Arrime Final

90
Laporan Penerapan Manajemen 1

Transcript of Arrime Final

Page 1: Arrime Final

Laporan Penerapan Manajemen

Puskesmas Kurau Kecamatan Kurau

Kabupaten Tanah Laut

1

Page 2: Arrime Final

Kalimantan Selatan 2003

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan InayatNya kami dapat melaporkan implementasi Puskesmas Peduli Keluarga berupa penulisan Manajemen ARRIME yang kami laporkan dalam bentuk laporan kegiatan berikut ini.

Dalam pelaksanaannya banyak sekali kendala baik secara teknis maupun kondisi lokal spesifik yang menjadikan tantangan untuk melaksanakannya.Dalam laporan ini kami berusaha menyampaikan data/fakta dilapangan sesuai dengan keadaan di lokasi, namun kami menyadari banyak sekali ketidak-akuratan data namun itu sudah semaksimal mungkin untuk mendekati keadaan yang sebenarnya oleh karena keterbatasan SDM di lapangan dan perlunya motivasi yang lebih tinggi lagi dalam menghayati arti pentingnya Data bukan sekedar di atas kertas saja.

Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan Input dalam kegiatan Proses pelaksanaan Puskesmas Peduli Keluarga sehingga dapat memberikan Output dan Out Come sesuai dengan yang diharapkan dalam meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat sebagai tujuan akhir dari ketiga fungsi dasar Puskesmas.

Kurau , Juni 2003

Kepala Puskesmas Kurau

Dr.H.Taufiqurrahman HamdieNIP 140.366.138

2

Page 3: Arrime Final

DAFTAR ISIKata Pengantar…………………………………………………………………………………...2Daftar Isi………………………………………………………………………………………….3PENDAHULUAN I. Keadaan Umum Wilayah Kerja………………………………………………………….….4 II. Keadaan Umum Kesehatan Wilayah kerja………………….………………………………5BAB . I ANALISIS………………………………………………………………………………………..8Analisis UKBM ………………………………………………………………………………….81. Analisis Perkembangan………………………………………………………………………..82. Analisis Keterjangkauan………………………………………………………………………10 Analisis IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat)…………………………………………………..10Analisis IPKS (Indeks Potensi Keluarga Sehat)………………………………………………....11Analisis IPMS (Indeks Potensi Masyarakat Sehat)………………………….…………………..11BAB IIRUMUSAN…………………………………………………………………………….………..16BAB IIIRENCANAA. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)………………………………………………….…………25B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)……………………………………………….………28BAB IVIMPLEMENTASI………………………………………………………………………….……31A. Peningkatan IPKS (Indeks Potensi Keluarga Sehat)…………………………………….…...31B. Peningkatan IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat)………………………………………….34C. Peningkatan IPMS (Indeks Potensi Masyarakat Sehat)……………………………………...35D. Peningkatan Strata UKBM…………………………………………………………………..36BAB.VMONITORING…………………………………………………………………………………40IPKS (Indeks Potensi Keluarga Sehat)…………………………………………………………40 IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat)……………………………………….…………………..48 A. Tatanan Sekolah…………………………………………………………………….………..48B. Tatanan Rumah Ibadah (Masjid)…………………………………………………………….51IPMS (Indeks Potensi Masyarakat Sehat)………………………………………………………54BAB VIEVALUASI……………………………………………………………………………………. 57A. IPKS ( Indeks Potensi Keluarga Sehat)…………………………………………………….. 57B. IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat)……………………………………………………….57C. IPMS (Indeks Potensi Masyarakat Sehat)……………………………………………………57D. UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)…………………………………..58E. RAGPIE Matriks Untuk Evaluasi Kegiatan…………………………………………………59

3

Page 4: Arrime Final

KESIMPULAN…………………………………………………………………………………62Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..63

PENDAHULUAN

1. KEADAAN UMUM WILAYAH KERJA

a. Geografi/Demografi

Kecamatan Kurau terletak di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, jarak dari ibukota Kabupaten Pelaihari kurang lebih 41 Km dan jarak dari ibukota Banjarmasin kurang lebih 40 Km. Kecamatan Kurau terdiri dari 22 desa, hampir semua daerah di Kecamatan kurau terdiri dari daerah rawa-rawa dengan batas wilayah kerja sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Aluh-aluh- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Takisung- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bati-bati- Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa

Luas Kecamatan Kurau lebih kurang 268 Km² dengan jumlah penduduk 24978 jiwa, sebagian besar bekerja sebagai petani dan pekarjaan penduduk yang lain adalah sebagai nelayan, peternak, pedagang dan pegawai negeri.

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan dapat dikatakan cukup memadai, hal ini bisa dilihat dari sarana pendidikan yang ada di Kecamatan kurau, yaitu :

Tabel 1.Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Kurau Tahun 2002NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH

1 Taman Kanak-Kanak 12 Sekolah Dasar /sederajat 193 SLTP / sederajat 14 Pesantren 1

Sumber data : Laporan Mantis kec Kurau 2002

c. Transportasi

Perhubungan di wilayah Kecamatan Kurau dari desa yang satu ke desa yang lain, dari desa ke ibukota Kecamatan atau sebaliknya terkadang hanya bisa dilakukan dengan menggunakan perahu, klotok sepeda, kendaraan bermotor roda

4

Page 5: Arrime Final

dua serta roda empat, bahkan hanya dengan berjalan kaki terutama pada musim hujan.

2. KEADAAN UMUM KESEHATAN WILAYAH KERJA

Di Kecamatan Kurau terdapat 2 (dua) buah Puskesmas, yaitu Puskesmas Kurau dan Puskesmas Padang Luas. Dalam laporan ini kami menampilkan gambaran umum kesehatan wilayah kerja Puskesmas Kurau.

a. Wilayah Kerja Puskesmas Kurau

Puskesmas Kurau mempunyai wilayah kerja 12 desa, yaitu :

1. Desa Kurau (Non KKG)2. Desa Kurau Utara3. Desa Bumi Harapan4. Desa Handil Babirik (Non KKG)5. Desa Handil Gayam6. Desa Handil Suruk7. Desa Handil Maluka8. Desa Handil Labuan Amas9. Desa Birayang Atas10. Desa Birayang Bawah11. Desa Sungai Rasau12. Desa Pantai Harapan

b. Fasilitas Kesehatan

Tabel 2 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Kurau Tahun 2002

NOFASILITAS

KESEHATANJUMLAH KETERANGAN

1 Puskesmas Induk 1 Jl Kencana Kurau

2 Puskesmas Pembantu 3 Desa Hdl BabirikDesa Hdl SurukDesa Sungai Rasau

3 Polindes 64 Posyandu 165 Balai Pengobatan swasta 0

Sumber data : Laporan tahunan Puskesmas Kurau tahun 2002

5

Page 6: Arrime Final

c. Ketenagaan

Tabel 3Jumlah Ketenagaan Di Puskesmas Kurau Tahun 2002

NOKETENAGAN JUMLAH

1 Dokter 12 Bidan Puskesmas 13 Bidan Desa 84 SPK 35 Akper 16 Sanitarian 17 Analis 18 Tenaga pelaksana Gizi 19 Perawat Gigi 110 Pekarya kesehatan 011 TKS 1

JUMLAH 19 Sumber data : Laporan tahunan Puskesmas Kurau tahun 2002

d. Job Discription

1. dr. H. Taufiqurrahman. H /NIP. 140 366 138Sebagai Kepala Puskesmas Kurau

2. Kurdiansyah / NIP. 140 196 708, T M T 1987- Bertanggung jawab dalam ruangan Poliklinik dan peralatannya.- Bertanggung jawab dalam program PKM dan PSM.- Bertanggung jawab dalam program P2M (Diare, ISPA dan KUSTA).- Melayani penderita yang berobat ke Poliklinik.- Membuat pencatatan / pelaporan penyakit dan kunjungan di poliklinik.

3. Muhammad Ideris / NIP. 140 220 913, T M T 1988 - Petugas Sanitasi Puskesmas Kurau.

- Bertanggung jawab dalam gudang obat Puskesmas.- Membuat laporan pemakaian obat.- Melayani permintaan obat dari Pustu dan Apotik Puskesmas Kurau.- Membuat permintaan obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

6

Page 7: Arrime Final

4. Fatimah / NIP. 140 249 822, T M T 1990- Bertanggung jawab dalam ruangan KIA/KB dan peralatannya.- Membuat pencatatan dan pelaporan kunjungan Bumil, Anak dan

Buteki.- Mengadakan pemeriksaan Bumil.- Koordinator Bidan Desa

5. Gusti Nyoman Oka / NIP. 140 250 026, T M T 1990- Membantu kegiatan di Poliklinik Puskesmas Kurau.- Bertanggung Jawab dalam program P2M ( Tb Paru, Malaria dan

Rabies)- Melakukan kegiatan survailans pengamatan Penyakit.

6. Siti Aisyah / NIP. 140 298 576- Bertanggung jawab dalam program Gigi dan Mulut.- Bertanggung jawab dalam program UKS/UKGS.- Bertugas di Poli Gigi Puskesmas dan kegiatan pelayanan pasien gigi.

7. Heri Novriansyah / NIP. 140325 039- Bertanggung jawab dalam program laboratorium Puskesmas.- Bertugas dalam pemeriksaan dan pelayanan laboratorium.- Sebagai bendahara rutin Puskesmas.

8. Syamsudinoor / NIP. 140 339 464- Bertanggung jawab dalam program Perkesmas (PHN).- Koordinator Puskesmas Keliling.- Bertugas di Poliklinik Umum.- Koordinator Proyek KKG Tingkat Kecamatan

9. Mulyadi / NIP. 140 324 847- Koordinator program imunisasi dan Jurim Puskesmas Kurau.- Bertanggung jawab dalam ruangan apotik.- Melayani penderita yang mengambil obat.- Membuat sensus harian dan laporan bulanan obat-obatan yang dipakai

di apotik.- Sebagai bendahara pemungut harian.

10. Safariani / NIP. 140 358 295- Bertanggung jawab dalam program Gizi dan sebagai Tenaga Pelaksana

Gizi.- Pelaksana program Pozi beserta pelaporan.

7

Page 8: Arrime Final

- Membuat laporan bulanan kegiatan Puskesmas.- Bertanggung jawab dalam Program SP2TP.

B A B . IANALISIS

ANALISIS UKBM.

1. Analisis Perkembangan

Tabel 1.1 Rekapitulasi Tingkat Perkembangan Posyandu di Puskesmas Kurau Jan.2002

Sumber : Data Program Promkes Pusk.Kurau th 2002

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa posyandu dengan strata Madya ada 3 buah ( 18.8%) sedangkan strata Purnama ada 13 buah(81.2 %) karena hampir semua Posyandu cakupan DASnya tidak lebih dari 50 %, posyandu beringin di desa Handil babirik stratanya masih madya karena cakupan penimbangan balita (D/S) masih dibawah 50 % dan tidak memiliki program tambahan seperti penanganan Diare atau Ispa serta program lokal spesifik lainnya, begitu pula Posyandu Sentosa desa Handil Maluka masih Madya karena Cakupan KIA masih di bawah 50 % (belum memiliki Bidan Desa) dan tidak memiliki program tambahan.

