mudahan pulang nanti lebih mateng lagi, kirimkan saja pak ini masih terbuka ini Undang­Undang untuk kita semua untuk bangsa kita.

Terima kasih

KETUA RAPAT: Baik teman-teman dari Pansus saya pikir semuanya bicara begitu animo besar terhadap

Profesinya takut kehilangan profesinya saya tidak tau juga, soalnya kalau nanti Undang-Undang ini disahkan tahun ini jangan sampai undangan yang ini membuat kita tidak bisa di DPR lagi. RUU ini sebetulnya disiapkan oleh Baleg bukan berarti tidak ada masukan yang bisa memperkaya menyempurnakan. pertanya kita satu ya, bahwa RUU ini tidak mengatur untuk lnsinyur saja, jadi kalau lnsinyur saja bagaimana hak dan kewajiban tanggungjawab dan lain-lain tapi lebih jauh adalah bagaimana tanggung jawabnya terhadap masyarakat kalau dia menjadi lnsinyur itu harus ada. jadi yang paling penting bagaimana peran dia sebagai bangsa dan negaranya dan meningkatkan daya saing nah ini mungkin perlu di tambah lagi dan saya lihat RUU ini sebelum banyak bagaimana mengkodisikan itu, sehingga kami mengundang bapak ibu ini tolong masukan tertulis kita tetap tunggu yang diharapkan dari Pak Milton tadi adalah jangan sampai kalau RUU ini keluar pendidikan tinggi menjadi produsennya. ini juga di berikan masukan tertulis memang kita tidak sadar bahwa Undang-Undang lain yang sudah harus di korelasikan, Pendidikan Tinggi Undang-Undang. itu semua harus di lihat supaya nanti tidak ada yang terlewatkan, sudah duluan akhir begitu Undang-Undang ada sudah tidak bisa jalan lagi.

Silakan lbu Tina.

IPB (TINEKE MANDANG): Terima kasih

Saya ingin bertanya sesudah kalau mudah-mudahan kalau targetnya sudah selesai, kalau ternyata kalau kita mau adanya pengakuan usung ini kemudian apa di belakang itu yang ingin kita perjuangkan sebetulnya, karena kalau kita lihat Bappenas saja menetapkan Indonesia dengan asing sudah di bedakan saya sedih pada waktu saya menjadi proyek di Indonesia saya harus membayar orang Indonesia dengan 3,5 juta sebulan kemudian membayat Expert 1 0 us Dollar sedih sekali, makanya ini kita perjuangkan ini tetapi kemudian implikasinya apa? jadi mustinya adakan harus sinkron dengan kebijakan yang lain.

22

ARSIP D

PR-RI

Page 24: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

KETUA RAPAT: Oke, ada lagi? Jadi memang justru kita ingin supaya pengakuan itupun kita masukan ke dalam rumusan pasal­

pasal RUU ini, tidak sekedar minta ya? tapi dengan ketentuan-ketentuan mungkin salah satu itu betul karena kita mau meningkatkan Akreditasi setara dengan internasional bekerja sama dengan Asean. kalau sudah ada pengakuan lnternasional harus sama, disamping kita juga harus kasih Peraturan Pemerintahnya, Menterinya kita revisi juga kalau ini sudah keluar ya. Terima kasih

POL TEK UJUNG PANDANG (FIRMAN): Kebetulan kami dari politeknik kelamaan antisipasasi dari pendidikan tinggi, dalam bentuk satu

buku ya akan saya serahkan kepada Bapak.

