ARS Makro Ekonomi Migas

download ARS Makro Ekonomi Migas

of 54

description

Ekonomi Energi Makro Ekonomi

Transcript of ARS Makro Ekonomi Migas

  • MAKROEKONOMI MIGAS

    ARSEGIANTOInstitut Teknologi Bandung

    Departemen Teknik Perminyakan2012

  • BAHAN DISKUSI

    A. KEBIJAKAN PUBLIK

    B. MODEL INTERAKSI MIGAS EKONOMI

    C. ALOKASI SUMBERDAYA

    D. SISTEM EKONOMI

    E. PRICING IN REGULATED MONOPOLI

    2

  • KEBIJAKAN PUBLIK

    3

  • Tujuan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Penyerapan tenaga kerja Distribusi pendapatan yang adil dan merata Stabilitas (inflasi rendah) Neraca Pembayaran (ekspor-impor, nilai tukar mata

    uang yang stabil) Perlindungan lingkungan

    4

  • Instrumen Kebijakan

    Alat pemerintah untuk mencapai tujuan makroekonomi:

    Kebijakan Fiskal (pajak/subsidi, belanja pemerintah) Kebijakan Moneter (money supply) Kebijakan penerimaan (upah kebijakan harga) Kebijakan ekonomi perdagangan luar negeri (kuota,

    tarif, nilai tukar)

    5

  • Variabel Kebijakan

    Variabel internal, indogenous variable yang dikontrol pemerintah

    Variabel eksternal, exogenous diluar kontrolpemerintah (cuaca, perang, kekeringan, pertumbuhanpenduduk (?))

    Induced Variable terimbas, terpengaruh tidaklangsung oleh kebijakan pemerintah

    6

  • Masalah

    Masalah adalah keadaan ketika hasil yang diperolehberbeda dengan yang diharapkan.

    Harga LPG 12 kg naik 20%. Ini pasti akan diikuti olehkenaikan harga barang-barang lain.

    Apakah ini masalah bagi masyarakat banyak? Apakah yang terjadi (realitas di sekitar anda)? Apa yang diharapkan masyakakat? Apakah hal tersebut menjadi masalah bagi anda?

  • Dari yang berikut ini, mana yang masalah optimisasi danmana yang kesetimbangan:

    Akhirnya saya membeli mobil Avanza warna putih. Biaya pemboran meningkat hampir lima kali. Setelah Pemerintah menaikkan pajak impor

    makanan, maka penjualan makanan impor menurun Pengangguran di Indonesia meledak dengan

    diberlakukannya AFTA. Mendekali lebaran, harga barang-barang mulai

    merayap naik.

    Masalah: Optimisasi & Kesetimbangan

  • Optimisasi

    Ilustrasi:Pemerintah berniat memberlakukan pajak terhadapusaha sewa rumah untuk meningkatkan pendapatan. Jika pajak terlalu rendah maka pendapatan juga rendah, tetapi jika terlalu tinggi maka sewa rumah menjadi mahaldan jumlah penyewa menurun sehingga pendapatanpajak juga rendah.

    Fungsi tujuan: maksimumkan perolehan pajakBatasan: jumlah rumah sewaDecision variables : pajak (tax rate)

    Optimisasi berkenaan dengan satu tujuan dan keadaanstatis (snap-shot)

  • Optimisasi Multi Obyektif

    Pemerintah ingin memacu ekonomi dengan menambahbelanja. Di sektor mana dana tersebut dibelanjakan? Fungsi Obyektif:

    maksimumkan nilai tambah, maksimumkan lapangan kerja, maksimumkan pemerataan pendapatan(atau minimumkan kemiskinan)minimumkan dampak inflasi dan lingkungan)

    Sintesiskan dalam satu tujuan dengan metoda AHP (Analytical Hierarchical Process).