Tabel 1.2 Jumlah Polindes di Wilayah Puskesmas Kurau tahun 2002

Posyandu Desa Kdr F.tbng KIA(%)

KB(%)

D/S(%)

Imun(%)

Progr.(+)

DAS(%)

Strata

Tunas Harapan Kurau 8 12 X 100 69.4 79.8 87.8 <50 PurnamaHarapan Bersama K.Utara 5 12 X 112 64.8 83.9 84.5 <50 PurnamaMelati K.Utara 5 12 X 112 64.8 83.9 84.5 <50 PurnamaCendrawasih B.Harapan 5 12 X 117 63.4 81.9 80.0 <50 PurnamaSukamaju H.B.Bawah 8 12 X 66.6 68.0 72.9 90.0 <50 PurnamaH.Bir.Atas 1 H.Bir.Atas 6 12 X 100 66.9 82.5 90.9 <50 PurnamaH.Bir.Atas 2 H.Bir.Atas 5 12 X 100 66.9 82.5 90.9 <50 PurnamaH.Gayam H.Gayam 5 12 X 91.3 74.6 77.7 81.0 <50 PurnamaMekar Sari H.Suruk 10 12 X 100 77.4 76.5 100 <50 PurnamaLab. amas H.L.Amas 10 12 X 72.0 71.5 66.5 88.0 <50 PurnamaBeringin 1 H.babirik 5 12 X 94.2 63.1 42.3 88.9 - <50 MadyaBeringin 2 H.Babirik 5 12 X 94.2 63.1 42.3 88.9 - <50 MadyaTenggiri 1 Sei.Rasau 5 12 X 100 67.5 81.9 87.8 <50 PurnamaTenggiri 2 Sei Rasau 5 12 X 100 67.5 81.9 87.8 <50 PurnamaSentosa H.Maluka 5 12 X 45.8 63.8 61.5 95.0 - <50 MadyaMenangin P.Harapan 5 12 X 89.4 74.2 75.9 94.4 <50 Purnama

8

Page 9: Arrime Final

NO NAMA DESA JUMLAH POLINDESKET

1 Kurau 12 Kurau Utara 0 Bersifat pemondokan3 Bumi Harapan 0 Bersifat pemondokan4 Hdl Birayang Atas 0 Bersifat pemondokan5 Hdl Birayang Bawah 0 Belum ada bidan desa6 Hdl Babirik 17 Hdl Gayam 0 Bersifat pemondokan8 Hdl Suruk 19 Hdl Labuan Amas 110 Hdl Maluka 0 Belum ada bidan desa11 Sungai Rasau 112 Pantai Harapan 1

JUMLAH 6 Sumber : Data Program Promkes Pusk.Kurau th 2002

Polindes masih belum cukup karena hanya terdapat 6 buah dari 12 desa, dan yang hanya bersifat pemondokkan ada 4 buah sisanya ada 2 desa yang sama sekali belum terdapat polindes ataupun pemondokan karena belum ada bidan desanya.

Tabel 1.3. Rekapitulasi Tingkat Perkembangan Polindes di Puskesmas Kurau Jan 2002Polindes Fisik Tempat

TinggalBidan

PengelolaanPolindes

Cakupan PersalinanPolindes

SAB CakupanKemitraanBidan&dk

KegiatanKIESasaran

DAS/JPKM

H.Lab.AmasStrata :Pratama

Ada,belum memenuhiSyarat

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

< 10 % Tersediaair bersihBelum adaSumber,Ada MCK

50-74% 12 kali <50%

Sungai RasauStrata :Pratama

Ada,belum memenuhiSyarat

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

< 10 % Tersediaair bersihBelum adaSumber,Ada MCK

50-74% 6-8 kali <50%

Hdl. BabirikPratama

Ada Bangunan tetap memenuhi syarat

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

< 10 % Tersediaair bersihBelum adaSumber,Ada MCK

25-49% 6-8 kali <50%

KurauStrata :Madya

Ada Bangunan tetap memenuhi syarat

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

20-29% Tersedia air bersih sumber air, dan MCK

50-74 % 12 kali <50%

Hdl. SurukStrata :Madya

Ada Bangunan tetap memenuhi syarat

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

20-29% Tersediaair bersihBelum adaSumber,Ada MCK

75 % 12 kali <50%

Pantai Harapan

Ada,belum

< 1 Km(di Pol.)

Ada, tak tertulis

< 10 % Tersediaair bersih

75 % 6-8 kali <50%

9

Page 10: Arrime Final

Strata :Pratama

memenuhiSyarat

Belum adaSumber,Ada MCK

Sumber : Data Program Promkes Pusk.Kurau th 2002

Dari tabel di atas pada 12 Desa di wilayah kerja Puskesmas Kurau hanya terdapat 6 Polindes, dari analisa perkembangan ada 2 Polindes dengan strata Madya (33.3%) karena pengelolaan Polindesnya ada namun tidak tertulis dan 4 Polindes dengan strata Pratama (66.6%) yang disebabkan cakupan persalinan di Polindes belum mencapai 10 % hal ini karena masyarakat belum menyadari pentingnya bersalin di Polindes dan kebiasaan bersalin di rumah dengan memanggil bidan agar dekat dengan anggota keluarga yang lain.

2. Analisis Keterjangkauan

Tabel 1.4 Analisa Keterjangkauan UKBM di Puskesmas Kurau Januari 2002UKBM Sasaran Unit Jumlah Cukup/Tak cukup

Posyandu Seluruh Balita 1/60-100 balita 16 CukupPolindes Seluruh desa 1/desa 6 Tak Cukup

Dari analisa keterjangkauan di atas menunjukkan UKBM Posyandu di wilayah Puskesmas kurau sudah mencukupi dan mencapai akses seluruh balita sedangkan Polindes masih belum cukup karena terdapat hanya 6 buah dari 12 desa dan yang lainnya hanya bersifat pemondokkan ( 4 buah) dan 2 desa belum terdapat bidan desa.

o ANALISIS IPTS Tabel 1.5 Analisis IPTS Tatanan di Puskesmas Kurau Januari 2002

Dari Analisa pada kedua Tatanan di atas pada umumnya tatanan sekolah belum berpotensi untuk sehat (85 %), begitu pula dengan tatanan tempat ibadah berupa mesjid (mayoritas masyarakat di wilayah kecamatan Kurau beragama Islam) menunjukkan belum satupun yang berpotensi untuk sehat (100%).

Tatanan JumlahBerpotensi Sehat Tak Berpotensi Sehat

Jumlah ( % ) Jumlah ( % )Sekolah 20 3 15,0 17 85 ,0Tempat Ibadah 13 0 0 ,0 13 100,0

10

Page 11: Arrime Final

o ANALISIS IPKS Tabel 1.6 Analisis IPKS ( 7 Indikator) Keluarga di Puskesmas Kurau Jan 2002

DesaJumlah

KKBerpotensi Sehat Tak Berpotensi Sehat

Jumlah ( % ) Jumlah ( % )Kurau 100 0 0 100 100BumiHarapan 100 35 35.0 65 65.0 %Hdl. Bir.Bawah 100 9 9.0 91 91.0Hdl Bir.Atas 100 12 12.0 88 88.0Hdl Gayam 100 10 10.0 90 90.0Hdl Suruk 100 9 9.0 91 91.0Hdl. Lab amas 100 10 10.0 90 90.0Hdl. Maluka 100 7 7.0 93 93.0Sungai rasau 100 12 12.0 88 88.0Pantai Harapan 100 1 1.0 99 99.0Hdl.Babirik 100 25 25.0 75 75.0Kurau Utara 100 10 10.0 90 90.0Total 1200 196 16.3 1004 83.7

Dari analisa di atas, desa Kurau yang merupakan daerah non KKG menunjukkan belum semua keluarga berpotensi untuk sehat (0%) namun desa Handil Babirik yang juga merupakan daerah non KKG justru menunjukkan KK yang berpotensi untuk sehat sebesar 25% , hal ini disebabkan desa Handil babirik merupakan daerah uji coba penerapan Puskesmas Peduli keluarga yang pertama bersama desa Kurau Utara (desa KKG) pada tahun 2001 dan sudah mendapat intervensi lebih dahulu dibanding desa lainnya.

Table 1.7 Data Cakupan Indikator IPKS Keluarga di Puskesmas Kurau Jan 2002

DESAINDIKATOR

SAB JAGA KB D/S DASTdk

merokokLantai Bkn

TanahKurau 90 21 52 30 0 38 100Bumi Harapan 97 15 53 24 54 62 98Hdl.Bir.Bawah 100 17 28 24 89 38 100Hdl.Bir. Atas 100 25 40 29 56 23 99Hdl. Gayam 88 28 42 28 80 30 100Hdl. Suruk 100 36 44 22 46 37 100Hdl. Lab. Amas 85 17 44 27 75 32 100Hdl. Maluka 81 18 40 17 60 33 100Sungai Rasau 97 25 49 30 75 36 100Pantai Harapan 100 1 47 31 25 31 100Hdl. Babirik 100 22 70 70 30 35 100Kurau Utara 83 32 73 60 97 29 100

Sumber data : Data Peka Pusk Kurau 2002

11

Page 12: Arrime Final

Dari Analisis terhadap 7 indikator yang dipakai di tempat kami jelaslah terlihat bahwa penyebab desa Kurau pada umumnya tidak berpotensi sehat disebabkan oleh belum terbentuknya DAS di desa tersebut, namun yang menjadi masalah utama di seluruh desa adalah rendahnya cakupan Jamban Keluarga yang saniter, yang paling menyolok adalah desa Pantai Harapan dengan cakupan Jamban keluarga hanya sebesar 1%, karena disana disamping kepemilikan yang rendah juga karena jamban keluarga yang ada atau dimiliki keluarga tidak saniter (Jamban cemplung)

o Analisis IPMS

A.Program Basic Six.

Tabel 1.8 Hasil Pencapaian Program Basic Six Tahun 2001Program Indikator Pencapaian TargetKIA    K4

    Linakes 88.0 % 74.4 %

85,0 %80,0 %

PemberantasanPenyakit Menular

    Imunisasi   Diare    ISPA

    Tb Paru

UCI Pusk343 (69.9%)Pneumonia 107 (60.8%)Kesembuhan 13 (100%)

Dari 13 diobati 100%

UCI Pusk.

47617680 % sembuh

Promkes PHBS Kecamatan Sehat III (dari thn sebelumnya Sehat I)

Kecamatan Sehat IV

Gizi   D/S  Distribusi Vit A  Distribusi Fe  Gizi kurang /buruk

82 %105.4% (Agst)76.70 %

0. 65%

80%90%90 %20 %

KesehatanLingkungan

·   SAB·    JAGA·    TTU·    TPM·    Perumahan

36.20%29.90%97.30 %99.4 %82.00 %

80 %80 %100%100%80%

Sumber : Data Cakupan Program(SP2TP) Pusk.Kurau 2001

12

Page 13: Arrime Final

Pada Analisa IPMS di atas Cakupan Linakes masih di bawah target 80% karena masyarakat masih ada yang bersalin dengan bukan tenaga kesehatan, cakupan pneumonia juga baru 60.8% dari target sehingga perlu peningkatan deteksi dini terhadap penyakit tersebut mengingat sangat berpengaruh pada kesehatan balita, begitupula dengan cakupan kesling dimana cakupan SAB dan Jaga masih rendah / jauh dibawah target.

Rapat Koordinasi tk.Kecamatan sebagai forum untuk menggalang kerjasama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan

B. Kualitas Pelayanan Tabel 1.9 Analisa Kualitas Pelayanan dari sisi provider.

Sisi PetugasKepatuhan

Standar PencapaianDiare 80 % 68.0 %ANC 80 % 81.9 %Kes. Bayi 80 % 64.7 %Imunisasi 80 % 84.5 %TB Paru 80 % 73.2 %Batuk Sesak Nafas 80 % 82.7 %

Sumber : Tim QA Pusk.Kurau 2002

Kualitas pelayanan yang masih di bawah standar adalah pelayanan diare, kesehatan bayi dan TB Paru.

