Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

46
i PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011 Oleh : ARIE NIZAR SIDQI P17433210026 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN 2011 Arie Nizar Sidqi

description

Oleh d Copy tp ijin disit ya

Transcript of Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Page 1: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

i

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

TAHUN 2011

Oleh :

ARIE NIZAR SIDQI

P17433210026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN

2011

Arie Nizar Sidqi

Page 2: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

ii

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

TAHUN 2011

Proposal skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai

derajat Sarjana Sains Terapan di Bidang kesehatan Lingkungan

Oleh :

ARIE NIZAR SIDQI

P17433210026

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN 2011

Page 3: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Skripsi yang ditulis oleh

Nama

NIM

Judul Proposal Karya Tulis Ilmiah

:

:

:

Arie Nizar sidqi

P17433210026

Pengaruh Dosis Desinfektan Terhadap

Penurunan Angka Kuman Pada Lantai

Di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto Tahun

2011

Telah kami setujui untuk diujikan di depan Dewan Penguji Skripsi pada tanggal

31 Januari 2011

Purwokerto, 26 Januari 2011

Pembimbing I Proposal Skripsi

Agus Subagiyo,SIP,M.Kes

NIP. 19610827 198403 1 004

Pembimbing II Proposal Skripsi

Asep Tata Gunawan.,SKM,M.Kes

NIP. 19651116 198402 1 001

Arie Nizar Sidqi

Page 4: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

iv

PROPOSAL SKRIPSI

Pengaruh Dosis Desinfektan Terhadap Penurunan Angka kuman Pada Lantai Ruang Kenanga

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011

Disusun oleh:

ARIE NIZAR SIDQI NIM. P17433210026

Telah diseminarkan dengan Pembimbing dan Penguji Proposal Skripsi

Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto pada tanggal 31 Januari 2011

Proposal Skripsi ini telah memenuhi persyaratan

sebagai pedoman pelaksanaan penelitian penyusunan Skripsi

Mengetahui Ketua Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan

Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Depkes Semarang

Yulianto. BE, S.Pd, M.Kes NIP : 19610731 198403 1 003

Ketua Tim Penguji Seminar

Agus Subagiyo, SIP, M.Kes NIP : 19610827 198403 1 004

Pembimbing I

Agus Subagiyo, SIP, M.Kes NIP : 19610827 198403 1 004

Anggota

Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes NIP : 19651116 198902 1 001

Pembimbing II

Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes NIP : 19651116 198902 1 001

Anggota

Tri Cahyono, SKM, M.Si

NIP : 19640821 198903 1 002

Anggota

Zaeni Budiono, BE, SIP, M.Si NIP : 19621101 198303 1 003

Page 5: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

v

BIODATA

Nama

Tempat, tanggal lahir

Agama

Jenis kelamin

Alamat

Riwayat pendidikan

:

:

:

:

:

:

Arie Nizar Sidqi

Pemalang, 26 Januari 1989

Islam

Laki-laki

Jl. R.a Kartini 343 Rt 33 Rw 04 Randudongkal

Pemalang

1. Tahun 2001 Lulus SD Negeri 07 Randudongkal

2. Tahun 2004 Lulus SLTP Islam Randudongkal

3. Tahun 2007 Lulus SMA PGRI 3 Randudongkal

4. Tahun 2010 Lulus DIII Politekhnik Kesehatan

Depkes Semarang, Jurusan Kesehatan

Lingkungan Purwokerto, Prodi DIII Kesehatan

Lingkungan Purwokerto.

5. Tahun 2010 diterima di Politekhnik Kesehatan

Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan

Lingkungan Purwokerto, Prodi DIV Kesehatan

Lingkungan Purwokerto.

Page 6: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

vi

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

Tempat, Tanggal Lahir

N I M

Judul Skripsi

:

:

:

:

Arie Nizar Sidqi

Pemalang, 26 Januari 1989

P17433210026

Pengaruh Dosis Desinfektan Terhadap penurunan Angka kuman Pada Lantai di Ruang Kenanga RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa proposal skripsi ini adalah betul-

betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam

proposal skripsi ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia

mempertangggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Purwokerto, Januari 2011

Yang menyatakan

Arie Nizar Sidqi

Page 7: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

vii

KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah yang kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan Proposal skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Dosis Desinfektan

Terhadap Penurunan Angka kuman Pada Lantai di Ruang Kenanga RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011 ”.

Tujuan penulis dalam menyusun Proposal Skripsi ini adalah sebagai salah

satu persyaratan untuk melakukan pelaksanaan penelitian Skripsi

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik materiil maupun moril sehingga penyusunan Proposal Skripsi ini

dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc., selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Semarang.

2. Bapak Sugeng Abdullah, SST. MSi selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Purwokerto.

3. Bapak Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Prodi DIV Jurusan

Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

4. Bapak Agus Subagiyo, SIP, M.Kes, selaku pembimbing utama Proposal

Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan serta saran.

5. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM, selaku pembimbing pendamping

Proposal Sripsi yang telah banyak memberikan bimbingan serta saran.