    Catatan: untuk masalah ini gunakan model Input-Output

  • Optimisasi Dinamik

    Sebuah ruas pipa akan dibangun sepanjang 200 km. Volume gas yang akan dialirkan mengikuti pertumbuhanpermintaan. Kontrak menyatakan pada 2 tahun pertamagas yang dialirkan 100 MMSCFD, 3 tahun berikutnya300 MMSCFD, dan 10 tahun berikutnya 500 MMSCFDBagaimana anda mendesain pipa (diameter dankompresor) untuk memenuhi kontrak tersebut?

  • Optimum Pricing

    Sebuah cadangan gas yang baru ditemukan akan segeradikembangkan. Tiga calon konsumen siap menerima gas dengan penawaran harga berbeda. Pabrik olefin hanyabersedia membeli dengan harga US$ 5/MMBTU, sementara pembangkit listrik menawarkan harga beliUS$ 8/MMBTU. Kilang LNG menawar dengan hargaUS$ 13/MMBTU. Diketahui bahwa industri petrokimia mempunyaimultiplier 12, sedangkan pembangkit listrik 2,5 dan kilangLNG 1,2.Kepada pihak mana pemerintah menjual gas tersebut?

  • Pareto Optimum

    It is a condition where one can not be better-off without making someone else worse-off

    Cont

    ract

    ors

    Shar

    e

    0Governments ShareG2

    X*

    G1

    C1C2

    X

    Initially, the revenue split is in X When the split is changed to X*, one party will benefit at the cost of the other party loss

  • Pareto Safety

    Kont

    rakt

    or

    0 Pemerintah

    Pareto safety

  • Efisiensi

    Definisi:Output = -------------Input

    Dalam suatu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), 1 ton batubara di ubah menjadi 2000 Kwh listrik.

    Dengan menggunakan konversi:1 ton batubara mengandung 23,5 MMBTU1 Kwh ekivalen dengan 0,0034 MMBTU

    Maka efisiensi PLTU adalah(2000 x 0,0034)/23,5 = 0,289 atau 28,9%

    15

  • Efisiensi Teknis vs. Alokatif

    Dari 1 barel crude trhoughput jenis tertentu, KilangA menghasilkan 0,9 barel produk, sementara KilangB hanya menghasilkan 0,8 barel. Dikatakan bahwaKilang A secara teknis lebih efisien dari Kilang B.

    Kilang A menghasilkan 50% premium dan 30% kerosene, sementara Kilang B menghasilkan 30% premium dan 50% kerosene dari jenis crude yang sama. Apabila pasar lebih membutuhkan kerosendari pada gasolin, maka dikatakan bahwa Kilang B secara alokatif lebih efisien dari Kilang A.

    16

  • Efisiensi Global vs. Parsial

    Suatu lapangan yang diusahakan oleh Kontraktor Asingmenghasilkan 20.000 BPD sesudah cost oil, di manaKontraktor mendapatkan 15% sesudah pajak.

    Apabila dipegang oleh Kontraktor Nasional, perolehanminyak sesudah cost oil lebih rendah yaitu 15.000 BPD.

    Pengoperasian lapangan minyak oleh Kontraktor Asingmemberikan efisiensi global lebih tinggi, sedangkan olehKontraktor Nasional memberikan efisiensi parsial/lokallebih tinggi.

    17

  • Kesetimbangan dan Stabilitas

    Sistem A dikatakan stabil, sementara sistem B tidak stabil.

    Pada kondisi (a), kedua sistem dalam kesetimbangan, sementara pada kondisi (b), kedua sistem tidak setimbang

    Sistem A Sistem B

    (a)

    (b)

    18

  • Perpindahan Sistem

    Sistem ASistem B

    19

  • Suplai dan Deman Agregat

    Suplai agregat (aggregate supply) merupakanjumlah output yang akan diproduksi dan dijual olehpengusaha, untuk harga, kapasitas produksi, danbiaya yang ada.

    Deman agregat (aggregate demand) adalah jumlahyang akan dibelanjakan konsumen, perusahaan, pemerintah, untuk harga, pendapatan, dan variabelekonomi lain yang ada.