C. Penampilan Fasilitas Pelayanan

Tabel 1.10 Hasil Observasi (Maret 2002) Penampilan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

ASPEK Poli Umum KIA/KB Poli Gigi Laboratorium Apotik Loket

Kebersihan 65.0% 67.0% 72.0% 54.0% 93.0% 87.0%

13

Page 14: Arrime Final

Kerapian 63.0% 45.0% 79.0% 52.0% 67.0% 87.0%Keamanan 92.0% 96.0% 87.0% 76.0% 87.0% 92.0%Kenyamanan 94.0% 91.0% 91.0% 89.0% 87.0% 93.0%

Sumber : Tim QA Pusk.Kurau 2002

Masalah Prioritas Fasilitas pelayanan berdasarkan Urgensi, pengaruh negatif

A. Poli Umum : Peralatan medis dan non medis kurang terjaga kebersihannya dan kurang dimanfaatkannya alat sterilisator

B. KIA/KB :Tidak tersedianya tempat sampah infeksius dan non infeksius

C. Poli Gigi :Kurang dimanfaatkannya sterilisator serta kurang tersedianya air bersih

D. Laboratorium :Peralatan Medis kurang bersih sebelum dan sesudah digunakan

E. Apotik :Tidak tersedianya daftar stok obat terbaru

F. Loket : Terdapatnya binatang pengganggu (tikus) pada malam hari.

D. Survey Kepuasan Pasien Tabel 1.11 Hasil Survey Kepuasan Pasien

Kepuasan PasienSisi Konsumen

Target PencapaianLoket 90.0 % 83.0 %KIA/KB 90.0 % 84.0 %Poli Umum 90.0 % 91.0 %Poli Gigi 90.0 % 78.0 %Apotik 90.0 % 75.0 %Laboratorium 90.0 % 85.0 % Sumber : hasil Survey Kepuasan Pasien oleh BPKM 2002

14

Page 15: Arrime Final

Sumber : hasil Survey Kepuasan Pasien oleh BPKM 2002

A.Loket: dari 18 % yang tidak puas ;- Yang merasa tidak jelas ke ruang mana untuk diperiksa 20,75%- Yang menyatakan petugas kurang ramah 1,89%- Yang menyatakan petugas masih lamban 50,94%- Yang keberatan dengan retribusi sekarang 26,41 %

B. KIA/KB : dari 16 % yang tidak puas ;- Kurang mengerti dengan penjelasan bidan sekeluar dari ruang periksa 32,43%- Yang menyatakan bidan kurang ramah 18,92 %- Pelayan bidan tidak sesuai dengan harapan 21,62 %- Kebersihan ruangan kurang 27,03 %

C. Poli Umum; dari 9 % yang tidak puas ;- Pelayanan tidak sesuai dengan harapan 26,31 %- Kurang penjelasan tentang penyakit obat dan saran lainnya 31,58 %- Yang menyatakan petugas kurang ramah 15,79 %- Kebersihan ruangan kurang 26,32 %

D. Poli Gigi ; dari 23 % yang tidak puas ;- Pelayanan petugas tidak sesuai harapan 11,76 %- Kurang penjelasan tentang penyakit, obat dan saran lainnya 29,41 %- Petugas kurang ramah 23,53 %- Kebersihan ruangan kurang 35,30 %

15

Page 16: Arrime Final

E. Apotik ; dari 25% yang tidak puas ;- Pelayanan petugas tidak sesuai harapan 20,83 %- Kejelasan tentang pemakaian obat, takaran / dosis kurang 37,50 %- Petugas kurang ramah 29,17 %- Kebersihan ruangan kurang 12,50 %

G. Laboratorium ; dari 15 % yang tidak puas ;- Pelayanan petugas tidak sesuai dengan harapan 19,35 %- Tidak mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan 45,16 %- Kebersihan ruangan kurang 22,60%- Petugas kurang ramah 12,90 %

BAB II

RUMUSAN

Tabel 2.1. Rumusan masalah, tujuan, intervensi hasil analisis ;

Rumusan Masalah Rumusan Tujuan Rumusan Intervensi

UKBM- 18.8 % Strata Posyandu

Masih Madya

- 66.6% Strata Polindes masih Pratama

- Baru 50% desa (6 dari 12 desa) memiliki Polindes

- Meningkatkan 100 % Posyandu Menjadi Purnama

- Meningkatkan 100% Polindes menjadi Madya

- Meningkatkan seluruh desa memiliki Polindes

-Pelatihan Tokoh Masyarakat-Pelatihan Program Tambahan seperti Ispa dan diare

-Meningkatkan Bangunan Fisik Polindes sesuai standar-Peningkatan Kesadaran Masy.utk bersalin di Polindes

-Advokasi ke Dinas Kes. untuk pengadaaan bidan desa dan kepada TOMA untuk mendirikan Polindes di desa.

IPTS- 90 % Tatanan Sekolah

belum sehat- 100 % Tatanan Rumah

Ibadah belum sehat

- 25 % tatanan Sekolah menjadi berpotensi sehat.

- 20 % tatanan rumah ibadah menjadi berpotensi sehat

·  Melakukan kunjungan sekolah terintegrasi dgn Program UKS, Kesling & PKM dlm mengatasi masalah air bersih.·  Upaya pengadaan Jamban

16

Page 17: Arrime Final

Rumusan Masalah Rumusan Tujuan Rumusan Intervensi

Sekolah·  Pengadaan Slogan “Larangan Merokok “·  Pembinaan Dokter Kecil melalui upaya menggali permasalahan yang ada sehingga timbul keinginan para guru dan siswa untuk mengatasinya.. Kunjungan Ketempat Ibadah. Pelatihan / Sosialisasi bagi petugas Saniter di tempat Ibadah (kaum)

IPKS- 83.7 % keluarga Belum

berpotensi sehat- 10 % keluarga tak sehat

menjadi sehat dalam 1 tahun kedepan pada tiap Desa

·  Peningkatan CakupanDAS melalui kampanye,dll· Penyuluhan Posyandu serta Home Visit·  Stimulan Jamban keluarga

Arisan Jamban·  Penyuluhan Arisan + Yasinan (PKBM) ·  Kampanye Jaga,Keluarga Sadar Gizi danPembatasan Merokok.

IPMS- Linakes Baru 74.4 %

- Cakupan ISPA Pneumonia Baru

60.8 %

- Tingkat Kepatuhan Petugas pada Kes.Bayi 60.6 %

- 80 % Persalinan ditolong Nakes

- Meningkatkan Cakupan Pneumonia Menjadi

80 %

- Kepatuhan Petugas pada Kesehatan Bayi 90%

Proaktif ke sasaran me lalui home visit serta konseling (Konsep Pus kesmas Peka)

Pemasyarakatan penggu naan buku KIA sehingga pengetahuan Ibu dan Ka der meningkat

Penerapan tatalaksana MTBSbaik di dalam gedung maupun luar gedung

Peningkatan Jaga Mutu program kes.Bayi

17

Page 18: Arrime Final

Rumusan Masalah Rumusan Tujuan Rumusan Intervensi

- Aspek Kebersihan pd observasi penampilan Labortorium baru 50%

- Kepuasan Pasien Pada Pelayanan di Poli Gigi dan Apotik dibawah

80 %

- Aspek Kebersihan ditingkatkan jadi 90%

- Peningkatan Kepuasan pasien di Poli Gigi dan Apotik menjadi 80 %

Pemberian Reward Pada Fasilitas pelayanan yang bersih.

Peningkatan Mutu pelayanan melalui keg.jaga mutu.

RUMUSAN INTERVENSI TATANAN SEKOLAH

Tabel 2.2 Hasil Analisis IPTS (Tatanan Sekolah)

Sekolah Air bersih Jamban Tdk Merokok Dokcil Kesimpulan

SDN.Kurau Sehat

SDN. Bumi Harapan I - - - Tak sehat

SDN.Bumi Harapan II - - - Tak sehat

SDN.Birayang Bawah - - - Tak sehat

MIS.Assanusiah - - - - Tak sehat

SDN. Birayang Atas - - - Tak sehat

SDN. Handil Gayam - - - Tak sehat

SDN. Handil Suruk I - - - Tak sehat

SDN. Handil Suruk II - - - - Tak sehat

MIS. Hidayatullah - - - - Tak sehat

SDN. Handil Maluka - - - - Tak sehat

SDN. Sungai Rasau I - - - Tak sehat

SDN. Sungai Rasau II - - Tak sehat

SDN. Pantai Harapan - - - Tak sehat

SDN Handil Babirik - Tak sehat

MIS.Handil Babirik - Tak sehat

SMPN.2HandilBabirik - - - Tak sehat

SDN Kurau Utara I Sehat

18

Page 19: Arrime Final

SDN.Kurau Utara II Sehat

MIN.Kurau Utara - - Tak Sehat

Jumlah = 20 5 14 6 6 S = 3

Persen (%) 25 % 70 % 30 % 30 % S = 15 %

Sumber data :

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Hanya 3 (15%) sekolah yang berpotensi sehat, sedangkan 17 (85%) sekolah

belum berpotensi sehat. Penyebab terbanyak tatanan sekolah yang tidak berpotensi sehat adalah :

o Sarana Air bersih, karena hanya 25 % sekolah yang memiliki sarana air bersih sedangkan 75 % masih belum memiliki sarana air bersih yang layak.

o Tidak merokok dan adanya dokter kecil hanya 30 %, sedangkan 70 % sekolah masih membebaskan merokok di sekolah dan belum mempunyai dokter kecil juga 70 %.

Atas dasar data tersebut di atas, rumusan intervensinya : Mengadakan advokasi untuk penyediaan sarana air bersih pada 15 Sekolah yang belum memiliki sarana air bersih. Melakukan Pelatihan dokter kecil, utamanya pada 14 Sekolah yang belum memiliki dokter kecil. Melakukan kampanye anti rokok dan pengadaan papan larangan merokok, utamanya pada 14 sekolah yang belum bebas dari asap rokok. Namun juga dilakukan advokasi pembuatan jamban sekolah pada sekolah yang tidak memilikinya.

RUMUSAN INTERVENSI TATANAN TEMPAT IBADAH ( MASJID )

Tabel 2.3 Hasil Analis IPTS (tempat Ibadah)Desa Mesjid AB Jamban T’merokok T.Sampah Kesimpulan

Kurau Nurul Azhar - - Tak SehatB.Harapan Alkarim - - Tak SehatH.Bir.Atas Al Faizin - - - Tak SehatH.Bir.Bawah Nurul Hidayah - - - Tak SehatH. Gayam Darussa’adah - - Tak Sehat

Fathul Qorib - - - Tak SehatH. Suruk Darul Muslimin - - - Tak SehatH.Lab.Amas Darul U’la - - Tak Sehat

Nurul Rahmah - - - Tak SehatH.Maluka Al Falihin - - Tak SehatSei Rasau Mujahiddin - - Tak SehatP.Harapan Al Mujahiddin - - - Tak SehatK.Utara - - - - - Tak SehatH. Babirik Al Mannar - - Tak Sehat

19

Page 20: Arrime Final

Jumlah =13 11 8 0 0 S=0Persen (%) 85% 62% 0% 0% S=0%

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : semua tatanan mesjid belum berpotensi sehat Penyebab terbanyak dari tatanan mesjid yang tidak berpotensi sehat adalah :

Tidak adanya pengelolaan tempat sampah dan larangan merokok di semua mesjid (100%)

Tidak memiliki jamban, karena hanya 62 % yang memiliki jamban sedangkan 38 % belum tersedia sarana jamban.

Atas dasar data tersebut di atas, rumusan intervensinya adalah :Melaksanakan advokasi kepada pengurus mesjid untuk pengadaan sarana

tempat sampah dan slogan larangan merokok pada seluruh mesjid.Mengupayakan stimulan pengadaan jamban utamanya pada 5 mesjid yang

belum memiliki jamban Disamping itu juga diadakan orientasi seluruh petugas saniter mesjid

(KAUM) mengenai tatanan yang sehat dikaitkan dengan kekhusu’an dalam beribadah serta penggalangan dana untuk pengadaan sarana air

bersih dan jamban, Kampanye anti rokok bersama tokoh ulama dan advokasi untuk merubah bak wudhu dengan sistim celup (statis) menjadi kran / pipa yang mengalir.

RUMUSAN INTERVENSI UKBM Tabel 2.4 Rumusan Intervensi pada setiap posyandu

Posyandu/ Desa Strata Rumusan intervensiTunas Harapan/Kurau Purnama Pelatihan Dana amal SehatHarapan bersama/K.Utara Purnama Pelatihan Dana amal SehatMelati/K.Utara Purnama Pelatihan Dana amal SehatCendrawasih/B.Harapan Purnama Pelatihan Dana amal SehatSukamaju/H.Bir.Bawah Purnama Pelatihan Dana amal SehatH.Bir.Atas 1/H.Bir.Atas Purnama Pelatihan Dana amal SehatH.Bir.Atas 2/ H.Bir.Atas Purnama Pelatihan Dana amal SehatH.Gayam/H.Gayam Purnama Pelatihan Dana amal SehatMekar sari/H.Suruk Purnama Pelatihan Dana amal SehatLabuan Amas/H.Lab.Amas Purnama Pelatihan Dana amal SehatBeringin 1/H.Babirik Madya Orientasi Tokoh Masyarakat (D/S)Beringin 2/H.Babirik Madya Orientasi Tokoh Masyarakat (D/S)Tenggiri 1/ Sei.Rasau Purnama Pelatihan Dana amal SehatTenggiri 2/Sei Rasau Purnama Pelatihan Dana amal SehatSentosa/H.Maluka Madya Orientasi Tokoh Masyarakat

(Program KIA/KB)Menangin/P.Harapan Purnama Pelatihan Dana amal Sehat

20

Page 21: Arrime Final

RUMUSAN INTERVENSI IPKS

Tabel 2.5 Daftar Intervensi peningkatan IPKS di tiap desa.