Page 8: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

viii

6. Bapak dan Ibu tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang tiada

terkira sehingga Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Untuk teman-teman satu angkatan, terima kasih untuk segala kerja samanya.

8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu

yang telah membantu dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Skripsi ini masih

terdapat kekurangan baik dalam materi, teknik penulisan maupun sistematikanya.

Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca untuk penyempurnaan sangat penulis

harapkan. Semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca.

Purwokerto, Januari 2011

Arie Nizar sidqi NIM: P17433210026

Page 9: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN BIODATA.............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................. 1

B. Masalah........................................................................................... 3

C. Tujuan penelitian............................................................................ 3

D. Manfaat penelitian........................................................................... 4

E. Ruang Lingkup................................................................................ 5

F. Keaslian penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PISTAKA

A. Pengertian-pengertian...................................................................... 7

B. Mikroorganisme .............................................................................. 8

C. Desinfeksi ....................................................................................... 12

D. Angka kuman lantai ........................................................................ 15

Page 10: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

x

E. Cara pengepelan lantai .................................................................... 16

F. Kerangka teori................................................................................. 17

G. Hipotesis ......................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel penelitian .......................................................................... 18

B. Jenis penelitian................................................................................ 21

C. Waktu dan lokasi penelitian............................................................. 21

D. Populasi dan sampel ........................................................................ 21

E. Pengumpulan data ........................................................................... 22

F. Pengolahan data ............................................................................. 23

G. Analisis data.................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka teori 3.1 Struktur hubungan variabel

17 19

Page 12: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

xii

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

2.1 Definisi operasional

19

Page 13: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Prosedur pengambilan sampel pada lantai

2. Prosedur pengukuran pencahayaan

3. Prosedur pengukuran suhu dan kelembaban

4. Kuesioner untuk petugas kebersihan

5. Denah titik usap lantai

6. Prosedur penelitian angka kuman lantai

Page 14: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang

bersifat asasi. Bagi setiap Negara, masalah kesehatan merupakan pencerminan

nyata kondisi dan kekuatan masyarakatnya, seperti layaknya kata bijak yang

menyebutkan “ Rakyat Sehat Negara Kuat “ sebagai salah satu Negara

berkembang, Indonesia mempunyai tingkat kesehatan dan kondisi pelayanan

yang kurang memadai dibandingkan dengan negara-negara maju. Tujuan

pembangunan kesehatan menurut UU RI No.36 Tahun 2009 Bab II Pasal 3

adalah Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan

ekonomis.

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan dengan

upaya pencegahan (preventive) penyembuhan penyakit (curative), pemulihan

penderita (rehabilitative) dan peningkatan kesehatan (promotive). Kegiatan

tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah

meningkatkanya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya

adalah agen penyakit yang dibawa oleh penderita dari luar ke rumah sakit atau

Arie Nizar Sidqi

Page 15: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

2

pengunjung yang berstatus karier. Penyebab penyakit dapat berada di lantai,

udara, peralatan medis dan non medis.

RSUD Margono Soekarjo termasuk rumah sakit milik Propinsi Jawa

Tengah kelas B pendidikan, yang berada di Jalan Dr. Gumbreg No. 1

Purwokerto Kabupaten Banyumas. RSUD Margono mempunyai luas 11,5

hektar, tersedia beberapa bangsal dan tersedia 496 kamar tidur kamar yang

banyak pengunjung, sehingga dapat menimbulkan lingkungan rumah sakit

menjadi tidak sehat, seperti lantai ruangan menjadi kotor, banyak sampah dan

permasalahan yang lain.

Menurut Djasio Sanropie (1989, h 19), lantai mempunyai

kemungkinan lebih besar dalam kondisi kotor bila dibandingkan dengan

permukaan bangunan lain seperti langit-langit dan dinding. Telah terbukti

bahwa dengan membunuh kuman-kuman yang terdapat di lantai dan semua

permukaan, dapat menurunkan kemungkinan infeksi melalui luka terbuka

yang ada di permukaan tubuh.

Ruang kenanga merupakan ruang bedah pria kelas 1,2,3 . Tempat tidur

di ruang Kenanga hampir setiap hari digunakan oleh pasien dan oleh pasien

ditunggu oleh penunggu dan dikunjungi oleh pengunjung. Dengan banyaknya

jumlah pasien yang dirawat, penunggu dan pengunjung dapat mengakibatkan

ruang bedah terutama lantai menjadi kotor dan banyak kuman.

Desinfeksi adalah upaya untuk mengurangi/menghilangkan jumlah

mikroorganisme patogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora ) dengan

cara kimiawi. Pengepelan menggunakan desinfektan adalah usaha untuk

membersihkan lantai dengan cara kimiawi untuk mengurangi dan

menghilangkan mikroorganisme patogen penyebab penyakit. Frekuensi

Page 16: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

3

pengepelan dua kali sehari di ruang Kenanga RSUD Prof Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto, diharapkan dapat menurunkan angka kuman lantai

sampai dibawah standar. Untuk mengetahui efektifitas desinfektan perlu diuji

langsung, yaitu setelah lantai diberi desinfektan kemudian dihitung jumlah

jasad renik yang didasarkan pada jumlah kuman yang ada di lantai tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Dosis Desinfektan Terhadap

Penurunan Angka Kuman Pada Lantai Di Ruang Kenanga RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011”.