    20

  • Short run: wage rate is constant (low), contract between employer and employee

    AD

    Long Run

    Short Run

    Output

    Aggregate Price

    AS

    21

  • AD = f(price, income, taxes, government spending, money supply, future expectation)

    AD

    Output does not change (or increase infinitesimal)

    Short Run

    Output

    Aggregate Price

    AS

    Cost of adjustment = price increase

    P*

    P AD*

    22

  • AD = f(price, income, taxes, government spending, money supply, future expectation)

    AGGREGATE DEMAND

    Y = C + I

    Y = C + S

    Consumption

    Disposable Income (Y)

    Expe

    nditu

    re

    C(Y)Saving

    23

  • INVESTASI

    Category : 1. purchase of equipment2. adding to inventories3. construction of factories, houses, etc.

    Decision to invest Profit = Revenue Cost > 0Cost = f(interest rate, tax, labour, feedstock, etc.)Interest rate : nominal

    real = nominal inflation rate

    CPIt CPIt-1Inflation Rate = ---------------- x 100%

    CPIt

    In the long term, investment is volatile24

  • Penentuan Pendapatan Nasional

    Classical approach : all prices and wages are very much flexible and clear out the market

    Keynesian approach : all prices and wages are not flexible, especially in short term (working based on contract)

    AD

    Output

    Price

    ASAD AD

    Keynesian

    PriceAS

    AD

    Classical

    25

  • MODEL INTERAKSI MIGAS EKONOMI

    26

  • Tinjau: Y = y (E,R)di mana: Y = gross output dari sektor non-petroleum

    E = petroleum inputR = non-petroleum input

    Anggap y linearly homogenous, atau:

    =

    +

    Apabila produksi dianggap efisien, memaksimumkan

    y(E,R) PE E PR R

    akan menghasilkan: = dan = 27

  • Masing-masing dikalikan dengan E/Y dan R/Y , diperoleh:

    dan

    Dengan menganggap share migas (SE) tetap untuk range E yang luas, maka

    ES

    EE

    YY

    =

    00

    =

    EES

    YY

    E

    00

    lnlnEES

    YY

    E=

    EE SY

    EPEY

    YE

    ==

    RR SY

    EPRY

    YR

    ==

    28

  • ( ) [ ][ ]

    =

    =

    ==

    =+=

    +==

    =

    E

    E

    EE

    PyaEEya

    EyaP

    EyaaEbRaE

    Ey

    bRaEREyy

    SyEP

    Ey

    yE

    :maka

    Ey

    efisien dianggap ekonomiApabila

    1

    ,

    /11

    111/1

    /1

    Ini merupakan bentuk pendekatan permintaanenergi (migas) sebagai fungsi dari y dan PE. Di sinihanya menganggap y/E saja (ceteris paribus)

    29

  • [ ]

    ( )

    ===

    =

    ===

    =

    EEE

    EE

    E

    EP

    PayPyaPEP

    EPyaPya

    PE

    EP

    ys : Diperoleh

    efisien, yangekonomi Dalam

    )(

    P

    1

    Berapa besar permintaan minyaknya?

    Apabila: = 1 s = a (tetap) < 1 s = f(PE) > 1 Perubahan ketersediaan migasakan memberikan dampak lebih terhadapoutput

    30

  • ALOKASI SUMBERDAYA

    31

  • Production Possibility Curve (PPC)BA

    RANG

    KON

    SUMT

    IF

    0 1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    0 1 2 3 4BARANG KAPITAL

    PPC

    A

    B

    E

    C

    Managemen sumberdaya di C lebih efisien dari pada di DTidak mungkin mencapai produksi di E

    D

    merupakan tempatkedudukan kombinasi barangmodal dan barang konsumtif

    yang dapat dicapai padaefisiensi maximum, di manasemua potensi sumberdaya

    dimanfaatkan

    32

  • Ekonomi tumbuh apabila kurvaPPC bergeser dari PPC ke PPC*

    Perpindahan dari A ke A* menunjukkanpeningkatan efisiensi manajemen sumberdaya

    BARA

    NG K

    ONSU

    MTIF

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    0 1 2 3 4BARANG KAPITAL

    PPC

    A A*

    PPC*

    33

  • SISTEM EKONOMI

    34

  • Sistem Tertutup:

    PRODUSEN KONSUMEN

    TENAGA KERJA, MODAL, FASILITAS

    UPAH, DEVIDEN, BUNGA, SEWA (GNI)

    UANG

    BARANG & JASA (GNP)

    35

  • PRODUSEN KONSUMEN

    TENAGA KERJA, MODAL, FASILITAS

    UPAH, DEVIDEN, BUNGA, SEWA (GNI)

    UANG

    BARANG & JASA (GNP)

    EKSPOR IMPOR

    Sistem Terbuka

    36

  • Konsep Nilai Tambah

    OUTLETFINAL

    DEMANDFARM

    FARMER MARKET FACTORY

    Rp.5000

    Rp.500 Rp.1000 Rp.3000

    Rp.0 Generation of value-addedThe farmer Rp. 500The trader in the market Rp.1000 - Rp. 500 = Rp. 500The factory Rp.3000 - Rp.1000 = Rp.2000Outlet Rp.5000 - Rp.3000 = Rp.2000------------Total Value added Rp.5000

    Value-added : wage, rent, interest, devidend37

  • Commodity

    2005 2006 2007

    Price Quantity Value Price Quantity Value Price Quantity Value

    Orange $5/kg 2000 kg $10.000 $6/kg 2200 kg $13.200 $8/kg 1800 kg $14.400

    Milk $2/ltr 6000 ltr $12.000 $3/ltr 6000 ltr $18.000 $5/ltr 6000 ltr $30.000

    Nominal GNP $22.000 $31.200 $44.400

    Commodity

    2005 2006 2007

    Price Quantity Value Price Quantity Value Price Quantity Value

    Orange $5/kg 2000 kg $10.000 $5/kg 2200 kg $11.000 $5/kg 1800 kg $9.000

    Milk $2/ltr 6000 ltr $12.000 $2/ltr 6000 ltr $12.000 $2/ltr 6000 ltr $12.000

    Real GNP $22.000 $23.000 $21.000

    Menghitung GNP Nominal

    MENGHITUNG GNP RIEL PADA HARGA KONSTAN 2005

    38

  • Indeks Harga

    GNP Real

    GNP Nominal Deflator GNPImplicit 0

    t

    == N

    iiti

    N

    iitit

    QP

    QP

    Index) Price(Consumer CPI 00

    0

    t

    = N

    iii

    N

    iiit

    QP

    QP

    Other index : WPI (wholesale price index)39

  • NNP (Net National Product) = GNP - Depresiasi

    NI (National Income) = NNP Indirect Tax

    PI = NI Retained corporate earning

    Social/ insurance contribution

    Net interest payment to non household sector

    Transfer payment +

    DI (Disposable income) = PI Personal taxes

    PI (personal income) represents all income that are actually received by households (including transfer payment)

    40

  • GDP = C + G + I +X M where C = private consumption

    G = government expenditureI = investmentX = exportM = import

    41

  • Con

    sum

    ptio

    n (C

    )

    Income (Y)Y*

    C = f(Y)Dis-saving

    42

  • AVERAGE & MARGINAL PROPENSITY

    Average Propensity to consume: APC = C/YAverage propensity to save : APS = S/YAPC + APS = 1

    Marginal Propensity to consume : MPC = C/YMarginal propensity to save : MPS = S/Y MPC + MPS = 1

    43

  • DEMAND = CONSUMPTION + INVESTMENT

    Con

    sum

    ptio

    n (C

    )

    Income (Y)Y1

    Consumption

    Consumption + Investment

    Y0 Y2

    B

    C

    A

    Consumption + Saving

    44

  • Case Produksi(GNP)Deman

    Saving ReaksiKonsumsi Investasi

    A 500 475 50 25 EkonomitumbuhB 600 550 50 50 EkonomisetimbangC 700 625 50 75 Ekonomimenyusut

    Ilustrasi:

    Mula-mula, konsumsi = 475, dan saving = 25Investasi 50MPS = 25%

    45

  • In any situation (A), production (GNP) = 500, comprising of consumption = 475 and saving 25. Investment = 50. MPC = 75% and MPS = 25%. In that situation, demand (475 + 50 = 525) is higher that production (500), to drive the production higher.