21

Page 22: Arrime Final

RUMUSAN INTERVENSI IPMS

1. Rumusan Pada Hasil observasi Penampilan Fasilitas Pelayanan adalah :

Desa Jenis IntervensiKurau Pengembangan Dana Amal sehat

Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Bumi Harapan Pembuatan Jamban keluarga Peningkatan Kesadaran Pemantauan Gizi

Hdl.Bir.Bawah Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziPenyuluhan/Konseling KB

Hdl.Bir. Atas Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Hdl. Gayam Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Hdl. Suruk Peningkatan Kesadaran Pemantauan GiziPembuatan Jamban keluargaKampanye Pembatasan rokok

Hdl. Lab. Amas Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Hdl. Maluka Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Sungai Rasau Pembuatan Jamban keluargaPeningkatan Kesadaran Pemantauan GiziKampanye Pembatasan rokok

Pantai Harapan Pembuatan Jamban keluargaPengembangan Dana Amal sehatKampanye Pembatasan rokok

Hdl. Babirik Pembuatan Jamban keluargaPengembangan Dana Amal sehatKampanye Pembatasan rokok

Kurau Utara Kampanye Pembatasan rokokPembuatan Jamban keluarga

22

Page 23: Arrime Final

- Rumusan Masalah Prioritas Fasilitas pelayanan berdasarkan Urgensi, pengaruh negatif

1. Poli Umum : Peralatan medis dan non medis kurang terjaga kebersihannya dan kurang dimanfaatkannya alat sterilisator

2. KIA/KB : Tidak tersedianya tempat sampah infeksius dan non infeksius

3. Poli Gigi : Kurang dimanfaatkannya sterilisator serta kurang tersedianya air bersih

4. Laboratorium : Peralatan Medis kurang bersih sebelum dan sesudah digunakan

5. Apotik : Tidak tersedianya daftar stok obat terbaru

6. Loket : Terdapatnya binatang pengganggu (tikus) pada malam hari.

Penyebab terjadinya masalah dari masalah yang tertera di atas adalah sebagai berikut :1. Kurangnya kesadaran petugas untuk menjaga kebersihan alat medis maupun

non medis2. Tidak adanya penanggung jawab khusus mengenai kebersihan peralatan di

poli umum3. Kesadaran petugas dalam prinsip sterilisasi peralatan medis masih kurang4. Sulit tersedianya air bersih di wilayah Puskesmas5. Kurangnya tempat cuci tangan di setiap ruangan pelayanan6. Pencatatan dan pelaporan mengenai obat-obatan di tempat pelayanan masih

kurang optimal7. Kurangnya rasa memiliki terhadap alat-alat kebersihan seperti tempat sampah

maupun sapu masih rendah sehingga walaupun sering dilakukan pengadaan selalu hilang

8. Bagian ventilasi pada ruang di Puskesmas terutama di ruang loket tidak mempunyai kawat pengaman sehingga dapat dimasuki binatang pengganggu

23

Page 24: Arrime Final

Rumusan Intervensi Pemecahan Masalah :1. Perlunya bimbingan kepada petugas untuk mempelajari pedoman dan panduan

yang ada2. Pemberian motivasi kepada petugas untuk mempelajari pedoman atau

panduan yang ada3. Perlunya usulan kepada tingkat yang lebih atas dalam Perencanaan Tingkat

puskesmas dalam rangka pengadaan sarana air bersih dan peralatan cuci tangan (wash tafel) di tiap ruangan pelayanan.

4. Usulan rehab/perbaikan untuk kawat pengaman di setiap ruangan Puskesmas.5. Perlunya reorientasi petugas dalam pelaksanaan Dekontaminasi Tingkat tinggi

(DTT).6. Menerapkan sistem pencatatan pelaporan yang baik di setiap tingkatan

3. Survey Kepuasan Pasien :

Rumusan masalah prioritas hasil survey kepuasan pasien berdasarkan prosentasi terbanyak : A.Loket :

Petugas masih lamban dalam memberikan pelayanan B.KIA/KB :

Pasien banyak yang kurang mengerti dengan penjelasan bidan C. Poli Umum : Kurangnya penjelasan tentang penyakit , obat dan saran lainnya D. Poli Gigi : Kebersihan ruangan kurang E. Apotik :

Kurangnya Kejelasan tentang pemakaian obat ,takaran dan dosis F. Laboratorium :

Kurangnya penjelasan maksud dan tujuan pemeriksaan

Penyebab terjadinya masalah dari masalah yang tertera di atas adalah sebagai berikut : 1. Sering pasien lupa membawa kartu berobat sehingga menyulitkan petugas

untuk mencari status pengobatan. 2. Petugas kurang kesadarannya dalam menerapkan KIE dan protap yang ada

dalam pemeriksaan pasien3. Kurangnya kesadaran petugas dalam menjaga kebersihan ruangan serta alat-

alat medis maupun non medis sebelum dan sesudah pemeriksaan. 4. Petugas sering lupa memberikan penjelasan tentang dosis dan aturan pakai obat serta tidak adanya etiket pada bungkus obat.

5. Petugas kurang kesadarannya dalam memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan

24

Page 25: Arrime Final

Rumusan Intervensi Pemecahan Masalah :1. Memberikan penyuluhan kepada pasien tentang pentingnya kartu

berobat.dan membenahi sistem penyimpanan status pada rak loket dan buku pencatatan /register status.

2. Perlu reorientasi petugas dalam penerapan KIE dan protap yang ada dengan memberikan reward kepada petugas yang melakukan pelayanan sesuai dengan daftar tilik.3. Peningkatan kebersihan ruangan dengan melengkapi peralatan kebersihan

dan penerapan standar penampilan fasilitas pelayanan4. Peningkatan kesadaran petugas mengenai penjelasan pemakaian obat

serta pengadaan tulisan etiket pada bungkus obat 5. Penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan perlu digalakkan

khususnya di Laboratorium.

25

Page 26: Arrime Final

BAB IIIRENCANA

A. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Tabel 3.1 Rencana Usulan Kegiatan

No IndikatorProgram / kegiatan

BiayaSumberBiaya

Target Lokasi

1.

2.

IPKS

IPTS-Sekolah

Pengembangan Dana Amal Sehat

Pembuatan jamban keluarga

Peningkatan kesadaran pemantauan gizi

Kampanye pembatasan rokok

Proaktif ke sasaran melalui home visit serta konseling (Konsep Peka)

Advokasi untuk penyediaan sarana air bersih pada 15 sekolah yang belum memiliki sarana air bersih.

Pelatihan dokter kecil utamanya pada 14 sekolah yang belum memiliki dokter kecil.

Kampanye anti rokok dan pengadaan papan larangan merokok utamanya pada 14 sekolah yang belum bebas dari asap rokok.

Paket stimulan

Paket penyuluhan

Paket kunjungan sekolah

Paket Pelatihan

Paket Penyuluhan

Dana Paket Puskesmas Peka.

Dana Paket puskesmas Peka

Peningkatan Cakupan indikator IPKS.

Peningkatan cakupan indikator IPTS.

Seluruh Desa sasaran sesuai masalah prioritas.

Seluruh sekolah sesuai masalah prioritas.

26

Page 27: Arrime Final

No IndikatorProgram / kegiatan

BiayaSumberBiaya

Target Lokasi

Masjid Kunjungan ke tempat ibadah.

Pelatihan / sosialisasi bagi petugas saniter di tempat ibadah (Kaum).

Paket kunjungan tempat ibadah dan pelatihan.

Seluruh Masjid sasaran.

3. IPMS

Cakupan Linakes

Cakupan Pneumonia

Peningkatan Aspek kebersihan di tempat pelayanan

Quality Assurance

Kepatuhan terhadap standar

Proaktif ke sasaran melalui home visit serta konseling (Konsep Pus kesmas Peka)

Pemasyarakatan penggunaan buku KIA sehingga pengetahuan ibu dan kader meningkat

Penerapan Tatalaksana MTBS baik di dalam maupun luar gedung.

Pemberian reward pada fasilitas pelayanan yang bersih.

Peningkatan mutu pelayanan melalui kegiatan jaga mutu.

Penyeliaan jaga mutu program Kes. Bayi, Diare dan TB Paru

Paket transport petugas.

Paket penyuluhan

Operasional Puskesmas.

Operasional puskesmas.

Paket QA

Paket QA

Dana Paket Puskesmas Peka.

Dana kegiatan operasional Puskesmas.

Dana rutin Puskesmas.

Dana Pelaksanaan QA

Dana Pelaksanaan QA

Peningkatan cakupan program KIA terutama Linakes

Peningkatan cakupan Pneumonia.

Peningkatan penampilan fasilitas pelayanan.

Kepuasan pasien di Poli gigi dan Apotik menjadi 90 %

Kepatuhan terhadap standar minimal 80 %

Seluruh desa sasaran.

Puskesmas dan wilayahnya.

Puskesmas Kurau

Puskesmas Kurau

Puskesmas Kurau

27

Page 28: Arrime Final

No IndikatorProgram / kegiatan

BiayaSumberBiaya

Target Lokasi

4 UKBMPosyandu

Polindes

Pelatihan tokoh masyarakat.

Pelatihan program tambahan.

Meningkatkan syarat fisik Polindes sesuai standar.

Menigkatkan kesadaran masyarakat untuk bersalin di Polindes.

Advokasi ke Dinas Kesehatan untuk pengadaan bidan desa dan kepada TOMA untuk mendirikan Polindes.

Paket revitalisasi Posyandu

APBD

SwadayaMasy.

Meningkatkan seluruh Posyandu menjadi purnama.

Meningkatkan seluruh Polindes menjadi Madya.

Seluruh desa memiliki polindes.

Desa Sasaran

Desa Sasaran

B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab / Pelaksana

Waktu Tempat

1. IPKS Pengembangan

Dana Amal Sehat Pembuatan jamban

Keluarga Peningkatan

kesadaran pemantauan gizi

Kampanye pembatasan rokok

Proaktif ke sasaran melalui home visit (konsep Peka)

Peningkatan IPKS minimal 0.10 dalam setahun berikut pada setiap desa sasaran.

Seluruh KK sasaran

Koordinator Pusk. Peka.

Setiap bulan pelaksanaan

Semua forum komunikasi yang telah dipilih.

2. IPTSA. Sekolah

Advokasi untuk Meningkatkan 15 sekolah Koordinator Setiap Sekolah

28

Page 29: Arrime Final

No Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab / Pelaksana

Waktu Tempat

penyediaan sarana air bersi pada 15 Sekolah yg belum memiliki sarana air bersih

Pelatihan dokter kecil

Kampanye anti rokok dan pengadaan papan larangan merokok,.

B. Masjid

Kunjungan ke tempat ibadah

Pelatihan/sosialisasi bagi petugas saniter di masjid (Kaum)

indikator sekolah sehat sehingga berpotensi sebagai tatanan sehat.(minimal 25% sekolah jadi sehat pd th berikut)

Idem

Idem

Peningkatan indikator agar masjid dapat berpotensi sehat.(minimal 20% masjid pada th pertama)

yg belum memiliki sarana air bersih

14 sekolah yg belum memiliki dokter kecil

14 sekolah yang belum bebas asap rokok.

Setiap masjid yang belum berpotensi sehat.

UKS dan staf lintas program.

Idem

Idem

Koordinator Kesling dan Promkes serta lintas program.

pelaksanaan kunjungan sekolah

Idem

Idem

Setiap bulan sesuai jadwal pusk.Peka.

sasaran

Idem

Idem

Masjid yang menjadi sasaran.

