Arief Rachmanto ( PIO 15 )
Transcript of Arief Rachmanto ( PIO 15 )
TUGAS INDIVIDU MANDIRI
Analisa Kebutuhan
PT. Delta Djakarta Tbk
Oleh :
Arief Rachmanto
Psikologi Industri Dan Organisasi
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA 2010
PAPARAN
PT DELTA DJAKARTA
SEJARAH PERUSAHAAN
Didirikan pada tahun 1932 oleh kelompok usaha Jerman, perusahaan ini memproduksi bir pertama di Indonesia pada saat itu, yaitu Anker Bir. Perusahaan ini telah berpindah tangan dari Jerman ke Belanda, lalu ke Jepang dan akhirnya terbentuk PT. Delta Djakarta pada tahun 1970 dan hingga kini bertahan sebagai salah satu pemain utama dalam industri ini.
Saat ini PT. Delta Djakarta Tbk memproduksi Anker Bir, Anker Stout, Sodaku serta merk berlisensi San Miguel dan Carlsberg. Distribusinya menjangkau mulai dari Medan hingga Irian Jaya, dari Jakarta hingga Manado. Secara keseluruhan, merek-merek ini menguasai pangsa pasar cukup besar dalam industri bir di Indonesia
PT. Delta Djakarta Tbk didaftarkan sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1983. Saat ini Pemda DKI Jakarta dan San Miguel Malaysia (L) Private Limited tercatat sebagai pemegang saham utama.
KEPEMILIKAN SAHAM
Ikhtisar Data Keungan Penting
PERKEMBANGAN INDUSTRI BIR
Kegiatan dunia usaha di Indonesia pada umum-nya berjalan lambat selama tahun 2001. Faktor utama yang mempengaruhi perekonomian Indonesia adalah perekonomian negara Amerika Serikat dan Jepang dimana telah terjadi resesi yang dimulai pada kuartal ke dua di tahun 2001 dan akhirnya mengendalikan ke-giatan perekonomian Asia. Pasar internasional belum dapat menyediakan fasilitas ekspor Indonesia.
Daya beli konsumen mengalami penurunan yang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya tingkat pengganguran dan inflasi yang tinggi. Industri bir masih harus
menanggung besarnya peningkatan bea cukai hingga 64% dan peningkatan Pajak Barang Mewah dari 35% menjadi 40% yang mengakibatkan peningkatan harga bir. Begitu juga dengan adanya peraturan otonomi daerah, beberapa daerah mulai untuk menerapkan larangan dalam pendistribusian dan pemasaran minuman beralkohol termasuk bir. Semua faktor-faktor tersebut memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan bir industri
Volume penjualan bir domestik perseroan dalam tahun 2001 mengalami penurunan sebesar 2,5% dibandingkan keadaan tahun lalu. Hal ini, bagaimanapun juga, lebih baik dibandingkan dengan keseluruhan industri bir yang menurun sebesar 4,4%.
Pendapatan penjualan dalam tahun 2001 mencapai Rp. 534,4 milyar, dimana 26.5% lebih tinggi dibandingkan tahun 2000 yang lebih disebabkan oleh meningkatnya harga jual bir. Perbaikan-perbaikan dalam mengefisienkan kegiatan operasional dan usaha terus menerus dalam menerapkan kebijaksanaan dalam penggunaan biaya menghasilkan laba usaha sebesar Rp. 70,3 milyar di tahun 2001, dimana 2,3% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Laba bersih meningkat sebesar 29.6% dari Rp. 34,4 milyar tahun lalu ke Rp. 44,6 milyar di tahun 2001 yang disebabkan oleh pelunasan hutang yang lebih awal di bulan September 2001 terhadap hutang perseroan dalam mata uang dollar Amerika Serikat yang akhirnya berdampak terhadap rendahnya kerugian selisih kurs dan biaya bunga di tahun 2001 dibanding-kan pada tahun lalu.