B. Masalah

1. Berapakah angka kuman pada lantai di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr..

Margono Soekarjo sebelum pemberian desinfektan?

2. Berapakah angka kuman pada lantai di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr.

Margono Soekarjo sesudah pemberian desinfektan dengan dosis 25

ml/liter, 30 ml/liter?

3. Berapakah prosentase penurunan angka kuman pada lantai di Ruang

Kenanga RSUD Prof Dr.. Margono Soekarjo sesudah pengepelan dengan

menggunakan desinfektan dengan dosis 25 ml/liter, 30 ml/liter?

4. Dosis desinfektan manakah yang paling efektif untuk menurunkan angka

kuman lantai pada proses pengepelan di Ruang Kenanga RSUD DR.

Margono Soekarjo?

Page 17: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

4

C. Tujuan Penilitian

1. Mengetahui angka kuman pada lantai di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr..

Margono Soekarjo sebelum pemberian desinfektan.

2. Mengetahui angka kuman pada lantai di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr..

Margono Soekarjo setelah pemberian desinfektan dengan dosis 25 ml/liter,

30 ml/liter.

3. Menghitung prosentase penurunan angka kuman pada lantai di Ruang

Kenanga RSUD Prof Dr. Margono soekarjo sesudah pengepelan dengan

desinfektan dengan dosis 25 ml/liter, 30 ml/liter.

4. Mengetahui dosis desinfektan yang paling efektif untuk menurunkan

angka kuman pada lantai pada proses pengepelan di Ruang Kenanga

RSUD Margono Soekarjo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga

kebersihan lantai.

2. Bagi pihak rumah sakit

Sebagai bahan masukan tentang cara pengepelan yang efektif untuk

menurunkan angka kuman pada lantai.

3. Bagi almamater

Untuk menambah bahan pustaka bagi pihak Jurusan Kesehatan

Lingkungan.

Page 18: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

5

4. Bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang kesehatan

lingkungan khususnya masalah sanitasi rumah sakit.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah jumlah kuman pada lantai sebelum

dan seadalah sudah pemberian desinfektan pada ruang Kenanga RSUD Prof

Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011.

F. Keaslian Penalitian

No Judul Penilitian Nama Metode Variabel Hasil

1 Studi Jumlah Kandungan Kuman pada Lantai Bangsal Perawatan Rumah Sakit Wijayakusuma Puwokerto Tahun 2008

Wilujeng Deskriftif Variabel bebas, Variabel terikat

Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sebelum pemberian desinfektan adalah 12 koloni/cm2. Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sesudah pemberian desinfektan adalah 5 koloni/cm2.

2 Studi Komparasi Angka Kuman Lantai Sebelum dan Sesudah Desinfektan pada Ruang Bersalin RSUD Purbalingga 2009

Ulfah Farida Trisnawati

Deskriftif Variabel bebas, Variabel terikat

Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sebelum pemberian desinfektan adalah 33 koloni/cm2. Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sesudah pemberian desinfektan adalah 6 koloni/cm2.

Page 19: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

6

3 Pengaruh desinfektan terhadap Penurunan angka Kuman lantai di ruang Bougenvile RSU Banyumas Tahun 2010

Putut

Karyawan

Deskriftif Variabel bebas, variabel pengganggu, variabel terikat

Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sebelum pemberian desinfektan adalah 26 koloni/cm2. Rata-rata jumlah kuman lantai bangsal perawatan sesudah pemberian desinfektan adalah 6 koloni/cm2.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada

adalah Dosis desinfektan yang berdeda, kali ini peneliti memakai 2 dosis.

Page 20: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian – pengertian

1. Pengertian Rumah Sakit

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986 Tahun

1992 / MENKES /XI/1992) Rumah sakit adalah:

“Sarana sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan

kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai

tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian”.

2. Pengertian Desinfeksi

Menurut Dirjen PPM dan PLP (1993, h. 3):

“Desinfeksi adalah upaya untuk mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme pathogen penyebab penyakit dengan cara fisik maupun kimiawi, proses ini tidak termasuk menghancurkan spora.”

3. Pengertian Kuman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, h 541)

“kuman adalah binatang yang amat kecil atau mikroorganisme yang bersifat pathogen dan non pathogen. Yang pathogen dapat menimbulkan penyakit pada manusia, sedangkan yang non pathogen tidak menimbulkan penyakit pada manusia.”

7

Page 21: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

8

4. Pengertian Mikroorganisme

Menurut Volk dan Weeler (1990, h. 333):

“Mikroorganisme adalah jasad renik yang berukuran sangat

kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau

kasat mata dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop”

B. Mikroorganisme

1. Pengertian Mikroorganisme (jasad renik)

Menurut As’ad (1993, h.252) yang dimaksud jaded renik adalah

makhluk hidup yang sangat kecil yang dapat dilihat dengan kaca

pembesar. Mikroorganisme merupakan jasad renik yang bentuknya sangat

kecil, sehingga akan kelihatan jelas apabila diamati dengan menggunakan

mikroskop.