3. IPMSo Cakupan Linakes :

Proaktif ke sasaran melalui home visit serta konseling (konsep Peka), Pemasyarakatan penggunaan buku KIA sehingga pengetahuan ibu dan kader meningkat.

o Peningkatan cakupan pneumonia melalui

Peningkatan cakupan Linakes minimal menjadi 80 %.

Terjaringnya seluruh kasus pneumonia

Seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja

Balita dengan keluhan

Koordinator program KIA dan lintas program

Petugas poli MTBS dan seluruh bidan

Setiap bulan pada home visit dan setiap kegiatan KIA

Setiap hari pelayanan

Pada setiap forum komunikasi yang ditetapkan

Tempat pelayanan

29

Page 30: Arrime Final

No Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab / Pelaksana

Waktu Tempat

penerapan tatalaksana MTBS baik di dalam maupun di luar gedung.

o Peningkatan aspek kebersihan di tempat pelayanan dengan pemberian reward pada fasilitas pelayanan yang bersih.

o Quality Assssurance untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan jaga mutu.

o Kepatuhan terhadap standar melalui Penyeliaan Jaga Mutu program kes.Bayi, diare dan TB Paru.

(sesuai target) sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas peny. Tersebut.

Tercapainya citra bersih pada tempat pelayanan

Tercapainya output dan outcome pelayanan yang optimal

Idem

batuk pilek

Seluruh fasilitas pelayanan

Seluruh program puskesmas

Pelaksana program

desa

Seluruh staf karyawan pusk.

Tim QA dan seluruh staf pusk.

Idem

Setiap evaluasi bulanan (Lokmin)

Setiap hari kerja

Tiga bulan sekali

Puskesmas

Puskesmas

Pada tempat pelayanan

4. UKBMA. Posyandu

Pelatihan Tokoh masyarakat

Pelatihan program tambahan

B. Polindes Meningkatkan

bangunan fisik polindes sesuai standar

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk

Peningkatan seluruh Posyandu menjadi Purnama

Peningkatan strata polindes

Peningkatan Cakupan perslinan di

Posyandu madya

Polindes yang belum memenuhi syarat

Seluruh ibu hamil

Koordinator promkes dan staf lintas program

Pusk.dan aparat desa

Bidan dan staf lintas program

Sesuai jadwal yang ditetapkan

Dalam tahun kerja

Setiap hari kerja

Balai Desa

Polindes sasaran

Pada seluruh forum

30

Page 31: Arrime Final

No Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab / Pelaksana

Waktu Tempat

bersalin di Polindes

Advokasi ke Dinas Kesehatan untuk pengadaan bidan desa dan kepada TOMA / aparat desa untuk mendirikan polindes.

Polindes

Diperolehnya dukungan dan bantuan dari Toma/aparat maupun Dinkes

Dinkes dan Toma/aparat

Kepala Puskesmas dan staf

Terjadwal

komunikasi

Dinkes dan Desa sasaran

BAB IVIMPLEMENTASI

31

Page 32: Arrime Final

A. Peningkatan IPKS (Indeks Potensi Keluarga Sehat)1.Stimulan Jamban Keluarga

Stimulan ini diberikan kepada kelompok dasa wisma yang anggotanya belum memiliki jamban yang saniter. Stimulan ini diberikan dengan jumlah terbatas pada masing-masing kelompok dasa wisma dengan pola Arisan secara bergulir diantara anggotanya sehingga pada akhirnya diharapkan seluruh anggota dapat memiliki jamban keluarga sendiri.

Masyarakat bergotong royong dalam pembangunan jamban

melalui arisan jamban

2. Stimulan Pengembangan Dana Amal Sehat.Stimulan ini dilakukan di desa Kurau yang belum sama sekali

terbentuk Dana Amal Sehat, dengan diawali kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat berupa pentingnya keberadaan DAS dan hasil analisis indikator khususnya IPKS desa Kurau sehingga tumbuh kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan stimulan awal untuk kas sebesar Rp 1.000.000 , sedangkan pola serta besarnya iuran diserahkan kepada pengurus dan anggotanya sendiri.

3. Kunjungan Ke Keluarga Sasaran (Home Visit)Kunjungan Ke rumah keluarga sasaran dilakukan oleh seluruh staf lintas

program Puskesmas dan bidan desa juga melibatkan anggota BPKM di dalamnya yang dilaksanakan tiap tiga bulan sekali. Metode yang dilaksanakan adalah dengan membagi Tim yang masing-masing bertanggung jawab pada setiap Desa. Kunjungan dilakukan membawa format monitoring perkembangan IPKS dan KADARZI pada tiap keluarga yang dikunjungi sehingga petugas dapat memantau perkembangannya serta Penandaan (Labelisasi) pada stiker monitoring IPKS

32

Page 33: Arrime Final

dan KADARZI yang tertempel pada tiap rumah sasaran kelurga. Pada saat kunjungan juga dilakukan kegiatan konseling kepada keluarga baik dalam membahas permasalahan pada Kartu Kesehatan Keluarga (K3) , juga membahas permasalahan kesehatan lainnya. Hasil kunjungan direkap oleh masing-masing koordinator desa untuk diolah datanya di Puskesmas, data tersebut hasilnya dibahas dalam Lokakarya mini dan disosialisasikan kepada masyarakat lewat penyuluhan Posyandu , pengajian / arisan serta kegiatan Musyawarah masyarakat desa (MMD).

Petugas Puskesmas Kurau melaksanakan Kunjungan Rumah menghadapi medan yang cukup berat

4. Penyuluhan PosyanduPenyuluhan ini dilakukan oleh

Petugas Puskesmas maupun kader Posyandu yang membahas upaya peningkatan IPKS di Desa tersebut yang berasal dari data Pemantauan IPKS, juga dilakukan pemutaran Film seputar penyakit yang menjadi masalah dalam Kartu K3.

5. Penyuluhan Arisan YasinArisan / Yasinan merupakan

Community Based Organization (CBO) yang ada pada masyarakat Kurau yang merupakan tempat berkumpulnya anggota masyarakat secara rutin sehingga merupakan forum komunikasi yang sangat potensial dalam penyampaian misi

33

Page 34: Arrime Final

kesehatan, penyuluhan ini dilakukan melalui bantuan para tokoh Agama untuk menyampaikan aspek penyuluhan kesehatan yang bahannya sudah disediakan oleh Puskesmas.

6. Kampanye tentang tumbuh kembang anak (Gizi), Pembatasan rokok.Kampanye ini dilakukan dengan pemasangan spanduk slogan kesehatan

maupun pemasangan media poster-poster kedua pokok masalah di atas di tempat- tempat yang strategis di desa sasaran dan upaya pencanangan oleh kepala desa dalam mencapai Desa Sehat.

B. Peningkatan IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat)

1. Advokasi untuk penyediaan sarana air bersih dan Jamban pada Sekolah yang belum memiliki sarana air bersih dan Jamban. Kegiatan ini dilakukan melalui kunjungan ke Sekolah oleh tenaga lintas program (UKS, Kesling dan Promkes) beserta salah satu anggota BPKM mengenai indikator-indikator Sekolah Sehat berdasarkan data dasar yang diperoleh sesuai keadaan sekolah tersebut.

Jamban Sekolah merupakan salah satu indikator sekolah sehat (SD Kurau Kec. Kurau)

2. Pelatihan dokter kecil, utamanya pada 14 Sekolah yang belum memiliki dokter kecil. Pelatihan ini dilaksanakan di Puskesmas Kurau dengan menyertakan beberapa siswa kelas IV dan V SD sebagai cikal bakal Dokter Kecil di sekolah tersebut dan ditindak lanjuti dengan pembinaan pada saat kunjungan sekolah oleh petugas.

Kegiatan P3K yang dilaksanakan oleh Dokter Kecil di sekolah

34

Page 35: Arrime Final

3. Kampanye anti rokok dan pengadaan papan larangan merokok, utamanya pada 14 sekolah yang belum bebas dari asap rokok. Dalam upaya ini diperlukan suatu komitmen dari seluruh komponen sekolah untuk menciptakan kawasan bebas merokok di sekolah.

Kawasan bebas rokok di sekolah

4. Kunjungan ke Tempat Ibadah Masjid , dalam upaya advokasi kepada pengelola masjid dan tokoh masyarakat untuk menyehatkan tatanan tersebut berupa Pengadaan Sarana Air Bersih di Masjid seperti Sarana Air Wudhu yang pada banyak mesjid masih memakai sistem kolam yang airnya tidak mengalir sebagai tempat masyarakat mencuci kaki dan tangan serta berkumur sehingga tidak memenuhi syarat kesehatan karena dapat menularkan penyakit seperti sakit kulit dan lainnya sehingga perlu dibuatkan kran air yang mengalir pada tempat wudhu tersebut. Disamping itu juga dilakukan upaya pengadaan Jamban Mesjid dengan alasan kepentingan sarana tersebut dalam memudahkan beribadah karena menurut agama Islam menahan keinginan BAB dan BAK dalam sholat adalah makruh (tidak berpahala) ibadahnya, begitu pula perlu adanya slogan Larangan Merokok agar menyehatkan suasana tempat ibadah.

5. Sosialisasi kepada Petugas Saniter mesjid yang mengurusi seluruh perawatan tempat ibadah tentang indikator tatanan sehat sehingga tumbuh komitmen untuk melaksanakannya di tempat tugasnya masing-masing.

Sosialisasi bagi petugas saniter Masjid (Kaum) di Aula Pusk. Kurau

35

Page 36: Arrime Final

C. Peningkatan IPMS (Indeks Potensi Masyarakat Sehat)

a. Pemasyarakatan penggunaan buku KIA sehingga pengetahuan Ibu dan Kader meningkat, kegiatan ini bertujuan meningkatkan cakupan Linakes.

b. Penerapan tatalaksana MTBS baik di dalam gedung maupun luar gedung, dengan kegiatan ini diharapkan Balita yang mengalami penyakit Pneumonia dapat terdeteksi secara dini untuk mencegah morbiditas dan mortalitas penyakit tersebut.

Petugas melakukan pemeriksaan bayi di Ruang Pelayanan MTBS Pusk. Kurau

c. Pemberian Reward pada Fasilitas pelayanan yang bersih sehingga timbul semangat petugas dalam meningkatkan penampilan fasilitas pelayanan sehingga citra sebagai tempat pelayanan yang bersih tetap terjaga.

36

Page 37: Arrime Final

d. Peningkatan Mutu pelayanan melalui kegiatan jaga mutu melalui hasil yang diperoleh dalam kegiatan survey kepuasan pasien yang dilakukan bekerja sama dengan Badan Peduli Kesehatan Masyarakat (BPKM), sehingga dapat menjadi mediator keluhan masyarakat kepada Puskesmas

Salah satu peran BPKM dalam ikut menggali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat yang ada dalam ikut pembangunan kesehatan.

e. Penyeliaan Jaga Mutu program Kesehatan bayi, Diare dan TB Paru dengan Penggunaan Check list standar Pelayanan

D. Peningkatan Strata UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

1. Pelatihan Tokoh Masyarakat dengan menggunakan metode pelatihan simulasi berupa pemecahan masalah kesehatan masyarakat khususnya di Posyandu.

Pelatihan TOMA dengan metode simulasi di salah satu Desa Kec. Kurau

37

Page 38: Arrime Final

2. Pelatihan Program Tambahan sesuai situasi dan kondisi setempat misalnya penangan diare dan Ispa serta upaya peningkatan Program utama seperti KIA,KB,Gizi dan Imunisasi sehingga meningkatkan strata dari madya ke Purnama

3. Peningkatan Kesadaran masyarakat untuk bersalin di Polindes, hal ini dapat dilakukan dengan penyuluhan dan upaya inovatif seperti Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) yang dilaksanakan oleh bidan desa sehingga sebagai efeknya masyarakat akan terikat dengan bidan sejak hamil sampai persalinannya.

4. Advokasi ke Dinas Kesehatan untuk pengadaaan bidan desa dan kepada TOMA untuk mendirikan Polindes di desa, upaya ini dilakukan untuk mengatasi desa yang belum memiliki bidan desa serta Polindesnya.

