Archimedes
-
Upload
pratiwi-galuh-putri-6145 -
Category
Documents
-
view
379 -
download
1
description
Transcript of Archimedes
Hukum ArchimedesBy : Ema Tria Wahyuningtihas Aulia Ekwin PermanasariPratiwi Galuh Putri
Konsep Pengetahuan Sains dan Teknologi
PENDAHULUAN
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam
suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida
fluida yang dipindahkan. Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat
diturunkan dari hukum newton juga.
Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda
melayang.
Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang.
Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam.
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa benda maka agar benda
berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari
pada volume benda. Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan
perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang
dipindahkan harus sama dengan volume benda dan rapat massa cairan sama dengan rapat
rapat massa benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka
benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan
jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan
mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat
cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut
yaitu seperti berikut.
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w)
lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
w > Fa
ρb X Vb X g > ρa X Va X g
ρb > ρa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ).
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w)
sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang.
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb = ρa
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+…..) = W1 + W2 + W3 + W4 +…..
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w)
lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb < ρa
Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang?
a) Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
b) Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair.
c) Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.
d) Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
e) Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda.
f) Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda.
Penemu Hukum Archimedes dan Metode Ilmiah yang Digunakan
Archimedes adalah ilmuwan terbesar sebelum Newton. Ia adalah ahli matematika
Yunani (terutama geometri), ahli fisika (terutama mekanika, statika dan hidrostatika), ahli
optika, ahli astronomi, warga negara Sisillia, pengarang dan penemu. Ia mendapat julukan
Bapak IPA Eksperimental karena mendasarkan penemuannya pada eksperimen. Kebenaran
penemuan-penemuannya telah ia buktikan dengan eksperimen.
Ketika sedang mandi di tempat permandian umum, Archimedes menyadari lengannya
terapung diatas air. Sebuah ide kemudian terbesit di benaknya. Dia menarik tangannya
kedalam air dan dia merenggangkan lengannya. Lengannya dengan sendiri mengapung
kembali ke atas. Kemudian dia mencoba berdiri dari bak, level air menjadi menyusut,
kemudian dia duduk kembali, level air meningkat kembali. Dia berbaring, air naik lebih
tinggi lagi, dan dia merasa lebih ringan. Dia berdiri, level air menurun dan dia merasa
dirinya lebih berat. Air harusnya telah mendorong dia keatas sehingga dia merasa ringan.
Dia kemudian mengambil sebuah batu dan sebalok kayu yang memiliki ukuran sama
ke dalam bak dan merendamkan mereka kedua-duanya. Batu tenggelam tetapi terasa ringan.
Dia harus menekan kayu supaya tenggelam. Itu artinya air harus menekan ke atas dengan
gaya yang relatif terhadap jumlah air yang tergantikan oleh ukuran objek daripada berat dari
objek. Seberat apa objek itu dirasakan di air mempengaruhi kepadatan objek.
Jadi Hukum Archimedes mengatakan bahwa ”Jika suatu benda dicelupkan ke dalam
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya
zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.
Aplikasi Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari.
a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini digunakan utuk
mengetahui bahwa air accu sudah tidak dapat digunakan lagi. Penggunaan Hidrometer
dengan cara yaitu mencelupkannya pada zat cair yang akan diukur massa jenisnya.
b. Jembatan Ponton
Jembatan ponton dibuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan melintang aliran
sungai. Jembatan ponton dibuat dengan memanfaatkan hukum Archimedes. Volume air
yang dipindahkan menghasilkan gaya apung yang mampu menahan berat drum dan
benda-benda yang melintas diatasnya. Setiap drum penyusun jembatan harus tertutup
agar air tidak dapat masuk kedalamnya.
c. Kapal Selam
Kapal selam dapat diposisikan mengapung, melayang, dan tenggelam di dalam air
laut. Oleh karena itu, kapal selam sangat cocok digunakan dalam bidang militer dan
penelitian. Bentuk badan kapal selam dirancang agar dapat melayang, mengapung, dan
telenggelam dalam air. Selain itu, dirancang untuk menahan tekanan air dikedalaman
laut.
Badan kapal selam diberi rongga udara yang berfungsi sebagai tempat masuk dan
keluarnya air atau udara. Rongga udara terletak di lambing kapal. Rongga tersebut
dilengkapi dengan katup bagian atas dan bawahnya.
Ketika rongga terisi udara, volume air yang dipindahakan sama dengan berat kapal,
kapal selam mengapung. Ketika rongga katup atas dan bawah pada rongga kapal dibuka,
udara dalam rongga keluar atau air massuk mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal
selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal selam telah mencapai kedalaman
yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika
katup udara pada rongga dibuka kembali, volume air dalam rongga akan bertambah
sehingga kapal selam akan tenggelam.
Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam
rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal
selam mengalami gaya apung sama dengan berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam
akan naik ke permukaan dan mengapung.
d. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi
dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer. Sehingga,
balon udara dapat terbang karena mendapat gaya keatas, misalnya diisi udara yang
dipanaskan.
CONTOH SIMULASI HUKUM DAN FENOMENA
Percobaan Hukum Archimedes (Telur Tenggelam dan Terapung)
Tujuan Percobaan:
Untuk membuktikan peristiwa tenggelam dan mengapungnya suatu benda dan apa pengaruh
garam yang dicampurkan dalam air terhadap keadaan benda tersebut.
Alat dan Bahan:
1. 2 gelas
2. 2 telur
3. Sendok
4. Air
5. Garam
Prosedur Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
2. Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pada saat telur dimasukkan air di dalam gelas
tidak tumpah.
3. Tambahkan garam ke dalam salah satu gelas secukupnya dan aduk hingga larut.1
4. Masukkan telur ke dalam air yang berisi air tawar, dan masukkan lagi telur ke dalam
gelar yang berisikan air garam.
5. Amati yang terjadi.
Analisis Data:
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (FA). Pada saat telur dimasukkan dalam gelas yang bukan berisikan air garam maka telur tersebut akan tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air tawar. Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA). Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air tawar. Jadi, garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
KESIMPULAN
Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. Benda dapat
tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair. Terapung, melayang
dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda dan dipengaruhi juga oleh berat dan massa
benda. Contoh hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari diantaranya pada hidrometer,
jembatan ponton, kapal selam, dan balon udara.