    Production increases by 100 (situation B), consumption increases by 75 to become 550, while saving increases by 25 to become 50. Demand (550 + 50 = 600) is equal to production (600), so the economy is in equilibrium.

    Production further increases by100 (situation C), consumption increases by 75 to become 625, while saving increases by 25 to become 75. Demand (625 + 50 = 675) is less than production (700), so the economy declines.

    46

  • If income increases Y = $ 100MC = 0,80. Consumption increase C = $ 80 Saving increase S = $ 20

    Consumption of $ 80 is an income for other, who would spends 80%, i.e. $ 64, which is also income for other. This goes on consecutively.

    The value of money in market then:

    $ 100 + 0,8 x $ 100 + 0,8 (0,8 x $100) + ....

    or (1 + O 8 + O 82 + 0,83 + .... + 0,8n ) x Rp.100.000 ;

    or $ 100/(1-0,8) = $ 500

    MULTIPLIER EFFECT

    47

  • A person with revenue increase of $100 would increase the societys spending by maximum of 5 folds to become $ 500 as high. Such multiplication of this amount is called multiplier, which is calculated by the equation as follows:

    1 1Multiplier = ------------- = -----------(1 MPC) (MPS)

    MULTIPLIER EFFECT

    48

  • GNP secara alami menuju kesetimbangan (produksi sama dengankonsumsi). Tetapi tujuan ekonomi adalah full-employment GNP.Kesetimbangan ditentukan oleh permintaan yang bersumber padakonsumen, perusahaan, dan Pemerintah. Permintaan akanmeningkat apabila

    Konsumen membelanjakan lebih banyak Perusahaan meningkatkan investasi Pemerintah menaikkan belanja,

    Jika pajak diturunkan, konsumen akan berbelanja lebih banyak, dan Perusahaan akan lebih banyak berinvestasi. Instrumen pajakdan belanja Pemerintah ini disebut sebagai Kebijakan Fiskal.

    KEBIJAKAN FISKAL

    49

  • Where the additional income comes from ? Increase of wage Tax reduction

    MPC MPCTax Multiplier = -------------- = ----------

    (1 MPC) (MPS)

    Multiplier works in two directions:o Increase of income would drive the consumptiono Decrease of income would squeeze the consumption.

    TAX MULTIPLIER

    50

  • 51

    Disamping pajak, investasi oleh Perusahaan juga dipengaruhi olehbunga pinjaman. Dan bunga pinjaman dipengaruhi oleh suplai uang.

    KEBIJAKAN MONETER

    0

    Supply Curve

    Bung

    aBa

    nk

    Dana yang dapat dipinjamkan

    Kurva Permintaan

    51

  • 52

    Bagaimana Pemerintah mempengaruhi suplai dana?Bank umum wajib minyimpan sebagian uang simpanan nasabahdi Bank Sentral (Bank Indonesia) yang disebut simpanan wajib(required reserve), misalnya 10%.Seseorang menyimpan uangnya di Bank Mandiri sebesar Rp. 1 juta. Bank Mandiri hanya boleh memberikan pinjaman kepadanasabah lain sebesar Rp.900 ribu. Neraca kasnya:

    Aset LiabilitiesRp.100.000 reserves (required) Rp.1.000.000 Tabungan

    Rp.900.000 dipinjamkan

    52

  • 53

    Apabila Bank Indonesia menurunkan required reserve menjadi5%, maka neracanya menjadi

    Aset LiabilitiesRp.50.000 reserves (required) Rp.1.000.000 Tabungan

    Rp.950.000 dipinjamkan

    53

  • 54

    MAKROEKONOMI MIGASBAHAN DISKUSISlide Number 3Slide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Masalah Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Slide Number 39Slide Number 40Slide Number 41Slide Number 42Slide Number 43Slide Number 44Slide Number 45Slide Number 46Slide Number 47Slide Number 48Slide Number 49Slide Number 50Slide Number 51Slide Number 52Slide Number 53Slide Number 54