5. Perlu dilaksanakan Revitalisasi kembali bentuk UKBM yang lain seperti POD karena di wilayah kami keberadaan POD sudah hampir punah dan perlu dihidupkan kembali berupa upaya ; Diseminasi informasi tentang manfaat dan fungsi POD bagi aparat desa dan masyarakat kemudian diadakan pelatihan kader POD di desa-desa terpencil barupa berbagai penyakit sederhana setempat yang perlu ditanggulangi dengan menganalisa 13 masalah dalam Kartu Kesehatan Keluarga (K3) dan Pembentukkan serta pengadaan obat-obatan POD dengan memberikan stimulan bergulir @ Rp.1.000.000 per POD( pada desa Kurau Utara dan Handil Suruk) dengan pola pengembangan diintegrasikan dengan program Dana Amal Sehat dan Posyandu sehingga berfungsi sebagai penyaring utama sebelum penderita berobat ke Puskesmas.

38

Page 39: Arrime Final

Ibu Bupati (Ketua TP.PKK.) disambut dengan kesenian daerah Sinoman Hadrah ketika kunjungan Lomba desa Di desa Kurau UtaraKecamatan Kurau

Lomba Mengarang Pesan Kesehatan yang diikuti wakil seluruh sekolah dasar Kec.Kurau yang dilaksanakan di SDN.Kurau

Kelompok Usaha bersama (KUB) penggemukkan sapi merupakan salah satu pemberdayaan keluarga dibidang ekonomi sehingga dapat berdaya dalam meningkatkan derajat kesehatan.

39

Page 40: Arrime Final

BAB VMONITORING :

1. IPKS

Tabel 5.1 Perkembangan Indikator IPKS di Desa Sasaran tahun 2002

INDIKATOR

BULAN

DESA

K BHHBB

HBA

HG HSHLA

HM SR PH HB KU

SABJan 02 90 97 100 100 88 100 85 81 97 100 100 83Juli 02 100 100 99 98 100 99 98 96 100 100 100 100Jan 03 98 97 97 96 96 100 95 91 92 70 96 95

JAGAJan 02 21 15 17 25 28 36 17 18 25 1 22 32Juli 02 24 45 25 38 44 42 28 23 31 17 25 36Jan 03 37 45 25 38 44 42 28 23 31 17 25 36

KBJan 02 52 53 28 40 42 44 44 40 49 47 70 73Juli 02 48 65 28 43 52 44 45 56 44 34 76 50Jan 03 48 64 28 43 52 49 50 55 44 34 76 60

D/SJan 02 30 24 24 29 28 22 27 17 30 31 70 60Juli 02 22 85 30 35 25 25 29 39 17 26 73 28Jan 03 23 83 35 33 30 56 51 54 25 56 70 56

DASJan 02 0 54 89 56 80 46 75 60 75 25 30 97Juli 02 13 54 89 100 100 70 82 87 96 60 67 98Jan 03 31 54 89 100 100 70 82 87 96 60 67 98

TAK MEROK

OK

Jan 02 38 62 38 23 30 37 32 33 36 31 35 29Juli 02 62 52 40 20 53 47 34 47 25 28 38 40Jan 03 84 53 40 35 53 45 35 45 47 32 40 42

LANTAI BKN

TANAH

Jan 02 100 98 100 99 100 100 100 100 100 100 100 100Juli 02 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100Jan 03 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan salah satu indikator IPKS yang masih merupakan masalah di wilayah Puskesmas Kurau

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Dilihat dari perkembangannya setelah Juli 2002 hampir disemua desa mengalami sedikit penurunan karena bertepatan dengan musim kemarau. Cakupan

40

Page 41: Arrime Final

Sarana Air Bersih di wilayah Puskesmas Kurau rata-rata sudah cukup bagus oleh karena semua pemanfaatannya menggunakan air yang memenuhi syarat kesehatan walaupun daerah Kurau merupakan daerah yang sulit air namun karena kesadaran dan swadaya masyarakat yang bahkan mau membeli untuk memasak dan minum, mereka mempunyai tempat penampungan sendiri dimasing-masing rumah tangga. Karena kesadaran yang sudah makin membaik terutama selama proyek KKG berlangsung , Insidensi penyakit Diare dari tahun ketahun terus menurun .

Sumber : Data Program P2 Diare Pusk.Kurau 2002

Pembuatan Sumur bor yang merupakan salah satu Sarana Air bersih (SAB) Di desa wilayah Pusk.Kurau

41

Page 42: Arrime Final

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Pada umumnya semua desa cakupan Jaga masih dibawah 50 % hanya 3 Desa yang memiliki cakupan diatas 40 % yaitu Bumi Harapan, Handil Gayam dan Handil Suruk, sudah sejak dulu Jaga merupakan masalah utama sanitasi lingkungan di wilayah Kurau hal ini karena faktor kebiasaan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan menggunakan jamban Cemplung sebagai sarananya, begitu pula kalau pergi ke kebun atau sawah lebih cenderung menggunakan semak-semak atau disekitar pohon untuk membuang tinja.

Dari hasil monitoring menunjukkan peningkatan cakupan yang berarti seperti di Pantai harapan dan Handil Suruk yang secara umumnya dilakukan pendekatan arisan jamban serta penyuluhan / konseling pada setiap kesempatan forum komunikasi.

Jamban cemplung di sekitar sungai yang bukan merupakan jamban saniter

42

Page 43: Arrime Final

Sumber : Data Program Kesling Pusk Kurau 2002

Peningkatan cakupan Jaga ini cukup signifikan dengan penurunan kasus diare seperti yang telah dibahas pada cakupan Air Bersih di atas.

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Cakupan KB di desa Handil Babirik paling tinggi mencapai 76 % dimana desa ini merupakan desa dengan kriteria biasa dan tidak tertinggal seperti desa-desa KKG yang lain dan secara ekonomi masyarakatnya lebih mapan namun desa Bumi harapan adalah desa KKG yang cakupannya cukup bagus yaitu 64 % yang menunjukkan kesadaran masyarakatnya tergolong tinggi. Dari monitoring di atas ada beberapa desa yang justeru mengalami penurunan karena faktor perilaku sering berubah-ubah.

43

Page 44: Arrime Final

Sumber : BKKBN ( PPLKB Kec.Kurau th 2002)

Dari grafik diatas menunjukkan secara program KB di Puskesmas rata-rata sudah baik dan cakupannya di atas 60 %, hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam hal mengatur kehamilan dalam rangka kesehatan reproduksi di wilayah puskesmas Kurau sudah cukup bagus.

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Cakupan D/S tertinggi adalah di desa Bumi Harapan (83 %) dan Handil Babirik (70%) pada sasaran 100 KK proyek KKG. Kalau dibandingkan cakupan program gizi justeru cakupan Puskesmas adalah 82 % pada seluruh sasaran Puskesmas hal ini bisa saja pendataan yang dilakukan tidak berdasarkan penyaringan ada/tidak ada balita dalam setiap keluarga, namun secara umum banyak kebiasaan masyarakat kalau sudah selesai program imunisasi (<1 th) tidak datang lagi untuk penimbangan berikutnya sehingga kesadaran untuk pemantauan status gizi dan tumbuh kembang balita perlu ditingkatkan lagi dan paling tidak perubahan perilaku ini dapat di evaluasi lagi beberapa tahun kemudian.

44

Page 45: Arrime Final

Kesadaran masyarakat dalam pemantauan status gizi dan timbuh kembang balita perlu ditingkatkan dengan aktif ke Posyandu

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Desa Kurau yang sebelumnya belum terbentuk DAS mengalami peningkatan setelah bulan Juli 2002 (13 %) dan Januari 2003 (31 %) hal ini cukup menggembirakan karena desa ini merupakan Desa non KKG dan pembentukkannya berdasarkan kesepakatan masyarakat setelah dilakukan kegiatan self asessement, sedangkan desa lainnya semua mengalami peningkatan yang berarti tinggal peningkatan kualitas (iuran) dan perkembangannya perlu ditingkatkan sampai berpola JPKM.

45

Page 46: Arrime Final

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Upaya peningkatan cakupan keluarga yang tidak merokok sudah dilakukan baik berupa penyuluhan , konseling kampanye anti rokok melalui berbagai media di desa maupun pendekatan melalui para Tokoh masyarakat dan Ulama lewat forum pengajian dan arisan, namun kalau dilihat perubahan perilaku ini belum menunjukkan perubahan yang menggembirakan sehingga perlu pengkajian lagi upaya apa yang lebih efektif dalam peningkatan cakupannya disamping mengoptimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan karena ini merupakan salah satu indikator perilaku yang sulit untuk dirubah.

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Untuk indikator lantai rumah bukan dari tanah di wilayah kami sudah bukan merupakan masalah karena memang masyarakat pada umumnya rumah kediaman menggunakan papan sebagai lantainya.

Tabel 5.2 Perkembangan IPKS di Desa sasaran.

46

Page 47: Arrime Final

NO DESA Januari 2002 Juli 2002 Januari 2003

1 Kurau 0.00 0.00 0.102 Bumi Harapan 0.35 0.37 0.373 Handil birayang Bawah 0.09 0.10 0.134 Handil Birayang Atas 0.12 0.17 0.185 Handil Gayam 0.10 0.11 0.126 Handil Suruk 0.09 0.11 0.197 Handil Labuhan Amas 0.10 0.15 0.198 Handil Maluka 0.07 0.08 0.099 Sungai Rasau 0.12 0.12 0.1310 Pantai Harapan 0.01 0.09 0.1211 Kurau Utara 0.10 0.10 0.1312 Handil Babirik 0.25 0.28 0.30

Puskesmas 0.140 0.168 0.205Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Sumber : Data Peka Pusk Kurau 2002

Rata-rata semua desa mengalami peningkatan Indeks berkisar 0 - 0.10 point, yang cukup besar peningkatannya adalah desa Kurau 0.10 point (non KKG) dan desa Handil Suruk 0.10 point, sedangkan yang memiliki Indeks tertinggi adalah desa Bumi Harapan (0.37) dan yang terendah adalah desa Handil Maluka (0.09). Desa Handil Babirik adalah desa non KKG yang memiliki Indeks 0.30 justeru tertinggi kedua setelah Bumi Harapan dan lebih baik dari desa-desa KKG lainnya, hal ini dapat dilihat bahwa desa ini merupakan desa yang tidak tertinggal dibanding desa sasaran proyek KKG dan sudah mendapat intervensi lebih awal (2001) bersama Kurau Utara yang memiliki Indeks 0.13.

47

Page 48: Arrime Final

2.IPTS

A.Tatanan Sekolah

Tabel 5.3 Perkembangan Indikator IPTS pada Tatanan SekolahSekolah & Indikator Jan 2002 Juli 2002 Jan 2003

1. SDN.Kurau Sehat Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih Adanya Larangan Merokok Ada Dokter Kecil 2. SDN Bumi Harapan I Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - 3. SDN Bumi Harapan II Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - Adanya Larangan Merokok - Ada Dokter Kecil - - 4. SDN Birayang Bawah Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 5. MIS Assanussiah Tak sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - - -Tersedia air bersih -

48

Page 49: Arrime Final

Sekolah & Indikator Jan 2002 Juli 2002 Jan 2003Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 6. SDN Handil Birayang atas Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - 7. SDN Handil Gayam Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 8. SDN Handil Suruk I Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 9. SDN.Handil Suruk II Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - - -Tersedia air bersih - Adanya Larangan Merokok - - -Ada Dokter Kecil - - 10 MIS Hidayatullah Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - - -Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 11. SDN Handil Maluka Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - - -Tersedia air bersih - Adanya Larangan Merokok - - -Ada Dokter Kecil - - 12. SDN Sungai Rasau I Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 13. SDN Sungai Rasau II Tak sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter - Tersedia air bersih Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil - - 14. SDN Pantai harapan Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter

49

Page 50: Arrime Final

Sekolah & Indikator Jan 2002 Juli 2002 Jan 2003Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok - - -Ada Dokter Kecil - - 15. SDN Handil Babirik Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok Ada Dokter Kecil 16. MIS Handil Babirik Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih Adanya Larangan Merokok - - Ada Dokter Kecil 17. SMPN 2 Handil babirik Tak sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - - Tersedia air bersih - Adanya Larangan Merokok PMR - - -18. SDN Kurau Utara I Sehat Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih Adanya Larangan Merokok Ada Dokter Kecil 19. SDN Kurau utara II Sehat Sehat SehatTersedia Jamban Saniter Tersedia air bersih Adanya Larangan Merokok Ada Dokter Kecil 20. MIN Kurau Utara Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia Jamban Saniter - Tersedia air bersih - - -Adanya Larangan Merokok Ada Dokter Kecil

Sumber : Data Tim UKS Pusk.Kurau 2002

Dari Tabel monitoring IPTS Tatanan Sekolah dapat dilihat perkembangan sekolah yang berpotensi sehat dari awal Januari 2002 adalah 3 sekolah (15 %) dan Januari 2003 sudah menjadi 9 sekolah (45 %) yang berpotensi Sehat sehingga masih 11 sekolah yang belum berpotensi sehat (55 %) hal ini disebabkan pada umumnya sekolah masih sulit dalam pengadaan Air Bersih ada 7 sekolah (35 %) dan belum mampu mengadakan Jamban sekolah yang saniter ada 4 Sekolah (20 %), adanya Dokter Kecil sudah 19 Sekolah (95%) hanya 1 sekolah (SMP Handil Babirik belum terbentuknya PMR).