2. Mikroorganisme Patogen dan Penyakitnya

Menurut Nyoman Suendra, et. Al. (1993, h. 33) Mikroorganisme

parasit dan yang menyebababkan penyakit pada manusia, merupakan jenis

mikroorganisme pathogen seperti bakteri, virus, jamur,dan protozoa.

Mikroorganisme selain ada yang bermanfaat dalam tubuh manusia yang

sehat misalnya usus yang membentuk vitamin K dan membantu absorbsi

makanan, ada juga yang merugikan manusia. Mikroorganisme pathogen

antara lain dapat menimbulkan penyakit pada saluran pencernaan, saluran

pernapasan, dan saluran air seni. Kelompok mikroorganisme yang paling

banyak menimbulkan penyakit adalah bakteri.

Page 22: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

9

3. Pertumbuhan Jasad renik

Pertumbuhan Jasad Renik dibagi dalam beberapa fase yaitu

(Srikandi Fardiaz, 1992, h.95-101)

a. Fasa Adaptasi (penyesuaian)

Pada face ini belum terjadi pembelahan sel karena beberapa enzim

belum disintesis. Faktor yang mempengaruhi lamanya fase adaptasi

yaitu:

1) Medium dan lingkungan pertumbuhan

2) Jumlah inokulum

b. Fase pertumbuhan Awal

Pada fase pertumbuhan awal sel mulai membelah dengan kecepatan

yang masih rendah karena baru selesai tahap penyesuaian diri.

c. Fase pertumbuhan Logaritmik

Pada fase ini sel jasad renik membeleh dengan kecepatan dan konstan.

Karena pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh

medium tempat tumbuhnya, seperti pH, kandungan nutrient dan

kondisi lingkungan termasuh suhu dan kelembaban udara.

d. Fase Pertumbuhan Lambat

Sebab perlambatan pertumbuhan populasi jasad renik fase ini adalah:

1) Zat nutrisi didalam medium berkurang

2) Adanya hasil – hasil metabolisme yang mungkin beracun atau

dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.

Page 23: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

10

e. Fase Pertumbuhan Tetap (statis)

Jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan

jumlah sel yang mati. Pada fase ini, sel-sel menjadi lebih tahan

terhadap ekstrem seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan kimia.

f. Fase Kematian

Pada fase ini, jumlah sel yang mati semakin lama semakin banyak dan

kecepatan kematian dipengaruhi oleh kondisi nutrient, lingkungan dan

jenis jasad renik. Sebab yang mempengaruhi fase kematian yaitu:

1) Nutrien didalam medium sudah habis

2) Energi cadangan didalam sel habis.

4. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik

Pada pertumbuhan jasad renik, tidak semua sel yang terbentuk akan terus

hidup. Hal ini dikarenakan oleh faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

jasad renik (Srikandi Fardiaz, 1996, h.11 ).

a. Tersedia Nutrien

Jasad renik membutuhkan nutrient untuk kehidupan pertumbuhannya

sebagai:

1) Sunber karbon

2) Sumber nitrogen

3) Sumber energi

4) Faktor pertumbuhan yaitu mineral dan vitamin

Page 24: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

11

b. Tersedianya air

Sel jasad renik memerlukan air dalam berkembang biak, tetapi tidak

semua air dapat digunakan oleh jasad renik. Kondisi atau keadaan air

yang tidak dapat digunakan oleh jasad renik yaitu:

1) Adanya salut dan ion dapat mengikat air didalam larutan

2) Koloid hidrofilik (gel) dapat mengikat air

3) Air berbentuk Kristal es atau hidrasi

c. Nilai pH

Nilai pH medium sangat mempengaruhi jenis jasad renik, karena jasad

renik dapat tumbuh pada suhu pH 3-6 .

d. Suhu

Jasad renik mempunyai suhu optimum, minimum dan maksimum

untuk pertumbuhannya., tetapi ada juga pengaruh suhu terhadap

kecepatan pertumbuhan sel yaitu:

1) Pertumbuhan jasad renik terjadi pada suhu dengan kisaran 30°C

2) Kecepatan pertumbuhan jasad renik meningkat lambat dengan

naiknya suhu sampai mencapai kecepatan pertumbuhan maksimal

3) Diatas suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan manurun dengan

cepat dengan naiknya suhu

Page 25: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

12

e. Tersedianya O2

Konsentrasi O2 di lingkungan mempengaruhi jasad renik yang dapat

tumbuh. Berdasarkan kebutuhan O2 jasad renik dibedakan menjadi

jasad renik yang bersifat aerobic, anaerobic dan aerobic fakultatif.

C. Desinfeksi

1. Pengertian Desinfeksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Indonesia, Depdikbud,

1995, h.228) desinfeksi adalah bahan kimia (lisol, kreolin) yang digunakan

untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik.

2. Ciri-ciri Desinfektan yang ideal

Menurut Mitchael J Pelezar, Jr., et. Al. (1988, h.488) cirri-ciri

desinfektan yang ideal yaitu:

a. Aktivitas antimicrobial.