LANDASAN HUKUM
PT Delta Djakarta Tbk didirikan dalam rangka Undang – Undang No.1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing yang telah dirubah dengan Undang – Undang No. 11 tahun 1970, dengan akte NO. 35 Notaris Abdul Latief S.H tanggal 15 juni 1970 yang bergerak di bidang industry makanan dan minuman dan listing pada tanggal 8 juli 1984.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi nomor satu dipsara minuman berbasis malt di Indonesia
MISI
Memproduksi minuman berkualitas dan aman dengan biaya optimal, yang akan memeberikan hasil terbaik untuk pelanggan, melalui karyawan dan mitra bisnis yang handal
Memberi keuntungan yang terbaik kepada pemegang saham
Mmemberi kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kemampuan diri dan profesionalisme di lingkungan kerja
Tinjauan Masa Depan
Pertumbuhan masa depan di Indonesia pada tahun 2010 tetap belum berubah dalam ruang lingkup ekspor, investasi dan hasil produksi. Industri bir lokal terus berjuang untuk memperoleh kembali kemampuannya dalam pencapaian jumlah penjualan sebelum masa krisis terjadi. Perseroan kami akan menunjuk distributor bir tambahan guna peningkatan penembusan pasar dan tingkat ketersediaan produk. Kami juga akan terus menerus membangun produk non-bir lainnya seperti air soda, Sodaku yang telah kami luncurkan tahun lalu untuk meningkatkan pengembangan bisnis perseroan kami.
Analisa Kebutuhan
Definisi Analisis Kebutuhan
Dalam bahasa Inggris: requirement analysis, mencakup pekerjaan-pekerjaan penentuan kebutuhan atau kondisi yang harus dipenuhi dalam suatu produk baru atau perubahan produk, yang mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang bersinggungan antar berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Morrison (2001: 27), kebutuhan (need) adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya, keinginan adalah harapan ke depan atau cita-cita yang terkait dengan pemecahan terhadap suatu masalah. Sedangkan analisa kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat. (Morrison, 2001: 27).
Permasalahan pada Analisis Kebutuhan
Pengguna tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan
Pengguna menjelaskan kebutuhan dengan cara mereka sendiri sehingga sulit untuk dipahami
Pengguna yang berbeda memiliki konflik kebutuhan
Faktor politik dan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem
Perubahan kebutuhan selama proses analisis. Stakeholder baru mungkin akan merubah lingkungan bisnis.
Analisis Kebutuhan PT DELTA DJAKARTA
Sebagai salah satu perusahaan yang berkembang dan siap bersaing dalam peta market diindonesia 5 tahun kedepan demi meningkatkan daya saing agar menjadikan competitor teratas maka perlu adanya beberapa hal yang ditingkatkan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah :
1. Market
Dibidang ini perlu adanya perbaikan, adapun hal-hal yang perlu diperbaiki adalah :
Kompetensi Cabang yang lebih ketat antar competitor yang ada.
Menigkatkan aktifitas antar stakeholder yang berkait.
Target untuk Distro dimaksimalkan
Adany Moment-moment ataupun Event yang lebih menonjol dan memberikan daya tarik yang besar dari seluruh segment pasar.
Ditambahkan point-point reward yang sesuai dengan Target
Pelatihan kepada sales dalam hal promotion care.
2. PRODUKSI
Evaluasi alat-alat produksi yang dipakai, apakah masih layak maupun perlu diupgrade demi menunjang efisiensi produksinya.
3. KARYAWAN
Perlu adanya evaluasi dari segi produktif karyawan. Khususny : untuk sales yang memang sangat dibutuhkan karyawan yang energik, smart dalam mencari costumer.
Perlu adanya seminar maupun training yang lebih private diartikan per departement dalam hal tehnik maupun mental untuk meningkatkan kualitas dan performanya.
4. AUDIT
Perlu diperketat dalam audit internal department, khususnya department yang menggunakan anggaran besar. Contohnya : IT, Logistik. Mengenai flow anggaran harus lebih transparan.
Perlu dimanfaatkan AUDIT luar yang kompeten dan steril.