50

Page 51: Arrime Final

B. Tatanan Rumah Ibadah (Masjid)

Tabel 5.4 Perkembangan Indikator Pada Tatanan Mesjid.Mesjid (Desa) Jan 2002 Juli 2002 Jan 20031. Nurul Azhar (Kurau) Tak sehat Tak sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 2. Al Karim (B.Harapan) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 3. Al Faizin (H.Bir.Atas) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter - - -Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -4. Nurul Hidayah (H.Bir.Bawah) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter - - -Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -5. Darussa’adah (H.Gayam) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 6. Fathul Qorib (H.Gayam) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter - - -Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -7. Darul Muslimin ( H.Suruk) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih - - -

51

Page 52: Arrime Final

Mesjid (Desa) Jan 2002 Juli 2002 Jan 2003Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -8. Darul U’la (H.Lab.Amas) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 9.Nurul Rahmah (H.Lab.Amas) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter - - -Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -10. Al Falihin (H.Maluka) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 11. Mujahiddin (Sei Rasau) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - 12. Al Mujahiddin (P.Harapan) Tak Sehat Tak Sehat Tak SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter - - -Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - -13. Al Mannar (H.Babirik) Tak Sehat Tak Sehat SehatTersedia air bersih Tersedia Jamban Saniter Adanya Larangan Merokok - - Adanya tempat sampah - - Sumber : Data Peka Pusk.Kurau 2002

Dari Tabel monitoring Tatanan Rumah Ibadah Masjid dapat dilihat perkembangan Tatanan Yang berpotensi Sehat ada 7 masjid (53.8%) dari belum ada tatanan yang berpotensi sehat (0%) pada Januari 2002 dan masih 6 masjid (46.2%) yang belum berpotensi sehat pada Januari

52

Page 53: Arrime Final

2003, ada 5 Masjid (38.5%) yang belum memiliki Jamban Saniter dan 1 masjid (7.7%) belum memiliki Sarana Air Bersih yaitu masjid Darul Muslimin Handil Suruk, yang belum mempunyai Tempat Pengelolaan sampah ada 6 Masjid (46.2%) sedangkan Larangan Merokok sudah semua Mesjid memilikinya.

3. IPMS

Tabel 5.5. Perkembangan Pencapaian Program basic six

Program IndikatorPencapaian 2001

Pencapaian 2002

Target

KIA    K4    Linakes

88.0 % 74.4%

78.96 % ()75.1 % ()

85,0 %80,0 %

PemberantasanPenyakit Menular

    Imunisasi   Diare    ISPA

    Tb Paru

UCI Pusk343 (69.9%)Pnemonia 107 (60.8%)Kesembuhan 13 (100%)dari13 diobati 100%

UCI Pusk287 (67.2%) ()Pnemonia 138 (87.3%) ()Kesembuhan 8 (80%)dari10 diobati 100% ()

UCI Pusk.476176

80 % sembuh

Promkes PHBS Kecamatan Sehat III (dari thn sebelumnya SehatI)

Kecamatan Sehat III (dari thn sebelumnya SehatI)

Kecamatan Sehat IV

Gizi D/SDistribusi Vit ADistribusi FeGizi kurang /buruk

82 %105.4% (Agst)76.70 % 0. 65%

73.52 % ()105.66% (Agst) ()84.52% ()0.77% ()

80%90%90 % 20 %

KesehatanLingkungan

·   SAB·    JAGA·    TTU·    TPM·    Perumahan

36.20%29.90%97.30 %99.4 %82.00 %

39.60 % ()36.40 % ()97.00 % ()100 % ()84.00 % ()

80 %80 %100%100%80%

Sumber : Data Cakupan Program(SP2TP) Pusk.Kurau 2002

Pencapaian K4 pada tahun 2002 belum mencapai target bahkan menurun dibandingkan tahun 2002 ini menunjukkan masih ada ibu yang tidak datang untuk memenuhi jadwal ANC secara lengkap sedangkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2001, kasus Diare tahun 2002 justeru semakin menurun dibanding tahun 2001 hal ini menunjukkan dampak positif dari peningkatan kesadaran tentang air bersih dan pengadaan jamban keluarga walaupun penjaringan kasus diare ini tetap dilakukan dengan optimal bahkan sudah dikompilasikan dengan hasil yang terdapat dalam Kartu Kesehatan Keluarga (K3). Cakupan kasus Pneumonia meningkat dibanding tahun 2001 hal ini merupakan dampak peningkatan penerapan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) oleh petugas. Pada cakupan Gizi dan Kesehatan lingkungan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan upaya yang telah dilaksanakan selama ini.

53

Page 54: Arrime Final

Tabel 5.6. Perkembangan Kualitas pelayanan dari sisi provider

Sisi PetugasKepatuhan

Standar Pencapaian(Jan 2002)Pencapaian(Jan

2003)Diare 80 % 68.0 % 81.0 % ANC 80 % 81.9 % 87.2 % Kes. Bayi 80 % 64.7 % 73.0 % Imunisasi 80 % 84.5 % 90.0 % TB Paru 80 % 73.2 % 83.1 % Batuk Sesak Nafas 80 % 82.7 % 85.0 %

Sumber : Tim QA Pusk.Kurau 2002

Kualitas pelayanan dari sisi provider mengalami kenaikan setelah dilakukan penyeliaan yang kedua (Jan 2003) hal ini karena telah diberikannya umpan balik dan masukan kepada para petugas oleh tim QA serta komitmen dari seluruh staf dalam upaya meningkatkan pelayanan.

Tabel 5.7. Perkembangan Kualitas pelayanan dari sisi konsumen (kepuasan pasien) Sisi Konsumen

Kepuasan Pasien Target Pencapaian Maret 2002

Pencapaian Oktober 2002

Loket 90 % 80 % 85 % KIA/KB 90 % 84 % 93% Poli Umum 90 % 93 % 93 % =Poli Gigi 90 % 75 % 82 % Apotik 90 % 72 % 85 % Laboratorium 90 % 86 % 84% Sumber : hasil Survey Kepuasan Pasien oleh BPKM 2002

Survey kedua (Okt 2002) yang dilaksanakan oleh BPKM hasilnya menunjukkan peningkatan yang cukup berarti kecuali pada fasilitas Laboratorium sehinga perlu peningkatan kualitas pelayanan lagi pada tahun-tahun berikutnya.

54

Page 55: Arrime Final

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada beberapa fasiltas pelayanan ketidakpuasan masih > 10 % pada beberapa fasilitas sehingga perlu pengingkatan karena menrut stndar yang berlaku ketidak puasan pasien maksimal adalah 10 %.

Tabel 5.8 Perkembangan Hasil Observasi Penampilan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

AspekPoli

UmumKIA/KB

Poli Gigi

Laboratorium

Apotik Loket Target

Hasil Observasi (Maret 2002)Kebersihan 65.0% 67.0% 72.0% 54.0% 93.0% 87.0% 80 %Kerapian 63.0% 45.0% 79.0% 52.0% 67.0% 87.0% 80 %Keamanan 92.0% 96.0% 87.0% 76.0% 87.0% 92.0% 80 %Kenyamanan 94.0% 91.0% 91.0% 89.0% 87.0% 93.0% 80 %

Hasil Observasi (Oktober 2002)Kebersihan 75.0% 78.0% 87.0% 60.0% 87.0% 85.0% 80.0%Kerapian 79.0% 85.0% 88.0% 52.0% 67.0% 92.0% 80.0%Keamanan 91.0% 97.0% 91.0% 78.0% 87.0% 98.0% 80.0%Kenyamanan 93.0% 92.0% 93.0% 93.0% 91.0% 87.0% 80.0%

Sumber data : TIM QA Pusk. Kurau 2002Hasil observasi panampilan fasilitas pelayanan yang kedua menunjukan

peningkatan, ternyata pemberian reward ,budaya malu serta komitmen yang tinggi dari atasan maupun staf sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan tersebut tinggal sustainabilitasnya perlu dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya.

55

Page 56: Arrime Final

BAB VIEVALUASI

A. IPKS Tabel 6.1 Evaluasi IPKS Desa di wilayah Puskesmas Kurau tahun 2002

Nama Desa Target Pencapaian Kesimpulan

Kurau 0.10 0.10 TercapaiBumi Harapan 0.45 0.37 Tak tercapaiHandil birayang Bawah 0.19 0.13 Tak tercapaiHandil Birayang Atas 0.22 0.18 Tak tercapaiHandil Gayam 0.20 0.12 Tak tercapaiHandil Suruk 0.19 0.19 TercapaiHandil Labuhan Amas 0.20 0.19 Tak tercapaiHandil Maluka 0.17 0.09 Tak tercapaiSungai Rasau 0.22 0.13 Tak tercapaiPantai Harapan 0.11 0.12 TercapaiKurau Utara 0.20 0.13 Tak tercapaiHandil Babirik 0.35 0.30 Tak tercapai

Dari hasil evalusi IPKS stiap desa dengan upaya peningkatan target 0.1 pada setiap desa dalam tahun pelaksanaan belum semuanya dapat tercapai ( hanya 3 desa) namun secara umum terjadi peningkatan indeks, karena di sebabkan ada bebarapa indicator yang sulit untuk ditingkatkan sperti kebiasaan merokok , jamban keluarga dan pemantauan gizi balita.B. IPTS

Tabel 6.2 Evaluasi IPTS di wilayah Puskesmas Kurau tahun 2002Tatanan Target Pencapaian KesimpulanMeningkatnya Sekolah Sehat 25 % 45 % TercapaiMeningkatnya Tempat Ibadah (Masjid) sehat

20 % 53.8 % Tercapai

Upaya peningkatan sekolah sehat dan tempat ibadah sehat dapat terlaksana dengan baik dengan hasil yang telah dicapai, sedangkan pada sekolah dan tempat ibadah yang belum meningkat perlu diupayakan upaya yang cukup strategis dalam peningkatannya.C.IPMS

Tabel 6.3 Evaluasi IPMS Puskesmas Kurau tahun 2002

Cakupan Program Target Pencapaian KesimpulanK4 85.0 % 78.96 % () Tak TercapaiLinakes 80.0 % 75.1 % () Tak TercapaiImunisasi UCI Pusk. UCI Pusk. TercapaiDiare 476 287 (67.2%) () Tak TercapaiISPA (Pneumonia) 176 138 (87.3%) () Tak TercapaiTB Paru 80 % Sembuh Kesembuhan 8 (80%) TercapaiPHBS Kec. Sehat IV Kec. Sehat III Tak TercapaiD/S 80 % 73.52 % () Tak Tercapai

56

Page 57: Arrime Final

Cakupan Program Target Pencapaian KesimpulanDistribusi Vit A 90 % 105.66% (Agst) () TercapaiDistribusi Fe 90 % 84.52% () Tak TercapaiGizi kurang/buruk 20 % 0.77% () Tak TercapaiSAB 80 % 39.60 % () Tak TercapaiJAGA 80 % 36.40 % () Tak TercapaiTTU 100 % 97.00 % () Tak TercapaiTPM 100 % 100 % () TercapaiPerumahan 80 % 84.00 % () Tercapai

Dari cakupan program pokok Puskesmas diatas kalau mengacu pada target program memang ada yang tercapai dan tidak tercapai namun kalau dari sisi peningkatan cakupan dibandingkan tahun sebelumnya terdapat peningkatan pada beberapa program ( seperti; Linakes , penemuan pneumonia,dan program kesling)

Tabel 6.4 Evaluasi Tingkat Kepatuhan Petugas Kualitas Pelayanan Puskesmas Kurau th 2002

Pencapaian tingkat kepatuhan ini diperoleh melalui kegiatan Quality Asssurance yang dilakukan penyeliaan oleh tim QA kepada petugas dan melalui kegiatan umpan balik hasil penyeliaan sehingga dapat menjaga kelangsungan pelayanan yang sesuai standar disamping menumbuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh petugas.