KETUA RAPAT: lni dari Politeknik Ujungpandang. jadi ini kerangka pendidikan Politeknik jadi kita memang

sekarang harus politeknik itu bukan Pendidikan dibawah 81 lagi, karena dalam Undang-Undang Perguruan tinggi mempunyai Pendidikan yang Stratanya bisa mencapai Magister, tapi memang dalam pengaturan aja ya, tapi terapannya ini membuat mereka ini bukan Pendidikan Teknik ya. lnsinyur kan Akademi terapankan, Teknik terapan itu lnsinyurkan? mereka dari awal sudah terapan, nah mungkin yang membedakan dengan ilmu-ilmu Madiola, yang membeda kan kita dari llmu sosial dengan ilmu­ilmu di luar keteknikan. jadi Pendefinisian dari pada ruanglingkup keinsinyuran memang belum final, memang kalau dalam draft ini memang saking sulitnya, masukan di penjelasan karena mohon masukan tertulis dari pada bapak ibu. kita juga ingin mendapat masukan bagaimana membuat definnisi dari pada keinsinyuran ini dalam ruanglingkup yang lebih fleksibel, memingat perkembangan dari pada ilmu teknik ini sangat dinamis ya. ada salah satu masukan yang cukup bisa kita pertimbangkan dan cukup ilmu sudah ada definisinya dan sudah ada di dalam Pendidikan Tinggi. tapi mungkin ada lagi masukan yang lain, yang penting memang harus ada Devinisi dari yang lain pasal apakah lnsinyur itu adalah pasal? bagaimana kita membuat Undang-Undang atau apa yang mau kita buat.

ITS SURABA Y A (AHMAD RUSDIANSY AH): Sedikit Pak. Mung kin bapak supaya kongkrit jadi memanng persiapan kita memang. kurang begitu saya

terutama, bagaimana kalau dari Pansus ini membuat surat, sekali lagi dalam bentuk meminta secara tertulis pak, tapi nanti kami menyampaikan tapi akan lebih baik secara tertulis dan ini secara formal nanti kita harusnya di Perguruan tinggi harus juga pembahasan bukan pembahasan individual. karena memang penting sekali jadi. Terima kasih

KETUA RAPAT: Baik, kalau memang itu permintaannya Sekretariat di ulangi tapi dalam bentuk tertulis, dan

yang berikutnya tolong kalau kita mau draftnya kita kirim juga, supaya jangan bacanya baru 5 menit kan susah bacanya. padahal ini sudah 2 minggu lalu kita siapkan agenda ini nah itu saya yang tidak mengerti. kita mennyusun jadwal ini sudah 2 minggu yang lalu ini.

23

ARSIP D

PR-RI

Page 25: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053047-6107.pdf · Politeknik Surabaya Pak Zainal Arif, selamat datang Pak, Direktur Politeknik Bandung, ini

ITS (AHMAD RUSDIANSY AH): Saya khawatir kalau pemikiran kita yang sempit ini menjadi legitimasi bahwa ITS bicara seperti

ini, padahal sama sekali ini sesuatu yang tidak bisa di harapkan. jadi mahan di ulangi sekali lagi dalam membuat pernyataan.

KETUA RAPAT: Jadi pertama intruksi kepada sekretariat lagi untuk surat tertulis pak, dan yang kedua saya

ingatkan lni minggu depan itu kita sudah mempunyai rencana, untuk mengundang lkatan Alumni Indonesia. saya minta undangannya di kirim jangan dua hari sebelum acara ya dan di sampaikan . semua ini sudah ada jadwalnya, kemudian kami sampaikan kepada anggota pansus ya hari Selasa 25 juni kita akan mengundang lndustri strategis ini semua dalam konteks User. jadi ini semua ada jadwal.

Baik kalau tidak ada lagi saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak-bapak dan ibu­ibu khususnya pada perguruan tinggi maupun politeknik yang kami undang dan pada anggota pansus keinsinyuran, mudah-mudahan apa yang menjadi masukan han ini juga di rekam oleh Pll dan sekali lagi Tim ahli kita juga ada jangan lupa kita punya agenda minggu depan dan kesimpulannya sudah kita catat disini mengenai beberapa point kita bah as sekaligus saja ya.

T erima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(RAPAT Dl TUTUP PUKUL 16.40 WIB) Jakarta, 13 Juni 2013

a.n. KETUA PANSUS RUU TENT ANG KEINSINYURAN

SEKR

RUSMANTO S .. M.H. NIP. 1971121219970 1 001

.24

ARSIP D

PR-RI