Kemampuan substansi untuk mamatikan berbagai macam

mikroorganisme.

b. Kelarutan.

Substansi itu harus dapat larut dalam air atau pelarut-pelarut lain

sampai pada taraf yang diperlukan untuk dapat digunakan secara

efektif.

Page 26: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

13

c. Stabilitas.

Perubahan yang terjadi pada substansi itu bila dibiarkan beberapa lama

harus seminilmal mungkin dan tidak boleh menghilangkan sifat

antimikrobialnya.

d. Tidak bersifat racun bagi makhluk hidup.

Bahwa substansi tersebut harus bersifat letal bagi mikroogranisme dan

tidak berbahaya bagi manusia ataupun hewan lain.

e. Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.

Sebaiknya desinfektan tersebut tidak berbau atau hendaknya

menimbulkan bau sedap.

f. Berkemampuan sebagai detergen.

Suatu desinfektan juga merupakan detergen yang efeknya juga sebagai

pembersih.

g. Ketersediaan dan biaya.

Desinfektan harus tersedia dalam jumlah besar dan dengan harga yang

pantas.

3. Jenis Desinfektan

Menurut Mitchael J Pelezar, Jr., et. Al. (1988, h 542) desinfektan

digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Fenol dan persenyawaannya.

Senyawa ini digunakan untuk mengembangkan teknik-teknik

pembedahan aseptik, dan untuk mengevaluasi aktifitas bakterisidalnya.

Page 27: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

14

b. Persenyawaan alkohol

Alkohol efektif untuk mengurangi flora mikroba pada kulit dan untuk

desinfektan termomeral oral.

c. Detergen

Adalah zat pembasah yang terutama digunakan untuk membersihkan

permukaan benda.

d. Aldehide dan persenyawaan.

Senyawa ini mempunyai kegunaan untuk mengendaliakan populasi

mikroorganisme.

e. Kemosterilisator gas.

Adalah sterilisasi kimiawi dengan menggunakan gas.

4. Mekanisme Kerja Desinfektan

Menurut Nyoman Suhendra, et. Al. (1992, h. 76 ), faktor utama

yang menetukan bagaimana desinfektan bekerja adalah kadar desinfektan,

wktu yang diberikan kepada desinfektan untuk bekerja, suhu desinfektan,

jumlah dan tipe mikroorganisme yang ada dan keadaan bahan yang

didesinfeksi. Apabila proses desinfeksi ditujukan pada patogen tertentu,

agen yang dipilih sebagai desinfektan harus dikenal sebagai bakterisida

efektif terhadap organisme tersebut.

Menurut Mitchael J Pelezar, Jr, et. Al. (1998, h.457), cara kerja

desinfektan dalam mematikan mikroorganisme yaitu:

Page 28: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

15

a. Kerusakan pada Dinding sel

Dengan cara menghmbat pembentukan atau mengubah setelah selesai

terbentuk.

b. Perubahan Metabolisme Sel

Adanya kerusakan pada membran sitoplasma yang akan

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel.

c. Perubahan Molekul Protein dan Asam Nukleat

Apabila terjadi perubahan molekul protein dan asam nukleat dimana

hidupnya suatu sel bergabung pada terpeliharanya molekul ini, maka

dapat merusak sel tanpa diperbaharui kembali.

d. Penghambatan Kerja enzim

Penghambatan kerja enzim dapat mengakibatkan terganggunya

metabolisme atau matinya sel.

e. Penghambatan Sintetis Asam Nukleat dan Protein

Adanya gangguan DNA, RNA dan protein didalam proses kehidupan

normal sel dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel..

D. Angka kuman lantai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, h.541) kuman adalah

binatang yang amat kecil yang dapat menyebabkan penyakit. Cara

pemeriksaan jumlah kuman sample usap lantai adalah mengamati dan

menghitung pertumbuhan koloni pada media glucose agar plate / NA setelah

di inkubasi 1 x 24 jam pada suhu ±35°C.

Page 29: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

16

E. Cara Pengepelan Lantai

menurut Kepmenkes No 1204/Menkes/SK/X/2004 syarat lantai rumah

sakit adalah

1. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rat dan mudah

dibersihkan

2. Lantai yang selalu konntak dengan air harus mempunyai kemiringan yang

cukup (2-3%) kearah saluran pembuangan air limbah

3. Pertemuan lantai dengan dinding terbentuk konus/lengkung agar mudah

dibersihkan.

Mengepel lantai ( Dam Sweeping ) adalah cara membersihkan kotoran diatas

permukaan lantai dengan memakai kain pel (Agustinus Daryanto, 1995, h.14).

Menurut permenkes No 1204/menkes/SK/X/2004, untuk mengurangi dan

mengendaalikan kuman pada lantai dengan menyapunya, kemudian dipel

dengan air atau dengan bahan pembersih lantai. Pengendalian lantai di rumah

sakit, juga harus diperhatikan cara pelaksanaanya yaitu:

1. Kegiatan pembersihan ruang sebaiknya dilakukan pagi dan sore hari.

2. Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah

pembenahan/ merapikan tempat tidur pasien, setelah jam makan, setelah

jam kunjungan dokter, setelah kunjungan keluarga dan sewaktu-waktu bila

diperlukan.

3. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus dihindari.

4. Harus menggunakan cara pembersihak dengan perlengkapan pel yang

memenuhi syarat dan bahan antiseptic.

Page 30: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

17

5. Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel sendiri.

6. Pembersihan lantai dimulai dari bagian ruang paling dalam dan bergerak

menuju kearah luar.

7. Sewaktu pembersihan lantai dengan perlengkapan pel semua perabotan

ruangan seperti meja, kursi, tempat tidur dan lain-lain harus

diangkut/digeser, agar pembersihan lantai sempurna dengan baik, kamar

/ruang harus dilengkapi dengan penghawaan mekanis.

F. Kerangka teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

G. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan adalah dengan hipotesis nol (H0), yaitu tidak

ada pengaruh penggunaaan berbagai dosis desinfektan terhadap penurunan

angka kuman pada lantai.

Angka Kuman lantai

Dosis Desinfektan

Pengepelan lantai menggunakan

desinfektan

Angka kuman lantai ruang

sesuai standar

Mencegah infeksi/penya

kit

Page 31: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

1. Jenis variabel

a. Variabel Bebas

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjadi

sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependen) sehingga

variabel independen dapat dikatakan sebagai variabel yang

mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis

desinfektan 25 ml/liter, 30 ml/liter

b. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah suhu, kelembaban,

pencahayaan.

c. Variabel Terikat

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel kriteria, respon,

dan output (hasil). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah angka

kuman lantai.

d. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar

yang tidak diteliti.

18

Page 32: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

19

2. Struktur hubungan variabel

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

3. Difinisi operasional

No Variabel Definisi Operasional

Cara Mendapatkan

Data

Satuan Skala Data

1 Angka kuman lantai

Jumlah koloni yang terhitung pada media pemeriksaan sampel kuman lantai sebelum dan sesudah pemberian desinfektan

Usap Lantai Koloni/cm² Rasio

2 Desinfektan Bahan kimia untuk membunuh atau menurunkan kuman

Label ml Rasio

Penurunan Angka kuman lantai

1.Jenis lantai 2.Periode Waktu Pengepelan 3.Alat Pengepelan 4.Cara pengepelan 5.Jenis desinfektan

Dosis Desinfektan 25 ml/lt,

30 ml/liter

Variabel Bebas Variabel Kontrol Variabel Pengganggu

1.Suhu udara 2.Pencahayaan 3.Kelembaban udara 4.Jumlah pasien 5.Jumlah pengunjung 6.Jumlah penunggu

Variabel Terikat

Page 33: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

20

3 Alat Pengepel

Peralatan yang digunakan untuk mengepel lantai

wawancara

4 Jenis lantai Jenis lantai yang terbuat

pengamatan

5 Pencahayaan Intensitas penerangan yang terukur dalam ruang Kenanga yang diukur dengan Luxmeter

Pengukuran Lux Rasio

6 Suhu

Temperatur dalam ruang Kenenga yang diukur dengan menggunakan thermohygrometer

Pengukuran °C RAsio

7 Kelembaban Jumlah uap air dalam udara di ruang Kenanga yang diukur dengan menggunakan thermohygrometer

Pengukuran % Rasio

8 Dosis Desinfektan

Dosis desinfektan yang diguakan untuk mengepel yaitu 25 ml, 30 ml dilarutkan dalam 1 liter air

Pengukuran ml/lt Rasio

9 Waktu pengepelan

Jam saat dilakukan pengepelan yaitu jam 07.00

Pengamatan Menit Interval

10 Cara pengepelan

Teknik yang dilakukan petugas kebersihan dalam membersihkan lantai, dilakukan dengan menggunakan pel dengan gerakan horizontal bolak balik

wawancara

Page 34: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

21

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan

metode komparasi dengan pendekatan cross sectional, dengan maksud untuk

mengetahui angka kuman sebelum dan sesudah pada lantai di ruang Kenanga

RSUD Prof. Margono Soekarjo Purwokerto.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

a. Tahap persiapan

Tanggal Desember 2010 - Februari 2011.

b. Tahap pelaksanaan

Tanggal Maret 2011 - April 2011.

c. Tahan penyelesaian

Tanggal Mei 2011 - Juni 2011.

2. Lokasi penelitian

Ruang bedah pria kelas tiga di Ruang kenanga RSUD Prof Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah lantai ruang Kenanga RSUD Prof Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto dengan luas kamar 4x3 m2 .

Page 35: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

22

2. Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling, artinya teknik pengambilan sesuai dengan kehendak peneliti

sesuai dengan tujuan penelitian, dan Jumlah titik yang akan diteliti

sebanyak 3 titik, sebanyak 13 sampel dan di lakukan pengulangan selama

2x yaitu pada hari senin, rabu.

Alasan menggunakan metode purposive sampling:

a. Penentuan sampel yang akan di teliti lebih cepat

b. Sampel diambil secara kebetulan/sengaja sesuai kehendak peneliti.

c. Mendapatkan sampel sesuai tujuan penelitian.

E. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data umum

Meliputi gambaran umum RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto, ruang kenanga, jumlah pasien, jumlah penunggu, dan

jumlahn pengunjung.

b. Data Khusus

Data khusus dalam penelitian ini meliputi, suhu ruangan, kelembaban

ruangan, pencahayaan ruangan, dosis desinfektan, angka kuman lantai.

Page 36: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

23

2. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran yang

di lakukan di laboratorium terhadap jumlah kuman pada lantai,

pengukuran suhu dan kelembaban serta wawancara dengan petugas.

b. Data Data Sekunder

Sumber data sekunder berupa arsip dokumen rumah sakit serta buku-

buku referensi.

3. Cara Pengumpulan data

a. Observasi terhadap obyek yang akan diteliti yaitu pengamatan kondisi

lingkungan lantai ruangan dan pengukuran kuman pada lantai dengan

alat bantu checklist dan kuesioner. .

b. Mengutip arsip dan laporan yaitu menyalin semua data rumah sakit

yang diperlukan dalam penelitian

c. Pengukuran yaitu mengadakan pengukuran menggunakan alat ukur

untuk menentukan suhu, kelembabab dan pencahayaan.

d. Pemeriksaaan yaitu pemeriksaan laboratorium dengan usap lantai

angka kuman sebelum dan sesudah pengepelan menggunakan

desinfektan.

Page 37: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

24

F. Pengolahan data

1. Editing

Yaitu mengadakan seleksi dan pemilihan data sesuai dengan kelompoknya

2. Coding

Yaitu pemberian kode pada data untuk memudahkan dalam analisis data.

3. Tabulating

Yaitu memasukkan data dalam tabel untuk mempermudah pengolahan

G. Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu diketahuinya pengaruh dosis

desinfektan terhadap penurunan angka kuman lantai. Maka analisis yang

dipakai menggunakan uji analisa varian (anava) dan untuk mengetahui

perbedaan antar perlakuan digunakan uji student test (T-Test).

Page 38: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

DAFTAR PUSTAKA

Anies, 2006, Managemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah Dan Menanggulangi Penyakit Menular. Elek Medoka Komputindo, Jakarta.

Anwar, A, 1990, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Azrul Azwar, 1987. Pengantar Ilmu Kesehatan lingkungan. Jakarta: Mutiara

Sumber Widya Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya, Jakarta,

Medika Departemen Kesehatan RI, 1993, Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit, Dirjen PPM & PLP, Jakarta , Pedoman Sanitasi Rumah Sakit, Dirjen PPM &

PLP, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2004, Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Dirjen PPM & PLP, Jakarta Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Djasio Sanropie, et.al., 1989, Komponen Sanitasi Rumah sakit Untuk Institusi

Pendidikan Tenaga Sanitasi, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Djaya, I, 1990, Pengorganisasian dan Tata Laksana Sanitarian Rumah Sakit,

Pusdiknakes Depkes RI, Jakarta. Djojodibroto, D., 1997, Kiat Mengelola Rumah Sakit. Hipokrates, Jakarta Fachrul, F.M., 2007. Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakarta Handoko Riwidikdo, 2007, Statistik Kesehatan, Yogyakarta; Mitra Cendikia Press Indonesia, Depdikbud, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan

dan Pengembangan bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Indonesia, Departemen Kesehatan, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1204/Menkes/ SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta, Direktorat jenderal pemberantasan Penyakit Menukar dan Penyakit Lingkungan

Page 39: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Marzuki, 2000, Metodologi Riset, Yogyakarta: BEFT – UII Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Pudjirahardjo, W.J. , 1993, Penentuan Besar Sampel dalam penelitian dan

Statistik Terapan, Airlangga University press, surabaya. Putut karyawan, 2010 Sripsi Pengaruh Desinfektan Terhadap penurunan

Desinfektan Terhadap Penurunan Angka Kuman Lantai di Ruang Bougenfil RSUD Banyumas, Purwokerto Kemenkes D4 JKL

Sanropie, dkk., 1989, Komponen Sanitasi Rumah Sakit untuk Institusi Pendidikan

Tenaga Sanitasi, Departemen Kesehatan RI proyek Pengembangan pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarata.

Smet B. 1994, Psikologi Kesehatan, Grasindo, Jakarta Soekidjo Notoatmojo, 2009, Metodologi Penelitian kesehatan, Jakarta: Rineka

Cipta Sugiarto, 2006, Teknik Sampling, Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo. 2008. Biosafety :

Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT. Multazam Mitra Prima

Suroso, Lasam, 1990, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, Fakultas Biologi

Unsoed. Purwokerto Sutomo, Adi Heru, 1996, Aspek Kesehatan Lingkungan di rumah Sakit, Bagian

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. Tri Cahyono, dkk, 2009, Pedoman Penulisan Skripsi, Purwokerto: Departemen

kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Depkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto program studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan

Wilujeng, 2008, Skripsi Studi Jumlah Kandungan Kuman pada Lantai Bangsal

Perawatan Rumah Sakit Wijayakusuma Puwokerto. Purwokerto, kemenkes D4 JKL

Page 40: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 1

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011

Prosedur Pengambilan Sampel Pada lantai

A. Metode

Usap (swab)