Tabel 6.5 Evaluasi Tingkat Kepuasan Pasien di tempat pelayanan Pusk. Kurau th.2002

D. UKBM

Bidang Jaga Mutu

Target Pencapaian Kesimpulan

Diare 80 % 81 % TercapaiANC 80 % 87.2 % TercapaiKes. Bayi 80 % 73 % Tak TercapaiImunisasi 80 % 90% TercapaiTB Paru 80 % 83.1% TercapaiBatuk Sesak Nafas

80 % 85% Tercapai

Pengunjung Puskesmas Target Pencapaian KesimpulanLoket 90 % 85 % Tak TercapaiKIA/KB 90 % 93 % TercapaiPoli Umum 90 % 93 % TercapaiPoli Gigi 90 % 82 % Tak TercapaiApotik 90 % 85 % Tak TercapaiLaboratorium 90 % 84 % Tak Tercapai

57

Page 58: Arrime Final

Tabel 6.6 Evaluasi UKBM di wilayah kerja Puskesmas Kurau th 2002Pertambahan Strata UKBM Target Pencapaian KesimpulanBertambahnya Jumlah Posyandu Jangkauan 100 % 100 % TercapaiBertambahnya Jumlah Polindes Seluruh Desa (12) 6 Desa Tak TercapaiBerkurangnya Posyandu Madya 100 % Purnama 81.2 % Purnama Tak TercapaiBerkurangnya Polindes Pratama 100 % Madya 33.3 % Madya Tak Tercapai

Belum ada perubahan dari segi perkembangan terhadap Posyandu maupun Polindes namun upaya-upaya yang dilakukan peningkatan perkembangannya akan terus dilakukan sehingga dapat di evalusi pada tahun –tahun berikutnya.

E. RAGPIE MATRIK Evaluasi Kegiatan Tabel 6.7 Matrik RAGPIE untuk evaluasi Kegiatan Implementasi

RESOURCES ACTIVITES GOAL

PLANNING

Dana Paket Peka : Stimulan DAS

Dana Paket Peka : stimulan Jaga

Dana Peket Peka: Penyuluhan

Dana Paket Peka: Kampanye

Dana Paket Peka : Transport Petugas home visit

Dana Paket Peka : Kunjungan sekolah

Dana Paket Peka : untuk pelatihan dokter kecil.

Dana Paket Peka : Kunjungan tempat ibadah.

Dana Paket Peka : Pelatihan/sosialisasi Kaum.

IPKS

Pengembangan DAS

Stimulan Jamban Keluarga

PenyuluhanPeningkatan kesadaran pemantauan gizi

Kampanye pembatasan Merokok

Home visitIPTS-Sekolah

o Advokasi untuk penyediaan air bersih pada 15 sekolah yang belum memiliki sarana tersebut

o Pelatihan dokter Kecil pada 14 sekolah yang belum memiliki dokter kecil

o Kampanye anti rokok dan pengadaan larangan merokok pada 14 sekolah yang belum bebas asap rokok

-Masjid Kunjungan ke tempat

ibadah Pelatihan / sosialisasi

bagi petugas saniter di tempat ibadah (Kaum)

IPMS

Mengembangkan DAS pada Desa Kurau (Non KKG)

Mengembangkan Arisan Jaga di Desa Kurau (Non KKG)

Penyuluhan pada setiap Posyandu

Memanfaatkan semua media yang ada di desa utk kampanye.

Melakukan home visit dgn memberikan KIE sesuai masalah yg ditemukan

IPTS Melakukan

advokasi upaya penyediaan air bersih di sekolah

Melaksanakan pelatihan dokter kecil dgn peserta 3 orang siswa tiap sekolah

Upaya pengadaan slogan larangan merokok dan

58

Page 59: Arrime Final

RESOURCES ACTIVITES GOAL

Dana Paket QA : biaya pelaksanaan QA

Dana Paket QA : Biaya survey Kepuasan Pasien.

- Cakupan Linakes Proaktif dengan Home

visit Pemasyarakatan

penggunaan buku KIA

- Cakupan Pneumonia Penerapan Tatalaksana

MTBS baik di dalam maupun di luar gedung

- Peningkatan Aspek kebersihan ditempat pelayanan ;- Pemberian reward kepada fasilitas pelayanan yang bersih

- Quality Assurance ;- Peningkatan mutu

pelayanan melalui kegiatan jaga mutu

- Kepatuhan terhadap standar ;- Penyeliaan jaga mutu

kes. Bayi, Diare dan Tb Paru.

kesepakatan membuat areal bebas rokok do sekolah

Melaksanakan kunjungan ke masjid oleh petugas lintas program

Melaksanankan sosialisasi bagi petugas saniter masjid

IPMS

Melaksanakan home visit dan memasyrakatakan buku KIA

Menerapkan MTBS di pelayanan

Meningkatkan kebersihan melalui reward

Meningkatkan jaga mutu & kepatuhan standar.

IMPLEMENTASION

Stimulan DAS Rp.500.000 dari Paket Peka

Stimulan Jaga 13 buah @ Rp.846.150 (Rp.10.999.999 juta) dari Paket Peka

Dana Paket Peka: Kampanye Rp.755.000

Dana Paket Peka : Transport Petugas home visit @ Rp. 30.000 ( 12 ds X 4 org X 6x)

Dana Paket Peka : Kunjungan sekolah @ Rp.15.000 (20 sklh X 4org X 2 x)

Dana Paket Peka : untuk pelatihan dokter kecil. @ Rp.20.000 ( 20 sklh X 3 org X 1 hr)

IPKS

Pengembangan DAS

Stimulan Jamban Keluarga

PenyuluhanPeningkatan kesadaran pemantauan gizi 6 X

Kampanye pembatasan Merokok 1X

Home visit 6 X tiap desa

IPTS-Sekolah

o Advokasi untuk penyediaan air bersih pada 15 sekolah yang belum memiliki sarana tersebut 2x tiap sekolah

o Pelatihan dokter Kecil pada 14 sekolah yang belum memiliki dokter kecil 1X

Terbentuknya DAS DAS di Desa Kurau (Non KKG)

Terlaksananya Arisan Jaga di Desa Kurau

Terlaksananya penyuluhan

Terlaksananya kampanye

Terlaksananya kunjungan kerumah sasaran

Terlaksananya advokasi kepada Pengurus sekolah

Terlaksananya kegiatan pelatihan dokter kecil.

Tersedianya slogan larangan merokok disekolah

59

Page 60: Arrime Final

RESOURCES ACTIVITES GOAL

Dana Paket Peka : Kunjungan tempat ibadah. @ Rp.15.000 (13 masjid X 2 org X 3 kl)

Dana Paket Peka : Pelatihan/sosialisasi Kaum. @ Rp.20000 (13 masjid X 1 org X 1 hr)

Dana Paket QA : biaya pelaksanaan QA

Dana Paket QA : Biaya survey Kepuasan Pasien.

o Kampanye anti rokok dan pengadaan larangan merokok pada 14 sekolah yang belum bebas asap rokok (terlaksana ditiap sekolah)

-Masjid Kunjungan ke tempat

ibadah 3 X ditiap measjid

Pelatihan / sosialisasi bagi petugas saniter di tempat ibadah (Kaum) !X

IPMS- Cakupan Linakes

Proaktif dengan Home visit 6X di tiap desa

Pemasyarakatan penggunaan buku KIA setiap pelayanan

- Cakupan Pneumonia Penerapan Tatalaksana

MTBS baik di dalam maupun di luar gedung setiap hari pelayanan

- Peningkatan Aspek kebersihan ditempat pelayanan ;

- Pemberian reward kepada fasilitas pelayanan yang bersih

- Quality Assurance ;- Peningkatan mutu

pelayanan melalui kegiatan jaga mutu

- Kepatuhan terhadap standar ;Penyeliaan jaga mutu kes. Bayi, Diare dan Tb Paru.

Terlaksananya kampanye anti rokok

Terlaksananya kunjungan kemesjid

Terlaksananya kegiatan sosialisasi bagi kaum masjid

Sda Buku KIA

tersosialisasi dengan baik

Terlaksananya MTBS

Terlaksananya peningkatan kebersihan di tempat pelayanan

Terlaksananya peningkatan mutu dan kepatuhan standar

E Dana Paket Peka Semua kegiatan DAS tercapai

60

Page 61: Arrime Final

RESOURCES ACTIVITES GOALVALUATIONI

seluruh kegiatan : 100 %

dapat dilaksanakan 31% di Desa Kurau Cakupan Jaga di

desa Kurau meningkat dari 21 menjadi 37 % (16%).

IPKS di setiap desa ( target peningkatan 0.1 / 1th) tercapai hanya 3 desa (25%) namun seluruh desa meningkat dari th lalu.

Tatanan Sekolah yang berpotensi sehat 45%

Rumah ibadah(masjid) berpotensi sehat 53.8%

Cakupan program Puskesmas meningkat pada beberapa program (lihat table evalusi IPMS)

Tingkat kepatuhan petugas terhadap standar meningkat

Tingkat kepuasan pasien di tempat pelayanan meningkat.

Meskipun sumber daya dana (Resources) dapat terpenuhi dan semua proses kegiatan dapat terlaksana (Aktivities) serta Goalnya tercapai peningkatan namun ada beberapa target yang tidak terpenuhi ( lihat table format evaluasi), hal ini kemungkinan disebabkan Pelaksanaan pemecahan masalah (activities) perlu dikaji lagi untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efektif sehingga Resources yang diperlukan dapat lebih efisien lagi dalam proses pelaksanaan implementasi berikutnya.

61

Page 62: Arrime Final

KESIMPULAN

Peranan lintas sektor sangat besar sekali dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas berupa pembangunan berwawasan kesehatan yang diukur kedalam IPTS.

Fungsi pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diukur dengan IPKS diperlukan pendekatan keluarga dalam mendukung pendekatan masyarakat melalui pendekatan PEKA perlu dilaksanakan secara kontinuitas dan berkesinambungan serta komprehensip dalam mencapai visi Kecamatan Sehat

Fungsi pelayanan tingkat pertama sebagai peran Puskesmas yang diukur dengan IPMS sangat terkait dengan kedua fungsi diatas sebagai output dari pelayanan

Hasil implementasi di lapangan yang bersifat pro aktif menjangkau sasaran sangat signifikan dengan peningkatan indikator dari IPKS dan IPTS, jika ini selalu konsisten dilaksanakan oleh semua petugas maka akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi Indonesia Sehat 2010 dan Kalimantan Sehat 2008.

62

Page 63: Arrime Final

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik : Kecamatan Kurau Dalam Angka, Biro Pusat Statistik, Kurau 2001

Departemen Kesehatan RI : ARRIF, Pedoman Manajemen Peran Serta Masyarakat , Jakarta, 2001

------------------------- : Panduan Pembinaan Penampilan Puskesmas , Jakarta 1997

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi Departemen Kesehatan : ARRIME, Pedomen Manajemen Puskesmas , Jakarta 2002

------------------------ : Laporan Pelaksanaan MTBS, Pelayanan Neonatal Esensial dan penggunaan Buku KIA Puskesmas Kurau, Kurau 2002

------------------------- : Laporan Uji Coba Puskesmas Peka Puskesmas Kurau, Kurau 2001

------------------------- : Laporan Evaluasi Puskesmas Peka Puskesmas Kurau, Kurau 2002

------------------------- : Laporan Pelaksanaan QA di Puskesmas Kurau, Kurau 2002

63