B. Alat

1. Lidi kapas steril, yaitu lidi dililit kapas

2. Sarung tangan steril

3. Formulir pengambilan pemeriksaan laboratorium

4. Gunting

5. Selotip

6. Bunsen

7. Korek api

8. Alat tulis

9. Tas pembawa dalam hal ini adalah termos es

C. Bahan

1. Larutan Buffer NACL 0,85% sebanyak 100 ml dalam botol

2. Alkohol

Page 41: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

D. Prosedur Kerja

1. Persiapkan alat, formulir pemeriksaan dan aseptiskan tangan

2. Menentukan titik pengambilan sample pada ruangan yang akan diambil

sampelnya untuk berukuran 30 x 30 cm yang sering di lalui orang.

3. Lidi kapas steril dibuka pembungkusnya didekat Bunsen yang menyala

4. Selanjutnya dimasukkan kedalam larutan buffer yang ada didalam botol

secara aseptis, kemudian lakukan pengambilan sample

5. Pengambilan sample dengan cara mengusapkan lidi kapas ke lantai sesuai

dengan titik dan luas yang ditentukan secara menyilang. Satu lidi kapsa

untuk satu titik pengambilan

6. Kemudian lidi kapas tersebut dikumpulkan didalam botol yang berisi

larutan buffer. Lidi patahkan, bibir botol panaskan dekat Bunsen

7. Botol tersebut diberi label yang berisi lokasi, tanggal, jam pengambilan

dan nama petugas pengambil sample

8. Segera dikirim ke laboratorium pada suhu 5°C, paling lambat 1x24 jam.

Page 42: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 2 PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN

ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

TAHUN 2011

Prosedur Pengukuran Pencahayaan

A. Alat

Lux meter (Takemura DX-100)

B. Bahan

Ruangan penelitian

C. Prosedur kerja

1) Persiapkan

a) Jarak antara pengukur dengan alat ± 60-90 cm

b) Tinggi alat dari permukaan lantai ± 85 cm

c) Pakaian pengukur berwarna gelap

d) Tentukan titik pengukuran secara tepat

2) Pelaksannan

a) Hidupkan lux meter dengan menggeserkan tombol ON

b) Kalibrasikan lux meter pada angka 0

c) Lihat layar pada lux meter hingga angka yang muncul stabil

d) Angka yang muncul menunjukkan besarnya intensitas cahaya yang di

ukur

e) Matikan lux meter dengan menggeser tombol OFF

f) Catat hasil pengukuran pada formulir

Page 43: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 3

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011

Prosedur Pengukuran suhu dan kelembaban

A. Alat

1. Thermohygrometer

2. Alat tulis

B. Bahan

Sampel ruangan

C. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat thermohygrometer

2. Tekan tombol on

3. Untuk mengetahui kelembaban udara tekan tombol RH%

4. Catat angka yang muncul

5. untuk mengetahui suhu udara tekan tombol ºC

6. Catat angka yang muncul

7. Setelah selesai tekan tombol off

Page 44: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 4

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Petugas Kebersihan)

Hari / Tanggal:

A. Identitas Petugas

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Pekerjaan :

4. Pendidikan terakhir :

B. Data Khusus

1. Apakah sebelum pengepelan ruangan dibersihkan dahulu?

2. Berapa kali ruangan dibersihkan?

3. Berapa kali dilakukan pengepelan dalam sehari?

4. Apakah pengepelan menggunakan desinfektan?

5. jika ya, desinfektan apa yang digunakan?

6. Berapa dosis desinfektan yang digunakan?

Purwokerto, 2011

pewawancara

Arie Nizar

Page 45: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 5

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011

Denah Titik Sampel Usap Lantai Kelas 3 Ruang Kenanga

Keterangan:

: Titik pengmbilan sampel

Page 46: Arie Nizar Proposal Kuman Lantai

Lampiran 5

PENGARUH DOSIS DESINFEKTAN TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN PADA LANTAI DI RUANG KENANGA

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011

Prosedur Penelitian Angka Kuman Pada Lantai

Di Ruang Kenanga RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tahun 2011

Mempersiapkan alat yang dipergunakan dalam penelitian (thermometer, hygrometer, lux meter, swab, larutan

fisiologis, alcohol 70% dan Bunsen)

Menuju tempat penelitian ± pkl. 06.00 WIB

Membawa sample kuman yang berisi swab yang ada dalam botol larutan Fisiologis ke laboratorium

RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto untuk di periksa

Mengukur suhu, kelembaban, dan pencahayaan ruangan. Kemudian menyapu lantai dan mengepel lantai. Setelah 5

menit pemberian desinfektan, lantai tersebut di usap dengan swab sebagai sample di setiap titik yang sudah ditentukan

secara aseptis.

Setelah permukaan lantai di usap, kemudian dimasukkan lagi ke dalam botol yang berisi larutan fisiologis, dan dimasukkan ke

dalam termos es

Kemudian lakukan pemeriksaan terhadap jumlah kuman Setelah diinkubasi, kemudian kuman tersebut di hitung dengan

menggunakan Coloni Counter catat hasilnya